karena postingannya panjang, sy cuplik ungkapan yg menarik saja :
"apa gunanya kita hidup?"
"saya merasa kita hidup itu hanyalah suatu kehampaan dan tdk berbeda jauh dgn tdk pernah hidup/tdk pernah exist sama sekali."
bro Vendelta yg baik,
menurut dhamma kita musti menyelesaikan kamma, jadi apa gunanya hidup? yah kalo anda merasa tidak ada gunanya, berarti anda belum menyadari bahwa anda memiliki timbunan kamma yg musti anda selesaikan. walaupun ekstrimnya anda sampe bunuh diri sekalipun, anda tetap akan terlahir kembali dan kembali hingga tanpa akhir kalo hanya selalu merasa tidak ada gunanya hidup, justru sekarang anda hidup ini pergunakanlah kesempatan emas ini untuk meraih "Anagami" karena menurut perhitungan (ada disalah satu thread, coba cari aja), sekarang hanya tinggal meraih Anagami saja yg memungkinkan, sehingga anda tidak perlu terlahir kembali. hanya Anagami yg tidak kembali ke alam dunia, hingga mencapai arahat beliau bahagia dialam Suddhavasa.
mettacittena,
Sis Pannadevi, apa alasannya sekarang dikatakan hanya bisa sampai tingkat Anagami ?
dan kalaupun saudari dewi mengatakanwaduh bro saya hanya copas dari forum sebelah karena menurut saya bagus isi ceramahnya
TERPULANG KPD SDR SDRI UTK MEMAHAMINYA.
dan kalaupun saudari dewi mengatakan selain kita hidup utk mencapai kebahagiaan dan dlm hidup bahagia kita itu tersimpan rahasia bahwa wajib bagi kita utk menolong sesema mahkluk hidup utk mencapai kebahagiaan dan keluar dari kesengsaraan dan bisa terlempar keluar dari lingkaran samsara dan mencapai kebuddhaan bagi kesemua mahkluk hidup yg pernah ada dan exist utk menjadi buddha dalam nibbana sebagai final destination.
bagaimana kalau kita asumsikan tugas kita itu tercapai dlm misi final destination, dan telah menjadi buddha bagi para mahkluk hidup yg pernah ada dan mahkluk hidup yg bakal ada dalam jagad raya ini,
bukankah mahkluk hidup yg dlm bentuk buddha agung itu, kerjanya hanyalah chit chat saja dan sekedar beraktivitas ringan utk sekedar ada dan exist saja?.
dari asumsi saya diatas bukankah mahkluk hidup sebagai para buddha di nibbana hanyalah sebagai boneka dan mahkluk yg khusus untuk menemani TUHAN saja untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan?
dari praduga tsb diatas, tidakkah asumsi tsb mirip dgn jamannya Tuhan Yesus kristus yg menceritakan bagaimana adam dan hawa/eva itu diciptakan disurga dan hanya berfungsi untuk menemani TUHAN nya Tuhan Yesus sang juru selamat didunia yg pernah ada?
DARI TEORI TSB DIATAS, BUKANKAH TUHAN YESUS KRISTUS TIDAKLAH PERNAH MEMBOHONGI UMAT MANUSIA DGN CERITA BAGAIMANA ADAM DAN HAWA DICIPTAKAN?
BUKANKAH INI MEMBUKTIKAN ADANYA AJARAN TUHAN YESUS KRISTUS ITU BENAR ADANYA DAN TELAH DIKUAKKAN RAHASIA AWAL MULANYA MANUSIA ITU DICIPTAKAN?
DGN ADANYA BUKTI KEBENARAN DARI ASUMSI SAYA DIATAS, TIDAKKAH SAUDARA SAUDARI SEDHAMMA BERPIKIR BAHWA AJARAN AGAMA YG DI BAWAKAN OLEH GURU AGUNG BUDDHA DAN TUHAN YESUS KRISTUS DAN NABI MUHAMAD ITU BENAR ADANYA DAN TIDAK PERNAH MEMBOHONGI UMAT MANUSIA?
SERTA TIDAKKAH DARI KETIGA AJARAN AGAMA YG PERNAH ADA DI INDONESIA ITU BENAR ADANYA DAN BISA DITARIK SATU KESIMPULAN DAN DAPAT MENJADI SATU KESATUAN AJARAN AGAMA?
COBALAH SDR SDRI RENUNGKAN, APAKAH BENAR DAN MENDEKATI KENYATAAN ASUMSI/SAYA DIATAS?
TERPULANG KPD SDR SDRI UTK MEMAHAMINYA.
saudari dewi,
memang betul postingan anda bahwa tujuan hidup itu adalah kebahagiaan,
walaupun saya sendiri juga mengerti konsep pemikiran tsb dan rada setuju dgn pendpat sdri dewi, tapi begitupun saya tetap mempunyai satu pertanyaan yg sama, yakni : apa gunanya kita hidup? (dan bukannya apa tujuan kita hidup?)
banyak yg mengatakan dgn nada serupa bahwa hidup itu harusnya bahagia, tapi apa sebenarnya rahasia dan gunanya kita hidup?
kalau dikatakan hidup itu untuk mencapai kebahagiaan, dan kalau kita sudah merasa bahagia, tidakkah saudari dewigo pernah pertanyakan, lantas kalau sudah bahagia, then apa gunanya kesemua kebahagiaan tersebut? apakah hidup hanya utk menikmati kebahagiaan? dan kalau sudah tercapai, bukankah makna hidup kita itu sudah tidak lagi bermakna lagi karena tdk perlu kita capai apa apa lagi, sehingga timbul kesan hidup itu kembali menjadi tidak berguna lagi karena target sudah tercapai dan tidak ada lagi gunanya hidup kita itu. bukankah begitu konsep pikiran orang yg mengerti akan wawasan teori akan hidup seorang manusia?
kalau kita sudah mendapatkan kebahagiaan dlm hidup kita lantas hidup kita yg penuh kebahagiaan itu untuk apa sebenarnya?
ataupun lebih jelasnya, apa gunanya hidup yg bahagia itu? apakah sekedar just to enjoy happiness and nothing more useful of our live? dari pernyataan diatas seolah oleh kalau sudah tercapai hidup bahagia dan hidup itu kembali menjadi hampa lagi setelah ada nilai bahagia melekat pada hidup kita itu, dan kita tidak tahu apa sebenarnya rahasia dan gunanya kita itu hidup ataupun menjadi mahkluk yg hidup itu apasih rahasia dibalik manusia itu hidup dan apakah tidak bisa dibedakan bagaimana seandainya kita tidak pernah dalam wujud mahkluk yg hidup (kita itu tidak pernah ada)?
beda antara gunanya dan rahasia dibalik kita ini pernah hidup/pernah ada dan exist, dgn bagaimana kalau kita itu tidak pernah ada/exist dalam alam jagad raya?
saya merasa kita hidup itu hanyalah suatu kehampaan dan tdk berbeda jauh dgn tdk pernah hidup/tdk pernah exist sama sekali.
TAPI MENURUT PENDAPAT SAYA, PENJELASAN KEBAHAGIAAN YG DIDAPAT DR MEMADAMKAN KEINGINAN ITU ADALAH DALAM BENTUK TANHA.
Sis Pannadevi, apa alasannya sekarang dikatakan hanya bisa sampai tingkat Anagami ?
maaf om...Pengertian memadamkan keinginan kita (dlm arti Tanha) adalah untuk suatu Tanha tertentu, jadi bukan segala jenis Tanha,
bisa dijelaskan lebih rinci...
maksudnya kebahagiaan yang di dapat dari memadamkan keinginan itu adalah dalam bentuk tanha..
bagaimana ya??
mungkin yang dimaksud adalah kebahagiaan yang di dapat karena berpikir telah memadamkan keinginan..
hehhe...
kalo keinginannya udah dipadamkan...
bukankah berarti sudah ga ada keinginan lagi..
dalam artian tanhanya juga udah lenyap kan??
SEDANGKAN KEBAHAGIAAN YG DILUAR DARI KETIGA JENIS KEBAHAGIAAN YG DIUNGKAPKAN DARI SDRI DEWI HASIL COPAS, ADALAH KEBAHAGIAAN KELAS MENENGAH YG HANYA TERJADI PADA DIRI KITA SENDIRI.
gak ngerti.... ;D
kebahagiaan kelas menengah??
jadi yang 3 itu apa??
kebahagiaan kelas bawah??
SEDANGKAN KEBAHAGIAAN TINGKAT TINGGI YG BISA DICAPAI ADALAH KEBAHAGIAAN MUDITA, TURUT MERASA BAHAGIA (HASIL COPAS) ATAS KEBAHAGIAAN ORANG LAIN.Saudari Dewi_go yg mengusahakan hasil copas dan bisa menghampiri kebahagian Mudita, bisa dia rasakan suatu bentuk kebahagian sebagai bentuk kebahagian Seorang Bhante public, Suatu kebahagian dalam menyebarkan dan kebahagian sharing karena usahanya dalam menyebarkan Buddha Dhamma
mudita adalah kebahagiaan tertinggi???
saya sering bermudita citta, dan apakah itu artinya saya telah merasakan kebahagiaan tertinggi??
NAH, DARI PENJELASAN SAYA, KIRANYA SDR SDRI SEDHAMMA BISA MENGERTI ARTI DARI KEBAHAGIAAN DARI HASIL COPAS (SHARING), MAKA DARI ITU CINTAILAH DAN SAYANGILAH, LATIHLAH DIRI UTK LEBIH PEDULI/CARE DAN LEBIH PEMAAF/FORGIVENESS TERHADAP SESAMA KITA MAHKLUK HIDUP WALAUPUN ITU DARI DUNIA FAUNA,
MAKA SDR SDRI AKAN MENIKMATI KEBAHAGIAN DARI HASIL COPAS.
MAAF, SDRI HEMAYANTI, SAYA MENDAPAT IDE INI UTK MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG TEORI KEBAHAGIAAN ADALAH DARI AJARAN SANG GURU AGUNG BUDDHA GOTAMA DAN JUGA JENIS KEBAHAGIAAN TSB ADA SAYA RASAKAN DALAM DIRI SAYA SENDIRI, SEHINGGA MEMPUNYAI IDE UTK MEMBERIKAN PENJELASAN UTK SDRI HEMAYANTI.
OPPSSS, ADA SATU LAGI DARI MAYORA, BILA ADA ORANG ORANG DISEKITAR GUE YG MERASA SUSAH DAN MENGHADAPI MASALAH, MAKA SEOLAH OLAH KESUSAHAN DAN KESEDIHAN MEREKA ADALAH MENGAKIBATKAN KESUSAHAN HASIL COPAS BUAT SAYA DAN MENJADI MY PROBLEM, DAN KALAU MEREKA SENENG DAN BAHAGIA, MAKA TENANGLAH GUE GOYANG KAKI.
DLM DIRI SAYA, ADA SAYA RASAKAN KESUSAHAN DAN TDK BISA MERASAKAN BAHAGIA BILA ADA LIAT KUCING/SEJENISNYA.
yang ini ga ngerti...
kok jadi ngomongin fauna??
dari mana datangnya?
Menjawab Pertanyaan Pannadevi :Pengertian memadamkan keinginan kita (dlm arti Tanha) adalah untuk suatu Tanha tertentu, jadi bukan segala jenis Tanha,
kecuali sudah dipasangkan suatu blockade (hasil pemblokiran dari bentuk perasaan/feeling yg sempurna - hasil pembentukan perasaan/feeling yg perfect dari pengontrolan bantuan dari Pikiran/Mind) untuk tetap waspada untuk segala jenis Tanha yg liar.
Dan untuk menjawab pengertian Keinginan untuk memadamkan keinganan yg berbentuk Tanha,
itu hanyalah Words/kata-kata suatu bahasa, untuk lebih jelasnya, suatu gaya bahasa yg lebih jelas dan detail itu adalah sbb:
Suatu Usaha/Tekad (bukan keinginan asli dari bentukan perasaan untuk dipuaskan) untuk memadamkan bentukan perasaan asli yg bersifat Tanha,
Jenis kebahagiaan yg didapat dari hasil pemadaman Tanha adalah tidak adanya perasaan tidak bahagia yg disebabkan keinganan Tanha yg tak tercapai.
(Sebetulnya Tanha itu bukanlah suatu unsur Total Negatif, Tanha boleh dicapai / digapai bila sepanjang kita itu sanggup memenuhi Tanha kita tanpa secara liar, misal Tanha ingin mendapatkan suatu Mobil Mewah/Unique, kita bisa memenuhi jenis Tanha tsb bila kita sanggup membeli mobil dgn keuangan moneter ita tanpa suatu tindakan illegal, )
Tanha baru berubah menjadi Dukkha, bila jenis Tanha tsb tidak dapat kita penuhi, (atau tidak dapat kita puaskan keinginan Tanha tsb,)
Tanha TIDAKLAH merupakan suatu pantangan bagi kehidupan manusia umumnya. asalkan pemenuhan Tanha tsb tidak illegal dan didapatkan dengan suatu Usaha yang benar. (point ke-4, dari 8 jalan mulia beruas delapan;hal tsb sudah diajarkan oleh Sang Guru Buddha, dgn merumuskan JALAN MULIA BERUNSUR DELAPAN yang dikhususkan untuk segala umat manusia dalam menghindari Dhukkha dan mendapatkan kebahagian hidup sebagai manusia yg bernilai luhur tinggi).
Tanha BARULAH merupakan suatu pantangan bila Anda adalah seorang SAMANERA/IM, terlebih lagi bila anda itu seorang Samanera/i yang berjubah Kuning. (Sedangkan Bagi Samaera/i yang masih berjubah biru, adalah biksu yang sedang lagi menjalankan latihan latihan kehidupan seorang biksu, dan bila si Biksu yg berjubah biru dinilai oleh Sang Abbot (kepala vihara) sudah berhasil/sukses menaklukan segala pantangan pantangan bagi seorang Biksu sejati, barulah Si Biksu biru diberikan JUBAH KUNING nya sebagai seorang biksu yg telah berhasil menjalankan pelatihannya.)
Kebahagian yg didapat dari ketiga jenis itu adalah kebahagian tahap awal yg HARUS dicapai seorang manusia bila ingin mendapatkan segala bentuk jenis kebahagian dalam hidup sebagai seorang manusia.
Sebetulnya kebahagiaan itu tidaklah ada yg berbentuk kebahagian tingkat rendah atau tingkat menengah maupun kebahagiaan tingkat tinggi,
yang ada dan lebih jelas terperinci adalah kebahagiaan TAHAP AWAL YG HARUSLAH tercapai (suatu keharusan, bila ingin mendapatkan kebahagiaan bentukan lain maupun kebahagian Mudita.
mohon maaf sebelumnya, pengertian saya sebelumnya karena kesalahan konotasi yg terjadi,
Jadi sekarang anda sudah mengerti bahwa kebahagiaan TAHAP AWAL yg harus tercapai untuk mengenyam Jenis kebahagian yg lainnya.
Saudari Dewi_go yg mengusahakan hasil copas dan bisa menghampiri kebahagian Mudita, bisa dia rasakan suatu bentuk kebahagian sebagai bentuk kebahagian Seorang Bhante public, Suatu kebahagian dalam menyebarkan dan kebahagian sharing karena usahanya dalam menyebarkan Buddha Dhamma
Pernah saya dengar suatu pengakuan dari Seorang Bhante Public kalau tidak salah nama Bhante public sebelum menjadi samaneri adalah sbb :
Buddha Dhamma itu adalah suatu yang sungguh manis (sweet dhamma), dan Bhante public tsb mengaku dalam suatu ceramahnya yg pernah saya dengar secara digital, nah dari situ kita bisa tanggapi jenis kebahagian yg didapat dari Bhante public (sebelum menjadi samaneri) adalah kebahagian jenis Mudita karena pembabaran dan penyebaran dhamma.
---
Sdri dewi_go, saya yakin dia nya bisa mulai merasakan kebahagian jenis mudita seperti yg dialami seorang Bhante (spt kebahagiaan Bhante Ayya Shantini sebelum menjadi Bhikkhuni), hanya kebahagiaan mudita sebagai dan seperti seorang bhante adalah bisa dirasakan dalam bentuk permulaan yg sedikit demi sedikit dan lama lama menjadi bukit, kebahagiaan yg didapat dan terlatih (seolah olah terakumulasi) karena kegiatan penyebaran dhamma yg setiap saat, sehinggi setiap dia melakukan penyebaran dhamma akan dia rasakan jenis kebahagian tsb, dikarenakan setiap saat penyebaran dhamma maka setiap saat pula dia merasakan kebahagiaan jenis tersebut.
Pertanyaan anda sudah terjawab dengan sendirinya oleh jawaban saya yang diatas.
Maaf, atas ketidak-mengertian sdri, mungkin bisa terjawab oleh anda sendiri bila sdri telah membaca uraian saya yg diatas.
Menjawab Pertanyaan Pannadevi :Pengertian memadamkan keinginan kita (dlm arti Tanha) adalah untuk suatu Tanha tertentu, jadi bukan segala jenis Tanha.
[...]