//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - exam

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 36
16
Humor / Japanese in Lift
« on: 21 November 2011, 11:58:32 PM »

17
Kafe Jongkok / Kisah CEO mencari penerusnya
« on: 21 November 2011, 11:40:18 PM »
Seorang CEO hendak mewariskan perusahaan besar kepada karyawan terbaiknya.

Untuk itu ia memanggil seluruh karyawannya, memberikan masing-masing sebutir BENIH di tangannya dan berkata, “Sirami dengan teratur, rawat, dan kembalilah setahun dari sekarang dengan membawa tanaman yang tumbuh dari benih ini.


Yang TERBAIK, pemiliknya akan menjadi penggantiku sebagai CEO perusahaan ini.”



Seorang karyawan, Rahmat, pulang ke rumah. Setiap hari disiraminya dengan air dan pupuk.

Setelah 6 bulan, di kantor, eksekutif lainnya saling membicarakan tanaman mereka, sedangkan Rahmat melihat TIDAK ADA PERUBAHAN yang terjadi pada benih miliknya.

IA MERASA GAGAL..


Setelah setahun, seluruh eksekutif menghadap CEO, memperlihatkan hasil benih tersebut.

 Rahmat berkata pada istrinya bahwa ia tidak akan membawa pot yang kosong, namun istrinya mendorongnya untuk menyatakan yang sebenarnya.

Rahmat menyadari bahwa istrinya menyarankan HAL YANG BENAR.

Memasuki ruangan meeting, Rahmat membawa sebuah pot kosong.

Seluruh mata memandangnya kasihan. Ketika Sang CEO memasuki ruangan, ia memandang keindahan seluruh tanaman itu, hingga akhirnya berhenti didepan Rahmat yang tertunduk malu. Sang CEO memintanya ke depan dan menceritakan TRAGEDI yang menimpanya.


Ketika ia selesai bercerita, Sang CEO berkata, “Berikan tepuk tangan yang meriah untuk Rahmat, CEO yang baru”.

Ia berkata, “Aku memberikan kepada kalian sebutir benih yang sebelumnya TELAH KUREBUS DI AIR PANAS hingga mati dan tidak mungkin untuk tumbuh.

Melihat bahwa benih itu tidak tumbuh, kalian menukarnya dan berbohong kepadaku. Lain halnya dengan Rahmat, dia mau berkata yg sebenarnya terjadi.”

18
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / Re: Stephen Hawking: Story of Everything
« on: 20 November 2011, 10:06:25 PM »
ada masalah mungkin dengan flash player nya

coba pake mozilla, atau upgrade IE nya

kok engga bisa nonton ya??
kaga jalan filmnya...
mau download juga kaga bisa...

19
Kafe Jongkok / 25 Tahun Merawat Istri Yang Lumpuh (This is True Love)
« on: 20 November 2011, 05:35:06 PM »

Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.

Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!

Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya– karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing– Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu ‘agar semua anaknya dapat berhasil’.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:

“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu.” Sambil air mata si sulung berlinang.

“Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”. Si Sulung melanjutkan permohonannya.

”Anak-anakku…Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit.” Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu……

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa….disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…” Sambil menangis

” Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya…”BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH”.

Dear my friends, that’s a true story from someone who taugh me about the important of investment three years ago. I wish i could be someone like him…to give all attention to family..i believe family is our precious thing..more than money or gold.


cinta bukan hanya nafsu, cinta adalah pengorbanan...

http://adriannugraha.wordpress.com/

20
Pojok Seni / Re: Nella Fantasia
« on: 18 November 2011, 01:17:55 AM »

21
Tolong ! / Re: Mohon informasi mengenai dokter untuk tumor otak di Malaka
« on: 18 November 2011, 12:16:48 AM »
semoga bisa membantu

http://www.mahkotamedical.com/in/contact-us/how-to-get-to-mmc.html

kalau boleh tahu, anda tinggal dimana ?  apakah di Medan ?  atau di Jakarta ?

kalau di Jakarta, saya sarankan ke singapore saja, rumah sakit NUH.

Papa saya kena tumor otak dan ada teman yang menyarankan berobat ke Malaka (RS Mahkota) cuma mau tau dokter siapa yang bisa menangani penyakit ini dan saya sekeluarga belom pernah ke rumah sakit ini. Mohon informasinya mengenai rs, biaya rumah sakit (kalo bisa yang agak murah), tempat penginapan. Mohon info ssecepatnya. Terima kasih

22
Pojok Seni / Nella Fantasia
« on: 18 November 2011, 12:10:45 AM »


In My Fantasy

In my imagination I see a fair world,
Everyone lives in peace and in honesty there.
I dream of souls that are always free,
Like the clouds that fly,
Full of humanity in the depths of the soul.

In my imagination I see a bright world,
Even the night is less dark there.
I dream of souls that are always free,
Like clouds that fly.

In my imagination there exists a warm wind,
That breathes on the cities, like a friend.
I dream of souls that are always free,
Like clouds that fly,
Full of humanity in the depths of the soul.


Nella fantasia io vedo un mondo giusto,
Lì tutti vivono in pace e in onestà.
Io sogno d'anime che sono sempre libere,
Come le nuvole che volano,
Pien' d'umanità in fondo all'anima.

Nella fantasia io vedo un mondo chiaro,
Lì anche la notte è meno oscura.
Io sogno d'anime che sono sempre libere,
Come le nuvole che volano.

Nella fantasia esiste un vento caldo,
Che soffia sulle città, come amico.
Io sogno d'anime che sono sempre libere,
Come le nuvole che volano,
Pien' d'umanità in fondo all'anima.


Nella Fantasia original music of "The Mission" movie  (1986, Robert De Niro, Jeremy Irons)

23
Kafe Jongkok / Sempatkanlah menonton video ini (sebelum terlambat)
« on: 17 November 2011, 08:07:23 PM »




24
Kafe Jongkok / Sebuah Kisah tentang Ayah terbaik di dunia
« on: 17 November 2011, 07:50:37 PM »
Sebuah kisah.. yang membuatku setuju.. bahwa ini adalah inspirasi bagi kita semua dan gelar “AYAH SEPANJANG ABAD” pantas disandang olehnya.

Bermula dari kelahiran seorang bayi, ditahun 1962 yang dinyatakan menyandang “Tunadaksa Spastik dengan Cerebral Palsy”.   Yaa.. Rick mengalami terputusnya pasokan Oksigen saat proses kelahirannya. Di duga, ini karena lilitan tali pusar di lehernya. Dokter yang merawatnya, saat menyampaikan diagnosa,  memberikan gambaran kepada kedua orang tuanya (Dick dan Judy) bahwa seumur hidupnya Rick.. akan terus tak mampu melakukan apapun.. bagaikan sayuran yang telah layu.

Menanggapi diagnosa dari dokter tersebut, Rick ibu, Judy Hoyt berkata, ”Kami tidak akan pernah membiarkannya “pergi” (saat itu dokter mengatakan Rick.. sudah tidak punya harapan). Kami mencintainya. Dia adalah kami.  Kami  akan  bekerja sama dengannya.  Membawanya sampai di saat ia akan mencapai pengembangan potensi terbesarnya. Kita tidak akan pernah, tidak akan pernah membiarkan dia “pergi” hanya karena dia berbeda ”

Sejak itu, Rick dan kedua orang tuanya berjuang keras. Mereka  berusaha Rick mendapat kesempatan sebagaimana anak-anak pada umumnya. Hingga suatu hari.. orang tuanya menyadari bahwa bola mata Rick.. bergerak terus.. mengikuti gerakan-gerakan orang dan benda-benda yang mampu bergerak dalam ruangan. Kemudian mereka juga menyadari bahwa Rick memiliki kecerdasan yang sama, seperti kedua adiknya. Ya, orang tuanya melihat Rick bereaksi  positif,  saat diajarkan huruf-huruf dan hitungan sederhana. Kegembiraan akan kemajuan Rick.. membuat kedua orang tua ini menjadi bersemangat dan mendaftarkan Rick pada sekolah umum.

Sayangnya kegembiraan dan semangat itu terpatahkan. Sekolah yang dimaksud, tidak dapat menerima Rick. Dengan alasan, mereka tak dapat menerima murid-murid yang tak mampu berkomunikasi melalui bahasa lisan maupun isyarat sederhana.

Setelah ditolak, mereka pergi ke ” Departemen Teknik di Universitas Tuft” .  Untuk mencari tahu apakah pihak universitas,  bisa membantu menciptakan  alat komunkasi yang dapat membuat Rick berkomunikasi.  Awalnya para insinyur  mengatakan tidak ada yang bisa mereka lakukan. Tak kenal menyerah,  Orang tua Rick bersikeras dan  menunjukkan  mereka  bahwa  Rick  mampu  berkomunikasi  dan mampu memahami apa yang terjadi di sekelilingnya.  Mereka memcoba memancing perhatian para insinyur dengan mengatakan, bahwa Rick mulai senang membuat lelucon-lelucon yang sangat menggelikan.

Kepada pihak universitas,  Orang tua Rick menawarkan $ 5.000 untuk membuat perangkat tersebut.  Sebuah jumlah yang sangat besar, mengingat kejadian ini ada ditahun 80an awal. Sikap ini, membuahkan hasil, terciptalah apa yang keluarga Hoyt sebut “The Hope Machine”. Dengan mesin ini, Rick  mampu  berkomunikasi  dengan  memanfaatkan kemampuannya.  Ia tinggal menggerakkan kepalanya untuk mengaktifkan touch padkomunikasi.  Layar  akan  terisi dengan  deretan  huruf. Dan ketika dapat menggunakan tumbol saklar yang ada dikepalanya untuk merubah-rubah letak krusor. Kata pertama?  ”Go Bruins!”(saat itu Boston Bruins baru saja memenangkan Piala Stanley). Jadi mereka juga menemukan bahwa  Rick  adalah seorang penggemar olahraga.

Saat pertama bagi team Hyot.
Dengan alat komunikasi istimewanya, Rick akhirnya dapat mengikuti sekolah umum.  ” Westfield Middle School”. Guru olahraganya, Dokter Steve Sartori, memperhatikan bahwa Rick selalu berusaha iku ambil bagian dalam kegiatan olahraga disekolahnya. Fisiknya bukan hambatan untuk terus berusaha mencoba. Rick sangat menikmati saat-saat olahraga tersebut. Beliau menawarkan Rick untuk mencoba sebuah pertandingan yang ditujukan untuk menggalang dana, bagi seorang mahasiswa yang dinyatakan lumpuh dalam sebuah kecelakaan.

Rick senang sekali, dan meminta ayahnya, Dick Hoyt, untuk diijinkan bergabung. Saat itu usia Dick telah mencapai 40 tahun, dan ia bukanlah pelari. Tapi ia  bersemangat  mensupport putranya. Berdua mereka berlari mengelilingi lapangan, Dick mendorong kereta roda, yang ditumpangi putranya. Di awal pertandingan, banyak orang mengatakan mereka tak akan pernah berhasil, bahkan hanya untuk 1/2 putaran. Ternyata mereka berhasil menyelesaikan dengan baik dan Rick pun berkata kepada ayahnya Dick Hoyt  ”Ayah, saat aku berlari denganmu tadi, rasanya seperti aku tidak cacat.”

    “What I mean when I say I feel like I am not handicapped when competing is that I am just like the other athletes, and I think most of the athletes feel the same way. In the beginning nobody would come up to me. However, after a few races some athletes came around and they began to talk to me. During the early days one runner, Pete Wisnewski had a bet with me at every race on who would beat who. The loser had to hang the winner’s number in his bedroom until the next race. Now many athletes will come up to me before the race or triathlon to wish me luck.” – Rick Hoyt

Rick akhirnya akan lulus dari Boston University dengan gelar pendidikan khusus, mengikuti jejak ibunya. (saya tidak menemukan satupun literatur yang menceritakan siapa dan bagaimana Judy Hoyt). Apa yang Rick capai memotivasi adik-adiknya . Adik Rick yang termuda berkata, ”Saya rasa Rick sendiri, lulus dari statusnya sebagai penyandang tunadaksa. Ia lulus dari  universitas dengan keadaannya yang tak mampu berbicara  verbal.  Jika ia saja mampu lulus  dari perguruan tinggi, saya mestinya harus meraih lebih, jika tidak, itu sama halnya dengan pukulan bagi diri saya.” 

Mengomentari pendapat adiknya, Rick menjawab, ”Harapan saya adalah bahwa dengan melihat apa yang bisa kulakukan  dan mendengarkan prestasi saya, semua orang, terutama yang masih muda akan menyadari bahwa saya sama seperti mereka ”

Pada Februari 2008, Hoyts telah berkompetisi di acara 958. Ke semua lomba tersebut adalah lomba-lomba yang cukup banyak  menguras daya tahan tubuh. Bayangkan  dengan  66 maraton,  triathlon 228  (termasuk enam kompetisi Ironman, 20 Duathlons, dan sekali bersepeda di seluruh Amerika.) Bisa dipastikan rangkaian perlombaan itu merupakan hal yang sangat sulit, tetapi Dick terus bersemangat. 

Saat dalam lomba lari,  Dick mendorong kursi roda yang diduduki Rick  dengan  berlari. Saat lomba sepeda, Ia menggunakan sepeda khusus yang dapat dinaiki berdua dengan Rick. Saat lomba berenang, Dick akan meletakkan Rick dalam sebuah perahu khusus yang akan ditariknya di setiap kayuhan tangannya.
Awalnya, ada banyak pertentangan. Banyak orang yang dengan sinis, menggangap Dick berlebihan dalam mendidik Rick.  Dikatakan, bahwa ini bukan kehendak Rick. Tapi menanggapi hal ini, Dick menjawab dengan santai setiap kecaman yang datang. Ia menyadari, bahwa apa yang ia lakukan adalah sebuah kontrovesi besar. Ia tidak pernah berfikiran untuk menyalahkan pendapat negatif tentang dirinya maupun kepada Rick. Ia yakin suatu saat nanti, orang-orang tersebut akan lebih terbuka dan melihat apa yang ia lakukan sebagai usaha untuk membuat sebuah jembatan dari perbedaan besar.

Dan betul saja, masyarakat mulai berubah pendapat ketika  tim Hoyt menyelesaikan pertandingan di Bosto Marathon tahun 1981.  Perbedaan penerimaan ini, membuat mereka makin bersemangat dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti perlombaan Triathlon, dimana pesertanya harus berlari, berenang dan bersepeda. Saat itu Dick memutuskan untuk berlatih berenang dengan menggunakan beban. Hal yang sangat berat dan sulit.  Dick akan mengingat saat-saat dengan berkata “Aku selalu tenggelam bagai batu pada awalnya”.. Untuk bersepeda, Dick pun tertawa.. menyadari ia tidak lagi mengayuh sepeda setelah ia berumur 6 tahun.

Yang hebat dari hubungan ayah dan anak ini adalah, keduanya merasa saling terinspirasi satu sama lain.

    “Rick adalah orang  yang  menginspirasi  dan  memotivasi saya, melalui  caranya dia  mencintai  olahraga  dan  persaingan,” - Dick Hoyt

    “Ayah adalah salah satu idola saya. Begitu ia menetapkan untuk melakukan sesuatu,  Ayah akan pastikan untuk itu dan apapun itu,  sampai hal itu berhasil dilakukan. Misalnya begitu kita memutuskan untuk benar-benar masuk ke dalam  triathlon, ayah bersungguh-sungguh melatih dirinya, hingga lima jam sehari,  lima kali seminggu,  bahkan  ketika  dia  bekerja, ia terus berusaha melatih dirinya “-. Rick Hoyt

Mereka berdua juga orang-orang yang sangat terbuka, Tim Hoyt banyak terinspirasi dari pesaing sesama mereka. Dukungan dan semangat yang ditujuan pada mereka memang sangat luar biasa.

    “Setiap kali kami melewati (biasanya pada perlombaan sepeda) atlet akan berkata”  Pergilah  untuk memenangkannya” atau “Rick!, Ayo..bantuanlah ayahmu! ” Ketika kami melewati orang-orang (biasanya di jalanan), mereka akan  mengatakan “ Go Team Hoyt! ” atau  ”Kalau bukan karena Anda, kami tidak akan di sini melakukan ini.” - Rick Hoyt

Dick dan Rick Hoyt dianggap sebagai orang-orang yang dapat dijadikan panutan dalam perjuangan hidup.

Meskipun demikian Dick Hoyt, dengan tetap rendah hati akan berkata ”Dia (Rick) telah memotivasi dan menginspirasi  saya. Dia orang yang sangat  tangguh,dan  ia tidak membiarkan  cacatnya menghalangi hal-hal yang dia suka lakukan,” Meskipun banyak  orang berpendapat bahwa sesungguhnya dalam semua perlombaan tersebut, Dicklah yang melewati masa-masa sulit. Namun Dick tetap rendah hati dan  terus mempromosikan anaknya,  Rick sebagai “atlet”. Dan akan mengatakan “Saya berada di luar semua  perlombaan itu,  Rick yang memenangkannya dengan meminjamkan lengan dan kaki saya  sehingga kita bisa  bersaing  bersama”

Secara keseluruhan, cerita ini dapat dilihat  melalui video sbb :


http://anakspesial-edu.com/blog/cerita-ayah-1-dick-hoyt

utk videonya
http://www.teamhoyt.com/
&feature=related

&feature=related
&feature=related


25
Nenek Cha Sa-Soon diberitakan telah mengambil ujian tertulis guna mendapatkan Surat Ijin Mengemudi hampir setiap hari sejak April 2005, demikian diberitakan oleh Sky News.

Para pemohon SIM harus mendapatkan skor minimal 60% untuk lulus tes teori, namun selama ini nilai yang diperoleh Cha hanya berkisar antara 30% dan 50% saja. Maka tak heran jika kemudian Cha menjadi sangat penasaran.


http://cache.daylife.com/imageserve/0aoRfI93qvfFz/610x.jpg


Untuk usahanya mengikuti ujian tersebut, modal Cha juga tidak tanggung-tanggung. Diperkirakan biaya yang telah dikeluarkannya mencapai lebih dari lima juta won (atau setara dengan £ 2,577 atau lebih dari Rp. 50 juta). Dia berharap bahwa surat ijin mengemudi akan membantunya dalam pemasaran bisnisnya. Cha saat ini berbisnis dari rumah ke rumah menjual makanan dan barang-barang rumah tangga.

Namun, sayangnya ia masih harus melewati bagian praktis tes mengemudi setelah ujian teori ini.


http://cache.daylife.com/imageserve/0e3O16b2cngWV/340x.jpg


Salah sorang petugas ujian sempat mengatakan dirinya sempat merasa menyesal melihat Cha gagal pada percobaan yang ke-771di bulan Februari. Petugas polisi lalu lintas bernama seok Jung tersebut mengaku sedih dengan penderitaan Cha.

"Dan ketika dia berhasil melewati ujian tersebut akhirnya, saya akan memberikan hadiah khusus baginya."

di kutip dari : http://www.klikunic.com/2009/11/hebat-seorang-wanita-akhirnya-lulus.html#ixzz1dvpepsqg



http://www.astrodigi.com/2010/03/baru-lulus-ujian-sim-setelah-menjalani.html

http://www.nytimes.com/2010/09/04/world/asia/04driver.html


26
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / Stephen Hawking: Story of Everything
« on: 17 November 2011, 12:12:00 AM »
bagi yang belum nonton, sekarang udah tersedia, full version, free

http://dsc.discovery.com/videos/stephen-hawking-story-of-everything/

27
Tak perlu menggembar-gemborkan sudah berapa banyak kita menyumbang orang karena mungkin belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bai Fang Li. Kebanyakan dari kita menyumbang kalau sudah kelebihan uang. Jika hidup pas-pasan keinginan menyumbang hampir tak ada.


Bai Fang Li berbeda. Ia menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi. Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin, China.

 

Ia hampir tak pernah beli makanan karena makanan ia dapatkan dengan cara memulung. Begitupun pakaiannya. Apakah hasil membecaknya tak cukup untuk membeli makanan dan pakaian? Pendapatannya cukup memadai dan sebenarnya bisa membuatnya hidup lebih layak. Namun ia lebih memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu.



Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.


Namun yang membuat Bai Fang Li heran, si anak memungut makanan di tempat sampah untuk makannya.Padahal ia bisa membeli makanan layak untuk mengisi perutnya. Ketika ia tanya, ternyata si anak tak mau mengganggu uang hasil jerih payahnya itu untuk membeli makan. Ia gunakan uang itu untuk makan kedua adiknya yang berusia 3 dan 4 tahun di gubuk di mana mereka tinggal. Mereka hidup bertiga sebagai pemulung dan orangtuanya entah di mana.


Bai Fang Li yang berkesempatan mengantar anak itu ke tempat tinggalnya tersentuh. Setelah itu ia membawa ketiga anak itu ke yayasan yatim piatu di mana di sana ada ratusan anak yang diasuh.Sejak itu Bai Fang Li mengikuti cara si anak, tak menggunakan uang hasil mengayuh becaknya untuk kehidupan sehari-hari melainkan disumbangkan untuk yayasan yatim piatu tersebut.

 



Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya. Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000.

 




Dengan uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta.Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut. Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru.

 




Melihat semangatnya untuk menyumbang, Bai Fang Li memang orang yang luar biasa. Ia hidup tanpa pamrih dengan menolong anak-anak yang tak beruntung. Meskihidup dari mengayuh becak (jika diukur jarak mengayuh becaknya sama dengan 18 kali keliling bumi), ia punya kepedulian yang tinggi yang tak terperikan.

http://www.andriewongso.com/artikel/aw_corner/3609/Bai_Fang_Li/

http://english.dizigui.com.my/content/virtuous-mr-bai-fang-li

28
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 13 November 2011, 11:27:12 PM »
jangan membatasi pikiran anda bro
banyak hal yg di anggap manusia/orang banyak  tidak bisa di lakukan, ternyata bisa di lakukan

dulu sebelum manusia mampu ke angkasa/outer space
di percaya surga ada di angkasa/langit, sebaliknya di perut bumilah neraka berada
namun setelah apollo di luncurkan, semua yg di yakini berubah, ternyata di atas sana hanya ada kegelapan dan moment itu juga menjadi pukulan buat para agamawan

baru ingat, memang pemahaman hukum karma itu eksklusif milik seorang samma sambuddha....
buktinya para murid2 arahant sang buddha tidak bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan sehubungan dengan karma yang dibuat seseorang, bahkan YM sariputta yang merupakan murid utama pun tidak bisa melihat karma seseorang, bagaimana arahant sekarang mampu melihatnya??

29
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 13 November 2011, 10:52:05 PM »
pengetahuan exclusive yg hanya di miliki sammasambuddha ? nobody knows for sure
di dunia ini banyak hal yang masih belum di ketahui
segala kemungkinan bisa saja terjadi

apa yang saat ini di anggap paling benar, semua masih bisa berubah
asalkan mau membuka pikiran, anything is possible

tapi kalau anda sendiri sudah menutup pikiran anda, dan bersikeras tidak mungkin, ya susah juga jadinya


dan kalau secara Buddhism, terserh apakah anda percaya atau tidak, bagaimana hukum karma bekerja adalah pengetahuan eksklusif yg hanya dimiliki oleh seorang Sammasambuddha, atau kalau anda puas dengan pengetahuan ini dalam lingkup terbatas, jadilah Arahat. Sekarang, jika anda ingin mengetahui itu, bersediakah anda untuk menjadi seorang Sammasambuddha atau Arahat? cara2nya sudah dijelaskan oleh Sang Buddha, tidak ada yg dirahasiakan.
dan kalau secara Buddhism, terserh apakah anda percaya atau tidak, bagaimana hukum karma bekerja adalah pengetahuan eksklusif yg hanya dimiliki oleh seorang Sammasambuddha, atau kalau anda puas dengan pengetahuan ini dalam lingkup terbatas, jadilah Arahat. Sekarang, jika anda ingin mengetahui itu, bersediakah anda untuk menjadi seorang Sammasambuddha atau Arahat? cara2nya sudah dijelaskan oleh Sang Buddha, tidak ada yg dirahasiakan.
[/quote]

30
Buddhisme untuk Pemula / Re: berkhayal
« on: 13 November 2011, 07:08:49 PM »
mungkin buang waktu buat anda, krn mungkin anda belum menderita
tapi belum tentu buang waktu bagi orang lain

anda tidak membaca dengan baik, mencari tahu mengenai hukum karma, ini lah yg saya maksudkan dengan buang2 waktu, bukan mencari obat kanker otak atau obat leukimia. semoga anda tidak bingung dengan klarifikasi ini

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 36
anything