Topik Buddhisme > Buddhisme untuk Pemula

Sekilas Mengenai Berbagai Jenis Dana

<< < (3/10) > >>

maya devi:
setelah membaca dan mendengarkan dhammadesana mengenai manfaat berdana al:

mengapa ada orang yang sukses sejak usia muda?
 jawb: dia berdana di saat yang tepat.

mengapa ada orang yg kaya raya, mengapa org hidupnya pas2an, mengapa orang pada sejak muda hidup berkecukupan n masa tua susah?
 jawb: kaya raya- karena ketika berdana niat awalnya mis: 1.000 setelah bertemu dg sangha timbul
           keinginan berdana 1.500 dan akhirnya dia berdana 1.500.

           pas2an- ketika berdana niat awalnya mis: 1.000 setelah bertemu dg sangha tetap
           berdana 1.000.

           org yg sejak muda berkecukupan n masa tua susah- dia bahagia sebelum berdana tapi
           menyesal setelah berdana.

dimanakah saya bisa menemukan literatur mengenai cerita ini?
 _/\_

Sunkmanitu Tanka Ob'waci:
Aslinya dari sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1397.0
Dulu pernah diposting oleh bro hengki

Penggolongan Dana Menurut Pasangan Dua :

1. AMISA DANA dan DHAMMA DANA
- Amisa Dana : Pemberian dalam bentuk materi (termasuk uang)
- Dhamma Dana : Pemberian berupa pengetahuan Dhamma, misalnya : mengajar, memberikan ceramah, menulis, menerbitkan atau memberi Buku2 Dhamma.
Dari keduanya, Dhamma Dana memberikan hasil atau Vipaka yg lebih tinggi dan berguna. Karena "SABBA DANAM DHAMMA DANAM JINATI", artinya : dari semua pemberian, pemberian Dhamma-lah yang tertinggi. Amisa dana menghasilkan kemakmuran dan kesejahteraan materi. Dhamma Dana menghasilkan timbulnya kebijaksanaan dan pengetahuan.

2. SAKKACCA DANA dan ASAKKACCA DANA
- Sakkacca Dana : Pemberian dengan hati-hati, sopan, dan penuh hormat.
- Asakkacca Dana : Pemberian tanpa sifat2 tersebut di atas. Misalnya memberikan makanan kepada hewan, tanpa memperhatikan segi2 kebersihan dan sebagainya.
Jika Asakkacca Dana menghasilkan buah, maka seseorang akan mendapatkan sikap yang kurang hormat atau kasar dari teman2, anak2 atau pelayan2nya.

3. PUJA DANA dan ANUGGAHA DANA
- Puja Dana : Pemberian kepada orang2 yang menjalankan sila dan Orang2 Mulia. Atau orang yang mempunyai status lebih tinggi sebagai tanda hormat.
- Anuggaha Dana : Pemberian kepada orang yang lebih rendah.
Puja Dana menghasilkan buah yang lebih banyak dan tinggi. Anuggaha Dana jika dilakukan dengan tepat juga dapat membawa buah hasil yang besar. Seorang Boddhisatta, Raja Vessantara memberikan seorang anaknya kepada seorang Brahmana rendahan yang bernama Jujaka. Tapi karena cetana/kehendaknya demikian kuat, maka hasil yang diterimanya sangat besar.

4. SAHATTHIKA DANA dan ANATTHIKA DANA
- Sahatthika Dana : Pemberian dengan tangan sendiri atau secara pribadi.
- Anatthika Dana : Pemberian dengan menggunakan perantara, misalnya dengan melalui seorang pelayan.
Bila Anatthika Dana menghasilkan buah, mungkin disertai dengan tiadanya pengikut atau teman. Raja Rajanna dilahirkan di Alam Dewa Catumaharajika dengan menerima istana yang besar (atas dana yang dilakukan selama hidupnya sebagai manusia). Tetapi karena dana yang diberikan dilakukan melalui pelayannya, maka ia tinggal sendirian di dalam istana Dewa tersebut, tanpa adanya pelayan atau pendamping.

5. THAVARA DANA dan ATHAVARA DANA
- Thavara Dana : Pemberian yang bersifat tahan lama, misalnya stupa, rumah peristirahatan, Vihara, sekolah, jembatan, sumur, menara air, tanah dan sebagainya.
- Athavara Dana : Pemberian yang sifatnya tidak tahan lama, misalnya makanan, pakaian dan uang.
Thavara Dana menghasilkan buah yang lebih kuat. Athavara Dana dapat menghasilkan buah yang sama kuat dengan Thavara Dana, bila Athavara Dana dilakukan dengan teratur dan terus menerus (dalam jangka waktu tertentu)

6. SAPARIVARA DANA dan APARIVARA DANA
- Saparivara Dana : Pemberian yang disertai dengan tambahan2 lain yang lengkap.
- Aparivara Dana : Pemberian yang tidak disertai dengan tambahan2 lain.
Pemberian nasi saja, adalah Aparivara Dana, bila disertai dengan lauk pauk dan kue2, termasuk Saparivara Dana. Sama juga halnya dengan pemberian roti saja, adalah Aparivara Dana. Sedangkan bila disertai dengan mentega atau selai adalah Saparivara Dana. Bila Aparivara menghasilkan buah, biasanya akan cenderung untuk tidak lengkap, misalnya seseorang menerima rumah, mungkin tidak ada dindingnya.

7. NICCA DANA dan ANICCA DANA
- Nicca Dana : Pemberian yang dilakukan secara teratur dan tetap.
- Anicca Dana : Pemberian yang dilakukan kadang2 saja.
Dalam Anggutara Nikaya dikatakan bahwa jika seorang melakukan Nicca dana dan Anicca Dana adalah seperti seorang Sotapanna. Dia tidak akan dilahirkan di alam Apaya/Neraka.

8. SANKHARA DANA dan ASANKHARA DANA
- Sankhara Dana : Pemberian Dana setelah mendapat dorongan atau anjuran dari orang lain.
- Asankhara Dana : Pemberian yang dilakukan atas kehendak sendiri, tanpa dorongan dari orang lain.
Sankhara Dana bila menghasilkan buah, akan menjadikan seseorang lamban berpikir dan bodoh, dan buahnya sendiri terbatas sekali.
Asankhara Dana bila menghasilkan buah, akan menjadikan seseorang cerdas dan pandai, buahnya tidak terbatas.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci:
9. JANA DANA dan AJANA DANA
- Jana Dana : Pemberian yg dilakukan dgn penuh pengertian (mengerti akan akibat2nya).
- Ajana Dana : Pemberian yg dilakukan dgn tidak mengerti/mengetahui apa akibatnya.

Ajana Dana menghasilkan Dvihetuka Patisandhi. Mereka yg dilahirkan dgn Dvihetuka Patisandhi tidak banyak yg dapat mereka capai dalam kehidupan spiritual, sebab mereka tdk mempunyai Amoha (Kebijaksanaan). Jana Dana membawa ke arah Tihetuka Patisandhi. Mereka yg lahir dengan Tihetuka Patisandhi dapat mencapai tingkat Arahat dalam kehidupan sekarang ini.

10. VATTA NISSITA DANA dan VIVATTA NISSITA DANA
-Vatta Nissita Dana : Pemberian yg dilakukan utk mengharapkan keuntungan2 yang bersifat duniawi. Keuntungan duniawi meliputi keinginan untuk dilahirkan di Alam2 Dewa, dilahirkan sebagai anak orang kaya.
- Vivatta Nissita Dana : Pemberian dengan tujuan untuk membebaskan diri dari Samsara/ kesengsaraan dgn tercapainya Nibbana/Kebebasan.

Perbedaan antara Vatta Nissita Dana dengan Vivatta Nissita Dana ini merupakan keistimewaan dalam ajaran Agama Buddha. Vatta Nissita Dana tidak membentuk Paramita, sedangkan VIvatta Nissita Dana dapat membentuk Paramita, tetapi cenderung untuk memperpanjang Samsara (Roda perputaran hidup dan mati)

11. DHAMMA DANA dan ADHAMMA DANA
Istilah Dhamma di sini lain dengan istilah Dhamma dalam nomor 1. Dhamma disini berarti "sesuai dengan hukum alam (Dhamma)" atau "tidak melanggar hukum alam (Dhamma yang diajarkan oleh Sang Buddha)".
- Dhamma Dana : Pemberian berupa nasi, air, pakaian dan sebagainya.
- Adhamma Dana : Pemberian berupa minuman keras, senjata, mesiu, dan sebagainya barang2 yg berbahaya, yang mungkin menjadikan seseorang melanggar Panati atau Surameraya Sila.

12. DHAMMIKA DANA dan ADHAMMIKA DANA
- Dhammika Dana : Pemberian yang betul diberikan kepada seseorang atau Yayasan yg dituju sejak dari semula.
- Adhammika Dana : Pemberian yg sebetulnya akan diberikan kepada seseorang atau suatu Yayasan, tetapi orang itu merubah pikirannya dan memberikannya kepada orang lain atau Yayasan lain.

13. VATTHU DANA dan ABHAYA DANA
- Vatthu Dana : Pemberian barang materi.
- Abhaya Dana : Pemberian berupa suatu kebebasan pada suatu makhluk dari bahaya atau kematian, misalnya membebaskan hewan2 dari kurungan ( yang telah ditangkap), larangan untuk berburu di hutan, melatih/mematuhi Lima Sila (Pancasila) dan sebagainya.

14. AJJHATIKA DANA dan BAHIRA DANA
- Ajjhatika Dana : Pemberian berupa anggota badan, misalnya mata, badan jasmani dan mengorbankan jiwa sendiri untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain.
- Bahira Dana : Pemberian biasa, tidak berupa anggota tubuh sendiri.

Ada tiga macam Paramita/ Kesempurnaan :
a. Paramita biasa.
b. Upa Paramita, yaitu pemberian anggota tubuh, tetapi tidak memberikan jiwa seseorang.
c. Paramattha Paramita, yaitu pemberian jiwa/hidup seseorang.

15. SAVAJJA DANA dan ANAVAJJA DANA
- Savajja Dana : Pemberian yg disertai kekejaman atau pembunuhan makhluk hidup/ hewan.
- Anavajja Dana : Pemberian yang tidak disertai dengan kekejaman atau pembunuhan makhluk hidup.

Savajja Dana bila menghasilkan buah, cenderung disertai dengan adanya bahaya2, atau dapat pula hilangnya nyawa seseorang.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci:
16. AGGA DANA dan UCCHITA DANA
- Agga Dana : Pemberian sesuatu yg terbaik dan terutama.
- Ucchita Dana : Pemberian berupa sesuatu yg bernilai rendah/barang sisa.

Jika si penerima Ucchita Dana menghargai dan menyukai pemberian itu, maka Dana yg diberikan itu tetap akan membawa hasil yang besar. Yang paling penting adalah Cetana/Kehendak yg baik dan Sakkacca (Sikap pikiran yg hormat dan sungguh2) dari si pemberi, misalnya orang kaya memberi orang miskin, pemberian tersebut nampaknya nilainya rendah di mata si orang kaya, tetapi dalam pandangan si orang miskin, barang tersebut sangat dihargai. Demikian juga dengan pemberian kepada hewan2.

17. HINA DANA dan PANITA DANA
- Hina Dana : Pemberian yang bernilai rendah.
- Panita Dana : Pemberian yang bernilai tinggi.


Penggolongan Menurut Pasangan Tiga

1. HINA DANA, MAJJHIMA DANA dan PANITA DANA
- Hina Dana : Pemberian yang dilakukan dengan harapan mendapat kemasyhuran.
- Majjhima Dana : Pemberian yang dilakukan dengan tujuan untuk dapat dilahirkan sebagai manusia yang kaya.
- Panita Dana : Pemberian yg dilakukan dengan harapan untuk mencapai Kebebasan/Nibbana.

2. DASA DANA, SAHAYA DANA dan SAMI DANA
- Dasa Dana : Pemberian yang bernilai rendah, misalnya sesuatu yg biasa diberikan kepada seorang budak.
- Sahaya Dana : Pemberian yg mempunyai tingkat yang sama dengan apa yang biasa digunakan seseorang yang sama kedudukannya, misalnya sesuatu yg diberikan kepada seorang teman.
- Sami Dana : Pemberian yg bernilai tinggi, misalnya sesuatu yg biasa dipakai oleh para majikan atau raja2.

3. LOKA DANA, ATTA DANA dan DHAMMA DANA
- Loka Dana : Pemberian yg dilakukan karena tradisi setempat (takut dipandang rendah bila tidak ikut berdana).
- Atta Dana : Pemberian yg dilakukan untuk menjaga kewibawaan/pangkat seseorang.
- Dhamma Dana : Pemberian yg dilakukan karena ingin mempraktekkan ajaran Agama.


Penggolongan Menurut Pasangan Empat

1. CATTU PACCAYA DANA
Penggolongan ini meliputi empat macam kebutuhan seorang Bhikkhu :
- Civara Dana : Pemberian Jubah kepada Bhikkhu.
- Pindapatta Dana : Pemberian Makanan kepada Bhikkhu.
- Bhesajja Dana : Pemberian Obat2an kepada Bhikkhu.
- Senasana Dana : Pemberian Tempat Tinggal atau Kuti kepada Bhikkhu.

Senasana Dana memberikan buah jasa yang paling tinggi. VIHARA DANAM SANGHASSA AGGAM BUDDHENA VANNITAM. Artinya : Sebuah tempat tinggal Bhikkhu yg diberikan kepada Sangha dipuji oleh Sang Buddha sebagai pemberian hadiah tertinggi. SOCA SABBADADO HOTI, YO DADATI UPASSAYAM, yang berarti : seseorang yang mendirikan tempat tinggal Bhikkhu sebagai hadiah kepada Sangha, sama nilainya dengan segala macam hadiah.

2. DAKKHINA VISUDDHI DANA
Penggolongan ini didasarkan atas :
- Sifat si pemberi yang berbudi luhur (menjalankan Sila).
- Sifat si pemberi yang tidak berbudi luhur (tidak menjalankan Sila).
- Sifat si penerima yang berbudi luhur (menjalankan Sila).
- Sifat si penerima yang tidak berbudi luhur (tidak menjalankan Sila).

Bila keduanya berbudi luhur, pemberian tadi akan menghasilkan buah yang banyak, jika salah satunya tidak berbudi luhur, hasil yang diperolehnya hanya sedikit.

CHANGE:
Thank’s Bro Gacaphin, atas informasinya yang telah melengkapinya.

Saya  ketemu satu buku tentang “Memahami Tentang Dana” yang juga mencantumkan seperti yang baru Bro Gacaphin posting, dan saya coba tambahkan bagian dari buku tersebut untuk melengkapi saja

SYARAT DANA AGAR MEMPEROLEH MANFAAT TERBAIK

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya ( seperti yang di posting bro Gacaphin ), pahala dari dana tidak tergantung kepada berapa besar yang kita berikan, tidak ada jaminan bahwa memberi dana yang besar, otomatis membawa pahala yang besar.

Kisah dibawah ini membuktikan hal tersebut.

 Syair 224 (XVII:4. Kisah Pertanyaan Maha Moggallana Thera)

Ketika itu Maha Moggallana Thera mengunjungi alam surga dan menjumpai banyak dewa yang tinggal di tempat mewah. Beliau bertanya kepada mereka, perbuatan baik apa yang menyebabkan mereka terlahir di alam surga, dan mereka pun memberikan jawaban yang berbeda-beda. Dewa yang satu mengatakan ia terlahir di alam surga bukan karena ia banyak berdana atau sering mendengarkan Dhamma, tetapi hanya karena ia selalu berbicara benar. Dewa kedua adalah dewa wanita yang terlahir di alam surga karena ia tidak pernah marah pada tuannya dan tidak memiliki maksud buruk padanya meskipun tuannya sering memukul dan menyiksanya. Dengan meredam kemarahan dan menghindari kebencian, ia terlahir di alam surga. Selanjutnya, ada yang terlahir di alam surga karena sedikit berdana seperti mendanakan sebatang gula tebu, buah, atau beberapa sayuran kepada seorang bhikkhu atau pada orang lain.

Setelah kembali dari alam surga, Maha Moggallana Thera bertanya kepada Sang Buddha, apakah mungkin meraih banyak keuntungan hanya dengan bicara benar, atau mengendalikan perbuatan atau dengan memberikan sedikit barang seperti buah dan sayuran.

Sang Buddha menjawab, "Anak-Ku, mengapa kau bertanya hal itu ? Apakah kamu tidak melihat dan mendengar sendiri apa yang dewa-dewa itu katakan ? Seharusnya engkau tidak meragukannya. Sedikit perbuatan baik pasti akan membawa seseorang terlahir di alam surga."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 224 berikut :

Hendaknya orang berbicara benar, hendaknya orang tidak marah, hendaknya orang memberi walaupun sedikit kepada mereka yang membutuhkan. Dengan tiga cara ini, orang dapat pergi ke hadapan para dewa.

Lalu apa yang menjadi dasar atau ukuran dana yang diberikan bermanfaat besar, sedang, kecil atau tidak sama sekali. Hal ini tergantung dari :

1.   NIAT DIDALAM BERBUAT JASA.
2.   TEPAT SASARAN.
3.   PENERIMA DANA.

bersambung...

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

[*] Previous page

Go to full version