//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3  (Read 29235 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
[ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« on: 19 March 2010, 11:25:13 AM »
Mohon bantuannya,saya sedang berusaha mendalami Vinaya,dan berusaha mempraktekan Vinaya,paling tidak tahu secara teori tentang Vinaya yang belum tersentuh,.. ^:)^

Dalam kitab komentar terhadap Brahmajala sutta dan Kankhavitarani menyebutkan 2 faktor untuk sila ke 3 ["abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami" ] :
1.Sevanacittam : niat untuk berhubungan seksual
2.Maggena maggap-patipadanam : kontak seksual melalui salah satu lubang[Vagina,anus,mulut]

Kitab Komentar terhadap Khuddakapatha menyebutkan 4 faktor terhadap sila ke 3["abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami" ] :
1.Ajjhacaraniya-vatthu : dasar atau jalur untuk perbuatan salah.
2.Tattha-sevanacittam : niat untuk melakukan hubungan seksual
3.Savanap-payogo : usaha untuk berhubungan seksual
4.Sadiyanam : perasaan senang

Sedangkan 4 faktor yang dijelaskan terhadap sila ke 3[Kamesu micchacara] :
1.Agamaniya-vatthu : yang seyogianya tidak dikunjungi[20 kelompok wanita]
2.tasmim sevanacittam : niat untuk berhubungan seksual dengan salah 1 dari 20kelompok wanita yang disebutkan di atas.
3.Sevanap-pagayo : usaha untuk berhubungan seksual
4.maggena maggappatipatti adhivasanam : terjadi kontak seksual melalui usaha tersebut.

Nah yang mau saya tanyakan adalah dari sila ke 3 Uposatha/Atthangasila dan sila ke 3 dari Pancasila selalu menyebutkan "hubungan seksual" yang notabene ditranslatekan atau memiliki pengertian penerjemahan dalam bahasa Indonesia sebagai hubungan seksual antara 2 orang..

dalam Sanghadisesa menyebutkan bahwa "onani" adalah pelanggaran,dalam hal ini Sanghadisesa adalah kedisiplinan/peraturan kebhikkhuan,yang berati "hanya" berlaku untuk Komunitas Sangha,bagaimana dengan umat awam?

apakah yang tercantum dalam sila ke 3 Pancasila dan sila ke 3 Atthangasila,tentang "onani"?apakah dalam melaksanakan Pancasila atau Atthangasila seseorang yang melakukan "onani" itu tidak termasuk pelanggaran?Jika termasuk pelanggaran,apakah dasar rujukan sutta atau vinaya sehingga itu dikatakan "pelanggaran"?

yang saya bicarakan disini adalah soal umat awam,bukan Sangha..

Anumodana _/\_
« Last Edit: 19 March 2010, 11:31:27 AM by Riky_dave »
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #1 on: 19 March 2010, 11:38:34 AM »
Ini lagi bicarain sila yang jumlahnya berapa sih?
Masing-masing beda batas dan pengertiannya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #2 on: 19 March 2010, 11:42:22 AM »
Lagi bicarain soal Pancasila dan Atthangasila..kan kalau hanya laksanain Pancasila maka sila ke 3 nya disebut kamesu micchacara...kalau Atthangasila/8 Sila ,sila ke 3 nya menjadi abrahmacariya ..kurang jelas ya tulisan saya diatas? :)

Anumodana _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #3 on: 19 March 2010, 12:25:58 PM »
masalahnya hal ini sepertinya sudah pernah di bahas ricky

Quote
apakah yang tercantum dalam sila ke 3 Pancasila dan sila ke 3 Atthangasila,tentang "onani"?apakah dalam melaksanakan Pancasila atau Atthangasila seseorang yang melakukan "onani" itu tidak termasuk pelanggaran?Jika termasuk pelanggaran,apakah dasar rujukan sutta atau vinaya sehingga itu dikatakan "pelanggaran"?

yang saya bicarakan disini adalah soal umat awam,bukan Sangha..

jd hasilnya kembali ke masing2 individu, klo mo onani dgn alasan hal sila ke 3 hanya untuk para bhiku, itu terserah..

aku seh, walau cuma org awam, menggangap onani itu pelangaran, toh tak ada salahnya menganggap onani pelangaran... bukan hal besar..


how bout u?
sampai harus sibuk2 nyari dasarnya melalui rujukan sutta, dan vinaya (yg jelas2 buat para bhikhu), hanya untuk memastikan bahwa itu pelangaran saat melakukan uposatha sila...?? dan hasilnya jika ada rujukannya tidak lagi ragu untuk tidak onani 1 hari yaitu di hari uposatha , atau jika tidak ada rujukannya..tidak lagi ragu2 untuk onani di hari uposatha


gak lama lagi bakal ada yg tanya, rujukannya nya apa maen game gak boleh?  rujukannya gosip2 ato telpon2 gak boleh...

untuk pancasila pun berlaku hal yg sama... jika mau

« Last Edit: 19 March 2010, 12:28:42 PM by The Ronald »
...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #4 on: 19 March 2010, 02:26:58 PM »
 [at]  Ronald,

jika kita mendiskusikan sesuatu, sebaiknya dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, bukan untuk mencari celah-celah pembenaran. kalo ada member yg mendiskusikan sila-3, bukan berarti karena mau melakukan onani secara sah. diskusi sila-1, untuk membunuh yang benar, sila-2 untuk mencuri yang benar, dst.

karena Riky menanyakan sehubungan dengan Vinaya/Sila, ya mari kita jawab sesuai apa yang ditanyakan. saya merasa bahwa semua diskusi yang dilakukan bahkan dalam diskusi2 hardcore sekalipun tetap ada manfaat yang bisa kita dapatkan.

_/\_

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #5 on: 19 March 2010, 02:46:57 PM »
well, dia minta pandagan menurut sutta dan vinaya..untuk umat awam.. kan rasanya agak aneh, sedangkan vinaya itu untuk bhikhu, apa pun hasilnya jika menurut vinaya.. yah tetap untuk bhikhu , umat awam boleh menolaknya, tp lebih baik di terima...

klo masalah onani, keknya ada di sutta mahayana, aku pernah baca, klo yg therevada..belum pernah.
...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #6 on: 19 March 2010, 07:44:10 PM »
masalahnya hal ini sepertinya sudah pernah di bahas ricky

Bahas dimana ya? :)


Quote
jd hasilnya kembali ke masing2 individu, klo mo onani dgn alasan hal sila ke 3 hanya untuk para bhiku, itu terserah..

aku seh, walau cuma org awam, menggangap onani itu pelangaran, toh tak ada salahnya menganggap onani pelangaran... bukan hal besar..
Kalau umat awam doang,bagusnya menggunakan rujukan Vinaya,bukan nebak2 salah atau benar..kan belum sotapanna kan?atau kalau sudah sotapanna saya sih no comment,saya belum sotapanna jadi masih butuh rujukan.. :)


Quote
how bout u?
sampai harus sibuk2 nyari dasarnya melalui rujukan sutta, dan vinaya (yg jelas2 buat para bhikhu), hanya untuk memastikan bahwa itu pelangaran saat melakukan uposatha sila...?? dan hasilnya jika ada rujukannya tidak lagi ragu untuk tidak onani 1 hari yaitu di hari uposatha , atau jika tidak ada rujukannya..tidak lagi ragu2 untuk onani di hari uposatha
Bro yang baik,didalam Kalama Sutta sudah tercantum,silakan dibaca..dan lagi,kalau mau menjalani SILA itu HARUS tahu SECARA PASTI tentang SILA tersebut... :)


Quote
gak lama lagi bakal ada yg tanya, rujukannya nya apa maen game gak boleh?  rujukannya gosip2 ato telpon2 gak boleh...

untuk pancasila pun berlaku hal yg sama... jika mau



Berati itu orang bodoh..jelas sudah dikatakan dalam Atthangasila apapun yang menyenangkan pancaindera itu pelanggaran dari sila ke 7..

dan dari sila ke 3 yang saya lihat,saya tidak melihat bahwa "onani" dikatakan salah,karena disebutkan "berhubungan seksual" bukan "tindakan seksual",jelas arti disana beda..kalau berhubungan seksual ada 2 oknum,kalau tindakan seksual cukup 1oknum saja bisa..dan lagi di sila ke 3[abrahmacariya] disebutkan bahwa berhubungan seksual dengan pasangan yang resmi juga merupakan pelanggaran,tetapi dalam sila ke 3[kamesumicchacara] disebutkan bahwa berhubungan seksual dengan pasangan resmi bukan lah pelanggaran..

saya tidak tahu bagaimana anda menanggapi Sila/Vinaya,tetapi saya menanggapi sila itu dengan jeli,karena saya masih diliputi oleh MOHA,jadi dengan rujukan SILA saya tahu mana yang kusala mana yang akusala,bukan dengan "sok tahu" sesuatu sebagai kusala atau akusala..

Anumodana _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #7 on: 20 March 2010, 07:26:08 AM »
pernah di bahas di : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11324.0.html

post terakhirnya :

Perihal ini kurang-lebih sudah pernah saya diskusikan dengan Bro Kainyn_Kutho...

Pada hakikatnya, pelanggaran sila ketiga dalam Pancasila Buddhis adalah melakukan hubungan seksual dengan orang yang tidak pantas; misalnya dengan orangtua sendiri, dengan pasangan orang lain, dengan anak di bawah umur, dengan pemaksaan, dll.

Beberapa orang menyatakan bahwa oral seks dan anal seks juga termasuk dalam pelanggaran sila ketiga, meskipun hal ini dilakukan dengan pasangan sendiri.

Berhubungan seks dengan pasangan sebelum menikah tidaklah berbeda dengan berhubungan seks dengan pasangan setelah menikah. Di permukaan, persepsi kita akan menilai bahwa berhubungan seks di luar nikah adalah "perbuatan buruk". Persepsi kita hanya menilai bahwa selembar surat nikahlah yang membuat "hubungan seks" antar pasangan menjadi "halal". Padahal pernikahan, ritual dan resepsi pernikahan hanyalah formalitas manusia, untuk mengumumkan komitmen hidup berpasangan kepada khalayak ramai; yang menunjukkan nilai peradaban manusia yang lebih tinggi dari hewan.

Dalam pemahaman Buddhisme, berhubungan seks sebaiknya dilakukan dengan komitmen dan kasih-sayang. Bukan hanya sekadar pemuasan nafsu biologis. Karena itu, saat berpacaran pun sebenarnya tidak apa-apa apabila berhubungan seks di luar nikah. Asalkan mereka punya komitmen kuat untuk bersama, bersedia bertanggung-jawab atas perbuatannya, dan memang dilandasi kasih-sayang. Jauh lebih baik "pasangan bebas" seperti itu daripada orang-orang yang memakai lembaga pernikahan sebagai sarana untuk melakukan "prostitusi terselubung".

Bercumbu (toast kiss maupun french kiss) bukanlah perilaku seks. Melakukan hal ini bukanlah pelanggaran sila.

Apakah hal ini cukup kontroversial bagi teman-teman?
Tergantung bagaimana pola pemahaman Anda...

Ada yang lebih kontroversial lagi... Di saat agama lain dan norma masyarakat menilai bahwa menyewa PSK (wanita tuna susila) adalah perbuatan kotor (dosa), dalam pemahaman Buddhisme justru hal ini tidak dianggap kotor. Ada beberapa kriteria yang menentukan apakah suatu perbuatan itu melanggar sila ketiga atau tidak. Dan... menyewa dan berhubungan seks dengan wanita tuna susila tidak selalu termasuk pelanggaran sila ketiga.

Ada yang ingin berkomentar?

setuju!

yah intinya kebali ke apa yg di sebut asusila, atau hub seksual yg tidak pantas... sejauh mana ruang lingkupnya
masalah onani pun di bahas di sana...
bahkan pemakaian sex doll pun di singgung

Quote
Berati itu orang bodoh..jelas sudah dikatakan dalam Atthangasila apapun yang menyenangkan pancaindera itu pelanggaran dari sila ke 7..
sebenarnya yg di sila ke 7 itu artinya "Aku bertekad melatih diri menghindari menari, menyanyi, bermain musik, dan pergi melihat pertunjukan; memakai, berhias dengan bebungaan, wewangian, dan barang olesan (kosmetik) dengan tujuan untuk mempercantik tubuh"

kalau anda berbicara ttg pancasila yah onani tidak dpt di katakan salah, klo anda berbicara tth atthasila, onani jelas bisa di katakan salah.. jika sila 3 menurut anda tidak cukup untuk menyatakan onani salah, maka sila ke 7 (yg menurut pengertian anda bahwa apa pun yg menyenangkan panca indra adalah pelanggaran)

Quote
Bro yang baik,didalam Kalama Sutta sudah tercantum,silakan dibaca..dan lagi,kalau mau menjalani SILA itu HARUS tahu SECARA PASTI tentang SILA tersebut...
kok membawa kamala sutta? kamala sutta bebicara ttg dokrin, bukan ttg moralitas

harus tau secara pasti.. ada bagusnya ada jeleknya tergantung, ada yg mencari celahnya, ada yg pengen melebarkannya..ato memperluas makna, dan ada yg pengen pastinya
seperti contoh sila pertama : yg katanya mengalami perubahan, yaitu perluasan makna ttg menganjurkan seseorg membunuh ( termasuk pembunuhan), dan menganjurkan seseorg aborsi (termasuk pembunuhan) , menurut salah satu member, ini namanya perluasan makna...
mungkin ada, org yg bertanya ttg sila pertama, apa itu membunuh.. dan mendapat celah bahwa menganjurkan org untuk aborsi bukan membunuh, maka dia pun menganjurkan

tapi...klo emang mo ikut kamala sutta... yah bro dave..buktikan sendiri saja, apakah onani itu baik, bermanfaaat dan dianjurkan? klo tidak yah kurangi
« Last Edit: 20 March 2010, 07:27:51 AM by The Ronald »
...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #8 on: 20 March 2010, 09:55:57 AM »
Quote
kok membawa kamala sutta? kamala sutta bebicara ttg dokrin, bukan ttg moralitas

harus tau secara pasti.. ada bagusnya ada jeleknya tergantung, ada yg mencari celahnya, ada yg pengen melebarkannya..ato memperluas makna, dan ada yg pengen pastinya
seperti contoh sila pertama : yg katanya mengalami perubahan, yaitu perluasan makna ttg menganjurkan seseorg membunuh ( termasuk pembunuhan), dan menganjurkan seseorg aborsi (termasuk pembunuhan) , menurut salah satu member, ini namanya perluasan makna...
mungkin ada, org yg bertanya ttg sila pertama, apa itu membunuh.. dan mendapat celah bahwa menganjurkan org untuk aborsi bukan membunuh, maka dia pun menganjurkan

tapi...klo emang mo ikut kamala sutta... yah bro dave..buktikan sendiri saja, apakah onani itu baik, bermanfaaat dan dianjurkan? klo tidak yah kurangi

Kalama Sutta adalah tentang bagaimana cara kita harus mengkritisi ajaran,apakah Sila merupakan ajaran atau bukan?atau Sila diluar Ajaran?

Seseorang mengatakan,setelah jam 12 malam anda harus mandi,itu SILA/Peraturan...nah apakah anda akan mengikutinya begitu saja?dibutuhkan Kalama Sutta untuk hal tersebut,itu lah yang saya ingin angkat..sedangkan anda duluan berpandangan negative bahwa saya membawa masalah itu untuk membenarkan tindakan "onani"..saya harap orang2 cerdas di DC tidak hanya ngomong doang,tetapi harus ada alasan dibalik omongannya...nantinya jadi mirip Tradisi China/Tionghoa..Pantang ini pantang itu tanpa kejelasaan mengapa tidak boleh dilakukan.. :)

_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #9 on: 20 March 2010, 10:04:37 AM »
serah, mungkin anda masih binggung dgn dogma, dan sila.. tp jika anda beranggapan, madi jam 12 malam itu aturan/ sila.. itu terserah anda...

dan saya sudah bilang, klo kalama di jadikan patokannya, kurasa anda cukup cerdas, mengerti apa arti kalama sutta, yaitu ehipasiko
silakan menurut anda, apakah onani bermanfaat? apakah onani itu baik? apakah onani di sarankan oleh para bijaksana?
tinggal di jawab dalam hati, mudah bukan..
...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #10 on: 20 March 2010, 10:09:27 AM »
kalau kesehatan ya bermanfaat,,anda terlalu terkotak2 menurut saya.. :)
kalau memacu konsentrasi ya..onani bisa..[ajaran Tantrayana]...

anda melihat terlalu sempit.. :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #11 on: 20 March 2010, 02:16:17 PM »
sempit yah, soalnya klo menggacu sutta dan vinaya saja, dan di hubungkan dgn kalama sutta, terutama "Janganlah percaya begitu saja apa yang dikatakan di dalam kitab-kitab suci"
dalam hal termasuk sutta dan vinaya, maka cara terbaik yah... ehipasiko..
dan apakah anda sudah mencoba bahwa onani bisa memacu konsentrasi?  dan cocok untuk kesehatan ( intinya ga onani, bisa ga sehat gitu kan)?
...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #12 on: 20 March 2010, 03:12:54 PM »
hmm.. sibuk2 membawa2 kalama sutta, tp di tanyya apakah bermanfaat, apakah berguna, apakah di anjurkan oleh para bijaksana,  sesuai prinsip ehi-pasikho...

jawabannya malah.. berguna kata si ini, bermanfaat kata si itu, menunurt ajaran itu di sarankan untuk meningkatkan konsentrasi

maka pertanyaan.. apakah kmu percaya dgn kata2 mereka..sesuai dgn prinsip ehipasiko ,yg kmu bawa dalam kalama sutta?

karena yg membawa2 prisip ehipasikho disini anda, kurasa anda sudah melakukan ehipashiko thdp 2 hal di atas.. maka pertanyaan selanjutnya...

apakah percaya bahwa dgn onani akan membuat org lebih sehat, atau menyehatkan seseorg,  dan setalah kmu onani.. memang hasilnya demikian?
apakah selama ini ,kmu demi meningkatkan konsentrasi, kmu melakukan onani dan ternyata, konsentrasi anda meningkat?

seandainya tidak benar, atau kmu sendiri ragu dgn pernyataan onani bisa menyehatkan, dan membantu konsentrasi, buat apa di pakai buat argument.. diri sendiri saja tidak percaya.. bagaimana org lain
...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #13 on: 20 March 2010, 03:16:48 PM »
 [at]  Ronald,

Berbohong juga ada kalanya bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain, tapi apakah itu pelanggaran atau bukan?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: [ASK] UPOSATHA -SILA/Atthangasila mengenai SILA ke 3
« Reply #14 on: 20 March 2010, 03:37:33 PM »
[at] Indra
menurut saya itu pelanggaran, bahkan termasuk bercanda, atau mengetes seseorg
dan aku masih cukup sering... (dan biasanya telat sadar)
masalah bermanfaat... itu urusuan lain.. masing2 memiliki buahnya sendiri2.. tergantung, mana yg lebih kuat kehendaknya, manaa yg berbuah lebih cpt..
jd klo berbohong demi membantu org lain, yah masing2 memiliki buah sendiri2

intinya adalah iya itu pelanggaran...
...

 

anything