OOT sedikit:
Untuk musik2 aliran Rock, metal, hiphop, dll sangat jelas yah, kita semua setuju bahwa musik ini alunannya menghentak dan emosinya naik turun..
Bagaimana dengan musik2 yg lbh tenang (atau istilah Bro Sobat Dharma "emosinya lebih datar'?). Dapat kita contohkan musik2 aliran New Age (Kitaro, Sojiro, Enya, Karunesh, dsbnya?) juga musik2 Buddhis, Sang Guru, misalnya? Saya pribadi -jujur saja- suka sekali lagu2 tsb...
Namun perlu kita renungkan saat2 kita mendengarkan lagu tsb:
1. Apakah ketika mendengar lagu2 tsb kita 'menyadari' perasaan tenang dan nyaman yg timbul ketika mendengar lagu tsb' atau
2. kita 'menikmati' perasaan tenang dan nyaman ketika mendengar lagu tsb?
Yg pasti no. 2 ya? Kita menikmati ketenangan dan kedamaian yg kita peroleh ketika mendengarkan lagu2 damai tsb.... Kita hanyut oleh perasaan tenang dan damai tsb....
Apakah perasaan tenang dan damai yg timbul akibat mendengarkan lagu2 Buddhis ini kusala atau akusala? Perbedaannya tipis. Bedanya adalah di 'kemelekatannya'.
Bagaimana konkrit perbedaannya? Jika sedang tenang dan damai mendengarkan lagu2 Buddhis tsb, tiba2 tetangga kamar sebelah memutar lagu thrashmetal hingar bingar sekeras2nya, sehingga lagu Sang Guru kita tidak tedengar lagi... perasaan apa yg tiba2 timbul? Pasti merasa kesal dan terganggu.... "Sialan nih org, gw lagi tenang dengar lagu2 Dharma, tiba2 dia muter lagu brengsek itu kencang2...!"
Dengan bereaksi negatif begitu, kita dapat menilai sendiri bahwa perasaan kita yg kita anggap damai tsb sesungguhnya adalah 'kemelekatan akan musik yg menenangkan'... (tepatnya: kemelekatan akan perasaan tenang yg dikondisikan oleh musik)
Jadi, sebagai praktisi yg melatih jalan 'kesadaran penuh' dianjurkan lebih baik menghindari hal2 yg dpt menimbulkan kemelekatan / perasaan yg menyenangkan tsb, mulai dari yg kasar: seks, alcohol, drugs, sampai ke yg halus: musik, tari2an, pemandangan indah (Bhikkhu dianjurkan untuk jalan menatap ke tanah bbrp meter kedepan). Tujuannya jelas, latihan untuk Sati.
Jika ngotot masih mau mendengarkan musik ataupun mata berkeliaran kemana-mana, ya gpp, tapi yg pasti, latihannya akan menjadi lbh berat.' Tantangan untuk meningkatkan Sati akan lbh banyak, krn serangan kenyamanan panca indera semakin intens. Pemandangan orang2 jualan dipasar, gadis2 bebelanja, ada yg rambutnya panjang, ada yg pakai rok mini, masakan mengepul2, nasi hainam hangat2, menonton tari2an, main gitar sambil bernyanyi2... wah, dipastikan akan 'berat' sekali untuk bisa 'Sati'.
::