Dear cc silvia liem,
mungkin masalah utama yang dihadapi oleh cc adalah keikhlasan hati untuk menerima semua hal yang terjadi dalam kehidupan cc..
Kalo memang ada masalah coba diutarakan dengan seseorang yang enak diajak ngobrol dan bisa memberikan solusi yang bagus.
Percayalah bahwa diatasnya langit masih ada langit, di dunia ini bukan cuman sis aja yang menderita tapi semua orang juga memiliki permasalahannya masing2.
Enggak ada manusia di dunia ini yang ga menderita. Cobalah tengok ke kanan, kiri, depan, belakang sis, pasti sis akan menyadari betapa masih beruntungnya sis silvia..
Saya share salah satu penderitaan saya deh..
Dulu waktu pertama mau kuliah, saya pengen masuk dokter, tapi daftar dimana-mana ga ketrima, mau daftar di swasta ga punya uang untuk kuliah dokter sampai selesai, dan akhirnya terpaksa harus masuk bahasa. Setiap hari hampir selama satu semester pertama kerjaan saya cuman nangis. Di kos nangis, ditelepon mama nangis, dirumah nangis, setiap hari itu neraka bagi saya. Ya, neraka, padahal kelihatannya masalah itu sepele kan bagi anda, tapi itu neraka bagi saya pada waktu itu.
Saya sempat marah sama orang yang bantu urus suatu masalah saya, kenapa masalah ga kelar2 udah sekian tahun sampai uang ga bisa cair untuk biaya kuliah dokter di swasta. Ternyata, orangnya itu sakit kanker hati. Ketika menjenguk, dia udah ga bisa apa2 lagi. Istrinya di ruang tamu cerita kepada saya dan mama tentang kondisi suaminya itu sambil menangis. Saat itu saya sadar, apa yang saya rasa penderitaan karena ga bisa masuk kedokteran ga ada bandingannya dengan penderitaan dia. Tiap hari dia was-was dan harus bersiap diri jika maut menjemput suaminya sewaktu-waktu, tapi dia harus bisa tidak menampakan kesedihan dan menangis di depan suaminya itu.. Hidup kita itu pasti lebih baik jika kita mau membuka mata dan meluaskan zona "zoom" kita, bahwa kita ternyata masih beruntung dari yang lain.
Kemarin juga ketemu temen yang bareng dari TK sampai SMA.. Dia dulu di sekolah cewek yang sangat menjaga penampilan, uang bukan masalah bagi dia, tapi sekarang dia malah ga kuliah. Dia kerja ikut orang cuman sebagai pegawai biasa. Beruntungnya saya yang dilihat dari segi keuangan dulu bukan "setingkat" sama dia tapi saya bisa kuliah
dan lagi tugas2 di bahasa itu ga serumit seperti temen saya yang masuk dokter dan tentu saja lebih santai, jarang ada tes pula
Kalo ngebaca dari cerita2 itu yah, yang katanya manusia setelah meninggal akan masuk ke neraka untuk penyucian sampai dosanya abis atau apalah sampai mereka bisa dilahirkan lagi ke alam manusia itu sepertinya proses yang sangat panjang dan sulit loh.. Jadi kita bisa hidup di dunia itu itu setelah melewati proses amat-sangat-panjang-dan-menyusahkan itu. Apakah setelah itu kita akan begitu saja membuang hidup kita yang amat susah didapatkan itu?
Hidup itu pilihan, kadang kita hanya melihat pilihan A atau B, tapi kita jarang berpikir bahwa sebenarnya ada pilihan C atau kita bisa memiliki A dan B sekaligus.
Cobalah mulai menjalani dengan ikhlas apa yang ada sekarang, maka yakinlah hidup anda akan menjadi lebih indah dari sekarang cepat atau lambat