//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?  (Read 611358 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1080 on: 13 October 2010, 10:00:23 PM »
Quote
7. Sobhanasuttaü Ý Adornments

001.07. Bhikkhus, these four are wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community. Which four?

Bhikkhus, a bhikkhu who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a bhikkhuni who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a male lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a female lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, these four wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community.

The wise, confident, learned bearers of the Teaching,
Are the adornments to the Community
A bhikkhu who is virtuous, a learned bhikkhuni,
A male lay disciple and a female lay disciple with faith
They are adornments to the Community.
Dalam sutta ini memang konteks Sangha yang dikatakan adalah keseluruhan umat yang terdiri dari bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, dan upasika. Moralitas dan kebijaksanaan dari anggota-anggotanyalah yang menghiasi/memperindah keseluruhan sangha itu sendiri.



Demikianlah adanya.   #:-S #:-S
Yang berarti memang henrychan tidak salah bahwa kumpulan upasaka-upasika bisa disebut sangha. Namun, saya berani bertaruh makan siang selama sebulan bahwa biku yang tidak patuh vinaya, bermain gitar, hunting cewek untuk foto-foto, serta umat awam yang mendukung dan membenarkan biku tersebut, tidaklah termasuk dalam kategori "bhikkhu" dan "upasaka/upasika" yang dimaksud dalam sutta.


setuju, memang tidak salah juga, karena "Sangha" secara harafiah memang berarti "komunitas, perkumpulan". Tetapi dalam tradisi Buddhism kata "Sangha" mengalami pergeseran makna yaitu sebagai komponen ke-3 dari Tiga Permata. Hal ini menimbulkan kerancuan, karena dalam konteks-konteks Buddhism, kata "Sangha" selalu diartikan sebagai Sangha dalam Tri-Ratna, bukan Sangha literally. mungkin ini yg perlu diluruskan.

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1081 on: 13 October 2010, 10:35:43 PM »
Quote
7. Sobhanasuttaü Ý Adornments

001.07. Bhikkhus, these four are wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community. Which four?

Bhikkhus, a bhikkhu who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a bhikkhuni who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a male lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a female lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, these four wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community.

The wise, confident, learned bearers of the Teaching,
Are the adornments to the Community
A bhikkhu who is virtuous, a learned bhikkhuni,
A male lay disciple and a female lay disciple with faith
They are adornments to the Community.
Dalam sutta ini memang konteks Sangha yang dikatakan adalah keseluruhan umat yang terdiri dari bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, dan upasika. Moralitas dan kebijaksanaan dari anggota-anggotanyalah yang menghiasi/memperindah keseluruhan sangha itu sendiri.



Demikianlah adanya.   #:-S #:-S
Yang berarti memang henrychan tidak salah bahwa kumpulan upasaka-upasika bisa disebut sangha. Namun, saya berani bertaruh makan siang selama sebulan bahwa biku yang tidak patuh vinaya, bermain gitar, hunting cewek untuk foto-foto, serta umat awam yang mendukung dan membenarkan biku tersebut, tidaklah termasuk dalam kategori "bhikkhu" dan "upasaka/upasika" yang dimaksud dalam sutta.


setuju, memang tidak salah juga, karena "Sangha" secara harafiah memang berarti "komunitas, perkumpulan". Tetapi dalam tradisi Buddhism kata "Sangha" mengalami pergeseran makna yaitu sebagai komponen ke-3 dari Tiga Permata. Hal ini menimbulkan kerancuan, karena dalam konteks-konteks Buddhism, kata "Sangha" selalu diartikan sebagai Sangha dalam Tri-Ratna, bukan Sangha literally. mungkin ini yg perlu diluruskan.

Yup. setuju ; dalam sebagian besar Sutta, kata Sangha merujuk pada komunitas bhikkhu, atau Arya Sangha yg terdiri dari Sotapanna sampai Arahat.
Tetapi belum pernah saya membaca Sutta mengenai Sangha Upasaka/upasika.

Jika hanya mengambil rujukan hanya dari tulisan satu orang yaitu Ven. Dhammika, dan menyimpulkan ada Sangha Upasaka Upasika , rasanya terlalu gegabah dan sulit diterima.

Kelak bisa jadi  akan ada Sangha Muda mudi .  ;D ;D











Yup
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1082 on: 13 October 2010, 10:42:00 PM »
Quote
7. Sobhanasuttaü Ý Adornments

001.07. Bhikkhus, these four are wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community. Which four?

Bhikkhus, a bhikkhu who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a bhikkhuni who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a male lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a female lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, these four wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community.

The wise, confident, learned bearers of the Teaching,
Are the adornments to the Community
A bhikkhu who is virtuous, a learned bhikkhuni,
A male lay disciple and a female lay disciple with faith
They are adornments to the Community.
Dalam sutta ini memang konteks Sangha yang dikatakan adalah keseluruhan umat yang terdiri dari bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, dan upasika. Moralitas dan kebijaksanaan dari anggota-anggotanyalah yang menghiasi/memperindah keseluruhan sangha itu sendiri.



Demikianlah adanya.   #:-S #:-S
Yang berarti memang henrychan tidak salah bahwa kumpulan upasaka-upasika bisa disebut sangha. Namun, saya berani bertaruh makan siang selama sebulan bahwa biku yang tidak patuh vinaya, bermain gitar, hunting cewek untuk foto-foto, serta umat awam yang mendukung dan membenarkan biku tersebut, tidaklah termasuk dalam kategori "bhikkhu" dan "upasaka/upasika" yang dimaksud dalam sutta.


setuju, memang tidak salah juga, karena "Sangha" secara harafiah memang berarti "komunitas, perkumpulan". Tetapi dalam tradisi Buddhism kata "Sangha" mengalami pergeseran makna yaitu sebagai komponen ke-3 dari Tiga Permata. Hal ini menimbulkan kerancuan, karena dalam konteks-konteks Buddhism, kata "Sangha" selalu diartikan sebagai Sangha dalam Tri-Ratna, bukan Sangha literally. mungkin ini yg perlu diluruskan.

Yup. setuju ; dalam sebagian besar Sutta, kata Sangha merujuk pada komunitas bhikkhu, atau Arya Sangha yg terdiri dari Sotapanna sampai Arahat.
Tetapi belum pernah saya membaca Sutta mengenai Sangha Upasaka/upasika.

Jika hanya mengambil rujukan hanya dari tulisan satu orang yaitu Ven. Dhammika, dan menyimpulkan ada Sangha Upasaka Upasika , rasanya terlalu gegabah dan sulit diterima.

Kelak bisa jadi  akan ada Sangha Muda mudi .  ;D ;D











Yup

Pada acara2 kebaktian misalnya peringatan hari besar Agama Buddha, pada bagian pembawa acara mengatakan "Anggota Sangha meninggalkan tempat upacara." apakah ini berarti ruang kebaktian menjadi bubar? karena semua orang adalah anggota Sangha dan Anggota Sangha diusir dari ruangan? inkonsisten

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1083 on: 13 October 2010, 11:23:05 PM »
Apa bedanya 'biku' dengan umat awam? Sama-sama ga pakai vinaya selama sadar 'kan?

100% non komersil, karena memang bukan musisi profesional. Tapi tentu saja menerima dana dari umat, dari kamera, gitar, Rolex sampai Roll Royce juga OK.

Paling tidak kalau personelnya non-"biku", saya dapat gambaran kalau grup band ini bukan terdiri dari orang-orang gundul. Kalau menyediakan kotak dana, wah boleh juga tuh...

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1084 on: 13 October 2010, 11:23:37 PM »
Itulah pelajaran yang saya dapat dari berdiskusi dengan beberapa orang di sini. Penentuan pelanggaran vinaya/hinaya/winaya bukan masalah perilaku, namun tergantung alasan di balik perilaku tersebut. Juga yang terpenting adalah kesadaran, seperti kalau sedang pegang-pegang wanita, jika mindful, yah tidak melanggar vinaya.

So, ketika kita semua mindful (yang sebetulnya mindful atau tidak, siapa yang tahu), maka tidak ada aturan yang membedakan antara biku dan perumahtangga.

Tajam.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1085 on: 13 October 2010, 11:25:10 PM »
Pada acara2 kebaktian misalnya peringatan hari besar Agama Buddha, pada bagian pembawa acara mengatakan "Anggota Sangha meninggalkan tempat upacara." apakah ini berarti ruang kebaktian menjadi bubar? karena semua orang adalah anggota Sangha dan Anggota Sangha diusir dari ruangan? inkonsisten

[MBI]Sebentar... sebentar... sebentar... Saya cari referensi di luar Tipitaka Theravada dulu, nanti akan saya tafsirkan supaya jadi konsisten. *garuk-garuk*[/MBI]

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1086 on: 14 October 2010, 12:15:41 AM »
jika begitu banyak member merasa begitu miris melihat prilaku para biku ini adakah yang berminat atau bertekad untuk menjadi seorang bhikkhu untuk membantu mencegah lahirnya biku-biku lainnya
jika hanya jadi pencelaan di forum ini tidak ada gunanya kan (walau ada tidak ada perubahan besar yang terlihat) ini hanya no action talk only
ADA dong BroSis!! Buktinya, oknum biku langsung menghapus dan menghilangkan jejak dan bukti di akun Facebooknya. Dan ketika beberapa member menambah oknum dalam daftar teman, oknum tidak berani confirm. Akhirnya dalam bertindak, oknum menjadi lebih berhati-hati apakah sesuai Hinaya atau tidak. Apakah ini bukan sebuah perubahan menurut Anda? :D
« Last Edit: 14 October 2010, 12:46:08 AM by Jerry »
appamadena sampadetha

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1087 on: 14 October 2010, 12:27:25 AM »
ADA dong Bro!! Buktinya, oknum biku langsung menghapus dan menghilangkan jejak dan bukti di akun Facebooknya. Dan ketika beberapa member menambah oknum dalam daftar teman, oknum tidak berani confirm. Akhirnya dalam bertindak, oknum menjadi lebih berhati-hati apakah sesuai Hinaya atau tidak. Apakah ini bukan sebuah perubahan menurut Anda? :D

Saya sedikit melihat kalau "perubahan" itu bukan dilandasi oleh mengakui kesalahan, namun hanya membatasi konsumsi publik saja. Semoga saya kali ini tidak benar.

Omong-omong: Kamala itu "sis", bukan "bro"...

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1088 on: 14 October 2010, 12:45:45 AM »
ADA dong Bro!! Buktinya, oknum biku langsung menghapus dan menghilangkan jejak dan bukti di akun Facebooknya. Dan ketika beberapa member menambah oknum dalam daftar teman, oknum tidak berani confirm. Akhirnya dalam bertindak, oknum menjadi lebih berhati-hati apakah sesuai Hinaya atau tidak. Apakah ini bukan sebuah perubahan menurut Anda? :D

Saya sedikit melihat kalau "perubahan" itu bukan dilandasi oleh mengakui kesalahan, namun hanya membatasi konsumsi publik saja. Semoga saya kali ini tidak benar.

Omong-omong: Kamala itu "sis", bukan "bro"...
Yaaa.. Kalo ngga mengakui kesalahan, ngga bakal dihilangin toh "bar-but"nya? :))
Tampaknya 2 2nya Bro.. Jadi menghilangkan bar-but sebagai indikasi oknum mengakui kesalahan, dan membatasi daftar teman indikasi oknum membatasi konsumsi publik.

Oh iya Sis ya? OK deh ralat.. :D
appamadena sampadetha

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1089 on: 14 October 2010, 12:48:34 AM »
Yaaa.. Kalo ngga mengakui kesalahan, ngga bakal dihilangin toh "bar-but"nya? :))
Tampaknya 2 2nya Bro.. Jadi menghilangkan bar-but sebagai indikasi oknum mengakui kesalahan, dan membatasi daftar teman indikasi oknum membatasi konsumsi publik.

Oh iya Sis ya? OK deh ralat.. :D

Tindakan mengakui kesalahan hanya ditunjukkan dengan perubahan sikap. Kalau sikap tidak berubah namun hanya akses yang ditutup dari publik, itu artinya: "suka suka gue, loe orang gak usah liat deh."

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1090 on: 14 October 2010, 12:52:31 AM »
Yaaa.. Kalo ngga mengakui kesalahan, ngga bakal dihilangin toh "bar-but"nya? :))
Tampaknya 2 2nya Bro.. Jadi menghilangkan bar-but sebagai indikasi oknum mengakui kesalahan, dan membatasi daftar teman indikasi oknum membatasi konsumsi publik.

Oh iya Sis ya? OK deh ralat.. :D

Tindakan mengakui kesalahan hanya ditunjukkan dengan perubahan sikap. Kalau sikap tidak berubah namun hanya akses yang ditutup dari publik, itu artinya: "suka suka gue, loe orang gak usah liat deh."
Setuju.. Jadi dalam kasus oknum ini, sebenarnya foto2 demikian dihilangkan atau cuman akses ditutup? Perasaan di kesaksian beberapa member yang udah dalam daftar teman, katanya udah ngga ada?
appamadena sampadetha

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1091 on: 14 October 2010, 01:07:56 AM »
Setuju.. Jadi dalam kasus oknum ini, sebenarnya foto2 demikian dihilangkan atau cuman akses ditutup? Perasaan di kesaksian beberapa member yang udah dalam daftar teman, katanya udah ngga ada?

Foto-foto belum tentu dihilangkan, mungkin saja tag-nya yang dihapus. Tapi seumpamanya foto-foto tersebut memang sudah dihilangkan, itu belum menjadi bukti kuat akan "perbuatan mengakui kesalahan". Saya yakin masih ada foto-foto tersebut di arsip pribadinya. Lagipula, foto-foto "seronok" yang lain juga belum dihapus. Dan menurut "dibasotta" saya, sepertinya belum ada perubahan sikap yang signifikan.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1092 on: 14 October 2010, 01:25:50 AM »
Setuju.. Jadi dalam kasus oknum ini, sebenarnya foto2 demikian dihilangkan atau cuman akses ditutup? Perasaan di kesaksian beberapa member yang udah dalam daftar teman, katanya udah ngga ada?

Foto-foto belum tentu dihilangkan, mungkin saja tag-nya yang dihapus. Tapi seumpamanya foto-foto tersebut memang sudah dihilangkan, itu belum menjadi bukti kuat akan "perbuatan mengakui kesalahan". Saya yakin masih ada foto-foto tersebut di arsip pribadinya. Lagipula, foto-foto "seronok" yang lain juga belum dihapus. Dan menurut "dibasotta" saya, sepertinya belum ada perubahan sikap yang signifikan.
:)) I see.. I see..
appamadena sampadetha

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1093 on: 14 October 2010, 06:09:30 AM »
Setuju.. Jadi dalam kasus oknum ini, sebenarnya foto2 demikian dihilangkan atau cuman akses ditutup? Perasaan di kesaksian beberapa member yang udah dalam daftar teman, katanya udah ngga ada?

Foto-foto belum tentu dihilangkan, mungkin saja tag-nya yang dihapus. Tapi seumpamanya foto-foto tersebut memang sudah dihilangkan, itu belum menjadi bukti kuat akan "perbuatan mengakui kesalahan". Saya yakin masih ada foto-foto tersebut di arsip pribadinya. Lagipula, foto-foto "seronok" yang lain juga belum dihapus. Dan menurut "dibasotta" saya, sepertinya belum ada perubahan sikap yang signifikan.
:)) I see.. I see..

karena masih melekat dengan momen 'keindahan & kenyamanan ' yang belum tentu bisa didapat lagi apalagi menyandang status 'biku' , susah menghapus foto2 tsb.  :-?
 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1094 on: 14 October 2010, 07:43:40 AM »
sepertinya buddhayana memkai referensi dari broken buddha nih ;D :
While Tibetan monks have a strong commitment to spirituality this does not prevent them from
appreciating the beautiful. Like Ch’an and Zen, Tibetan Buddhism has integrated both the creative
impulse and the aesthetic sense into spiritual practice. A number of great meditation masters have
also been poets, painters and sculptors. A Tibetan Buddhist has written ‘Art and meditation are
creative states of the human mind. Both are nourished by the same source, but it may seem that they
are moving in different directions: art towards the realm of sense-impression, meditation towards
the overcoming of forms and sense-impressions. But the difference pertains only to accidentals, not
to essentials.’ Theravadin cultures have produced great works of art but Theravadin scholars and
meditation masters have long regarded all the fine arts - if they have thought about them at all - as
little more than a sop to popular needs rather than expressions of spirituality or a means of
awakening and nurturing it. According to the commentaries it is an offence for a monk to even
touch a musical instrument. The Dambadeni Katikavata, drawn up after a reform of the Sangha in
Sri Lanka in the 13th century tells monks that the literary and visual arts are ‘despised branches of
knowledge’ which should be shunned.
The Theravadin position on art is epitomized by a famous story of Cittagutta from the
Visuddhimagga. One day two young monks came to visit Cittagutta in the cave where he had lived
for sixty years. One of the monks happened to notice the beautiful paintings on the roof and
mentioned these to Cittagutta. The wizened old monk said that despite his long residence in the
cave he had never raised his eyes to look at the paintings and in fact didn’t even know they were
there. The only reason he knew that there was a flowering tree at the mouth of his cave was because
once a year he saw the fallen petals on the ground. In his Refinement of the Arts, David Hume tells
of the Christian monk ‘who because the window of his cell opened upon a noble prospect, made a
covenant with his eyes never to turn that way.’ This is exactly the sort of thing strict Theravadin
monks do even today. Theravada sees the enlightened person as dead to beauty, indeed dead to
every human feeling. The Buddha was able to listen to and enjoy Pancasikha’s sitar playing
(D.II,267) but a Theravadin monk could never do such a thing, not in public at least. He might get
away with writing poetry, particular if it was about decrepitude, death or the worms that infest the
bowels. But the idea of him painting, doing flower arranging or going to an art exhibition, a
Shakespeare performance or a concert is unthinkable. The cultivation and appreciation of the arts in
Tibetan Buddhism gives it a definite appeal to many people while Theravada has nothing to offer in
this area other than the simplistic notion that beauty causes attachment.

===============

There is one other area where Buddhayana might be enriched by dialogue with Christians.
Theravadian hostility towards all forms of beauty has prevented the development of any sacred
music or plainsong beyond the most rudimentary forms. Thai chanting is not unpleasant to the
Western ear although its simple tune and rhythm offer limited scope for further development.
Burmese and especially Sri Lankan chanting is little more than a caterwaul. Sonorous music, song
and chanting can have an enormous value in communal worship, they can give expression to saddha
and they can even be an adjunct to meditation. The Buddhayana would study the rich Christian
tradition of plainsong and sacred music and try to develop forms of each that would be suitable to
use with Pali gatha and other mediums.



semakin jelas deh.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything