Sebenarnya yg dimaksud OBE itu ada. Dan dalam Buddhism itu juga ada. Dalam bahasa umum dikatakan roh yg keluar melihat tubuh. Tetapi menurut pandangan buddhism tidaklah demikian tetapi akibat konsentrasi yg kuat maka kesadaran dapat melihat tubuhnya sendiri . Dan dapat melewati dimensi waktu dan ruang dan kesadaran itu sendiri tidak terkungkung atau didominasi oleh kesadaran jasmaninya.
komentar seperti inilah yang saya tunggu-tunggu.
kini saya tahu dan dapat menyimpulkan bahwa PLB/OBE itu juga dijelaskan dalam doktrin budhis, tetapi istilah-istilahnya saja yang berbeda. penganut agama lainnya menyebutnya sebagai "roh yang keluar tubuh", sedangkan budhisme menyebutnya "kesadaran yang bebas dari kurungan kesadaran jasmani."
aku berharap sdr. Forte dalam melihat dialog ini, sehingga dia mengerti diskusi macam apa yang saya inginkan.
lanjut.....
apapun budhisme menyebutnya, saya akan menyebutnya sebagai PLB dengan pengertian yang sama dengan yang dimaksud dengan budhisme.
apakah anda berpendapat bahwa menurut budhisme, dalam PLB itu sesungguhnya tidak ada tubuh halus yang keluar dan masuk tubuh?
ketika roh saya menghadap ke arah kanan, saya dapat melihat benda-benda di sebelah kanan dengan jelas. tapi tubuh kasar saya tidak berubah dari semula, yaitu tetap menghadap ke barat
ruh saya bisa melihat benda-benda sebelah kanan. jika yang unsur halus yang bergerak tersebut hanyalah kesadaran, maka apakah kesadaran dapat melihat tanpa melalui mata?
saya dapat lepas jauh dari tubuh. saya dapat melihat tubuh, tapi tidak dapat merasakan kesadaran jasmani? mata saya terpejam, tapi saya melihat segala sesuatunya dengan jelas. apakah kesadaran itu memiliki mata dan telinga juga?
dalam suatu kondisi, saya berusaha memunculkan kembali kesadaran jasmani, tapi tidak bisa. bagaimana hal ini bisa dijelaskan berdasarkan pendangan budhis?
nah sebaiknya diteliti dulu arti roh itu apa? soalnya roh itu hanya ada dalam islam dan kr****n dan mungkin juga di beberapa agama lain
sekedar mengingatkan, bahwa ini bukan dialog antara Islam/ kr****n dengan budha, melainkan dialog antara faham saya dengan budhisme yang difahami oleh anda dan kawan-kawan.
jadi, roh adalah unsur halus yang dapat keluar dan masuk tubuh manusia, menyatu dan berpisah dengan tubuh manusia. ia menjadi essensi dari manusia. manusia tanpa roh seperti seonggok mayat. ketika manusia mati, roh ini pergi keluar dari tubuh. ia bukan sesuatu yang baru, karena selama hayat dikandung badan, roh ini telah ada dan telah berkali-kali terpisah dari tubuh.
roh orang mati, keluar dari tubuhnya dengan membawa perasaan, kesadaran, pikiran dan faktor-faktor mental lainnya. ia akan hidup tanpa tubuh atau dengan tubuh halus. Jika ia hidup dengan tubuh, maka ia akan memiliki nyawa yang tersusun dari organ-organ tubuh.akan mengalami sakit, tua dan mati. tapi roh yang hidup tanpa tubuh, ia tidak mengalami sakiat jasmani, tidak tua, dan tidak mati karena tua, tapi dapat mati karena dibunuh, atau karena habis masa hidupnya di akhirat.