//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: PANCASILA diganti menjadi EKASILA  (Read 18629 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #45 on: 11 October 2013, 11:01:44 PM »
gitu ya Om... tapi kadang si penutur pertama melakukannya dengan niat membingungkan lawan bicara atau biar lawan bicara salah mengartikan sehingga menguntungkan pihak penutur pertama gimana? :P

maaf OOT dikit :P

apapun yg dikatakan oleh si penutur jika masih tidak berlawanan dengan fakta walaupun samar2 (ambigu) ini belum tidak memenuhi syarat sebagai "berbohong", jika si lawan bicara tidak mengklarifikasi melainkan menyimpulkan sendiri atas ucapan ambigu itu, maka kesalahan ada pada si lawan bicara itu, tapi tetap saja si penutur tidak mengatakan seperti apa yg disimpulkan oleh si lawan bicara

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #46 on: 14 October 2013, 11:11:40 AM »
apapun yg dikatakan oleh si penutur jika masih tidak berlawanan dengan fakta walaupun samar2 (ambigu) ini belum tidak memenuhi syarat sebagai "berbohong", jika si lawan bicara tidak mengklarifikasi melainkan menyimpulkan sendiri atas ucapan ambigu itu, maka kesalahan ada pada si lawan bicara itu, tapi tetap saja si penutur tidak mengatakan seperti apa yg disimpulkan oleh si lawan bicara
dimengerti. Terima kasih _/\_

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #47 on: 14 October 2013, 06:59:38 PM »
Pernah ngambil 8 sila sewaktu retreat,
dan kaga ngembaliin ke lima...
efeknya ? Um... gelisah...

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #48 on: 15 October 2013, 04:02:10 PM »
efeknya lebih bersifat psikologis, seorang yg menjalani sila setelah melakukan ritual itu cenderung untuk bisa lebih serius dan bersungguh2 dalam menjalankan sila itu, sedangkan yg tanpa ritual  cenderung lebih tidak berhati2. tapi kalo tanpa ritual pun bisa bersungguh2 saya pikir ritual tidak diperlukan.
Setuju. Berarti tidak ada bedanya orang ambil sila apapun di depan siapapun, selama orang menjalankan sila akan dapat manfaat, melanggar sila akan dapat akibatnya.

Kemudian kalau kita menambahkan hal-hal baru yang relatif seperti 'ritual ambil sila', sebetulnya selalu merupakan 'pedang bermata-dua'. Ketika kita menyetujui pola pikir "dengan jalankan ritual, pikiran beberapa orang tertentu akan cenderung lebih serius" berarti di sisi lain "melegalkan" pola pikir "dengan tidak jalankan ritual, pikirannya cenderung lengah", yang akhirnya membuat ritual jadi "kebutuhan" agar lebih serius.
 
Sama halnya seperti kalau pakai ritual ambil sila terasa lebih afdol, di sisi lain membentuk pola pikir tanpa ritual kurang afdol, padahal tidak ada bedanya.

IMO, yang harus ditekankan selalu adalah manfaat dan kerugian dari praktik 5 sila. Masing-masing orang punya keterkondisiannya masing-masing yang mungkin belum bisa jalankan penuh, jalankan saja sebisanya. Tapi perlu diketahui bahwa sesuai sebab-akibat, jalankan 4, manfaatnya yah 4; jalankan 1, manfaatnya 1, tidak jalankan, tidak dapat manfaat. Jangan sampai fokusnya malah ke ritualnya (yang sebetulnya ga berpengaruh apa-apa).
Yang dimaksudkan bro Indra itu benar, karena selama ini yang dijalankan adalah demikian, yang saya lihat di negara2 Buddhist juga demikian, mungkin belum dijalankan di negara kita aja, sehingga jika ambil contoh saya menjalankan sila sendirian tanpa mengambil sila tersebut dihadapan anggota sangha maka saya seperti tidak memiliki suatu "kepatuhan" untuk menjaga sila yang telah saya ambil.

Tapi saya pernah baca kisah ada seorang perumah tangga mengambil atthasila diwaktu tengah hari karena kelupaan bhw hari itu uposatha, sehingga dia hanya menjalankan setengah hari saja tapi dengan niat tulus dan sepenuh hati dia jalankan, malam harinya dia meninggal dan masuk surga, jadi sebenarnya ga diambil dihadapan sangha pun juga gpp yang penting NIAT dan dijalankan dengan sepenuh hati. Ini hanya utk Atthasila aja lho bro KK yang diambil dihadapan sangha, klo Pancasila itu sudah rumus yang dijalankan harian oleh semua umat perumahtangga Buddhist yang tidak perlu lg diambil dihadapan anggota sangha. Jadi klo bro KK kuatir atthasila hny menjadi suatu ritual saja itu kembali kepada masing2 orang, namun sejauh ini saya melihat umat Buddhist sangat tidak berani bermain2 dg pengambilan atthasila, bila mereka mengambil atthasila mereka menjalankannya dengan sungguh2.
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #49 on: 15 October 2013, 04:13:37 PM »
perkataan ambigu belum termasuk mana2, dalam hal ini si lawan bicara seharusnya mengklarifikasi, dan penjelasan si penutur pertama selanjutnya akan menentukan ucapannya masuk jenis yg mana.
gitu ya Om... tapi kadang si penutur pertama melakukannya dengan niat membingungkan lawan bicara atau biar lawan bicara salah mengartikan sehingga menguntungkan pihak penutur pertama gimana? :P

maaf OOT dikit :P
[at] Bro Indra makasih udh dibantu  ;D

 [at] Bro Juanpedro anda tidak OOT kok, karena topik saya ini juga ada kesan ambigu bagi yang tidak mengerti maksud saya.  namun Bro Indra paham dengan maksud saya jadi dia dapat menjelaskan kepada anda.
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #50 on: 15 October 2013, 04:18:04 PM »
Pernah ngambil 8 sila sewaktu retreat,
dan kaga ngembaliin ke lima...
efeknya ? Um... gelisah...
Jadi selanjutnya anda kembali ke Pancasila begitu anda membaca Pancasila, gpp bro bisa dijalankan sendiri saja, karena anda tidak melepas itu dikala anda selesai retreat. Mustahil anda menjalankan sila jataruparajata (tidak menerima uang) padahal anda kerja dan diharuskan membayar ini dan itu.  ;D


I'm an ordinary human only

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #51 on: 16 October 2013, 10:08:36 AM »
Yang dimaksudkan bro Indra itu benar, karena selama ini yang dijalankan adalah demikian, yang saya lihat di negara2 Buddhist juga demikian, mungkin belum dijalankan di negara kita aja, sehingga jika ambil contoh saya menjalankan sila sendirian tanpa mengambil sila tersebut dihadapan anggota sangha maka saya seperti tidak memiliki suatu "kepatuhan" untuk menjaga sila yang telah saya ambil.

Tapi saya pernah baca kisah ada seorang perumah tangga mengambil atthasila diwaktu tengah hari karena kelupaan bhw hari itu uposatha, sehingga dia hanya menjalankan setengah hari saja tapi dengan niat tulus dan sepenuh hati dia jalankan, malam harinya dia meninggal dan masuk surga, jadi sebenarnya ga diambil dihadapan sangha pun juga gpp yang penting NIAT dan dijalankan dengan sepenuh hati. Ini hanya utk Atthasila aja lho bro KK yang diambil dihadapan sangha, klo Pancasila itu sudah rumus yang dijalankan harian oleh semua umat perumahtangga Buddhist yang tidak perlu lg diambil dihadapan anggota sangha. Jadi klo bro KK kuatir atthasila hny menjadi suatu ritual saja itu kembali kepada masing2 orang, namun sejauh ini saya melihat umat Buddhist sangat tidak berani bermain2 dg pengambilan atthasila, bila mereka mengambil atthasila mereka menjalankannya dengan sungguh2.

Oh, jadi seperti "kepatuhan" gitu yah. Menarik juga karena selama ini saya pikir idealnya Buddhis menjalani sila secara sungguh-sungguh semata-mata karena memahami benar manfaatnya, bukan karena hal lain seperti "kepatuhan".


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #52 on: 16 October 2013, 11:12:50 AM »
Oh, jadi seperti "kepatuhan" gitu yah. Menarik juga karena selama ini saya pikir idealnya Buddhis menjalani sila secara sungguh-sungguh semata-mata karena memahami benar manfaatnya, bukan karena hal lain seperti "kepatuhan".



soal manfaat saya kira sebagian besar (if not all) buddhis sudah memahaminya, yaitu, dari kesejahteraan dalam kehidupan ini dan kehidupan mendatang hingga pencapaian kesucian, namun demikian, tetap saja sebagian dari mereka masih memerlukan pendorong untuk dapat menjalankannya dengan sungguh2.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #53 on: 16 October 2013, 02:29:50 PM »
soal "ambil"-sila itu cukup menarik yah… ini tradisi yg berjalan yg saya tahu di tradisi/sekte theravada saja. Saya nda pernah tahu sih di Buddhisme Awal itu ada disuruh ambil sila dll utk perumah tangga, bahkan perumusan 5 sila saja tidak dibakukan sebagai "pancasila" yg harus diambil ataupun diminta sama sangha/bhikkhu. sama jg dengan "atthasila" yg belum ada di Buddhisme Awal, yg masih uposatha dengan 8 faktor saja dan tidak pake diambil2. cmiiw

Jika sudah tahu ini adalah hanya "tradisi" dan ritual "pengambilan" itu bukan bentuk baku atau kewajiban mutlak, harusnya jangan terlalu dipermasalahkan sih… lakukan dengan tekat sendiri bukan karena sudah "ngambil" atau "minta". itu bukan sesuatu yg diambil atau diminta. itu bukan sesuatu yg dari luar menguatkan kita, tapi lebih ke tekad melaksanakan dengan rela dan mengerti manfaatnya.

tapi yah… pop culture buddhisme yg ada yah gitudeh… -.-!
There is no place like 127.0.0.1

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #54 on: 16 October 2013, 07:48:32 PM »

gitu ya Om... tapi kadang si penutur pertama melakukannya dengan niat membingungkan lawan bicara atau biar lawan bicara salah mengartikan sehingga menguntungkan pihak penutur pertama gimana? :P

maaf OOT dikit :P

 [at] Bro Indra makasih udh dibantu  ;D

 [at] Bro Juanpedro anda tidak OOT kok, karena topik saya ini juga ada kesan ambigu bagi yang tidak mengerti maksud saya.  namun Bro Indra paham dengan maksud saya jadi dia dapat menjelaskan kepada anda.
okesip Oma ;)

soal "ambil"-sila itu cukup menarik yah… ini tradisi yg berjalan yg saya tahu di tradisi/sekte theravada saja. Saya nda pernah tahu sih di Buddhisme Awal itu ada disuruh ambil sila dll utk perumah tangga, bahkan perumusan 5 sila saja tidak dibakukan sebagai "pancasila" yg harus diambil ataupun diminta sama sangha/bhikkhu. sama jg dengan "atthasila" yg belum ada di Buddhisme Awal, yg masih uposatha dengan 8 faktor saja dan tidak pake diambil2. cmiiw

Jika sudah tahu ini adalah hanya "tradisi" dan ritual "pengambilan" itu bukan bentuk baku atau kewajiban mutlak, harusnya jangan terlalu dipermasalahkan sih… lakukan dengan tekat sendiri bukan karena sudah "ngambil" atau "minta". itu bukan sesuatu yg diambil atau diminta. itu bukan sesuatu yg dari luar menguatkan kita, tapi lebih ke tekad melaksanakan dengan rela dan mengerti manfaatnya.

tapi yah… pop culture buddhisme yg ada yah gitudeh… -.-!
setuju sama yang dibold. meskipun demikian, banyak orang yang masih membutuhkan 'kekuatan' dari luar karena mungkin mereka belum pede dengan kekuatan sendiri.  itulah mengapa ritual/tradisi dibuat*. nothing succeeds like excess.

*ada bonus efek placebo sih :D

Pernah ngambil 8 sila sewaktu retreat,
dan kaga ngembaliin ke lima...
efeknya ? Um... gelisah...
ko bisa begitu? :))

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #55 on: 16 October 2013, 08:06:03 PM »
soal "ambil"-sila itu cukup menarik yah… ini tradisi yg berjalan yg saya tahu di tradisi/sekte theravada saja. Saya nda pernah tahu sih di Buddhisme Awal itu ada disuruh ambil sila dll utk perumah tangga, bahkan perumusan 5 sila saja tidak dibakukan sebagai "pancasila" yg harus diambil ataupun diminta sama sangha/bhikkhu. sama jg dengan "atthasila" yg belum ada di Buddhisme Awal, yg masih uposatha dengan 8 faktor saja dan tidak pake diambil2. cmiiw

Jika sudah tahu ini adalah hanya "tradisi" dan ritual "pengambilan" itu bukan bentuk baku atau kewajiban mutlak, harusnya jangan terlalu dipermasalahkan sih… lakukan dengan tekat sendiri bukan karena sudah "ngambil" atau "minta". itu bukan sesuatu yg diambil atau diminta. itu bukan sesuatu yg dari luar menguatkan kita, tapi lebih ke tekad melaksanakan dengan rela dan mengerti manfaatnya.

tapi yah… pop culture buddhisme yg ada yah gitudeh… -.-!

Yups, itulah bentuk ritualisasi ajaran yang akhirnya menjadi tradisi dan terbentuklah yang disebut agama. Tentu saja Sang Buddha sendiri tidak mengajarkan ritual2 demikian :D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #56 on: 17 October 2013, 05:56:16 AM »
sebagai umat buddhis, umat awam memang wajib berlatih 5 sila dalam kehidupan sehari2 & atha sila pada hari uposatha,
dan latihan praktek sila tidak harus dimulai dengan mengikuti upacara/ritual.
kebenarannya adalah tekad sendiri utk berlatih dengan sungguh2 adalah yang utama.
« Last Edit: 17 October 2013, 05:57:52 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #57 on: 17 October 2013, 11:29:01 AM »
Oh, jadi seperti "kepatuhan" gitu yah. Menarik juga karena selama ini saya pikir idealnya Buddhis menjalani sila secara sungguh-sungguh semata-mata karena memahami benar manfaatnya, bukan karena hal lain seperti "kepatuhan".

soal manfaat saya kira sebagian besar (if not all) buddhis sudah memahaminya, yaitu, dari kesejahteraan dalam kehidupan ini dan kehidupan mendatang hingga pencapaian kesucian, namun demikian, tetap saja sebagian dari mereka masih memerlukan pendorong untuk dapat menjalankannya dengan sungguh2.
^:)^ ^:)^
Makasih udah dibantu jawab oleh bro Indra dengan tepat sekali. Udah kejawab ya bro Kainyn.... ;D

soal "ambil"-sila itu cukup menarik yah… ini tradisi yg berjalan yg saya tahu di tradisi/sekte theravada saja. Saya nda pernah tahu sih di Buddhisme Awal itu ada disuruh ambil sila dll utk perumah tangga, bahkan perumusan 5 sila saja tidak dibakukan sebagai "pancasila" yg harus diambil ataupun diminta sama sangha/bhikkhu. sama jg dengan "atthasila" yg belum ada di Buddhisme Awal, yg masih uposatha dengan 8 faktor saja dan tidak pake diambil2. cmiiw

Jika sudah tahu ini adalah hanya "tradisi" dan ritual "pengambilan" itu bukan bentuk baku atau kewajiban mutlak, harusnya jangan terlalu dipermasalahkan sih… lakukan dengan tekat sendiri bukan karena sudah "ngambil" atau "minta". itu bukan sesuatu yg diambil atau diminta. itu bukan sesuatu yg dari luar menguatkan kita, tapi lebih ke tekad melaksanakan dengan rela dan mengerti manfaatnya.

tapi yah… pop culture buddhisme yg ada yah gitudeh… -.-!
Waahhh....Tuhan aja sampe turun dari Surga karena tertarik tentang pengambilan sila ini, padahal topik awal saya ingin melihat apakah pandangan member disini tentang Pancasila yang sering bolong2 itu, bukan tentang pengambilan sila, tapi berkembang terus hingga ke pengambilan sila.

Bila ditinjau dari awal, sang Buddha telah memberikan instruksi untuk melakukan pengambilan uposatha sehari sebelum full moon dengan pembacaan patimokkha bagi anggota sangha, sedangkan bagi umat awam dengan melakukan atthasila dan mendengarkan dhamma desana. Dimana tradisi ini masih dijalankan dengan taat oleh negara Sri Lanka bahkan mereka sehari full sejak subuh jam 4.30 udah datang ke Vihara untuk pengambilan atthasila dipandu anggota sangha kemudian seharian mereka di Vihara dengan mendengarkan dhamma desana dan meditasi hingga maghrib kemudian ditutup dengan membaca Pancasila untuk melepas tekad atthasila mereka. Tradisi ini apakah juga dijalankan di negara Buddhist Theravada lainnya spt Myanmar atau Thailand saya kurang mengetahui karena belom pernah tinggal disana.

Saya SETUJU dengan pandangan Tuhan Medho bahwa yang terpenting itu TEKAD nya dan menjalankan dengan sungguh2.
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #58 on: 17 October 2013, 11:31:18 AM »
Yups, itulah bentuk ritualisasi ajaran yang akhirnya menjadi tradisi dan terbentuklah yang disebut agama. Tentu saja Sang Buddha sendiri tidak mengajarkan ritual2 demikian :D
Kalo ritual2 memang sang Buddha tidak mengajarkan.... ;D
I'm an ordinary human only

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: PANCASILA diganti menjadi EKASILA
« Reply #59 on: 17 October 2013, 12:59:11 PM »
apakah "kepatuhan" dan "pendorong" di sini sama dengan upaya kausalya?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

 

anything