IMHO, dia belum tentu dikategorikan menanam karma buruk
dalam percakapan YA Nagasena dan Raja Milinda, (kalau tidak salah ingat) Raja Milinda ada mempertanyakan mengenai hukuman mati (atau pancung). Menurut YA Nagasena, hukuman yg diterima penjahat adalah akibat perbuatannya sendiri
dalam satu perbuatan (secara Theravada), niat yg mendasari lah yg menentukan apakah itu karma buruk atau tidak buruk... kalau niatnya adalah kebencian thd penjahat2 tsb maka memang dik jategorikan karma buruk. Namun jika niatnya adalah menciptakan kehidupan sosial yg lebih aman & tentram, menurut saya belum tentu...
kemudian apakah nasib yg kurang baik sekarang adalah hasil karma buruk yg lalu, menurut saya juga belum tentu...
karena legendanya adalah hanya seorang "Sammasam BUddha" yg dapat melihat jalannya karma (kita mungkin cuma bisa tau garis besar & kurang lebihnya)...
jadi saat ini memusingkan apakah masa lalunya dia menanam karma buruk menurut saya agak sia2, lebih baik jika setiap ada kesempatan di saat ini, lakukanlah perbuatan baik, tidak perduli menurutnya sekarang ini dia sedang sial atau sedang untung.