//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Umat Buddha Cuek?  (Read 19651 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Umat Buddha Cuek?
« on: 07 July 2007, 06:46:21 PM »
Bagaimana menurut teman-teman?

[Kompas: berkaitan dgn penutupan sekolah Sariputra]

Saya tidak tahu bagaimana harus menyampaikan kata2 lagi.
Tetapi ini bukanlah yang ingin kita lihat.
Kita membiarkan sebuah api perlana-lahan padam tanpa melakukan apapun.
Kita tidak melihat bara api tersebut sudah terlalu lelah untuk membara sendirian.
Kita terus berkoar-koar "membabarkan Dhamma demi kebahagiaan semua makhluk"
Kita juga tidak pernah berhenti membanggakan diri sebagai mereka yang telah sadar dan berani bertanggung jawab atas perbuatan kita sendiri.
Kita telah terlalu membanggakan diri kita sendiri, ketika banyak membutuhkan uluran tangan kita, dimana kita berada?
Sekolah Buddhist saya rasa bukan hanya sekolah itu yang mengalami masa depan suram, tetapi banyak yang saya rasa bakal mengalaminya.
Kita tidak pernah bisa belajar dari pengalaman. Kita pasif dan tidak pernah mau bergerak...
Saya adalah termasuk salah satu dari "kita"
Apakah konglomerat Buddhist tidak ada?
Dimanakah mereka ketika ada yang membutuhkan, ketika sebuah sumber penyebaran Dhamma membutuhkan mereka?
Sebagai salah satu dari "Dhamma Guardian" saya turut menyesal dan prihatin terhadap kontribusi saya selama ini.
Mohon rekan2 se-Dhamma bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini, dan semoga yang ada adalah jamur di musim hujan
Saddhu3x
oni... kao titi bobo... gigi...

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #1 on: 07 July 2007, 08:37:35 PM »
Pendapat saya sih mungkin simpel saja ya.
Saya secara pribadi hanyalah umat biasa.
Jadi menurut saya yang harus diperhatikan mulailah dari yang kecil dan yang sepele
Dan bila hal sepele sudah mantap maka hal2 yang besar akan mengikutinya

Memulai pada hal yang kecil dan sepele yaitu pada diri kita sendiri yang kerap sering kita lupakan
Ibarat pepatah :
Semut di sebrang lautan kita bisa tampak
Gajah di pelupuk mata kita tidak tampak

Jadikan post Ce LB sebagai bahan renungan untuk menjadikan kita lebih baik..

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Buddha based school is closed ....
« Reply #2 on: 07 July 2007, 09:27:22 PM »
Aiya .. beginilah nasib sekolah2 buddhis .... tula dapet info pertama dari forum tetengge .. bawa kesini deh .. lebih fokus ke buddha ....

Code: [Select]
http://www.kompascommunity.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=35496&section= 94

Quote

Nasib Sariputra dan Sekolah-sekolah Inggris-China...

Sekolah itu mengakhiri kegiatannya setelah melalui tiga zaman: penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, dan Republik Indonesia.
Sekolah yang tutup itu memiliki sejarah panjang, seperti sejumlah sekolah Tionghoa di masa lalu, yakni Ba Hua dan Hua Zhong.


sebaiknya apa yg harus dilakukan agar tidak terlulang ? apakah sudah separah itu aliran buddha di indonesia ? dari melihat hancur perlahan2 lebih baik lgsg dihancurkan lgsg ? sangat miris sekali membaca Head lines berita itu


« Last Edit: 07 July 2007, 09:29:19 PM by tula »

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #3 on: 13 July 2007, 07:26:01 AM »
Memang menyedihkan tapi
Bukan hal ini sama seperti yang dikatakan sang Buddha.
Segala sesuatu tidak kekal.  :)

regards.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #4 on: 13 July 2007, 11:00:49 AM »
duh...gitu ajah kok repot~~ sekolah doank...gw bingung  ???

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #5 on: 13 July 2007, 12:48:23 PM »
bang sol, jangan anggep enteng skolah... jaman sekarang, skolah itu basisnya penyebaran agama. kalo skolah buddhis bobrok bisa dipastikan penyebaran agama buddha juga bobrok...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #6 on: 13 July 2007, 12:52:29 PM »
....sekolah itu seharusnye tanpa agama...kayak high school gw.. :)) itu lebih bagus laghe..<-menurut gw..

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #7 on: 13 July 2007, 12:57:05 PM »
saya stuju nih bang... menurut saya sih, anak kecil seharusnya jangan terlalu dijejali dogma agama. mending diajarin berpikir yg bebas dan kritis. don't tell them what to think, but how to think.

saya setuju yg dikatakan richard dawkins: jangan ngomong "ini anak muslim", "ini anak kr****n", "ini anak hindu".. tapi ngomonglah "ini anak yg orang tuanya muslim", "ini anak yg orang tuanya kr****n"...

well, tapi saya juga mengerti persaingan agama jaman sekarnag ketat.
orang tua suka takut kalo anaknya digaet, dirayu ama dikerjain agama lain, jadinya dijejalin agama orang tuanya abis2an...

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #8 on: 13 July 2007, 01:12:13 PM »
Di agama tetangga ada janji ketika pernikahan bahwa akan membesarkan anaknya dengan agama xxx. 

Yah jadinya gitu deh, banyak sekolah xxx.

There is no place like 127.0.0.1

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #9 on: 13 July 2007, 01:17:34 PM »
agama xxx apaan yak?

-sok bloon mode on-

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #10 on: 13 July 2007, 01:26:33 PM »
idelnya sih begitu... politik, negara, kehidupan bermasyarakat hrsnya bebas dr pengaruh agama.

sodara aku ada yg jd guru di skola buddhist,
di skola buddhist ini tdk diajarkan agama buddha -juga pelajaran agama lainnya-,krn mnrt pihak skola yg bertanya ke bhante, mnrt bhante agama buddha terlalu sulit untuk diajarkan ke anak2 kecil.

nah masalahnya, terlalu banyak persaingan agama tetangga,yg aku khawatirkan pd akhirnya ketika anak2 tsb masuk ke smp/sma/kul yg ada pelajaran agamannya, mrk pindah agama juga,krn tdk mendptkan pelajaran agama buddha.

jd menurut aku,kenapa ngga ngajarin agama buddha versi yg sederhana dan bisa dipraktekkan untuk hidup sehari2, spt hukum karma-sebab akibat, toleransi, ato pelajaran etika lainnya. *ga ngerti dgn jalan pikiran skul buddhist tsb*

oni... kao titi bobo... gigi...

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #11 on: 13 July 2007, 01:39:46 PM »
Saya setuju dengan ci langitbiru dan morpheus.

Sebaiknya anak diajarkan untuk berpikir kritis dan diajarkan buddhis dalam penerapan sehari2.
Jadi anak tidak terlalu pusing2 amat.  ;)

regards.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #12 on: 16 July 2007, 11:11:10 AM »
Saya setuju dengan ci langitbiru dan morpheus.

Sebaiknya anak diajarkan untuk berpikir kritis dan diajarkan buddhis dalam penerapan sehari2.
Jadi anak tidak terlalu pusing2 amat.  ;)

regards.

diajarkan berpikir kritis dan diajarkan Buddhism dalam penerapan sehari-hari itu seperti apa ? karena pasti kita mengajarkan hal baik yg umum, itu pun ada di agama lain... yg cilaka 12 neh ya, coba masukkan anak dari keluarga Buddhism terutama cw ke sekolah agama K Protes, pengaruh lingkungan sekolah (teman2, guru dan pelajaran) dapat menyebabkan anak dari keluarga Buddhism itu transmigrasi... jd nti nya yg pusing adalah orang tua (ini pun kalo care, kalo kaga, cuex aja mah trus ngaku2 bijaksana memberikan kebebasan kepada anak, padahal kebodohan  ^-^)

 _/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #13 on: 16 July 2007, 11:27:20 AM »
sodara aku ada yg jd guru di skola buddhist,
di skola buddhist ini tdk diajarkan agama buddha -juga pelajaran agama lainnya-,krn mnrt pihak skola yg bertanya ke bhante, mnrt bhante agama buddha terlalu sulit untuk diajarkan ke anak2 kecil.


ada betulnya jg seh, karena saya pernah nyoba ajarin hal yg simple kepada anak kecil, tetapi hasil nya tidak memuaskan, ada yg cm tau teori tapi cm sebatas sebagai teori/deskripsi yg di ingat-ingat (walau pun ada yg dapat mengerti dan memahami Dhamma, tapi sangat kecil presentasinya) apalagi mau ngajari meditasi, malah jd nya meditabo atau ngacir main-play-station...

karena memang Dhamma itu butuh pemahaman dan analisa yg cukup tinggi (CMIIW) sehingga untuk ukuran anak kecil sungguh susah untuk dapat memahaminya...

nah masalahnya, terlalu banyak persaingan agama tetangga,yg aku khawatirkan pd akhirnya ketika anak2 tsb masuk ke smp/sma/kul yg ada pelajaran agamannya, mrk pindah agama juga,krn tdk mendptkan pelajaran agama buddha.


walau dapat pelajaran Buddhism, tetap jg masih bisa pindah ke agama lain, terutama anak perempuan, karena kita lupa perempuan lebih sering bermain di level perasaan, sedangkan di Buddhism dituntut logis... nah gimana ini ?  :-?

di sekolah agama lain, terutama agama K Protes, anak-anak di tanamkan konsep-konsep agama/dogma mereka, kadang ada tindakan yg kurang etis seperti menjelek-jelekkan agama lain demi tujuan memberikan kesan bahwa agama K itu yg terbaik... (ada kisah nyata di surabaya)  :-w

kalo di univ K Protes, ini lebih gawat, ada mahasiswa yg fanatik agama K Protes, griliya ke kos-kosan mahasiswa ngajak pegi ke G dan per-sekutu-an, di tambah-in bumbu2 terselamatkan, kembali ke jalan Y, kiamat dah dekat dan sebagainya... (ada kisah nyata salah satu univ K di surabaya), kalo abis pelajaran MK agama K Protes, kadang kita di bujuk2 oleh assisten/dosen/kepala per-sekutu-an kecil untuk masuk ke agama mereka dengan berbagai bumbu yg tidak enak didengar (karena menjelek-jelekkan agama orang lain)  :-w

ka chow dah  8->

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #14 on: 16 July 2007, 12:38:23 PM »
diajarkan berpikir kritis dan diajarkan Buddhism dalam penerapan sehari-hari itu seperti apa ? karena pasti kita mengajarkan hal baik yg umum, itu pun ada di agama lain...
berpikir kritis dalam artinya diajak untuk selalu mempertanyakan sesuatu, gak malu bertanya seberapa begopun pertanyaannya...

berpikir kritis artinya jangan dibiasakan memberitahu anak informasi yg sudah jadi. ajak mereka berdialog, beri pertanyaan2 yg membuat mereka berpikir, ajak mereka untuk mengalami dan merasakan sendiri, ajarkan mereka melihat adanya beragam perbedaan pandangan...

don't tell them what to think but how to think...
 ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #15 on: 16 July 2007, 12:50:42 PM »
walau dapat pelajaran Buddhism, tetap jg masih bisa pindah ke agama lain, terutama anak perempuan, karena kita lupa perempuan lebih sering bermain di level perasaan, sedangkan di Buddhism dituntut logis... nah gimana ini ?  :-?
ini sering banget saya denger dan saya sangat sangat sangat tidak setuju #-o

kampanye "buddhis masuk akal dan logis" itu menurut saya sangat tidak mengena dan karenanya saya sering sekali berseberangan dengan pendapat ini, karena ujung2nya sangat tidak menguntungkan perkembangan buddhisme dan juga pandangan itu tidak benar...

manusia punya banyak aspek, ada aspek rasio, aspek perasaan, aspek mental dan aspek sosial. buddhisme harus bisa menjawab dan memang bisa memenuhi semua aspek2 di atas. karenanya salah besar kalo buddhisme diajarkan dengan intelek semata. buddhisme bisa diajarkan dengan cara berpikir dan juga lebih dari itu buddhisme harus diajarkan dengan merenung dan mengalami dari melihat kehidupan sehari2 yg nampak di depan mata dan relasi antar manusia...

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #16 on: 16 July 2007, 01:28:06 PM »
dhanuttono : emang ga mudah.. krn itu yg perlu diperbaiki itu kurikulum pelajaran agama buddha.
pelajaran untuk anak SD jgn yg susah2, isinya etika aja *kl dibilang "karena pasti kita mengajarkan hal baik yg umum, itu pun ada di agama lain..."* justru itu adalah kebenaran universal yg beneran kepake dlm kehidupan sehari2 :D

*kebenaran tumimbal lahir, alam2 dewa dsbnya itu baru bisa jd kebenaran universal kl dah bisa dibuktiin*

morpheus : tpemang susah sih.. kl disuruh kritis, nti ditanya gimana membuktikan karma/tumimbal lahir/dewa/naga... refot juga   :))
sptnya anak kecil memang bisanya diajarin 1 arah dulu  ^-^
oni... kao titi bobo... gigi...

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #17 on: 16 July 2007, 01:56:14 PM »
Quote
ini sering banget saya denger dan saya sangat sangat sangat tidak setuju doh

kampanye "buddhis masuk akal dan logis" itu menurut saya sangat tidak mengena dan karenanya saya sering sekali berseberangan dengan pendapat ini, karena ujung2nya sangat tidak menguntungkan perkembangan buddhisme dan juga pandangan itu tidak benar...

manusia punya banyak aspek, ada aspek rasio, aspek perasaan, aspek mental dan aspek sosial. buddhisme harus bisa menjawab dan memang bisa memenuhi semua aspek2 di atas. karenanya salah besar kalo buddhisme diajarkan dengan intelek semata. buddhisme bisa diajarkan dengan cara berpikir dan juga lebih dari itu buddhisme harus diajarkan dengan merenung dan mengalami dari melihat kehidupan sehari2 yg nampak di depan mata dan relasi antar manusia...

bagaimana kalau disebut logis dan realistis dalam melihat dan menanggapi realita?  :)
« Last Edit: 16 July 2007, 01:58:43 PM by 7th »

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #18 on: 16 July 2007, 03:09:52 PM »
walau dapat pelajaran Buddhism, tetap jg masih bisa pindah ke agama lain, terutama anak perempuan, karena kita lupa perempuan lebih sering bermain di level perasaan, sedangkan di Buddhism dituntut logis... nah gimana ini ?  :-?
ini sering banget saya denger dan saya sangat sangat sangat tidak setuju #-o

kampanye "buddhis masuk akal dan logis" itu menurut saya sangat tidak mengena dan karenanya saya sering sekali berseberangan dengan pendapat ini, karena ujung2nya sangat tidak menguntungkan perkembangan buddhisme dan juga pandangan itu tidak benar...

tapi kecendrunga dari Buddhism yg menuntut kita untuk dapat berpikir logis sistematis terhadap kenyataan yg terjadi.

contohnya ketika mengalami penderitaan, misalkan usaha bangkrut pikiran kacau, manusia cendrung mencari sesuatu yg bisa meringankan bebannya baik secara materi maupun bathin... entah bantuan materi diperoleh atau tidak, perasaannya bergejolak untuk menemukan bantuan (seseorang/benda) untuk menenangkan pikiran dia secara instan.

setelah itu diberikan perkataan yg mengangkat dia lagi (kata lain motivasi) seperti tuhan sayang kamu, ini cobaan, semua itu berasal dari tuhan termasuk materi, tapi jika kita percaya pada nya, materi itu dapat diberikan kembali oleh tuhan (diberikan harapan, seakan ada bantuan, walau kenyataannya ga kembali2 jg tuh materi) tapi ia merasa tenang... (ini bermain dilevel perasaan)

tapi di Buddhism kita dituntut untuk memahami bahwa hal tersebut merupakan akibat dari perbuatan buruk kita, sehingga saat ini kita menangung akibat perbuatan kita sendiri... rasanya seperti malah di abaikan, urus sendiri sana...

pada masa remaja, biasanya seseoang mulai berpikir kritis, nah disini kita perlu hati-hati, kecendrungan wanita lebih bermain di level perasaan... dibandingkan pria. ketika kita menyatakan konsep kamma/karma, tumimbal lahir/lahir kembali, 31 alam kehidupan, nibanna/nirwana kepada mereka pasti akan ada tanda tanya besar dibenak mereka, benar kah semua itu ?

sama seperti halnya anak kecil diajak bermain Integral... mereka akan bingung dan meninggalkan kita, apa itu integral, cacing koq ada angka dan perhitungannya ? coba berikan yg setaraf dengan mereka, tambah dan pengurangan mereka pasti menanggapi nya... dan bagi mereka didunia ini cuma ada tambah dan pengurangan, tidak ada Integral walau sebenarnya ada !


manusia punya banyak aspek, ada aspek rasio, aspek perasaan, aspek mental dan aspek sosial. buddhisme harus bisa menjawab dan memang bisa memenuhi semua aspek2 di atas. karenanya salah besar kalo buddhisme diajarkan dengan intelek semata. buddhisme bisa diajarkan dengan cara berpikir dan juga lebih dari itu buddhisme harus diajarkan dengan merenung dan mengalami dari melihat kehidupan sehari2 yg nampak di depan mata dan relasi antar manusia...


itu betul, seharusnya memang demikian, Buddhism harus dapat mencakupi keseluruhan aspek tapi kecendrungan yg ada kita lebih bermain rasio/logika, karena apa ? kita ini anak kecil yg belum dapat mengerjakan Integral, tapi kita anak kecil yg berusaha untuk mencari tahu kebenaran tentang Integral tersebut... tapi anak kecil yg lain disekitar kita, acuh terhadap Integral tersebut, bagi mereka itu adalah kebohongan.

mohon pendapatnya  _/\_

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #19 on: 17 July 2007, 09:33:45 AM »
menurut saya, yg bisa diperbaiki adalah cara pengajaran buddhisme itu sendiri...

bisa dimaklumi, dengan usianya yg muda di indonesia, saat ini buddhisme diajarkan hanya dengan satu metode, satu kurikulum yaitu lewat buku text book sekolahan yg notabene adalah pengajaran secara skolastik, menghapal dan intelektual.

padahal begitu banyak cara pengajaran lain yg lebih menyentuh aspek2 lainnya, seperti mengamati dan bersentuhan dengan lingkungan hidup, bergaul dengan beraneka lapisan2 sosial di masyarakat, praktek sosial, beragam cara meditasi, problema remaja, dll. rata2 semuanya menyangkut praktek...

saat anak muda bisa merasakan buddhisme bisa menjawab problem sehari2 mereka dan merasakan manfaatnya, saya jamin mereka gak bakal melirik agama lain...

saat ini mereka gak bisa menghubungkan, apa sih hubungannya tanha, nibbana dan tavatimsa dengan saya naksir co ganteng itu? apa sih hubungannya karma, iddhi vidi dan cetopariyonanna dengan pertengkaran ayah ibu saya? apa sih hubungannya tilakkhana dengan keuangan keluarga saya? apa sih hubungannya paticcasamuppada dengan komik dragonball dan game playstation? mereka kehilangan interest kalo dhamma gak bisa menjawab problem2 sehari2 mereka...

« Last Edit: 17 July 2007, 09:37:45 AM by morpheus »
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #20 on: 17 July 2007, 09:45:10 AM »
padahal begitu banyak cara pengajaran lain yg lebih menyentuh aspek2 lainnya, seperti mengamati dan bersentuhan dengan lingkungan hidup, bergaul dengan beraneka lapisan2 sosial di masyarakat, praktek sosial, beragam cara meditasi, problema remaja, dll. rata2 semuanya menyangkut praktek...

saat anak muda bisa merasakan buddhisme bisa menjawab problem sehari2 mereka dan merasakan manfaatnya, saya jamin mereka gak bakal melirik agama lain...


tepat !
ada yg punya ide untuk melakukan perubahan ini ? saya trus terang tdk pernah dpt pelajaran tentang Buddhism di sekolah ampe kul, malah dapatnya pelajaran agama tetonggo, tapi denger dari beberapa temen, pelajaran Buddhism di sekolah terlalu teoritis, kaku yg seharusnya itu akan dan bisa didapat di vihara2 dan diskusi dengan para Bhikkhu/Bhikkhuni, Samanera/Samaneri...

saya bandingkan waktu belajar agama tetonggo, disana buku tidak dijadikan patokan, cuma digunakan untuk mengambil 1-2 cuil paragrap atau kalimat yg dianggap penting, guru dan dosen lebih kreatif membawakan materi (berhubungan dengan beberapa aspek, cakupannya luas) sehingga siswa atau mahasiswa diajak berinteraksi, dibawakan dengan model pelajaran yg santai tapi mengena... eit ada 1 yg tidak perlu di contoh : menjelekkan agama orang lain di depan kelas seperti yg dilakukan guru/dosen agama tetonggo  ^-^

makanya diawal saya katakan, kalo anak sedari kecil di susupi teori Dhamma tingkat tinggi seperti Abhidhamma, meditasi Vipasana (ini lahannya pak Hud  ;D) anak kecil pasti kewalahan, itu malah merugikan kita sendiri, coba anak kecil itu dikasih PS dan model pelajaran agama tetonggo, mereka senang... karena disana mereka bisa Fun, apa yg saya tekan kan adalah atur porsi nya tapi jangan sampe dilepas/kebablasan, bsok2 migrasi ke agama tetonggo pula  :))  pusing 7 keliling


Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #21 on: 17 July 2007, 10:07:49 AM »
yah paling gampangnya mungkin anak kecil dikasih cerita" aja dulu...

maslah karma, nibbana, dll nanti dulu...

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #22 on: 17 July 2007, 10:14:31 AM »
Cerita Sun Go KonG ?

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #23 on: 17 July 2007, 10:25:33 AM »
orang banyak bilang dhamma itu susah. ini juga saya sangat sangat sangat gak setuju...

dhamma itu susah kalo dibikin susah. sebenernya teori2 kr****n juga sangat banyak dan memusingkan. banyak filosofer2 kristian yg berusaha berputar2 mencoba membuktikan konsep tuhannya, mulai dari paulus, aquinas, dll. tapi mereka kan gak ngajarin teori2nya aquinas atau asisi ke anak2 sd.

meditasi orang pikir itu selalu sulit dan menyakitkan. padahal meditasi yg sederhana itu bisa menyenangkan dan mudah dirasakan...

anatta mungkin susah dipahami anak kecil, tapi mengurangi keegoisan dengan belajar bersentuhan dengan kemiskinan dan kesusahan orang lain itu begitu sederhana dan membuka wawasan...

anicca mungkin susah dipahami anak kecil, tapi mengunjungi museum dan sejarah yg sederhana juga bisa mengasikkan...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #24 on: 17 July 2007, 10:29:55 AM »
Cerita Sun Go KonG ?

hahaha... ini cerita yg menarik tapi harus dikasih label BO yg ngerti (Bimbingan Ortu) kalo ga nti malah ada tanggapan aneh2  ;D tapi ada yg malah ortu yg ngompori anaknya dengan pengertian yg macam2/salah, ortu dari agama tetonggo

sebenarnya byk buku2 cerita yg telah di terbitkan, menceritakan beberapa kisah menarik sejarah Buddhism dalam bahasa yg ringan n untuk anak kecil seperti buku "Siswa-Siswa Utama Sang Buddha" terbitan WANDANI, disertai gambar2 yg bagus dan penuh dengan warna

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #25 on: 17 July 2007, 10:32:27 AM »
 [at] morp: saya belum paham... annata, annica dan kawan-kawannya...
mohon kesediaan sesepuh untuk membabarkan dalam thread yg terpisah...
 ^:)^ ^:)^

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #26 on: 17 July 2007, 10:34:15 AM »
ya tidaklah... kalo cerita sun go kong diajarin tar ada anak (maap kalo ada dari tetangga yang tersinggung  :P) yang bilang kalo Buddha tuh dari Cina berkelana ke India, mempelajari kitab suci, mengambilnya dan menyebarkannya di Cina...  ^-^

yah cerita" jataka mungkin? sperti mendongeng aja... they'll like it... setelahnya dikasi pesan moral ringan dari cerita tersebut...
seperti halnya sekolah minggu waktu saya kecil dulu... cerita yunus di perut ikan, yesus membangkitkan lazarus, daniel di lobang singa, yesus berjalan di atas air, dsb... cerita" ini bener" menarik bagi gw waktu kecil...

yah, kan dibilang juga Dhamma ada dimana". tergantung orang apakah mampu mengerti bahasa Dhamma tersebut...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #27 on: 17 July 2007, 10:46:28 AM »
orang banyak bilang dhamma itu susah. ini juga saya sangat sangat sangat gak setuju...

dhamma itu susah kalo dibikin susah. sebenernya teori2 kr****n juga sangat banyak dan memusingkan. banyak filosofer2 kristian yg berusaha berputar2 mencoba membuktikan konsep tuhannya, mulai dari paulus, aquinas, dll. tapi mereka kan gak ngajarin teori2nya aquinas atau asisi ke anak2 sd.

meditasi orang pikir itu selalu sulit dan menyakitkan. padahal meditasi yg sederhana itu bisa menyenangkan dan mudah dirasakan...

anatta mungkin susah dipahami anak kecil, tapi mengurangi keegoisan dengan belajar bersentuhan dengan kemiskinan dan kesusahan orang lain itu begitu sederhana dan membuka wawasan...

anicca mungkin susah dipahami anak kecil, tapi mengunjungi museum dan sejarah yg sederhana juga bisa mengasikkan...

anda memandang dari sisi manfaat yg telah/pernah anda peroleh... tapi bagaimana dari sisi anak kecil itu sendiri ?
memang ada anak kecil yg mampu untuk memahami Dhamma (kecerdasan dan tingkat kedewasaan berpikir anak ini di atas rata2 anak2 seusianya) tapi berapa byk yg seperti itu ? bisa2 1 diantara 1000 (ini presentase perkiraan dan tidak akurat, tapi kira2 gitu lah)

manfaat yg anda rasakan itu benar, tapi tidak semua orang yg bisa merasakan hal yg sama, Sang Buddha sendiri pernah ragu untuk mengajarkan Dhamma yg terlalu luhur dan tinggi kepada manusia, mungkin krn susah untuk dapat di pahami oleh mereka yg dimatanya penuh dengan debu.

saya pernah ketemua seorang wantia Buddhist (usia kira2 26) dari bekasi, ia cuma ke vihara kalo ada hari saya Buddhism, nah waktu saya tanya ke dia tentang meditasi, ia bilang "saya pernah denger katanya sakit dan susah ya ?" saya menjawab "tidak jg, malah enak bermeditasi dan memberikan keuntungan ke kita, maka coba dulu" eh malah di jawab "kalo byk orang beranggapan demikian, berarti benar susah, jd ngapain dicoba karena udah tau" nah loh, bingung ga tuh ?

ya memang ga semua orang berpandagan seperti itu, tapi byk yg berpandangan seperti itu... seorang aktivis vihara aja blom tentu suka bermeditasi... tapi kita bisa memupuk dari hal yg ringan dulu, baru naik setahap demi setahap... jangan langsung blek... Vipasana, mungkin Anapanasati aja blom bisa, mungkin menjaga/memegang objek aja blom bisa atau duduk dengan santai dan rilek aja blom bisa...

sesusah2 nya teori kiriten, tidak sesusah dan serumit Buddhism, kemudian teori kr****n yg rumit itu pun hanya di kalangan mereka yg terpelajar akan alkitab (S.Th alias sekolah tuhan, eh salah sekolah theologi  ;D) atau para pemuka agamanya (pendeta) tapi di level umat awam/biasa mereka tidak disusupi teori kr****n seperti konsep Trinitas, Kuasa Penyembuhan. Lagian ada keuntungan didalam belajar nasrani, setiap ayat itu baik, karena bisa di tafsir ke dalam hal baik sesuka hati, makanya arti dari suatu ayat antara satu dengan yg lain, belum tentu sama, tapi bernada indah walau berbeda dengan tulisan yg sebenarnya

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #28 on: 17 July 2007, 11:02:43 AM »
anda memandang dari sisi manfaat yg telah/pernah anda peroleh... tapi bagaimana dari sisi anak kecil itu sendiri ?
...
manfaat yg anda rasakan itu benar, tapi tidak semua orang yg bisa merasakan hal yg sama, Sang Buddha sendiri pernah ragu untuk mengajarkan Dhamma yg terlalu luhur dan tinggi kepada manusia, mungkin krn susah untuk dapat di pahami oleh mereka yg dimatanya penuh dengan debu.
..
saya pernah ketemua seorang wantia Buddhist (usia kira2 26) dari bekasi, ia cuma ke vihara kalo ada hari saya Buddhism, nah waktu saya tanya ke dia tentang meditasi, ia bilang "saya pernah denger katanya sakit dan susah ya ?"
ah ndak juga bang...

mungkin duduk bermeditasi itu susah... tapi gimana kalo si mbak mencoba bermeditasi "lampu merah" ala Thich Nhat Hanh? tiap ngeliat lampu merah rem mobil di depan, kembali sadar mengamati kesebelan dan pikiran kita yg stress gara2 macet. lama2 jalan macet bisa jadi menarik. coba aja sendiri. gampang kan?

inti meditasi kan mindfulness dan menyadari present moment. gak harus bersakit2 duduk. yg sederhana seperti ini harus diajarkan ke anak kecil...

 [at] mbah menyan:
saya gak berkompeten menjelaskan sesuatu yg gak saya tembus sendiri...
banyak artikel ttg anicca dan anatta di luaran, tinggal googling ;D

saya berpendapat pemahaman anicca dan anatta itu mending muncul dan disadari secara alami saat meditasi, bukan dengan membaca buku atau artikel ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #29 on: 17 July 2007, 01:25:55 PM »
tula mau kasi 1 testi about tutupnya skul sariputra ituw ...

kemaren tula (pas dapet berita itu) print berita itu beserta gambarnya .. trus tula minta nyokap tula bawa itu print2 an ke wihara buddhayana surabaya ... trus ama nyokap di tinggal disono (di rak buku kali .. aku ga nanya) ... trus besoknya nyokap ada bilang ke tula ...
ternyata mama ku uda tanya ke romo yg ada di buddhayana (ke esokannya) ttg itu sekul sariputra yg tutup .. si romo jawab (kira2 seperti ini) ... jgn memandang jelek dulu .. itu skul tutup karena tempat nya ga memungkinkan .. disono terlalu macet .. apa lagi kalo bubar an skul ...

lgsg tula jawab ke nyokap .... itu lah orang2 buddhis :D masi pura2 buta (picek bahasa jawana) ... menipu diri sendiri ... stau tula smua skula kalo masa2 pulang dan masuk jg macet ... tula dulu skul dari tk sampe sma jg kalo waktu bubaran macet total ....
bilang aja ya buddhis indo da di ambang ke hancuran dari pada pura2 buta .. hehehehehe
kok ga bilang aja ... mau di pindah ke gedung apartemen 200 tingkat seklaian ...  :P
au ah gelap ....

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #30 on: 17 July 2007, 01:44:45 PM »
lgsg tula jawab ke nyokap .... itu lah orang2 buddhis :D masi pura2 buta (picek bahasa jawana) ... menipu diri sendiri ... stau tula smua skula kalo masa2 pulang dan masuk jg macet ... tula dulu skul dari tk sampe sma jg kalo waktu bubaran macet total ....
bilang aja ya buddhis indo da di ambang ke hancuran dari pada pura2 buta .. hehehehehe
kok ga bilang aja ... mau di pindah ke gedung apartemen 200 tingkat seklaian ...  :P
au ah gelap ....

haha... kenapa ga mau ngomong langsung ke romonya ? romo anda picek... kalo kita mau liat perkembangan Buddhism di Indon yg dimulai tahun 60-an, maka bisa dikatakan cukup pesat... berapa tahun tuh ?

sekolah Buddhism diambang ke hancuran ? ga juga lah, byk koq sekolah Buddhism yg berdiri sampai tingkat universitas di indon, kenapa ditutup, ya ada berbagai kemungkinan bisa karena SDM pengajar kurang, sehingga peminat berkurang dan alasan yg lain... tapi btw apakah tula udah pernah survey apa yg menjadi penyebabnya ?  :whistle:

trus sekolah beryayasan organisasi Buddhism di tutup apa hubungan dengan kehancuran Buddhism di Indon ? apakah itu menyatakan Buddhism mau hancur di indon ? hahaha... :)) itu mah terlalu cepat berkesimpulan, emang ada masalah apa ?

Offline wencie

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 35
  • Reputasi: 0
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #31 on: 23 July 2010, 09:26:06 PM »
Perkembangan umat Buddha Indonesia dimulai dari berdirinya Walubi hingga sekarang dapat dikatakan telah bertumbuh .
Untuk cepat atau tidaknya kembali ke intern dari masyarakat Buddhistnya,apa bisa bersatu padu untuk benar2 memajukan AGAMA BUDDHA, bukan masih mementingkan aliran dan kepercayaan masing2.

Salam metta
Melatih kesabaran dan hati,Berbuat ,Berpikiran dan Berujar secara benar.akan menjadikan dharma indah setiap saatnya.

Offline anton tan

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #32 on: 25 March 2012, 05:59:43 AM »
Hallo, saya adalah newbie, dan mungkin saya bisa dianggap sebagai umat buddha yang kurang taat, tapi semoga masukan dari saya bisa dijadikan sebagai suatu perenungan (walaupun mungkin pendapat saya sudah sangat terlambat untuk topik ini, tapi hati saya yang memaksa untuk tidak bisa tidak mengungkapkan hal ini). Saya sendiri pribadi tidak banyak belajar tentang buddha, dan saya tumbuh dilingkungan (sekolah) yang bukan buddha, saya sendiri bukanlah seorang umat yang sering datang ke vihara ataupun menekuni pelajaran agama buddha dengan taat, tapi entah kenapa hati saya tetap menarik saya untuk lebih memilih buddha.

saya cukup banyak mendapat pengalaman yang membentuk pandangan dan pola pikir saya selama ini, dan menurut saya, buddha terbentuk dari sebuah makna dimana kita sebagai suatu pribadi dialam keduniawian ini untuk berubah menjadi suatu "kesadaran" yang utuh dalam mencapai nibanna. Dalam pencapaian kita kepada nibanna, kita tidak bisa membantah bahwa setiap orang pasti membentuk pandangannya masing2 dalam pencapaian alam tertinggi sesuai dengan agamanya masing. Dan kita tidak bisa merayu atau memaksa, apalagi sampai mempengaruhi pandangan orang lain terhadap agama lain sekonyong2 hanya untuk masuk menjadi agama buddha (karena kita bukan seperti agama lainnya), dan hal ini yang membentuk dilema tersendiri dalam hati kita masing2. Disatu sisi buddha adalah agama yang mengajarkan toleransi dan menuntut independensi kita dalam mencapai kondisi ke"buddha"an, disisi lain banyak agama lain yang yang menawarkan kepastian dan jalan pintas untuk pencapaian tertinggi umatnya (walaupun dengan banyaknya tingkat dosa yang telah dilakukan umatnya tersebut).

Dan dari topik kita ini yaitu "kenapa umat buddha cuek?" yang dimulai dari pembahasan tutupnya sekolah sariputra hingga kepada keadaan eksistensi agama buddha diindonesia dan pembahasan bagaimana metode pengajaran agama buddha yang baik pada tingkat generasi awal (anak2).

Menurut saya pribadi, kita harus memperluas cakupan pola pikir dan pandangan kita masing2 terhadap permasalahan yang sebenarnya terjadi saat ini. Tidak bisa dipungkiri, persoalan tutupnya sekolah sariputra ini adalah suatu kejadian yang sangat miris dan sangat disayangkan. Dan menurut saya metode apapun yang berusaha kita tempuh dalam mengajarkan agama buddha ditingkat anak2, kita harus mengakui bahwa banyak agama lain yang sudah memulai lebih dulu dan mengembangkan begitu banyaknya metode untuk mengajarkan agama ditingkat apapun. Dan pada akhirnya kita sampai kepada kekhawatiran akan eksistensi agama buddha yang sekarang berkembang.

Saya pribadi berpendapat bahwa walaupun agama buddha mungkin adalah suatu ajaran yang sulit untuk ditafsirkan (terutama oleh anak2), akan tetapi minimal saya selalu berpendapat bahwa ajaran agama buddha adalah sesuatu yang tidak mungkin sia2 dalam mengajarkan dasar2 kehidupan manusia, karena agama buddha itu sendiri mungkin masuk dalam kategori sebagai suatu agama alam (dasar) dalam memahami sesuatu secara lebih rasional dan logik. Hal ini selalu saya pegang teguh terutama pada saat komunikasi pembahasan tentang agama dengan orang yang beragama lain, dan tanpa saya sadari banyak dari orang agama lain yang minimal sudah bisa mulai berpandangan positif dan menghargai agama buddha, bahkan ada beberapa teman saya yang sudah masuk menjadi umat buddha (yang mungkin malah lebih taat daripada saya, saya sendiri cenderung lebih sering bermeditasi dan mengalami perenungan).

Menurut saya, semua hal itu pasti memiliki siklus. Bahkan kalau kita mau mengambil contoh, perusahaan yang sifatnya komersial dan profit oriented saja pasti ada mengalami jatuh bangun. Dan permasalahan tutupnya sekolah sariputra mungkin mau tidak mau sudah menjadi bagian dari suatu siklus yang menjadi perenungan kita untuk berusaha lebih baik lagi dalam membangun eksistensi agama buddha, dan menurut saya perkembangan agama buddha itu sendiri sebenarnya sampai detik ini selalu mengalami progress yang positif. Tinggal bagaimana diri pribadi kita sendiri masing2 yang juga berusaha untuk selalu ikut andil dalam mengembangkan agama buddha, bukannya hanya menjadi penilai terhadap pemuka2 agama kita yang mungkin belum sesuai dengan pandangan kita sendiri, karena pada dasarnya karma baik itu tidak dipetik dari apa yang orang lain lakukan terhadap agama buddha, tapi dari diri pribadi kita masing2, dan jangan mengeluh tetapi tetap berusaha. Kita sendiri masing2 tidak bisa menutup kemungkinan dimasa depan bahwa suatu saat ada yang dari kita saat ini mungkin bukanlah seorang umat buddha lagi, akan tetapi seperti yang telah saya bilang sebelumnya bahwa menurut saya agama buddha adalah suatu agama dasar (basis) yang bisa memperkuat pendirian dan iman kita untuk tetap di jalan yang benar sebagai bagian dari makhluk cahaya dengan karma baik, dan tetap berusaha menuju nibanna.

Mengenai metode pengajaran agama buddha itu sendiri ditingkat anak2 (bahkan oang dewasa), menurut saya tidak ada salahnya dimulai dengan pengajaran yang mendasar mengenai apa yang baik dan apa yang buruk (hukum karma dan sebab akibat), sebagai bagian dari suatu hal yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan, bukan secara langsung sebagai bagian dari agama buddha, dengan tujuan untuk membuka cakrawala dan pandangan setiap pribadi manusia masing2. Dari sana harapan oang lain untuk mengakui dan meresapi agama buddha bisa menjadi lebih baik. Perkara resiko dikemudian hari bahwa mereka bisa beralih keagama lain, itu adalah suatu pilihan pribadi setiap umat manusia, setidaknya sudah ada kesempatan dari kita selaku umat buddha untuk mengajarkan ajaran agama buddha kepada mereka, dan resiko itu sendiri pun bisa dimiliki oleh agama apapun dalam mempertahankan umatnya, dan kita bisa meminta mereka untuk datang dan buktikanlah, dan yakini buddha sebagai sebuah pilihan atas keputusan pribadi masing2. Metode itu sendiri bisa berkembang seiring dengan usaha yang telah kita lakukan dengan terus menerus, "sebuah sebab yang didasari atas tujuan baik, sudah seharusnya diiringi dengan akibat yang menjadikan sesuatu itu menjadi lebih baik", begitu pula sebaliknya.

Demikian masukan dari saya, tolong dimaafkan saya bukanlah manusia yang sempurna, yang selalu hanya bisa terus berusaha untuk lebih baik, karena itu tak luput dari kesalahan dan kelancangan saya untuk membuat suatu argumen secara sepihak dalam topik ini adalah suatu hal yang lumrah untuk diargumentasi kebenarannya.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Sadhu... sadhu... sadhu.....
    __
   (-.-)
  (Y_Y)
<_.,,/_>

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Umat Buddha Cuek?
« Reply #33 on: 25 March 2012, 01:41:26 PM »
yg saya tahu dari anak saya.. mereka lebih suka dengan guru agama yg mau menerima jawaban logika dari soal2 yg diberikan... kalau tidak,mereka mengeluh dan malas tuk belajar... salah sukukata aj,disalahkan.. ;D

 

anything