//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal  (Read 53254 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« on: 27 December 2013, 11:29:40 AM »
Setahu saya sewaktu kuliah disana, Early Buddhism (Buddhisme awal) itu adalah Buddhisme dikala awal2 masa, dimana waktu itu masih berkembang didataran India dan masih dipengaruhi filsafat2 Timur (Eastern philosophers), jadi bukan sekte baru atau aliran baru, hanya sebuah istilah saja kemudian yang selanjutnya Buddhisme berkembang keluar daerah India dan menjadi berkembang pesat ke daerah barat (western) sehingga filsafat2 buddhist dikembangkan oleh para philosopher barat (western philosophers).

dan apa yang aneh-nya dengan kitab-kitab di Tipitaka Pali ? Kalau Kitab seperti Milinda Panha itu sudah jelas adalah post kanon... Kalau kitab Abhidhamma ? jika ada scholar yang menyatakan bahwa Abhidhamma bukan Sabda Buddha Langsung, maka sangat SERIUS tudingan Kesalahan ini...

Sebagian Scholar vs Sidang Sangha ke-5 dan Ke-6...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #1 on: 27 December 2013, 02:01:07 PM »
dan apa yang aneh-nya dengan kitab-kitab di Tipitaka Pali ? Kalau Kitab seperti Milinda Panha itu sudah jelas adalah post kanon... Kalau kitab Abhidhamma ? jika ada scholar yang menyatakan bahwa Abhidhamma bukan Sabda Buddha Langsung, maka sangat SERIUS tudingan Kesalahan ini...

Sebagian Scholar vs Sidang Sangha ke-5 dan Ke-6...

Tudingan...  :))

Saya bahas dikit yah, konsili 4 adalah eksklusif Theravada Sri Lanka, tidak termasuk aliran Buddhis lainnya. Kemudian dari 3 aliran Theravada Sri Lanka, digusur sehingga jadi aliran tunggal Mahavihara yang bertahan. Keturunan Mahavihara ini yang kemudian menyebar terutama ke Thailand dan Myanmar.

Yang disebut "konsili ke 5" adalah konsili khusus sangha Theravada di Myanmar, dan menghasilkan Tipitaka Theravada versi Myanmar. Selain "konsili ke 5" yang umum dikenal itu, konsili-konsili regional di negara lain juga diadakan. Kemudian "konsili ke 6" baru diadakan bersama oleh sangha Theravada dari 8 negara.

Jadi bro dilbert mau bahas Abhidhamma khas Theravada, khusus dari sudut pandang Theravada, dan memakai otoritas konsili eksklusif Theravada dalam studi netral yang membahas semua aliran Buddhisme secara keseluruhan. Ini sikap sektarian yang kekanak-kanakan. Saya anjurkan kalau mau bahas sebatas hal yang ke-theravada-theravada-an tentu tepatnya di Board Theravada saja.

« Last Edit: 27 December 2013, 05:48:51 PM by Kainyn_Kutho »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #2 on: 28 December 2013, 07:17:41 AM »
Setahu saya sewaktu kuliah disana, Early Buddhism (Buddhisme awal) itu adalah Buddhisme dikala awal2 masa, dimana waktu itu masih berkembang didataran India dan masih dipengaruhi filsafat2 Timur (Eastern philosophers), jadi bukan sekte baru atau aliran baru, hanya sebuah istilah saja kemudian yang selanjutnya Buddhisme berkembang keluar daerah India dan menjadi berkembang pesat ke daerah barat (western) sehingga filsafat2 buddhist dikembangkan oleh para philosopher barat (western philosophers).



Yups. Secara umum sejarah Buddhisme di India dapat dibedakan menjadi 3 periode:

1. Periode Buddhisme Awal/Pra-Sektarian
Dimulai sejak Sang Buddha Gotama/Sakyamuni mengajarkan Dhamma kepada lima orang siswa pertama sampai sekitar 100 tahun setelah Parinibbana Sang Buddha. Kapan Sang Buddha Parinibbana sendiri masih diperdebatkan para ahli karena ada banyak versi perhitungan tahun kematian Sang Buddha dalam tradisi-tradisi Buddhis, namun versi umum yang banyak digunakan para ahli sejarah adalah tahun 468 SM (menurut versi Theravada yang menggunakan kronologi panjang, tahun kematian Sang Buddha adalah 543 SM yang menjadi dasar perhitungan tahun Buddhis internasional [BE = Buddhist Era]).

2. Periode Buddhisme Sektarian
Ketika Konsili Kedua diadakan di Vesali 100 tahun setelah Sang Buddha Parinibbana, kelompok bhikkhu Vajji memisahkan diri dari Sangha awal mula karena perbedaan penafsiran terhadap Vinaya. Di sinilah awal perpecahan yang baru menampakkan wujudnya dengan terbentuknya berbagai aliran yang berjumlah 18 seluruhnya beberapa ratus tahun kemudian (menurut sumber Sthaviravada sekitar 100-200 tahun setelah Parinibbana atau lebih jauh lagi menurut sumber Mahasanghika).

3. Periode Buddhisme Mahayana
Pada sekitar 500 tahun setelah Parinibbana atau kira-kira abad pertama Masehi muncul sutra-sutra Mahayana yang lebih menekankan pada cita-cita Kebuddhaan yang dianggap lebih baik daripada cita-cita Buddhisme awal yang menekankan pada Kearahatan. Aliran-aliran Buddhisme awal terbagi menjadi dua kelompok: menerima sutra-sutra Mahayana tersebut sebagai ajaran Buddha dan menolaknya. Mulanya Mahayana bukanlah aliran, melainkan idealisme spiritual yang dianut beberapa komunitas Buddhisme awal yang berusaha menerapkan jalan Bodhisattva yang telah ditempuh Sang Buddha sendiri. Pada masa ini para peziarah Cina yang berkelana di India untuk menerjemahkan teks-teks Buddhis menemukan adanya golongan Mahayana-Sthavira (para bhikkhu yang berasal dari aliran Sthaviravada tetapi menganut pandangan Mahayana) dan Hinayana-Sthavira (para bhikkhu yang masih menganut pandangan Buddhisme awal).

Akhirnya pada sekitar abad ke-3 M aliran-aliran Buddhisme awal mengalami kemunduran dan Mahayana berkembang menjadi aliran tersendiri yang dikembangkan para cendikiawan Mahayana yang muncul saat itu seperti Nagarjuna yang mengembangkan aliran Madhyamaka dan Asanga yang mengembangkan aliran Yogacara (Vijnanavada). Menjelang kemunduran Buddhisme di India, muncul aliran Buddhisme esoterik yang menandai masa akhir periode ini hingga lenyapnya Buddhisme dari India.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #3 on: 29 December 2013, 01:58:43 PM »
dan apa yang aneh-nya dengan kitab-kitab di Tipitaka Pali ? Kalau Kitab seperti Milinda Panha itu sudah jelas adalah post kanon... Kalau kitab Abhidhamma ? jika ada scholar yang menyatakan bahwa Abhidhamma bukan Sabda Buddha Langsung, maka sangat SERIUS tudingan Kesalahan ini...

Sebagian Scholar vs Sidang Sangha ke-5 dan Ke-6...


Secara historis, Abhidhamma baru muncul pada konsili III dibawah Moggaliputta Tissa. Catatan Konsili I dan II dalam versi Pali sendiri tidak menyebutkan adanya pengulangan Abhidhamma. Jadi Abhidhamma memang muncul belakangan. Kalo masalah isinya, harus dikaji dulu satu per satu teks kanon Abhidhamma apakah sesuai dengan ajaran Buddha atau tidak. IMO, para scholar sudah benar mengatakan muncul belakangan tetapi kalo kesesuaian ajarannya kayaknya blm ada yang meneliti....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #4 on: 30 December 2013, 05:46:56 PM »
1. Demikian yang saya baca, Konsili III dihadiri ratusan para Arahat, andai benar kitab Abhidhamma diulang  pada konsili III, berarti kitab Abhidhamma sesuai dengan ajaran Buddha Gotama, karena pengulangan tidak tolak para Arahat.

2. atau kitab Abhidhamma diulang konsili III, hanyalah cerita sisipan, karena dianggap sejalan dengan ajaran Buddha Gotama, kemudian disisipkan oleh konsili selanjutnya.

3. atau pula kitab Abhidhamma memang benar ajaran Buddha, tetapi baru diulang pada konsili III.

4. atau pula kita Abhidhamma bukan ajaran Buddha, dan memang sengaja disisipkan.

5. ........

boleh tambah
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #5 on: 02 January 2014, 11:05:41 AM »
1. Demikian yang saya baca, Konsili III dihadiri ratusan para Arahat, andai benar kitab Abhidhamma diulang  pada konsili III, berarti kitab Abhidhamma sesuai dengan ajaran Buddha Gotama, karena pengulangan tidak tolak para Arahat.
Pertama-tama, perlu diketahui bahwa masih banyak kerancuan mengenai apa yang disebut-sebut "Konsili III" sebab Asoka sendiri tidak menyebutkannya sebagai "konsili". Latar belakang "konsili III" diadakan adalah karena sejak Asoka menjadi buddhis, ia memberi dana yang banyak kepada sangha, dan seringkali berlebihan. Maka banyak orang yang melihat tergiur jadi bhikkhu, tidak berniat menjalani kehidupan suci, hanya mau menumpang dapat dana. Bahkan tidak pakai ditahbiskan, umat awam langsung pakai jubah kuning, cukur botak, terima dana. Di antara orang-orang yang berpura-pura jadi bhikkhu ini, juga mengajarkan ajaran lain (karena memang mereka tidak tahu apa ajaran Buddha). Karena itu, sangha (yang betulan) menolak untuk membaca patimokkha bersama. Hal ini yang disebut "perpecahan", bukan perpecahan sekte. 

Kondisi inilah yang mendorong Asoka menyelesaikan masalah ini dan mencari sesosok guru kharismatik untuk berkonsultasi dan mengenali mana bhikkhu asli dan palsu, dan dipilihlah Moggaliputtatissa. Singkat kata, anggota sangha gadungan berhasil dilepas-jubahkan. Hal ini dicatat dalam Maklumat Asoka:

Sangha bhikkhu dan bhikkhuni telah dibuat bersatu.
Sepanjang anak-anak dan cucu-cucuku masih hidup, dan sepanjang matahari dan bulan masih bersinar, siapa pun bhikkhu atau bhikkhuni yang memecah belah Sangha akan dibuat memakai jubah putih dan tinggal di luar vihara.
Apakah keinginanku?
Agar kesatuan Sangha akan bertahan lama.


Perlu dicatat, pada masa inipun belum ada "Abhidhamma-pitaka" versi manapun, termasuk Theravada. Pembelajaran sistem matika diduga sudah mulai disusun, namun sama sekali jauh dari "lengkap".


Quote
2. atau kitab Abhidhamma diulang konsili III, hanyalah cerita sisipan, karena dianggap sejalan dengan ajaran Buddha Gotama, kemudian disisipkan oleh konsili selanjutnya.
Kalau melihat hanya dari sumber Pali, perpecahan telah terjadi sebelum "Konsili III", kemudian Moggaliputtatissa muncul menyingkirkan semua pandangan sesat tujuh-belas sekte lain yang disebut "memecah-belah", dan mengukuhkan satu aliran sebagai satu-satunya yang benar dalam Kathavatthu.

Menarik sekali untuk membandingkan antar literatur karena bisa dilihat semakin belakangan tahunnya, semakin bertambah bumbu dan kecap yang sarat paham sektarian. Berikut ini adalah perbandingan dari Sudassanavinayavibhasa (komentar vinaya tradisi asal mula Theravada yang dicatat oleh penziarah dari China), Samantapasadika (Komentar vinaya yang juga menyadur dari Dipavamsa), serta Komentar Kathavatthu:

Sudassanavinayavibhāsā
Samantapāsādikā
Kathāvatthu-aṭṭhakathā
Dalam perkumpulan itu Moggaliputtatissa bertindak sebagai sesepuh yang menyanggah ajaran-ajaran salah dari para pengikut ajaran lain. Perkumpulan itu memilih  mereka yang berpengetahuan dalam Tripitaka dan realisasi berunsur tiga, yang berjumlah 1000 orang bhikkhu.
Dalam perkumpulan itu sesepuh Moggaliputtatissa, menyanggah ajaran-ajaran lain, mengucapkan risalah Kathāvatthu. Dan kemudian dari para bhikkhu yang dihitung sejumlah 6.000.000 orang dipilih para bhikkhu yang adalah para penghafal Tripitaka, terkemuka dalam paṭisambhida, yang diberkahi dengan realisasi berunsur tiga, dst. berjumlah 1000 orang bhikkhu
Dalam perkumpulan itu sesepuh Moggaliputtatissa, berkenaan dengan masalah-masalah yang telah muncul dan yang akan muncul di masa yang akan datang, untuk kepentingan melenyapkan semuanya, menggunakan metode yang telah diberikan Sang Guru, Sang Tathāgata, menyusun matriks yang membedakan 500 pernyataan dari aliran sendiri dan 500 dari aliran lain. Setelah membawa bersama-sama 1000 pernyataan ia mengucapkan risalah Kathāvatthu, yang berkarakteristik masa depan, untuk kepentingan menyanggah ajaran-ajaran lain. Dan kemudian dari para bhikkhu yang dihitung sejumlah 6.000.000 orang dipilih para bhikkhu yang adalah para penghafal Tripitaka, terkemuka dalam paṭisambhida, berjumlah 1000 orang bhikkhu
-Selengkapnya bisa dibaca di sini-

Bisa dilihat Sudassanavinaya vibhasa (mungkin sekitar abad 3 masehi) lebih menjelaskan pada "Ajaran Buddha Vs Ajaran lain", sementara Samantapasadika menambahkan elemen "Kathavatthu" dan "Patisambhida", serta Pancappakaranatthakatha (komentar Kathavatthu) sudah lebih jauh menyebut "aliran-aliran & ajarannya" dan bisa meramalkan masa depan. Samantapasadika dan Komentar lainnya diterjemahkan pada abad ke 5.


Quote
3. atau pula kitab Abhidhamma memang benar ajaran Buddha, tetapi baru diulang pada konsili III.

4. atau pula kita Abhidhamma bukan ajaran Buddha, dan memang sengaja disisipkan.
Seperti sudah dijelaskan di atas, Abhidhamma-pitaka belum ada pada masa "konsili III". Abhidhamma ini adalah "tafsir" dari Ajaran Buddha, dan versi Pali itu hanyalah salah satunya saja. Masih banyak kitab Abhidhamma dari aliran lain. Dibilang bukan ajaran Buddha, sepertinya tidak juga karena dasar penafsirannya dari ajaran Buddha juga.


« Last Edit: 02 January 2014, 11:21:09 AM by Kainyn_Kutho »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #6 on: 02 January 2014, 12:28:23 PM »

Seperti sudah dijelaskan di atas, Abhidhamma-pitaka belum ada pada masa "konsili III". Abhidhamma ini adalah "tafsir" dari Ajaran Buddha, dan versi Pali itu hanyalah salah satunya saja. Masih banyak kitab Abhidhamma dari aliran lain. Dibilang bukan ajaran Buddha, sepertinya tidak juga karena dasar penafsirannya dari ajaran Buddha juga.


Tetapi bukankah disebutkan dalam ketiga teks di atas bahwa pada "konsili III" itu sudah ada pembagian Tripitaka? Seharusnya sudah ada Abhidhamma dong, om, pada the-so-called "konsili III" itu. Jadi seharusnya: Abhidhamma-pitaka belum ada pada masa sebelum "konsili III" ;D
« Last Edit: 02 January 2014, 12:30:25 PM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #7 on: 02 January 2014, 04:24:09 PM »
Tetapi bukankah disebutkan dalam ketiga teks di atas bahwa pada "konsili III" itu sudah ada pembagian Tripitaka? Seharusnya sudah ada Abhidhamma dong, om, pada the-so-called "konsili III" itu. Jadi seharusnya: Abhidhamma-pitaka belum ada pada masa sebelum "konsili III" ;D
Pada saat ketiga teks tersebut ditulis (jaman setelah masehi), Tipitaka Theravada memang sudah rampung. Namun pada saat "Konsili III", bahkan doktrinnya juga belum ada. Pada masa ini, para Vibhajjavada baru mulai merumuskan matika berdasarkan sutta. "Bakal Sarvastivada" merangkum dalam Dharma-skandha, dan "bakal Theravada" merangkum dalam Vibhanga.

Pihak Mahavihara mengklaim Abhidhamma sudah ada dan dalam Dipavamsa, pandangan salah 17 aliran dikenali, diharamkan, dan dituliskan oleh Moggaliputtatissa dalam Kathavatthu. Tapi sekali lagi, itu hanyalah klaim sepihak. Menurut Vijnanakaya dari Sarvastivada, pada masa itu Moggaliputtatissa hanya membahas seputar doktrin "pudgalavada" yang mengatakan ada sesuatu pribadi di luar 5 skandha. (Perlu dicatat Moggaliputtatissa bukan "jagoan" monopoli Theravada, namun banyak aliran lain mengakuinya sebagai Guru. Bahkan Dharmaguptaka dan Mahisasaka juga menganggap Moggaliputtatissa sebagai pendiri aliran mereka.) Sariputrapariprccha (dari Mahasanghika) juga tidak mencatat tentang pembahasan aliran 'sesat', hanya disebutkan aliran (misionaris) yang kemudian timbul dari utusan Moggaliputtatissa.

Jadi Abhidhamma ini prosesnya panjang, dimulai dari tafsiran baru, mengembangkan tafsiran lain, membantah argumen lawan, sampai akhirnya dibuat tesis akhir yang merumuskan semua tafsiran secara keseluruhan dan jadi sebuah doktrin sektarian. Seperti Vijnanakaya ini juga terlihat ditulis bertahap sebab awalnya (yang mengisahkan "Konsili III") hanya membahas tentang Pudgalavada, tapi kemudian setelah "Bakal Theravada" muncul dan menolak paham 3 masa, baru ditambahkan lagi 4 point yang membantah argumen tersebut. 


Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #8 on: 02 January 2014, 06:49:09 PM »
saran : bagusnya membahas abidhamma dari bbrp aliran  (untuk suatu kasus tertentu) dan sutta yg menjadi rujukan mereka...
...

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #9 on: 04 January 2014, 08:22:41 AM »
jika ada scholar yang menyatakan bahwa Abhidhamma bukan Sabda Buddha Langsung, maka sangat SERIUS tudingan Kesalahan ini...

Sebagian Scholar vs Sidang Sangha ke-5 dan Ke-6...


Setahu saya dari kisah yang ada, Abhidhamma memang bukan sabda Sang Buddha langsung, tetapi melalui Y. A. Sariputta. Y. A. Sariputta menyusunnya kembali sehingga tidak sama dengan yang diajarkan Sang Buddha di Surga Tavatimsa. Jadi jika berdasarkan kisah tsb, jika ada gaya bahasa yang berbeda antara Abhidhamma dengan sutta, adalah wajar, karena  yang menyampaikannya juga berbeda.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #10 on: 04 January 2014, 08:26:48 AM »

Perlu dicatat, pada masa inipun belum ada "Abhidhamma-pitaka" versi manapun, termasuk Theravada. Pembelajaran sistem matika diduga sudah mulai disusun, namun sama sekali jauh dari "lengkap".


Sdr. Kainyn, jika demikian, apa yang menjadi acuan kita untuk menyatakan secara pasti bahwa pada "konsili 3" belum ada "Abhidhamma-pitaka" versi manapun?

Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #11 on: 04 January 2014, 09:58:06 AM »
saran : bagusnya membahas abidhamma dari bbrp aliran  (untuk suatu kasus tertentu) dan sutta yg menjadi rujukan mereka...
Kalau untuk rujukan, semua sekte awal pasti sama-sama dari sutta awal. Format Abhidhamma adalah matika (semacam rangkuman data) dari sutta berdasarkan perspektif tertentu, kemudian ditarik kesimpulan berdasarkan gabungan tersebut. Dalam kasus Theravada matika dasarnya ada di vibhanga, Dhammasangani, dhatukatha, dan Yamaka, lalu kesimpulannya di Patthana.

Sampai di sinipun kumpulan data ini masih 'mentah' dan perlu pengembangan lebih jauh, maka dibuatlah komentar-komentar berdasarkan interpretasi tokoh tertentu. Yang terkenal adalah karya seorang bhikkhu yang sangat pandai, Buddhaghosa, yang membuat Atthasalini (Dhammasangani), Sammohavinodani (Vibhanga), dan Pancappakaranattakatha (5 kitab lainnya). Belakangan lagi sekitar abad 12M, semua ini dikembangkan lagi oleh Anuruddha (seorang bhikkhu yang juga sangat cerdas, namun tidak diketahui biodatanya) dan dirangkum dalam Abhidhammata-sangaha.

Dalam Tradisi Theravada yang dikenal sekarang, Abhidhamma-pitaka dipahami lewat sudut pandang Abhidhammata-sangaha ini. Dan menurut pengalaman saya, masih banyak yang salah kaprah bahwa Abhidhammata-sangaha ini adalah kitab Abhidhamma, dan banyak juga pelajar Abhidhamma(ta-sangaha) yang bahkan belum baca Abhidhamma-pitaka itu sendiri.

---
Untuk Tradisi Sarvastivada cukup unik karena -tidak seperti Theravada yang berkembang solo di Sri Lanka- Abhidharmanya berkembang di daratan India bersamaan dengan bakal-sekte-sekte lainnya. Matikanya disusun dalam Dharmaskandha, Sangitiparyaya, Prajnapti, dan Dhatukaya, tapi kesimpulannya ditulis oleh 3 orang pada masa berbeda dan juga ada perbedaan pandangan juga. Vijnanakaya ditulis Devasarman kira-kira pada masa "konsili III" dan membahas paham "Pudgala", kemudian setelah (bakal-)Theravada menulis Kathavatthu untuk menolak paham 3 masa, ditambahkan juga 4 thesis yang membantah Kathavatthu. Prakaranapada ditulis Vasumitra dan Jnanaprasthana oleh Katyayaniputra sekitar 1SM.

Kelompok tertentu di Kasmir menggunakan Jnanaprasthana sebagai dasar, dan dibuat komentarnya dalam Mahavibhasa, yang selain isinya tidak berdasarkan kitab Abhidharma lain ataupun sutra, juga memasukkan paham Mahayana. Mirip dengan Mahavihara, ajaran ini juga diklaim penganutnya sebagai sabda Buddha langsung yang tidak diajarkan ke bhiksu secara umum, dan dirumuskan kemudian. Karena berpatokan pada Mahavibhasa, kelompok Sub-Sarvastivada ini disebut Vaibhasika, sedangkan yang tetap beracuan pada sutra disebut Sautrantika.

Dari Abhidharma Sarvastivada ini juga kemudian dibuat komentar-komentar yang bervariasi dan akhirnya menjadi landasan sekte baru. Misalnya komentar Kosha oleh Vasubhandu yang jadi basis bagi Buddhisme utara (China & Tibet) atau komentar Samuccaya oleh Asanga yang menjadi doktrin Yogacara.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #12 on: 04 January 2014, 11:39:53 AM »
Sdr. Kainyn, jika demikian, apa yang menjadi acuan kita untuk menyatakan secara pasti bahwa pada "konsili 3" belum ada "Abhidhamma-pitaka" versi manapun?

Thanks
Abhidhamma-pitaka konon adalah sistem yang disusun oleh Buddha sendiri pada minggu ke 4 setelah pencerahan sempurna. Setiap hari direnungkan satu topik, dan setelah 6 hari, tubuhnya tidak bercahaya. Setelah merenungkan Patthana, maka tubuhnya bercahaya dan kecemerlangannya sempurna. Abhidhamma ini yang kemudian pada vassa ke 6 dibabarkan di Tavatimsa, dan diulangi ke Sariputta setiap Buddha kembali ke alam manusia untuk makan, untuk kemudian diajarkan hanya ke murid-murid Sariputta. Ajaran-ajaran ini tidak dicatat dalam konsili I dan II, namun belakangan muncul kembali dan ditulis dalam 7 kitab sesuai harinya Buddha merenungkan, dari Dhammasangani sampai Patthana.

Nah, terlepas kisah yang menarik di atas, (menurut Mahavihara) kitab Kathavatthu ternyata baru ditulis oleh Moggaliputtatissa pada "konsili III" dengan latar belakang perpecahan sekte dengan ajaran-ajarannya yang ada pada saat itu. Selain catatan ini jelas keliru (sebab perpecahan sektarian termasuk munculnya nama-nama sekte, belum ada pada masa ini), bukankah aneh seorang Buddha harus merenungkan tulisan seorang siswa di masa depan untuk merumuskan Patthana?

Kemudian catatan tradisi Theravada sendiri (Sudassanavinaya vibhasa) yang diterjemahkan ke Mandarin tidak mengatakan apa-apa tentang Kathavatthu. Dan terakhir, hasil dari "Konsili III" juga mengirimkan misionaris ke berbagai daerah untuk menyebarkan Ajaran Buddha dari "Sangha yang telah dipersatukan" itu, dan ternyata para misionaris yang menetap di berbagai daerah memulai silsilah baru, pun tidak membawa "Abhidhamma-pitaka".

Ketiga ini baru keganjilan yang dilihat dari catatan Theravada & Mahavihara sendiri. Jika dilihat dari sumber sekte lain, tentu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, seperti misalnya terlihat bagaimana Mahasanghika tidak menganggap Abhidharma sebagai otoritas, sebab bukan sabda Buddha langsung dan hanya interpretasi belakangan; atau dengan melirik Sarvastivada yang jelas-jelas mencatat 3 kitab terakhir ditulis oleh siswa belakangan (pada abad 1-2 SM).

Jadi kembali ke pertanyaan, "apa yang menjadi acuan kita untuk menyatakan secara pasti bahwa pada "konsili 3" belum ada "Abhidhamma-pitaka" versi manapun?"

Seharusnya dipertanyakan sebaliknya, "apa yang menjadi acuan kita untuk menyatakan secara pasti bahwa pada "konsili 3" sudah ada "Abhidhamma-pitaka" sekte Theravada, selain dari catatan sektarian Theravada sendiri (seperti Dipavamsa)?"

« Last Edit: 04 January 2014, 11:44:31 AM by Kainyn_Kutho »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #13 on: 05 January 2014, 12:03:41 PM »
Menyoal Abhidhamma pada masa awal, Mahagosinga Sutta (MN 32) secara sekilas menyebutkan Abhidhamma melalui pernyataan Bhikkhu Moggallana sbb:

“Di sini, teman Sāriputta, dua orang bhikkhu terlibat dalam pembicaraan mengenai Dhamma yang lebih tinggi[6] dan saling mempertanyakan satu sama lain, dan masing-masing ditanya oleh pihak lain dan menjawabnya tanpa menjatuhkan, dan pembicaraan mereka berlanjut sesuai dengan Dhamma. Bhikkhu seperti itu dapat menerangi Hutan pohon Sāla Gosinga.”
(http://dhammacitta.org/dcpedia/MN_32:_Mahāgosinga_Sutta)

Di sini, apakah berarti pada masa Sang Buddha masih hidup sudah ada Abhidhamma setidaknya dalam bentuk awalnya sebagai matika-matika yang merupakan sistematika dari Dhamma oleh para siswa tsb?
« Last Edit: 05 January 2014, 05:13:52 PM by Sumedho »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #14 on: 05 January 2014, 05:14:23 PM »
#nunggukeluarAbhiVinayaAbhiSila
There is no place like 127.0.0.1

 

anything