//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - Wijianto sugiato

Pages: [1]
1
Pengalaman Pribadi / Pertemuan dengan roh mbah datuk.
« on: 24 August 2017, 03:20:04 PM »
         PERTEMUAN DENGAN ROH MBAH DATUK
   Sekarang ini saya ingin menceritakan pertemuanku dengan hantu, bila berjalan dari lorong kecil yang ada di bagian kiri rumah kita, dan lurus hingga ujungnya, lalu belok kiri, dan kemudian belok kanan, di ujung jalan itu ada sebuah tempat yang didirikan, yang biasanya orang menyembah datuk,  dan di ujung jalan itu ada cabang dua, satu jalan yang sempit ke kanan, yang mana tembus ke jalan raya mayjend. Sutoyo, dan yang satunya lagi jalan kecil menuju, bila diterusi, bisa berjalan keliling hingga ke jalan di belakangnya yang berada di pinggir sungai.
   Suatu ketika, saya naik sepeda motor, dikarenakan untuk menghindari hujan, saya menghentikan sepeda motorku tepat di depan tempat persembahyangan datuk itu, dan perasaan saya galau, dan kebodohan saya yang mengambil ke dalam kebiasaanku itu, sudah menjadi kesalahan yang sulit diperbaiki, sudah menciptakan klesa bagiku, atau khlesa (sanskrit) yaitu semacam perasaan gangguan batin, lalu di tengah gerimis itu, saya berdiri di samping sepeda motorku dan  persisnya di dekat tempat persembahyangan datuk itu, tentu saja dengan perasaan khlesa atau gangguan batin atau stress mental itu.
   Sesaat kemudian, saya pun pulang.
   Lalu, entah pada hari apa, saya katakan saja dengan mudah, yaitu di hari esok-esoknya, saya berjalan ke arah tempat persembahyangan datuk itu, dan dari jauh, saya sudah aktifkan ‘kesadaran hantu’ saya, yaitu apa yang saya ketahui saat saya menjadi seorang hantu, dan sesaat saja saya sudah kontak batin dengan roh sang datuk, saya merasakan dari arah di depan, mukaku belum kuangkat, mataku pun tidak kuarahkan kesana, saya hanya menatap ke bawah sembari berjalan dan saya merasakan perasaan yang dilempar dari depan sana, dari roh mbah datuk kepadaku, apa yang dilemparkannya?, ……….., perasaanku yang kemarin-kemarin ketika sedang berdiri di dekat sana, dan kontak batin ini seketika meyakinkanku, saya lanjut jalanku, dan kira-kira dalam 13 langkah sebelum di depan roh sang datuk itu, saya mendengar dia berkata: “Ada orang gila tuh.” , dan saya teruskan jalanku, lalu saat sudah sampai di depannya, sudah di ujung jalan, sudah buntu, maka saya alihkan pandanganku ke jalan sempit di kanan yang mana saya berkehendak jalan ke sana, namun belum berjalan ke kanan tentunya, saya hanya menengok ke kanan dahulu, namun di jalan sempit ke kanan itu, di kejauhan saya melihat, ………………, setelah teliti saya melihat, ternyata memang benar ada seorang gila yang duduk di pinggir jalan dan memegang sepeda kecil, hal ini sudah cukup meyakinkanku bahwa hubungan batin saya dengan roh mbah datuk telah berhasil.
   Lalu pada suatu malam, saya berjalan ke sana lagi, namun saya tidak berjalan menuju ke tempat persembahyangan datuk, saya hanya berdiri di jalan persimpangan tiga, dimana saya hanya cukup dengan hanya bisa melihat dari kejauhan dan hanya biarkan sang datuk (roh) tahu saya dari kejauhan juga, saya di saat itu ke sana, adalah untuk ke rumah bang Ah Hong untuk membeli nasi, dan saat saya berdiri di posisi yang saya sebutkan tadi, saya mendengar sang datuk berkata: ”Itu dia datang lagi”, lalu saya hanya berdiri dan hanya berdiri kecil, maksudku berdiri dan bergoyang dan sedikit berjalan tanpa melakukan hal yang lain, yang saya sedang dalam menunggu nasi yang saya beli karena kebetulan pembantunya lagi sibuk, lalu saya mendengar sang datuk berkata bahwa ada seekor kucing di depanku, dan saya lihat, sekali lagi saya dibuat terkesima, ternyata……….., memang ada seekor kucing yang berwarna campuran coklat tua dan coklat muda, dimana warna mantel bulunya itu memang memberinya kamuflase di waktu malam jam 7-8 an, memang jalan kecil itu diterangi lampu, tetapi lampu itu terlalu temaram, dan kucing yang dari tadi duduk di dekatku ini luput dari perhatianku, lalu sang datuk menyuruhku untuk berjongkok, dan bila tidak begitu maka saya akan terkesan sombong di mata si kucing, lalu saya pun berjongkok, dan kucing itu benar-benar berjalan pelan menuju arahku, saya ini adalah seorang yang sangat alergi kepada bulu hewan, kepada bulu anjing peliharaan saya saja, saya sangat tak suka, kasihan anjingku, dia sempat terlantar, kepada anjingku saya hanya membelainya sangat sedikit, apalagi kepada kucing yang berkeliaran bebas, saya hendak berdiri, dan tiba-tiba saya mendengar sang datuk mencegahku, sang datuk berkata supaya saya jangan berdiri, karena sang kucing hanya ingin tahu siapa diriku, dan lagi-lagi………………..benar!, sang kucing menghentikan langkahnya di setengah jalan menuju diriku, kejadian beruntun ini cukup mengasyikkan diriku. Lalu sesaat saya pun sudah waktunya hendak berjalan pulang, sang datuk menyuruhku untuk membelai kucing itu, dan mengatakan bila tak kuindahkan anjurannya, maka hal tak baik kepadaku akan menimpaku………………., sedikit tambahan, datuk ini bukan hantu yang jahat, tetapi saya dulunya sebelum belajar dharma Buddha memang adalah orang yang jahat dan di saat baru-barusan belajar dharma Buddha juga belum berusaha menepis 3 racun. Kulanjutkan, lalu saya pun menjulurkan tangan untuk hendak mengelus kepala sang kucing, kali ini juga, anehnya, anehnya lagi, kucing itu berinisiatif untuk menyambut  telapak tanganku dengan berdiri. Saya bilang, baru kali ini saya bertemu kucing yang menunjukkan inisiatifnya untuk kubelai, dan yang terpenting adalah setiap tindakannya sesuai dengan perkataan sang datuk yang disampaikan ke pikiranku.
   Mungkin anda sekalian akan bingung terhadap apa yang saya tulis diatas yaitu, ‘kesadaran hantu’, ini adalah kata yang kusesuaikan sendiri, karena di dalam meditasi, saya telah sanggup melihat sampai kepada keadaan saya yang sewaktu menjadi hantu dan belum dilahirkan ini, saya tahu bagaimana rasanya menjadi hantu, dan kemampuan khusus hantu semisal tahu keberadaan makhluk hantu lainnya di suatu tempat walau mata belum melihatnya, dan juga projeksi mental yang sangat akurat yang tahu mengenai keadaan keadaan suatu rumah.
   Kegunaan berhubungan batin dengan cara bersembahyang di tempat datuk adalah ini, sang datuk bisa memberi mimpi kepada penduduk lokal yang tinggal di dekat kita supaya menjaga (Po Pi) kita, ini murni benar.

2
Pengalaman Pribadi / Sharing pengalaman saya
« on: 12 December 2016, 04:38:42 PM »


Panatipatta veramani sikkhapadang samadiyami
Adinadana veramani sikkhapadang samadiyami
Kamesumichacara veramani sikhapadang samadiyami
Musavada veramani sikkhapadang samadiyami
Sura meraya majja pamadhatana veramani sikkhapadang samadiyami

Hari ini, demi melanjutkan daya upaya benar, saya mencoba untuk sharing sedikit pengalaman yang memang sudah amat jarang kulakukan, saya bukan sosok yang murni bersih, namun adalah sosok yang dilumpuri noda dan kejahatan, sehingga sekarang ini jua pun saya hidup dalam menghadapi rintangan karma, namun begitu saya masih ingin berbagi dengan teman teman tentang permata Buddha, dharma dan sangha yang mulia.........

Cerita yang saya sampaikan tidak ada unsur penipuan, semua adalah tulisan jujur, saya sekarang ini hanya ingin menanam sedikit benih benih kebajikan, walau hidup dalam pengaruh karma jahat, saya bisa memperoleh sedikit kebahagiaan dengan berbagi.....

Cerita saya bermula, pada akhir tahun 2012, itulah pertama kalinya saya merasakan bahwa ajaran Buddha ternyata ada apa-apanya, dan barulah saya mulai mencari di internet unutk membaca sutta besar sang Buddha, untuk pertama kalinya, dan ternyata pembacaan saya membawa pencapaian tersendiri bagi saya, saya mendapat adhistana dari Avalokiteshvara bodhisatva mahasatwa sehingga saya punya pendengaran dewa, tapi itu adalah cerita dulu, sekarang ini pendengaran dewa saya tidak sejelas yang dulu, saya ingat adalah karena saya bertemu secara telepati dengan Padmakumars, atau guru Lian sheng, yang membawa saya pada tahap merasa tertarik dengan ajaran Buddha, yaitu merasa bahwa ajaran Buddha ada apa-apanya. Saya tahu diantara kalian pasti ada memiliki rujukan yang bersifat amat negatif terhadap guru Lian sheng, saya bahkan percaya bahwa dia pernah melanggar sila sebagai seorang bhikkhu, tetapi karena saya tidak bisa menuliskan cerita bohongan, maka saya harus jujur mengatakan bahwa memang disaat pertama kali bertemu dengannya secara telepati itulah, dia membuat saya merasakan suatu ketertarikan karena ia mempertunjukkan kepadaku sesuatu yang menurutku ajaib.

Lalu, disaat itu, mungkin anda pernah mendengar Buddha berkata, bahwa Dia tidak akan mengajari dharma kepada makhluk yang berlidah dua, yang berprilaku seks sembrono, yang tidak jinak, tetapi alangkah trenyuhnya adalah saya adalah sesosok makhluk yang liar yang memiliki semua kecenderungan ini, yaitu yang paling menonjol adalah tidak sama antara yang diucapkan mulut dan yang ada di dalam hati atau istilahnya berlidah dua, dan terutama adalah saya tidak jinak, saya liar.....

Lalu saya disaat itu membaca kepada buku yang menuliskan tentang hal hal tak patut tentang guru Lian sheng, dan disaat itulah saya memusuhinya, terang terangan, tetapi sekarang saya berani menuliskan kisah ini adalah karena saya tahu semua juga adalah ulah buku tersebut, yang menuliskan hal hal supaya pembaca ingin membunuh sang guru Lian sheng.

Tidak cukup dengan seribu kata kuucapkan keliaranku tatkala itu, tetapi akhirnya saya jinak, dan tak berseteru dengan sang guru melalui telepati lagi.

Keanehan yang timbul, ada dan jumlahnya berkali kali, kali pertama adalah saya yang sudah status srotaapana dalam meditasi, sempat dan melihat dharma protector sang guru Lian sheng, yaitu penampakan makhluk yang seperti yaksha, namun sinar pandangannya lembut, dan hati nuraninya baik, walau penampilannya yaitu tubuhnya hijau dan keseluruhannya tidak mirip wujud manusia, ini adalah yang pertama. Yang kedua adalah, keanehan yang kualami adalah, suatu ketika buku yang menuliskan hal hal tak baik terhadap guru Lian sheng, ia kutaruh di dinding samping tangga tingkat tiga rumahku, dan pada suatu ketika buku itu dikerumuni, saya tak tahu apa karena tidak pernah melihat serangga yang begituan di tempatku sebelumnya, dan serangga itu menggerogoti buku itu, lalu buku itu kubuang. Yang ketiga, keajaiban yang kutemukan, saat membaca buku yang ditulis guru Lian sheng, buku ini hanya dijual dalam bahasa mandarin, bila anda cari di internet, memang bisa ketemu tetapi postingan buku itu tidak mencakup semua halaman, ........nah, pada suatu saat saya baca di halaman halaman agak akhir di buku iu, saya mencermatinya, menyelukbeluki ia, lalu dengan bantuan imajinasi saya......., disaat membaca tiba tiba pikiran saya terhubung secara telepati dengan guru Lian sheng, ia terhubung secara sendirinya, seakan tak sengaja, dan itu adalah karena saya dengan imajinasi membayangkan tulisan sang guru, nanti di bagian akhir dengan bantuan ingatan belaka saya akan tuliskan sebenarnya apa tulisan yang kubaca itu di bukunya, lalu saya sambung......., pikiran saya seakan terhubung dengan guru Lian sheng dan tiba tiba saya melihat dia mengeluarkan cahaya, ada satu cahaya kekuningan yang keluar dari nya secara tiba tiba dan......., itu semua karena berkat tulisan yang saya baca itu, yang saya renungkan, dan begitu hal yang saya renungkan itu beri saya satu pengertian, nah, begitu pengertian itu kudapatkan, langsung deh tiba tiba saya melihat guru Lian sheng, dia seakan menunggu di altar, hubungan ini terjadi unexpected, mungkin dia juga tidak tahu itu diriku, dia seakan sedang menunggu di mandala altar, dan begitu pemahaman itu kudapat pikiran saya langsung kontak batin dengannya, dan cahaya kekuningan itu keluar dengan sendirinya, lalu kenapa?, anda bertanya, saya ingat pagi harinya, saya separuh terbangun di kala itu, saya mendengar suara ketawanya hantu, suara itu aneh, di kamarku, adikku masih tertidur dan tidak ada orang lain.............., saya percaya ini adalah karena pemahaman yang saya dapatkan di bukunya itu yang pemahaman yang kudapatkan itu sempat membuat cahaya itu keluar mendadak tanpa diekspektasi, jalinan telepati yang terjadi secara sendirinya, saya percaya guru Lian sheng tidak menghubungiku, dan begitu juga saya, tidak menghubunginya secara telepati, tetapi telepati ini terjalin karena bacaan saya di buku guru Lian sheng tentang suatu aspek, dan judulnya adalah tentang Kalacakra. Saya akan lanjutkan di bagian selanjutnya........

Pages: [1]