Warkop-Warkop yang Menyediakan Layanan Plus
Akuarium hingga Kopi Pangku
(warkop di Gresik merupakan warkop yg pertama menyediakan WIFI,
tapi kali ini mereka dgn inovasi baru yg disbut
KOPI PANGKU "alias Warkop yg boleh memangku", johan3000)
Warung kopi sering disebut sebagai ikon Gresik selain pudak dan bandeng. Di Gresik memang bisa ditemukan ribuan warkop. Mungkin karena ketatnya persaingan itu, sebagian warung menawarkan layanan plus. Ada yang melengkapi warungnya dengan jaringan internet. Namun, ada juga yang menyediakan layanan kopi pangku.
---
"Lama tidak datang, ke mana saja? Pesan apa nih?" kata Yuni (bukan nama sebenarnya), penjaga warung kopi (warkop) di kawasan selatan Gresik, kepada seorang pria yang baru saja datang.
Mungkin karena sudah langganan, si pria hanya menjawab, ''Biasanya!"
Begitu kopi tersaji, si penjaga warung duduk di samping si pelanggan. Keduanya tampak sangat akrab. Bahkan, si pelanggan akhirnya tak segan mencolek Yuni. Bukannya marah, Yuni malah membalas dengan mencolek juga. Bahkan, Yuni bisa dengan enak
duduk di pangkuan si pelanggan.
Fenomena ''warkop pangku" sudah lama dikenal sebagian warga Gresik. Konon, warkop plus-plus seperti itu awalnya beroperasi di kota. Namun, karena sering ada penertiban, mereka akhirnya memilih minggir.
Kini warkop pangku lebih banyak beroperasi di pinggir kota. Persebaran paling banyak adalah daerah-daerah yang berbatasan dengan kota lain, baik perbatasan Gresik-Lamongan maupun Gresik-Sidoarjo.
Sekilas, sulit membedakan warkop pangku dengan warkop pada umumnya. Bentuk bangunan warkop pangku sama saja dengan warkop biasa. Menu yang disajikan juga sama. Kopi, teh, susu, minuman kemasan, mi instan, plus aneka jajanan.
Yang membedakan hanya penjaga warungnya. Warkop pangku biasanya mempekerjakan gadis berpenampilan seksi sebagai penjaga warung.
Tentu, yang membedakan warkop pangku dengan warkop biasa adalah layanan plus yang diberikan. Di sini tidak ada fasilitas wifi seperti warkop plus yang beroperasi di tengah kota. Tidak ada fasilitas TV kabel di sana.
Layanan plus yang mereka tawarkan lain. Secara umum, warkop pangku menyediakan tiga macam layanan plus. Ada warkop pangku yang memajang pramusaji imut sekadar untuk menarik pembeli, tidak lebih. Istilahnya layanan akuarium.
Pemilik warkop akuarium biasanya mempekerjakan beberapa wanita cantik berdandan seksi sebagai penjaga warung. Tapi, namanya juga akuarium, pelanggan hanya bisa melihat atau sekadar ngobrol dengan para pramusaji itu. Ditengarai, layanan itulah yang paling banyak diterapkan pemilik warung untuk menggaet pelanggan.
Di Panceng, misalnya, ada sebuah warkop yang penjaganya terkenal manis. Pembeli bisa mengobrol ngalor ngidul dengannya. Bahkan, sesekali obrolan ''menjurus" pun dilayani. Hanya itu. Tidak lebih. "Tapi, karena dia memang cantik, banyak pelanggan yang menyempatkan datang," kata Udin, pelanggan warkop yang berdiri di pinggir persawahan itu.
Tapi, pramusaji di warkop akuarium pun kadang bisa memberikan layanan lebih. "Biasanya, kalau sudah dekat, si penjaga mau kok diajak keluar," ujar Udin lagi. Tapi, si wanita baru bisa diajak keluar setelah ''jam dinas"-nya di warung selesai.
Warkop lain mengizinkan pramusajinya menemani pelanggan. Warkop dengan layanan seperti itulah yang kemudian memunculkan istilah warkop pangku. Sebab, saat menemani pelanggan, si pramusaji kadang mau dipangku. Warkop jenis itu banyak ditemukan di kawasan selatan Gresik.
Di kawasan Wringinanom, misalnya, ada warkop yang dijaga tiga gadis berusia 18-23 tahun. Selain melayani pesanan pelanggan, gadis-gadis tersebut bersedia menemani mereka mengobrol.
Menurut Johan (bukan nama sebenarnya), salah seorang pelangan warkop pangku, sekilas gadis-gadis itu tidak berbeda dengan penjaga warkop lain. "Saat kita pesan kopi, mereka juga terampil membuatkan kopi," katanya.
Yang beda, setelah kopi jadi, si gadis biasanya duduk di samping si pelanggan. Awalnya, dia hanya mau menemani pelanggan sekadar ngobrol ngalor ngidul. Tapi, lama-lama dia bisa lebih terbuka. ''Bisa dipegang-pegang, dibelai-belai. Kalau pelanggan mau, dicium pun dia tidak menolak,'' ujar Johan.
Masih menurut Johan, meski tidak banyak, ada juga warkop plus-plus yang menyediakan layanan penuh. Warkop jenis itu umumnya beroperasi di wilayah pantura Gresik.
Johan menunjukkan sebuah warkop di jalan akses Gresik-Tuban di kawasan Sidayu. Di sana, pemilik warung mempekerjakan dua pramusaji. "Mari, mau pesan apa biar dilayani anak-anak," ucap si pemilik warung dengan nada kenes.
Saat itu seorang pramusaji tampak sangat ramah melayani pelanggan yang lebih dulu datang. Obrolan mereka pun menyentuh topik triple X. Misalnya, saat si pelanggan bilang, ''Sudah pernah merasakan pisang Eropa?" Si pramusaji dengan manja menjawab, ''Kebesaran, Mas. Mending sampeyan aja."
Beberapa saat mengobrol, sambil berkedip si pelanggan berkata, ''Saiki tah?" Keduanya lalu masuk ke belakang warkop. "Di belakang ada kamarnya," tutur Johan.
Menurut Endang (bukan nama sebenarnya), si pemilik warung, warkopnya punya dua ruang. Ruang depan dijadikan ''etalase" layaknya warung kopi. Di belakang, ada ''ruang eksekusi". (ris/rif/soe)
sumber:jawapos
http://www.jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=detail&nid=110495