Jakarta - Densus 88 masih melakukan penggerebekan teroris di sebuah rumah di Temanggung, Jawa Tengah. Aparat TNI AD dikerahkan untuk membantu penggerebekan tersebut.
Namun, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso belum memastikan Noordin M Top ditangkap atau ditembak mati dalam penggerebekan itu.
"Belum masih diduga. Ini kan pengepungan masih berlangsung," jelas Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di sela-sela pagelaran wayang kulit di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (7/8/2009). Saat itu, Panglima ditanya apakah Noordin bisa dilumpuhkan dalam penggerebekan itu.
Mengenai keikutsertaan TNI AD dalam penggerebekan itu, Panglima mengatakan bahwa koordinasi seperti itu sudah berjalan otomatis.
"Oh, itu sudah berjalan otomatis antara Polda dan Kodam. "Yang pasti dari TNI AD sudah mengaktifkan desk antiterornya," lanjutnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengaku belum tahu secara pasti apakah Presiden SBY telah mendapatkan laporan dari Kapolri mengenai penggerebekan tersebut.
"Saya belum tahu pasti, tapi bisanya presiden selalu mendapatkan laporan up date secara langsung dari Pak Kapolri. Tapi saya sendiri belum tahu," cetusnya.
Seperti diberitakan Densus 88 melakukan penggerebekan di rumah milik Mohzari (70) di Desa Beji, RT 01/07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung. Mohzari merupakan ayah dari Tatag, teroris yang dijemput petugas 3 tahun lalu.
Sebelum penggerebekan, polisi telah menangkap Indra dan Aris. Kakak beradik yang dibekuk polisi di Pasar Parakan, Temanggung, ini merupakan sepupu Tatag