//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - baruna

Pages: 1 ... 5 6 7 8 9 10 11 [12]
166
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 29 January 2015, 02:26:05 AM »
Seorang penggembira dan penyemarak suasana di forum. Beberapa kali berjasa menuaikan senyum di pagi saya yang kelabu.

---Terima kasih kembali. :)

at kaynin

Jika memang benar spt itu adanya,
Saya tanya anda.
Ekagatta yg diterjemahkan sbg "pemusatan pikiran"

Saat menulis dengan perhatian.
menggunakan ballpoint dan kertas
Dimanakah posisi ekagatta.
Apakah pada ujung pena,
Atau pada perhatian yg menyertai jalannya ujung pena.

Tentu anda bukan pemain yg duduk di bangku cadangan forum ini.

167
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 29 January 2015, 02:11:40 AM »
:jempol: Wah, mantap! Ocehannya dhamma tingkat tinggi, namun adhitthana-nya benar2 penuh "kasih". Sungguh spesimen masterpiece yang menggambarkan kebanyakan Buddhis. Saya tunggu hiburan lainnya dari anda.

Kalau bikin adhitthana tolong jangan sambil gemetar penuh emosi nanti kacau kalimatnya. Seperti di atas menabrak orang, kok anda yang mati sih? Seperti anda melindas kodok lalu anda yang mati, kodoknya masih loncat2. Aneh. Yang logis seharusnya anda mati ditabrak orang. Lagipula mo mati saja mesti membahayakan dan menyusahkan orang lain di jalanan, benar2 tanpa pertimbangan. Saya sarankan yang tidak menyusahkan orang lain misalnya mati tersedak pelet pakan betet gitu.

Ini adhitthana saya untuk anda. Jika anda memang "betet klonengan" alias "kerbau yang dicucuk hidungnya" maka tidak ada yang celaka. Jika salah, maka semua orang sehat & selamat.


U adhitana ini sy tdk pernah bercanda.
Adithana ini tidak bisa berubah seumur hidup.
hanya sy dan yg menulis yg tahu soal ini.
tahu awal dan akhirnya.

168
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 26 January 2015, 05:28:18 PM »
Orang yg menulis "betet klonengan" pd id baruna tentu harus berani menerima kenyataan.
Jika memang benar demikian maka sy akan mati kecelakaan menabrak orang dijalan.jika tidak akan berlaku sebaliknya.
Dewa wajira menjadi saksi dari adithana sy.

169
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 26 January 2015, 08:03:56 AM »
Quote

Saya tdk menyertakan dasarnya karena yg ngeyel2 itu tdk layak tau, lagipula yg ngeyel2 itu juga tdk mau tau ataupun menanyakan.
Biarlah yg ngeyel2 macam sinichi kudo mengikuti jejak bikhu Channa (mantan kusir pangeran Sidharta) saja. Dlm mahaparinibbana sutta, sebelum sang Buddha parinibbana sang Buddha berpesan kepada Ananda supaya bikhu Channa dikenakan 'brahma penalty' (hukuman, karena selalu ngeyel), yaitu supaya Channa dicuekin (tdk ditolong dgn disarankan atau dikoreksi), dibiarkan mengikuti pendiriannya sendiri. Jadi biarkan saja dia mengikuti ajaran aliran Burma yg mentok ujung2nya adalah equanimity. Kalau equanimitynya dalam artian uppekkha, hanyut dlm buaian uppekkha nanti kehidupan berikutnya terlahir di alam arupa utk waktu yg sangat lama bisa bereon2. Masa hidup disitu berakhir nanti bisa jatuh terjun bebas ke alam rendah. Sang Buddha mengatakan menganut pandangan keliru akibatnya adalah neraka. Cocok kan? [selanjutnya utk tahu dasarnya dilanjutkan dlm topik Pengertian Nibbana di subforum Theravada saja, karena topiknya nanti berkaitan]

Quote

Ini cuplikan dari tulisan kards dari thread sutra hati.
dibawa kemari untuk menjelaskan pengertian nirwana.

persoalan aliran burma yg berujung pada keseimbangan saja itu benar adanya. Namun suhu pernah bercerita saat retreat di mogok sayadaw, itu yg saya ingat, beliau menekankan ada beda perlakuan antara pemula yg model 10 hari, sramanera dan bhiksu atau bhikkhu. beda perlakuan dalam artian teorinya sama, tapi caranya jauh berbeda.u bhiksu mesti serius, tidakboleh main main.
beda perlakuan inilah yg membedakan hasilnya. Apalagi perumahtangga masih memiliki tanggungjawab dan ikatan anak yg sungguh jauh lebih sulit dinetralkan daripada ikatan suami istri




170
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 25 January 2015, 07:02:04 PM »
Padamnya tanha, dpt ditemukan di sutta dan memang bukan definisi yg salah. Aliran Burma bergantung pada definisi ini. Menurut mereka, utk lenyapnya dukkha, berpedoman pada paticcasamuppada perlu memutus/menghentikan tanha. Karena dgn memutus tanha maka updana dst sampai jati jaramarana otomatis tdk ada sehingga dpt dikatakan dukkha lenyap. Memutus tanha caranya dgn menerapkan vipassana sehingga dari vedana tdk timbul tanha.
Adakah yg melihat sesuatu yg salah disini? Atau memang tdk ada yg salah?
Padamnya tanha, dpt ditemukan di sutta dan memang bukan definisi yg salah. Aliran Burma bergantung pada definisi ini. Menurut mereka, utk lenyapnya dukkha, berpedoman pada paticcasamuppada perlu memutus/menghentikan tanha. Karena dgn memutus tanha maka updana dst sampai jati jaramarana otomatis tdk ada sehingga dpt dikatakan dukkha lenyap. Memutus tanha caranya dgn menerapkan vipassana sehingga dari vedana tdk timbul tanha.
Adakah yg melihat sesuatu yg salah disini? Atau memang tdk ada yg salah?

Apa yg disampaikan memang seperti itu adanya. Sekarang bagaimana caranya agar tanhapadam tanpa harus menjadi betet spt yg disampaikan sikomet.
ada teman yg bernama kemenyin, dari jawatimur.
belajar vipasana, terganggu oleh cara dia meditasi sebelumnya. Dengan menuruti visudhimagga, ia menekuni kasina.
akibatnya upadana. Obyeknya melekat tidak bisa lepas.
saat vipasana , harus melalui kasina ini baru bisa samadi. Kasihan .
karena penulis buku itu sdh meninggal, tentu itu resiko dia sendiri.
buku menjadi berbahaya jika penulisnya sudah tiada. Selain itu dalam waktu yg lama,
buku bisa menjadi berubah oleh penulis berikutnya yg kurang pandai.






Pages: 1 ... 5 6 7 8 9 10 11 [12]