//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mengembangkan Nasib Baik  (Read 2002 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Mengembangkan Nasib Baik
« on: 02 May 2008, 04:52:00 AM »
Guru Yun Gu bilang kepada Liao Fan, “Jadi menurut engkau, banyak hal di dunia yang tidak pantas engkau dapatkan, tidak cuma kemahsyuran ataupun anak! Mereka yang memiliki uang jutaan dalam kehidupan ini pasti telah menumbuhkan nasib baik di masa lampau yang bernilai jutaan. Mereka yang memiliki uang ribuan, pasti telah mengembangkan nasib baik bernilai ribuan di masa silam. Mereka yang mati kelaparan, sebetulnya memang ditentukan untuk mati seperti itu. Akibat karma yang diterima hari ini cuma merupakan buah dari perbuatan mereka sebelumnya. Makhluk-makhluk langit tidak punya niat apa2 terhadap diri kita.”

Nasehat Guru Yun Gu ini paling penting dan jangan dianggap sebagai takhyul! Karena berpikiran seperti itu berarti digelapi batinnya dan karenanya tidak mampu meyakini kata-kata Orang Suci, tidak mampu percaya pada realitas sejati. Guru Yun Gu mengajar Tuan Liao Fan untuk secara jujur merenung di dalam hati dan bersikap kritis pada diri sendiri. Ini membuat dia mampu mengenali banyak kesalahannya. Dengan demikian, kebajikan terbesar adalah mengenali dan mengubah jalan yang salah diri sendiri.

Mengadakan Persembahan kepada tidak terhitung banyaknya Makhluk Suci adalah perbuatan yang sangat baik. Namun, kita belajar dari Sutra Kehidupan Tanpa Batas bahwa lebih baik lagi jika kita memalingkan diri dari kegelapan batin dan mengembangkan batin dengan gigih dan rajin. Melaksanakannya berarti membuka sebuah lembaran baru, apa yang digambarkan oleh Orang-Orang Suci zaman dahulu kala sebagai kebajikan besar dari Pertobatan dan Perbaikan Diri.

Guru Yun Gu memberitahu Tuan Liao Fan, bahwa jelas sekali ia merasa ada banyak hal yang tidak pantas ia dapatkan dalam hidup ini, tidak hanya putra ataupun pengangkatan oleh kaisar. Mendapatkan ranking tinggi dalam ujian Negara berikut pengangkatan oleh kerajaan sebagai hasilnya sama2 tergantung dari pengembangan dan pengumpulan pahala kita dalam kehidupan yang lampau. Kalimat “Mereka yang memiliki jutaan uang dalam kehidupan kali ini” membahas tentang kekayaan dan kedudukan sosial yang untuk mendapatkannya kita juga perlu nasib yang tepat. Semua itu tidak diperoleh secara kebetulan. Dalam Agama Buddha, dikatakan bahwa untuk bisa memperoleh banyak kemakmuran dalam hidup ini, kita perlu melaksanakan secara intensif praktek memberikan kemakmuran dalam kehidupan2 sebelumnya. Dapatkah kita memaksa alam memberi kita kekayaan? Tidak mungkin. Mencoba melakukannya akan mengundang bencana dan nasib jelek. “Tidak ada nasib buruk ataupun nasib baik yang datang tanpa sebab dan kondisi, kita yang menimbulkannya.”

Orang-orang Tiongkok zaman dahulu kala yang menciptakan aksara kanji memiliki kebijaksanaan yang besar. Aksara untuk “Nasib Baik” dan “Nasib Jelek” sangat mirip, hanya berbeda sedikit. Oleh karena itu, penyimpangan kecil membawa kesalahan besar. Ini semua membantu kita memahami hokum sebab dan akibat. Menjadi paham bahwa ketika mengupayakan kemahsyuran, kekayaan, dan kedudukan dengan cara selaras dengan Ajaran, kita akan menemukan bahwa semuanya dapat dicapai.

“Jutaan uang” melambangkan kemakmuran kelas atas. “Ribuan uang” mewakili kemakmuran kelas menengah. Oleh sebab2 baik yang telah ditanam dalam kehidupan sebelumnya, sebagian orang akan memiliki kemakmuran kelas atas atau kelas menengah. Mereka yang bernasib mati kelaparan telah melakukan banyak pelanggaran berat dalam kehidupan sebelumnya. Mereka tidak menjalankan praktek memberi, sebaliknya kikir dan pelit. Sayang sekali, banyak orang seperti ini dalam dunia hari ini. Mereka tidak mampu berbuat baik sedikitpun atau mendermakan satu sen pun. Mereka mendorong orang lain untuk memberi, tapi tidak mengikuti saran mereka sendiri. Kita tahu mereka akan mengalami akibatnya dengan hidup miskin dalam kehidupan yang akan datang. Kita semua mengalami akibat dari sebab2 yang kita timbulkan. Semua itu tidak ditimpakan kepada kita oleh suatu kekuatan di luar sana yang mengendalikan hidup kita.

Guru Yun Gu berkata bahwa makhluk-makhluk langit cuma sekedar menghukum mereka yang jahat dengan penderitaan yang mereka ciptakan sendiri dan memberkahi orang-orang baik hati dengan nasib baik yang pantas mereka dapatkan. Sebagian orang dalam dunia ini menganggap bahwa segalanya telah diatur sekehendak hati makhluk-makhluk dewata. Tapi tidak demikian halnya. Sebab sebenarnya segala yang terjadi pada kita adalah hasil dari perilaku kita sendiri. Makhluk-makhluk dewata tidak memiliki keinginan terhadap diri kita. Hanya pertapa-pertapa agung dengan kebijaksanaan sejati yang mampu melihat dengan jernih kebenaran realitas. Apakah kaya dengan kedudukan sosial yang baik atau miskin tanpa memiliki apapun semuanya ada di dalam nasib kita sendiri.

Sumber : Seni Mengubah Nasib, Empat Ajaran Liao Fan. Ulasan oleh Master Chin Kung
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri