Koreksi:
Sebelumnya Ayya bukan Atthasilani melainkan Anagarini. Dan Ayya Santini sudah menerima upasampada sebaga bhikkhuni tahun 2000. ngutipin dikit yah dari tulisan orang..
Sebelumnya Ayya Santini seorang Anagarini. Prosesnya diupasampada menjadi anagarini di Bali, 29 September 1990 oleh Bhikkhu Girirakhito. Anagarini adalah orang yang menjalankan Upasaka Atthasila, ditambah 75 sekkhiya (bagian dari vinaya yang dijalankan bhikkhu/bhikkhuni).
....
Peristiwa berlangsung pada pertengahan April 2000. “Kami diupasampada pada 15 April di Fo Guang San, Taiwan dalam suatu upacara upasampada bhikkhuni internasional yang diikuti oleh peserta dari 19 negara. Kebetulan tahun ini pas lagi ada programnya, “ kata Ayya Santini. Upacara penahbisannya sendiri berlangsung tiga kali. Yang pertama oleh para Bhiksuni Mahayana. “Pada pukul 11.00 siang upasampada dilakukan oleh para bhikkhu Theravada dan bhiksu Mahayana. Sedangkan yang terakhir oleh para bhikkhu Theravada saja,” tutur Ayya Santini yang diupasampada bersama ketiga rekannya dari Indonesia, Ayya Silavati, Ayya Dhammakumari, dan Ayya Dhirasirini.
“Kenapa saya mesti pakai cara tiga kali? Supaya afdol. Mau kemana saja tetap sah. Itu bukan karena garis sejarah bhikkhuni sudah putus,” ujar Ayya Santini. Seperti kita ketahui, bhikkhuni tradisi Theravada telah lama hilang sehingga garisnya dianggap sudah putus.
Menurutnya, dalam Cullavaga Sutta 10, Buddha bersabda, “Para bhikkhu diizinkan untuk mengupasampada menjadi bhikkhu dan wanita menjadi bhikkhuni.” Sutta berikutya turun lagi, kemudian setelah Sangha Bhikkhuni ini layak untuk mengupasampada bhikkhuni, seseorang yang hendak menjadi bhikkhuni harus melalui Sangha Bhikkhuni baru melalui Sangha Bhikkhu. Harus dua. Ia menambahkan, sutta yang pertama nggak pernah dihapus, berarti sutta itu berlaku.
......