//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menjadi Petinju Bolehkah?  (Read 9278 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Menjadi Petinju Bolehkah?
« on: 18 August 2009, 12:34:22 PM »
Menonton Tinju di Indosiar kemarin dulu, terlintas pertanyaan di benak saya apakah Menjadi Petinju itu merupakan Mata Pencaharian yg Benar dalam Agama Buddha. Terus Menjadi Bodyguard apakah jg Mata Pencaharian yg Benar atau bukan?
Byk Petinju2 tangguh yg menjadi Juara Dunia berasal dr Thailand yg mayoritas beragama Buddha.
Mohon masukan dr teman2
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #1 on: 18 August 2009, 12:53:44 PM »
jangan lupa juga tanya :

1. pelatih tinju
2. pembuat sarung tinju
3. HBO penyiar tinju pro
4. dan lain2 yg berkaitan dgn tinju

mohon masukan
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #2 on: 18 August 2009, 12:56:54 PM »
dear bro hengki,

mata pencaharian benar pernah dibahas di : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9567.15.html

Namun mari dibahas sedikit mengenai mata pencaharian yg benar sebagaimana ada di http://kmbvd.forummotion.com/dharma-discussion-f11/mata-pencaharian-benar-t747.htm

Quote
Mata pencaharian atau pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena tanpa pekerjaan kita akan mengalami kesulitan dalam hidup kita. Kita memiliki akal dan kebijaksanaan, dengan kebijaksanaan kita dapat mengembangkan kemampuan, memperbaiki, membuat sesuatu atau memilih pekerjaan yang kita inginkan. Memilih pekerjaan yang akan kkita kerjakan adalah penting sekali sebab bila kita salah memilih perkerjaan, kita akan merasa selalu tidak puas dan menderita.

Mata pencaharian yang tidak pantas kita kerjakan adalah pekerjaan yang dilakukan dengan menipu, mencuri, menujumkan, melacurkan diri dan berlaku curang. Di samping itu Sang Buddha menasihatkan bagi para siswa-Nya untuk menhindari lima macam perdagangan, yaitu :

a. Berdagang senjata
b. Berdagang manusia (yang dijual sebagai budak atau pelacur)
c. Berdagang binatang (yang akan dibunuh)
d. Berdagang alkohol atau minuman yang menyebabkan lemah
e. Berdagang racun

Orang yang memenuhi syarat-syarat mata pencaharian seperti tersebut di atas ini adalah berpencaharian benar. Bagi sesorang yang berpenghidupan benar walaupun ia menderita dalam mata pencahariannya, ia hidup dengan cara terhormat. Mungkin ia tidak kaya, tetapi merasa bangga dan tenang dengan apa yang dihasilkannya. Namanya tidak terkenal tetapi batinnya damai.

Dikutip dari : Buku Pelajaran Agama Buddha SLTA Kelas II (cetakan tahun 2001)



Dan kalau saya boleh saran, hendaknya mata pencaharian benar jangan dilihat secara harafiah saja sesuai 5 mata pencaharian diatas namun mari kita kembalikan pada konsep inti ajaran Buddha sesuai Mahapadana Sutta dan Ovada Patimokkha yaitu :
- Kurangi berbuat akusala
- Perbanyak berbuat kusala
- Sucikan batin

Apakah dengan bertinju, akan membuat kita mengurangi akusala dan memperbanyak kusala, ataukah justru sebaliknya?

Pertanyaan mengenai
Quote
Byk Petinju2 tangguh yg menjadi Juara Dunia berasal dr Thailand yg mayoritas beragama Buddha.

Hendaknya justru bisa menjadi renungan untuk kita karena ini selaras dengan apa yang Buddha nyatakan dalam Dhammapada Bab XII : 165 tentang Diri Sendiri yaitu :

"Oleh diri sendiri Kejahatan dilakukan,
Oleh diri sendiri pula seseorang ternoda,
Oleh diri sendiri kejahatan tidak dilakukan,
Oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci,
Suci atau tidak suci itu tergantung pada diri sendiri,
Tak seorang pun dapat menyucikan orang lain."

Jadi semuanya tergantung org yg bersangkutan.

semoga bermanfaat

metta  _/\_

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #3 on: 18 August 2009, 09:06:18 PM »
Gw termasuk orang yg suka nonton pertandingan tinju dunia
seorang petinju akan berusaha menjatuhkan dan melukai lawan
bagi bathin kebiasaan ini tentu bereffek buruk .....

IMO ..... bukan cara penghidupan yg benar  ;D
karna sewaktu-waktu seorang petinju bisa bertindak sebagai algojo
banyak kasus2 seorang petinju setelah KO, ...... meninggal dunia karna penyumbatan darah di otak
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #4 on: 18 August 2009, 11:07:20 PM »
Kalo dilihat, dunia tinju seperti dunia yg penuh darah dan kekerasan. Terlebih sudah pasti tidak lepas dari rivalitas, adanya saingan atau lawan yg harus dihadapi dan dikalahkan. Tapi harap diingat itu rivalitas dan adu fisik cuma terjadi dalam ring dan dalam tempo 3 menit utk setiap rondenya.

Kalau masalah akusala dlm pikiran petinju yg misalnya bisa saja timbul krn dendam akibat kalah, atau utk memicu semangat bertanding dng menanamkan kebencian, kemarahan dsb itu bukan faktor tunggal karena tinju semata tapi cenderung karena pemikiran dan pilihan atlet, saling mengondisikanlah..
Minusnya tinju mungkin seperti pikiran terfokus pada mengalahkan lawan, yg berarti membentuk sebuah kebiasaan dlm pikiran. Dari sisi lain sebaliknya, mental para petinju lebih kuat, dng porsi latihan yg menyiksa pikiran dan tubuh.. Seberapa banyak orang yg bisa bertahan? Semua persiapan dilakukan mulai dari diet utk menjaga bobot, sparring, melatih teknik dan kekuatan pukulan dan daya tahan tubuh, jg melatih pikiran yg bermental baja dan semua dilakukan berbulan-bulan hanya utk diwujudkan di atas arena selama beberapa menit. Dari point2 ini saya malah salut thdp endurance mereka.

Dan saya rasa bukan hanya terbatas pada dunia tinju dan 'adu pukul bersifat fisik' tuh pikiran akusala dapat timbul.. Pikiran kusala dan akusala juga bisa terjadi pada misalnya dunia kerja atau usaha yg notabene tanpa kekerasan. Dan 'sikut-sikutan' dalam dunia 'tanpa kekerasan' terkadang malah lebih berbahaya daripada dunia yg sepintas terlihat kasar ini.
Seperti dalam Upali Sutta, Sang Buddha telah menjelaskan bahwa kualitas satu perbuatan oleh pikiran lebih berbobot daripada perbuatan fisik.
Setidaknya dalam dunia tinju, rival dikalahkan dengan cara2 yg sportif. Dibanding dunia kerja yg terkadang malah menghalalkan segala cara utk menuju puncak. Jadi masing2 ada plus minusnya menurut saya.
Akhirnya, semuanya kembali pada masing-masing. Keputusan ada di tangan kita. Sang Buddha hanya sbg patron yg memberi anjuran, tidak ada larangan yg mendikte dan bersifat dogmatis.
Menurut saya, yg terbaik tentu menghindari terlibat langsung dg pikiran akusala. Tapi utk menilai tinju mata pencaharian yg tdk benar scr sepihak, itu bukan hal yg sepantasnya kita lakukan, dan tidak membawa pada kemajuan batin.

 [at] Virya
Mengenai kematian sbg konsekuensi terburuk dalam dunia tinju, saya rasa sudah menjadi pilihan yg disadari sepenuhnya oleh masing2 petinju. Dibilang banyak, seberapa banyak sebenarnya? Sudah mengumpulkan data dan fakta belum? Kasus kematian pd atlet krn penyumbatan darah di otak cuma terjadi pd beberapa gelintir dibandingkan atlet2 yg tidak meninggal. Tinju dg prosentasi kematian tinggi terjadi sekitar zaman Perang Dunia, di mana perhari seorang petinju bisa menghadapi lawan yg berbeda berkali-kali dng perlengkapan tinju yg belum memadai dan menjamin keselamatan spt hari ini. Sedangkan sekarang, misalnya Chris John hanya perlu menghadapi 1 lawan dalam 4 bulan sekali.
Apalagi peraturan yg semakin hari semakin disempurnakan sehingga tinju hari ini semakin mendekati olahraga. Misalnya lagi pelupuk mata yg tergores dan terluka, berdasarkan keputusan dokter bila berbahaya dapat dinyatakan RSC atau TKO sehingga pertarungan dihentikan.


_/\_
appamadena sampadetha

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #5 on: 20 August 2009, 09:48:35 PM »
Daripada bertanya boleh atau tidak boleh, adalah bijak jika kita bertanya pada diri sendiri apakah kita siap dengan segala resiko yang baik maupun buruk dari apa yang akan kita lakukan?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #6 on: 20 August 2009, 09:57:42 PM »
main game aja.. ^-^

“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #7 on: 20 August 2009, 10:43:07 PM »
              Di dalam bertinju,

"memberi" lebih baik daripada "menerima"
                       
                       ;D



yaa... gitu deh

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #8 on: 20 August 2009, 11:24:40 PM »
              Di dalam bertinju,

"memberi" lebih baik daripada "menerima"
                       
                       ;D

Setu7uh.. bukan 8 :D
Paling pasnya sih memberi sesaat akan menerima, alias counter-attack, impactnya akan lebih gede lagi. ;D
appamadena sampadetha

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #9 on: 20 August 2009, 11:52:01 PM »


(hari ini iseng bgt gw  8)) OOT molo ........  :P
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #10 on: 21 August 2009, 09:27:25 AM »
cuma kadang waktu tinju, emosi tidak disadari keluar hingga petinju mengeluarkan kata
F U C *  Y O U... > akusala
coba lihat mike tyson yg gigit telinga bintang iklan baterai alkalin..^^

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #11 on: 21 August 2009, 05:56:35 PM »
sama deh.. waktu kerja juga kadang emosi sering terpancing. ga jauh beda juga yah kayanya. ;)
kasus petinju ngegigit kuping lawan kayanya baru Tyson de.. kalo kasus sesama karyawan bertinju akibat emosi dan berselisih, udah ga keitung. ^-^
appamadena sampadetha

Offline samanthabhadra

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Samanthabadra
tanya..
« Reply #12 on: 02 September 2009, 07:36:51 PM »
dikatakan bahwa dewa mara adalah dewa yang penuh kemurkaan..
apakah dewa mara pada masa Buddha Maitreya masih sama dengan dewa mara pada masa Buddha Gautama?

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #13 on: 02 September 2009, 07:55:18 PM »
              Di dalam bertinju,

"memberi" lebih baik daripada "menerima"
                       
 

wakakaka
lucu.. klik ah

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline siaocing29

  • Teman
  • **
  • Posts: 99
  • Reputasi: 2
  • Gender: Female
  • Buddha Mahayana (Kwan Im)
Re: Menjadi Petinju Bolehkah?
« Reply #14 on: 31 May 2010, 07:19:25 PM »
 _/\_
Sila Buddha: Jangan Membunuh
Buddha Mahayana 100%

 

anything