//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?  (Read 41707 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Namo Buddhaya,

Mohon masukan teman2 sedhamma,

Bila umat menyatakan niatnya menyerahkan asset satu yayasan ke sangha, per surat.
Belum melakukan serah terima, apakah asset itu sudah berarti menjadi milik sangha?


Menurut pemahaman saya, itu baru niat dan persetujuan, selama belum melakukan serah terima, maka penyerahan belum terjadi, dan asset masih menjadi milik umat.

faktanya, umat tsb. tiba2 menerima PEMBERITAHUAN lewat SMS dari sesama umat untuk menghadiri acara patidana dan ucapan terima kasih sangha atas penyerahan asset yayasan. Bila tidak jelas silahkan tanya bhante X.
Keesokannya, si kurir menyatakan setelah berkonsultasi dg ketua sangha, maka PEMBERITAHUAN diubah menjadi UNDANGAN.


Menurut saya, ini tidak wajar. belum terjadi serah terima, kok sudah diundang menghadiri acara penyampaian terima kasih.

Apa yg mesti umat tersebut lakukan?

Kita patut menghormati sangha, tapi bila kejadiannya demikian, apa yg patut umat lakukan?

Terima kasih.

Salam metta
injulia





Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #1 on: 24 November 2011, 11:51:58 PM »
batalkan aja rencana penyerahannya

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #2 on: 25 November 2011, 12:01:07 AM »
batalkan aja rencana penyerahannya
solusi paling simple dan mudah =)) =))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #3 on: 25 November 2011, 05:42:32 AM »
Kalau memang ada hal 'tidak wajar', tunda dulu boleh selidiki dulu.
« Last Edit: 25 November 2011, 06:02:37 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #4 on: 25 November 2011, 05:59:25 AM »

kadang2 ada salah persepsi, pribadi Bhiksu/Bhikkhu juga dikatakan Sangha, ini yang sering terjadi masalah.

Aset yang diserahkan ke Sangha, kemudian akan diatur dan dikoordinir oleh Sangha, dan segala kegiatan yg berhubungan dengan aset tsb akan dipantau supaya tidak disalah gunakan oleh oknum utk kepentingan pribadi.

Sangha yang Benar, juga akan hati2 menerima aset2 terutama berupa bangunan atau Vihara, supaya dikemudian hari tidak terjadi konflik.
Belum lagi rawat aset2 tsb yang perlu biaya/ongkos, emank gampang !

 _/\_
« Last Edit: 25 November 2011, 06:02:11 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #5 on: 25 November 2011, 07:04:24 AM »
batalkan aja rencana penyerahannya
batalkan aja rencana penyerahannya
Hampir semua bhante yg sering berkunjung ke vhr tsb. MENDORONG agar diserahkan ke Sangha.
dengan alasan
 [at]  bhante X: vihara tempatnya bhikkhu, jd sebaiknya vihara diserahkan ke bhikkhu atau Sangha.
 [at]  bhante Y: mengumpulkan pengurus Dayaka sabha dan MENYARANKAN agar yayasan (semua anggota badan pendiri umat, tdk ada bhikkhu) dibubarkan lalu bentuk yys baru dimana 50 % umat dan 50% bhikkhu
 [at]  bhante z: minta bantuan KBTI Propinsi agar yys diserahkan ke Sangha.

apa yg bisa dan sepatutnya umat lakukan dg "saran" bertubi tubi dari guru yg kita muliakan?

menurut pemahaman kami:
 [at]  vihara adalah tempatnya, Rumahnya SANG BUDDHA, shg patut kita bangun semegah mungkin. tempat yg utamanya demi kepentingan umat, bukan bhikkhu.

 [at]  menyarankan pembubaran yys kepada dayaka sabha sangat tidak tepat, ini bisa menimbulkan sentimen antara Dayaka Sabha dg Yys.

 [at]  sampai minta bantuan KBTI Profinsi, ini sudah bukan sekedar SARAN lagi, tp DESAKAN MEMINTA.

dg itu, yg umat patut lakukan adalah menyetujui dan melaksanakan "SARAN"  dr GURU yg kita muliakan.

Apakah sikap dan saran oknum bhikkhu2 tsb. wajar dan normal ?

trims

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #6 on: 25 November 2011, 07:05:08 AM »

 [at]  bhante Z: lebih baik diserahkan ke Sangha, kan nanti bisa dapat bantuan dana 50 jt dr sangha.

umat: aneh, tidak wajar. saran menyerahkan asset 1 M agar dapat bantuan 50 jt. ini  saran yg sulit dipahami.
« Last Edit: 25 November 2011, 07:19:15 AM by inJulia »

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #7 on: 25 November 2011, 08:27:59 AM »
Kalau memang ada hal 'tidak wajar', tunda dulu boleh selidiki dulu.


kadang2 ada salah persepsi, pribadi Bhiksu/Bhikkhu juga dikatakan Sangha, ini yang sering terjadi masalah.

Aset yang diserahkan ke Sangha, kemudian akan diatur dan dikoordinir oleh Sangha, dan segala kegiatan yg berhubungan dengan aset tsb akan dipantau supaya tidak disalah gunakan oleh oknum utk kepentingan pribadi.

Sangha yang Benar, juga akan hati2 menerima aset2 terutama berupa bangunan atau Vihara, supaya dikemudian hari tidak terjadi konflik.
Belum lagi rawat aset2 tsb yang perlu biaya/ongkos, emank gampang !

 _/\_
Thanks bro Adi,
Sesuai Kalama Sutta, umat melakukan tindakan  berdasarkan pengertian, pemahaman. bukan krn perintah, ewuh pakewuh kepada siapapun, bahkan dari Sang Buddha sendiripun.

Bila umat belum paham, Sangha mestinya bersedia menjelaskan, sabar. Tapi faktanya semakin banyak ketidak wajaran terjadi. dan terkesan saling lepas tangan.

Point posting saya, bila kita MERASA (jadi belum tentu) guru kira TIDAK WAJAR:
apakah kita sebaiknya yg kita lakukan?

Bertanya persurat ke Sangha sudah dilakukan, dg tembusan ke beberapa bhikkhu sudah dilakukan, dan sudah setahun lebih tidak ada respon. :-)

_/\_

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #8 on: 25 November 2011, 08:34:27 AM »
[at]  bhante Z: lebih baik diserahkan ke Sangha, kan nanti bisa dapat bantuan dana 50 jt dr sangha.

umat: aneh, tidak wajar. saran menyerahkan asset 1 M agar dapat bantuan 50 jt. ini  saran yg sulit dipahami.
waduh...
bhikkhunya kok maksa-maksa kayak gitu??
saya rasa hal tersebut tidak etis dan tidak pantas dilakukan oleh seorang bhikkhu...
bhikkhu harusnya tidak boleh meminta-minta kepada umat, karena termasuk kegiatan pencemaran nama baik sangha, meskipun bahkan jika perbuatan itu tidak melanggar vinaya...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #9 on: 25 November 2011, 09:09:13 AM »
menyerahkan ke Sangha adalah menyerahkan untuk pemakaian oleh Sangha, bukan menyerahkan sertifikat hak milik.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #10 on: 25 November 2011, 09:12:25 AM »
[at]  bhante Z: lebih baik diserahkan ke Sangha, kan nanti bisa dapat bantuan dana 50 jt dr sangha.

umat: aneh, tidak wajar. saran menyerahkan asset 1 M agar dapat bantuan 50 jt. ini  saran yg sulit dipahami.

lebih aneh lagi ada Sangha yg bisa memberikan bantuan 50jt. Sangha itu bahkan untuk makan pun bergantung dari umat. boleh tau ini Sangha apa ya?

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #11 on: 25 November 2011, 10:30:12 AM »
waduh...
bhikkhunya kok maksa-maksa kayak gitu??
saya rasa hal tersebut tidak etis dan tidak pantas dilakukan oleh seorang bhikkhu...
bhikkhu harusnya tidak boleh meminta-minta kepada umat, karena termasuk kegiatan pencemaran nama baik sangha, meskipun bahkan jika perbuatan itu tidak melanggar vinaya...
perlu saya tegaskan, agar tidak menjadi gosip.
yg bhante Z, sy tidak dengar langsung. dapat dr tangan kedua. dan sekarang teman itu mengaku sudah lupa.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #12 on: 25 November 2011, 11:02:44 AM »
menyerahkan ke Sangha adalah menyerahkan untuk pemakaian oleh Sangha, bukan menyerahkan sertifikat hak milik.
ada 4 opsi, bro:
1. menyerahkan seluruh asset ke Sangha.
2. Hanya menyerahkan pembinaan saja ke Sangha
3. (lupa, maaf)
4. mitra, bekerja sama dalam pembinaan.

Dulu organ yayasan:
Badan pendiri
badan pengawas
badan pengurus.

otoritas tertinggi ada pd Badan Pendiri.

Sekarang dg Undang Undang ttg Yys, yg baru maka badan pendiri terhapus dan ada Badan Pembina. Nah,  badan Pembinalah otoritas tertinggi dalam yys menurut UU yg baru.

Dg menyetujui seseorang menjadi Anggota Badan Pembina, ini sama artinya menyerahkan otoritas, kekuasaan pdnya.
CMIIW, saya bukan dan tak pernah belajar hukum, mohon berkenan diluruskan kalo keliru.

sama dg sertifikat tanah. bila kita setuju agar nama di sertifikat diatas namakan Si X, sama artinya menyerahkan hak tanah tsb kpd yg namanya tercantum dlm sertifikat.



Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #13 on: 25 November 2011, 11:21:42 AM »
lebih aneh lagi ada Sangha yg bisa memberikan bantuan 50jt. Sangha itu bahkan untuk makan pun bergantung dari umat. boleh tau ini Sangha apa ya?
Sy sudah dua tahunan menyimpan pertanyaan2 sy ttg ini. sudah nulis ke ketua umum sangha, agar mengevaluasi sikap oknum bhikkhu. tp sudah setahun tak ada respon sedikitpun.
padahal kami sdh tulis kami sepakat menyerahkan ke sangha, dan kami menunggu prosedur, cara serah terimanya.  kami setujui sebg rasa hormat murid atas "SARAN" guru yg kami muliakan. plus tidak ingin memperpanjang beban, mengotori batin ngurus atau terlibat masalah "rebutan" OTORITAS, KEKUASAAN dalam pembinaan umat. memalukan.....

ini terpaksa sy post, krn semakin aneh buat saya. sebaiknya tak perlu sy sebut Sangha mana.






Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #14 on: 25 November 2011, 11:26:27 AM »
Sy sudah dua tahunan menyimpan pertanyaan2 sy ttg ini. sudah nulis ke ketua umum sangha, agar mengevaluasi sikap oknum bhikkhu. tp sudah setahun tak ada respon sedikitpun.
padahal kami sdh tulis kami sepakat menyerahkan ke sangha, dan kami menunggu prosedur, cara serah terimanya.  kami setujui sebg rasa hormat murid atas "SARAN" guru yg kami muliakan. plus tidak ingin memperpanjang beban, mengotori batin ngurus atau terlibat masalah "rebutan" OTORITAS, KEKUASAAN dalam pembinaan umat. memalukan.....

ini terpaksa sy post, krn semakin aneh buat saya. sebaiknya tak perlu sy sebut Sangha mana.







tapi Badan Pembina itu kan tidak harus Sangha?, saya tau ada satu vihara di Tangerang yg tidak diserahkan kepada Sangha, dan menurut saya pembinaan yg dilakukan di vihara itu tidak kalah (kalau bukan lebih baik) dibandingkan dengan vihara binaan Sangha.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #15 on: 25 November 2011, 11:34:51 AM »
Sy sudah dua tahunan menyimpan pertanyaan2 sy ttg ini. sudah nulis ke ketua umum sangha, agar mengevaluasi sikap oknum bhikkhu. tp sudah setahun tak ada respon sedikitpun.
padahal kami sdh tulis kami sepakat menyerahkan ke sangha, dan kami menunggu prosedur, cara serah terimanya.  kami setujui sebg rasa hormat murid atas "SARAN" guru yg kami muliakan. plus tidak ingin memperpanjang beban, mengotori batin ngurus atau terlibat masalah "rebutan" OTORITAS, KEKUASAAN dalam pembinaan umat. memalukan.....

ini terpaksa sy post, krn semakin aneh buat saya. sebaiknya tak perlu sy sebut Sangha mana.







vihara itu idealnya adalah tempat tinggal bagi para bhikkhu mana pun yg datang dari 4 penjuru yg membutuhkan tempat bernaung, dan bukan untuk dimonopoli oleh organisasi Sangha tertentu saja. kalau alasan penyerahan ke Sangha adalah "memperpanjang beban, mengotori batin ngurus atau terlibat masalah "rebutan" OTORITAS, KEKUASAAN dalam pembinaan umat", saya pikir ini tidak tepat. kita memghindari hal2 itu dan menyerahkannya kepada Sangha padahal Sangha seharusnya tidak disibukkan dengan kegiatan2 dan beban spt itu. sebaiknya pengelolaan vihara itu tetap dilakukan oleh umat demi bakti kepada Sangha. dan dari pihak Sangha sebaiknya juga tidak bersikap "hanya mau mengabdi jika vihara ini atas nama gue." dengan begitu akan dapat tercipta keharmonisan partnership Sangha/umat.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #16 on: 25 November 2011, 11:57:37 AM »
om kumis aja jadi ketuanya =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #17 on: 25 November 2011, 12:14:41 PM »
vihara di kota saya malah gak ada sangha.
Adanya umat awam semua, kalau ada acara atau kathina baru ngundang.
Jadinya kalau ada ribut2, korupsi, atau masalah apapun ya sesama umat awam ajaaaa....
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #18 on: 25 November 2011, 12:27:58 PM »
tapi Badan Pembina itu kan tidak harus Sangha?, saya tau ada satu vihara di Tangerang yg tidak diserahkan kepada Sangha, dan menurut saya pembinaan yg dilakukan di vihara itu tidak kalah (kalau bukan lebih baik) dibandingkan dengan vihara binaan Sangha.
jelas tidak, bro.
Kita harus bedakan makna kata Pembina:
 [at]  dalam yys. badan pembina adalah PENGGANTI istilah dari Badan Pendiri. yg patut menjd anggotanya ya pendiri yayasan tersebut. dg kata lain, "pemilik" yys. semua yys di Indo skrg pakai istilah ini. krn itu istilah ini TIDAK ADA KAITAN dg masalah pembinaan apapun. just istilah pengganti krn UNDANG2 yys yg baru.

 [at]  ada Pembina Dhamma. nah, ini jelas berkaitan dg Dhamma. yg patut duduk di posisi ini harus yg patent Dhammanya.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #19 on: 25 November 2011, 12:30:33 PM »
kenapa yayasan mau menyerahkan aset pada sangha ?
sangha itu satu orang atau beberapa orang ?
apakah yayasan itu juga perlu/baik utk suatu wihara ?
apakah susunan yayasan juga melalui pemilihan yg benar/baik ?
adakah management yg jelas utk sebuah vihara ?

trims sebelumnya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #20 on: 25 November 2011, 12:45:43 PM »
jelas tidak, bro..
Kita harus bedakan makna kata Pembina:
 [at]  dalam yys. badan pembina adalah PENGGANTI istilah dari Badan Pendiri. yg patut menjd anggotanya ya pendiri yayasan tersebut. dg kata lain, "pemilik" yys. semua yys di Indo skrg pakai istilah ini. krn itu istilah ini TIDAK ADA KAITAN dg masalah pembinaan apapun. just istilah pengganti krn UNDANG2 yys yg baru.

 [at]  ada Pembina Dhamma. nah, ini jelas berkaitan dg Dhamma. yg patut duduk di posisi ini harus yg patent Dhammanya.


jadi dimana letak permasalahannya? saya tdk melihat adanya kepentingan untuk menyerahkan suatu property kepada Sangha

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #21 on: 25 November 2011, 01:04:10 PM »
'sepertinya' masalah ini simple aja yah ?
Begitu timbul keraguan, yah batalin aja niat 'menghibahkan' asset ke biksu/biku.

Apalagi ada undangan acara terima kasih dari biksu/biku sementara blm ada kepastian dari umat

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #22 on: 25 November 2011, 01:29:57 PM »
vihara itu idealnya adalah tempat tinggal bagi para bhikkhu mana pun yg datang dari 4 penjuru yg membutuhkan tempat bernaung, dan bukan untuk dimonopoli oleh organisasi Sangha tertentu saja. kalau alasan penyerahan ke Sangha adalah AGAR TIDAK "memperpanjang beban, mengotori batin ngurus atau terlibat masalah "rebutan" OTORITAS, KEKUASAAN dalam pembinaan umat", saya pikir ini tidak tepat. kita memghindari hal2 itu dan menyerahkannya kepada Sangha padahal Sangha seharusnya tidak disibukkan dengan kegiatan2 dan beban spt itu. sebaiknya pengelolaan vihara itu tetap dilakukan oleh umat demi bakti kepada Sangha. dan dari pihak Sangha sebaiknya juga tidak bersikap "hanya mau mengabdi jika vihara ini atas nama gue." dengan begitu akan dapat tercipta keharmonisan partnership Sangha/umat.
(maaf yg berhurup kapital tambahan sy.)
Sy setuju dan demikian jg pendapat kami. agar bhante  manapun bisa dan dpt berceramah di vhr kami. tp sikap itu tidak selaras dg oknum bhikkhu. bila dibawah pembinaan Sangha, mk bhikkhu sekte lain yg mau kotbah harus seijin Padesanayaka.

bahkan pernah bhikkhu satu sekte tp bukan anggota sangha DILARANG MAKAN di vhr kami. memang akhirnya diralat. tp gara2 itu pengurus Dayaka sabha sampai ribut.  ini salah satu sebab mengapa badan pendiri belum siap menyerahkan ke Sangha. sebab lain ttg kearogansian oknum bhikkhu, sebaiknya tidak saya tulis.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #23 on: 25 November 2011, 01:33:18 PM »
dikota mana ya ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #24 on: 25 November 2011, 01:35:50 PM »
(maaf yg berhurup kapital tambahan sy.)
Sy setuju dan demikian jg pendapat kami. agar bhante  manapun bisa dan dpt berceramah di vhr kami. tp sikap itu tidak selaras dg oknum bhikkhu. bila dibawah pembinaan Sangha, mk bhikkhu sekte lain yg mau kotbah harus seijin Padesanayaka.

bahkan pernah bhikkhu satu sekte tp bukan anggota sangha DILARANG MAKAN di vhr kami. memang akhirnya diralat. tp gara2 itu pengurus Dayaka sabha sampai ribut.  ini salah satu sebab mengapa badan pendiri belum siap menyerahkan ke Sangha. sebab lain ttg kearogansian oknum bhikkhu, sebaiknya tidak saya tulis.

ya udah dari pada cemas  dan ribut, takut ini takut itu
batalkan aja
urus sendiri aja, supaya bebas tidak usah takut lagi.

awal aja sudah masalah gimana ntar selanjutnya, bisa tambah kacau/berantakan
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #25 on: 25 November 2011, 01:37:50 PM »
(maaf yg berhurup kapital tambahan sy.)
Sy setuju dan demikian jg pendapat kami. agar bhante  manapun bisa dan dpt berceramah di vhr kami. tp sikap itu tidak selaras dg oknum bhikkhu. bila dibawah pe
mbinaan Sangha, mk bhikkhu sekte lain yg mau kotbah harus seijin Padesanayaka.

bahkan pernah bhikkhu satu sekte tp bukan anggota sangha DILARANG MAKAN di vhr kami. memang akhirnya diralat. tp gara2 itu pengurus Dayaka sabha sampai ribut.  ini salah satu sebab mengapa badan pendiri belum siap menyerahkan ke Sangha. sebab lain ttg kearogansian oknum bhikkhu, sebaiknya tidak saya tulis.

tidak perlu disebutkan, tapi saya sudah bisa menebak Sangha yg dimaksud. kalau anda adalah salah satu decision maker dlm kasus ini, saya menyarankan agar penyerahan itu dibatalkan saja, dan urus dan kelolalah sendiri vhr itu dgn bekerjasama dgn umat2 lain. dgn demikian, ada lebih banyak kesempatan utk mengabdi demi Buddhasasana, terbuka utk lebih banyak umat.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #26 on: 25 November 2011, 01:46:55 PM »
kenapa yayasan mau menyerahkan aset pada sangha ?
sangha itu satu orang atau beberapa orang ?
apakah yayasan itu juga perlu/baik utk suatu wihara ?
apakah susunan yayasan juga melalui pemilihan yg benar/baik ?
adakah management yg jelas utk sebuah vihara ?

trims sebelumnya...
he he sdh sy tulis di atas, "saran" beberapa (3) oknum bhikkhu, yg kalo diterjemahkan sama dg MEMINTA.

kmd masalah sampai ke Ketua umum Sangha. persurat, secara organisasi Sangha menyarankan:
1. agar melakukan perubahan status hukum sesuai dg UU. ( ini wajar )
2. Menyarankan agar anggota Badan Pembina yys yg baru adalah para bhikkhu.
3. Ketua badan pengurus adalah bhikkhu XYZ.

pertama baca surat tsb. kami sungguh kaget. Apa rekan2 di sini bisa memahami makna saran tsb.???

:D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #27 on: 25 November 2011, 01:50:58 PM »
he he sdh sy tulis di atas, "saran" beberapa (3) oknum bhikkhu, yg kalo diterjemahkan sama dg MEMINTA.

kmd masalah sampai ke Ketua umum Sangha. persurat, secara organisasi Sangha menyarankan:
1. agar melakukan perubahan status hukum sesuai dg UU. ( ini wajar )
2. Menyarankan agar anggota Badan Pembina yys yg baru adalah para bhikkhu.
3. Ketua badan pengurus adalah bhikkhu XYZ.

pertama baca surat tsb. kami sungguh kaget. Apa rekan2 di sini bisa memahami makna saran tsb.???

:D


kalau dgn bahasa preman, itu disebut "merampas"

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #28 on: 25 November 2011, 02:01:49 PM »
tidak perlu disebutkan, tapi saya sudah bisa menebak Sangha yg dimaksud. kalau anda adalah salah satu decision maker dlm kasus ini, saya menyarankan agar penyerahan itu dibatalkan saja, dan urus dan kelolalah sendiri vhr itu dgn bekerjasama dgn umat2 lain. dgn demikian, ada lebih banyak kesempatan utk mengabdi demi Buddhasasana, terbuka utk lebih banyak umat.
Kami sudah merespon "saran" ketua umum sangha, sudah sy tulis di atas. bhw kami sepakat menyerahkan ke Sangha.  bgmn kami pantas menolak saran guru spiritual kami??? he  he  he

saran seorang guru spiritual, DHAMMA jelas bukan hanya saran biasa, itu mengandung desakan, yg murid mesti sadari.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #29 on: 25 November 2011, 02:06:29 PM »
he he sdh sy tulis di atas, "saran" beberapa (3) oknum bhikkhu, yg kalo diterjemahkan sama dg MEMINTA.

kmd masalah sampai ke Ketua umum Sangha. persurat, secara organisasi Sangha menyarankan:
1. agar melakukan perubahan status hukum sesuai dg UU. ( ini wajar )
2. Menyarankan agar anggota Badan Pembina yys yg baru adalah para bhikkhu.
3. Ketua badan pengurus adalah bhikkhu XYZ.

pertama baca surat tsb. kami sungguh kaget. Apa rekan2 di sini bisa memahami makna saran tsb.???

:D


setidaknya surat harus di xros check pada penulis...
barang ASPAL banyak lho... dan tanya KENAPA !

kalau kehabisan pertanyaan nanti gw bantu supply dehh!

bhiku, umat dan pengurus (yayasan), bagaimana cara menjalakanan wihara secara baik/benar ?
« Last Edit: 25 November 2011, 02:12:33 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #30 on: 25 November 2011, 02:09:59 PM »
Kami sudah merespon "saran" ketua umum sangha, sudah sy tulis di atas. bhw kami sepakat menyerahkan ke Sangha.  bgmn kami pantas menolak saran guru spiritual kami??? he  he  he

saran seorang guru spiritual, DHAMMA jelas bukan hanya saran biasa, itu mengandung desakan, yg murid mesti sadari.


anda tdk harus setuju dgn saya, tapi saya tdk akan menuruti begitu saja apa yg disarankan oleh guru saya, karena saya juga bisa berpikir dan punya pertimbangan sendiri, jelas anda dan guru anda memiliki perbedaan kepentingan dalam hal ini. kalau saya sih, boleh2 aja menolak saran guru, karena yg menjalani saran itu kan saya, jadi saya lah yg berhak memutuskan.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #31 on: 25 November 2011, 02:30:31 PM »
setidaknya surat harus di xros check pada penulis...
barang ASPAL banyak lho... dan tanya KENAPA !

kalau kehabisan pertanyaan nanti gw bantu supply dehh!

bhiku, umat dan pengurus (yayasan), bagaimana cara menjalakanan wihara secara baik/benar ?
Sudah terkonfirmasi oleh Padesanayaka.
Padesanayaka dapat tembusan srt tsb. dan pertelpon MENGHARUSKAN kami menempel di papan pengumuman.  Dlm srt tsb., nama beliau yg jadi ketua badan pengurus yys.

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #32 on: 25 November 2011, 03:06:09 PM »
aneh sungguh aneh...
jika memang dikatakan
Kami sudah merespon "saran" ketua umum sangha, sudah sy tulis di atas. bhw kami sepakat menyerahkan ke Sangha.  bgmn kami pantas menolak saran guru spiritual kami??? he  he  he

saran seorang guru spiritual, DHAMMA jelas bukan hanya saran biasa, itu mengandung desakan, yg murid mesti sadari.

buat apa lagi bingung dan bertanya lagi donkkk

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #33 on: 25 November 2011, 03:40:32 PM »
anda tdk harus setuju dgn saya, tapi saya tdk akan menuruti begitu saja apa yg disarankan oleh guru saya, karena saya juga bisa berpikir dan punya pertimbangan sendiri, jelas anda dan guru anda memiliki perbedaan kepentingan dalam hal ini. kalau saya sih, boleh2 aja menolak saran guru, karena yg menjalani saran itu kan saya, jadi saya lah yg berhak memutuskan.
Bro indra, ya sbg Buddhist sy paham, tidak ada pemaksaan. bahkan Sang Buddha pun mengajarkan prinsip Kalama Sutta.

Di sini sy berharap masukan teman2, agar sy, kami tidak salah langkah.
Pilihan yg ada sekarang:
 [at]  Diam, iklaskan berlapang dada. Ada kemungkinan hal ini terilang lagi ditempat lain.
 [at]  mencari masukkan, dimana posisi keliru kami. dg minta pendapat rekan2 di sini.


Kalo saran oknum, kami siap tolak, tp saran ketua umum Sangha, ini berat.... :D

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #34 on: 25 November 2011, 03:50:51 PM »
aneh sungguh aneh...
jika memang dikatakan buat apa lagi bingung dan bertanya lagi donkkk
Bro Jinaraga,
sudah sy tulis di atas,
Sepakat menyerahkan dan MENUNGGU prosedur serah terimanya.

apa dg demikian sdh terjadi perpindahan hak?
:-)





Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #35 on: 25 November 2011, 03:59:11 PM »
Bro indra, ya sbg Buddhist sy paham, tidak ada pemaksaan. bahkan Sang Buddha pun mengajarkan prinsip Kalama Sutta.

Di sini sy berharap masukan teman2, agar sy, kami tidak salah langkah.
Pilihan yg ada sekarang:
 [at]  Diam, iklaskan berlapang dada. Ada kemungkinan hal ini terilang lagi ditempat lain.
 [at]  mencari masukkan, dimana posisi keliru kami. dg minta pendapat rekan2 di sini.


Kalo saran oknum, kami siap tolak, tp saran ketua umum Sangha, ini berat.... :D


saran saya tetap tdk berubah, dan tentu anda tdk harus menuruti saran saya.
ketua umum sangha hanyalah jabatan mentereng dari suatu organisasi Sangha, bagi saya jabatan itu tidak berarti apa2. kalau saya bisa mengamankan suatu property milik Sangha dari rampasan, maka saya akan sekuat tenaga mempertahankannya. vihara itu tetaplah vihara yg dipersembahkan kepada Sangha Sang Buddha walaupun tanpa sertifikat hak milik yg diserahkan kpd bhikkhu tertentu.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #36 on: 25 November 2011, 04:13:18 PM »
kalau dgn bahasa preman, itu disebut "merampas"
Dalam respon surat kami, kami terpaksa membeberkan pemahaman umat awAm atas saran demikiaan. bhw itu saran yg sangat tidak wajar.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #37 on: 25 November 2011, 04:41:43 PM »
saran saya tetap tdk berubah, dan tentu anda tdk harus menuruti saran saya.
ketua umum sangha hanyalah jabatan mentereng dari suatu organisasi Sangha, bagi saya jabatan itu tidak berarti apa2. kalau saya bisa mengamankan suatu property milik Sangha dari rampasan, maka saya akan sekuat tenaga mempertahankannya. vihara itu tetaplah vihara yg dipersembahkan kepada Sangha Sang Buddha walaupun tanpa sertifikat hak milik yg diserahkan kpd bhikkhu tertentu.
sekedar info buat semua,
secara dhamma vihara milik Sang Buddha.
zaman berubah, sekarang ada aturan negara. ada UU.
untuk bangun vihara maka umat mesti mendirikan yayasan.  yayasan ini yg bertanggunv jawab atas pengelolaan vihara tsb. Yys ini penentu mau dibawa kemana vhr yg ada. Ganti sekte, atau bgmn, segala sesuatu adalah otoritas Pendiri. himpun, menerima dana dr manapun. vihara milik umat, bukan milik pribadi anggota yys. tapi Badan Pendiri (skrg istilahnya B. Pembina) yayasan adalah PEMEGANG OTORITAS tertinggi.

Badan Pembina yys ini yg memilih dan melantik semua pengurus yg ada di vihara. posisi inilah yg "disarankan" agar diserahkan ke Sangha. yg dalam realisasinya akan diwakili 4 orang bhikkhu.

kurang lebih itu pemahaman saya. CMIIW



Yg dipilih menjadi anggota B Pendiri, pengawas, pengurus saat itu tentu aktivis yg hasil kesepakatan umat yg aktif saat itu. tidak ada main paksa, trik, semua hasil sikon saat itu. kebetulan tidak ada bhikkhu yg ikut.  Alm. Bhante Giri saat itu menolak dan menyarankan cukup umat saja.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #38 on: 25 November 2011, 04:47:10 PM »
sekedar info buat semua,
secara dhamma vihara milik Sang Buddha.
zaman berubah, sekarang ada aturan negara. ada UU.
untuk bangun vihara maka umat mesti mendirikan yayasan.  yayasan ini yg bertanggunv jawab atas pengelolaan vihara tsb. Yys ini penentu mau dibawa kemana vhr yg ada. Ganti sekte, atau bgmn, segala sesuatu adalah otoritas Pendiri. himpun, menerima dana dr manapun. vihara milik umat, bukan milik pribadi anggota yys. tapi Badan Pendiri (skrg istilahnya B. Pembina) yayasan adalah PEMEGANG OTORITAS tertinggi.

Badan Pembina yys ini yg memilih dan melantik semua pengurus yg ada di vihara. posisi inilah yg "disarankan" agar diserahkan ke Sangha. yg dalam realisasinya akan diwakili 4 orang bhikkhu.

kurang lebih itu pemahaman saya. CMIIW



Yg dipilih menjadi anggota B Pendiri, pengawas, pengurus saat itu tentu aktivis yg hasil kesepakatan umat yg aktif saat itu. tidak ada main paksa, trik, semua hasil sikon saat itu. kebetulan tidak ada bhikkhu yg ikut.  Alm. Bhante Giri saat itu menolak dan menyarankan cukup umat saja.



cuma sekedar "saran", bukan perintah, tolak saja. UU juga tdk menentukan bahwa Badan Pembina haruslah Sangha atau bhikkhu tettentu. Alm. Bhante Giri cukup bijaksana dlm menyikapi hal ini.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #39 on: 25 November 2011, 06:51:48 PM »
Quote
tapi Badan Pendiri (skrg istilahnya B. Pembina) yayasan adalah PEMEGANG OTORITAS tertinggi.

1 kalau POt (pemegang otoritas teretinggi) kinerjanya tidak baik malah melenceng, trus siapa yg mengawasin/menegur bahkan menghentikan POT  ?
2 berapa lama (thn) POT memegang kekuasaan ? dan bagaimana pemilihan kembali POT ?
3 bagaimana kekuasaan umat utk mengcounter POT ?
4 apakah kamar biksu itu los,... tanpa pintu dan lemari ?
5 adakah kesamaan POT dgn pemerintahan suatu negara ?

mohon masukannya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #40 on: 25 November 2011, 07:39:28 PM »
setahu dato' vihara dalam naungan sangha tertentu (semoga benar tebakan dato' sangha yg dimaksud) disarankan (bole trima ato tolak) untuk menyerahkan vihara (kepemilikannya) kepada yayasan vihara bukan kepada sangha, tidak/jangan kepada oknum bhikkhu X, tidak/jangan kepada nama salah satu orang pendiri/pengurus

dato' malah baru denger jika ada saran untuk menyerahkan vihara (kepemilikannya) kepada sangha...

saran itu muncul karena pernah terjadi kasus :
1. ketika salah satu pendiri menyerahkan tanah nya untuk dibangun vihara, tidak ada surat penyerahan kepada yayasan, dikemudian hari, ketika sang pendiri meninggal dunia, ahli waris mengklaim bahwa tanah tersebut adalah milik orang tua nya, sehingga vihara akan di hancurkan karena tanah tersebut akan di jual...

2. seorang bhikkhu mempunyai ide mendirikan vihara, mengkordinir umat untuk membuat tim dalam mendirikan vihara, namun pada saat pembelian tanah menggunakan nama bhikkhu itu, suatu ketika bhikkhu tersebut lepas jubah dan mengklaim tanah itu adalah milik nya dan dijual....

ada beberapa kasus lainnya, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut, maka ada saran bahwa vihara (kepemilikannya) dan seluruh asetnya lebih baik diserahkan kepada yayasan (menggunakan nama yayasan).

mengenai uang 50 juta, dato' jg blom pernah dengar masalah ini, tp yg dato' tau, ada sebuah organisasi dijakarta, dibawah naungan salah satu bhikkhu senior, memberikan bantuan dana berupa pinjangan uang kepada vihara yg mengalami kesulitan dalam membangun bangunan vihara, bukan memberikan sejumlah uang kepada vihara tertentu rutin sekian juta dalam sebulan...

jd jk ada seorang bhikkhu yg menyarankan menyerahkan kepemilikan kepada diri nya dengan mengatasnamakan sangha, maka perlu di pertanyakan terlebih dahulu kepada sangha, jika tidak ada kejelasan, minta yayasan untuk menolak saran tersebut.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #41 on: 25 November 2011, 08:09:53 PM »
(maaf do post)
« Last Edit: 25 November 2011, 08:29:28 PM by inJulia »

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #42 on: 25 November 2011, 08:12:49 PM »
 
1 kalau POt (pemegang otoritas teretinggi) kinerjanya tidak baik malah melenceng, trus siapa yg mengawasin/menegur bahkan menghentikan POT  ?
2 berapa lama (thn) POT memegang kekuasaan ? dan bagaimana pemilihan kembali POT ?
3 bagaimana kekuasaan umat utkmengcounter POT ?
4 apakah kamar biksu itu los,... tanpa pintu dan lemari ?
5 adakah kesamaan POT dgn pemerintahan suatu negara ?

mohon masukannya...
ada dan tergantung AD & ART yayasan. itu mengatur sanksi pecat anggota B. Pembina.

4. Kamar ber ac. ;-) motiv dan warna sprei sy belum cek.
5. ngga tahu.
oot, bro
:-)

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #43 on: 25 November 2011, 08:26:42 PM »
setahu dato' vihara dalam naungan sangha tertentu (semoga benar tebakan dato' sangha yg dimaksud) disarankan (bole trima ato tolak) untuk menyerahkan vihara (kepemilikannya) kepada yayasan vihara bukan kepada sangha, tidak/jangan kepada oknum bhikkhu X, tidak/jangan kepada nama salah satu orang pendiri/pengurus

dato' malah baru denger jika ada saran untuk menyerahkan vihara (kepemilikannya) kepada sangha...

saran itu muncul karena pernah terjadi kasus :
1. ketika salah satu pendiri menyerahkan tanah nya untuk dibangun vihara, tidak ada surat penyerahan kepada yayasan, dikemudian hari, ketika sang pendiri meninggal dunia, ahli waris mengklaim bahwa tanah tersebut adalah milik orang tua nya, sehingga vihara akan di hancurkan karena tanah tersebut akan di jual...

2. seorang bhikkhu mempunyai ide mendirikan vihara, mengkordinir umat untuk membuat tim dalam mendirikan vihara, namun pada saat pembelian tanah menggunakan nama bhikkhu itu, suatu ketika bhikkhu tersebut lepas jubah dan mengklaim tanah itu adalah milik nya dan dijual....

ada beberapa kasus lainnya, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut, maka ada saran bahwa vihara (kepemilikannya) dan seluruh asetnya lebih baik diserahkan kepada yayasan (menggunakan nama yayasan).

mengenai uang 50 juta, dato' jg blom pernah dengar masalah ini, tp yg dato' tau, ada sebuah organisasi dijakarta, dibawah naungan salah satu bhikkhu senior, memberikan bantuan dana berupa pinjangan uang kepada vihara yg mengalami kesulitan dalam membangun bangunan vihara, bukan memberikan sejumlah uang kepada vihara tertentu rutin sekian juta dalam sebulan...

jd jk ada seorang bhikkhu yg menyarankan menyerahkan kepemilikan kepada diri nya dengan mengatasnamakan sangha, maka perlu di pertanyakan terlebih dahulu kepada sangha, jika tidak ada kejelasan, minta yayasan untuk menolak saran tersebut.
Dana yg masuk otomatis menjadi milik yys. Hibah tanah SUDAH dibuatkan AKTA HIBAH WASIAT di Notaris.  Jadi secara hukum, kekuatiran itu SUDAH ADA antisipasi hukumnya.


Masalah sudah sampai dan ditangani ketua umum sangha. sudah bukan oknum lagi.

Sudah kami beber dalam respon surat kami, tapi tidak ada tanggapan.
thanks.
« Last Edit: 25 November 2011, 08:32:13 PM by inJulia »

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #44 on: 25 November 2011, 08:48:21 PM »
Dana yg masuk otomatis menjadi milik yys. Hibah tanah SUDAH dibuatkan AKTA HIBAH WASIAT di Notaris.  Jadi secara hukum, kekuatiran itu SUDAH ADA antisipasi hukumnya.


Masalah sudah sampai dan ditangani ketua umum sangha. sudah bukan oknum lagi.

Sudah kami beber dalam respon surat kami, tapi tidak ada tanggapan.
thanks.

sudah pernah menyampaikan masalah ini kepada majelis tingkat kota/daerah ? mungkin mereka bs membantu penyelesaian nya...

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #45 on: 26 November 2011, 11:25:57 AM »
sudah pernah menyampaikan masalah ini kepada majelis tingkat kota/daerah ? mungkin mereka bs membantu penyelesaian nya...
Ini sudah sampai tingkat Pusat. dan tembusan surat sudah di sampaikan Majelis Pusat.
Thanks Bro dato.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #46 on: 28 November 2011, 03:34:04 PM »
huhuhu... memprihatinkan..
imo, vihara justru lebih baik kalo dikelola oleh umat awam.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline kakao

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.197
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • life is never sure, but die is certain
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #47 on: 28 November 2011, 04:53:46 PM »
Namo Buddhaya,

Mohon masukan teman2 sedhamma,

Bila umat menyatakan niatnya menyerahkan asset satu yayasan ke sangha, per surat.
Belum melakukan serah terima, apakah asset itu sudah berarti menjadi milik sangha?


Menurut pemahaman saya, itu baru niat dan persetujuan, selama belum melakukan serah terima, maka penyerahan belum terjadi, dan asset masih menjadi milik umat.

faktanya, umat tsb. tiba2 menerima PEMBERITAHUAN lewat SMS dari sesama umat untuk menghadiri acara patidana dan ucapan terima kasih sangha atas penyerahan asset yayasan. Bila tidak jelas silahkan tanya bhante X.
Keesokannya, si kurir menyatakan setelah berkonsultasi dg ketua sangha, maka PEMBERITAHUAN diubah menjadi UNDANGAN.


Menurut saya, ini tidak wajar. belum terjadi serah terima, kok sudah diundang menghadiri acara penyampaian terima kasih.

Apa yg mesti umat tersebut lakukan?

Kita patut menghormati sangha, tapi bila kejadiannya demikian, apa yg patut umat lakukan?

Terima kasih.

Salam metta
injulia
ini sih kalau menurut saya, sudah punya niatan berdana kepada Sangha adalah perbuatan yang sangat Mulia, namun jika niatan itu berubah menjadi sesuatu yang curigaan, dll, mending tidak usah didanakan, karena nilai atau pahalanya tidak ada, dijaman Buddha Gotama juga pernah ada kejadian ini, seorang umat awam berdana sesuatu, tapi dilihat olehnya anggota Sangha yang menerimanya seolah kurang pantas atau bikin kesel, lalu Buddha berkata pada umat Awam tersebut, Danakan kepada Sangha, bukan danakan kepada Bhikkhu tertentu. dengan menekankan kalimat ini, Budhha mengetahui Bahwa Anggota Sangha nggak semuanya mencapai kesucian Arahat dan memiliki moral yang Baik, tapi kesempatan yang Buddha berikan pada kita adalah untuk tidak kembali memikirkan Dana yang telah kita persembahkan Untuk Sangha baik itu dipergunakan maksimal atau tidak, pada Sangha, berarti kepada seluruh angota Sangha, bukan Bhikkhu perorangan. sebagai mana dalam paritta Sanghanusati, Sangha adalah lapangan menanam jasa kebaikan, niatkan niat anda, danakan kepada Keseluruhan Sangha, di Indonesia, dan di dunia. _/\_anumodana.
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[img]

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #48 on: 29 November 2011, 08:21:27 AM »
huhuhu... memprihatinkan..
imo, vihara justru lebih baik kalo dikelola oleh umat awam.
Ketemu lagi, bro.  ;D
Thanks Bro Morph.

Yup saya, kami setuju. Kami sudah baca dan lampirkan artikel lengkap: Pengelolaan Vihara oleh: P. Sabar, Jalan Tengah N 21, 09 Juni 1990.
Ini sebagian saya kutip sebagian: :
Quote
Vihara pada hakikatnya adalah milik umat, untuk kegiatan keagamaan, oleh karena itu umat harus bertanggung jawab untuk pengelolaannya. Adalah tidak benar kalau sebuah vihara diserahkan kepada Sangha, sebab Sangha adalah hanya merupakan kumpulan para bhikkhu yang sedang melakukan suatu kegiatan keagamaan yang sedikitnya terdiri dari 4, 5, 10 atau 20 orang bhikkhu, sesuai dengan kepentingannya.

Quote
Vihara adalah tempat untuk kegiatan keagamaan umum bagi Umat Buddha, dan menjadi milik umat Buddha setempat. Karena itu kalau seorang bhikkhu pindah tempat, maka viharanya tidak akan dijual atau umatnya tidak akan kehilangan tempat untuk melakukan Puja Bhanti.

Quote
Kiranya perlu diketahui, bahwa vihara-vihara yang besar itu bukan dikelola oleh Sangha, tapi oleh sebuah yayasan. yayasanlah yang mencari dana untuk biaya pengelolaan vihara selanjutnya.

Kami sudah konsultasi th 2008, via email dg bhante senior (Mahathera) isinya,

Quote
Untuk yayasan yang baru memang agak berbeda dengan yang lama. Sekarang pendiri menjadi Badan Pembina.

Untuk yayasan, bila ingin memasukkan bhikkhu, maka bisa saja dimasukkan ke Badan pengawas atau malah tidak sama sekali, apabila mayoritas merasa keberatan dengan posisi bhikkhu sebagai Badan Pembina.

Dengan demikian, Badan Pembina masih tetap umat atau siapa saja sebagai pendiri yayasan tersebut.
Belakangan, setelah masalah meruncing, kami tidak berkonsultasi lagi pada beliau yg kami hormati sekali, karena tidak etis kalau kami bertanya lebih detiil menyangkut organisasi beliau.

Kami selama ini belum memiliki kepala vihara, ini masukan anggota Badan pendiri yg mantan bhikkhu: Kalau bijak bagus, tapi kalau tidak bijak, kita akan serba salah nanti.

Dan menurut kami (kami sudah lampirkan ke Sangha, dasar inii, dan tidak perlu saya tulis di sini) bhante yg sering ke vihara kami kurang bijak.

Itu menjadi dasar, referensi kami sebelumnya untuk memutuskan: belum saatnya menyerahkan ke Sangha. Semua itu sudah kami sampaikan ke Sangha per surat, tapi tidak ada respon. Tahu2 sudah berdiri yayasan yg baru. Tanpa penjelasan apapun. Tentu kami tidak bisa memaksa dan meminta penjelasan. karena itulah, saya pribadi mohon mungkin di sini bisa saya dapatkan penjelasan atau masukan dari teman2. karena menurut saya, pendirian yayasan yang baru tanpa melibatkan badan Pendiri yang lama, kurang sewajarnya dalam lingkup spiritual.

Kalau di lingkup bisnis, politik, mungkin cara2 demikian masih dianggap wajar.


thanks
 _/\_



« Last Edit: 29 November 2011, 08:27:13 AM by inJulia »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #49 on: 29 November 2011, 08:55:41 AM »
Masalah sederhana, kurang keterbukaan dalam komunikasi.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #50 on: 29 November 2011, 09:25:16 AM »
ini sih kalau menurut saya, sudah punya niatan berdana kepada Sangha adalah perbuatan yang sangat Mulia, namun jika niatan itu berubah menjadi sesuatu yang curigaan, dll, mending tidak usah didanakan, karena nilai atau pahalanya tidak ada, dijaman Buddha Gotama juga pernah ada kejadian ini, seorang umat awam berdana sesuatu, tapi dilihat olehnya anggota Sangha yang menerimanya seolah kurang pantas atau bikin kesel, lalu Buddha berkata pada umat Awam tersebut, Danakan kepada Sangha, bukan danakan kepada Bhikkhu tertentu. dengan menekankan kalimat ini, Budhha mengetahui Bahwa Anggota Sangha nggak semuanya mencapai kesucian Arahat dan memiliki moral yang Baik, tapi kesempatan yang Buddha berikan pada kita adalah untuk tidak kembali memikirkan Dana yang telah kita persembahkan Untuk Sangha baik itu dipergunakan maksimal atau tidak, pada Sangha, berarti kepada seluruh angota Sangha, bukan Bhikkhu perorangan.
Thanks Bro Kakao,
bagus! setuju, itulah yg membuat kami memutuskan: BELUM SAATNYA MENYERAHKAN KE SANGHA.

Tapi karena "saran" agar menyerahkan ke Sangha yg bertubi-tubi, apa yg murid spiritual patut lakukan, bro??? 
;D ;D ;D

Di tambah gosip (entah siapa) bahwa kami mau mengangkangi vihara kami bangun.
 :'( :'( :'(


Minta waktu berbicara dg Padesanayaka, beliau menolak agar langsung saja merespon ke sangha.
Ketika salah satu Badan Pendiri jauh-jauh ke Ketua Sangha, beliau menghindar dan agar berbicara dengan Padesanayaka saja.
 ;D
Maka yah kami balas dan tuangkan pemahaman kami lewat surat. dan setahun lebih tak ada respon, tahu2 sdh berdiri yayasan baru tanpa melibatkan Badan Pendiri yang lama.....

ini sih kalau menurut saya, sudah punya niatan berdana kepada Sangha adalah perbuatan yang sangat Mulia, namun jika niatan itu berubah menjadi sesuatu yang curigaan, dll, mending tidak usah didanakan, karena nilai atau pahalanya tidak ada,
nah soal Pahala,

Sekedar informasi: Dalam pertemuan tersebut Bhante S mengingatkan, betapa besar pahala yang di dapat bila Umat bersedia menyerahkan vihara kepada Sangha. Terima kasih, tapi maaf, Perjuangan kami, kami yakini jauh lebih luhur dari pola pikir mencari pahala buat diri sendiri tersebut. Yaitu:

•   Kami SEDANG BELAJAR dan BERLATIH agar sikap dan tindakan kami (bila YYY mesti diserahkan) adalah karena PEMAHAMAN dan PENGERTIAN, bukan karena asal percaya, asal glek, atau karena rasa hormat kepada Guru Spiritual kami, ataupun karena iming-iming pahala, apalagi karena SSS mendepak. Mengusahakan dana yang terpuji oleh para bijaksana. Bila ini terwujud, nama SSS akan terbebaskan dari segala perbincangan miring, SEJARAH SSS tetap MULIA dan harum.

•   Mohon konfirmasi dan klarifikasi atas NIAT, RENCANA serta TINDAKAN pengambilalihan (menginginkan milik, wewenang pihak lain) yang bagi masyarakat spiritual perumah tangga dianggap kurang wajar, apakah bagi pertapa, yang melepaskan keduniawian justru dianggap wajar (selaras Dhamma-Vinaya).

•   Menolak, mencegah sikap arogansi dari siapapun dalam lingkungan spiritual.

•   Saling mengingatkan dengan sejujur dan cara sebaik mungkin, dan ini tidak gampang buat kami. Kebenaran memang kadang pahit diungkapkan, tapi itu perlu demi kebahagiaan banyak orang.

Itulah yang patut kami perjuangkan dan mesti siap dengan segala resikonya, karena itulah sikap dan tindakan serta tanggungjawab yang sesuai Dhamma-Vinaya yang kami pahami selama ini. Tapi karena situasi persatuan kami sudah hancur lebur, sepertinya sulit kami dipersatukan lagi dan agar tidak merepotkan SSS, kami terpaksa mengiklaskan dan mundur dari YYY. Kami bukan menyetujui akar sikap dan tindakan yang menurut kami tidak terpuji tapi kami mundur dan melepaskan YYY kepada SSS agar SSS bisa mencurahkan perhatian dan pembinaan kepada masalah yang lebih urgent.


pada Sangha, berarti kepada seluruh angota Sangha, bukan Bhikkhu perorangan. sebagai mana dalam paritta Sanghanusati, Sangha adalah lapangan menanam jasa kebaikan, niatkan niat anda, danakan kepada Keseluruhan Sangha, di Indonesia, dan di dunia. _/\_anumodana.
Bro Kakao,
Yang saya bold saja.
Maaf, Anggota sangha saja TIDAK BERPIKIR DEMIKIAN.  ;D

Apakah fasilitas Sangha X, boleh digunakan anggota atau bhikkhu lain?
Faktanya: Tidak, bro.

Thanks bro Kakao.
 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #51 on: 29 November 2011, 09:31:46 AM »
Masalah sederhana, kurang keterbukaan dalam komunikasi.

Tepat!
 ^:)^

Kalau kita benar, pasti berani terbuka, melakukan komunikasi. mencari Win-Win solution.

Tapi kalao memakai kearogansian, mau menang sendiri mengadalkan status, banyaknya sila.
Jelas umat keok.....
Tidak imbang....


Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #52 on: 29 November 2011, 10:39:34 AM »
Masalah sederhana, kurang keterbukaan dalam komunikasi.
Ini kami sudah sampaikan:

Dengan FAKTA demikian, perlu kiranya SSS mengevaluasi. Melihat hampir semua anggota SSS di  (sensor) mendorong penyerahan YYY ke SSS, TANPA MEMPERDULIKAN resiko dan akibat sampingnya (kami terpecah belah), kami mohon konfirmasi dan klarifikasi, menurut SSS,”Dengan semua desakan saran permintaan yang bertubi-tubi, Apakah memang benar umat perumah tangga tidak pantas dan tidak patut serta tercela mendirikan yayasan dan vihara sehingga HARUS diserahkan ke—anggota--SSS?”

Padahal, dari artikel “Pengelolaan Vihara” oleh P. Sabar, Jalan Tengah, dan bincang-bincang dengan Senior kami, justru mendapat masukkan bila menyerahkan ke Sangha dianggap keliru. Maka lewat surat ini kami sangat mengharapkan konfirmasi dan klarifikasi dari SSS, agar tidak membingungkan Umat. Kebingungan yang kami alami sama seperti apa yang dialami Suku Kalama. Mari kita semua coba praktekkan semangat dalam Kalama Sutta: Hindari dan cegah pemaksaan kehendak, dogmatisme, arogansi sok kuasa, asal percaya, asal taat, asal terima, tapi dorong kearah penyelidikan bebas, pemahaman, kebebasan berpikir karena inilah semangat Dhamma-Vinaya sejati, yang lain dari yang lain. Kami bukan menentang SSS, tapi kami butuh penjelasan, pemahaman yang jelas. Bila kami (baca: Umat binaan SSS) belum siap, mohon dibimbing dan bersabarlah.



Tapi tidak ada respon apapun.

« Last Edit: 29 November 2011, 10:41:54 AM by inJulia »

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
upper cut
« Reply #53 on: 29 November 2011, 11:13:42 AM »
Quote
setahun lebih tak ada respon, tahu2 sdh berdiri yayasan baru tanpa melibatkan Badan Pendiri yang lama.....
mantep nih rasanya kena upper cut....
silahkan kritik membangun pada pendiri/pengurus baru...  :))
tanya koq upper cut nya mendadak tanpa pemberitahuan atau voting ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: upper cut
« Reply #54 on: 30 November 2011, 09:38:39 AM »
mantep nih rasanya kena upper cut....
silahkan kritik membangun pada pendiri/pengurus baru...  :))
tanya koq upper cut nya mendadak tanpa pemberitahuan atau voting ?
Kami sudah iklaskan, setujui, jadi mestinya tidak butuh upper cut, kan bro.  ;D

Untuk jelasnya, ok lah saya kutip AWAL dan PENUTUP surat kami:


Namo Buddhaya,

Demi kebahagiaan banyak orang.

Memperhatikan surat SSS dengan Nomor:  [at]  [at]  [at]  [at]  [at]  [at] , Hal: Saran untuk Yys YY, kami sampaikan banyak terima kasih. Maaf, Saran SSS ini isinya tidak berkaitan isi surat yang kami kirim. Saran SSS ini isinya justru adalah kesepakatan SSS dengan Bpk. Ibu PS (GSK) secara pribadi. Bpk. Ibu PS tidak punya wewenang dan hak mengatur dan menentukan secara pribadi urusan Yys YY. Dengan demikian, yang bersedia melakukan kesepakatan dengannya untuk mengatur YYY sangatlah tidak wajar. Yang dilakukan Bpk. Ibu PS adalah membenturkan, mengadu domba kami dengan SSS. Kami kecewa, SSS justru bersedia mendukung yang tidak wajar. Posisi kurang baik yang mestinya kita hindari, demi menjaga nama baik organisasi sendiri.

Tapi bagaimanapun juga, kami siap menyetujui dan menjalankan Saran SSS, sebagai rasa hormat kami kepada Guru Spiritual yang kami muliakan. Kami mohon maaf atas lambatnya respon kami, kami kebingungan bagaimana mesti menjawab saran yang tidak wajar ini. Apapun respon kami, kami akan berada di posisi yang kurang pantas. Di bawah nanti kami jelaskan.

Membahas SIKAP dan TINDAKAN mana yang selaras dan tidak dengan Dhamma-Vinaya, jauh lebih penting dan bermanfaat bagi kami daripada masalah Siapa lebih pantas memegang wewenang tertinggi di Yys YY. Respon Surat ini lebih menekankan hal ini, yang DAMPAKNYA jauh lebih luas bagi SELURUH Umat Binaan SSS. Masalah YYY kami babar, bisa dianggap sebagai CONTOH NYATA, BUKTI NYATA dari hal penting di atas. Bahwa ini bukan hanya PRADUGA semata. Dengan SEMANGAT Kalama Sutta: Mendorong penyelidikan bebas, kebebasan berpikir, bertindak berdasarkan pemahaman dan pengertian, bebas dari: arogansi, paksaan, tekanan, dogmatisme, pencekokan, asal percaya, asal taat, atau hanya karena rasa hormat kepada Guru. Kami bukan menentang, tapi mohon konfirmasi dan klarifikasi, mana sikap dan tindakan yang selaras dan yang tidak menurut SSS (baca: Dhamma-Vinaya).

Untuk itu ijinkanlah kami memberikan FAKTA yang kami tahu, pandangan serta renungan kami, semoga SSS berkenan meluruskan bila ada yang dianggap tidak selaras Dhamma-Vinaya. Semoga juga ini bisa menjadi feedback, bahan evaluasi SSS demi kepentingan kemajuan pembinaan Dhamma. Kebahagiaan banyak orang. Sehingga apa yang keliru tidak terulang lagi dimanapun.

Setelah membaca Surat SSS ini, kami menemukan beberapa kejanggalan:


Awalnya:
=kami siap menyetujui dan menjalankan Saran SSS
=Mohon penjelasan dulu, kalau boleh

Tapi akhirnya kami update dan putuskan untuk mengiklaskan saja, dan menunggu prosedur serah terima dari Sangha.
Biar beres dan selesai. Dan kami tutup dengan tambahan UPDATE.


Akhir kata apa FAKTA, pandangan dan renungan sudah kami sampaikan, mohon SSS berkenan meluruskan, dibagian mana kami keliru, agar kami bisa memperbaiki pandangan, renungan serta cara penyampaian kami. Semoga semua ini bisa menjadi pembelajaran, bagi kami khususnya, disamping sebagai feedback dan evaluasi buat SSS, demi kemajuan pembinaan Dhamma, Kebahagiaan banyak orang. Selanjutnya, bila SSS tetap meminta dan mendepak serta mengusir kami, kami siap ikuti dan berikan. Kami sampaikan terima kasih dan Anumodana atas semua pembinaan yang sudah diberikan selama ini kepada seluruh Umat VVV. Bila ada kesalahan yang kami sengaja ataupun tidak, baik melalui ucapan/tulisan, pikiran dan tindakan kepada siapapun, mohon sudi kiranya dimaafkan, dan dimaklumi.

= UPDATE_15 Juli 2010 =


Kami sepakat menyerahkan Yayasan kami ke SSS, kami sudah sampaikan secara lisan kepada Bhante S, di Vihara BS. Bagaimana prosedur penyerahannya, kami menunggu pengaturan dan arahan SSS. Bagaimana susunan pengurus dan segala sesuatunya nanti, adalah wewenang SSS SEPENUHNYA.




Sekedar informasi: Dalam pertemuan tersebut Bhante S mengingatkan, betapa besar pahala yang di dapat bila Umat bersedia menyerahkan vihara kepada Sangha. Terima kasih, tapi maaf, Perjuangan kami, kami yakini jauh lebih luhur dari pola pikir mencari pahala buat diri sendiri tersebut. Yaitu:

•   Kami SEDANG BELAJAR dan BERLATIH agar sikap dan tindakan kami (bila YYY mesti diserahkan) adalah karena PEMAHAMAN dan PENGERTIAN, bukan karena asal percaya, asal glek, atau karena rasa hormat kepada Guru Spiritual kami, ataupun karena iming-iming pahala, apalagi karena SSS mendepak. Mengusahakan dana yang terpuji oleh para bijaksana. Bila ini terwujud, nama SSS akan terbebaskan dari segala perbincangan miring, SEJARAH SSS tetap MULIA dan harum.

•   Mohon konfirmasi dan klarifikasi atas NIAT, RENCANA serta TINDAKAN pengambilalihan (menginginkan milik, wewenang pihak lain) yang bagi masyarakat spiritual perumah tangga dianggap kurang wajar, apakah bagi pertapa, yang melepaskan keduniawian justru dianggap wajar (selaras Dhamma-Vinaya).

•   Menolak, mencegah sikap arogansi dari siapapun dalam lingkungan spiritual.

•   Saling mengingatkan dengan sejujur dan cara sebaik mungkin, dan ini tidak gampang buat kami. Kebenaran memang kadang pahit diungkapkan, tapi itu perlu demi kebahagiaan banyak orang.

Itulah yang patut kami perjuangkan dan mesti siap dengan segala resikonya, karena itulah sikap dan tindakan serta tanggungjawab yang sesuai Dhamma-Vinaya yang kami pahami selama ini. Tapi karena situasi persatuan kami sudah hancur lebur, sepertinya sulit kami dipersatukan lagi dan agar tidak merepotkan SSS, kami terpaksa mengiklaskan dan mundur dari YYY. Kami bukan menyetujui akar sikap dan tindakan yang menurut kami tidak terpuji tapi kami mundur dan melepaskan YYY kepada SSS agar SSS bisa mencurahkan perhatian dan pembinaan kepada masalah yang lebih urgent.


Semoga semua makhluk hidup berbahagia.



Kami sudah mengibarkan bendera Putih, menyerah pasrah secara iklas. Kami juga saat bertemu (Juli 2010) menyatakan bahwa draft respon kami siap kirim, mohon berkenan dibaca, kalau-kalau ada yg perlu ditambah atau dihilangkan, kami siap edit lagi.Kami bawa  drfat surat kami pegang, siap diserahkan untuk diteliti. Ini pertemuan kekeluargaan, ramah tamah dg Bhante S. Beliau tersenyum, dan menyatakan tidak perlu. Dan menyarankan kirim apa adanya, sajalah. Ini sikap beliau yg memang jentelman! Tentu hati kami semakin plong.

Kami tunggu.... tak ada respon.
Tahu2 [pinjam istilah bro Johan;-) ] ada upper cut.  :o
Yah, sesak nafaslah
kalao bro Johan yg sudah upekha ngalami ini, mungkin bisa tetap tenang.  ^:)^
« Last Edit: 30 November 2011, 09:52:52 AM by inJulia »

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #55 on: 30 November 2011, 11:28:43 AM »
upper cut membuat kunang2 serta kaki menjadi loyo.... (rubberize)

tapi seorang guru pernah mengatakan :

yg dapat belum tentu baik,
yg tidak dapat belum tentu tidak baik !

semoga golongan yg "kalah" kena upper cut
dpt mengumpulkan tenaganya utk membuat
vihara yg BARU lagi.......dan dpt menampung
umat lebih banyak lagi, juga pahala lebih banyak
lagi....

soal uppercut, itu udah resikonya jadi seorang "petinju"
apalagi ini "petinju" gak dibayar hahahahaaa....
anggap aja beri kesempatan utk org lain "maju" !

take it easy brooo...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #56 on: 30 November 2011, 11:33:00 AM »
upper cut membuat kunang2 serta kaki menjadi loyo.... (rubberize)

tapi seorang guru pernah mengatakan :

yg dapat belum tentu baik,
yg tidak dapat belum tentu tidak baik !

semoga golongan yg "kalah" kena upper cut
dpt mengumpulkan tenaganya utk membuat
vihara yg BARU lagi.......dan dpt menampung
umat lebih banyak lagi, juga pahala lebih banyak
lagi....

soal uppercut, itu udah resikonya jadi seorang "petinju"
apalagi ini "petinju" gak dibayar hahahahaaa....
anggap aja beri kesempatan utk org lain "maju" !

take it easy brooo...
walau "kalah" sesungguhnya tlh maju sebagai pemenang. Setidaknya "sasana" atau "ring tinju" masih dimiliki.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #57 on: 30 November 2011, 11:58:04 AM »
saya ini jadi bingung... karena sepertinya thread ini sudah membahas tentang kasus tertentu (kasus nyata), tetapi di-samar-kan dalam bentuk anomim YYY, SSS dsbnya...
jadi saya gak nyambung nih... mohon pencerahannya...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #58 on: 30 November 2011, 01:23:26 PM »
upper cut membuat kunang2 serta kaki menjadi loyo.... (rubberize)

tapi seorang guru pernah mengatakan :

yg dapat belum tentu baik,
yg tidak dapat belum tentu tidak baik !

semoga golongan yg "kalah" kena upper cut
dpt mengumpulkan tenaganya utk membuat
vihara yg BARU lagi.......dan dpt menampung
umat lebih banyak lagi, juga pahala lebih banyak
lagi....

soal uppercut, itu udah resikonya jadi seorang "petinju"
apalagi ini "petinju" gak dibayar hahahahaaa....
anggap aja beri kesempatan utk org lain "maju" !

take it easy brooo...
;D
yah, teman2 sudah dua tahunan mengontrak rumah sebagai cetiya.
Pisah.
 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #59 on: 30 November 2011, 01:37:14 PM »
saya ini jadi bingung... karena sepertinya thread ini sudah membahas tentang kasus tertentu (kasus nyata), tetapi di-samar-kan dalam bentuk anomim YYY, SSS dsbnya...
jadi saya gak nyambung nih... mohon pencerahannya...

Maaf kalau membingungkan, bro Dilbert, tapi ini memang kasus nyata.

Tulisan yg berwarna (hijau dan biru) memang isi surat kami.  :)
Sedang yg hitam, barulah tambahan saya pribadi. Semoga lebih jelas.

***
Sesungguhnya trit saya adalah masalah umat Buddha, kita bersama. Jangan dilihat SIAPA (yayasan, saya, Sangha mana) nya, tapi mari kita lihat dan diskusikan PERMASALAHAN-nya. Sekarang kami yg alami, mungkin besok ANDA yg mengalaminya....

Bila ini terjadi pada diri kita sendiri, apa yg mesti, patut, pantas kita lakukan sehingga masih dalam batas yg wajar, sesuai Dhamma?
agar tidak kebablasan, begitu. Kebetulan saat ini saya alami, karena tak ada respon tahu2 ada "upper cut", maka saya berharap sekaligus bisa mendapat masukan di sini. Saya memang mohon masukan, apa yg sebaiknya saya lakukan selanjutnya? Diam saja, atau bagaimana? demikian bro.


Menurut saya, karena ini masalah riel, mestinya justru menjadi lebih menarik untuk dibahas bersama-sama. Dibandingkan topik yg TIDAK RIEL. Sekali lagi yg penting adalah TOPIKnya, bukan SIAPAnya. Itu sebabnya saya samarkan.

Semoga menjadi lebih jelas, bro.

 _/\_



Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #60 on: 30 November 2011, 02:06:28 PM »
Tampaknya, judul thread ini lama kelamaan bisa berubah dari:
"Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?"
menjadi:
"Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?"

 ;D ;D ;D
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #61 on: 30 November 2011, 02:09:29 PM »
ternyata rekan dari reinkarnasi sebelumnya :)

Sesungguhnya trit saya adalah masalah umat Buddha, kita bersama. Jangan dilihat SIAPA (yayasan, saya, Sangha mana) nya, tapi mari kita lihat dan diskusikan PERMASALAHAN-nya. Sekarang kami yg alami, mungkin besok ANDA yg mengalaminya....

Bila ini terjadi pada diri kita sendiri, apa yg mesti, patut, pantas kita lakukan sehingga masih dalam batas yg wajar, sesuai Dhamma?
agar tidak kebablasan, begitu. Kebetulan saat ini saya alami, karena tak ada respon tahu2 ada "upper cut", maka saya berharap sekaligus bisa mendapat masukan di sini. Saya memang mohon masukan, apa yg sebaiknya saya lakukan selanjutnya? Diam saja, atau bagaimana? demikian bro.


Menurut saya, karena ini masalah riel, mestinya justru menjadi lebih menarik untuk dibahas bersama-sama. Dibandingkan topik yg TIDAK RIEL. Sekali lagi yg penting adalah TOPIKnya, bukan SIAPAnya. Itu sebabnya saya samarkan.
imo, permasalahan ini mungkin erat hubungannya dengan misi dan visi sangha di indonesia.
bagaimanakah seharusnya misi dan visi organisasi sangha? bagaimana sangha seharusnya seperti yg didirikan oleh Sang Buddha?

kalo misalnya misi dan visinya adalah "memperbesar aset, wilayah kekuasaan serta jumlah umat". ya berarti misi dan visinya kurang tepat. kalo misi dan visinya udah benar seperti "bekerjasama dalam arti seluas-luasnya dengan semua golongan agama buddha lainnya di indonesia atas dasar saling menghormati demi keagungan buddha dhamma di indonesia", ya mungkin ada yang gak beres dengan operasional dan pelaksanaannya, yg mungkin tidak transparan, tidak memiliki mekanisme kontrol, etc.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #62 on: 30 November 2011, 02:13:03 PM »
Maaf kalau membingungkan, bro Dilbert, tapi ini memang kasus nyata.

Tulisan yg berwarna (hijau dan biru) memang isi surat kami.  :)
Sedang yg hitam, barulah tambahan saya pribadi. Semoga lebih jelas.

***
Sesungguhnya trit saya adalah masalah umat Buddha, kita bersama. Jangan dilihat SIAPA (yayasan, saya, Sangha mana) nya, tapi mari kita lihat dan diskusikan PERMASALAHAN-nya. Sekarang kami yg alami, mungkin besok ANDA yg mengalaminya....

Bila ini terjadi pada diri kita sendiri, apa yg mesti, patut, pantas kita lakukan sehingga masih dalam batas yg wajar, sesuai Dhamma?
agar tidak kebablasan, begitu. Kebetulan saat ini saya alami, karena tak ada respon tahu2 ada "upper cut", maka saya berharap sekaligus bisa mendapat masukan di sini. Saya memang mohon masukan, apa yg sebaiknya saya lakukan selanjutnya? Diam saja, atau bagaimana? demikian bro.


Menurut saya, karena ini masalah riel, mestinya justru menjadi lebih menarik untuk dibahas bersama-sama. Dibandingkan topik yg TIDAK RIEL. Sekali lagi yg penting adalah TOPIKnya, bukan SIAPAnya. Itu sebabnya saya samarkan.

Semoga menjadi lebih jelas, bro.

 _/\_



yah setidaknya buat nama depannya donk...
misalnya yayasan YYY, atau bhikkhu X...
kalau cuma ditulis YYY aja, orang ga bakalan ngerti donk, itu apaan?? makanan?? nama orang?? atau nama organisasi??
saya aja engga ngerti ini tulisan apa dari awal sampai akhir...
apalagi saya tidak tahu menahu tentang konflik yang terjadi dalam sangha, dlsb...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #63 on: 30 November 2011, 03:04:08 PM »
Tampaknya, judul thread ini lama kelamaan bisa berubah dari:
"Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?"
menjadi:
"Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?"

 ;D ;D ;D
Jangan, dong bro.  :)

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #64 on: 30 November 2011, 03:31:21 PM »
ternyata rekan dari reinkarnasi sebelumnya :)
imo, permasalahan ini mungkin erat hubungannya dengan misi dan visi sangha di indonesia.
bagaimanakah seharusnya misi dan visi organisasi sangha? bagaimana sangha seharusnya seperti yg didirikan oleh Sang Buddha?

kalo misalnya misi dan visinya adalah "memperbesar aset, wilayah kekuasaan serta jumlah umat". ya berarti misi dan visinya kurang tepat. kalo misi dan visinya udah benar seperti "bekerjasama dalam arti seluas-luasnya dengan semua golongan agama buddha lainnya di indonesia atas dasar saling menghormati demi keagungan buddha dhamma di indonesia", ya mungkin ada yang gak beres dengan operasional dan pelaksanaannya, yg mungkin tidak transparan, tidak memiliki mekanisme kontrol, etc.
:)

Soal visi misi Sangha, saya buta, bro. :-)

Selama ini asumsi saya, yah pembinaan Dhamma, dan sebagai referensi sikap dan tindakan mana yang selaras dan tidak dg Dhamma.
Menjaga dan meningkatkan Saddha Umat. Tapi yg kami alami, kok malah asset tanah dan bangunan vihara yg lebih diutamakan. :(

Teman senior saya mengingatkan, aturan pemerintah bisa berubah. Misalnya tentang kepemilikan luas tanah. Bila ada perubahan ttg pembatasan kepemilikan tanah, bagaimana akibatnya nanti? Apa tidak kacau? Bom waktu.

Saya, kami cuma merasa aneh saja dg masalah yg kami hadapi. Apa yg kami terima memang sesuai visi misi Sangha, itulah yg saya ingin tahu. kalau memang sudah sesuai, yah tentu kami bisa menerima dg lega.

Thanks bro.
 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #65 on: 30 November 2011, 03:41:09 PM »
yah setidaknya buat nama depannya donk...
misalnya yayasan YYY, atau bhikkhu X...
kalau cuma ditulis YYY aja, orang ga bakalan ngerti donk, itu apaan?? makanan?? nama orang?? atau nama organisasi??
saya aja engga ngerti ini tulisan apa dari awal sampai akhir...
apalagi saya tidak tahu menahu tentang konflik yang terjadi dalam sangha, dlsb...
Maaf, bro Will,

Sebetulnya sudah saya tulis di sini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21589.0

Sederhana, bro
Ini banyak sub topiknya, jadi bisa dibahas per posting.

dan tetap ingat pada SEMANGAT Kalama Sutta:
Mana informasi yang valid dan mana invalid, disinformasi, tentu teman-teman JANGAN ASAL GLECK, PERCAYA atas apapun yg saya tulis.

Atau kalau ada yg kurang jelas, meragukan, silahkan dikonfirmasi.

Thanks
 _/\_


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #66 on: 30 November 2011, 05:06:07 PM »
Tampaknya, judul thread ini lama kelamaan bisa berubah dari:
"Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?"
menjadi:
"Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?"

 ;D ;D ;D

judulnya :

Penyumbang Utama kup/nego dgn petinggi utk menggeser semua pengurus wihara lama.

apakah begitu ?  :))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #67 on: 30 November 2011, 08:25:32 PM »
judulnya :

Penyumbang Utama kup/nego dgn petinggi utk menggeser semua pengurus wihara lama.

apakah begitu ?  :))
Tepat!!!
Awalnya saya diajak mendepak pengurus lain. saya tdk bersedia. Ini habis manis sepah dibuang.

Mengajak yg belum kenal vhr sj sulit, skrg kok sok main depak yg sdh ada?
APA TUJUAN MEMBANGUN VIHARA?????????

Krn sy menolak, mk sayapun coba didepak, dg mengajak anggota lain. tp anggota itupun tdk mau.
8: 1. mk, ia kalah suara.
Tp jenius. ia mendanakan tanah yg masih atas namanya ke Sangha.
Ia sengaja membenturkan kami ke Sangha.

Krn Sangha BERSEDIA mendukung, alias masuk dalam taktiknya.  ini membuat kaget, Tidak wajar menurut kami.
nah, menurut bro Johan, APA YG PANTAS kami lakukan?


 _/\_
« Last Edit: 30 November 2011, 08:30:58 PM by inJulia »

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #68 on: 30 November 2011, 09:44:43 PM »
setahu dato' vihara dalam naungan sangha tertentu (semoga benar tebakan dato' sangha yg dimaksud) disarankan (bole trima ato tolak) untuk menyerahkan vihara (kepemilikannya) kepada yayasan vihara bukan kepada sangha, tidak/jangan kepada oknum bhikkhu X, tidak/jangan kepada nama salah satu orang pendiri/pengurus

dato' malah baru denger jika ada saran untuk menyerahkan vihara (kepemilikannya) kepada sangha...
Maaf, kemarin buru2, jd respon sy krg detiil.

Surat saran dr Sangha TIDAK ADA menyatakan agar diserahkan ke Sangha. Tp MENYARANKAN Badan Pembina yys yg baru adalah 4 bhikkhu.

ini butuh pemahaman hukum ttg yys. Bhw dg menyetujui SARAN tsb. sama saja SECARA HUKUM kami menyerahkan seluruh wewenang dan asset yys kami ke nama yg duduk di Badan Pembina. Ini sama saja artinya bhw yys kami diminta. Tanpa ada kata meminta atau pengalihan hak dan wewenang.

Krn secara hukum, yg punya wewenang tertinggi dlm yys adalah B. Pembina.  Kedudukannya tanpa batas waktu, selama yys itu masih ada.
Sedang Badan Pengawas dan Pengurus, diangkat oleh B Pembina, dg masa bhakti sesuai AD ART.

Semoga jelas, bro.
Thanks


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #69 on: 30 November 2011, 09:56:40 PM »
Quote
Sedang Badan Pengawas dan Pengurus, diangkat oleh B Pembina

kalau pengawas diangkat oleh B Pembina,....
   mau jadi apa ya....??

sedikit salah ngawas, bulan depan udah diberhentikan ....
atau pengawas cuma.... nama doang.... padahal org sendiri !  :o
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #70 on: 30 November 2011, 10:07:43 PM »
Saya lanjutkan bro Dato,

Surat saran dr Sangha TIDAK ADA menyatakan agar diserahkan ke Sangha. Tp MENYARANKAN Badan Pembina yys yg baru adalah 4 bhikkhu.

ini butuh pemahaman hukum ttg yys. Bhw dg menyetujui SARAN tsb. sama saja SECARA HUKUM kami menyerahkan seluruh wewenang dan asset yys kami ke nama yg duduk di Badan Pembina. Ini sama saja artinya bhw yys kami diminta. Tanpa ada kata meminta atau pengalihan hak dan wewenang.
—————

Nah, MISALNYA kami buta hukum soal yys, lalu bersedia mengikuti saran tsb.

Setelah selesai, yys baru terbentuk, kami kaget, kok wewenang kami lenyap semua dan menyatakan bhw KAMI TIDAK BERMAKSUD MENYERAHKAN ke Sangha.  Kami tentu (maaf, ini sekedar tukar pikiran) merasa dikelabui.  kalo sdh begini apa semua pihak bersedia  membatalkan ?????


Saya pribadi menilai saran model begini sebaiknya JANGAN PERNAH DIPAKAI dalam lingkungan spiritual!!!!!!!!!

Bagaimana menurut bro Dato?

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #71 on: 30 November 2011, 10:08:11 PM »

Bro Johan,
yg ngelola yys sehari hari adalah B Pengurus.
Nah b pengawas mengawasi hasil kerja B Pengurus.
;-)

« Last Edit: 30 November 2011, 10:15:45 PM by inJulia »

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #72 on: 01 December 2011, 06:55:03 AM »
Bro Johan,
yg ngelola yys sehari hari adalah B Pengurus.
Nah b pengawas mengawasi hasil kerja B Pengurus.
;-)



apa hubungan b penurus dan b pengawas ?
b pengawas adalah org yg tidak "takut" pada b pengurus...
nah kalau dia diangkat oleh b pengurus, kan jadi salah tingkahhhh...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #73 on: 01 December 2011, 10:09:13 AM »
apa hubungan b penurus dan b pengawas ?
b pengawas adalah org yg tidak "takut" pada b pengurus...
nah kalau dia diangkat oleh b pengurus, kan jadi salah tingkahhhh...
yayasan itu organisasi yg berbadan hukum, resmi.
Siapa saja bisa mendirikan, bila sesuai dg aturan (UU tentang yayasan) yg ada

nah, segala sesuatunya adalah HAK dan WEWENANG SI PENDIRI YYS (bisa terdiri dari beberapa orang, yang setelah berdiri resmi akan duduk menjadi Anggota Badan Pembina)  untuk menentukan asas, visi, misi, AD ART dlsb. serta siapa yg pantas jadi anggota Badan pengurus dan anggota Badan Pengawas. Orang luar yayasan TIDAK PUNYA HAK MENGATUR urusan intern yayasan orang lain.  jelas, kan bro?

jadi siapa yg dianggkat menjadi apapun, ITU BUKAN URUSAN ORANG LUAR.  ;D

Urusan orang luar, bila mau dan percaya pada yayasan tsb. silahkan sokong, donasi.
Bila tak percaya, yah jangan disokong. Gitu, bro semoga jelas.

Nah, agar dapat kepercayaan dari masyarakat, orang luar yayasan, dibutuhkan laporan terbuka soal keuangannya. dari laporan inilah masyarakat menilai apakah satu yayasan bersih atau dikorup pengurusnya.

 _/\_


Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #74 on: 01 December 2011, 10:43:56 AM »
siapakah yg memprakarsai dan mengeksekusi berdirinya yayasan baru yg "merampas" secara siluman kepemilikan sah yayasan lama ini, bro? apakah ini bisa digolongkan sebagai praktik pencurian?

mengingat ini akan menjadi teladan buruk bagi agama buddha di indonesia, seperti saran om indra, apakah masih mungkin serah terimanya dibatalkan saja ketimbang diiklaskan untuk "digarong" yayasan baru? apakah ada resiko vihara ini akan diboikot oleh bhikkhu2 dari sangha Sxx? ataukah karena tidak kepingin ribut dan gontok2an dengan saudara sedhamma dan bhante?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
transparansi Please....
« Reply #75 on: 01 December 2011, 11:41:10 AM »
Quote
Orang luar yayasan TIDAK PUNYA HAK MENGATUR urusan intern yayasan orang lain.  jelas, kan bro?

jadi siapa yg dianggkat menjadi apapun, ITU BUKAN URUSAN ORANG LUAR. 

Urusan orang luar, bila mau dan percaya pada yayasan tsb. silahkan sokong, donasi.
Bila tak percaya, yah jangan disokong. Gitu, bro semoga jelas.

Yayasan yg baik terutama yayasan agama... siapa dan mengapa yg mendudukin yayasan tsb selayaknya jelas, transparansi dan dapat dipertanggung jawabkan, dipertanyakan...

Kalau mengatakan itu bukan urusan orang luar ? nah apakah umat2 tsb juga orang luar ? apakah calon2 yg ingin mengunjungin wihara tsb juga orang luar ?

soal yayasan bukan mau dipercaya atau tidak dipercaya,....
tapi transparansi, keterbukaan, kejelasanlah, track records yg membuat org bisa percaya.

Contoh :
Ketua Pembina  Yayasan : Bos Besar,
Pengawas : Isteri muda ke 3 dari Ketua Pembina

Nah sebenarnya siapa yg mengawasin siapa pula ?
Udah tentu struktur spt inilah memjadi perhatian orang2....


Dapakah disini dicerikan kepentingan2 masing2 ?
1. Sangha (ketua dan lainnya)
2. Bos Penyokong Utama (yg memiliki tanah)
2b Peyumbang lainnya selain tanah
3. Pengurus Lama
4. Pengurus Baru
5. Umat2
6. Relawan lain2nya

siapa saja yg duduk di yayasan baru ?
« Last Edit: 01 December 2011, 11:42:45 AM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #76 on: 01 December 2011, 01:07:29 PM »
siapakah yg memprakarsai dan mengeksekusi berdirinya yayasan baru yg "merampas" secara siluman kepemilikan sah yayasan lama ini, bro? apakah ini bisa digolongkan sebagai praktik pencurian?

mengingat ini akan menjadi teladan buruk bagi agama buddha di indonesia, seperti saran om indra, apakah masih mungkin serah terimanya dibatalkan saja ketimbang diiklaskan untuk "digarong" yayasan baru? apakah ada resiko vihara ini akan diboikot oleh bhikkhu2 dari sangha Sxx? ataukah karena tidak kepingin ribut dan gontok2an dengan saudara sedhamma dan bhante?
Kami tidak dilibatkan dan tak ada respon apapun. kami hanya dapat info dari Sdr. K (dulu ia jg anggota B Pendiri, lalu mengundurkan diri, krn ia pro Donatur tanah, dan sekarang bergabung dg Donatur tsb.) bhw sudah berdiri yys baru, dan para bhikkhu yg menjadi B. Pembina-nya. Pastinya, kami tidak tahu, main catut nama Bhante sudah sering. Jadi tidak tahu pastinya.

Saya tidak tahu hukum, tapi saya baca2 UU tentang Yayasan, AD ART Yayasan kami, ada klausul bila yys kami bubar: Kemana asset yys mesti dihibahkan, yaitu ditentukan oleh Keputusan Rapat Badan Pembina. Ini dari sudut pandang Hukum.

Kalau ada yg semau gue mengambil alih, dg alasan: Itu sumbangan saya sendiri,,maka secara hukum ini butuh ahli hukum yg menjawab. Saya bukan bidangnya. :)

Tapi selain sudut pandang Hukum, masih ada sudut pandang etika masyarakat, etika berorganisasi spiritual dan terutama sudut pandang Dhamma (Wakil Sang Buddha), sebagai ACUAN HUKUM TERTINGGI UMAT BUDDHA:

Kami sejak awal, sudah sepakat tidak akan menempuh jalur hukum (pasti merugikan semua pihak, terutama buang duit), maka kami putuskan untuk CUKUP menempuh JALUR MORAL dan Sudut pandang Dhamma. Kalaupun nanti terlepas, kami siap iklaskan saja.

Soal boikot, tidak jelas dan tegas. Yang ada alasan penyerahan ke Sangha adalah Untuk menjamin kesinambungan pembinaan dari Sangha SSS. Kalau tidak diserahkan, tentu Sangha akan lebih mengutamakan Vihara "sendiri". Kurang lebih demikian.

Repotnya, kalau ada umat meneladani, minta jabatan ketua Dayaka, untuk menjamin pengabdiannya. kalau ngga dikasih, ia ngga mau jadi pengurus atau beralasan tidak menjamin punya waktu nanti. Refooot.... Pengabdian kok minta jabatan. Ini yg tidak habis pikir buat kami. sangat amat di luar dugaan kami.


Kami sudah sampaikan:
Kami sepakat menyerahkan Yayasan kami ke SSS, kami sudah sampaikan secara lisan kepada Bhante S, di Vihara BS. Bagaimana prosedur penyerahannya, kami menunggu pengaturan dan arahan SSS. Bagaimana susunan pengurus dan segala sesuatunya nanti, adalah wewenang SSS SEPENUHNYA.
Kami konsisten dan menunggu.

 _/\_


4.   Vihara VV saat ini terdiri dari:
A.   Tanah sumbangan dari Bpk. Ibu PS (GSK dan SM)
B.   BANGUNAN fisik sumbangan PARA DONATUR. Bukan SUMBANGAN PRIBADI dari Bpk/Ibu PS, SM!!!
C.   Non materi [waktu, pemikiran, tenaga serta banyak air mata. Yang tidak kalah pentingnya dibanding materi (uang, tanah, material). Bila ada yang berpendapat, sumbangan tanah yang paling penting, maka pendapat itu masih patut dibahas dulu. Yang Umat lebih butuhkan adalah vihara yang nyaman, saling menghargai, bukan yang megah, besar, mewah tapi mesti siap menerima keAROGANSIAN.]

Semua itu Hasil gotong royong dan sumbangan banyak orang, bukan milik pribadi siapapun. Semua komponen itu didanakan kepada dan dikelola oleh YYY, TANPA IKATAN, sesuai AD/ART YYY. Artinya semua asset VVV yang sudah didanakan adalah milik YYY dan SUDAH bukan milik para donaturnya lagi. Bila sekarang Bapak Ibu SM bersikap dan bertindak seolah-olah semua itu adalah hak nya untuk menentukan arah YYY, VVV, SIAPA PERAMPAS VIHARA VV sesungguhnya, pihak kami atau dia? Jelas dan gamblang sekali, buat yang tidak punya konflik kepentingan.

Saat kami masih bersatu tanpa kecurigaan apapun, semua surat2 sertifikat tanah dengan adanya hibah wasiat dari Sdr, PS/GSK dan Bpk. PA dan sertifikat asli, kalau mau sudah bisa dibaliknamakan menjadi atas nama YYY, tapi ketika kami ke Badan Pertahanan Nasional, “Kalau di atas namakan satu yayasan, maka Hak Milik akan turun status menjadi Hak Guna Bangunan”, karena itu kami tunda. Semua (4 set) Sertifikat dan (2 set) Hibah Wasiat awalnya di pegang, disimpan oleh Sdr. Putra G. Setelah beberapa waktu, dengan alasan tidak punya lemari besi, takut hilang, maka atas inisiatifnya sendiri dan persetujuan teman-teman, Sdr. Putra G menyerahkan kepada Bpk. Han, selaku ketua YYY.

Setelah beberapa waktu beliau simpan, (waktu beliau masih sehat walafiat, kami masih akur) Bpk. Han juga beralasan tidak punya lemari besi merasa berat dan beresiko menyimpan surat2 berharga YYY. Mendengar ini, Sdr. GSK/PS langsung buru-buru menyatakan penolakan dan menawarkan agar teman lain saja yang menyimpan, alasannya agar terhindar dari tudingan negative [memang akhirnya ada yang menuding, sampai Ibu SM mengaku 3 hari 3 malam tak bisa tidur…]. Dengan alasan tidak punya lemari besi, Bpk. Han, Sdr. Ind dan Sdr. Si juga menolak. Karena Bpk. Han mengetahui Bpk. PS/GSK punya [sensor] di rumahnya yang baru di Jl.  [at]  [at]  [at] , maka akhirnya kami sepakat dan mempercayakan kepada Sdr. PS saja yang menyimpan. Pembicaraan ini setelah puja bhakti di VVV. Pengurus YYY masih akur, adem ayem tanpa gejolak sampai moment tersebut.

Secara organisatoris, etika moral, hukum formal dan Ajaran Sang Buddha (yang kami pahami)--sertifikat--Tanah tersebut sudah bukan milik pribadinya lagi, tapi sudah menjadi milik YYY, demikian juga seluruh dana dari para Donatur YYY. Beliau hanya PENJAGA, PENYIMPAN salah satu asset YYY, bukan PEMILIKnya lagi.

Semua asset YYY juga BUKAN MILIK PRIBADI KAMI, tidak boleh kami wariskan pada anak cucu kami pribadi. Waktu Bapak Han wafat, Notaris pembuat akta yayasan kami, mengusulkan agar anak Bpk. Han ditunjuk sebagai pengganti. Kami tersenyum geli dan menjelaskan, bahwa hal demikian tidak boleh kami lakukan. YYY bukan milik pribadi kami, sehingga tidak etis, tidak boleh kami wariskan berdasarkan keturunan.

Secara etika dan hukum formal, tindakan Sdr. PS yang mengoperkan (Baca: menggelapkan) salah satu asset YYY (4 bidang tanah) yang dipercayakan padanya—untuk DIJAGA dan DISIMPAN--tanpa persetujuan Badan Pendiri YYY jelas dan gamblang itu TERCELA dipandang dari sudut manapun. Nyata-nyata itu bertentangan dengan etika moral masyarakat, etika berorganisasi spiritual, hukum formal serta Dhamma-Vinaya. Kami belum bisa memahami, SSS yang selama ini kami anggap sebagai SARANA, BENTENG TERAKHIR KEADILAN, ACUAN SIKAP MANA YANG SELARAS DAN YANG TIDAK DENGAN DHAMMA-VINAYA, justru bersedia membuat kesepakatan dan mendukung kehendaknya. “Tolerance become a crime when applied to evil”, Thomas Mann. Dengan FAKTA demikian, sangat sulit bagi kami untuk menyetujui saran SSS. Bila kami setujui saran SSS ini, sama dengan menjerumuskan SSS sendiri.


Keterangan:
YYY : Nama yayasan
VVV : Nama Vihara




Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: transparansi Please....
« Reply #77 on: 01 December 2011, 01:32:53 PM »
Yayasan yg baik terutama yayasan agama... siapa dan mengapa yg mendudukin yayasan tsb selayaknya jelas, transparansi dan dapat dipertanggung jawabkan, dipertanyakan...

Kalau mengatakan itu bukan urusan orang luar ? nah apakah umat2 tsb juga orang luar ? apakah calon2 yg ingin mengunjungin wihara tsb juga orang luar ?

soal yayasan bukan mau dipercaya atau tidak dipercaya,....
tapi transparansi, keterbukaan, kejelasanlah, track records yg membuat org bisa percaya.

Contoh :
Ketua Pembina  Yayasan : Bos Besar,
Pengawas : Isteri muda ke 3 dari Ketua Pembina

Nah sebenarnya siapa yg mengawasin siapa pula ?
Udah tentu struktur spt inilah memjadi perhatian orang2....


Dapakah disini dicerikan kepentingan2 masing2 ?
1. Sangha (ketua dan lainnya)
2. Bos Penyokong Utama (yg memiliki tanah)
2b Peyumbang lainnya selain tanah
3. Pengurus Lama
4. Pengurus Baru
5. Umat2
6. Relawan lain2nya

siapa saja yg duduk di yayasan baru ?
Bro Johan cukup jeli.   _/\_

Yang saya tulis adalah Yayasan secara umum saja.

Kalau lebih detiil dan khusus siapa duduk sebagai apa, saya pikir, tergantung kebijakan masing2 yayasan-nya, bro.
Bisa yg terbuka, fair (umat bisa tanya dan baca pembukuan) bisa juga tertutup. Jadi sulit saya menjawab.

Soal yys yg baru, saya, kami tidak dilibatkan. Jadi memang tidak tahu.

 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #78 on: 01 December 2011, 02:43:07 PM »
siapakah yg memprakarsai dan mengeksekusi berdirinya yayasan baru yg "merampas" secara siluman kepemilikan sah yayasan lama ini, bro? apakah ini bisa digolongkan sebagai praktik pencurian?

mengingat ini akan menjadi teladan buruk bagi agama buddha di indonesia, seperti saran om indra, apakah masih mungkin serah terimanya dibatalkan saja ketimbang diiklaskan untuk "digarong" yayasan baru? apakah ada resiko vihara ini akan diboikot oleh bhikkhu2 dari sangha Sxx? ataukah karena tidak kepingin ribut dan gontok2an dengan saudara sedhamma dan bhante?
Awalnya adem ayem.

Gejolak baru terpicu (Desember 2007 ?) setelah Bhante TTT memberi opsi yang salah satunya agar 50% Badan Pendiri diberikan kepada anggota SSS yang ada di BXXX, di forum rapat Pengurus Dayaka Sabha. Dari saran ini pro kontra di tubuh Badan Pembina dimulai.

Selanjutnya Bhante AAA maju dengan meminta bantuan KBXX Provinsi XXXX, menyarankan agar YYY diserahkan pada SSS. Seorang Bhante, Guru spiritual, Guru Etika Moral sampai meminta bantuan forum KBXX ini sudah bukan sekedar meminta lagi, apalagi sekedar Saran. Tapi sudah terkesan sebagai DESAKAN, TEKANAN MEMINTA TERANG-TERANGAN.

Dan,
Bhante ZZZ, konon (kami pakai istilah “konon”, karena hanya ini yang tidak kami, Badan Pendiri saksikan, alami secara langsung, hanya mendengar dari teman lain. Jadi mohon Bhante ZZZ memaafkan dan mengkoreksi bila ini keliru) berkata pada Umat Vihara VV,”Vihara tempatnya bhikkhu, jadi sebaiknya diserahkan kepada bhikkhu atau SSS”. Info ini pendapat pribadi atau aturan sangha, tidak jelas. tapi ini MENJADI BIBIT PERPECAHAN pada organisasi kami. pro kontra.

Krn kami belum siap menyerahkan, tiba2 datang Saran dr Sangha SSS.

***
Dalam pengabdian sbg umat awam selama ini, kami2 hampir tidak ada yg meminta jabatan. Malah cendrung saling tolak. Sungkan.
awalnya tahun 1993, Panitia Pembangunan Vihara di Kota, sudah kami bentuk. Anggota ada yg berhenti ada yg baru. Selama itu, kami rukun, bersatu.
Karena itu, atas "saran2" tersebut membuat kami sangat amat sulit sekali memahaminya.

kami sudah pernah jelaskan kepada pengurus dayaka sabha, yang ada hanyalah pembagian tugas. Semua teman mempunyai hak dan wewenang yg sama. Ketua Dayaka dan anggota seksi punya hak yg sama. Yang akan dijalankan oleh organisasi bukanlah berdasarkan jabatan si pengusul, tapi usulan yg paling tepat dan sesuai Dhamma, dalam rapat. jadi sangat tidak perlu dan tidak berguna mencari jabatan apapun. Dan sebelumnya memang kami adem ayem, tidak ada rebutan atau pro kontra soal jabatan.


 _/\_


« Last Edit: 01 December 2011, 03:07:18 PM by inJulia »

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #79 on: 02 December 2011, 01:28:25 PM »
Sepertinya kurang enak memposting kutipan surat kami di sini.
Adakah alternative cara yg lebih etis?

Ataukah kita pasrah dan terima saja....
Tidak perlu kami, kita pikirkan jalan keluarnya?

Mohon masukan teman2.

_/\_

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #80 on: 02 December 2011, 04:49:53 PM »
Sepertinya kurang enak memposting kutipan surat kami di sini.
Adakah alternative cara yg lebih etis?

Ataukah kita pasrah dan terima saja....
Tidak perlu kami, kita pikirkan jalan keluarnya?

Mohon masukan teman2.

_/\_

Kalau isi surat atau kasus dibuka blak-blak-an, seperti-nya DC sudah siap menerima "PRAHARA" yang bakal terjadi...
bukan begitu ? begitu bukan ?

** minta izin dulu sama TUHAN
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #81 on: 03 December 2011, 01:51:37 AM »
Kalau isi surat atau kasus dibuka blak-blak-an, seperti-nya DC sudah siap menerima "PRAHARA" yang bakal terjadi...
bukan begitu ? begitu bukan ?

** minta izin dulu sama TUHAN

Menurut saya, yang saya lakukan sudah kebablasan.
 ^:)^  ^:)^  ^:)^

Tapi yang namanya mempertahankan dan meminta wewenang, bagaimanapun sudah sangat tidak etis sama sekali dalam lingkup spiritual.

Terima kasih sudah mengingatkan, bro. Soal "prahara",
Saya sudah sampaikan ke pak Mod beberapa hari yang lalu, bila trit saya kebablasan, tidak cocok dg aturan di DC, saya mohon di delete saja.
Lama tidak ikutan di forum, saya kurang tahu perkembangan. Mohon dimaklumi. ^:)^

Thanks bro.


10.   Yang patut diselidiki, paradigma yang dipakai masing-masing pihak.

Semua pendiri yayasan tentu berusaha mempertahankan, melestarikan diri, ini bukan masalah melekat atau tidak, mau mengangkangi atau tidak. Ini sesuatu yang sewajarnya. Yayasan didirikan punya maksud dan tujuan, yang tentu kami/Pendiri anggap mulia dan luhur sehingga patut diperjuangkan, pertahankan. Paradigma yang sangat amat wajar dan amat normal.

Tapi MERASA BERHAK MEMINTA yayasan/wewenang pihak lain, sangat ganjil dan tidak selaras etika masyarakat umum dan Dhamma vinaya sedikitpun. Apalagi dengan CARA MAIN SIKUT, DEPAK. Paradigma yang SANGAT AMAT TIDAK WAJAR. Dari sumber, akar tidak wajar inilah, semua sikap dan tindakan serta pikiran yang tidak wajar akhirnya muncul dan berkembang serta terjadi, ironisnya: merasa benar, terpuji, hebat.

Mengoperkan lagi dana yang sudah diberikan kepada pihak lain, tanpa ijin dari penerima pertama karena merasa tidak cocok LAGI dengan pengurus yayasan/viharanya. Ini membenturkan dan mengadu domba, adalah TIDAK WAJAR. Ini memang harus diakui sebagai trik, siasat lihay bin jenius tapi jelas dan gamblang itu tidak etis serta tidak sesuai Dhamma-Vinaya. Dari sudut Hukum formal, MUNGKIN bisa dibenarkan, tapi sebagai Buddhist aturan, acuan, hukum tertinggi kita adalah Dhamma-Vinaya. Apa yang sudah diberikan, sudah bukan milik kita lagi, tidak perlu mencoba mencari celah hukum, pembenaran apapun lagi. Ini bukan lingkup politik, tapi Spiritual. Kode etiknya berbeda.

Keduniawian bukan hanya uang/materi saja, tapi juga OTORITAS/ KEKUASAAN/TAHTA/ KEDUDUKAN/WEWENANG, wanita/pria, dlsb. Itu beberapa hal yang kami (Umat perumah tangga) kejar, cari, saling rebut, sikut, jegal dan depak/tendang di lingkup masyarakat keduniawian. Ada yang dengan cara-cara yang wajar, lumrah, sesuai etika dan moral, tapi ada juga dengan segala cara: menipu, memutar balikkan fakta, menyikut, mendepak, menfitnah, mengibuli, membodoh-bodohi, trik, siasat, mengelabui, memanfaatkan keluguan seseorang, memanfaatkan keuntungan relasi.

Dan dalam lingkup Spiritual bahkan mengejar wewenang, jabatan secara wajar dan etispun dianggap sebagai kurang terpuji, apalagi dengan cara yang tidak wajar, tidak etis, main sikut dan depak, tentu semakin tidak terpuji bila tak bisa disebut sebagai Tercela. Begitu gamblang apa yang patut dan yang tidak, bila kita bebas dari konflik kepentingan.

BERNIAT dan MERENCANAKAN pengambilalihan satu yayasan bukan atas INISIATIF dari yang berhak (Badan Pendiri-nya), adalah NIAT dan RENCANA serta TINDAKAN yang mestinya kita semua hindari, apalagi dalam lingkungan organisasi, yayasan spiritual; bagaimanapun mulia/luhur motivasi (menurut subyektifitas) kita. Motivasi (yang menurut subyektifitas kita adalah) mulia tidak bisa dijadikan pembenar untuk menginginkan hak, wewenang orang/pihak lain. Bila–anggota--SSS memberikan contoh bahwa motivasi luhur (menyelamatkan, melindungi asset YYY, misalnya) bisa dipakai alasan untuk menginginkan hak atau wewenang pihak lain, bahkan sampai melakukan pendepakan, maka umat yang lugu dan arogan akan ikut-ikutan meneladani, bertindak semau gue, acuan Dhamma-Vinaya diabaikan, asal MERASA motivasinya mulia. Bagaimana kacaunya organisasi yang memakai sudut pandang demikian. Karena–hampir--semua orang/pihak selalu merasa paling benar, paling mulia, paling luhur motivasinya. Bahkan terorispun MERASA motivasinya luhur dan mulia.

Untuk membantu satu organisasi, yayasan melindungi assetnya, mestinya masih ada cara yang lebih selaras dengan nilai-nilai etika masyarakat serta Dhamma-Vinaya dibanding meminta assetnya dengan melakukan pendepakan. (==delete===/injulia)

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #82 on: 03 December 2011, 02:02:58 AM »
Dampaknya:

PENELADANAN.....
Murid cendrung meneladani sikap dan tindakan gurunya. Ini yg akhirnya menjadi salah kaprah. yang salah dianggap benar.
kalau sudah menjadi salah kaprah, maka kelak meluruskan sudah sangat sulit.

Sekali lagi, itu pemahaman kami, yang sudah kami sampaikan. kalau dianggap keliru, mohon diluruskan, agar tidak terulang. tapi tidak ada tanggapan, dan sudah berdiri yys baru.

Kalau teman2 melihat ada pemahaman saya atau kami yg keliru, kebablasan, please mohon disampaikan.
Saling mengingatkan sesama teman.
 _/\_
« Last Edit: 03 December 2011, 02:04:46 AM by inJulia »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #83 on: 03 December 2011, 12:36:21 PM »
 [at] inJulia...

sepanjang tidak ada penyerahan asset secara legal (berdasarkan aspek hukum dan peraturan) -- tidak ada penyerahan di notaris -- maka asset tsb adalah menjadi hak dari yang memiliki kepemilikan sah menurut akte / sertifikat.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #84 on: 03 December 2011, 12:44:44 PM »
Tepat!!!
Awalnya saya diajak mendepak pengurus lain. saya tdk bersedia. Ini habis manis sepah dibuang.

Mengajak yg belum kenal vhr sj sulit, skrg kok sok main depak yg sdh ada?
APA TUJUAN MEMBANGUN VIHARA?????????

Krn sy menolak, mk sayapun coba didepak, dg mengajak anggota lain. tp anggota itupun tdk mau.
8: 1. mk, ia kalah suara.
Tp jenius. ia mendanakan tanah yg masih atas namanya ke Sangha.
Ia sengaja membenturkan kami ke Sangha.

Krn Sangha BERSEDIA mendukung, alias masuk dalam taktiknya.  ini membuat kaget, Tidak wajar menurut kami.
nah, menurut bro Johan, APA YG PANTAS kami lakukan?


 _/\_
Maaf RALAT sedikit:

Yang menandatangani surat kami 7 orang.
jadi 7:1
Dan satu lagi, tidak kami libatkan. Abstain, karena ia sudah menjadi anggota Sangha SSS. Kalau dilibatkan, sama dengan menyudutkan beliau.
« Last Edit: 03 December 2011, 12:56:53 PM by inJulia »

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #85 on: 03 December 2011, 01:41:57 PM »
[at] inJulia...

sepanjang tidak ada penyerahan asset secara legal (berdasarkan aspek hukum dan peraturan) -- tidak ada penyerahan di notaris -- maka asset tsb adalah menjadi hak dari yang memiliki kepemilikan sah menurut akte / sertifikat.
Itu jg pemahaman kami, bro dilbert.
dan:

Tidak mengambil barang yg tidak diberikan.

Kalao kami diam membiarkan saja, apa bukan itu yg sedang terjadi???

Apa kami sangat ingin melekati yys kami? TIDAK.

Selanjutnya Bhante AAA maju dengan meminta bantuan KBXX Provinsi XXXX, menyarankan agar YYY diserahkan pada SSS. Seorang Bhante, Guru spiritual, Guru Etika Moral sampai meminta bantuan forum KBTI, ini sudah bukan sekedar meminta lagi, apalagi sekedar Saran. Tapi sudah terkesan sebagai DESAKAN, TEKANAN MEMINTA TERANG-TERANGAN.

Apalah yang patut dan etis kami lakukan, sebagai murid, selain mengiyakan kehendak, rencana dan tindakan Guru Dhamma-Vinaya yang kami sangat muliakan??? Di kuti VVV, dihadiri KBXX XXXX dan Bhante AAA, serta Sdr. GSK (Setelah dipaksa untuk datang. Ibu SM tak bersedia hadir! Aneh). Di pertemuan tersebut sepertinya terungkap kekuatiran Bhante AAA yang tidak berdasar. Jadi PRADUGA yang KELIRULAH yang dipakai dasar bertindak, dasar mengambil alih oleh Bhante AAA. Bisa dikonfirmasi ke KBXX  Provinsi XXXX, untuk lebih detiilnya.

Saat itu juga, kami akhirnya sepakati untuk menyerahkan YYY, VVV ke SSS. Skenario kesepakatannya: Sdr. SudXXXXX meminta fotocopy berkas2 yayasan, akta pendirian, sertifikat tanah, hibah wasiat untuk dibuatkan redaksinya. Dan akan diserahkan ke SSS pada acara Mengenang Bhante GGG di BXX, XXXXXX.

Esoknya Sdr. Ind mengirim SMS kepada Sdr. GSK untuk minta fotocopy surat-surat tersebut agar bisa diserahkan kepada Sdr. SudXXXXX sesuai kesepakatan bersama. Tapi Sdr. GSK menjawab, bahwa ia akan menyerahkan sendiri langsung tanpa lewat YYY. Ia menarik kembali, membatalkan secara sepihak kesepakatan kami semua. Itu arogansi yang hendak mengabaikan, menghapuskan peran YYY. Seolah-olah Vihara VV adalah MILIK PRIBADINYA. Itu tindakan pribadi bukan urusan kami, bukan kesepakatan kami, bukan hak kami melarang tindakan pribadinya. Dengan sikap dan tindakan Sdr. GSK itu, berarti kesepakatan bersama: Bhante AAA, KBXX Provinsi XXXX, kami dan Sdr. GSK, di Kuti VVV SUDAH DIMENTAHKAN DAN DIBATALKAN SECARA SEPIHAK OLEH SDR. PS/ GSK. Transkrip SMS perbincangan kami, masih kami simpan, bila diperlukan.


Kalau tidak keliru, Sdr. SudXXXXX  adalah Ketua majelis tingkat Provinsi, Ikut hadir.
Acara di kuti vihara VVV sudah direncanakan, tapi justru Bapak dan ibu PS, SM tidak hadir. Krn itu, peserta berharap agar yg bersangkutan hadir. Ibu SM pertelpon menolak, hanya pak PS yg bersedia akhirnya datang.


Saat itu juga, kami akhirnya sepakati untuk menyerahkan YYY, VVV ke SSS. Skenario kesepakatannya: Sdr. SudXXXXX meminta fotocopy berkas2 yayasan, akta pendirian, sertifikat tanah, hibah wasiat untuk dibuatkan redaksinya. Dan akan diserahkan ke SSS pada acara Mengenang Bhante GGGG di BXX, XXXXXX.

Kami sudah buktikan, tidak butuh waktu panjang, didepan banyak saksi. bahwa kami tidak ngotot melekati YYY.
Bahwa kami tidak bermaksud menarik lagi apa yg sdh kami sepakti di surat kami. Tapi kita patut meneliti apa sesungguhnya yg terjadi, agar siapapun yg keliru, apapun tindakan yg keliru tidak terulang lagi.

hanya demikian.....
 _/\_


Offline kakao

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.197
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • life is never sure, but die is certain
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #86 on: 03 December 2011, 01:49:50 PM »
aduh Ibu, puyeng bacanya :'(
mending Ibu tidak usah serahkan saja, batalkan, sebarkan isu, juga untuk melawan isu yag beredar, wah ikut karma buruk juga nih ;D , apalagi menyangkut sebuah Vihara ;D
ibu besok merekin aja di depan atau patok, dan ditulis di papan, dengan tulisan "tanah ini/vihara ini/yayasan ini tdk jadi disumbangkan, yang tdk jelas hubungi saya(tulis nomer telpon), all umat bebas kebaktian, Bhante2 juga welcome."
nah selesai ;D
semoga saran saya tidak ditiru ^:)^ ^:)^ ^:)^
saya juga yakin Ibu dan para pengurus lainnya jg punya niatan yang baik untuk Vihara atau tanah itu, mungkin cuma salah persepsi aja loh Bu, berpikirlah untuk melepas Bu, seandainya nyawa ini terlepas dari tubuh dan Ibu masih tidak rela, itu akan menyebabkan terlahir kealam rendah,.ini misalkan loh Bu. ^:)^ ^:)^ maaf kl ada kata2 yang kelewatan

"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[img]

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #87 on: 03 December 2011, 01:52:44 PM »
Quote
Saat itu juga, kami akhirnya sepakati untuk menyerahkan YYY, VVV ke SSS. Skenario kesepakatannya: Sdr. SudXXXXX meminta fotocopy berkas2 yayasan, akta pendirian, sertifikat tanah, hibah wasiat untuk dibuatkan redaksinya. Dan akan diserahkan ke SSS pada acara Mengenang Bhante GGGG di BXX, XXXXXX.
Saya perjelas.
Sdr. SudXXXXX yg membuatkan redaksinya, dan badan Pendiri YYY yang menyerahkan langsung ke sangha SSS.
Banyak anggota SSS yg akan hadir saat acara mengenang Bhante GGGG.

itu rencana kesepakatan kami, Tapi faktanya dibatalkan secara sepihak.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #88 on: 03 December 2011, 01:57:17 PM »
aduh Ibu, puyeng bacanya :'(
mending Ibu tidak usah serahkan saja, batalkan, sebarkan isu, juga untuk melawan isu yag beredar, wah ikut karma buruk juga nih ;D , apalagi menyangkut sebuah Vihara ;D
ibu besok merekin aja di depan atau patok, dan ditulis di papan, dengan tulisan "tanah ini/vihara ini/yayasan ini tdk jadi disumbangkan, yang tdk jelas hubungi saya(tulis nomer telpon), all umat bebas kebaktian, Bhante2 juga welcome."
nah selesai ;D
semoga saran saya tidak ditiru ^:)^ ^:)^ ^:)^
saya juga yakin Ibu dan para pengurus lainnya jg punya niatan yang baik untuk Vihara atau tanah itu, mungkin cuma salah persepsi aja loh Bu, berpikirlah untuk melepas Bu, seandainya nyawa ini terlepas dari tubuh dan Ibu masih tidak rela, itu akan menyebabkan terlahir kealam rendah,.ini misalkan loh Bu. ^:)^ ^:)^ maaf kl ada kata2 yang kelewatan
Thanks bro Kakao,

kalau puyeng, sebaiknya di pass aja, bro.  :)

 _/\_

NB. in - julia, cek gender saya bro. :)

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #89 on: 03 December 2011, 10:13:06 PM »
to : TS

kalau menurut anda ragu lebih baik tidak di hibahkan
Quote
Apalah yang patut dan etis kami lakukan, sebagai murid, selain mengiyakan kehendak, rencana dan tindakan Guru Dhamma-Vinaya yang kami sangat muliakan???

bukankah seorang bhikku tidak boleh meminta "sesuatu" kepada umat awam ? bukankah itu melanggar vinaya ?



Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #90 on: 03 December 2011, 10:15:10 PM »
to : TS

kalau menurut anda ragu lebih baik tidak di hibahkan
bukankah seorang bhikku tidak boleh meminta "sesuatu" kepada umat awam ? bukankah itu melanggar vinaya ?
bukannya meminta, tapi menyarankan untuk memberi...
meskipun artinya secara tersirat memang "meminta", tapi tidak secara langsung..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #91 on: 04 December 2011, 12:36:44 PM »
to : TS

kalau menurut anda ragu lebih baik tidak di hibahkan
bukankah seorang bhikku tidak boleh meminta "sesuatu" kepada umat awam ? bukankah itu melanggar vinaya ?
Ini jg pertanyaan kami, bro.


(Saya replace dg ini saja, ya bro:)

Borobudur telah membuahi pikiran pata maestro dalam menciptakan karya-
karya yang beragam dan tak terhitung jumlahnya. Bahkan, seorang Pujangga
Besar dari Bangladesh, Rabindranath Tagore (1861 -1941) pernah menulis
syair indah tentang Borobudur. Pujangga ini yang juga pemenang Nobel
pertama di luar orang Eropa, menuliskan bait akhir syairnya sebagai berikut
(terjemahan bebas) :   
 “ Manusia kini tak punya damai, hatinya kering akan kebanggaan
selalu mendambakan percepatan dalam hingar bingar mengejar 
benda-benda yang tiada henti berlari dan tanpa punya makna
Hingga nanti pada suatu saat, ia membutuhkan keheningan yang 
berdiri tegar di tengah abad-abad bergolak kebisingan
sampai akhirnya ia yakin, di dalam lautan cinta yang tak terukur 
ada makna terdalam kebebasan 
yang doanya : Biarlah Budha menjadi pelindungku

Syair ini ditulis ketika Rabindranath Tagore mengunjungi Borobudur pada
tanggal 23 September 1927.

(Sumber: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tagore%20borobudur&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Farkeologi.ugm.ac.id%2Fdownload%2F1179813599JOGGAL_Diskusi_Daudpaper.pdf&ei=0fTaToDbD4HQrQeR07XPAQ&usg=AFQjCNHZpQcGvv0AuXtqvxlJBVAfBHLAxQ  )
« Last Edit: 04 December 2011, 12:53:25 PM by inJulia »

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #92 on: 04 December 2011, 12:42:49 PM »
bukannya meminta, tapi menyarankan untuk memberi...
meskipun artinya secara tersirat memang "meminta", tapi tidak secara langsung..
Thanks, bro.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #93 on: 04 December 2011, 01:28:48 PM »
Biarlah Buddha menjadi pelindungku....

 ^:)^

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #94 on: 05 December 2011, 09:57:13 AM »
mengingat sangha Sxx gak merespon surat dari pemilik sah vihara, gimana kalo dikirim dutiyampi dan tatiyampi?
kalo udah tatiyampi, suratnya dibikin terbuka aja  ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #95 on: 05 December 2011, 01:32:33 PM »
mengingat sangha Sxx gak merespon surat dari pemilik sah vihara, gimana kalo dikirim dutiyampi dan tatiyampi?
kalo udah tatiyampi, suratnya dibikin terbuka aja  ;D
Wah, segini aja, saya sudah merasa kebablasan, bro. :D
Padahal yg lebih keras (isinya fakta sikap bhante yg membuat kami merasa belum siap) sudah saya keep.

Surat aslinya semua nama asli, lengkap (kalau pakai inisial, biasa2 surat kami dibilang mengada-ada atau sekedar praduga belaka).
Tapi di sini saya gunakan inisial, krn tujuannya untuk membahas materinya, bukan SIAPA nya.


Point lainnya, kami pada prinsipnya siap taati apapun aturan Sangha. Tapi mohon transparans.
Kalau umat perumah tangga dianggap tercela, buruk, tidak pantas mendirikan yayasan satu vihara, no problem. Kami siap taati, Tapi mohon dimasyarakatkan, agar sikap kami yg keliru tidak diulang umat yg lain. Sederhana.

Bukan bagaimana, surat kami banyak berisi pendapat2 pribadi oknum yg sesungguhnya bukan aturan Sangha. Pendapat pribadi oknum tsb. faktanya membuat pengurus vihara pro kontra, debat, tegang, ribut. karena pendapat pribadi tsb diberikan di kuti pada sebagian umat/pengurus. yang tidak mendengar langsung, merasa aturan tsb. aneh, tidak wajar. Semua ngotot, ribut.

satu contoh, kami (pengurus vihara) pernah ribut, krn sebagian teman KONON mendapat info bhikkhu Non anggota Sangha SSS DILARANG MAKAN di vihara kami. Sangat aneh bin janggal, tapi itu fakta, dan kami tulis di surat. memang akhirnya diluruskan, tapi dengan kearogansian. Di surat, lengkap kami tulis.

Itu sebabnya saran2 oknum yg pada intinya meminta yys kami, kami coba minta konfirmasi ke Sangha. Apa memang itu aturan sangha atau sekedar pendapat oknum. Kalau memang itu aturan sangha, kami sangat amat siap mentaati. Sederhana sesungguhnya. Ini menjadi rumit karena kearogansian oknum.

 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #96 on: 05 December 2011, 01:41:01 PM »
Satu masalah di daerah, bila sudah sampai ditangani pusat, maka segala tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab dan kebijaksanaan Pusat. Jadi kalau surat kami kesannya mempertanyakan Pusat, yah mau bagaimana lagi, karena yang keluar memang kebijakan Pusat. Sudah tidak bicara kebijakan oknum, individu di daerah lagi. Padahal, yang ngotot mungkin pribadi yg ada di daerah.

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #97 on: 05 December 2011, 03:35:11 PM »
bukannya meminta, tapi menyarankan untuk memberi...
meskipun artinya secara tersirat memang "meminta", tapi tidak secara langsung..

antara meminta dan menyarankan memberi jika dilakukan seorang bhikku tetap saja bro . itu kalau menurut saya  :)

jika menyarankan memberi tanpa ada embel2 pemaksaan secara halus itu bisa di benarkan , tapi kalau sampai ujungnya keributan bukankah justru hanya menimbulkan kamma buruk bagi yang bersangkutan
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #98 on: 07 December 2011, 08:00:26 PM »
antara meminta dan menyarankan memberi jika dilakukan seorang bhikku tetap saja bro . itu kalau menurut saya  :)

jika menyarankan memberi tanpa ada embel2 pemaksaan secara halus itu bisa di benarkan , tapi kalau sampai ujungnya keributan bukankah justru hanya menimbulkan kamma buruk bagi yang bersangkutan
jabatan, wewenang, "kepemilikan" satu yys  adalah keduniawian. Bagi Umat awam pun (menurut pemahaman kami) kurang etis dan sungkan mengejar keduniawian dalam organisasi sosial keagamaan. 

Menurut kami, yg patut dibahas mestinya adalah mana yg patut dan mana yg tidak. kalau ini jelas, maka masalah siapa yg mesti menjd B. pendiri otomatis lenyap, tidak perlu dibahas. artinya, kalau umat perumah tangga ditegaskan tidak etis, tidak pantas menjd B. Pendiri dan hanya bhikkhu yg patut, PASTI sbg murid akan kami taati. Azas KETERBUKAAN. Azas Transparansi. Memberikan PEMAHAMAN, bukan Pemaksaan.

***
Praduga teman: kalau yg jadi kepala vihara bijak, bagus. tapi kalau tidak, kita akan SERBA SALAH, nanti.

Dan itu memang terbukti.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
apa itu upper cut ?
« Reply #99 on: 07 December 2011, 08:24:32 PM »
apakah sejak awal, vihara lagi "baru/awal" dan perlu bantuan...
maka GELOMBANG #1 inilah yg dimintain tolong.. dan dibaikin....

setelah "pondasi" udah kuat....

ehhh GELOMBANG #1 tsb digeser begitu aja, tanpa
"thank you", tanpa pemberitahuan, tanpa ba be bu.....
dan udah tentu tanpa penjelasan dehhh

malah teman yg ngomong.... Ehhhh rupanya sekarang
udah ada gelombang baru lho... GELOMBANG #2...

padahal kemarin malamnya org2 gelombang #1 masih
berpikir, bermimpi... bagaimana bisa lebih memajukan wihara tsb... :o :o

Apakah begitu yg terjadi.... (yg disebut UPPER CUT),... sampai org2 berkunang-kunang ?
 :)) :))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: apa itu upper cut ?
« Reply #100 on: 04 January 2012, 03:27:16 PM »
apakah sejak awal, vihara lagi "baru/awal" dan perlu bantuan...
maka GELOMBANG #1 inilah yg dimintain tolong.. dan dibaikin....

setelah "pondasi" udah kuat....

ehhh GELOMBANG #1 tsb digeser begitu aja, tanpa
"thank you", tanpa pemberitahuan, tanpa ba be bu.....
dan udah tentu tanpa penjelasan dehhh

malah teman yg ngomong.... Ehhhh rupanya sekarang
udah ada gelombang baru lho... GELOMBANG #2...

padahal kemarin malamnya org2 gelombang #1 masih
berpikir, bermimpi... bagaimana bisa lebih memajukan wihara tsb... :o :o

Apakah begitu yg terjadi.... (yg disebut UPPER CUT),... sampai org2 berkunang-kunang ?
 :)) :))
Maaf, baru sempat saya respon, bro.
Barusan baca posting di forum tetangga( soal bisnis) :

kebenaran adalah kebenaran ...
tahan uji ...
jadi kalo emang niat anda baik, serta berada di jalur kebenaran, ga perlu ditutup2i ...

Kita belajar Dhamma untuk bisa membedakan mana benar, mana keliru, agar apa yg keliru tidak diulang lagi dan lagi oleh siapapun.
Jadi, saya langsung kemari. :)

Ini faktanya (versi kami):

l
5.   Anggapan Ibu SM bahwa Badan Pendiri YYY asal comot.
Kami terpaksa meneliti sesuatu yang mestinya tidak patut kami permasalahkan, namun terpaksa kami sampaikan agar SSS memahami apa fakta sebenarnya. Utamanya buat feedback dan pembelajaran bersama, agar yg keliru tidak terulang kembali dimanapun. Sejarah situasinya saat itu (awal kami bergabung) adalah:
A.   Bpk. PA, (Alm) Bpk. Han adalah pengurus Walubi Kab. BBB.

B.   Sdr. Sim, Wih, Putra G, Ind, Adi P. adalah pengurus Gemabudhi Kab. BBB. Yang melakukan puja bhakti rutin setiap minggu di Cetiya-nya Sdr. Wih. Pernah mengkoordinir teman2, (sensor)

C.   Bpk. Ibu PS, tidak menjadi pengurus organisasi resmi Buddhis manapun. Tidak ikut aktif dalam kegiatan Vihara (BVV), tapi selalu siap berpartisipasi dalam bentuk dana materi.

Kelompok A & B (aktivis di BVV, B) bergabung, yang bersama-sama mengadakan Pattidana di Gudangnya Bapak CCC tahun 1993, Dana yang terkumpul menjadi saldo awal dan membentuk Panitia Pembangunan Vihara Di Kota SSS.

Setelah proses waktu, ada anggota yang masuk dan ada yang keluar, hanya beberapa gelintir Umat di Kota inilah yang masih tersisa dan bertahan serta tetap mau aktive dan bersemangat. Karena kesamaan tujuan, Panitia Pembangunan Vihara di Kota SSS dengan Bpk. & Ibu PS/GSK, maka dengan keluguan tanpa syakwasangka apapun, bukan mencari nama, jabatan atau apapun, semata-mata kesamaan tujuan membangun vihara, kami bersatu, bergabung. Saling membutuhkan, saling mengisi kekurangan pihak lain.

Awalnya Bapak PS hanya menyumbangkan 2 bidang tanah. Langsung sertifikat di atas namakan Bpk. PA. [Dugaan kami, ini dilakukan untuk meyakinkan para donatur bahwa ini adalah BUKAN vihara Pribadi. Tujuannya untuk meyakinkan dan MENARIK DONATUR. Bijak, arif dan pintar. Belakangan memang akhirnya terdengar,”Buat apa nyumbang viharanya orang kaya?”Saat itu semua bersatu mampu membantah tudingan tersebut.] Tapi dalam satu pertemuan (kami masih ingat sekali), Bpk. GSK bertanya pada kami,”Apa itu cukup?” Saat itu juga beliau berunding dengan Ibu SM, dan saat itu juga akhirnya mereka berdua sepakat menyumbangkan 2 bidang tanah lagi, total 4 bidang. Tambahan 2 bidang ini masih atas nama donatur, belum dibalik nama. Sampai di moment pertemuan itu, Bhikkhu Thy belum pernah ikut bergabung dalam rapat-rapat atau pertemuan2 kami. (Pembuktiannya: dengan bertanya pada Romo Thy, apakah ia tahu dan saksikan sendiri kejadian di atas.) Tidak berapa lama baru beliau ikut bergabung, dengan melakukan puja bhakti rutin setiap Jumat di Rumah kosong Bpk PS di Jl. Imam Bonjol. Tidak sampai sepuluh kali, setelah lahan (calon) vihara YY kami bersihkan secara bergotong-royong dengan bantuan Umat Vihara dan cetiya se Kab. BBB, dan dibangun cetiya sederhana, puja bhakti rutin pindah ke Cetiya YY. Motivatornya adalah Bhikkhu Thy, harus diakui.

Persetujuan masyarakat sekitar diperoleh karena kedekatan Sdr. B.S dan Putra G dengan tokoh masyarakat sekitar lokasi vihara. Tanpa kedekatan ini, persetujuan masyarakat MUSTAHIL diberikan, karena lokasi ini bukan lingkungan Buddhist. Pelajaran yang kami terima, jangan pernah kita melupakan jasa orang lain, apalagi punya NIAT MENDEPAKNYA SETELAH TIDAK DIBUTUHKAN LAGI. Ini sikap dan tindakan yang sangat tercela, apalagi dalam lingkup organisasi spiritual, itu semakin tercela. Tidak patut dicontoh apalagi didukung. Apalagi kita semua dalam konteks PEMBINAAN Dhamma-Vinaya, sikap apa yang patut dan sewajarnya mesti kita berikan kepada mereka, SSS tentu lebih memahami.Yang pasti bukan MENGUSIR atau MENDEPAKNYA.

Dengan akal sehat sederhanapun, dengan posisi A, B dan C di atas, sangat jelas dan gamblang siapa yang sesungguhnya ikut siapa. Apakah logis pihak kami yang aktivis dan pengurus organisasi Buddhis yang ASAL DICOMOT oleh Ibu SM, ikut bergabung, “mengekor”, menjadi kacung tanpa gajih yang harus mengikuti segala perintah Bapak Ibu GSK?

Menurut kami, penggabungan kelompok A, B dan C di atas tersebut tanpa kecuali kedudukannya SETARA. Tidak ada Boss atau pegawai, atasan atau bawahan. Tidak ada PENGKOTAK-KOTAKAN. Ini organisasi sosial keagamaan, yang tidak mengenal pembedaan demikian. Tapi apa makna kebersamaan, organisasi kami itu bagi Bapak Ibu PS? Dari komentar Ibu SM, “Anggota Badan Pendiri itu asal comot” (ini diucapkan di depan Bhante TTT, di Ppn, malam-malam saat kami menghadap bersama, untuk berkonsultasi) adalah sikap arogansi seorang donatur, yang MERASA punya hak untuk mencomot anggota Badan Pendiri YYY. Sikap yang sungguh sangat arogan.

Untuk mendukung kehendak, kemauan Ibu SM, tentunya Bhante ZZZ, Bhante TTT dan Bhante AAA serta SSS mesti meneliti dulu CARA dan MAKNA berorganisasi yang Ibu SM miliki, dan STATUS tanah yang ia serahkan, serta STATUS BANGUNAN di atasnya. Bahwa SSS TIDAK ASAL SETUJU & ASAL DUKUNG, demi menjaga kemuliaan nama harum SSS. Ini pilihan, dan ada konsekuensi di mata masyarakat Buddhist serta Umum. Hiri dan Otappa.



Pemahaman saya,
kalau anak kecil bersikap dan bertindak kekanak-kanakan, kita semua tentu bisa memaklumi. namanya juga anak kecil.
Tapi kalau yg dewasa bersedia mengikuti, menyetujui, mendukung sikap anak kecil tersebut, ini sangat sulit dipahami. Karena yg dewasa, apalagi Guru, mestinya menegur dan meluruskan sikap dan tindakan murid atau anak kecil yg tidak selaras Dhamma.

Demikian jelasnya, bro Johan...
 :)


Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #101 on: 04 January 2012, 05:18:07 PM »
 [at] inJulia, no offence nih... tapi saya bingung baca "kisah" kasus ini karena terlalu banyak inisial-nya. gak tahu member yang lain ngerti kagak ya...

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #102 on: 05 January 2012, 02:57:03 AM »
[at] inJulia, no offence nih... tapi saya bingung baca "kisah" kasus ini karena terlalu banyak inisial-nya. gak tahu member yang lain ngerti kagak ya...
bagaimanakah proses pengangkatan pengurus dalam suatu yayasan/wihara ?
bagaimanakah porsi kekuasaan, besarnya hak voting utk penyumbang besar (spt kapling tanah) ?
bagaimanakah peranan umat dlm voting tsb ?

thx atas ceritanya..
 _/\_ :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #103 on: 05 January 2012, 04:43:50 AM »
 agak.membingungkan ribut ribut ini soal apa sebenarnya?

Soal tanah 2 kapling yang kemudian tidak jadi di serahkan? yang mana?

Bila memang orang yang memberi kemudian tidak rela, kembalikan saja beres toh bila sudah ada bangunan diatas nya relakan saja,  kita menggunakan azas upheka semua terhubung dengan kamma masing masing baik atau buruk.


Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #104 on: 05 January 2012, 05:08:35 AM »
Bila tetjadi keributan karena sangha tertentu tidak boleh hadir memberi dhammadesana di vihara tersebut orang tersebut boleh di persilahkan untuk mengundang YA Maha Kassapa pemimpin sangha pertama setelah buddha pari nibbana untuk bisa menentukan apakah sangha tersebut tidak layak bagi vihara tersebut bila tidak dapat menghadirkan YA Maha Kassapa secara fisik, maka semua sangha tentunya yang berasal dari Sang Buddha dan tentu nya boleh memberi dhamma desana atau menerima undangan dari umat untuk mengajarkan dhamma.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #105 on: 05 January 2012, 05:19:46 AM »
Perlu ada nya di buat suatu buku panduan dan pedoman yang disepakati bersama dan di wariskan  kepada generasi berikut nya. dll

Bila memang ego manusia nya menimbulkan perpecahan harus di ingat segala sesuatu itu anicca ada saat berakhir kadang sangat singkat jadi vihara tersebut bisa saja dikembalikan  menjadi tanah kosong kembali.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #106 on: 05 January 2012, 09:17:34 AM »
dari baca2 thread ini, yg saya mengerti ceritanya:

* sebuah vihara hasil swadaya sekelompok orang, ada yang mendanakan tanah, ada yang mendanakan bangunan dan ada yang mendanakan tenaga. vihara ini dimiliki secara sah oleh sebuah yayasan yg terdiri dari beberapa orang badan pendiri. tentunya donatur sudah bukan lagi pemilik sah karena sudah diberikan dan disahkan oleh hukum

* secara sepihak individu sang donatur tanah mendanakan vihara theravada yang bukan miliknya ini kepada S_I

* beberapa anggota S_I membela, mendukung dan menganjurkan perbuatan pengambilan barang yg tidak diberikan ini, secara nominal mungkin berharga beberapa ratus juta (atau M?). tidak ada anggota S_I yang mengecam tindakan tidak terpuji ini.

* tanpa pengetahuan pemilik sahnya, secara siluman diumumkan sebuah acara serah terima vihara dari pemilik lama ke pemilik barunya (S_I) dan pengelolaannya kepada yayasan baru, dan lagi2 didukung oleh anggota S_I

* tidak ada komunikasi dari S_I atas pengaduan mengenai kasus ini, malahan serah terima terus berlangsung (diam berarti tanda mendukung?)

* karena tidak mau ribut dengan guru spiritualnya, akhirnya pemilik sahnya menyerah dan memilih berdamai dengan S_I dengan menyerahkan saja vihara ini.

kalo semua kronologi dan cerita ini benar, saya merasa kasus ini benar2 menjijikkan, merupakan pelanggaran hukum, vinaya dan moral, yang jauh lebih parah daripada pelanggaran vinaya maen musik atau makan seliwat jam 12 (pelanggaran vinaya ini salah, please jangan dipelintir saya membela pelanggaran vinaya).

cmiiw.
« Last Edit: 05 January 2012, 09:23:28 AM by morpheus »
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Cullaka setthi jataka kisah Mahapanthaka dan culapanthaka
« Reply #107 on: 05 January 2012, 10:38:10 AM »
bila bhikku atau aliran tersebut tidak mempan dengan pemanggilan YA Maha Kassapa.

ini cerita dari jataka atthakata

Cullaka setthi jataka kisah tentang mahapanthaka dan culapanthaka.

bila mereka masih melakukan hal tersebut berarti mereka telah melempar dhamma entah kemana.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #108 on: 05 January 2012, 12:53:16 PM »
dari baca2 thread ini, yg saya mengerti ceritanya:

* sebuah vihara hasil swadaya sekelompok orang, ada yang mendanakan tanah, ada yang mendanakan bangunan dan ada yang mendanakan tenaga. vihara ini dimiliki secara sah oleh sebuah yayasan yg terdiri dari beberapa orang badan pendiri. tentunya donatur sudah bukan lagi pemilik sah karena sudah diberikan dan disahkan oleh hukum

* secara sepihak individu sang donatur tanah mendanakan vihara theravada yang bukan miliknya ini kepada S_I

* beberapa anggota S_I membela, mendukung dan menganjurkan perbuatan pengambilan barang yg tidak diberikan ini, secara nominal mungkin berharga beberapa ratus juta (atau M?). tidak ada anggota S_I yang mengecam tindakan tidak terpuji ini.

* tanpa pengetahuan pemilik sahnya, secara siluman diumumkan sebuah acara serah terima vihara dari pemilik lama ke pemilik barunya (S_I) dan pengelolaannya kepada yayasan baru, dan lagi2 didukung oleh anggota S_I

* tidak ada komunikasi dari S_I atas pengaduan mengenai kasus ini, malahan serah terima terus berlangsung (diam berarti tanda mendukung?)

* karena tidak mau ribut dengan guru spiritualnya, akhirnya pemilik sahnya menyerah dan memilih berdamai dengan S_I dengan menyerahkan saja vihara ini.

kalo semua kronologi dan cerita ini benar, saya merasa kasus ini benar2 menjijikkan, merupakan pelanggaran hukum, vinaya dan moral, yang jauh lebih parah daripada pelanggaran vinaya maen musik atau makan seliwat jam 12 (pelanggaran vinaya ini salah, please jangan dipelintir saya membela pelanggaran vinaya).

cmiiw.

ada masalah seperti ini?  bukan nya ini termasuk adinadana?  memalukan dan memuakkan.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #109 on: 05 January 2012, 02:52:43 PM »
[at] inJulia, no offence nih... tapi saya bingung baca "kisah" kasus ini karena terlalu banyak inisial-nya. gak tahu member yang lain ngerti kagak ya...
Ma kasih, bro Dilbert atas masukannya.
Saya bisa memahami, dan sadari.
Disamping urutannya 'kacau".  :)

Tapi mestinya bisa dibahas per posting/point. Makanya saya usahakan post per nomor/ point. agar tidak mengubah makna.
Dalam hal ini, maka yg dibahas adalah permasalahan PARSIAL. Dan, tentunya, nantinya semua KESIMPULAN PARSIAL ini TIDAK BISA DISIMPULKAN sebagai kesimpulan keseluruhan/ global.

Karena utk membuat kesimpulan global MESTI MELIHAT secara global serta urut, plus apa respon pihak terkait. barulah patut melakukan kesimpulan global. tanpa semua ini, kita hanya bisa membuat kesimpulan parsial.

Ini perbincangan kami:
Quote
Orang bijaksana, berusaha mencari masukan dari kedua belah pihak sebelum membuat kesimpulan ataupun kebijakan.

AP: Soalnya hanya SM yg memberi masukan, kita selama ini tak pernah memberi masukkan ke Sangha.

I: Waduh, apa kita berani beranggapan dan mengingatkan Ketua Sangha bahwa "Orang bijaksana, berusaha mencari masukan dari kedua belah pihak sebelum membuat kesimpulan ataupun kebijakan" ???
Disamping itu, kita sudah beber apa fakta menurut versi kita per surat. Apa lagi yg kurang?

Back to you,
Soal banyak inisial yg membuat bingung, please beri saran bro bagaimana sebaiknya. :)

 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #110 on: 05 January 2012, 03:04:49 PM »
bagaimanakah proses pengangkatan pengurus dalam suatu yayasan/wihara ?
bagaimanakah porsi kekuasaan, besarnya hak voting utk penyumbang besar (spt kapling tanah) ?
bagaimanakah peranan umat dlm voting tsb ?

thx atas ceritanya..
 _/\_ :P
Saya ada buat 4 trit soal ini. Semua posting saya yg berwarna adalah isi surat kami ke sangha.
Biar jelas mohon dibaca, krn saling berkaitan.

tapi pointnya begini:

Ini organisasi sosial keagamaan, bro. keputusan berdasarkan Rapat organisasi. Bukan berdasarkan banyaknya dana atau saham siapapun. Bila ada yg berpandangan serta mendukung: penyumbang terbesar adalah pengambil keputusan tertinggi.

Saya pribadi akan (terpaksa) setujui, case closed!
Tapi infokan pandangan tersebut kepada umat!
Simpel.  :)

Karena menurut saya, pandangan: "penyumbang terbesar adalah pengambil keputusan tertinggi", adalah membunuh karakter sendiri, dan memalukan diri sendiri. Ini pandangan sesat dalam organisasi sosial keagamaan.

Thanks bro.

 _/\_



Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #111 on: 05 January 2012, 03:22:05 PM »
agak.membingungkan ribut ribut ini soal apa sebenarnya?

Soal tanah 2 kapling yang kemudian tidak jadi di serahkan? yang mana?

Bila memang orang yang memberi kemudian tidak rela, kembalikan saja beres toh bila sudah ada bangunan diatas nya relakan saja,  kita menggunakan azas upheka semua terhubung dengan kamma masing masing baik atau buruk.
;D
Soal rebutan kekuasaan, bro. karena ini organisasi sosial keagamaan, maka sudah pasti ini sangat memalukan, buruk sekali buat yg terlibat (ya, termasuk saya.) Sadar dan paham. Siap tidak populer dan dicela. Ini resiko, bro. Demi kebenaran versi saya.


Maaf, fair aja, saya kurang setuju dg sikap "bijaksana bin upekha" demikian, bro. :)
ini MEMICU PENGULANGAN APA YG KELIRU!!!

Kalau yg keliru dibenarkan, dibiarkan ditoleransi: maka ini menjadi salah kaprah!
Fatal, akibatnya bagi Buddhisme sendiri. See???


baru baca di forum tetangga:
Quote
“Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, tetapi PERJUANGANmu akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri"

 #Bung Karno

Saya juga bingung dan tidak tahu apa yg mesti saya lakukan. karena sulitnya, sudah 2 tahuan saya keep ini, tapi kelihatan tak ada perbaikan. maka saya mencoba minta saran di forum ini.

 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #112 on: 05 January 2012, 03:45:26 PM »
Bila tetjadi keributan karena sangha tertentu tidak boleh hadir memberi dhammadesana di vihara tersebut orang tersebut boleh di persilahkan untuk mengundang YA Maha Kassapa pemimpin sangha pertama setelah buddha pari nibbana untuk bisa menentukan apakah sangha tersebut tidak layak bagi vihara tersebut bila tidak dapat menghadirkan YA Maha Kassapa secara fisik, maka semua sangha tentunya yang berasal dari Sang Buddha dan tentu nya boleh memberi dhamma desana atau menerima undangan dari umat untuk mengajarkan dhamma.
;D ;D ;D
Jangankan soal BERCERAMAH.
Pernah ada LARANGAN MAKAN buat bhikkhu Theravada non SSS di vihara kami.
Bahwa bhikkhu Theravada non SSS, dilarang makan di vihara kami.
(Sebagian merasa aturan itu aneh sekali, tapi ada umat yg mendukung dan mempertahankan aturan itu, karena ia dapat aturan ini dari bhikkhu secara langsung. kami (pengurus vihara) debat, ribut krn aturan ini)

Lucu dan aneh? Tapi itu fakta, bro. Sudah kami beber di surat kami.


(sudah hampir saya copas point ini, tp sebaiknya jangan.)

Kalau melihat hal2 demikian, apa sebaiknya diam saja, azas Upekkha bro?  :)



Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #113 on: 05 January 2012, 04:02:29 PM »
(maaf, mau nganter anak les, ntar saya lanjut lagi)

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #114 on: 05 January 2012, 06:01:27 PM »
;D ;D ;D
Jangankan soal BERCERAMAH.
Pernah ada LARANGAN MAKAN buat bhikkhu Theravada non SSS di vihara kami.
Bahwa bhikkhu Theravada non SSS, dilarang makan di vihara kami.
(Sebagian merasa aturan itu aneh sekali, tapi ada umat yg mendukung dan mempertahankan aturan itu, karena ia dapat aturan ini dari bhikkhu secara langsung. kami (pengurus vihara) debat, ribut krn aturan ini)

Lucu dan aneh? Tapi itu fakta, bro. Sudah kami beber di surat kami.


(sudah hampir saya copas point ini, tp sebaiknya jangan.)

Kalau melihat hal2 demikian, apa sebaiknya diam saja, azas Upekkha bro?  :)

Kalau ngasih makan ke orang-orang yang membutuhkan saja seharusnya memang harus digalak-kan, apalagi kepada orang yang hidup selibat (bhikkhu/bhikkhuni yang telah meninggalkan kehidupan perumah tangga).
Kalau sampai ada diskriminasi terhadap bhikkhu/bhikkhuni, wah... wah... ** Speechless deh
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #115 on: 05 January 2012, 06:37:30 PM »
bagaimana kalau disusun sistem, dan aturan supaya
hal spt ini tidak terulang di tempat lain, wihara lain ?

gw rasa yg berduit deh yg berkuasa, biasanya sih begitu... ;D
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #116 on: 05 January 2012, 07:30:10 PM »
di indonesia ini hanya ada satu sangha yang tidak bisa duduk bersama makan dengan sangha lain.

maka aku bilang aliran ini tergolong golongan Mahapatnkah sesuai kisah mahapatnakah yang tidak mengikut sertakan culapatnkah dalam jamuan makan.

Padahal dalam cerita itu Sang Buddha meminta tuan rumah sabar beberapa kali untuk menanti dan menunggu kedatangan culapatnakah untuk memulai jamuan makan.
« Last Edit: 05 January 2012, 07:31:51 PM by daimond »

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #117 on: 07 January 2012, 11:22:30 AM »
Perlu ada nya di buat suatu buku panduan dan pedoman yang disepakati bersama dan di wariskan  kepada generasi berikut nya. dll

Bila memang ego manusia nya menimbulkan perpecahan harus di ingat segala sesuatu itu anicca ada saat berakhir kadang sangat singkat jadi vihara tersebut bisa saja dikembalikan  menjadi tanah kosong kembali.
Menurut saya, dalam organisasi sosial keagamaan, apalagi di Buddhisme, maka Dhamma Vinaya adalah Pedoman, Aturan, Hukum Tertinggi yg semestinya menjadi acuan bersama.

Selain Dhamma vinaya, ada Pedoman, Aturan, Hukum Formal, etika masyarakat. Yang mungkin selaras, tapi mungkin juga bertentangan dengan isi Dhamma vinaya. dalam intern sesama Buddhist, maka bila ada pertentangan, maka kita semua akan memakai Dhamma vinaya sebagai acuan tertinggi.

 _/\_


Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #118 on: 07 January 2012, 02:11:28 PM »
dari baca2 thread ini, yg saya mengerti ceritanya:

* sebuah vihara hasil swadaya sekelompok orang, ada yang mendanakan tanah, ada yang mendanakan bangunan dan ada yang mendanakan tenaga. vihara ini dimiliki secara sah oleh sebuah yayasan yg terdiri dari beberapa orang badan pendiri. tentunya donatur sudah bukan lagi pemilik sah karena sudah diberikan dan disahkan oleh hukum

* secara sepihak individu sang donatur tanah mendanakan vihara theravada yang bukan miliknya ini kepada SSS

Terima kasih banget bro Morpheus yg sudah berkenan meringkas, sehingga menjadi lebih jelas.
Mohon maklum dan maaf, saya belum siap membuka surat kami, copas saya (tulisan berwarna) untuk lebih memperjelas perrtanyaan2 rekan2 di sini. Agar sesuai aslinya. Dan saya usahakan meng copas satu nomor full. Sehingga tidak ada pemotongan2 kalimat, untuk menghindari perubahan makna aslinya.

Setelah beberapa rekan di sini, menyatakan kebingungan dg trit saya, kemarin terbersit ide; bagaimana kalau Admin DC berkenan menyimpan copy surat kami ini?
Tujuannya:
1. Bahwa yg saya post bukan karangan saja.
2. Copy tersebut komplit, tanpa edit, tanpa inisial, sehingga jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
3. Kami, saya, terus terang awam masalah begini, sehingga tidak tahu apa yg mesti kami lakukan. Dan saya yakin, teman2 lain juga mungkin akan menjumpai masalah yg tidak tahu harus bagaimana. Saya pikir Admin DC lebih luas wawasannya, shg bisa membantu solusi apa yg sebaiknya dilakukan. Yah, mediator, gitu. Sehingga masalah tidak berlarut-larut. paling tidak (Tim) Admin DC berkenan memberikan saran, masukan yg proporsional, shg kami2 yg awam ini tidak diam saja, ataupun kebablasan dalam mencari solusi.
4. tentu, bukan untuk tujuan dibuka, ya.
Itu ide yg kemarin terbersit, semoga saran, masukan itu bisa dipertimbangkan Admin DC.

 _/\_

***

Saya coba revisi sedikit sesuai fakta yang saya pribadi tahu, sehingga lebih jelas.

Untuk lebih detiilnya, awal kebersamaan kami bisa dibaca di: Reply #101 on: 04 January 2012, 03:27:16 PM
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21568.0;message=386954

Di tengah perjalanan, Donatur Tanah ingin mendepak teman seperjuangan. Saya pribadi dan beberapa teman lain, jelas menolak NIAT begini. Maka selanjutnya yg menolak kemauan Donatur, dianggap musuh. Ternyata bila lewat rapat yayasan, pihak yg pro Donatur lebih sedikit dp yg menentang. 3 oknum anggota Sangha SSS, "menyarankan" agar yyas, vihara diserahkan ke Sangha, dalam waktu yg berbeda-beda.
Dari sinilah ia meminjam salinan Akta Hibah, kemudian diam2 mengibahkan ke sangha SSS. Ini sangat lihai bin jenius.  Dengan langkah ini, namanya menjadi "harum" di mata SSS, sekaligus mendepak yg menentang kemauannya. Kalau kami tolak, maka kami akan dicap sebagai murid yg melawan guru sendiri. wow, siasat yg sangat lihay!!!

Tanah tsb. sudah dibuatkan akta Hibah wasiat di Notaris kepada Yayasan YYY.
Jangankan begitu, dana yang diserahkan langsungpun (kebanyakan kan begini. Baik berupa pasir, semen, uang dlsb. ) tanpa akta notaris. Secara Dhamma, etika, Hukum, sudah bukan milik Donatur lagi. Maka mengambil apa yg sudah didanakan tanpa ijin YYs adalah pelanggaran semua aturan (Dhamma vinaya, etika masyarakat, hukum formal). jelas dan gamblang sekali.


* beberapa anggota SSS membela, mendukung dan menganjurkan perbuatan pengambilan barang yg tidak diberikan ini, secara nominal mungkin berharga beberapa ratus juta (atau M?). tidak ada anggota SSS yang mengecam tindakan tidak terpuji ini.
Tepatnya begini. Ada 3 oknum anggota Sangha SSS yg "menyarankan" agar yayasan, vihara kami diserahkan ke Sangha. dengan alasan: demi menjamin kelangsungan, kepastian mendapatkan pembinaan Dhamma dari Sangha.

Tapi sebelumnya saya mendapat info, salah satunya: KONON, di Tanggerang ada vihara yg sudah diserahkan ke Sangha SSS, tapi jarang ada Bhikkhu yg membina. mau mengundang pertapa Non Sangha SSS DILARANG. Pengurus menjadi SERBA SALAH. Info ini menjadi salah satu dari beberapa pertimbangan kami: BELUM SAATNYA MENYERAHKAN ke Sangha.

Maka kami menulis surat ke Sangha SSS, membeberkan apa problem kami sekaligus minta kepala vihara. Dg Tujuan, kepala Vihara akan mampu menengahi. Tapi yang datang justru Surat sangha SSS yg isinya sangat amat di luar apa yg bisa kami duga. Shock, kok bisa Sangha SSS mau, bersedia mengikuti kemauan ibu SM. Menurut kami: sangha sudah bersedia dan berani MENYETUJUI dan MENDUKUNG APA YG TIDAK SESUAI DHAMMA VINAYA, ETIKA MASYARAKAT, HUKUM FORMAL.

(nah, yg saya copas di sini adalah sebagian dari isi respon surat kami untuk saran yg sangat mengejutkan kami. kami bingung bagaimana mesti menjawab saran Sangha yg kami Muliakan. Minta waktu Padesanayaka, ditolak: jawab saja langsung ke Sangha. Salah seorang teman ke ketua umum Sangha, justru beliau menghindar: Bicarakan dg Padesanayaka saja, ia lebih tahu masalahnya.). Merasa dipingpong...

Bagaimana lagi, dg segala keterbatasan wawasan, pemahaman, kami tuliskan apa fakta yg kami tahu, dg tujuan agar menjadi bahan masukan dan pertimbangan Sangha SSS. Awalnya dg masukkan tersebut, kalau sangha TETAP meminta, maka kami siap serahkan. tapi kemudian, kami berubah pikiran:

Quote
= UPDATE_15 Juli 2010 =

Kami sepakat menyerahkan Yayasan kami ke SSS, kami sudah sampaikan secara lisan kepada Bhante S, di Vihara BS. Bagaimana prosedur penyerahannya, kami menunggu pengaturan dan arahan SSS. Bagaimana susunan pengurus dan segala sesuatunya nanti, adalah wewenang SSS SEPENUHNYA.

Pemahaman kami, belum terjadi serah terima. Baru persetujuan. hampir setahun kami tunggu, tidak ada kabar.


* tanpa pengetahuan pemilik sahnya, secara siluman diumumkan sebuah acara serah terima vihara dari pemilik lama ke pemilik barunya (S_I) dan pengelolaannya kepada yayasan baru, dan lagi2 didukung oleh anggota S_I
iluman diumumkan sebuah acara serah terima vihara dari pemilik lama ke pemilik barunya (SSS) dan pengelolaannya kepada yayasan baru, dan lagi2 didukung oleh anggota SSS

* tidak ada komunikasi dari SSS atas pengaduan mengenai kasus ini, malahan serah terima terus berlangsung (diam berarti tanda mendukung?)


Tiba2 kami menerima SMS dari Romo K, begini:

Quote
Namo buddhaya! pd tgl 13 nov 2011 stlh makan pagi bhikkhu sangha akan diadakan penyerahan yayasan (sensor/injulia) kpd sangha divihara (sensor/injuliaq) .tk
Quote
untuk lebih jelasnya silahkan  hubungi Bhante (TTT. Sensor/injulia)  thera.

Besoknya KONON (ini pengakuannya), setelah Romo K berkonsultasi dg ketua Umum sangha, acara berubah menjadi:
Quote
Acara bukan serah terima, tapi PATIDANA dan UCAPAN TERIMA KASIH Sangha atas penyerahan Vihara VVV ke Sangha SSS.

Aneh.... belum terjadi serah terima kok sudah bikin acara Pattidana???
Rekayasa apa lagi???

Begini, tabungan YYs YYY [dimana untuk menarik uang butuh 2 tanda tangan. bendahara (WH)  dan ketua(PS)] masih ada saldo 30an juta (hampir 40 juta rp). ini dana umat. Ini yg diakui haknya ibu SM, dan selalu diminta. Sdr. PS anggota Badan Pendiri dan suami Ibu SM. Tapi ibu SM bukan anggota Badan Pendiri. Ia menolak saat ditawarkan, dulu.
Sdr. WH belum menanda tangani slip penarikan tabungan, krn itu mestinya lewat rapat anggota. Sekaligus menunggu respon Sangha SSS. Saat serah terima YYs YYY lah waktu yg tepat menyerahkan slip penarikan tsb.

Saya melihat keanehan perubahan acara oleh organisasi sekaliber Sangha SSS, maka saya simpulkan: Ini rekayasa ibu SM, tujuan acara ini cuma ingin mengambil uang tersebut. jadi buat apa saya tutup toko untuk memenuhi rekayasa ibu SM? Saya pribadi tidak hadir.

Faktanya? KONON, krn saya tidak hadir, jadi masih perlu diklarifikasi, maaf:

Saat itu banyak bhikkhu hadir (acara intern Sangha), banyak umat daerah lain hadir (ada peresmian rupang), Tapi acara penyerahan sisa uang YYs YYY, kesannya disembunyikan, tidak semua Bhante tahu apa acara tambahan ini sesungguhnya karena disebutkan: Penyerahan dana Umat ke Sangha. tanpa menyebut soal Yys kami. Yang hadir yg bersangkutan saja (dalam arti; umat dari daerah lain tidak tahu, tidak ikut menyaksikan). Sdr. WH menyerahkan ke Ketua Sangha, kemudian Ketua Sangha memberikan ke Ibu SM.

***
Kemudian ada Bhante Senior meminta Sdr. WH untuk membuat sejarah vihara kami.
saya pribadi bertanya: sejarah yg bagaimana? Fair yang apa adanya atau rekayasa?
kalau yg fair apa adanya, saya siap buatkan. tapi kalau yg rekayasa, maaf. jelas kami yg akan menjadi kambing hitam dalam sejarah rekayasa ini. Dan ibu SM akan merasa semua sikap dan tindakkannya adalah baik, benar.

***

Saya melihat banyak ketidak wajaran sudah terjadi. Saya cuma ingin kejelasan apa sesungguhnya yg telah terjadi di vihara kami.Tidak jelas.... Dan karena tidak jelas, bagaimana kami mesti menyususun sejarah vihara VVV???

 _/\_
« Last Edit: 07 January 2012, 02:31:35 PM by inJulia »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #119 on: 07 January 2012, 02:22:06 PM »
Acara bukan serah terima, tapi PATIDANA dan UCAPAN TERIMA KASIH Sangha atas penyerahan Vihara [gmod]*******[/gmod]
 _/\_

Nama Vihara-nya : [gmod]sensor[/gmod] ?
« Last Edit: 15 January 2012, 07:17:12 PM by ryu »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #120 on: 07 January 2012, 02:27:58 PM »
Nama Vihara-nya : [gmod]sensor[/gmod] ?

:hammer: sensor
« Last Edit: 07 January 2012, 09:06:53 PM by ryu »

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #121 on: 07 January 2012, 02:33:44 PM »
Nama Vihara-nya : VVV?
Mohon di modify, bro. Maaf.....
Dan nama sanghanya.
Mohon Pak Admin atau Pak Mod berkenan meralat.
Post saya sudah saya modify.
Thanks
 _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #122 on: 07 January 2012, 02:36:44 PM »
Mohon di modify, bro. Maaf.....
Dan nama sanghanya.
Mohon Pak Admin atau Pak Mod berkenan meralat.
Post saya sudah saya modify.
Thanks
 _/\_

kemungkinan mod/admin tidak memonitor thread ini, silakan anda click "report to moderator" dengan menyertakan request anda, agar mendapat perhatian mrk.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #123 on: 07 January 2012, 02:43:46 PM »
..........

Ini perbincangan kami:
Back to you,
Soal banyak inisial yg membuat bingung, please beri saran bro bagaimana sebaiknya. :)

 _/\_

gunakanlah label yg lebih mewakilin....

pybgTanah_lk = peyumbang tahan lk
pybgTanah_pr = ........................perempuan
sanghaTRVD = sangha Theravada
sanghaVisiting = sangha yg mampir
BhiksuTRVD_t = biksu theravada thera
pngrus ketua, ngnrus wl ketua, pngrus bendahara

dapatkah kasih gambaran bagaiaman SIFAT donator besar tsb ?
adakah pengurus2 menyinggung perasaan donator besar ? ...
   (spt dia tidak mendptkan tempat duduk didepan, dst dst) ?

bro sebagai apa di sana ?  :o

tabah ya,... apapun yg terjadi, janganlah menjadi benci... dan org lain cilaka..hahhaha
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #124 on: 07 January 2012, 03:26:41 PM »
Kalau ngasih makan ke orang-orang yang membutuhkan saja seharusnya memang harus digalak-kan, apalagi kepada orang yang hidup selibat (bhikkhu/bhikkhuni yang telah meninggalkan kehidupan perumah tangga).
Kalau sampai ada diskriminasi terhadap bhikkhu/bhikkhuni, wah... wah... ** Speechless deh
Isi surat kami, ada yg lebih jelas menunjukkan penolakan, sentimen kepada bhikkhu Non SSS.

Memang larangan itu akhirnya dinyatakan : bukan demikian maksud nya.

tapi, secara akal sehat: apakah hal sepele demikian terlalu ribet untuk dimengerti shg bisa membuat pendengar salah tangkap?

Akhirnya saat ke VVV lagi, Bhante TTT mengklarifikasi bahwa beliau tidak bermaksud melarang 2 Bhikkhu tersebut MAKAN di VVV. Detilnya entah bagaimana, bukannya minta maaf, tapi justru mengancam kami agar bungkam, (kurang lebih) “Jangan membahas soal ini lagi, cu-kup sam-pa-i di-si-ni, ja-ngan di-ba-has la-gi ti-tik sam-pai di-si-ni sa-ja, ya”, dengan suara ditekan, perlan-lahan dan terputus-putus sambil mendelikkan matanya kepada kami. Ibu Putu, Ibu Meg* (Cu* ing), Indr* dan beberapa gelintir Umat hadir di moment ini, di ruang tamu kuti VVV. Kami SELALU DIAM, TIDAK BERANI BERKUTIK, hanya bisa mengangguk sebagai rasa hormat kami. (bisa dikonfirmasi pada Bhante2 di BBBB, pernahkah kami berbantahan, berdebat tentang APAPUN dengan beliau-beliau yang kami sangat muliakan.) Dan ternyata itu sikap diam kami yang keliru! Sehingga di surat ini meledak SEBAGIAN kami keluarkan. Mohon dimaafkan dan dimaklumi. Demi kebahagiaan orang banyak.


Itu isi surat kami (maaf, yg nomor ini tidak semua saya copas). Tapi benernya begini (saya pribadi hadir menjadi saksi dalam dua kejadian ini):
Ketika mendapat penjelasan itu, saya hanya merasa aneh. Kok sampai sebegitunya meralat. Apa.... yg aneh, ya? Bingung, tapi cuma bisa diam saja.

Tapi kebingungan saya terjawab ketika belakang hari, di Kuti, Bhante SSS (yg lebih senior) menjelaskan(kurang lebih),"Saya sudah menegur Bhante TTT, karena tidak ada larangan makan demikian itu".

Karena istilah yg dipakai adalah "menegur", saat itu saya baru ngeh dan mengerti bahwa penjelasan Bhante TTT saat itu adalah ANCAMAN agar kami bungkam dan tutup mulut tentang masalah ini.

***
Tulisan yg saya copas, mungkin kesannya berjiwa pembrontak, suka ngeyel, suka berdebat. Maka saya copas dan garis bawahi, agar Sangha bisa melakukan cek dan recek kepada Bhante di pulau BBBB, mengkonfirmasi sikap kami selama ini terhadap para Bhante:

Kami SELALU DIAM, TIDAK BERANI BERKUTIK, hanya bisa mengangguk sebagai rasa hormat kami. (bisa dikonfirmasi pada Bhante2 di BBBB, pernahkah kami berbantahan, berdebat tentang APAPUN dengan beliau-beliau yang kami sangat muliakan.) Dan ternyata itu sikap diam kami yang keliru! Sehingga di surat ini meledak SEBAGIAN kami keluarkan. Mohon dimaafkan dan dimaklumi. Demi kebahagiaan orang banyak.

 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #125 on: 07 January 2012, 03:31:27 PM »
kemungkinan mod/admin tidak memonitor thread ini, silakan anda click "report to moderator" dengan menyertakan request anda, agar mendapat perhatian mrk.
Thanks bro Indra.
Done!

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #126 on: 07 January 2012, 03:48:13 PM »
gunakanlah label yg lebih mewakilin....

pybgTanah_lk = peyumbang tahan lk
pybgTanah_pr = ........................perempuan
sanghaTRVD = sangha Theravada
sanghaVisiting = sangha yg mampir
BhiksuTRVD_t = biksu theravada thera
pngrus ketua, ngnrus wl ketua, pngrus bendahara

dapatkah kasih gambaran bagaiaman SIFAT donator besar tsb ?
adakah pengurus2 menyinggung perasaan donator besar ? ...
   (spt dia tidak mendptkan tempat duduk didepan, dst dst) ?

bro sebagai apa di sana ?  :o

tabah ya,... apapun yg terjadi, janganlah menjadi benci... dan org lain cilaka..hahhaha
Thanks atas sarannya, bro Cumi.
PS alias GSK (adalah suami ibu SM) : Mereka Penyumbang tanah.
PS Anggota B. Pendiri. Sedang Ibu SM, tidak. Ibu SM Hanya menjadi pengurus Dayaka Sabha.

Kami punya ego yg sama besar. Pemahaman kami, harapan kami, Sangha menegur sikap kami yg tidak selaras Dhamma vinaya, dan mendukung sikap dan tindakan yg selaras Dhamma. Tanpa pandang bulu.

Setahu saya, versi saya, banyak pengurus vihara mundur karena sikap dan tindakan ibu SM.

Saya kebetulan mantan sekretaris di: Dayaka sabha dan pengurus YYs lama.

Thanks bro Cumi.

 _/\_


Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #127 on: 07 January 2012, 03:51:57 PM »
tabah ya,... apapun yg terjadi, janganlah menjadi benci... dan org lain cilaka..hahhaha

Menyerah...
tidak selalu berarti kelemahan.
Terkadang itu juga bisa bermakna:
Kita cukup kuat untuk melepaskannya...


 :)

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #128 on: 07 January 2012, 04:01:24 PM »
bagaimana kalau ketemu 4mata dgn penymbang tanah...

tanya apakah selama ini pengurus kerjanya tidak baik ?
apakah ada hal2 yg kurang berkenan selama ini ?


--------
utk penyumbang besar ? bagaimana cara terima kasih yg baik ?
apakah dia diberi tempat duduk didepan (sedapat mungkin) ?
atau namanya terukir di salah satu tembok ? (karna ada rumah sakit yg pakai cara ini lho)
  jadi setelah sekian tahun, dia selalu dikenang orang...

merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #129 on: 07 January 2012, 04:58:37 PM »
Mohon di modify, bro. Maaf.....
Dan nama sanghanya.
Mohon Pak Admin atau Pak Mod berkenan meralat.
Post saya sudah saya modify.
Thanks
 _/\_

punya saya sudah tidak bisa di modify... terpaksa minta bantuan admin / global moderator....
sorry kelepasan...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #130 on: 08 January 2012, 11:46:47 AM »
bagaimana kalau ketemu 4mata dgn penymbang tanah...

tanya apakah selama ini pengurus kerjanya tidak baik ?
apakah ada hal2 yg kurang berkenan selama ini ?


--------
utk penyumbang besar ? bagaimana cara terima kasih yg baik ?
apakah dia diberi tempat duduk didepan (sedapat mungkin) ?
atau namanya terukir di salah satu tembok ? (karna ada rumah sakit yg pakai cara ini lho)
  jadi setelah sekian tahun, dia selalu dikenang orang...
Dalam bisnis, kalau ada anak buah, karyawan yg dinilai jelek, bisa dipecat, dan 1000 orang antre minta pekerjaan.
Tapi dalam kepengurusan vihara, berani arogan main pecat, siapa umat yg akan mau menjadi pengurus nantinya? :D

Setahu saya, tidak gampang mengajak teman, umat agar bersedia menjadi pengurus. Alasan bermacam-macam, yang paling banyak: bukan bidangnya, takut salah, tak mampu mengerjakan tugasnya. Jadi memang bukan profesional. tapi konsep kepengurusan kerja sosial kan: pembinaan, kebersamaan, saling mengingatkan, saling support. kalau ada yg merasa pinter, tularkan kemampuan itu pada yg dianggap lugu. Tidak ada main pecat, kecuali jelas2 melakukan tindakkan yg merugikan organisasi.

Bapak penyumbang tanah juga duduk dalam kepengurusan vihara, Panitia Pembangunan. Sebagai kehormatan, beliau didudukkan sebagai Ketua atau wakil ketua. Yang bersedia aktive orangnya itu dan itu saja. jadi saling rangkap tugaslah sikonnya.

 _/\_

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #131 on: 08 January 2012, 11:58:10 AM »
bagaimana keputusan diambil oleh yayasan ini ? dptkah bro jelaskan ?
dan dimanakah letak kelemahan atau kesalahan sehingga terjadi kekecewaan di pihak tertentu ?

mengenai aturan (rules), apakah penyumbang tanah juga sering melanggar aturan yg ditetapkan...

contoh, setiap org hanya dpt 1 buku panduan mantra Ta Pei Cou,...
   tapi teman baik bos datang, maka dia memberikannya 5 buku.
   apakah kejadian ini apakah ada anggota pengurus yg "ngotot" menuntut hanya boleh 1 ?

mohon masukan
 _/\_
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #132 on: 08 January 2012, 01:08:39 PM »
Mungkin bisa saya, kita jadikan referensi:


Quote
ETIKA  PANDITA
MAJELIS  AGAMA  BUDDHA  THERAVADA  INDONESIA

7. Seorang pandita akan selalu memperlakukan umat dengan baik, ramah dan sopan tanpa memandang status sosial, kedudukan atau materi.

Sumber:
http://www.magabudhi.org/artikel_dhamma/baca/13/etika-dan-etiket-sikap-batin-memberikan-tauladan.-oleh-pdt.-dr.-dharma-k.-widya-m.kes-spak

Saya bukan pandita, hanya umat biasa. tapi etika di atas patut juga saya jalankan.

1. yang kita pandang bukan status sosial, kedudukan atau materi seseorang, tapi sikap dan tindakannya. Tapi dalam realitasnya, apakah ini mungkin kita jalankan? Sepertinya susah, kalau kita mau jujur pada diri sendiri. Wani piro? UMUMNYA, kita punya harga untuk dibeli. Bedanya, hanya ada yang jual murah dan ada yg mahalan.  :)


Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #133 on: 08 January 2012, 01:37:24 PM »
bagaimana keputusan diambil oleh yayasan ini ? dptkah bro jelaskan ?
dan dimanakah letak kelemahan atau kesalahan sehingga terjadi kekecewaan di pihak tertentu ?

mengenai aturan (rules), apakah penyumbang tanah juga sering melanggar aturan yg ditetapkan...

contoh, setiap org hanya dpt 1 buku panduan mantra Ta Pei Cou,...
   tapi teman baik bos datang, maka dia memberikannya 5 buku.
   apakah kejadian ini apakah ada anggota pengurus yg "ngotot" menuntut hanya boleh 1 ?

mohon masukan
 _/\_
Saya sharing, semoga menjadi bahan masukan.

Yg aktive sedikit, jadi menjadi pengurus yayasan, Dayaka saba, Panitia Pembangunan, main rangkap.
Dalam hal ini yg aktive adalah komponen Pengurus vihara. Acara vihara, puja bhakti yg yg jalan adalah Pengurus Dayaka Sabha.

Pointnya, penyumbang tanah bersikap dan bertindak vihara itu milik pribadinya. Pengurus yang lain kesannya hanya dianggap sbg pegawe tanpa gaji. Nurut, ok, ngga mau nurut atau menentang: pecat atau dimusuhi.

Lain kali bangun vihara, sebaiknya bikin vihara pribadi, silahkan kelola sendiri, gajih karyawan. main pecat atau semau gue, tentu tak akan ada yg protes.
Atau patungan bersama, jangan satu penyumbang tanah. Resikonya ribut. seperti yg kami alami.

 _/\_



Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #134 on: 08 January 2012, 01:42:53 PM »
Dulu saya ada buat artikel, saya cari dulu arsip saya. smoga ketemu.

Pointnya:
- berdana utk kebahagian banyak orang, jangan sampai malah merugikan banyak orang.
- Setelah berdana, lupakan. Jangan dana (apa yg sudah diberikan) terus digandoli, dan diatur sebagai milik pribadi lagi. Begitu didanakan, itu sudah bukan hak milik kita lagi. Kalau belum rela, sebaiknya jangan di danakan dulu.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #135 on: 10 January 2012, 12:10:10 PM »
punya saya sudah tidak bisa di modify... terpaksa minta bantuan admin / global moderator....
sorry kelepasan...
Noproblemo, bro.

dari sini, saya belajar perlunya tombol "Preview".

Dan, kalau ada posting yg keliru, jangan lagi kita copas.

 ;D

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #136 on: 10 January 2012, 01:18:12 PM »
Noproblemo, bro.

dari sini, saya belajar perlunya tombol "Preview".

Dan, kalau ada posting yg keliru, jangan lagi kita copas.

 ;D

kecuali ada yang capture screen DC sewaktu nama vihara-nya tertulis secara eksplisit, selain itu gak ada masalah... hehehhee
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #137 on: 10 January 2012, 01:21:21 PM »
masih ada di quotenya tuh....
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #138 on: 10 January 2012, 02:24:33 PM »
masih ada di quotenya tuh....

quote saya seharusnya sudah clear... quote yang mana lagi yang ada eksplisit nama vihara-nya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #139 on: 10 January 2012, 02:27:00 PM »
quote saya seharusnya sudah clear... quote yang mana lagi yang ada eksplisit nama vihara-nya ?
#120
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #140 on: 10 January 2012, 03:20:47 PM »
quote saya seharusnya sudah clear... quote yang mana lagi yang ada eksplisit nama vihara-nya ?
#120


done
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything