//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - williamhalim

Pages: 1 2 3 [4] 5
46
Diskusi Umum / Apa sih patokan Buddhisme / tidak Buddhisme?
« on: 02 September 2008, 10:04:49 AM »
Belakangan, di forum tercinta kita, telah timbul sedikit keributan, yang inti masalahnya adalah: apakah MMD termasuk Buddhisme / tidak.

Masing-masing pihak mengemukakan argumen masing-masing. Yang tentu saja tidak akan ditemukan kesepakatan jika tidak mengacu pada suatu sumber independent yg jelas dan valid yg dapat dijadikan patokan.

Point-point penting yg dikemukakan masing2 pihak adalah sbb:

MMD termasuk Buddhism karena:
~ bersumber pada Bahiya sutta dan Malunkyaputta sutta

MMD tidak termasuk Buddhism karena:
~ tidak menerima Jalan Mulia beruas 8
~ tidak menerima Sila Samadhi dan Panna
~ Lebih banyak mengacu kepada ajaran J Khrisnamurti ketimbang ajaran Sang Buddha sendiri

Karena perbedaan pendapat diatas, maka diperlukan suatu pendapat independensi berbobot yg dapat dijadikan suatu acuan untuk menentukan kata sepakat. Untuk itu saya mencopas artikel dibawah ini dari website:
http://www.bhagavant.com/home.php?link=naskah_dhamma_article&n_id=67

Pada artikel tersebut dipaparkan hasil kesepakatan/rumusan oleh dewan Sangha sedunia mengenai Theravada dan Mahayana (yg sekaligus dapat kita jadikan acuan sebagai "Pilar2 Buddhisme").

Jika rumusan independen ini juga tidak diakui oleh salah satu pihak yg bertikai di DC, itu terserah subjek masing2 dan tidak ada lagi yg bisa dilakukan. Pihak DC, sebagai forum yg jelas2 mengakui Buddhisme sebagai landasan, berhak menata forumnya berdasarkan pertimbangan tertentu.

::


Quote
Pokok-Pokok Dasar Pemersatu Theravada dan Mahayana

Pendahuluan

Dalam suatu faham, kepercayaan ataupun agama tentunya memiliki ciri khas dalam ide, konsep ataupun ajarannya yang membedakannya satu dengan yang lain. Meskipun dalam suatu faham, kepercayaan ataupun agama tersebut memiliki aliran atau mazab atau tradisi yang beraneka ragam, namun pastilah memiliki ciri khas, kesamaan beberapa konsep ajaran yang mendasar yang menghubungan satu dengan yang lain sehingga aliran-aliran tersebut masih dapat digolongkan dalam faham, kepercayaan ataupun agama induknya.

Buddhisme merupakan agama yang juga tidak lepas dari keberagaman aliran ataupun tradisi. Mayoritas, terdapat dua aliran atau tradisi dalam Buddhisme, yaitu Theravada dan Mahayana (dengan mempertimbangkan Vajrayana merupakan bagian dari Mahayana). Digolongkannya aliran Theravada maupun Mahayana sebagai bagian dari Buddhisme tidak lepas dari adanya kesamaan yang mendasar dalam beberapa konsep ajaran yang merupakan inti sari dari Buddha Dhamma.

Dalam tulisan kali ini, kita disuguhkan persamaan pokok-pokok dasar yang terdapat dua aliran besar dalam Buddhisme yang menjadi pemersatu keduanya. Pokok-pokok dasar pemersatu ini terdapat dalam rumusan-rumusan yang sebelumnya telah dipelajari, disusun, dan diterima oleh para rohaniawan khususnya yang tergabung dalam Dewan Sangha Buddhis Sedunia.


Rumusan Oleh Dewan Sangha Buddhis Sedunia

Pada tahun 1966, Dewan Sangha Buddhis Sedunia atau World Buddhist Sangha Council (WBSC) terbentuk di Colombo, Sri Lanka pada bulan Mei. WBSC merupakan organisasi internasional non-pemerintah yang keanggotaannya terdiri dari sangha-sangha dari seluruh dunia.

WBSC memiliki perwakilan dari tradisi Theravada, Mahayana, dan Vajrayana, yang berasal dari berbagai negara yaitu: Australia, Bangladesh, Kanada, Denmark, Perancis, Jerman, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Macao, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, New Zealand, Philipina, Singapura, Sri Lanka, Sweden, Taiwan, Thailand, Inggris dan Amerika Serikat.

Pada Kongres WBSC Pertama, salah satu pendirinya, Sekretaris-jendral, almarhum Y.M. Pandita Pimbure Sorata Thera meminta Y.M. Walpola Rahula untuk memberikan rumusan ringkas untuk mempersatukan tradisi-tradisi yang berbeda, yang kemudian secara bulat disetujui oleh Dewan. Inilah sembilan “Pokok-Pokok Dasar Pemersatu Theravada dan Mahayana”:

~ Sang Buddha hanyalah satu-satunya Guru dan Penunjuk Jalan.
~ Kami berlindung dalam Ti Ratana (Buddha, Dhamma, dan Sangha).[1]
~ Kami tidak mempercayai dunia ini diciptakan dan diatur oleh tuhan.[2]
~ Kami mengingat bahwa tujuan hidup adalah mengembangkan belas kasih untuk semua makhluk tanpa diskriminasi dan berusaha untuk kebaikan, kebahagiaan, dan kedamaian mereka; dan untuk mengembangkan kebijaksanaan yang mengarah pada perealisasian Kebenaran Tertinggi.
~ Kami menerima Empat Kebenaran Arya, yaitu dukkha, penyebab timbulnya dukkha, padamnya dukkha, dan jalan menuju pada padamnya dukkha; dan menerima hukum sebab dan akibat (Paticcasamuppada/ Pratityasamutpada).
~ Segala sesuatu yang berkondisi (sankhara / samskara) adalah tidak kekal (anicca / anitya) dan dukkha, dan segala sesuatu yang berkondisi dan yang tidak berkondisi (dhamma) adalah tanpa inti, bukan diri sejati (anatta / anatma).
~ Kami menerima Tigapuluh Tujuh (37) kualitas yang membantu menuju Pencerahan (Bodhipakkhika Dhamma / Bodhipaksa Dharma) sebagai segi-segi yang berbeda dari Jalan yang diajarkan oleh Sang Buddha yang mengarah pada Pencerahan.
~ Ada tiga jalan mencapai bodhi atau Pencerahan: yaitu sebagai Savakabuddha / Sravakabuddha, sebagai Paccekabuddha / Pratyekabuddha, dan sebagai Samyaksambuddha / Sammasambuddha. Kami menerimanya sebagai yang tertinggi, termulia dan terheroik untuk mengikuti karir Bodhisattva dan untuk menjadi seorang Sammasambuddha dalam rangka menyelamatkan makhluk lain. [3]
~ Kami mengakui bahwa di negara yang berbeda terdapat perbedaan pandangan kepercayaan-kepercayaan dan praktik Buddhis. Bentuk dan ekspresi luar ini seharusnya tidak boleh dicampuradukkan/dikelirukan (perlu dipisahkan) dengan esensi/inti ajaran-ajaran Sang Buddha.


Perluasan Rumusan

Pada tahun 1981 Y.M. Walpola Sri Rahula mengajukan alternatif rumusan yang mengacu pada 9 dasar dalam rumusan terdahulu. Rumusan tersebut berisi:
~ Apapun aliran, kelompok atau sistem kami, sebagai Buddhis kami semua menerima Sang Buddha sebagai Guru kami yang memberikan kami ajaranNya.
~ Kami semua berlindung pada Tiga Permata (Tiratana): Sang Buddha, Guru kami; Dhamma, ajaranNya; dan Sangha, Komunitas para Arya (suciwan). Dengan kata lain, kami berlindung pada Pengajar, Pengajaran, dan Hasil Pengajaran.
~ Baik Theravada ataupun Mahayana, kami tidak mempercayai bahwa dunia ini diciptakan dan diatur oleh tuhan atas kehendaknya.
~ Mengikuti keteladanan Sang Buddha, Guru kami yang merupakan perwujudan dari Belas kasih Agung (Maha Karuna) dan Kebijaksanaan Agung (Maha Prajna), kami menyadari bahwa tujuan dari hidup adalah untuk mengembangkan belas kasih bagi semua makhluk hidup tanpa diskriminasi dan untuk bekerja untuk kebaikan, kebahagiaan, dan kedamaian mereka; dan untuk mengembangkan kebijaksanaan yang mengarah pada realisasi Kebenaran Tertinggi.
~ Kami menerima Empat Kebenaran Mulia yang diajarkan oleh Sang Buddha, yaitu, Dukkha, kebenaran bahwa keberadaan kita di dunia ini berada dalam kesukaran, tidak kekal, tidak sempurna, tidak memuaskan, penuh dengan konflik; Samudaya, kebenaran bahwa kondisi-kondisi ini merupakan hasil dari sifat egois kita yang mementingkan diri sendiri berdasarkan pada ide yang salah mengenai diri; Niroda, kebenaran bahwa adanya kepastian akan kemungkinan pelepasan, pembebasan, kemerdekaan dari kesukaran ini dengan pemberantasan secara total sifat egois yang mementingkan diri sendiri; dan Magga, kebenaran bahwa pembebasan ini dapat dicapai melalui Jalan Tengah yang terdiri dari delapan faktor, yang mendorong ke arah kesempurnaan akan kemoralan (sila), disiplin mental (samadhi), dan kebijaksanaan (panna).
~ Kami menerima hukum semesta sebab akibat yang terdapat dalam Paticcasamuppada (Skt. Pratityasamutpada, Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan), dan oleh karena itu kami menerima bahwa segala sesuatu bersifat relatif, saling berhubungan, saling berkaitan dan tidak ada yang mutlak, tetap, dan kekal di alam semesta ini.
~ Kami memahami, berdasarkan pada ajaran Sang Buddha, bahwa segala sesuatu yang berkondisi (sankhara) adalah tidak kekal (anicca), tidak sempurna dan tidak memuaskan (dukkha), dan segala sesuatu yang berkondisi dan tidak berkondisi (dhamma) adalah bukan diri/ tanpa inti (anatta).
~ Kami menerima Tigapuluh Tujuh kualitas yang berguna bagi pencapaian Pencerahan (Bodhipakkhiya Dhamma) sebagai beragam aspek yang berbeda dari Jalan yang diajarkan oleh Sang Buddha yang mendorong ke arah Pencerahan, yaitu:
Empat Bentuk Landasan Perhatian Benar (Pali: satipatthana; Skt. smrtyupasthana);
Empat Daya Upaya Benar (Pali. sammappadhana; Skt. samyakpradhana);
Empat Dasar Kekuatan Batin (Pali. iddhipada; Skt. rddhipada);
Lima Macam Kemampuan (indriya: Pali. saddha, viriya, sati, samadhi, panna; Skt. sraddha, virya, smrti, samadhi, prajna);
Lima Macam Kekuatan (bala: saddha, viriya, sati, samadhi, panna; Skt. sraddha, virya, smrti, samadhi, prajna);
Tujuh Faktor Pencerahan Agung (Pali. bojjhanga; Skt. bodhianga);
Delapan Ruas pada Jalan Mulia (Pali. ariyamagga; Skt. aryamarga).
~ Ada tiga jalan untuk mencapai Bodhi atau Pencerahan Agung berdasarkan pada kemampuan/kecakapan dan kapasitas dari masing-masing individu, yaitu: sebagai seorang Sravaka (Yang melaksanakan ajaran Sammasambuddha ), sebagai seorang Pratyekabuddha (Buddha Yang tidak memberikan pengajaran) dan sebagai seorang Samyaksambuddha (Buddha Yang Sempurna). Kami menerima jika mengikuti karir seorang Boddhisattva adalah untuk menjadi seorang Samyaksambuddha dalam rangka menyelamatkan yang lain, merupakan sesuatu yang tertinggi, mulia dan paling heroik. Tetapi ketiga kondisi ini berada dalam Jalan yang sama, tidak berada dalam jalan yang berbeda. Sesungguhnya, Sandhinirmocana Sutra, salah satu sutra Mahayana yang penting, secara jelas dan  tegas mengatakan bahwa mereka yang mengikuti garis Sravaka-yana (Wahana Sravaka) atau garis Pratyekabuddha-yana (Wahana Pratyekabuddha) atau garis Para Tathagata (Mahayana) mencapai Nibbana tertinggi dengan Jalan yang sama, dan oleh karena itu bagi mereka semua hanya ada satu Jalan Pemurnian (visuddhi-marga) dan hanya satu Pemurnian (visuddhi) dan tidak ada yang lain, dan oleh karena itu mereka bukanlah jalan yang berbeda dan pemurnian yang berbeda, dan oleh karena itu Sravakayana dan  Mahayana merupakan Satu Wahana, Satu Yana (eka-yana) dan bukanlah wahana atau yana yang berbeda.
~ Kami mengakui bahwa dalam negara-negara yang berbeda ada perbedaan mengenai tata cara hidup dari para biarawan Buddhis, kepercayaan dan praktik, upacara dan ritual-ritual, seremonial, adat istiadat dan kebiasaan umat Buddha yang bersifat umum. Bentuk eksternal (luar) dan ekspresi ini semestinya tidak boleh dicampuradukkan/dikelirukan (perlu dipisahkan) dengan esensi/inti ajaran-ajaran Sang Buddha.

Rumusan Lain

Ada beberapa tokoh ataupun sarjana Buddhis yang juga merumuskan persamaan ajaran antara Theravada dan Mahayana yang isinya sebagian besar sama dengan rumusan WBSC.

Y.M. K. Sri Dhammananda memberikan rumusan seperti berikut:
~ Kedua aliran menerima Buddha Sakyamuni sebagai Guru.
~ Empat Kebenaran Arya adalah sama persis dikedua aliran.
~ Jalan Utama Berunsur Delapan adalah sama persis dikedua aliran.
~ Paticcasamuppada atau ajaran akan Sebab-Musabab Yang Bergantungan adalah sama persis dikedua aliran.
~ Kedua aliran menolak ide akan “makhluk tertinggi” yang menciptakan dan mengatur dunia ini.
~ Kedua aliran menerima Anicca, Dukkha, Anatta dan Sila, Samadhi, Panna tanpa adanya perbedaan.


Rumusan dari Oo Maung:
~ Kesamaan dalam menerima Empat Kebenaran Arya.
~ Kesamaan dalam menerima Jalan Utama Berunsur Delapan.
~ Kesamaan dalam menerima Paticcasamuppada atau Sebab-Musabab Yang Bergantungan.
~ Kesamaan dalam menerima Anicca, Dukkha, Anatta.
~ Kesamaan dalam menerima Sila, Samadhi, Panna.
~ Kesamaan dalam menolak konsep tuhan tertinggi.

Rumusan dari Tan Swee Eng:
~ Buddha Sakyamuni merupakan pendiri Buddhisme yang asli dan berdasarkan sejarah.
~ Tiga Corak Universal (Dukkha, Anica, dan Anatta), Empat Kebenaran Arya, Jalan Utama Berunsur Delapan, dan 12 rantai Sebab-Musabab Yang Bergantungan, merupakan fondasi dasar bagi seluruh aliran Buddhisme termasuk aliran Tibet dari Vajrayana.
~ Tiga unsur latihan yaitu Kemoralan (sila), Meditasi (samadhi) dan Kebijaksanaan (prajna) adalah hal yang universal bagi semua aliran.
~ Pengorganisasian Ajaran Buddha / Dharma terbagi menjadi tiga klasifikasi (Sutra/Sutta, Vinaya, dan sastra) terdapat pada kanon Buddhis di berbagai negara.
~ Konsep pikiran melampaui materi. Pikiran sebagai hal yang mendasar dari penjinakan dan kontrol adalah hal yang fundamental bagi semua aliran.


Penutup

Dengan rumusan pokok-pokok dasar pemersatu ini, diharapkan kita dapat memahami ciri khas ajaran yang ada dalam Buddhisme yang membedakan agama besar ini dengan agama atau kepercayaan lainnya yang ada di dunia. Kita dapat memahami bahwa meskipun terdapat perbedaan antar aliran, namun memiliki ajaran pokok yang sama yang apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dapat mengarahkan kita pada akhir penderitaan, Nibbana / Nirvana.

--End--

 

Catatan:
Berlindung dalam Ti Ratana bukan berarti berserah diri. Buddha dalam pengertian Guru pembimbing, dimana Sakyamuni Buddha adalah Buddha Sejarah. Dan Buddha dalam pengertian Kesadaran. Dhamma dalam pengertian Kebenaran ataupun Ajaran Buddha. Sangha dalam pengertian persaudaraan / perkumpulan para Bhikkhu Arya.
tuhan yang dimaksud adalah yang memiliki definisi: berpersonal, pencipta semesta, prima causa, ayah/ibu dari semua makhluk, paramatman, yang maha segalanya. 
Savakabuddha: pencapaian Pencerahan melalui mendengar ajaran dari Sammasambuddha.  Paccekabuddha: pencapaian Pencerahan dengan usaha sendiri tanpa mengajar. Sammasambuddha: pencapaian pencerahan dengan usaha sendiri dan mengajar.

Literatur:
The Heritage of the Bhikkhu; Walpola Rahula; New York, Grove Press, 1974; hal. 100, 137-138.
Two Main Schools of Buddhism; K. Sri Dhammananda; Brickfields, Kuala Lumpur.
Common Ground Between Theravada and Mahayana Buddhism; Tan Swee Eng; www.buddhanet.net
Theravada Versus Mahayana; Oo Maung, 2006
Disusun oleh: Bhagavant.com


47
Meditasi / Logika tubuh melayang dalam meditasi
« on: 13 August 2008, 10:47:43 AM »
Quote

http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/06/19181416/pertunjukan.manusia.melayang.dijelaskan.secara.fisika

Pertunjukan Manusia Melayang Dijelaskan Secara Fisika
                                                                         
Rabu, 6 Agustus 2008 | 19:18 WIB
SANUR, RABU - Ratusan siswa dari Asia, sebagian besar asal Indonesia, yang mengikuti Asian Science Camp di Sanur, Bali, Rabu (6/8) dihadapkan pada tantangan memecahkan fenomena mistis secara logis melalui ilmu fisika. Fenomena mistis tersebut seperti kemampuan manusia melawan gravitasi dengan melayang di udara tanpa media apapun, yang ternyata bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan.
 
Mereka disuguhkan peragaan langsung rahasia ilmu fisika melalui enam orang bermeditasi dan keenamnya kemudian bisa lompat melayang di udara walau hanya beberapa detik. Walau menghasilkan kekaguman dan hampir tidak masuk akal, ternyata semua ada penjelasan teori dan logikanya menggunakan ilmu fisika.
 
"Keadaan seseorang dapat melayang di udara karena mengalami yang disebut transcendental meditation (TM). Dalam tubuh mereka telah terjadi kinerja otak yang koheren, sehingga dapat melayang," ujar ahli TM Regianto. Ahli TM lainnya, I Wayan Sutrisna, menjelaskan bahwa fenomena tersebut sangat masuk akal dan dapat dijelaskan melalui teori fisika "Meissner Effect" atau teori tentang ketahanan dengan koherensi.
 
Dalam teori "Meisnner Effect", terbukti elektron yang disorder atau tidak beraturan dapat dengan mudah ditembus medan magnet. Sedangkan elektron yang koheren, tidak dapat ditembus medan magnet.
 
"Inilah mengapa pikiran yang koheren dapat menangkal energi negatif dan tubuh kita bisa melayang di udara atau Yogic Flying," katanya.
 
Dijelaskan, dengan TM seseorang akan memancarkan energi positif, yang secara tidak langsung merangsang zat seretonin dalam tubuh yang membantu menjadi bahagia. Dalam TM Sidi, melayangkan tubuh bukanlah tujuan utama, tetapi yang dikehendaki adalah keselarasan dalam berpikir dan kesehatan tubuh.
 
 
"Bahkan dampak positif tersebut tidak hanya dapat dirasakan orang yang bermeditasi tetapi juga oleh lingkungan sekitarnya," tambah Sutrisna pada ASC kedua yang berlangsung 6-9 Agustus 2008.

::




[attachment deleted by admin]

48
Tolong ! / Font gaya Sanskrit
« on: 25 July 2008, 01:47:15 PM »
Frens,

Ada yg punya Font yg bergaya Sanskrit atau bergaya tulisan India Kuno gak?

Di www.1001Font ada, tapi $24, kita nyarinya yg gratisan :D

Trims

::

49
Quote
Kamis, 10/07/2008 10:49 WIB
Marcell Digugat Cerai Dewi Lestari
Amelia Ayu Kinanti - detikhot


Dewi, Marcell (ebi/hot)

Jakarta Keretakan rumah tangga pasangan musisi Marcell dan Dewi Lestari ternyata bukan hanya gosip. Dewi sudah menggugat cerai Marcell ke Pengadilan Negeri Bale Endah, Bandung.

Menurut seorang petugas Pengadilan Negeri yang enggan disebutkan namanya, sidang gugatan cerai Marcell-Dewi berlangsung Selasa (8/7/2008) lalu. "Memang ada agenda sidangnya kemarin, tapi saya tidak lihat Dewi Lestari atau Marcell," jelas si petugas saat dihubungi detikhot melalui telepon, Kamis (10/7/2008).

Sidang gugatan cerai yang masih mengagendakan mediasi itu akan dilanjutkan kembali pada Selasa (15/7/2008) mendatang. Agenda sidang pasangan yang menganut keyakinan Budha itu masih mediasi.

Pada pertengahan Juni 2008 lalu memang beredar kabar kalau pernikahan Marcell dan Dewi Lestari di ambang kehancuran. Marcell yang ditemui di sebuah acara pada 17 Juni silam mengakui kalau ia dan Dewi pisah rumah.

Namun saat itu Marcell mengelak rumah tangganya yang telah dikaruniai dua anak itu bermasalah. Pelantun 'Semusim' tersebut hanya mengatakan kalau ia memang tengah punya banyak kesibukan di Jakarta sehingga memilih tinggal di rumah mereka di ibukota.(eny/eny)

Kita sebagai umat Buddha harus sedapat mungkin mempraktikkan Buddhism ke segenap aspek kehidupan kita.
Apalagi jika posisi kita adalah public figure, pemimpin, boss, atau orang2 terkemuka.

::

50
Disini akan kita uraikan (dengan netral) mengapa Maitreya bukanlah Buddhism.
(saya tidak mengetahui banyak tentang Maitreya, jadi bagi yg mengetahui tolong melengkapi daftar ini)

~ Buddhism mengajarkan: Tiada pelindung lain selain diri sendiri (perbuatan sendiri)
~ Maitreya mengajarkan: Perlindungan kepada Laomu (penguasa)

~ Buddhism mengajarkan: Kamma (perbuatan) kita lah yg menentukan kelahiran kita berikutnya
~ Maitreya mengajarkan: Lima kata ekslusif mereka yg menentukan


51
Keluarga & Teman / Abu Jenasah Kurt Cobain Dicuri!
« on: 02 June 2008, 04:36:41 PM »
Quote
Senin, 02/06/2008 16:06 WIB
Abu Jenasah Kurt Cobain Dicuri!
Yulia Dian - detikhot


Kurt Cobain, Courtney (ist.)

Los Angeles Courtney Love tengah berduka. Ia baru saja kehilangan abu jenasah sang suami tercinta, Kurt Cobain.

Abu jenasah tersebut dicuri dari kediaman Courtney di Los Angeles. Abu tersebut disimpan Courtney dalam tas boneka teddy berwarna pink. Dalam tas tersebut juga terdapat potongan rambut si pentolan band Nirvana itu. Tas tersebut raib bersama perhiasan dan beberapa pakaian.

"Saya tak percaya ada yang mengambil abu Kurt dari saya. Saya merasa itu sangat konyol dan sekarang ini rasanya saya ingin bunuh diri. Jika saya tak mendapatkannya kembali, saya tak tahu apa yang harus dilakukan," ujar Courtney dikutip detikhot dari NME, Senin (2/6/2008).

Sebagian dari abu jenasah itu telah ditaburkan di kediamannya di Washington State dan sedikit di sebuah candi Budha di New York. Courtney menyimpan sisa abu jenasah Kurt.

"Itu satu-satunya yang tersisa dari suami saya. Saya biasa membawanya kemanapun jadi saya merasa Kurt masih bersama saya. Tapi sekarang saya kehilangan dia lagi," ratap Courtney.
(yla/yla)


Kurt Cobain adalah vokalis grup musik underground NIRVANA.
Ia bunuh diri dengan cara memasukkan pistol ke mulut dan menembakkan pelurunya.
Kurt diperkitakan stress (tertekan) dengan kemasyhuran yg sangat cepat diperoleh grupnya, Nirvana menjual album terlaris pada masa itu.

Ia bunuh diri di loteng rumahnya dan baru diketahui beberapa hari setelah itu.


*) nggak tau nih kenapa jenazah Kurt dibakar dan sebagian abunya ditabur di Buddhist Temple, selain itu nama grupnya juga ke Buddhist2an: NIRVANA.

-------------------------------------------

BTW, ada baiknya kita menebar abu pembakaran jenazah ke laut / gunung2 agar kemelekatan kita ikut terkikis. Menyimpan abu malah akan menimbulkan kemelekatan baru.

Juga, kita harus dapat melihat 'apa adanya': abu hanyalah abu, jika ingin menghormat jauh lebih baik dengan mengenang jasa2 orang yg kita cintai dan melakukan 'pelimpahan jasa / inspirasi kamma baik'.
(teorinya sih begini, tapi prakteknya sangat sulit  ;D ).

Dan juga, kalau abunya tercuri begini atau malah terbuang oleh pembantu, gimana yah kira2 reaksi batin kita pada saat kejadian itu?

::



52
Quote
Monyet Gerakkan Tangan Robot dengan Kekuatan Pikiran
Annisa M. Zakir - detikinet


Proses penggerakan tangan robot (Reuters).

Jakarta - Hanya menggunakan kekuatan pikiran, seekor monyet mampu menggerakan sebuah tangan robot.

Para ilmuwan dari Universitas Pittsburg melakukannya dengan cara menanamkan sebuah elektroda kecil ke dalam kulit bagian luar otak monyet. Kemudian, elektroda tadi dapat menerjemahkan keinginan monyet yang tangannya sengaja ditahan untuk menggerakan tangan sebuah robot. Jadi seakan-akan tangan robot tersebut adalah tangan sang monyet sendiri.

Caranya adalah, elektroda yang tertanam tadi akan menangkap perintah dari otak, kemudian elektroda itu mengirimkan pesannya ke komputer. Kemudian, komputer lah yang mengatur tangan robot itu itu menggerakan sesuai dengan perintah otak.

Lebih lanjut dijelaskan, teknologi ini nantinya ditujukan untuk orang-orang cacat yang tak mempunyai tangan atau mereka yang tangannya harus diamputasi. Tujuannya agar mereka tetap dapat melakukan apa yang diinginkan dengan tangan robot sesuai dengan perintah otak.

"Mereka perlu menggunakan kembali tangan dan jari mereka yang hilang untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Mereka butuh memakai kancing, menarik resleting dan bermacam hal lainnya,"ujar Andrew Schwartz, periset dari school of medicine, Pittsburg University seperti dikutip detikINET dari Reuters, Senin (1/6/2008).

Sebelum mengembangkan untuk manusia, para ilmuwan tersebut mencobanya ke seekor monyet dan ternyata berhasil. Monyet itu dapat memerintahkan robot untuk menyuapi makanan ke dalam mulutnya. ( amz / amz )



Menggerakkan materi selain tubuh (rupa) sendiri dengan menggunakan pikiran kita.

Kalo dilihat dari sudut pandang Buddhism, gimana yah?

::

53
Quote
29/05/2008 11:09 WIB
Ditinggal Mati Tunangan, Pria Coba Bunuh Diri
Rita Uli Hutapea - detikcom

Taipei - Tak kuat menanggung kesedihan karena ditinggal mati tunangannya, seorang pria Taiwan mencoba bunuh diri. Pria itu tak ingin wanita yang dicintainya itu kesepian. Namun upaya bunuh dirinya berhasil digagalkan.

Liao Sen-yi asal Tainan County, Taiwan selatan kehilangan Tsai Mei-na, tunangannya pada 23 Mei lalu. Wanita itu bunuh diri dengan menelan sejumlah pil tidur bersama alkohol.

Jenazah Tsai dikirimkan ke Rumah Duka Tainan County untuk disemayamkan. Jenazah wanita itu disimpan dalam sebuah freezer menunggu diambil pihak keluarganya untuk dimakamkan.

Liao mendatangi rumah duka dan masuk ke freezer untuk bunuh diri di samping jasad tunangannya, Tsai. Namun pria itu keburu ditemukan oleh pekerja rumah duka yang langsung menariknya keluar. Nyawanya pun tertolong.

Awalnya pekerja rumah duka tersebut heran melihat temperatur freezer yang 6 derajat Celcius lebih tinggi dari biasanya. Pintu freezer juga tidak tertutup rapat. Karena penasaran, wanita itu kemudian membuka pintu freezer dan mendapati Liao sedang terbaring di samping jasad Tsai.

Liao yang bekas pecandu narkoba itu langsung dilarikan ke rumah sakit. Di dekat tubuh Liao ditemukan satu plastik kecil berisi beberapa pil tidur dan tiga pesan bunuh diri. Demikian seperti dilansir harian Sydney Morning Herald, Kamis (29/5/2008).

Dalam salah satu pesan untuk ibunya, Liao menuliskan bahwa dirinya dan Tsai telah menjalin kasih selama 10 tahun. Liao sangat bersyukur karena Tsai telah membantunya bebas dari jeratan narkoba.

"Saya tak ingin dia kesepian. Saya ingin bersamanya," tulis Liao yang meminta agar dikuburkan bersama Tsai.

Menurut para dokter, Liao telah menelan beberapa pil tidur sebelum masuk ke freezer. Saat ini kondisi Liao masih kritis. Bahkan ada kekhawatiran, kalaupun dia sembuh, Liao kemungkinan bakal mengalami kerusakan otak yang diakibatkan suhu dingin di dalam freezer.

( ita / nrl )


Betapa berbahayanya moha.

Dalam masyarakat kita, cewe2 lebih sering ditimpa masalah begini (meskipun cowok juga ada, seperti contoh kejadian di atas ini).
Kemelekatan akan orang yg dikasihi (lobha), ketika ditinggal pergi tidak bisa menerima keadaan (dosa), ditambah pandangan salah (miccha ditthi) bahwa ada atta yg kekal, sehingga mendorong untuk melakukan bunuh diri (moha).

Perenungan terus menerus atas Ajaran Sang Buddha akan membawa kepada kebijaksanaan.


::


54
Sabbopajjalito loko, sabbo loko pakampito
Alam semesta ini hanya terdiri dari pembakaran dan getaran
- Buddha -


kalimat yg sangat fantastic diatas aku copy n paste dari banner-nya Bro Karuna_Murti (Halo Bro Karuna ;D).

2500 tahun yg lampau, disaat itu belum ditemukan microskop ataupun teleskop. Juga belum ada satelit, radar dan alat2 sonar ataupun radio untuk menyelidiki atom dan antariksa. Buddha, seorang yg tercerahkan sempurna berhasil melihat kebenaran sejati alam semesta ini. Beliau berhasil mengetahui unsur pembentuk utama alam semesta ini.

"Alam semesta ini hanya terdiri dari pembakaran dan getaran"

kalo 'getaran' kita tau yah, semua benda2 di alam semesta ini tersusun dari materi micro yg selalu bergetar, mengelilingi inti yg juga bergetar... besi, air, kayu, tanah, semuanya tersusun dari partikel yg bergetar terus menerus.

Sekarang: 'pembakaran'
Apa maksud Sang Buddha mengenai 'pembakaran' ini?
Apa kah 'api'? Atau.... yg lainnya?

Mungkin menarik untuk kita bahas disini...

::

PS: oh ya kelupaan, bahasan ini di tarok di bagian Sutta, karena sy juga pengen tau sutta -nya. Mungkin yg tau bisa share...

Anumodana

55
Theravada / CONTOH KASUS ABHIDHAMMA
« on: 25 January 2008, 03:33:30 PM »
Pelajaran Abhidhamma sarat dengan kata2 teknis dan analisa serta tabel2 yg njlimet.
Membaca buku pegangan Abhidhamma tok, tanpa diskusi kelompok, akan membikin frustasi.

Di Thread ini, akan dipost contoh2 kasus, yg akan memudahkan untuk mengerti Teori Abhidhamma.

 _/\_

::

56
Keluarga & Teman / Inisiasi Menyusu Dini
« on: 24 January 2008, 09:43:45 AM »
Bagi calon Bapak / calon Ibu, perlu kiranya membaca artikel ini  :)

Kita tentu mengetahui betapa pentingnya ASI bagi bayi yg baru lahir.

Banyak 'ibu2 baru' yg enggan memberikan bayinya ASI karena berbagai macam alasan (yg pasti alasan egois, alasan demi si ibu dan bukan demi si bayi). Padahal bayi membutuhkan ASI jam2 pertama kelahirannya sebagai nutrisi dan antibodi yg tiada bandingnya.

Bagaimana proses bayi mendapatkan ASI dari ibunya pada menit2 pertama setelah kelahirannya?

Dari www.detik.com kita mendapatkan artikel yg cukup bagus

::

57
Lingkungan / Manusia Pohon Indonesia
« on: 22 November 2007, 03:57:34 PM »
Baru dapat gambar ini dari teman se Dhamma.

Please comment.



[attachment deleted by admin]

58
Lowongan / Konsultan Kebun Sawit
« on: 12 November 2007, 08:56:37 PM »
Apakah ada "konsultan perkebunan" (atau ada yg tau/kenalannya), yaitu yg bisa merancang PLANNING untuk Kebun Kelapa Sawit?

Ada beberapa investor individual yg mau membuka lawah sawit, masing2nya sekitar 400an hektar dan memerlukan Perencanaan Awal (Master Plan).

Letak kebonnya di Sumatera.

HP: 0812.666.8.666
email: willibordus [at] gmail.com


59
Pengalaman Pribadi / Adakah Pertanyaan Yang Sia-Sia?
« on: 22 October 2007, 11:18:18 AM »
Topik ini sengaja saya buat baru untuk memfokuskan pembahasan.
Pertama,agar diskusi di topik lainnya, yaitu: "Tumbuhan: Makhluk Hidup?" bisa terfokus dan tidak terganggu.
Kedua, topik ini sendiri, yaitu: "Adakah Pertanyaan Yang Sia-Sia?" merupakan topik yg cukup penting karena akan mempengaruhi motivasi kita dalam belajar Dhamma.

Pada saat-saat awal saya mengenal ajaran Buddha, saya pernah mengajukan pertanyaan sbb:
Saya: Apakah awal pertama dari alam semesta?
Teman: Berdasarkan ajaran Buddha, awal alam semesta adalah tidak terpikirkan
Saya: kok tidak terpikirkan? harus ada sesuatu yg awal dong.
Teman: kenapa sesuatu itu harus ada awalnya? Bukankah sesuatu itu tidak harus ada awal yg absolut adalah lebih masuk akal?
Saya: Lho, sesuatu itu harus ada awalnya dong, mana mungkin tiba2 ada
Teman: awal yg pertama adalah tidak terpikirkan, contoh: adakah bilangan yg terkecil atau adakah bilangan yg terbesar? jawabannya adalah tidak terpikirkan.

Saat itu saya langsung tersadarkan, bahwa selama ini pikiran saya telah "terkonsep" bahwa sesuatu itu harus ada awalnya, padahal kenyataan yg ada tidaklah begitu. Saat itu adalah salah satu peristiwa (selain banyak lagi persitiwa) dimana pola pandang saya langsung berubah drastis.

Peristiwa diatas merupakan salah satu contoh bahwa TIDAK ADA PERTANYAAN YANG SIA-SIA. Padahal pertanyaan saya itu termasuk kategori Accinteya (tidak ternalarkan oleh pikiran manusia biasa), tetapi: PERTANYAAN adalah PERTANYAAN. Pertanyaan timbul karena kita tidak mengerti sesuatu. Tidak ada yang salah bagi seorang yang tidak mengerti dan mengajukan pertanyaan.

Apakah si penanya, setelah mengajukan pertanyaan akan menjadi mengerti atau tidak, tergantung pada dua hal.
Pertama: Kepiawaian pihak yang mengerti dalam memberikan penjelasan
Kedua: Kebijaksanaan dan bathin si penanya dalam menerima dan mengolah jawaban

Jadi, kembali kepada contoh diatas, bagi sebagian orang pertanyaan saya kelihatannya pertanyaan dangkal dan hanya mencari kepuasan intelektual (bisa jadi begitu), namun ternyata dari jawaban yang diberikan, saya malah mendapatkan suatu pandangan baru yg memecahkan konsep lama saya.

IMO:
Tidak ada pertanyaan yang sia-sia, jika ragu tidak perlu takut untuk bertanya.

::

60
Diskusi Umum / TUMBUHAN: Makhluk hidup?
« on: 20 October 2007, 10:10:51 AM »
Makhluk hidup menurut pengertian Buddhism adalah gabungan dari Pancakhanda: rupa dan bathin, so: manusia dan binatang, jelas masuk kelompok ini.

PERTAMA:
Bagaimana dengan tumbuh2an?
~ Ada yang mengatakan tumbuhan terdiri atas: 'Rupa' saja
~ Ada yang bilang teridir atas: 'Rupa dan Vedana (kesadaran)'
Jadi ada yg menggolongkan tumbuhan kedalam: Benda hidup.
Ada juga yg menggolongkan: makhluk hidup

KEDUA:
Bagaimana dengan mikroorganisme dan virus, masuk kategori manakah?
Kalau dinilai dari struktur pusat saraf (otak), semuanya tidak mempunyai otak, bahkan ubur2 juga tidak mempunyai otak, tapi ubur2 masuk kategori makhluk hidup. Bagaimana dengan bintang laut, sponge, coral  dsbnya? Mereka berkembang biak, bereaksi dengan lingkungan dan ada penelitian yg mengatakan mereka merasakan sakit juga.

Terus terang, sampai sekarang, saya masih bingung dengan klasifikasi Virus, Tumbuhan, dan mikroorganisme.

Semoga bisa kita bahas dengan baik disini...

 _/\_

::


Pages: 1 2 3 [4] 5
anything