//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - steve19800

Pages: [1]
1
Theravada / Cula-Saccaka Sutta
« on: 12 June 2016, 07:53:49 PM »
Alo semua,

Ada yang tau arti dari kalimat di bawah ini?

Quote
“Aggivessana, apapun yang dihasilkan dari tindakan memberi kepada penerima seperti engkau—seorang yang belum terbebas dari nafsu, belum terbebas dari kebencian, belum terbebas dari delusi—itu adalah untuk si pemberi. Dan apapun yang dihasilkan dari tindakan memberi kepada penerima seperti Aku—seorang yang telah terbebas dari nafsu, terbebas dari kebencian, terbebas dari delusi—itu adalah untuk engkau.”

Cula-Saccaka Sutta: https://suttacentral.net/id/mn35

Bukankah "engkau" disini adalah sama dengan "pemberi"?

2
Theravada / Milindapanha Sutta
« on: 10 June 2016, 08:00:22 PM »
Halo temen2,

Di Milindapanha Sutta dikatakan bahwa seseorang yang tidak menyadari perbuatan buruk lebih berat kammanya dibanding dengan seseorang yang menyadari perbuatan buruk.
Milindapanha Sutta, setahu saya masuk dalam Nikaya hanya dalam Theravada Burma. Sri Lanka dan Thai tidak memasukkannya dalam Sutta. Sutta ini juga bukan bagian dari Tipitaka.

Saya mencoba untuk mengerti, tapi sepertinya kurang masuk akal. Bagaimana bisa seseorang yg tidak sadar akan perbuatan buruknya menciptakan kamma yang lebih berat?  Terima kasih.

3
Theravada / Hasil kamma
« on: 30 May 2016, 05:53:17 AM »
Halo semua,

Di dalam Sutta Buddha mengatakan hasil kamma adalah sesuatu yang tidak dapat dipikirkan. Tetapi kita tahu pendek umur, terbunuh, dst. adalah hasil dari membunuh; kemiskinan adalah hasil dari tidak suka berdana atau mencuri; tidak dipercayai oleh orang lain adalah buah dari berbohong.

Lalu mengapa dikatakan hasil kamma adalah sesuatu yg tidak dapat dipikirkan? Terima kasih.

4
Theravada / Sikap pikiran yang benar dalam membalas jasa
« on: 26 May 2016, 07:44:10 PM »
Halo teman2,

Saya ada pertanyaan singkat saja. Dalam Buddhisme, kita diajarkan untuk membayar budi orang tua. Tetapi apakah pikiran "ingin "membayar" ini baik untuk dipelihara dan ditanam di pikiran kita? Apakah ini akan membawa dampak penderitaan di masa akan datang?

Kita tahu semua berasal dari pikiran.
Sebagai contoh, kita sering melihat orang yang bekerja keras sekali demi orang dekatnya. Orang tsb seringkali mengorbankan segalanya bahkan sampai melatih diri pun, atau kepentingan diri sendirinya pun sampai dilupakan. Nah, jadi, apakah pikiran "ingin membayar hutang kepada orang tua" ini baik dipelihara? Apakah ini akan mengakibatkan ikatan hubungan semakin erat dan lanjut terus sampai ke kehidupan selanjutnya dan selanjutnya dan selanjutnya, dst. (terutama jika hubungannya dg orang tua bukan hubungan yang baik sekali) yang mengakibatkan penderitaan?

Tetapi tidak memiliki pikiran untuk "membayar hutang" sepertinya tidak baik juga.

Jadi sikap pikiran bagaimana yang benar dan patut? Terima kasih.

5
Theravada / Devaduta Sutta
« on: 23 May 2016, 08:00:16 AM »
Halo temen2,

Dalam Theravada, setahu saya semua makhluk itu dilahirkan langsung tanpa ada jedah waktu, bagiamana ia bisa diadili? Kedua, tidak ada makhluk yang mengadili, semua makhluk terlahir dan menderita berdasarkan kammanya masing2.

Di Devaduta Sutta dikatakan bahwa orang yang gagal melihat pesan dari deva: lahir, sakit, tua dan mati mengalami hukuman yang dijatuhkan oleh Raja Yama. Apakah benar semua orang diadili oleh Raja Yama setelah kematiannya?

Apakah Sutta ini juga ada kesalahan atau tidak? Mungkin ada yang mengerti? Terima kasih.

6
Halo temen2,

Pengertian kita pada umumnya kamma adalah seperti suatu bibit. Ia akan berbuah jika ada kondisi yang tepat. Beberapa kamma harus dialami, beberapa kamma tidak harus dialami, tidak semua kamma harus dialami. Sebagai contoh, Angulimala telah memutus tumimbal lahir, maka ia tidak akan mengalami buah dari membunuh banyak orang.

Tetapi di dalam Karajakā­ya­sutta (https://suttacentral.net/id/an10.219) Buddha mengatakan:
Quote
"Tetapi Aku tidak mengatakan bahwa ada mengakhiri penderitaan selama seseorang belum mengalami [akibat dari] kamma kehendak yang telah dilakukan dan dikumpulkan."

Membaca keduanya, manakah yang benar, apakah mereka kontradiksi satu sama lain?

7
Kafe Jongkok / Sharing Dhamma, kehidupan umum lain nya
« on: 14 April 2016, 04:16:22 PM »
Halo teman-teman semua,

Saya sedang belajar, kita semua sedang belajar.
Jika ada diantara kalian yang memiliki kesulitan ataupun pertanyaan yang berkaitan dengan Dhamma atau masalah hidup secara umum mungkin saya bisa coba untuk bantu semampu saya. Tidak dipungut biaya   :)
Salam Dhamma _/\_

8
Theravada / Kondisi yang dibutuhkan untuk berbohong
« on: 31 March 2016, 12:37:40 PM »
Halo semua,

Ada yang pernah tahu, ada dua versi tentang syarat-syarat apa saja yang dibutuhkan sehingga bisa dikatakan berbohong.

Yang pertama adalah niat untuk berbohong dan usaha untuk berbohong.
Yang kedua adalah, sesuatu yang tidak benar, niat untuk berbohong, usaha untuk berbohong dan orang lain mengerti akan apa yang dikatakan. 

Mengapa versi pertama tidak membutuhkan syarat "orang lain mengerti akan apa yang dikatakan atau tidak"? Sedangkan versi yang kedua untuk mengkategorikan seseorang berbohong dibutuhkan syarat tersebut.

Saya bisa mencantumkan sumbernya, tapi mereka dalam bahasa inggris. Terima kasih semua.

Pages: [1]
anything