Pada saat pertama kali menemukan Buddha Dhamma, saya melihat suatu Harta Karun yang sangat luar biasa, Yang pertama kali yang membuat saya sangat terkesan dari sebuah Dhamma pada awalnya adalah sebuah ungkapan sederhana yakni UBAHLAH DIRI SENDIRI SEBELUM MERUBAH ORANG LAIN”.
Setelah melalui suatu proses waktu belajar, saya melihat “ Kenapa saya tidak menjadi lebih baik walaupun saya telah mengenal dhamma ?” Akhirnya saya mulai menemukan titik terang pada saat berdebat di forum tetangga ( terutama tulisan inspiratif dan bijaksana dari Bro Kainyn di forum tersebut). Saya menyadari, bahwa saya tidak menjadi lebih baik, karena dhamma saya pelajari hanya secara intelektual saja ( teori ). Jika Buddha Dhamma tidak dipraktekkan dan dimulai dari diri sendiri, maka kita tidak akan pernah menjadi LIDAH, tetapi hanya menjadi SENDOK yang tidak pernah merasakan kelezatan Dhamma.
Mungkin tetangga akan mengatakan bahwa Buddha Dhamma adalah sesuatu yang sangat indah, tetapi tidak dapat dipraktekkan, karena tetangga menilai berdasarkan PERILAKU yang berdebat tidak sesuai Dhamma yang dijabarkan. Apalagi dalam forum Buddhis. Saya sangat setuju jika Buddha Dhamma dapat diajarkan secara teori/intelektual akan menjadi sempurna jika dibarengi dengan PERILAKU yang sesuai Dhamma.
Apakah perilaku saya sudah sesuai dengan Buddha Dhamma ? Jawaban yang Pasti adalah BELUM, tetapi saya menyadari bahwa jika BUKAN DIMULAI SAAT INI UNTUK BELAJAR MENJADI LEBIH BAIK, maka pertanyaannya adalah "kapan baru mulai BERUBAH ? "
LIHATLAH KE DALAM DIRI KITAAlkisah dicerita hujan sedang membasahi sebuah kota sunyi di pinggiran ibukota. Angin kencang serta gemuruh kilat yang menyambar, membuat suasana kian mencekam. Tidak lama yangi selokan dan tumpah sedikit demi sedikit ke jalanan. Kian lama kian banyak air hujan yang tumpah ke jalan tersebut sehingga genangan-genangan air pun mulai tampak di setiap sisi jalan di kota itu. Dan banjir pun telah menghampiri kota tersebut.
Setelah kejadian di kota sunyi tersebut, diatas sana terlihat awan dan angin sedang berdiskusi hebat. Mereka saling menyalahkan atas kejadian banjir yang terjadi pada kota sunyit tersebut kemarin.
"Wahai awan yang congkak, coba kau lihat hasil perbuatan mu, karena ke congkakan mu lah engkau menghasilkan air yang begitu banyak sehingga mengakibatkan banjir di kota sunyi tersebut, apakah kau tidak malu atas perbuatan mu?" kata angin kepada awan
"Bukan kah engkau, yang mendorong butiran - butiran air di badan ku, sehingga butiran-butiran air tersebut menyirami kota tersebut" kata awan dengan lantangnya
Mereka masih berdebat dan mempertahankan pendapatnya masing-masing. Tak jauh dari mereka terlihat burung elang yang melihat percakapan mereka dan menghampirinya.
"Wahai angin dan awan, ada masalah apakah sehingga begitu tegangnya wajah kalian jika ku lihat?" tanya sang elang
Mereka pun menjelaskan pokok masalah nya kepada elang, dan dengan tersenyum elang pun menjawab dengan bijaknya
"Masalah yang kalian hadapi hanya masalah kecil saja, namun
EGO kalian lah yang membuatnya menjadi besar" Kata elang menjelaskan
"Dengarkan lah wahai saudaraku, sebelum kalian saling menyalahkan, kenapa kalian tidak melihat kedalam diri anda terlebih dahulu, bukan saling menyalahkan? " Lanjut sang elang " Yang kalian lakukan hanya sebuah proses yang saling berkaitan, dan tidak ada salahnya atas perbuatan kalian berdua, angin mendorong awan untuk membuat hujan, dan awan menurunkan butiran-butiran air ke bumi, sehingga harusnya kalian saling mensyukuri atas karunia tersebut, bukan saling menyalahkan, apakah kalian mengerti maksud ku " jelas sang elang dengan lugasnya
Awan dan angin pun terdiam dan menyadari kesalahan mereka.
---
Kadang kala kita terlalu sibuk untuk menyalahkan orang lain, tanpa pernah berintropeksi terhadap perbuatan kita sendiri. Sehingga kita lupa bahwa yang telah di kerjakan orang lain ke kita adalah BERKAT yang besar buat kita, karena kita terbiasa untuk memanjakan EGO kita, dan memaksa orang lain untuk menuruti kemauan kita, walaupun tanpa kita sadari yang telah kita lakukan adalah kesalahan. Mari mulai saat ini, sebelum menyalahkan orang lain, ada baiknya kita mengintropeksi diri kita, apakah perbuatan kita telah benar dan tidak merugikan orang lain, karena seyogyanya insan bijak harus berani mengkritik diri sendiri sebelum di kritik orang lain
Semoga Semua Makhluk Berbahagia.
Bebas dari Mendengki dan Didengki
Bebas dari Kebencian