Biasanya tunggul kayu tsb dilubangi dulu pada saat menjelang musim kemarau. Setelah kering, api unggun dibuat didalam lubang kayu tsb, agar tunggul kayu dapat terbakar sampai habis; memang masih tersisa akar akar yang sdh putus dari pokok, tetapi kalau dikedalaman lebih dari setengah meter, tidak terlalu mengganggu penanaman bibit pohon perkebunan. Yg jadi masalah adalah untuk membakar tunggul sebesar itu perlu waktu berminggu minggu, dan biasanya ditinggal begitu saja oleh pembakar, sehingga jika api sdh habis membakar tunggul kayu dan merembet ke gambut yg sdh kering; terjadilah kebakaran dengan asap yg banyak.
Dan kalau yg kemaruk di pedalaman Riau, hidup tanpa listrik, tanpa air bersih, dirumah gubuk, lalu dibayar membersihkan lahan 5jt per ha, maka jelas jawabnya; 'emang gua pikirin mereka yg enak tinggal di kota besar Singapur, Batam dll; hari hari biasanya memangnya eloe pernah inget same gue'
dari komen ini saya rasa om Mokau Kaucu sudah paham benar mengenai landclearing untuk lahan perkebunan.
ya, tidak perlu merambat ke batang kayu kering lain untuk terjadi pembakaran yang lebih luas. dalam kondisi kering, gambut adalah bahan bakar yang paling susah untuk di padamkan. pengalaman teman dalam memadamkan lahan gambut, ketika yakin telah mematikan titik api namun secara ajaib muncul di titik lain nun jauh disono. katanya sekam api merambat dibawah permukaan lahan gambut ini kemudian muncul di titik lain.
hah.. mengenai emang gue pikirin, ini memang salah satu sumber masalah utama dalam kebakaran lahan di Riau. tidak hanya terjadi dengan terorganisir (dalam konteks perusahaan besar) namun lebih sering dijumpai masyarakat sekitar yang melakukan praktek ini. bakarrrr... habisin gambut dan tunggul kayu sialan ini...
wong saya mau nanam kelapa sawit kok
lagian kan yang saya bakar adalah lahan saya, suka-suka saya donk.. ini nih saya tunjukin SKGRnya.. klo perlu SHM.