//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan  (Read 580866 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1665 on: 28 May 2013, 09:32:14 AM »
tuduhan ngambek juga sangat childish. saya melihat kesan "orang yg biasanya benar tidak boleh salah" di sini, pertanyaan itu bisa anda tanyakan dengan benar pada post ini, tapi kenapa tidak pada post sebelumnya? dan pada post sebelumnya juga tidak ada tersurat atau tersirat ada pertanyaan itu, melainkan suatu sinisme terhadap pengecualian, anda sendiri bukannya tidak mengetahui adanya pengecualian itu. melainkan dengan sengaja menggiring opini ke arah setidaknya pada "orang yg biasanya benar tidak boleh salah".
Saya tidak mengetahui adanya pengecualian itu dalam atthasila. Pengecualian untuk orang sakit hanya ada dalam vinaya dan yang pernah saya baca, bukan menyangkut duduk di tempat tinggi. Dan kalau tidak pakai emosi, seharusnya sih jawab saja secara normal bahwa "pengecualian tidak berlaku untuk dengar lagu, alasannya ..."


Quote
sebenarnya ini memang hak ada justru melihat dari judul thread ini, anda lah yg seharusnya memberikan jawaban sebagai "respon atas pertanyaan". jadi silakan kemukakan apakah bermanfaat atau tidak bermanfaat, dan karena diskusi juga sudah cukup panjang, mungkin tidak diperlukan lagi penjelasan2 yg pada intinya mengarah pada "orang yg biasanya benar tidak boleh salah"
Nah, sekarang setelah tidak mampu memberikan penjelasan, menggiring opini dengan "orang yang biasanya benar, tidak boleh salah"? Kalau diskusi begini sih, saya yang out saja deh.

Silahkan praktik Atthasila dengan baik untuk semuanya.  :)


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1666 on: 28 May 2013, 09:38:21 AM »
Saya tidak mengetahui adanya pengecualian itu dalam atthasila. Pengecualian untuk orang sakit hanya ada dalam vinaya dan yang pernah saya baca, bukan menyangkut duduk di tempat tinggi. Dan kalau tidak pakai emosi, seharusnya sih jawab saja secara normal bahwa "pengecualian tidak berlaku untuk dengar lagu, alasannya ..."


kalau dijawab begitu, maka diskusi akan beralih pada topik baru tentang lagu, yg saya yakin anda juga sudah menyiapkan banyak materi sementara topik sebelumnya blm tuntas, ini yg saya tidak suka. jadi saya terpaksa pakai emosi, dan kebetulan saya dan juga sebagian besar penonton tidak keberatan jika saya emosi.


Quote
Nah, sekarang setelah tidak mampu memberikan penjelasan, menggiring opini dengan "orang yang biasanya benar, tidak boleh salah"? Kalau diskusi begini sih, saya yang out saja deh.

Silahkan praktik Atthasila dengan baik untuk semuanya.  :)



setidaknya kalimat "orang yang biasanya benar, tidak boleh salah" tidak dibantah, terima kasih atas waktu dan tenaganya walaupun saya blm melihat jawaban akhir sebagai "respon atas pertanyaan"

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1667 on: 28 May 2013, 09:59:17 AM »
kalau dijawab begitu, maka diskusi akan beralih pada topik baru tentang lagu, yg saya yakin anda juga sudah menyiapkan banyak materi sementara topik sebelumnya blm tuntas, ini yg saya tidak suka. jadi saya terpaksa pakai emosi, dan kebetulan saya dan juga sebagian besar penonton tidak keberatan jika saya emosi.
Tidak, saya hanya mau tau apakah pengecualian berlaku pada sila kursi atau semua tambahan sila atthasila. (Kalau pancasila, saya tahu itu tidak ada pengecualian, kecuali minuman yang mengandung alkohol kalau digunakan sebagai obat.)


Quote
setidaknya kalimat "orang yang biasanya benar, tidak boleh salah" tidak dibantah, terima kasih atas waktu dan tenaganya walaupun saya blm melihat jawaban akhir sebagai "respon atas pertanyaan"
Pendapat pribadi orang tidak perlu saya klarifikasi. Orang mo bilang saya apa, yah terserah orang tersebut, jadi walaupun saya dituduh "tidak boleh salah", yah sah-sah saja. Tapi selama tidak ada argumennya, bagi saya itu hanya 'keluh kesah' saja.

Soal respon, sebetulnya thread ini dibuat karena dulu kalau ada orang lain ribut, satu thread di-lock dan saya tidak bisa lanjutkan diskusi dengan orang lain di thread sama, jadi saya buat thread tersendiri ini. Kemudian awalnya ada di board diskusi umum dan belakangan tidak cocok lagi karena topik bahasannya bebas, jadi dipindah ke jurnal pribadi.

Beberapa hari lalu saya ingin mencatat hal-hal yang menurut saya menarik, dan daripada membuat 2 thread di jurnal pribadi, maka saya sambung di sini saja, dan topik Atthasila adalah salah satu note tersebut. Jadi topik ini bukan respon atas pertanyaan seseorang, dan tidak perlu saya beri kesimpulan. Apalagi ini jurnal pribadi, pendapat pribadi, silahkan masing-masing orang memeluk pandangannya sendiri.   


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1668 on: 28 May 2013, 10:08:38 AM »
Tidak, saya hanya mau tau apakah pengecualian berlaku pada sila kursi atau semua tambahan sila atthasila. (Kalau pancasila, saya tahu itu tidak ada pengecualian, kecuali minuman yang mengandung alkohol kalau digunakan sebagai obat.)

saya ragu memang itu yg dimaksudkan, karena jika memang demikian, seharusnya dengan pengalaman forum anda, pertanyaan itu tidak akan disampaikan dalam bentuk respon atas postingan yg menjadi jawaban bagi komentar sebelumnya.

A: (scene: pasien di suruh duduk di kursi pasien yg tinggi), kemudian pasien menjawab "tidak mau, karena saya lagi menjalankan atthasila.
B: ada pengecualian untuk orang sakit
A: apakah kalo sakit boleh dengar lagu? ---> terlihat nyata sekali maksud dari pertanyaan ini, dan itu tidak tampak sebagai "saya mau tau ..."

Quote
Pendapat pribadi orang tidak perlu saya klarifikasi. Orang mo bilang saya apa, yah terserah orang tersebut, jadi walaupun saya dituduh "tidak boleh salah", yah sah-sah saja. Tapi selama tidak ada argumennya, bagi saya itu hanya 'keluh kesah' saja.

Soal respon, sebetulnya thread ini dibuat karena dulu kalau ada orang lain ribut, satu thread di-lock dan saya tidak bisa lanjutkan diskusi dengan orang lain di thread sama, jadi saya buat thread tersendiri ini. Kemudian awalnya ada di board diskusi umum dan belakangan tidak cocok lagi karena topik bahasannya bebas, jadi dipindah ke jurnal pribadi.

Beberapa hari lalu saya ingin mencatat hal-hal yang menurut saya menarik, dan daripada membuat 2 thread di jurnal pribadi, maka saya sambung di sini saja, dan topik Atthasila adalah salah satu note tersebut. Jadi topik ini bukan respon atas pertanyaan seseorang, dan tidak perlu saya beri kesimpulan. Apalagi ini jurnal pribadi, pendapat pribadi, silahkan masing-masing orang memeluk pandangannya sendiri.   



noted, sungguh ini baru saya ketahui, karena sebelumnya saya pikir thread ini adalah tempat di mana orang2 bertanya dan thread owner menjawab. mungkin karena judul thread ini yg tidak lazim jurnal pribadi.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1669 on: 28 May 2013, 10:21:27 AM »
saya ragu memang itu yg dimaksudkan, karena jika memang demikian, seharusnya dengan pengalaman forum anda, pertanyaan itu tidak akan disampaikan dalam bentuk respon atas postingan yg menjadi jawaban bagi komentar sebelumnya.

A: (scene: pasien di suruh duduk di kursi pasien yg tinggi), kemudian pasien menjawab "tidak mau, karena saya lagi menjalankan atthasila.
B: ada pengecualian untuk orang sakit
A: apakah kalo sakit boleh dengar lagu? ---> terlihat nyata sekali maksud dari pertanyaan ini, dan itu tidak tampak sebagai "saya mau tau ..."
Jika itu dalam "scene", seharusnya anda beri tanda petik, atau bentuk percakapan yang ada pelakonnya (seperti "A:" dan "B:" di atas). Karena plain begitu, maka saya anggap penjelasan, dan saya pikir dengan pengalaman anda yang juga begitu lama di forum bisa mengerti tujuan statement pendek saya yang langsung itu adalah mempertanyakan pengecualian yang sebagian-sebagian. Juga awalnya 'kan anda berkutat pada sutta-vinaya, dan setahu saya, di sutta tidak ada pengecualian begitu.

Tapi ya sudahlah, saya juga sudah tidak niat melanjutkan. Saya sarankan jika anda ingin meluruskan segalanya tentang atthasila, lebih baik buat di thread bernuansa Buddhis, bukan thread pribadi.


Quote
noted, sungguh ini baru saya ketahui, karena sebelumnya saya pikir thread ini adalah tempat di mana orang2 bertanya dan thread owner menjawab. mungkin karena judul thread ini yg tidak lazim jurnal pribadi.
Memang tidak lazim karena awalnya memang bukan itu tujuannya.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1670 on: 28 May 2013, 10:33:00 AM »
Jika itu dalam "scene", seharusnya anda beri tanda petik, atau bentuk percakapan yang ada pelakonnya (seperti "A:" dan "B:" di atas). Karena plain begitu, maka saya anggap penjelasan, dan saya pikir dengan pengalaman anda yang juga begitu lama di forum bisa mengerti tujuan statement pendek saya yang langsung itu adalah mempertanyakan pengecualian yang sebagian-sebagian. Juga awalnya 'kan anda berkutat pada sutta-vinaya, dan setahu saya, di sutta tidak ada pengecualian begitu.

oh saya memang tidak tahu etika penulisan itu, saya hanya menuliskan spt apa yg saya ucapkan dengan tanda baca yg saya anggap perlu, lagipula itu hanya flash back dari diskusi yg sudah terjadi, bukan bermaksud untuk memulai diskusi baru. soal pengecualian dalam sutta-vinaya, tentu saja saya bersedia menunjukkan sumbernya jika diminta dengan cara yg benar, tapi saya sudah malas melanjutkan diskusi ini karena alasan yg pernah saya sebutkan di atas.

Quote
Tapi ya sudahlah, saya juga sudah tidak niat melanjutkan. Saya sarankan jika anda ingin meluruskan segalanya tentang atthasila, lebih baik buat di thread bernuansa Buddhis, bukan thread pribadi.

saya mohon maaf atas hal ini, saya sendiri tidak pernah berniat meluruskan apa pun apa lagi di thread forbidden spt ini, tapi karena banyak yg nimbrung saya pikir saya juga boleh bergabung ngobrol2. Maaf atas gangguan yg sudah saya timbilkan di sini. _/\_

Quote
Memang tidak lazim karena awalnya memang bukan itu tujuannya.


padahal judul thread pasti yg pertama diketik tapi bisa bukan itu tujuan awalnya, anda memang penuh dengan keterbalik2an.

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1671 on: 28 May 2013, 10:35:52 AM »
terlalu maksa, karena pengecualian itu disebutkan dalam kasus tempat duduk/tempat tidur, tapi bukannya membantah soal ini malah digiring ke lagu, apa hubungannya tempat duduk/tempat tidur dan sila 8 dengan lagu? diskusi model begini sungguh tidak produktif, i'm out.

IMO, ada hubunganny, karena sedang membahas 8 sila, yang dimulai dari sila ke delapan, otomatis berkembang dengan pertanyaan tentang sila lainny  ;D

jika hanya membaca sesuai  dengan yang di sila itu sendiri, tentunya mmg tidak dimuat hal apa yang menyebabkan pelanggaran sila itu sndiri. selama ini saya juga cm dikasih tau kalau sila ke 8 itu berhubungan dengan tidak boleh tidur di kasur yang tinggi.. baru ini tau bahwa kursi juga  :hammer:
 

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1672 on: 28 May 2013, 10:42:11 AM »
oh saya memang tidak tahu etika penulisan itu, saya hanya menuliskan spt apa yg saya ucapkan dengan tanda baca yg saya anggap perlu, lagipula itu hanya flash back dari diskusi yg sudah terjadi, bukan bermaksud untuk memulai diskusi baru. soal pengecualian dalam sutta-vinaya, tentu saja saya bersedia menunjukkan sumbernya jika diminta dengan cara yg benar, tapi saya sudah malas melanjutkan diskusi ini karena alasan yg pernah saya sebutkan di atas.

saya mohon maaf atas hal ini, saya sendiri tidak pernah berniat meluruskan apa pun apa lagi di thread forbidden spt ini, tapi karena banyak yg nimbrung saya pikir saya juga boleh bergabung ngobrol2. Maaf atas gangguan yg sudah saya timbilkan di sini. _/\_

padahal judul thread pasti yg pertama diketik tapi bisa bukan itu tujuan awalnya, anda memang penuh dengan keterbalik2an.
Jika itu dalam "scene", seharusnya anda beri tanda petik, atau bentuk percakapan yang ada pelakonnya (seperti "A:" dan "B:" di atas). Karena plain begitu, maka saya anggap penjelasan, dan saya pikir dengan pengalaman anda yang juga begitu lama di forum bisa mengerti tujuan statement pendek saya yang langsung itu adalah mempertanyakan pengecualian yang sebagian-sebagian. Juga awalnya 'kan anda berkutat pada sutta-vinaya, dan setahu saya, di sutta tidak ada pengecualian begitu.

Tapi ya sudahlah, saya juga sudah tidak niat melanjutkan. Saya sarankan jika anda ingin meluruskan segalanya tentang atthasila, lebih baik buat di thread bernuansa Buddhis, bukan thread pribadi.

Memang tidak lazim karena awalnya memang bukan itu tujuannya.



OH TIDAK BISA.... IMO, anda berdua wajib menuntaskan diskusi ini, byk pertanyaan-pertanyaan muncul sebab bro KK memulai "fakta" yang di anggap komentarnya sendiri dan dilanjutkan oleh Bro Indra yang menanggapi berdasarkan sutta vinaya.. kalau dihentikan, jadi gantung begini. juga tidak tau sebenarnya bagaimana ini? rupanya begitu banyak larangan dalam atthasila ??

 [at] Bro Indra, lalu bagaimanakah caranya yang benar dalam meminta sumber kepada anda? maklum masih newbie  :-[

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1673 on: 28 May 2013, 10:48:54 AM »
oh saya memang tidak tahu etika penulisan itu, saya hanya menuliskan spt apa yg saya ucapkan dengan tanda baca yg saya anggap perlu, lagipula itu hanya flash back dari diskusi yg sudah terjadi, bukan bermaksud untuk memulai diskusi baru.
Bukan etika, sekadar menghindari salah-paham.

Quote
soal pengecualian dalam sutta-vinaya, tentu saja saya bersedia menunjukkan sumbernya jika diminta dengan cara yg benar, tapi saya sudah malas melanjutkan diskusi ini karena alasan yg pernah saya sebutkan di atas.
Tidak masalah.

Quote
saya mohon maaf atas hal ini, saya sendiri tidak pernah berniat meluruskan apa pun apa lagi di thread forbidden spt ini, tapi karena banyak yg nimbrung saya pikir saya juga boleh bergabung ngobrol2. Maaf atas gangguan yg sudah saya timbilkan di sini. _/\_
OK, sama-sama.
 _/\_

Quote
padahal judul thread pasti yg pertama diketik tapi bisa bukan itu tujuan awalnya, anda memang penuh dengan keterbalik2an.
Maksudnya awal thread memang untuk merespon pertanyaan, namun karena perkembangan situasi, akhirnya jadi jurnal pribadi.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1674 on: 28 May 2013, 10:50:02 AM »
OH TIDAK BISA.... IMO, anda berdua wajib menuntaskan diskusi ini
imo, topik diskusi seperti tidak akan pernah tuntas.
pembaca diminta untuk tidak malas dan mengambil kesimpulan sendiri...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1675 on: 28 May 2013, 10:56:14 AM »
imo, topik diskusi seperti tidak akan pernah tuntas.
pembaca diminta untuk tidak malas dan mengambil kesimpulan sendiri...


maksudnya tidak malas bagaimana ya?
mengambil kesimpulan sendiri? bagaimana kalau kesimpulan yg kita ambil malah salah dan tidak sesuai ? jd sesat donk ?  ;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1676 on: 28 May 2013, 10:58:16 AM »

OH TIDAK BISA.... IMO, anda berdua wajib menuntaskan diskusi ini, byk pertanyaan-pertanyaan muncul sebab bro KK memulai "fakta" yang di anggap komentarnya sendiri dan dilanjutkan oleh Bro Indra yang menanggapi berdasarkan sutta vinaya.. kalau dihentikan, jadi gantung begini. juga tidak tau sebenarnya bagaimana ini? rupanya begitu banyak larangan dalam atthasila ??
OH BISA SAJA.... Saya hanya membuat catatan kok.  :D

Hanya saja, mungkin kalian harus mulai memikirkan jawaban yang lebih baik, karena mungkin saja umat lain atau ilmuwan yang logis yang akan mempertanyakannya dan juga hal-hal lainnya.

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1677 on: 28 May 2013, 11:05:21 AM »
OH BISA SAJA.... Saya hanya membuat catatan kok.  :D

Hanya saja, mungkin kalian harus mulai memikirkan jawaban yang lebih baik, karena mungkin saja umat lain atau ilmuwan yang logis yang akan mempertanyakannya dan juga hal-hal lainnya.


tapi apa yang anda mulai tidak tampak seperti anda sedang membuat catatan, tapi lebih kepada pengumuman bahwa ada berbagai jenis macam kursi yang tidak boleh diduduki bagi seseorang yang sedang menjalankan atthasila. tentu saja hal ini mengundang pertanyaan atas pengumuman itu. yang berarti bahwa selama ini, orang yang tidak tahu bahwa ada jenis-jenis kursi, ketinggian kursi yang tidak blh diduduki selama atthasila, telah melanggar sila ke 8 tanpa diketahui. sehingga mendatangkan penyesalan terhadap diri orang tersebut. oleh karena itu, IMO, anda setidaknya bisa bertanggung jawab atas itu, dan menunjukkan bahwa itu bukanlah komentar pribadi anda atas yang anda baca :D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1678 on: 28 May 2013, 11:45:34 AM »
tapi apa yang anda mulai tidak tampak seperti anda sedang membuat catatan, tapi lebih kepada pengumuman bahwa ada berbagai jenis macam kursi yang tidak boleh diduduki bagi seseorang yang sedang menjalankan atthasila. tentu saja hal ini mengundang pertanyaan atas pengumuman itu. yang berarti bahwa selama ini, orang yang tidak tahu bahwa ada jenis-jenis kursi, ketinggian kursi yang tidak blh diduduki selama atthasila, telah melanggar sila ke 8 tanpa diketahui. sehingga mendatangkan penyesalan terhadap diri orang tersebut. oleh karena itu, IMO, anda setidaknya bisa bertanggung jawab atas itu, dan menunjukkan bahwa itu bukanlah komentar pribadi anda atas yang anda baca :D

Soal apakah tampak seperti catatan atau tidak, itu komentar pribadi masing-masing. Buat saya tampak seperti catatan kok. Kalau orang tidak tahu tentang jenis-jenis kursi yang dihindari itu, kenapa pula saya yang salah? Apa saya bertanggung-jawab atas pengetahuan orang lain? Sudah jadi kebiasaan Buddhis, "yang penting praktik tanpa perlu teori", jadi praktik saja lah, ngapain pusingin teori beginian.


Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #1679 on: 28 May 2013, 12:11:08 PM »
maksudnya tidak malas bagaimana ya?
mengambil kesimpulan sendiri? bagaimana kalau kesimpulan yg kita ambil malah salah dan tidak sesuai ? jd sesat donk ?  ;D
banyak persoalan itu gak sesederhana hitam putih, melainkan kelabu. jadi kadang semuanya benar dilihat dari sudut pandang masing2. pembaca diminta tidak malas untuk berpikir sendiri dan mengambil sudut pandang yang disetujuinya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

 

anything