[at] sunya:
Terima kasih respondnya,
Pernyataan saya hanya merujuk kepada bukti
yang sudah mengarah kepada catatan yang ada
dan kita tidak bisa lantaran karena yakin
lalu menutup sebelah mata untuk menerima kenyataan.
Dan tentu didalam diskusi saya pribadi memang merasa bahwa
kita udah selayaknya belapang dada
dalam menerima ketidak-sepakatan
pun kesepakatan yang terjadi,
itu adalah hal yang sudah biasa.
lagipula tulisan sy hanya merujuk kepada
realita nya saja sudah ditunjukkan [terdapat clue] yang demikian,
tinggal bagaimana kita menyikapi.
tapi bukan berarti saya ingin
mengenyampingkan "Praktek"
karena saya yakin setiap praktek
baik itu apa yang diajarkan didalam
Buddhisme Mahayana [mau 念经, 念佛, 打坐,等其他信仰修行之类],
Theravada [baca Parita 念護經,靜思,等等] dan lain sebagainya
semua itu ada tahap pencapaian Ekagata masing masing.
ok baiklah kalau begitu,
sekian toh lantaran sy jg ngga mendapatkan jawaban
dari pertanyaan utama saya, jadi saya anggap selesai.