Bagian 9
Tentang Sebab Akibat
97. Kotbah Panjang tentang Sebab Akibat<197>
Demikianlah telah kudengar. Pada suatu ketika Sang Buddha sedang berdiam di antara orang-orang Kuru di sebuah kota Kuru bernama Kammāsadhamma.
Pada saat itu Yang Mulia Ānanda, ketika duduk bermeditasi sendirian dan dalam keterasingan, memiliki pemikiran ini, “Kemunculan bergantungan ini adalah mengagumkan. Ia sangat mendalam dan juga tampak mendalam; tetapi ketika merenungkannya, aku melihatnya sebagai sangat mudah, sangat mudah [untuk dipahami.”
Kemudian pada saat sore menjelang malam hari Yang Mulia Ānanda bangkit dari meditasinya dan mendekati Sang Buddha. Ia memberikan penghormatan dengan kepalanya pada kaki Sang Buddha, mengundurkan diri pada satu sisi, dan berkata:
Sang Bhagavā, ketika duduk bermeditasi sendirian dan dalam keterasingan, aku berpikir: “Kemunculan bergantungan ini adalah mengagumkan. Ia sangat mendalam dan tampak mendalam; tetapi ketika merenungkannya, aku melihatnya sebagai sangat mudah, sangat mudah [untuk dipahami].”
Sang Bhagavā berkata:
Ānanda, janganlah berpikir demikian: “Kemunculan bergantungan ini sangat mudah, sangat mudah [untuk dipahami]”! Mengapakah demikian? Kemunculan bergantungan ini sangat mendalam dan tampak sangat mendalam.
Ānanda, karena tidak mengetahui kemunculan bergantungan sebagaimana adanya, tidak melihatnya sebagaimana adanya, tidak merealisasikannya, tidak menembusnya, makhluk-makhluk hidup, bagaikan alat tenun yang tersangkut,<198> [atau] bagaikan kumpulan tanaman menjalar yang sepenuhnya terlilitkan, dengan tergesa-gesa dan riuh datang dan pergi dari dunia ini menuju dunia itu dan dari dunia itu menuju dunia ini, tidak dapat melampaui kelahiran dan kematian. Oleh sebab itu, Ānanda, sadarilah bahwa kemunculan bergantungan ini sangat mendalam dan tampak sangat mendalam.
Ānanda, jika seseorang ditanya “Apakah terdapat kondisi bagi usia tua dan kematian?” maka ia seharusnya menjawab “Terdapat kondisi bagi usia tua dan kematian”; dan jika seseorang ditanya “Apakah kondisi bagi usia tua dan kematian?” maka ia seharusnya menjawab “Kelahiran adalah kondisinya.”
Ānanda, jika seseorang ditanya “Apakah terdapat kondisi bagi kelahiran?” maka ia seharusnya menjawab “Terdapat kondisi bagi kelahiran”; dan jika seseorang ditanya “Apakah kondisi bagi kelahiran?” maka ia seharusnya menjawab “Penjelmaan adalah kondisinya.”
Ānanda, jika seseorang ditanya “Apakah terdapat kondisi bagi penjelmaan?” maka ia seharusnya menjawab “Terdapat kondisi bagi penjelmaan”; dan jika seseorang ditanya “Apakah kondisi bagi penjelmaan?” maka ia seharusnya menjawab “Kemelekatan adalah kondisinya.”
Ānanda, jika seseorang ditanya “Apakah terdapat kondisi kemelekatan?” maka ia seharusnya menjawab “Terdapat kondisi bagi kemelekatan”; dan jika seseorang ditanya “Apakah kondisi bagi kemelekatan?” maka ia seharusnya menjawab “Ketagihan adalah kondisinya.”<199>
Demikialah, Ānanda, dikondisikan oleh ketagihan terdapat kemelekatan, dikondisikan oleh kemelekatan terdapat penjelmaan, dikondisikan oleh penjelmaan terdapat kelahiran, dikondisikan oleh kelahiran terdapat usia tua dan kematian, dikondisikan oleh usia tua dan kematian terdapat kekhawatiran dan kesedihan, ratapan dan tangisan, dukacita dan kesakitan, kesengsaraan dan kekesalan – semua ini muncul dikondisikan oleh usia tua dan kematian. Dengan cara ini keseluruhan kumpulan besar
dukkha ini muncul.
Ānanda, dikondisikan oleh kelahiran terdapat usia tua dan kematian. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh kelahiran terdapat usia tua dan kematian,” seharusnya dipahami bahwa apa yang dimaksud dengan mengatakan, “dikondisikan oleh kelahiran terdapat usia tua dan kematian.”
Ānanda, jika tidak ada kelahiran ikan-ikan pada kelompok ikan, burung-burung pada kelompok burung, ular-ular pada kelompok ular,<200>
nāga-nāga pada kelompok
nāga, makhluk-makhluk halus pada kelompok makhluk halus, hantu-hantu pada kelompok hantu, dewa-dewa pada kelompok dewa, manusia-manusia pada kelompok manusia;<201> Ānanda, jika tidak ada kelahiran berbagai makhluk hidup dalam berbagai tempat [kehidupan] mereka, tidak ada satu pun kelahiran – seumpamanya bahwa kelahiran tidak ada, apakah akan ada usia tua dan kematian?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab usia tua dan kematian, sumber usia tua dan kematian, asal mula usia tua dan kematian, kondisi bagi usia tua dan kematian, yaitu kelahiran. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh kelahiran terdapat usia tua dan kematian.
Ānanda, dikondisikan oleh penjelmaan terdapat kelahiran. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh penjelmaan terdapat kelahiran,” seharusnya dipahami apa yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh penjelmaan terdapat kelahiran.”
Ānanda, jika tidak ada penjelmaan ikan-ikan pada kelompok ikan, burung-burung pada kelompok burung, ular-ular pada kelompok ular,
nāga-nāga pada kelompok
nāga, makhluk-makhluk halus pada kelompok makhluk halus, hantu-hantu pada kelompok hantu, dewa-dewa pada kelompok dewa, manusia-manusia pada kelompok manusia; <202> Ānanda, jika tidak ada penjelmaan berbagai makhluk hidup dalam berbagai tempat [kehidupan] mereka, tidak ada satu pun penjelmaan – seumpamanya bahwa penjelmaan tidak ada, apakah akan terdapat kelahiran?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab kelahiran, sumber kelahiran, asal mula kelahiran, kondisi bagi kelahiran, yaitu penjelmaan. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh penjelmaan terdapat kelahiran.
Ānanda, dikondisikan oleh kemelekatan terdapat penjelmaan. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh kemelekatan terdapat penjelmaan,” seharusnya dipahami apakah yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh kemelekatan terdapat penjelmaan.”
Ānanda, jika tidak ada kemelekatan, tidak ada satu pun kemelekatan; seumpamanya bahwa kemelekatan tidak ada,<203> apakah akan terdapat penjelmaan atau konsep menjelma?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab penjelmaan, sumber penjelmaan, asal mula penjelmaan, kondisi bagi penjelmaan, yaitu kemelekatan. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh kemelekatan terdapat penjelmaan.
Ānanda, dikondisikan oleh ketagihan terdapat kemelekatan. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh ketagihan terdapat kemelekatan,” seharusnya dipahami apa yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh ketagihan terdapat kemelekatan.”
Ānanda, jika tidak ada ketagihan, tidak ada satu pun ketagihan; seumpamanya bahwa ketagihan tidak ada,<204> apakah terdapat kemelekatan, apakah kemelekatan menjadi berkembang?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab kemelekatan, sumber kemelekatan, asal mula kemelekatan, kondisi bagi kemelekatan, yaitu ketagihan. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh ketagihan terdapat kemelekatan.<205>
Ānanda, dikondisikan oleh ketagihan terdapat pencarian, dikondisikan oleh pencarian terdapat perolehan, dikondisikan oleh perolehan terdapat pembedaan, dikondisikan oleh pembedaan terdapat kekotoran melalui nafsu, dikondisikan oleh kekotoran melalui nafsu terdapat keterikatan, dikondisikan oleh keterikatan terdapat kekikiran, dikondisikan oleh kekikiran terdapat penimbunan, dikondisikan oleh penimbunan terdapat penjagaan [kepemilikan seseorang].
Ānanda, dikondisikan oleh penjagaan terdapat [pengambilan] pedang dan tongkat pemukul, terdapat pertengkaran, sanjungan, tipu daya, kebohongan, ucapan yang memecah belah, dan munculnya tak terhitung keadaan yang jahat dan tidak bermanfaat. Dengan cara ini keseluruhan kumpulan besar
dukkha ini muncul.
Ānanda, jika tidak terdapat penjagaan, tidak ada satu pun penjagaan; seumpamanya bahwa penjagaan tidak ada, apakah akan terdapat [pengambilan] pedang dan tongkat pemukul, apakah akan terdapat pertengkaran, sanjungan, tipu daya, kebohongan, ucapan yang memecah belah, dan munculnya tak terhitung keadaan yang jahat dan tidak bermanfaat?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab [pengambilan] pedang dan tongkat pemukul, pertengkaran, sanjungan, tipu daya, kebohongan, ucapan yang memecah belah, munculnya tak terhitung keadaan yang jahat dan tidak bermanfaat; ini adalah sumbernya, ini adalah asal mulanya, ini adalah kondisinya, yaitu penjagaan. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh penjagaan terdapat [pengambilan] pedang dan tongkat pemukul, pertengkaran, sanjungan, tipu daya, kebohongan, ucapan yang memecah belah, munculnya tak terhitung keadaan yang jahat dan tidak bermanfaat. Dengan cara ini keseluruhan kumpulan besar
dukkha ini muncul.
Ānanda, dikondisikan oleh penimbunan terdapat penjagaan. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh penimbunan terdapat penjagaan,” seharusnya dipahami apakah yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh penimpunan terdapat penjagaan.”
Ānanda, jika tidak ada penimbunan, tidak ada satu pun penimbunan; seumpamanya bahwa penimbunan tidak ada, apakah akan ada penjagaan?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab penjagaan, sumber penjagaan, asal mula penjagaan, kondisi bagi penjagaan, yaitu penimbunan. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh penimpunan terdapat penjagaan.
Ānanda, dikondisikan oleh kekikiran terdapat penimbunan. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh kekikiran terdapat penimbunan,” seharusnya dipahami apakah yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh kekikiran terdapat penimbunan.”
Ānanda, jika tidak ada kekikiran, tidak ada satu pun kekikiran; seumpamanya bahwa kekikiran tidak ada, apakah akan ada penimbunan?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab penimbunan, sumber penimbunan, asal mula penimbunan, kondisi bagi penimbunan, yaitu kekikiran. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh kekikiran terdapat penimbunan.
Ānanda, dikondisikan oleh keterikatan terdapat kekikiran. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh keterikatan terdapat kekikiran,” seharusnya dipahami apakah yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh keterikatan terdapat kekikiran.”
Ānanda, jika tidak ada keterikatan, tidak ada satu pun keterikatan; seumpamanya bahwa keterikatan tidak ada, apakah akan ada kekikiran?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab kekikiran, sumber kekikiran, asal mula kekikiran, kondisi bagi kekikiran, yaitu keterikatan. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh keterikatan terdapat kekikiran.
Ānanda, dikondisikan oleh nafsu terdapat keterikatan. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh nafsu terdapat keterikatan,” seharusnya dipahami apakah yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh nafsu terdapat keterikatan.”
Ānanda, jika tidak ada nafsu, tidak ada satu pun nafsu; seumpamanya bahwa nafsu tidak ada, apakah akan ada keterikatan?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab keterikatan, sumber keterikatan, asal mula keterikatan, kondisi bagi keterikatan, yaitu nafsu. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh nafsu terdapat keterikatan.
Ānanda, dikondisikan oleh pembedaan terdapat kekotoran melalui nafsu. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh pembedaan terdapat kekotoran melalui nafsu,” seharusnya dipahami apakah yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh pembedaan terdapat kekotoran melalui nafsu.”
Ānanda, jika tidak ada pembedaan, tidak ada satu pun pembedaan; seumpamanya bahwa pembedaan tidak ada, apakah akan ada kekotoran melalui nafsu?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab kekotoran melalui nafsu, sumber kekotoran melalui nafsu, asal mula kekotoran melalui nafsu, kondisi bagi kekotoran melalui nafsu, yaitu pembedaan. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh pembedaan terdapat kekotoran melalui nafsu.
Ānanda, dikondisikan oleh perolehan terdapat pembedaan. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh perolehan terdapat pembedaan,” seharusnya dipahami apakah yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh perolehan terdapat pembedaan.”
Ānanda, jika tidak ada perolehan, tidak ada satu pun perolehan; seumpamanya bahwa perolehan tidak ada, apakah akan ada pembedaan?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab pembedaan, sumber pembedaan, asal mula pembedaan, kondisi bagi pembedaan, yaitu perolehan. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh perolehan terdapat pembedaan.
Ānanda, dikondisikan oleh pencarian terdapat perolehan. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh pencarian terdapat perolehan,” seharusnya dipahami apakah yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh pencarian terdapat perolehan.”
Ānanda, jika tidak ada pencarian, tidak ada satu pun pencarian; seumpamanya bahwa pencarian tidak ada, apakah akan ada perolehan?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab perolehan, sumber perolehan, asal mula perolehan, kondisi bagi perolehan, yaitu pencarian. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh pencarian terdapat perolehan.
Ānanda, dikondisikan oleh ketagihan terdapat pencarian. [Sehubungan dengan] pernyataan ini, “dikondisikan oleh ketagihan terdapat pencarian,” seharusnya dipahami apakah yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh ketagihan terdapat pencarian.”
Ānanda, jika tidak ada ketagihan, tidak ada satu pun ketagihan; seumpamanya bahwa ketagihan tidak ada, apakah akan ada pencarian?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab pencarian, sumber pencarian, asal mula pencarian, kondisi bagi pencarian, yaitu ketagihan. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh ketagihan terdapat pencarian.
Ānanda, ketagihan [terhadap] kenikmatan indria dan ketagihan terhadap penjelmaan, dua faktor ini memiliki perasaan sebagai sebabnya, dikondisikan oleh perasaan mereka muncul.
Ānanda, jika seseorang ditanya “Apakah terdapat kondisi bagi perasaan?” maka ia seharusnya menjawab “Terdapat kondisi bagi perasaan”; dan jika seseorang ditanya “Apakah kondisi bagi perasaan?” maka ia seharusnya menjawab “Kontak adalah kondisinya.” Seharusnya dipahami apa yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh kontak terdapat perasaan.”
Ānanda, jika tidak ada kontak mata, tidak ada satu pun kontak mata; seumpamanya bahwa kontak mata tidak ada; apakah akan terdapat munculnya perasaan menyenangkan, perasaan menyakitkan, atau perasaan netral yang dikondisikan oleh kontak mata?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, jika tidak ada kontak telinga, ... [kontak] hidung, ... [kontak] lidah, ... kontak [badan], ... kontak pikiran, tidak ada satu pun kontak pikiran; seumpamanya bahwa kontak pikiran tidak ada, apakah akan ada munculnya perasaan menyenangkan, perasaan menyakitkan, dan perasaan netral yang dikondisikan oleh kontak pikiran?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab perasaan, sumber perasaan, asal mula perasaan, kondisi bagi perasaan, yaitu kontak. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh kontak terdapat perasaan.
Ānanda, jika seseorang ditanya “Apakah terdapat kondisi bagi kontak?” maka ia seharusnya menjawab “Terdapat kondisi bagi kontak”; dan jika seseorang ditanya “Apakah kondisi bagi kontak?” maka ia seharusnya menjawab “Nama-dan-bentuk adalah kondisinya.” Seharusnya dipahami apa yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh nama-dan-bentuk terdapat kontak.”
Ānanda, [sehubungan dengan] bentukan-bentukan dan kondisi-kondisi untuk kelangsungan kelompok nama, jika bentukan-bentukan dan kondisi-kondisi itu tidak ada, apakah akan ada kontak [dengan cara] <penyebutan>?<206>
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, [sehubungan dengan] bentukan-bentukan dan kondisi-kondisi untuk kelangsungan kelompok bentuk, jika bentukan-bentukan dan kondisi-kondisi itu tidak ada, apakah akan ada kontak [dengan cara] <penolakan>?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:] “[Ānanda], seumpamanya kelompok nama dan kelompok bentuk tidak ada, apakah akan ada kontak atau konsep kontak?”
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab kontak, sumber kontak, asal mula kontak, kondisi bagi kontak, yaitu nama-dan-bentuk. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh nama-dan-bentuk terdapat kontak.
Ānanda, jika seseorang ditanya “Apakah terdapat kondisi bagi nama-dan-bentuk?” maka ia seharusnya menjawab “Terdapat kondisi bagi nama-dan-bentuk”; dan jika seseorang ditanya “Apakah kondisi bagi nama-dan-bentuk?” maka ia seharusnya menjawab, “Kesadaran adalah kondisinya.” Seharusnya dipahami apakah yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh kesadaran terdapat nama-dan-bentuk.”
Ānanda, jika kesadaran tidak memasuki rahim ibu, apakah nama-dan-bentuk akan terwujud sebagai tubuh ini?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan.”
[Sang Buddha berkata:] “Ānanda, jika setelah memasuki rahim ibu, kesadaran akan pergi, apakah nama-dan-bentuk akan bergabung dengan air mani?”
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, jika kesadaran seorang anak laki-laki atau perempuan dipotong pada awalnya, dihancurkan dan dibuat tidak ada, apakah nama-dan-bentuk akan mengalami pertumbuhan?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan.”
[Sang Buddha berkata:]
Ānanda, karena alasan ini seharusnya dipahami bahwa ini adalah sebab nama-dan-bentuk, sumber nama-dan-bentuk, asal mula nama-dan-bentuk, kondisi bagi nama-dan-bentuk, yaitu kesadaran. Mengapakah demikian? Karena dikondisikan oleh kesadaran terdapat nama-dan-bentuk.
Ānanda, jika seseorang ditanya “Apakah terdapat kondisi bagi kesadaran?” maka ia seharusnya menjawab “Terdapat kondisi bagi kesadaran”; dan jika seseorang ditanya “Apakah kondisi bagi kesadaran?” maka ia seharusnya menjawab, “Nama-dan-bentuk adalah kondisinya.” Seharusnya dipahami apakah yang dimaksud dengan mengatakan “dikondisikan oleh nama-dan-bentuk terdapat kesadaran.”
Ānanda, jika kesadaran tidak memperoleh nama-dan-bentuk, jika kesadaran tidak berkembang dalam nama-dan-bentuk dan bergantung padanya, maka apakah, bagi kesadaran, akan ada kelahiran, usia tua, penyakit, kematian, dan
dukkha?
[Ānanda] menjawab, “Tidak akan ada.”