jelas saja alam arupa tidak hancur, pernahkah anda lihat sebuah "cahaya" bisa di panaskan oleh api, air , angin?
mungkin seperti itulah alam Arupa mirip cahaya yang tanpa bentuk tetapi ada.
tp dalam fisika... Black hole bisa menghisap cahaya... dan cahaya tersebut lenyap... dan kalo dia makin besar, benda pembuat cahaya juga bisa di hisap
masa cahaya bisa di hisap?....baru tahu gw...
lagian black hole yg mana dulu, dalam buddhis tidak ada kiamat black hole...
lagian teori black hole belum ada kepastian resminya, sama halnya teori big bang....semua masih perkiraan
setau ku black hole yg di maksud ini yg di tegah2 bima sakti...
pernah dgn teory gravitasi? dan hubungannya dgn massa benda
nah, klo ga salah ingat...
makin besar massa suatu planet makin besar pula gaya gravitasinya
masalahnya timbul.. sebesar apa planet yg bisa mempunyai gravitasi maximum
terus apa yg effectnya jika gravitasi mencapai titik maksimum
yup, dalam buddhis ga ada kiamat black hole, makanya..aku bilang.. dalam fisika, lagian bukan ttg kiamat koq, ttg cahaya ...
klo di kasih perupamaan cahaya mana yg bisa di panaskan dgn api, air angin.. kurasa kurang cocok
soalnya :
cahaya api bisa dipanaskan dgn api
cahaya matahari..juga panas.. karena matahari
cahaya lampu juga panas.. karena listrik...
Arupa loka adalah alam tanpa bentuk. Makhluk-makhluk di sana tidak memiliki fisik jasmani; tanpa bentuk. Lingkungan alamnya juga tanpa bentuk. Dalam Tipitaka sendiri tidak dijelaskan di mana lokasi alam ini. Jika Seluruh Kama Loka hingga Alam Brahma Appamanabha ikut hancur ketika galaksi (Bimasakti) kiamat, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa lokasi dari semua alam ini berkaitan dengan lokasi galaksi. Karena itu jika Alam Brahma Abhassara hingga seluruh Arupa Loka tidak ikut hancur ketika galaksi (Bimasakti) kiamat, maka juga bisa ditarik kesimpulan bahwa lokasi dari semua alam ini tidak berkaitan dengan lokasi galaksi.
Black Hole atau Lubang Hitam adalah benda di luar angkasa yang mempunyai gravitasi sangat besar, sehingga bisa menghisap benda-benda di sekitarnya. Lubang Hitam adalah bintang yang sudah mengalami kiamat. Seperti yang kita ketahui, wujud bintang adalah benda angkasa berbentuk bulat yang terbakar oleh gas hidrogen sehingga bisa bercahaya. Ketika satu bintang mengalami kiamat, maka ia akan berubah menjadi Lubang Hitam. Lubang Hitam ini akan menghisap semua benda angkasa di dekatnya, hingga suatu saat nanti akan berevolusi menjadi bintang muda. Bintang muda ini kelak akan membakar dirinya dengan gas hidrogen sehingga menjadi bintang yang bersinar terang lagi.
Lubang Hitam memiliki gravitasi yang sangat besar di pusatnya. Semua benda angkasa yang terhisap akan bergerak memutar dengan sangat cepat menuju pusaran tengahnya. Karena sangat cepat, maka semua benda yang terhisap akan hancur lebur sebelum sampai ke pusatnya. Tidak hanya zat padat, zat lainnya juga akan terberai ketika ditarik oleh gravitasi itu. Cahaya adalah gelombang yang kasat mata, karena ada media perantaranya, yakni zat udara. Ketika benda yang juga merupakan sumber cahaya terhisap oleh Lubang Hitam, maka benda itu akan hancur karena gravitasi Lubang Hitam. Cahaya yang dihasilkan oleh benda itu juga akan lenyap, karena sumber cahayanya sudah lenyap, dan cahaya juga tidak memiliki media perantaranya; sebab zat udara yang menyokong cahaya juga ikut lenyap.
Sedikit info, sebenarnya warna putih yang kita lihat dengan mata, itu merupakan efek dari pemantulan seluruh cahaya oleh benda yang kita lihat. Misalkan kita melihat kertas berwarna putih. Kertas itu terlihat berwarna putih, karena kertas itu memantulkan semua cahaya yang diterimanya. Sehingga kita melihat kertas itu berwarna putih. Sebaliknya, jika kita melihat warna hitam, itu merupakan efek dari penyerapan seluruh cahaya oleh benda yang kita lihat. Misalkan kita melihat baju berwarna hitam. Baju itu berwarna hitam, karena baju itu menyerap semua cahaya yang diterimanya. Oleh karena itu, jika kita memakai baju warna putih pada siang hari, maka kita tidak terlalu merasa kepanasan. Sedangkan jika kita memakai baju berwarna hitam pada siang hari, maka kita akan merasa lebih panas. Singkatnya, benda yang mampu memantulkan semua cahaya yang diterimanya akan terlihat berwarna putih oleh mata kita. Sedangkan benda yang mampu menyerap semua cahaya yang diterimanya akan terlihat berwarna hitam oleh mata kita.
Kembali ke Lubang Hitam. Lubang Hitam hanyalah salah satu fenomena dari kiamatnya sebuah bintang. Lubang hitam sendiri tidak kekal. Ia bisa saja hancur atau justru kembali membentuk diri sebagai bintang baru. Kiamat yang dijelaskan oleh Sang Buddha di Satta Suriya Sutta adalah kiamat yang terjadi pada seluruh Galaksi Bimasakti, galaksi dimana Planet Bumi kita berada.