[at] Sumedho:
Kelihatannya begitu, intoleransi laktosa tetap tidak berubah bila produksi enzyme laktasenya tak bertambah. Cuman menduga, dengan meningkatnya populasi bakteri baik probiotik dalam usus akibat minum kefir, laktosa yg masuk kali-kali aja :-) bisa dibantu cerna oleh para bakteri penolong tsb. Bagaimanapun mekanismenya, berhubung menurut info di internet, laktosanya sudah diubah pada waktu pembuatan kefir menjadi yg lebih gampang diserap, jadinya kerja usus lebih ringan sehingga lebih banyak gizi dari kefir yg bisa diserap. Hitung-hitung jauh lebih baik daripada minum susu yg langsung bikin diare sehingga semua terbuang percuma ditambah sakit perut :-). Lagian dari baca-baca berbagai info internet, ada kontroversi dari rawfoodist yg mengatakan susu sapi tidak cocok bagi manusia, kaseinnya sulit dicerna katanya, hanya cocok untuk bayi sapi :-), entah benar atau tidak.
Sebenarnya pertanyaan saya lebih ke bagaimana pengalaman yg sudah minum mengenai efek positif kefir terhadap gangguan pencernaan yg lebih umum seperti sembelit, kembung dll. Pencernaan saya yg kurang optimal ini termasuk sering sembelit, malah kadang ada sedikit nyeri di sekitar daerah liver/empedu sewaktu makan. Kebetulan lagi searching shinshe dan pre/probiotik akhirnya nyasar :-) ke forum ini yg ada berbagi info mengenai kefir maupun shinshe. Kali-kali aja bisa dengar pengalaman (kalau ada) dari yg sudah minum bagaimana efek kefir terutama terhadap yg juga sering mengalami gangguan pencernaan.