Sdr. Riky, pikiran negatif anda telah memperspektifkan negatif kalimat NETRAL sy tersebut.
Sy lihat hanya anda sendiri yg berasumsi demikian, dan anda tambahkan: bahwa saya telah MENGHUJAT PUJA BHAKTI.... sy tidak mengerti bagaimana pikiran anda bisa sampai kesana
Let see kalimat saya ya....
"kalimat ini secara tidak langsung telah menghujat PUJA BHAKTI yang dilakukan di Vihara yang bisa disalahartikan oleh umat awam yang membaca posting anda.Karena bukan hanya para pakar Dhamma yang membaca saja,melainkan banyak umat awam yang membacanya juga."Saya katakan
secara tidak langsung, saya juga mengatakan bisa disalahartikan oleh
umat awam.Saya tidak "menjudge" anda secara negatif,saya hanya mengemukakan pendapat saya saja terhadap kalimat anda yang mungkin akan memicu "kesalahpahaman"...Jika memang kata2 saya kurang berkenan dan diterima dihati anda,mohon dimaafkan seikhlas2 dan setulus2nya ya...
1.Buddhism nggak ada hubungannya dengan segala macam patung, arca2, mitos2 dan sembahyang2 leluhur
artinya: Ajaran Buddha tidak berhubungan dengan segala macam arca, patung, mitos dan ritual2 baik di zaman sekarang ini maupun di zaman Sang Buddha dulu.
~ Jika di zaman sekarang ini ada ritual, itu sah2 saja, namun tanpa ritualpun kita tetap bisa menjalankan Buddhism dengan baik, tidak kurang suatu apapun. Sebaliknya, ritual semata tidak akan membebaskan kita.
Saya sudah katakan diawal kalimat saya bahwa,
"Memang anda menyebutkan "Penyembahan" tetapi "Penyembahan" bagi umat awam identik dengan "Penghormatan" maupun "Doa"....Itu saja,saya cuma "mengemukkan" pendapat saya supaya umat awam tidak mensalahartikan...Coba kita pikirkan,jika yang membaca baru "mengenal" Buddhisme apa tanggapanya terhadap tulisan anda?
~ Dan mengenai zaman dahulu, Sang Buddha sendiri telah menegaskan segala macam ritual dan pemujaan arca/patung, tidak akan membawa kepada kebebasan. Seperti kita ketahui pada zaman Sang Buddha, banyak sekali ritual2 dan pemujaaan patung yg dilakukan oleh umat Brahmanisme di India.
Tidak mungkin tidak ada ritual,tidak mungkin tidak ada patung....Jika begitu silakan suruh semua umat Buddha baca Tipitaka and go to florest....
Ada vihara pasti ada rupang,ada vihara tanpa rupang,umatnya mau ngapain disana??
Ya sudah lah bro willi...Yang penting saya sudah menyampaikan maksud saya supaya kata2 bro willi tidak disalahartikan oleh
umat awam...
Kita akhiri saja...
Sekian dan terima kasih...
Salam,
Riky