Bisa ada yg kasih reference untuk baca-baca mengenai Abhidhamma dimana?
Thx
Abhidhamma kalo dibaca2 saja, bakalan susah. Saya mula2 frustasi dan buku langsung masuk lemari. Tapi, setelah mengikuti diskusi, contoh2 menjadi jelas dan bisa dipraktikkan.
Salah satu contoh:
------------------------------
Ada sebuah cerita.
Pada pagi hari, dua orang saudara yg tidur sekamar sama2 terbangun, mereka sama2 membuka jendela, satu di kiri, satu di kanan ruangan.
Orang yg pertama, begitu membuka jendela dan melihat pemandangan indah, matahari terbit, langit cerah, burung2 berkicau, ia membatin: "Oh, alangkah senangnya, langit sangat indah, suara burung itu begitu merdu, aku sangat menikmati suasana pagi ini..."
Orang yang kedua, sama juga, membuka jendela dan mendapati pemandangan yg sama, dan juga burung2 berkicau, ia membatin:
"Oh, alangkah indahnya pagi ini, langit cerah, dan burung2 sangat bergembira, mereka berkicau dengan bahagia, oh senangnya melihat kebahagiaan burung2 itu..."
Dapat dilihat kedua orang ini mengalami suasana yg sama, objek yg sama, sama2 mengalami kebahagiaan, tetapi dasar kebahagiaannya berbeda. Kalau perbedaan ini tidak terlalu penting, mari kita lihat kelanjutannya.
Kemudian, seseorang diluar sana menembak burung2 tersebut. Beberapa ekor mati. Sisanya berhamburan. Tidak ada lagi kicauan burung yg merdu.
Orang yg pertama membatin: "Sialan nih, orang itu kurang ajar juga, hilang deh kebahagiaan gua, suara burungnya gak ada lagi."
Orang yg kedua membatin: "Aduh, kasihan burung2 tersebut..."
Apa perbedaannya? Mari kita analisa.
~ Pada orang yg pertama: ia menikmati kebahagiaan dengan memimbulkan faktor bathin Lobha (ketamakan), kemelekatan kepada objek. Sehingga ketika objek kemelekatannya itu dirampas, akan timbul faktor bathin dosa (kebencian) terhadap subjek yg merampas kebahagiaannya tsb. Ia menimbulkan dua kali minus: Menikmati atas dasar lobha (-) dan disusul oleh kemarahan (-)
~ Pada orang yg kedua: ia menikmati kebahagiaan dengan menimbulkan faktor bathin Mudita (berbahagia atas kebahagiaan org lain). Sehingga ketika objek tersebut terputus, akan timbul faktor bathin Karuna (turut merasakan penderitaan objek lain). Ia telah memupuk faktor bathinnya dengan dua kali positif: Mudita (+) dan Karuna (+)
Objek sama, kondisi sama, waktu yg sama, kebahagiaan sama2 timbul, tapi bathin berbeda.
Karma yg dihasilkan berbeda.
-------------------
ada contoh2 lapangan yg lainnya.
Mungkin harus pindah thread ya?
::