Dengan maksud agar sumpah-sumpah,
baik dari Guru maupun murid tidak merosot, maka keduanya harus saling memeriksa
sebelum menjalin ikatan Guru dan murid
(untuk menentukan apakah seseorang sesuai atau tidak). (6)
Seorang siswa dengan sadar seharusnya tidak menjadikan seseorang sebagai Guru,
mereka yang kurang cinta kasihnya alias pemarah, kejam atau sombong, tamak,
tidak disiplin atau menyombongkan pengetahuannya.(7)
Seorang Guru seharusnya mantap dalam tindakannya,
ucapannya menimbulkan semangat, bijaksana, sabar dan tulus. Beliau seharusnya tidak menyembunyikan kekurangan-kekurangan ataupun berpura-pura memiliki sifat-sifat yang sebenarnya tidak dimilikinya.
Ia seharusnya orang yang ahli dalam pengetahuan Tantra dan tata upacara
(penyembuhan dan pengendalian rintangan-rintangan),
beliau seharusnya juga memiliki cinta kasih
dan pengetahuan yang mendalam terhadap Sutra-sutra. (8
Seorang Guru harus mempunyai keahlian sempurna dalam sepuluh bidang pengetahuan,
ahli dalam melukis mandala,
berpengetahuan sempurna,
mampu menerangkan Tantra,
memiliki keyakinan tulus tertinggi
dan indrianya sepenuhnya terkendali. (9)
Pada umumnya, seorang Guru Mahayana harus memiliki sepuluh sifat-sifat di bawah ini:
1. Berdisiplin sebagai hasil penguasaan atas praktek samaya yang tinggi atas pengendalian moral.
2. Batinya tenang sebagai hasil dari samadhinya yang tinggi.
3. Mampu melindungi dirinya dari berbagai klesha serta rintangan atas kebijaksanaan luhur.
4. Memiliki pengetahuan yang lebih banyak dari pada siswanya khususnya atas ajaran yang hendak di berikan.
5. Bersemangat serta tekun dan gembira dalam memberi ajaran.
6. Menjadi harta karun atas pengetahuan ajaran Sutra-sutra.
7. Mencapai dan memahami sunyata.
8. Ahli dalam menyampaikan berbagai ajaran.
9. Memiliki maitri karuna yang besar dan
10. Tidak segan mengajarkan dan berusaha demi para siswanya dengan tidak mengabaikan kesanggupan mereka.
Seorang Vajracharya harus memiliki kualitas-kualitas yang lebih baik lagi sebagaimana yang tertulis dalam kitab-kitab suci, yang terpenting adalah Guru itu seharusnya orang yang kehadirannya menyebabkan semua orang menjadi tenang, damai dan merasa santai. Bahkan sorot matanya saja dapat menyebabkan kesejukan luarbiasa dalam hati yang melihatnya dan maitri karunanya tanpa batas.