Alkisah, seekor kucing polos pacaran dengan kucing binal.
Tak lama, kucing binal pindah ke kota S (disamarkan demi kepentingan publik) yang adalah ibukota propinsi Jawa Tengah, untuk kuliah di Universitas Diponegoro yang terkenal. Awalnya baik-baik saja, tapi kemudian menjadi susah dihubungi. Tiba-tiba di wall Facebook kucing binal, ada kucing garong gorong-gorong yang suka merayu kucing binal dengan panggilan "sayang", "honey", dan sejenisnya. Namun anehnya, kucing binal tampaknya suka-suka saja dan menikmatinya.
Tentu saja kucing polos menjadi berang dan minta penjelasan dari kucing binal. Tapi kucing binal selalu menyangkal dan bilang tidak ada apa-apa. Lalu kucing polos menghubungi kucing garong gorong-gorong yang tinggal di kota M (lagi-lagi disamarkan), kota terbesar ke dua di Jawa Timur dengan bandara udara Abdul Rahman Saleh, untuk menanyakan hubungannya dengan kucing binal. Kucing garong gorong-gorong bilang tinggal datang ke kota S untuk meresmikannya.
Seperti bisa diterka pembaca, kucing polos dan kucing binal cakar-cakaran, lalu putus. Namun hal aneh memang sering terjadi di dunia gila ini. Besoknya mereka nyambung lagi dan si kucing polos berpesan: jangan urusin kucing garong gorong-gorong lagi atau kucing garong manapun. Kucing binal setuju. Malamnya kucing binal tanya, "bolehkah saya bantu kucing garong gorong-gorong untuk mengerjakan tugasnya?"
Untuk kejelasan, kucing garong gorong-gorong ini selain tinggal di kota berbeda, juga ada di jurusan yang berbeda.
Kucing binal yang awalnya susah dihubungi dengan alasan super sibuk, hebatnya bisa punya waktu mengerjakan tugasnya orang yang kuliah jurusan lain di universitas lain di kota lain. Tentu saja kucing polos marah lagi, lalu -bukan deja-vu bukan siaran ulang- cakar-cakaran lagi, putus lagi.
Seminggu kemudian, kucing binal menghubungi kucing polos, mengatakan kangen dan lain-lain. Akhirnya bicara baik-baik, tapi status masih tidak jelas. Besoknya masih berhubungan baik seperti biasanya. Tapi lusanya tidak ada kabar. Kucing polos khawatir dan ditelpon ternyata sibuk. Akhirnya berhasil dan kucing polos langsung tanya, "lu barusan telpon-telponan lagi ama tuh cowok [kucing garong gorong-gorong, red] 'kan?!"
Kucing binal: Iya, emangnya kenapa?
Sampai sini, narasumber tidak dapat detailnya, tapi pola itu berulang terus. Dua hari baik, hari ke 3 cakar-cakaran.
Sampai beberapa waktu, kucing polos sepertinya sudah bisa mengendalikan keadaan. Akhirnya mereka resmi berhubungan lagi. Walaupun putus-nyambung ini tampak lebih sering dari putus-nyambungnya koneksi internet saya, namun begitulah adanya.
Seperti bisa diprediksi, setelah beberapa lama, kucing binal sering tidak ada kabar. Alasannya pun masih sama: Sibuk.
Namun definisi sibuk bagi setiap orang memang berbeda, misalnya saya sering mengatakan 'saya sedang sibuk menganggur', maka kucing binal sepertinya punya definisi lain karena dalam kesibukannya yang 'sampai tidak bisa kasih kabar', karena sempat karaokean di internet.
Putus kesabaran kucing polos yang tinggal di kota J (sekali lagi disamarkan) yang adalah ibukota negara, langsung berangkat ke S, tempat kucing binal. Kucing polos menanyakan keseriusannya dan kucing binal menyatakan memang serius. Bukan hanya 'sibuk', definisi 'serius' dewasa ini juga tampaknya subjektif. Sangat menarik ditelaah lebih lanjut.
Singkat cerita, kucing polos pulang ke J, dan kucing binal juga menyusul 2 hari kemudian. Waktu berlalu, lalu kucing binal mengatakan ingin putus karena tidak direstui oleh orang tuanya. Kucing polos tidak berdaya, jadi pasrah saja.
Kucing binal pun kembali ke kota S.
Karena status sudah bukan pacar, maka tidak ada kabar juga tidak masalah. Tapi 2 hari kemudian, kucing binal mengatakan ketakutannya. Pasalnya, ada kucing garong goreng garing yang mendekatinya terus, dan kucing itu mengaku pernah berhubungan seks dengan mantannya. Lalu pembicaraan terputus karena kepentingan lain.
Sekitar 3 jam kemudian, kucing polos menelpon kucing binal karena khawatir. Tapi cara mengeong kucing binal ini sungguh tidak bersahabat.
Kucing polos langsung bertanya: Cowok itu [kucing garong goreng garing, red] ada di situ yah?!
Kucing binal: "Iya. Udah yah!"
Kucing polos: "Lu sebenernya suka ga sama dia?"
Kucing binal: "KAGA! YA ampun, demi Allah!!"
Akhirnya pembicaraan selesai.
Kucing polos menasihati kucing binal bahwa tidak baik malam-malam berduaan saja dengan pejantan, tapi tentu saja malah bikin kucing binal terganggu. Kemudian kucing binal akan kembali ke J, dan kucing polos mau ambil barangnya yang ketinggalan di tempat kucing binal. Ternyata di-SMS balik bahwa kucing binal sedang suapin kucing garong goreng garing dan mau dikenalkan ke orang tuanya. Kucing polos tidak berkata apa-apa, tapi tentu saja meradang.
Namun bukan hanya kucing polos yang meradang, saya pun ikut naik pitam karena kucing polos merasa bersalah atas semua kejadian ini dan masih khawatir akan nasib kucing binal.
Nah, bagaimana komentar rekan-rekan DC?
Silahkan mengomentari bagian manapun.