walau dapat pelajaran Buddhism, tetap jg masih bisa pindah ke agama lain, terutama anak perempuan, karena kita lupa perempuan lebih sering bermain di level perasaan, sedangkan di Buddhism dituntut logis... nah gimana ini ?
ini sering banget saya denger dan saya sangat sangat sangat tidak setuju
kampanye "buddhis masuk akal dan logis" itu menurut saya sangat tidak mengena dan karenanya saya sering sekali berseberangan dengan pendapat ini, karena ujung2nya sangat tidak menguntungkan perkembangan buddhisme dan juga pandangan itu tidak benar...
tapi kecendrunga dari Buddhism yg menuntut kita untuk dapat berpikir logis sistematis terhadap kenyataan yg terjadi.
contohnya ketika mengalami penderitaan, misalkan usaha bangkrut pikiran kacau, manusia cendrung mencari sesuatu yg bisa meringankan bebannya baik secara materi maupun bathin... entah bantuan materi diperoleh atau tidak, perasaannya bergejolak untuk menemukan bantuan (seseorang/benda) untuk menenangkan pikiran dia secara instan.
setelah itu diberikan perkataan yg mengangkat dia lagi (kata lain motivasi) seperti tuhan sayang kamu, ini cobaan, semua itu berasal dari tuhan termasuk materi, tapi jika kita percaya pada nya, materi itu dapat diberikan kembali oleh tuhan (diberikan harapan, seakan ada bantuan, walau kenyataannya ga kembali2 jg tuh materi) tapi ia merasa tenang... (ini bermain dilevel perasaan)
tapi di Buddhism kita dituntut untuk memahami bahwa hal tersebut merupakan akibat dari perbuatan buruk kita, sehingga saat ini kita menangung akibat perbuatan kita sendiri... rasanya seperti malah di abaikan, urus sendiri sana...
pada masa remaja, biasanya seseoang mulai berpikir kritis, nah disini kita perlu hati-hati, kecendrungan wanita lebih bermain di level perasaan... dibandingkan pria. ketika kita menyatakan konsep kamma/karma, tumimbal lahir/lahir kembali, 31 alam kehidupan, nibanna/nirwana kepada mereka pasti akan ada tanda tanya besar dibenak mereka, benar kah semua itu ?
sama seperti halnya anak kecil diajak bermain Integral... mereka akan bingung dan meninggalkan kita, apa itu integral, cacing koq ada angka dan perhitungannya ? coba berikan yg setaraf dengan mereka, tambah dan pengurangan mereka pasti menanggapi nya... dan bagi mereka didunia ini cuma ada tambah dan pengurangan, tidak ada Integral walau sebenarnya ada !
manusia punya banyak aspek, ada aspek rasio, aspek perasaan, aspek mental dan aspek sosial. buddhisme harus bisa menjawab dan memang bisa memenuhi semua aspek2 di atas. karenanya salah besar kalo buddhisme diajarkan dengan intelek semata. buddhisme bisa diajarkan dengan cara berpikir dan juga lebih dari itu buddhisme harus diajarkan dengan merenung dan mengalami dari melihat kehidupan sehari2 yg nampak di depan mata dan relasi antar manusia...
itu betul, seharusnya memang demikian, Buddhism harus dapat mencakupi keseluruhan aspek tapi kecendrungan yg ada kita lebih bermain rasio/logika, karena apa ? kita ini anak kecil yg belum dapat mengerjakan Integral, tapi kita anak kecil yg berusaha untuk mencari tahu kebenaran tentang Integral tersebut... tapi anak kecil yg lain disekitar kita, acuh terhadap Integral tersebut, bagi mereka itu adalah kebohongan.
mohon pendapatnya