//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - exam

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 36
31
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 13 November 2011, 04:54:19 PM »
selalu ada perbedaan keyakinan, bukan berarti  lalu tidak perlu mencoba

itu bukan asumsi, tetapi memang kenyataannya...
pasti akan ada pro dan kontra dalam kalangan buddhis sendiri...
ada yang mempercayainya, ada pula yang menganggapnya tidak benar, karena telah melanggar vinaya...
akhirnya akan terjadi perpecahan juga...
kalau kejadian sudah banyak....
contohnya, si LSY yang mengaku buddha hidup...
 ada yang percaya, ada juga yang mengecamnya kan??

32
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 13 November 2011, 04:19:41 PM »
nah itulah, anda sudah merasa puas kan ? , tapi belum tentu orang lain puas, krn itu orang lain tidak berhenti mencari jawaban
anda puas belum tentu orang lain sama pemikirannya dengan anda, krn kondisi orang memang berbeda

jadi anda merasa lebih memahami Sidharta daripada para penyusun Tipitaka? hidup enak sebagai anak raja terasa menyenangkan bagi anda, tapi tidak bagi Sidharta karena selama 4 Asankheyya + 100rb kalpa Beliau hanya memiliki satu kemauan, satu cita2 yaitu mencapai Kebuddhaan, bukan bercita2 untuk menjadi raja, darimana anda bisa menyimpulkan kalau Sidharta itu banyak maunya dan hidup enak jadi anak raja?

33
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 13 November 2011, 04:18:23 PM »
belum kejadian kok bro, buat apa anda berasumsi seperti itu
ya, memang anda dan segelintir orang akan mempercayai arahant tersebut, tetapi malah akan makin banyak orang yang tidak mempercayai buddhisme karena arahant tersebut membeberkan cara kerja hukum karma, karena tidak sesuai dengan vinaya...
akhirnya malah hanya akan mendatangkan kemusnahan buddhisme

34
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 13 November 2011, 04:17:18 PM »
hanya krn ada yg bertanya lalu anda mengatakan buang waktu, sekarang anda bilang mereka tidak buang waktu
anda memang membingungkan
saya tidak bilang mereka buang2 waktu dengan mengadakan penelitian, saya hanya mencoba menjelaskan menurut pemahaman saya. mencari2 penyebab dari segala sesuatu, inilah yang saya katakan buang2 waktu, jika anda hanya ingin mencari penyebab dari kanker otak, leukimia, dll, maka seharusnya anda mendalami ilmu medis, atau setidaknya anda bertanya di forum medis.

bagi saya, Dhamma telah sempurna dibabarkan, tidak ada kekurangannya, adalah karena kekurangan saya maka saya belum mencapai kebebasan dari dukkha, bukan karena dhamma tidak menjelaskan tentang hukum karma secara mendetail.


35
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 13 November 2011, 02:16:27 PM »
masalah nantinya di ragukan, saya pikir it's diferent thing
yang penting kita mencoba dulu
sidharta sendiri tidak di mengerti oleh keluarganya krn mau repot2 meninggalkan segala kehidupan yg sudah nyaman

kalaupun memang ada arahant yang bersedia membabarkan hukum karma(yang notabene adalah tidak mungkin), bahkan uraiannya tentang hukum karma pun akan mengundang konflik dari umat lain, dan pastinya akan diragukan kebenarannya....


36
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 13 November 2011, 02:14:15 PM »
sudah saya contohkan bagaimana ilmuwan terutama westerner tidak pasrah begitu saja thd masalah yg ada, walaupun awalnya penyakit di terima sbg kehendak tuhan, namun beberapa orang berusaha keras utk memahami cara kerja penyakit serta bgm mencari obatnya, apakah lalu mereka ini buang buang waktu ?

karena mereka membuang waktulah,(seperti persepsi anda mengenai hal tsb) , hari ini banyak penyakit bisa di sembuhkan, bukan hanya bisa di cegah




[at] Exam,

yg saya tidak paham, apakah yg ingin anda capai dengan pengetahuan itu, seandainya anda mengetahui apa yg menyebabkan kanker otak, leukimia, dll, lantas apa yg anda lakukan? ya anda mungkin bisa menghindari sebab2 itu sehingga anda terhindar dari kanker otak, leukimia, dll di masa depan. tapi Dukkha, sebagai kebenaran mulia pertama bukan hanya persoalan penyakit, tetapi juga mencakup lahir, tua, mati, dll.

Untuk mengatasi Dukkha ini (termasuk segala jenis penyakit), Sang Buddha sudah memberikan resepnya bagi kita, bahkan tanpa perlu mengetahui apa penyebabnya. Resep itu bukan lain adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan, yang terbukti ampuh mengatasi segala dukkha (termasuk kanker otak, leukimia, dll). Ibarat seorang pasien kanker otak, setelah diobati oleh seorang dokter yang terampil, maka ia akan sembuh setelah meminum obat yang diresepkan oleh dokter tsb, bahkan walaupun si pasien tidak tahu apa yang menyebabkan ia menderita kanker otak.

Jangan buang-buang waktu anda dengan mencari segala penyebab, resep sudah tersedia, ikutlah petunjuk pada resep itu, dan anda akan terbebas dari Dukkha.

berikut ini adalah kutipan dari MN 63  Cūḷamālunkya Sutta, yang saya yakin anda sudah pernah mendengar/membacanya


37
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 13 November 2011, 12:35:47 PM »
anda sepertinya belum menangkap maksud saya

semua kitab itu hanya memberikan penjelasan yang terbatas, krn itulah saya ingin kita mendapat pengetahuan yang lebih detil.

mungkin anda tidak sadar kalau sidharta juga banyak maunya, meskipun sudah hidup enak sbg anak raja, dan punya kekayaan yg luar biasa, ia tetap tidak puas, apakah karena maunya banyak ? seperti yang ada katakan  ?

atau mungkin anda yg sudah puas krn hidup anda sedang berada di comfort zone saat ini ?

mungkin anda saat ini seperti sidharta yg belum melihat penderitaan di luar istana, atau belum merasakan sendiri penderitaan manusia
shg masih merasa hidup anda indah adanya, lalu anda merasa tidak perlu pusing akan pertanyaan-pertanyaan mengenai penderitaan
mungkin anda belum pernah merasakan mempunyai orang tua yg terkena kanker otak, atau saudara yang terkena leukemia yg sebentar lagi akan wafat
atau anak yg cacat yang tidak bisa berjalan,berbicara, dan penderitaan berat lainnya
jika demikian adanya, semoga anda berbahagia selalu  dan mungkin topik ini belum terlalu cocok untuk di  bahas dengan anda

saya mengerti yang anda tulis ^^
dan bro exam masih tidak mengerti karena maunya banyak ...

Petapa Gotama bahkan tidak diberitahu oleh mahluk lain cara pencapaian, kemudian Beliau bisa mencapai pencerahan sempurna dan menjadi SammasamBuddha.

sedangkan bro exam sudah mengetahui dari membaca Sutta atau Dhamma yang sudah dibabarkan dengan sempurna dan juga tercatat di Kitab Tipitaka, masih juga tidak bisa mengerti dan senang berKHAYAL , mengapa ya ? ???

38
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 12 November 2011, 07:36:04 PM »
sebenarnya harapan saya, pengetahuan cara kerja hukum karma bisa terexplore lebih dalam, seperti halnya para ilmuwan yang terus tiada henti mengexplore pengetahuan, dan mendokumentasikan penemuan mereka, sharing riset mereka, tidak hanya di simpan sendiri, shg pemahaman terhadap teknologi semakin dalam yg manfaatnya jadi lebih besar utk kebaikan manusia.

sama seperti mindset sidharta yg masih mau mengxplore mencari lebih dalam (hingga sempat menyiksa diri), utk kebaikan manusia, bukan hanya merasa puas dengan yg sudah ada

kira-kira seperti itu, semoga anda mengerti

jadi jika ada seorang Arahat muncul di hadapan anda dan menjelaskan kepada anda tentang karma apa yg anda lakukan di masa lalu yg mengakibatkan apa yg anda alami sekarang, bagaimanakah anda harus menyikapnya?

39
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 12 November 2011, 04:27:36 PM »
jangan terlalu terpaku pada kitab

ingat...
Kata ehipassiko berasal dari kata ehipassika yang terdiri dari 3 suku kata yaitu ehi, passa dan ika. Secara harafiah ”ehipassika” berarti datang dan lihat. Ehipassikadhamma merupakan sebuah undangan kepada siapa saja untuk datang, melihat serta membuktikan sendiri kebenaran yang ada dalam Dhamma.
Istilah ehipassiko ini tercantum dalam Dhammanussati (Perenungan Terhadap Dhamma) yang berisi tentang sifat-sifat Dhamma.

Guru Buddha mengajarkan untuk menerapkan sikap ehipassiko di dalam menerima ajaranNya. Guru Buddha mengajarkan untuk ”datang dan buktikan” ajaranNya, bukan ”datang dan percaya”. Ajaran mengenai ehipassiko ini adalah salah satu ajaran yang penting dan yang membedakan ajaran Buddha dengan ajaran lainnya.
Salah satu sikap dari Guru Buddha yang mengajarkan ehipassiko dan memberikan kebebasan berpikir dalam menerima suatu ajaran terdapat dalam perbincangan antara Guru Buddha dengan suku Kalama berikut ini:

"Wahai, suku Kalama. Jangan begitu saja mengikuti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kata orang, koleksi kitab suci, penalaran logis, penalaran lewat kesimpulan, perenungan tentang alasan, penerimaan pandangan setelah mempertimbangkannya, pembicara yang kelihatannya meyakinkan, atau karena kalian berpikir, `Petapa itu adalah guru kami. `Tetapi setelah kalian mengetahui sendiri, `Hal-hal ini adalah bermanfaat, hal-hal ini tidak tercela; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan`, maka sudah selayaknya kalian menerimanya.” (Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)

Sikap awal untuk tidak percaya begitu saja dengan mempertanyakan apakah suatu ajaran itu adalah bermanfaat atau tidak, tercela atau tidak tecela; dipuji oleh para bijaksana atau tidak, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan atau tidak, adalah suatu sikap yang akan menepis kepercayaan yang membuta terhadap suatu ajaran. Dengan memiliki sikap ini maka nantinya seseorang diharapkan dapat memiliki keyakinan yang berdasarkan pada kebenaran.


di sutta pitaka kanon pali tidak ada obat khusus atau penawar yang bisa menetralisir penyakit agar bisa terobati dengan tepat.



40
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 12 November 2011, 11:23:21 AM »
sebenarnya bukan itu maksud saya, bukan berharap arahat bisa menolong kita
tapi menjelaskan lebih detil penyebab karma seseorang dan bgm menetralisir/mengobati secara lebih tepat sasaran
shg orang yg "sakit" lalu bisa melakukan taburan yg sesuai (makan obat yg tepat), bukan hanya solusi yg terlalu general

dan juga bagi yg ingin "menuai" bisa menabur buah yg tepat

saya rasa memang hanya orang yg sedang "sakit" yg bisa mengerti kebutuhan akan hal ini, dan lebih membutuhkannya
jika anda sedang hidup happy, mungkin belum timbul urgensi akan hal tsb



Andaikan khayalan bro exam benar, dan sekarang ini ada Arahat yang sakti pun tetap tidak bisa menolong, atau bisa membuat keyakinan bertambah kuat !

kita tahu bukan kesaktian yang bisa membuat manusia bahagia, yang ada malah kesaktian membuat LDM tambah tebal.
Bhikkhu Devadatta cukup sakti tapi harus menjadi penghuni neraka Avici.
mengapa Buddha Gotama tidak menggunakan kesaktian utk menolong mertuanya Pangeran Siddharta yaitu Raja Suphabuddha supaya bebas dari neraka Avici !
apakah Buddha Gotama tidak cukup sakti dan sempurna ? dan Beliau sangat Sempurna.

Sang Bhagava hanya bisa menunjukkan 'jalan', selebihnya kita praktek sendiri, mau mencapai kebahagiaan sejati prakteklah Buddha Dhamma dengan serius.

Ingat perenungan dibawah ini
Kammassakomhi
Kammadayado
Kammayoni
Kammabandhu
Kammapatisarano
Yam kammam karissami
Kalyanam va papakam va
Tasa dayado bhavissami

Aku adalah pemilik perbuatanku sendiri
Terwarisi oleh perbuatanku sendiri
Lahir dari perbuatanku sendiri
Berkerabat dengan perbuatanku sendiri
Tergantung dengan perbuatanku sendiri
Perbuatan apa pun yang kulakukan baik atau buruk, perbuatan itulah yang akan kuwarisi
  _/\_

41
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 12 November 2011, 11:08:21 AM »
menurut anda sendiri ada manfaatnya tidak apabila kita bisa lebih mengerti bgm karma bekerja secara lebih detil ?

mungkin saat ini anda kehidupan anda sedang fine-fine saja, dalam artian tidak memiliki kesulitan hidup seperti memiliki kanker ganas atau anak yang mengidap penyakit berat,

jika kondisi anda seperti asumsi saya di atas, saya bisa mengerti anda merasa puas dengan pengetahuan yg exist sekarang
shg anda tidak terlalu pusing lagi tentang penyebab detil dan bgm "mengobatinya".

tapi jika anda mengalami hal-hal di atas, kemungkinan besar anda akan penasaran , dan bertanya adakah taburan yg lebih spesifik agar bisa membebaskan/mengobati penderitaan anda
atau penderitaan yg sedang di alami keluarga,orang tua, anak atau tetangga, shg timbul keinginan utk mencari solusi yang lebih spesifik, utk menolong orang-orang yang anda kasihi, utk membebaskan orang2 yg anda cintai dari penderitaan

seperti sidharta muda yang tidak begitu saja menerima solusi yg di ajarkan para guru di zamannya


anda saat ini mungkin sehat, tanpa penderitaan yg berarti, shg masih merasa cukup dengan apa yg di ajarkan budism
tapi saat anda berada dalam posisi seperti orang yg kena kanker, saya rasa anda juga penasaran karma baik apa yg hrs di tabur agar bisa menyembuhkan kanker anda
selain tentunya berobat ke dokter

atau saat anak anda,orang tua anda sakit keras, bukankah akan ada keinginan utk mencari solusi yang lebih spesifik, bukan yg general seperti banyak berdana serta menjalankan pancasila budhis dsb



memang setiap orang kondisinya beda, shg pandangan masing-masing pun beda, saya bisa mengerti akan hal itu

anyway terima kasih atas opininya

mengikuti analogi anda, Sang Buddha sudah mengajarkan cara untuk tidak terkena usus buntu, seorang yg tidak terkena penyakit usus buntu tidak perlu diobati kan? jika dihubungkan dengan hukum karma, mengalami penyakit usus buntu itu pasti terjadi jika kondisinya pas, tidak ada yg bisa kita lakukan untuk mencegahnya, tapi dengan perkembangan teknologi medis, maka kita bisa disembuhkan, dan ini adalah karma baik yg bekerja sehingga kita bisa sembuh.

42
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 12 November 2011, 12:25:00 AM »
waktu sidharta masih muda, saat itu kepercayaan yg mendominasi/majority sudah exist
tapi sidharta saat itu tidak terima begitu saja paham yg sudah ada, tidak puas hanya menerima paham daripada guru(s)

lalu dia explore sendiri hingga ketemu "obatnya",  begitu juga para scientist akhir abad ini yg terus mengxplore mencari solusi masalah yg exist




mengikuti analogi anda, Sang Buddha sudah mengajarkan cara untuk tidak terkena usus buntu, seorang yg tidak terkena penyakit usus buntu tidak perlu diobati kan? jika dihubungkan dengan hukum karma, mengalami penyakit usus buntu itu pasti terjadi jika kondisinya pas, tidak ada yg bisa kita lakukan untuk mencegahnya, tapi dengan perkembangan teknologi medis, maka kita bisa disembuhkan, dan ini adalah karma baik yg bekerja sehingga kita bisa sembuh.

43
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 12 November 2011, 12:10:28 AM »
contoh lagi, jaman dulu, misal saat budha masih hidup, kalau orang kena usus buntu, paling tunggu waktunya tiba
tapi jaman sekarang, krn sudah di selidiki dan di ketahui "obatnya" , usus buntunya bisa di buang, shg tidak perlu mati

sehingga pengetahuan ini berguna pula bagi orang yg "sakit"
bukan hanya mencegah tapi kita punya pengetahuan utk mengobati


analogi yg tidak pas, dalam konteks hukum karma, penyakit adalah akibat, sedangkan kita sudah diajarkan sebabnya agar tidak mengalami akibat yg buruk, yg jadi masalah adalah apakah kita mau dan mampu menjalankan ajaran itu atau tidak. ingat tentang ajaran daun simsapa? segenggam daun itu sudah cukup untuk membebaskan kita dari segala keburukan, lakukanlah apa yg diajarkan dalam segenggam daun itu, itu cukup

44
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 12 November 2011, 12:00:53 AM »
saya coba ambil contoh dari dunia kedokteran, penyakit A, awalnya tidak di ketahui penyebabnya, lalu di selidiki, akhirnya ketahuan penyebabnya, bukan hanya penyebabnya saja, setelah di lakukan penelitian lebih dalam lagi, akhirnya di ketahui obatnya. bahkan vaksinnya.

kalau di dunia karma, hanya di jelaskan secara garis besar, dan masih banyak "obatnya" yg belum ketahuan, meskipun ada beberapa orang yg "sembuh"

andai kita tahu "obatnya" yang lebih spesifik, shg banyak orang yg sudah "sakit" bisa di "sembuhkan" juga




dari mana logikanya bahwa tidak mengetahui hal ini bisa mengakibatkan banyak orang jatuh ke dalam karma buruk? bukankah Sang Buddha sudah mengajarkan cara2 untuk menghindari kondisi2 buruk untuk mengantisipasi hal ini? bahkan setelah mengetahui hal ini pun tidak dapat mencegah seseorang untuk menganulir perbuatan2 buruk yg pernah dilakukannya di masa lampau yang dapat mengakibatkannya jatuh ke alam sengsara.

setelah mengetahui semua itu, jika anda pernah melakukan perbuatan buruk, maka jika kamma itu masak, pengetahuan itu tidak akan dapat mencegah anda menerima akibat buruk dari perbuatan anda. sebaliknya walaupun tanpa pengetahuan itu, jika anda selalu menjaga perbuatan anda, tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran maka yakinlah bahwa tidak akan ada hal buruk yang akan menimpa anda, dengan asumsi bahwa tidak ada lagi kamma buruk masa lampau yang akan berbuah di masa depan, yg mana hal ini sepertinya mustahil

45
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 11 November 2011, 11:35:54 PM »
ic
cuma berpikir, sayang kalau ada yg mengetahui, tapi tidak di ungkapkan pengetahuan yg berharga ini
bukankah pengetahuan ini bisa menolong banyak orang utk tidak jatuh ke dalam karma buruk, dan sebaliknya bisa mendapat karma yg lebih baik


contoh, kenapa ada anak yg kepalanya besar sekali (hydrochepalus), jika kita bisa tahu penyebab karma ini, tentu kita bisa menghindari
atau kenapa sang orang tua sampai punya anak seperti itu

dan masih banyak lagi yg belum kita ketahui penjelasannya

setahu saya dalam hukum kamma itu masuk dalam salah satu dari 4 hal yang tidak dapat dipikirkan oleh manusia biasa(acinteyya), dan akan membuatnya gila bila berspekulasi terlalu jauh....di post awal anda mengatakan "mencapai tingkat kesucian tertinggi" yang secara tidak langsung telah menggambarkan seorang arahat...
seorang arahat tidak akan berbuat demikian lagi, dan kesaktiannya tidak akan luntur (CMIIW)

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 36
anything