Tadinya saya pikir dia akan menggunakan kepintarannya (yang pas-pasan) untuk berusaha memperbaiki diri, tetapi ternyata malah digunakan untuk merengek lagi di blognya (saya baca isinya beneran tidak ada makna) dan bahkan menghina "Sriyeklina" & "Johan". Seperti orang ekonomi pas-pasan, punya sedikit uang lebih bukan digunakan untuk menabung malah digunakan untuk beli narkoba.
Sriyeklina&Johan itu dan dhammacitta sebenarnya cara dia untuk mengajak berkunjung ke blog-nya. Yang otomatis menambah pengunjung. Pengunjung bertambah otomatis rating naik donk.
Jika kita datang dan marah maka dia akan semangat berdebat dengan geliat geliut belut yang sudah terlalu sering kita lihat selama ini.
Omongan tidak akan lari dari: Inilah pemeluk Buddhis yang nota bene penuh welas asih, yang kenyataan-nya tak lebih dari seorang terorisme, orang beringas dll.
Jika tidak datang, atau datang tapi tidak berkomentar. Paling komentar-nya: Lihatlah para Buddhis itu tidak lebih dari seorang pengecut. Hanya berani di kandang sendiri.
Menulis untuk mencari sensasi dengan menulis agar tulisan-nya bermanfaat itu jelas beda. Jadi saya masa bodoh, dia mau bilang apa dan mau ngapain. Selama dia tidak menebarkan tulisan kosong di sini.