Misi Terakhir Maha Acarya Lian Shen: Melacak Para Makhluk Suci Yang
Telah Lahir Sebagai Manusia
Semua fenomena pada dasarnya tak bereksistensi;
Lewat Sadhana Tantra Mandala Puja,
Pikiran "Santika", "Paustika", "Wasikarana", dan "Abhicaruka",
Menjelmakan diri dalam bentuk seperti Api.
Pada jam 10 pagi tanggal 8 September 1996, sebelum dimulainya upacara Api Homa
Kurukulle di vihara Vajragarbha Redmond (Washington, Amerika Serikat), Yang Arya Lian
Shen Rinpoche menurunkan syair diatas kepada semua siswa yang hadir.
Karena Kurukulle adalah Yidam Tantra untuk mendapatkan cinta kasih dan kerukunan,
kebanyakan bahan persembahan yang digunakan dalam api homa itu berwarna merah.
Sewaktu upacara api homa berlangsung, Lian Shen Rinpoche memperagakan "tarian mudra"
untuk mengundang berbagai makhluk suci berkaitan dengan tujuan santika (penolakan bala),
paustika (penambahan rejeki), wasikarana (kerukunan), dan abhicaruka (penundukkan).
Sementara "tarian mudra" berlangsung, gelombang kekuatan spiritual yang kuat memancar
dari alam semesta. Api yang menyala dengan gemilangnya di altar digabung dengan lautan
bunga merah dan bahan persembahan makanan, menjelma menjadi sebuah mandala cinta
dan keharmonisan yang indah. Sementara ribuan siswa memanjatkan mantra hati dari
Kurukulle, Lian Shen Rinpoche berulang kali memohon kepada Kurukulle untuk
memancarkan sinar kepada semua yang berpartisipasi sehingga permohonan mereka
berkaitan dengan santika, paustika, wasikarana, dan abhicaruka (terhadap 3 racun dalam diri
kita yaitu loba, dosa, dan moha) serta permohonan untuk penyeberangan arwah dapat
dikabulkan.
Lian Shen Rinpoche memberitahu semua yang hadir bahwa jawaban dari para makhluk suci
sungguh luar biasa. Beliau bahkan tidak perlu melakukan pengundangan dalam dimensi
yang lebih mendalam. Para makhluk suci telah turun bagaikan kilat ke altar. Dengan jawaban
yang demikian luar biasa dari para Budha dan Bodhisattva, beliau berharap supaya semua
permohonan orang yang hadir dapat segera terwujud dan supaya mereka mendapatkan
"pembaharuan" semangat dalam kehidupan mereka.
Lian Shen Rinpoche membuka rahasia bahwa sewaktu upacara api homa berlangsung,
beliau mendapatkan dirinya masuk lewat Sutra Avatamsaka ke Tanah Suci Bunga (tanah
suci dari Vairocana, Budha Locana, dan Sakyamuni Budha). Disana, para Budha berbicara
kepada nya, "Kau telah mendapatkan Maha Prajna Untuk Membeda-bedakan." Lian Shen
Rinpoche menjawab balik, "Maha Prajna ku untuk Membeda-bedakan adalah kosong
belaka."
Para Budha kemudian berkata kepadanya, "Kau masih mempunyai satu misi yang
tersisa. Kau harus menggunakan kemampuan 'Maha Prajna untuk Membeda-bedakan'
yang telah kau peroleh untuk melacak ratusan tulku, rinpoche, dan Acarya tingkat tinggi
yang telah turun ke dunia sebagai manusia sehingga mereka dapat melanjutkan
pembabaran silsilah Satyabudha dan menjelaskan ajaran ajaran dari para Tathagata."
Maka, Lian Shen Rinpoche membuat pengumuman berikut ini, "Diantara para siswa
Satyabudha, banyak yang berasal dari Maha Dwikolam Teratai (alam Sukhawati), surga
Indra, serta berbagai alam para Budha, para Bodhisattva, dan para Dharmapala. Dengan
"kemampuan Maha Prajna untuk Membeda-bedakan", saya akan dapat membedakan
(menemukan) siswa siswa tersebut karena mereka mempunyai ciri ciri tubuh yang
istimewa. Setelah mereka terlacak dan terkonfirmasi, mereka harus berupasampada
(meninggalkan kehidupan rumah tangga). Kemudian, mereka harus menjalankan latihan
secara formal. Sewaktu mereka telah lulus dalam latihan, mereka dapat mulai
menjalankan misi penting mereka untuk membabarkan Dharma "