Buddha menunggu kondisi Batin pendengarnya yg tepat
misal dalam Kutadanta Sutta dimana Buddha menerangkan dahulu mengenai upacara2, lalu lanjut mengenai dana, perbuatan baik, surga, bahaya dari pemuasan nafsu dan manfaat hidup meninggalkan kehidupan duniawi.
Ketika Sang Bhagava mengetahui bahwa Brahmana Kutadanta telah siap, lembut, tidak curiga, waspada dan berkeyakinan, maka dibabarkannya Dhamma yang ditemukannya yaitu tentang dukkha (penderitaan), asal mula dukkha, lenyapnya dukkha dan Jalan untuk melenyapkan dukkha.
Bagaikan kain bersih, yang nodanya tercuci bersih, siap untuk dicelup; demikian pula Brahmana Kutadanta yang sedang duduk di situ mencapai Mata Kebenaran yang bersih tanpa noda dan ia mengetahui bahwa 'Segala sesuatu yang mempunyai sebab, pasti akan lenyap'.
Demikianlah hebatnya seorang sammasambuddha, yg mempunyai kemampuan utk melihat apa dan kapan yg cocok utk batin si pendengarnya