//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - FuXi

Pages: [1]
1
Keluarga & Teman / there was a time...
« on: 26 August 2009, 10:43:39 PM »
sudah lama ga meditasi....
kendalanya utamanya sih malas.... padahal dulu rajin banget.... tapi pas kehilangan motivasi jadi malas.
hahaha...

Its all start with the Meditation, bisa dibilang perkenalan gw yang sebenarnya dengan agama buddha dari meditasi. Karena iseng ga ada kerjaan pas libur semester, gw ikut retret meditasi Goenka tahun 2005an bulan Juni kalo ga salah. dibawah Ven. Ratanapala. saat itu bisa dibilang pertama kali ngeresapin agama buddha, dan ngerti apa sih agama buddha. Meditasi tuh sulit banget, diem doang padahal. tapi kaki sakit, punggung sakit, pantat sakit, tengorokan sakit, malem masuk angin (gara2 cuma makan 2 kali). dan selama 12 hari itulah gw nahan semua penderitaan itu.
tiap ada sesi konsultasi pasti gw daftar, ga tahan pengen bicara, sama ngeluh badan gw yang sakit semua. teachernya cuma bilang "let it go". mampus dah gw....

hari-hari awal tuh menderita sekali. tapi pas udah masuk tahapan vipasana (hari ke 7) udah mendingan... tapi gw mungkin rada nyimpang dibanding yang lain meditasinya. soalnya gw sering ketiduran pas meditasi, ngayal kemana-mana. ah, pikiran gw memang susah terkontrol...
keluar dari retret pertama... secara jujur, ga dapat apa2. wkakakaka....
yah, ada sih dikit. gw menjadi terkesan aja sama ajaran buddha. <sambung>

2
Keluarga & Teman / Resep Dokter
« on: 30 January 2009, 08:19:41 AM »
Ada seorang yang jatuh sakit dan pergi ke dokter. Dokter itu memeriksanya dan kemudian menulis resep untuknya. Karena sangat mempercayai dokter itu, maka sesampainya di rumah dia pergi ke ruang sembahyangnya. Dia memasang foto si dokter, atau patung si dokter itu. Kemudian dia duduk dan menghormat pada gambar atau patung itu. Dia membungkuk tiga kali, dan dia memberikan persembahan bunga-bungaan dan dupa. Lalu dia mengeluarkan resep yang ditulis dokter itu. Dengan khidmat dia melafalkan: "Dua pil di pagi hari! Dua pil di siang hari! Dua pil di malam hari!" Sepanjang hari, seumur hidup dia terus mengucapkan hafalan resepnya karena dia memiliki kepecayaan yang sangat besar pada si dokter. Tetapi tetap saja resep itu tidak membantunya.

Orang itu lalu memutuskan untuk tahu lebih banyak lagi tentang resepnya, maka dia berlari ke dokter itu dan bertanya: "Mengapa anda menulis obat ini? Bagaimana obat ini bisa membantu saya?" Karena dokter itu pandai, dia menjelaskan: "Begini. Penyakitmu adalah demikian, dan akar penyebab penyakitmu adalah ini. Jika kamu minum obat yang telah saya tuliskan di dalam resep itu, penyebab penyakitmu akan hilang. Bila penyebab dilenyapkan, otomatis penyakitnya akan lenyap." Orang itu berpikir, "Ah, bagus sekali! Dokterku sungguh pintar! Resepnya sangat manjur." Dia pulang dan mulai bertengkar dengan tetangga dan kenalan-kenalannya. Dia bersikeras, "Dokterku adalah dokter terbaik! Semua dokter lain tidak ada gunanya! Tetapi apa yang diperolehnya dari perdebatan-perdebatan seperti itu? Sepanjang hidupnya mungkin dia terus menerus bertengkar, namun tetap saja hal itu tidak membantunya sama sekali. Baru bila dia minum obat itu, maka dia akan terbebas dari penderitaannya, dari penyakitnya. Baru saat itulah obatnya akan membantunya.

Setiap orang yang tercerahkan adalah bagaikan seorang dokter. Karena kasih sayang, dia memberikan resep, memberitahukan cara membebaskan diri dari penderitaan. Jika kita mengembangkan kepercayaan atau keyakinan yang buta pada orang yang tercerahkan itu, kita mengganti resep itu menjadi kitab suci dan mulai bertengkar deengan sekte-sekte lain. Kita menyatakan bahwa ajaran pendiri agama kita adalah yang lebih baik. Tetapi tak ada yang minum obat yang dituliskan di resep agar penyakitnya lenyap.

Memiliki keyakinan pada dokter memang berguna bila hal itu mendorong si pasien untuk mengikuti nasehatnya. Memahami bagaimana obat itu bekerja memang bermanfaat jika hal itu mendorong si pasien untuk minum obatnya. Tetapi tanpa benar-benar minum obatnya, dia tidak dapat sembuh dari penyakitnya. Dia sendirilah yang harus minum obat itu.

========
Semoga bisa menjadi Referensi

3
Keluarga & Teman / ALamat2 vihara di jakarta pusat
« on: 04 August 2008, 10:03:41 AM »
mau minta tolong kepada rekan2 disini. ada yang tahu ga vihara di jakarta pusat. mau ke vihara tapi ga tahu kemana, baru banget di jakarta. kalo bisa vihara yang aktif. dan dekat monas selatan. tolong banget. thx

Pages: [1]