Demikianlah Telah Ku dengar. Pada satu waktu, Sang Buddha mencapai Samyak-Sambodhi di bawah Pohon Bodhi, Negeri Magadha. Nama Pohon Bodhi itu adalah Ahsipah, akarnya sangat dalam di bawah tanah, batangnya tinggi, lurus dan tidak punya simpul, seperti kayu cendana. Setiap saat Burung yang terbang mendekat, burung itu harus kembali, karena tidak dapat terbang di atas Pohon Bodhi. Pohon Bodhi itu memiliki kulit yang halus dan mengkilat, dengan macam-macam warna yang terjalin, mirip kain tebal merah muda. Pohon Bodhi itu bercabang dan mahkotanya sangat Lebat dan Hijau. Di sekitar Pohon Bodhi, terdapat banyak bunga indah dan cantik yang bermekaran dan memancarkan wewangian. Mereka jauh lebih indah dari semua bunga-bunga kecuali Bunga Kovidars dan Parijatas. Di sekitar Pohon Bodhi, terdapat juga banyak pohon-pohon yang lebih pendek. Pohon Bodhi ini, Sang Raja Pohon, sangatlah Indah dan menawan. Ia seperti gunung Sumeru, yang merupakan raja dari semua gunung. Ia sangat tinggi yang bahkan orang yang berada di luar satu yojana dapat melihatnya. Wewangiannya mengalir di seluruh tempat dan Lingkaran Cahayanya menyinari semua tempat. Orang yang melihat Pohon Bodhi itu dari jarak yang jauh pada malam hari akan menduga bahwa itu adalah sekelompok besar nyala api. Tempat di bawah Pohon Bodhi tampak megah, indah, luas, dan rata, seperti taman kebahagiaan, dengan rimbunan rumput yang wangi. Ia seperti leher dari Raja merak, indah dan wangi, orang-orang tidak akan bosan untuk melihatnya. Di tempat seperti itu, maka Sang Tathagata duduk pada tempat-Nya dengan Sempurna, dengan banyak makhluk di sekeliling-Nya, seperti bulan yang dikelilingi oleh banyak bintang. Pada saat itu, datang dari berbagai penjuru lain, Para Buddha sebanyakatom dari sepuluh Alam Buddha. Untuk membuat Bodhi-manda (tempat pencerahan) dari Vairocana lebih Mulia, Para Buddha muncul sebagai Bodhisattva-Bodhisattva dan bergabung dengan Persamuan (Perkumpulan) itu.
Nama-nama Para pemimpin Mereka adalah: Avalokitesvara Bodhisattva, Manjusri Bodhisattva, Ksitigarbha Bodhisattva, Akasagarbha Bodhisattva, Vajragarbha Bodhisattva, Vimalakirti Bodhisattva, Bodhisattva cahaya kuat budi luhur, Bodhisattva Penghancur semua gerhana , Ratna Pani Bodhisattva, Mahamati Bodhisattva, Samantabhadra Bodhisattva, dan seterusnya. Selain itu, ratusan miliar Para Bodhisattva muncul sebagai Sravaka dan datang untuk bergabung dalam Pesamuan. Nama-nama para pemimpin mereka adalah: Shariputra, Maha Maudgalyayana, Subhuti, Rahula, Ajnata-Kaundinya, Maha-Kasyapa, Upali, Aniruddha, Revata, Ananda, Devadatta, Upandanda, dan seterusnya. Mereka semuanya telah melaksanakan Enam-Paramita dalam waktu yang lama, dan sudah sangat dekat dengan Pencapaian ke Bodhi menjadi Buddha. Untuk memberikan penerangan kepada makhluk hidup, mereka muncul sebagai Sravaka di dunia yang kotor ini. Ada juga banyak sekali Bhikshuni yang dipimpin oleh Maha-Prajapati. Mereka semua telah mencapai Jasa Kebajikan dan Kebijaksanaan Besar, untuk meringankan penderitaan makhluk hidup yang rendah, mereka muncul sebagai perempuan. Hadir juga tidak terhitung Para Sakra Devanam Indra, Brahma, Dharmapala Deva, Deva, Naga, Yaksa, Gandharva, Asura, Garuda, Kinnara, Mahoraga, manusia dan makhluk bukan manusia. Mereka semua adalah Para Bodhisattva Agung, tidak satupun dari mereka yang bersifat duniawi. Pada saat itu, Sang Bhagavan, yang sedang duduk di bawah Pohon Bodhi, tampak Maha Mulia, Murni, Sangat Halus dan indah, seperti Mutiara Pengabul Keinginan di bawah Pohon Citta. Dengan Kesadaran Benar yang Tenang, Dia seperti Gunung Sumeru. Untuk membuat semua Bodhisattva dan makhluk hidup mengerti tentang Kekuatan Sang Buddha Yang Perkasa, Suci, Mendalam Rahasia Dhyana, Dia memasuki samadhi yang bernama "Pangkalan Tathagata Yang Tak Terbayangkan".
Tiba-tiba, masing-masing 32 Tanda-Tanda Besar dari Sang Bhagavan mengungkapkan Alam-Alam Buddha Yang Tak Terbatas dan Para Buddha dari sepuluh penjuru, seperti cermin terang yang mencerminkan berbagai warna. Selain itu, masing-masing dari 80 Tanda Tanda tambahan dari Sang Bhagavan mengungkapkan praktek Bodhisattva-Nya di masa lalu. Dari Sang Raja Pancaran hingga inkarnasi terakhir di tempat Dipamkara Budha, semua kesulitan dan praktek berat, sejarah bahwa Ia sepenuhnya menyumbangkan semua kepala, mata, badan, kulit, daging, lengan, kaki, isteri, pembantu, dan martabat Raja, istana, dan seterusnya. Samadhi ini memiliki Kekuatan Besar Yang Kuat, semua Buddha selalu berada dalam samadhi ini ketika Mereka sedang makan, sedang berjalan, sedang mengajar Dharma, dan bahkan di Nirvana. Mengapa? Karena semua Buddha mengandalkan Samadhi ini untuk mencapai Kekuatan Suci, Besar, Perkasa, Yang Tak ada batasnya, sejauh untuk mewujudkan dan membuktikan Kehampaan Alami Dari Sifat Semua Dharma, sehingga Mereka dapat menjelmakan berbagai hal yang tak terjangkau di seluruh alam Budha sepuluh penjuru dunia. Misalnya, seseorang melihat berbagai hal dalam mimpinya, namun ketika ia bangun, segala sesuatu yang dilihat di mimpinya hilang. Demikian juga, bagi orang duniawi, karena mimpi-mimpi dari ketidaktahuannya, mereka keliru dengan berpikir bahwa segala sesuatu adalah satu kesatuan; Sementara itu, semua Buddha akan terbangun dan tidak berpegang teguh kepada apa pun, sehingga mereka dapat secara bebas menunjukkan Kegiatan Budha (Budha-karya) Yang Tak Terhingga dalam satu pemikiran kecil, untuk keuntungan semua makhluk hidup dan membuat mereka berhasil, untuk membantu mereka memahami tak terbatas Hal yang susah di mengerti dan Gerbang Kebebasan Yang Menakjubkan.
Pada saat itu, Bodhisattva Gudang Kebajikan, yang belum mencapai kesempurnaan dari praktek Bodhi, bertanya kepada Samantabhadra Bodhisattva: "Apa Nama Samadhi yang di masuki Sang Tathagata tadi? Bagaimana ia bebas menampilkan berbagai kegiatan-Budha di seluruh dunia dari sepuluh penjuru untuk menyelamatkan makhluk hidup?"
Kemudian Samantabhadra Bodhisattva berkata kepada Bodhisattva Gudang Kebajikan: "Dengar dengan hati-hati dan saya akan memberitahukan kepada Anda."
Pada saat itu, semua Bodhisattva melihat Mereka dengan rasa ingin tahu dan penuh hormat, serta bersama-sama memuliakan dengan satu suara: "Sungguh sebuah pertanyaan yang sangat baik! Sungguh mendalam, lembut dan indah! Yang Maha Suci Samantabhadra, Yang Maha Tahu Semuanya, akan segera mengabarkannya sekarang."
Dengan segera, bumi berguncang dalam enam cara yang berbeda, langit menurunkan hujan bunga-bunga yang sangat indah, semua makhluk hidup yang menderita banyak penderitaan dan kesukaran menjadi lega untuk sementara waktu.
Samantabhadra Bodhisattva kemudian berkata: "Putra Budha, samadhi ini bernama Pangkalan Tathagata Yang Tak Terbayangkan, yaitu, Bodhi Semua Buddha, karena semua Buddha selalu mengandalkan dan tinggal di dalamnya. Sejak Sang Bhagavan telah diberikan Penetapan Menjadi Buddha Yang Akan Datang oleh Dipamkara Budha, Ia telah selalu berada dalam samadhi ini. Dia selalu tidak berbuat sesuatupun, dan pada saat yang sama, Dia secara alami mempertunjukkan Kegiatan-Kegiatan Buddha Yang Tidak Terbatas sebagai tanggapan terhadap semua makhluk hidup. "
"Katakanlah, dalam satu-ujung rambut di dalam alam semesta, terdapat Dunia-Dunia Buddha sebanyak atom-atom dari semua Dunia Buddha. Di dalam dunia-dunia ini, Sang Bhagavan mungkin lahir di Surga Tushita; mungkin muncul dengan turun dari Surga itu dan memasuki rahim Ibu-Nya; Mungkin muncul sebagai yang baru lahir, Yang telah mengambil Tujuh langkah dan berkata bahwa 'Saya telah bebas dari kelahiran dan kematian'; Mungkin muncul dengan berada di dalam Istana, mungkin muncul dengan meninggalkan rumah atau berlatih kesucian; Mungkin muncul dengan menundukkan iblis, atau mencapai Kebangkitan Yang Benar, atau memutar Roda Dharma Yang Indah; Mungkin tinggal di dunia selama kalpa-kalpa yang tidak terhingga, Menyelamatkan semua makhluk hidup dan membuat mereka bebas dari penderitaan; mungkin muncul seperti di dalam Nirvana; mungkin mengungkapkan bahwa semua kalpa berada dalam satu kshana, atau satu Kshana mencakup semua kalpa, kalpa-kalpa dan kshana-kshana tidak meningkat atau menurun, sehingga semua makhluk hidup belum terbebas. Dari kshana ke kshana, dan secara umum di seluruh dunia, Sang Bhagavan terus melakukan berbagai Kegiatan Buddha dan tidak pernah beristirahat, namun pada kenyataannya, Ia tidak berbuat sesuatupun. "
"Seperti halnya, bahwa di dalam satu-ujung rambut dalam alam semesta, terdapat dunia-dunia yang tak terbatas. Dalam dunia itu, setiap titik pemikiran yang sangat kecil dari Bhagavan secara menyeluruh mengungkap berbagai Keagungan dan Prinsip semua Buddha, dan sementara itu, Dia tidak berbuat sesuatupun. Demikian pula, di dalam semua ujung rambut yang tersebar di seluruh alam semesta, ada dunia-dunia yang tidak terbatas. Untuk atom-atom dari dunia itu, setiap atom berisi dunia yang lebih banyak daripada atom-atom dari semua Alam Buddha. Dalam satu kshana, dalam seluruh di dunia itu, berbagai kagungan dan Kegiatan Para Buddha semua yang secara alami dan menyeluruh terungkapkan. Sebagai contoh, mungkin akan lahir di surga, mungkin dalam Nirvana, Mungkin telah membebaskan tak terhitung Asamkhyeya makhluk hidup. Dalam sedemikian rupa, pikiran yang sangat kecil sekali kepada masa depan yang tidak ada akhirnya, Sang Bhagavan secara tetap melakukan Perbuatan Budha untuk manfaat semua makhluk hidup, tidak pernah beristirahat, bahkan di ujung berakhirnya alam semesta, dan pada masa yang paling akhir dari dunia semua makhluk hidup. Sementara itu, Alam Buddha tidak berkurang, atom tidak meningkat. Mengapa? karena semua dharma adalah tidak nyata, seperti api yang tidak stabil. "
"Misalnya, di dalam Pesamuan ini, Para Bodhisattva-Bodhisattva Agung sebanyak atom dari Sepuluh Alam Buddha, tinggal bersama di daerah ini dari 12 yojana di negara Magadha, tetapi tidak bertekanan satu sama lain. Demikian pula, setiap atom-atom itu berisi Alam Buddha Yang Tak Terbatas. Alam-Alam Buddha itu, beberapa ada yang naik, beberapa ada yang ke bawah, beberapa ada yang saling berhadapan, beberapa ada yang saling membelakangi, beberapa ada yang berdampingan, beberapa ada yang saling meresap dalam sekali, namun tidak menghambat satu sama lain."
"Misalnya, orang dalam mimpinya melihat banyak hal di tempat yang sama, karena mereka tidak nyata, mereka tidak menghalangi satu sama lain. Demikian juga, seluruh alam semesta ditunjukkan oleh hati(Alaya). Makhluk hidup dapat melihat kalpa api, atau api itu membakar segalanya; mungkin melihat dunia ini dibuat oleh angin, mungkin melihat sesuatu yang bersih atau kotor, mungkin melihat dunia tanpa Buddha. Masing-masing dari mereka melihat pemandangan yang berbeda, semua ini disebabkan oleh karma dari hati mereka sendiri. "
"Misalnya, karena didorong oleh rasa lapar dan haus, Hantu Kelaparan pergi ke Sungai Gangga. Ketika mereka tiba, beberapa dari mereka mungkin melihat air, beberapa dari mereka mungkin melihat bahwa sungai itu dipenuhi dengan debu, keadaan penuh dengan nanah, darah, kotoran, dan hal kotor lainnya. "