//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok  (Read 35389 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #90 on: 08 February 2011, 09:55:36 PM »
wah saya tidak ada merasa tuh bisa ngobrol dan lain lain pulang ke rumah mengerjakan tugas rumah dan lain lain tidak ada kelainan cuma saya tidak suka rasa bir bintang saja karena pahit maka saya tidak pernah menyentuh nya lagi.

0.0001 memang angka yg sangat kecil yg sering kali bisa diabaikan, toh tidak terasa dan tidak terdeteksi. tapi kalo mengikuti sila bagian "melemahnya kesadaran", ini tetap pelanggaran

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #91 on: 08 February 2011, 09:58:15 PM »
well waktu itu belum buddhis itu juga terpaksa minumnya juga karena ada teman memaksa minum kategori minuman menurut ku tuh yah (waktu itu)seperti air putih bersih atau setidak nya berasa manis kalau pahit  silahkan keluar dari daftar minuman wa. teh yang terlalu pahit termasuk kategori ini.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #92 on: 08 February 2011, 10:04:39 PM »
well waktu itu belum buddhis itu juga terpaksa minumnya juga karena ada teman memaksa minum kategori minuman menurut ku tuh yah (waktu itu)seperti air putih bersih atau setidak nya berasa manis kalau pahit  silahkan keluar dari daftar minuman wa. teh yang terlalu pahit termasuk kategori ini.

kita di sini bukan sedang mendakwa anda melakukan pelanggaran. bahkan seandainya saat itu anda sudah buddhis dan meminum 2 kaleng bir, itu pun masih bisa diterima bahwa anda telah melakukan pelanggaran. yg tidak baik adalah ketika anda telah melakukan pelanggaran kemudian mengucapkan berbagai alasan untuk membenarkan pelanggaran anda. wajar saja bagi seorang buddhis melakukan pelanggaran, tapi sebaiknya pelanggaran itu disadari dan kemudian bertekad untuk tidak melakukannya lagi.

Inilah indahnya Dhamma yg diajarkan oleh Sang Buddha. Sang Buddha tidak pernah mengajarkan bahwa kita tidak boleh melakukan pelanggaran sama sekali, melainkan memperbaiki diri di masa depan setelah melakukan pelanggaran.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #93 on: 08 February 2011, 10:08:05 PM »
setahu ku pada masa ku waktu itu  setelah peristiwa ini minum bir bintang sekaleng sila ke 5 masih berbunyi "berjanji untuk tidak makan dan minuman yang menimbulkan ketagihan". belum berdefinisi terjemahan yang baru seperti sekarang.

aku tidak ada merasa melanggar sila toh memang seperti itu pada zaman nya sila ke 5 mempunyai terjemahan seperti itu. dan tidak ada yang di langgar aku tidak mabuk mabukan ( wa belum pernah mabuk minum bir jadi tidak tahu bagaimana mabuk karena minuman keras)
« Last Edit: 08 February 2011, 10:17:21 PM by daimond »

Offline Adi89

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #94 on: 12 March 2011, 09:08:50 PM »
menurut pendapatku,ketika seseorang menjadi seorang samana kita harus meninggalkan semua kebiasaan duniawi..dalam hal ini apakah merokok ini merupakan suatu kebutuhan ? apakah termasuk dalam 4 kebutuhan yang harus di sediakan umat awam terhadap bhikkhu ?
tentu tidak..Tidak ada manfaat yang bisa di dapatkan dari merokok,jadi saya pikir itu hanya untuk memenuhi hawa nafsu saja..
sedangkan menjadi bhikkhu adalah upaya untuk melatih diri untuk melepaskan semua hawa nafsu..

thank's

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #95 on: 12 March 2011, 11:02:14 PM »
menurut pendapatku,ketika seseorang menjadi seorang samana kita harus meninggalkan semua kebiasaan duniawi..dalam hal ini apakah merokok ini merupakan suatu kebutuhan ? apakah termasuk dalam 4 kebutuhan yang harus di sediakan umat awam terhadap bhikkhu ?
tentu tidak..Tidak ada manfaat yang bisa di dapatkan dari merokok,jadi saya pikir itu hanya untuk memenuhi hawa nafsu saja..
sedangkan menjadi bhikkhu adalah upaya untuk melatih diri untuk melepaskan semua hawa nafsu..

thank's

tidak semua yg di luar 4 kebutuhan itu tidak layak untuk didanakan kepada bhikkhu, misalnya transportasi, meskipun transportasi tidak termasuk dalam 4 kebutuhan, tapi berdana sarana transportasi, misalnya tiket bis, kereta atau pesawat adalah dana yg baik. demikian juga beberapa jenis dana lainnya yg walaupun bukan termasuk dalam 4 kebutuhan.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #96 on: 13 March 2011, 08:52:07 AM »
setahu ku pada masa ku waktu itu  setelah peristiwa ini minum bir bintang sekaleng sila ke 5 masih berbunyi "berjanji untuk tidak makan dan minuman yang menimbulkan ketagihan". belum berdefinisi terjemahan yang baru seperti sekarang.

aku tidak ada merasa melanggar sila toh memang seperti itu pada zaman nya sila ke 5 mempunyai terjemahan seperti itu. dan tidak ada yang di langgar aku tidak mabuk mabukan ( wa belum pernah mabuk minum bir jadi tidak tahu bagaimana mabuk karena minuman keras)

Bro Daimond yang baik, pelanggaran tetaplah suatu pelanggaran bila dilakukan secara sadar dengan disertai kehendak, walaupun ia tidak tahu bahwa itu salah.

Umat kr****n tidak menganggap minum adalah suatu keburukan, mereka juga tidak mengenal pancasila Buddhis, tapi menurut pandangan Buddhis mereka tetap melanggar sila bila minum anggur dsbnya.

Yang dimaksud bukan pelanggaran umpamanya pada waktu minum dia tidak tahu bahwa minumannya sudah dicampur alkohol, maka ia tidak melakukan pelanggaran.

Jadi ketidak-tahuan yang tidak salah ini adalah tidak memenuhi salah satu diantara faktor-faktor ini:

- Tahu minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran
- ada kehendak meminum
- ada usaha meminum
- anda minum minuman tersebut

Kalau tidak salah demikian faktor-faktornya, jadi bila salah salah satu tidak terpenuhi maka tidak terjadi pelanggaran.

Mettacittena,
« Last Edit: 13 March 2011, 08:54:49 AM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #97 on: 13 March 2011, 04:36:25 PM »
Usaha meminum bedanya dgn kehendak/minum minuman tsb apa y? ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡ 

Offline bodhi

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 832
  • Reputasi: 8
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #98 on: 13 March 2011, 04:53:56 PM »
- Tahu minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran
dengan intelligence yang dimiliki mengetahui bahwa minuman A mengandung alkohol dan hal tersebut dapat menyebabkan lemahnya kesadaran


- ada kehendak meminum
wah enak nih rasanya kalau malam ini minum A, ntar beli ah di supermarket


- ada usaha meminum
pergi ke supermarket dan membeli minuman tersebut


- anda minum minuman tersebut
glek.. glek.. glek..
M14ka: "the nature of things are unstable.. "

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #99 on: 13 March 2011, 05:01:01 PM »
Kalo sudah minum otomatis pst ad usaha, mgkn ga kalo faktor ke 3(usaha) tidak terpenuhi tp yg lain terpenuhi? ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡ 

Offline bodhi

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 832
  • Reputasi: 8
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #100 on: 13 March 2011, 05:10:50 PM »
bisa aja, tuh orang di cekokin minuman A sama orang laen contohnya
M14ka: "the nature of things are unstable.. "

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #101 on: 13 March 2011, 05:12:51 PM »
Ic ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡  penjelasannya _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #102 on: 13 March 2011, 08:29:51 PM »
Kalo sudah minum otomatis pst ad usaha, mgkn ga kalo faktor ke 3(usaha) tidak terpenuhi tp yg lain terpenuhi? ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡ 

misalnya faktor lain2 sudah terpenuhi dan tiba2 anda berjalan dan kecebur dalam kolam alkohol, dan tanpa sengaja anda menelan beberapa teguk air kolam alkohol itu.  anda jadi mabuk, walaupun tidak berusaha untuk minum

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #103 on: 13 March 2011, 08:46:22 PM »
 ​​​‎​:p=))º°˚˚°º≈=Dнåнåнå=))º°˚˚°º≈º:p=))
 Ekstrim bngt contohnya... ^-^ ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡ 
Bsk ya br kasi di hp ga ad tombolnya ◦°◦нeнeнeнe◦°◦

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Fenomena Bhikkhu, Vinaya & Rokok
« Reply #104 on: 13 March 2011, 08:48:25 PM »
ajahn chah :

        Bagaimanapun, saya ingin menegaskan bahwa dengan pengucapan-pengucapan saja, tidaklah mungkin untuk mengetahui vinaya secara lengkap, karena beberapa hal, apakah kita mengetahui atau tidak, tetaplah merupakan pelanggaran/kesalahan. Ini memang rumit. Namun ditekankan bahwa jika kita belum memahami aturan latihan atau ajaran tertentu, kita harus mempelajari peraturan tersebut dengan penuh semangat dan penuh hormat. Jika kita tidak tahu, kita harus berusaha untuk belajar. Jika kita tidak berusaha, dengan sendirinya itu merupakan suatu pelanggaran/kesalahan.

        Misalnya, jika kalian ragu-ragu... seandainya di sana ada seorang wanita dan tanpa mengetahui apakah ia seorang wanita atau pria, kalian menyentuhnya (Pelanggaran sanghadisesa kedua, yang berkaitan dengan menyentuh wanita dengan penuh nafsu.). Kalian tidak yakin, tetapi tetap menyentuh... itu tetap salah. Dahulu saya heran mengapa itu salah, tetapi ketika saya merenungkan prakteknya, saya menyadari bahwa seorang pemeditasi harus memiliki sati, ia harus sangat berhati-hati. Apakah ketika berbicara, menyentuh, atau memegang sesuatu, pertama-tama ia harus mempertimbangkan dengan cermat. Dalam hal/kasus ini kesalahannya adalah pada tiadanya sati, atau kurangnya perhatian pada saat itu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))