7. Setelah meninggal, Tathagata ada
8. Setelah meninggal, Tathagata tidak ada
9. Setelah meninggal, Tathagata ada dan tidak ada
10. Setelah meninggal, Tathagata bukan ada dan bukan tidak ada
Nah, kalo istilah Matematika-nya, bisa dianalogikan dengan himpunan venn:
Misalnya:
A = ada
A' = bukan ada
B = tidak ada
B' = bukan tidak ada
maka
untuk butir 7, itu sama dengan A
untuk butir 8, itu sama dengan B
untuk butir 9, itu sama dengan A irisan B
untuk butir 10, itu sama dengan A' irisan B'
Semesta himpunan venn-nya adalah samsara.
Karena Tathagata (Arahat) terbebas dari samsara, maka tidak termasuk himpunan manapun.. Alias himpunan venn-nya tidak berlaku lagi, oleh karena itu Buddha diam ketika ditanya.
Analogi lain:
C = lulus
C' = tidak lulus
D = gagal
D' = tidak gagal
Semesta himpunan venn-nya adalah peserta ujian.
Jika si Z yang bukan peserta ujian ditanya:
apakah Z lulus?
apakah Z gagal?
apakah Z antara lulus dan gagal?
apakah Z antara tidak lulus dan tidak gagal?
Tentu saja pertanyaan itu tidak berlaku bagi Z, karena Z bukan peserta ujian. Bagaimana bisa lulus atau gagal, atau keduanya, atau bukan keduanya.. Lha wong si Z ngga ikut ujian...