//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Alucard Lloyd

Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11 12 13 14 15 16 17 ... 36
136
Kebahagian

Kebahagian adalah tujuan utama manusia hidup dimuka bumi ini. Siapa pun dia pasti ingin bahagia. Tetapi sayangnya banyak dari kita tidak mengerti apa itu bahagia, yang kita tau ingin bahagia dalam kehidupan ini. Hanya sebatas keinginan yang tidak tau caranya bahkan bila ditanya sebagian orang apa itu bahagia jawabannya cuma suka dan tidak suka, senang dan tidak senang. Kebahagian yang seperti ini hanya kebahagian dipermukaan saja. Saya bahagia kalau punya materi saya bahagia kalau punya pasangan hidup, saya bahagia kalau punya anak, saya bahagia kalau berkuasa, saya bahagia kalau mobil banyak, saya bahagia kalau punya rumah banyak, saya bahagia kalau jadi kaya raya, dan lain sebagainya. Ini lah kebahagian semua yang terlihat. Bagaikan bayangan bulan di danau yang jernih dimalam hari. Hanya bayangan, yang semuanya indah tetapi semu. Kenapa begitu? boleh kita survei berapa banyak orang orang yang sudah mempunyai yang katanya kalau bisa membuat kita bahagia, apakah mereka bahagia? Bisa ya bisa juga tidak. Dan pertanyaan selanjutnya kenapa jawabannya tidak mutlak bisa ya dan juga bisa tidak? Karena kebahagiaan sejati hanya dapat dari keadaan bahtin yang bahagia bukan dari luar tubuh kita bukan dari materi yang ada di dunia ini kebahagiaan sejati terjadi di dalam bahtin kita, yang dapat kita bentuk yang dapat kita buat dari keadaan kita yang sekarang penuh dukkha menjadi kebahagian sejati. Pertanyaan selanjutnya bagaimana ? Tentu dengan cara sang buddha menjalankan dahmma didunia ini dengan dana kita dapat bahagia bukan semata mata dana materi tetapi dana yang sesungguhnya arti dari dana ajaran sang buddha adalah kerelaan apa yang harus direlakan? Yang harus direlakan adalah kehidupan kita sendiri. Karena hidup kita ingin bahagia maka relakan lah kehidupan kita, bukan berdana materi semata. Ini lah rumusan sang buddha. Buddha mengajarkan kita dengan partek berdana yang sudah ia lakukan sejak ia bersumpah ingin menjadi buddha. Ini sesungguh nya dana yang dimaksud sang buddha untuk mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan dapat di raih, kebahagiaan dapat dibentuk, kebahagiaan dapat dicari, kebahagiaan dapat abadi, kebahagiaan sejati hanya dengan memunculkan dana mengembangkan dana. Dan pada saat dana sejati bermekaran didalam bahtin kita maka hanya ada bunga bunga kebahagiaan yang indah didalam bahtin kita. Kebahagiaan sejati terlepas dari suka maupun tidak suka. kebahagian sejati terlepas dari rasa senang atau tidak senang. Kebahagian sejati adalah terlepasnya dukkha kehidupan kita. Sekarang kita bicara tentang dana apa itu dana? Dana adalah kerelaan dan bagaimana kita dapat memunculkan kerelaan dalam kehidupan kita? Tentu kita butuh komponen pendukung lain nya agar kerelaan kita dapat berkembang dengan baik.
1. Kecukupan hati
2. Cinta kasih
3. Moral
4. Ketenangan bahtin
5. Kebijaksanaan
Ini lah komponen pendukung dan masing masing komponen saling mendukung satu sama lain. Jadi apakah kebahagian sejati dapat diraih? Tentu kita tau sekarang jawabannya.

Semoga ini bermanfaat
Semoga kita bahagia
Semoga anda bahagia
Semoga semua mahluk berbahagia
Sadhu sadhu sadhu.

137
Perkenalan / Re: salam kenal semua
« on: 20 January 2017, 02:44:26 PM »
Salam kenal juga

138
Banyak orang menceritakan kamma dalam setiap waktu.
Begitu juga dengan buah kamma nya. Baik dan buruk diceritakan. Tetapi anehnya masih saja melakukan keburukan bila tau akan berbuah buruk dan masih saja tidak dilakukan padahal kita tau akan berbuah kebaikan.
Banyak dari kita bicara tentang kamma.
Sesungguhnya kamma itu adalah kehendak ini lah yang sang buddha katakan. Cetana adalah kehendak ini lah kamma sesungguhnya yang kita tanam disetiap moment kehidupan kita detik demi detik.
Manusia takut akan buah kamma buruk tetapi tidak takut akan kamma buruk, manusia ingin buah kamma baik tetapi tidak mau berbuat kamma baik. Sungguh dukkha hidup kita sebagai manusia.
Sesungguh nya buah kamma baik atau pun buruk yang berbuah ber objek netral dan yang menilai adalah kamma kita yang selanjutnya. Baik buruk penilaian buah kamma sebenarnya dinilai oleh kamma yang kita lakukan, suka tidak suka ini lah kamma kita selanjutnya. Jadi bagaimana kita tau baik buruk nya buah kamma yang terjadi tanpa melibatkan kamma itu sendiri? Tentu dengan cara melihat hasil dari keadaan bahtin kita, tujuan kita adalah kebahagiaan kedamaian, ketenang seimbangan, ini lah tujuan sesungguhnya perjalanan kehidupan kita didunia samsara ini. Maka dengan itu kita dapat menilai kamma berbuah maka keadaan bahtin kita tidak merosot bahkan berkembang menjadi lebih baik maka itu lah sesungguhnya buah kamma baik berbuah. Begitu juga sebaliknya bila keadaaan bahtin kita merosost menjadi tidak baik menurun kelevel lebih bawa, maka sesungguhnya ini lah buah kamma buruk terjadi.
Sebagai manusia kita hidup harus lah dengan penuh kesadaran maka ia dapat melihat dengan jelas kamma benih kamma buah kamma dan berakhirnya kamma dengan begitu kita hidup terlepas dari kamma dan dapat menjalakan kehidupan suci dan berakhir dengan dhamma mulia yaitu nibbana.
Kita adalah siswa sang buddha yang sedang belajar dan berharap naik kelas dari umat awan menjadi sotaphana, tidak usaha bertujuan menjadi arahat masih terlalu jauh bila sotaphana saja belum kita raih, bagaimana meraihnya?
Buddha mengatakan ada 2 cara meraih jalan sotaphana yaitu dengan jalan dan buah magha dan phala.
Dari sini kita tau cara nya dan sudah seharusnya kita mencobanya yaitu dengan magha (jalan) minimal dengan dana sila dan samadhi awal yang buddha ajarkan dengan begitu nanti bila kamma ini sudah berbuah maka kita sudah dapat meraih phala (buah) sotaphana dengan begitu buah kamma baik sudah berhasil diraih dinikmati dan jalan dhamma mulia sudah dipraktekkan maka nibbana bukan lagi hal yang mustahil untuk dilihat.
Semoga bermanfaat dan membawa kebahagiaan.
Semoga saya bahagia.
Semoga kita bahagia
Semoga anda bahagia
Semoga semua mahluk bahagia.
Sadhu sadhu sadhu.

139
Selamat pagi
Mari lah kita berbagi dhamma di setiap ada kesempatan sehingga, perkembangan dhamma dapat terus berlangsung.
Dhamma yang dibagikan boleh dari mana saja tanpa ikatan aliran, maupun tradisi selama bertujuan demi kebahagian setiap mahluk.
Semoga kita semua berbahagia  _/\_

140
Perkenalan / Re: BERMULA DARI BELAJAR MENJADI CINTA
« on: 20 January 2017, 05:44:29 AM »
Perkenalkan nama saya Evandi Suiss,
Tapi teman2 bisa panggil saya dengan Evan atau Shinkan
Saya seorang kristiani.

Mengapa saya tertarik untuk bergabung di forum diskusi ini bermula dari ketertarikan saya untuk belajar.

Saya penasaran dengan ajaran buddhis sehingga saya mencari sedikit2 informasi tentang dhamma.

Dan akhirnya rasa penasaran saya berubah menjadi rasa kagum dengan dhamma.

Saya ingin belajar lebih, dan saya bingung harus belajar dari mana..

Mohon bimbingan teman2 untuk menuntun saya :)

Terima kasih.

Belajar teori dari buku buku boleh saja tetapi bila ingin mengetahui ajaran sang buddha harus dengan praktek,... Bagaikan teori adalah peta sedangkan praktek adalah perjalanannya indah tidak indah, benar atau tidak benar nanti bisa kamu tentukan sendiri.
Bila ingin mengetahui ajaran buddha haruslah dengan praktek bila ingin mengetahui budhistme di indonesia bisa datang berbagai tempat vihara. Tapi itu semua bukan lah satu satu nya yang melambangkan ajaran buddha sesungguhnya. Vihara adalah suatu tempat kita berkumpul untuk mengembangkan dhamma untuk dibuktikan kebenarnya bukan semata mata tempat suci dan sakral. Biar bagaimana pun kita di indonesia adat istiadat masih kuat berpengaruh dalam melakukan ritual puja bakti.
Bila mau belajar dhamma harus dengan mempartekkannya, tentu arah dan tujuan nya jelas untuk mendapat kehidupan yang lebih bahagia, damai dan tenang seimbamg.

141
Meditasi / Re: Bagian Tubuh Bergerak dengan Sendirinya saat Meditasi
« on: 12 January 2017, 03:49:02 PM »
Dalam meditasi biasanya saya hanya mengamati tapi tidak mengendalikan sambil mengamati nafas. Tetapi berawal dari “hanya mengamati tapi tidak mengendalikan” pasti selalu ada saja bagian tubuh yang gerak dg sendirinya seperti tangan kanan melayang ke atas, punggung membungkuk dengan sendirinya yang tadinya lurus. Yang jadi pertanyaannya adalah:
 
1. Apakah bagian tubuh yang gerak dg sendirinya itu hanya kita amati atau kita kembalikan seperti semula misalnya punggung membungkuk jadi lurus kembali?


Meditasi apa dulu yang anda lakukan?
Bila sedang meditasi perhatian penuh akan nafas maka harus di kembalikan tetapi kalau vipasana biarkan saja selama anda menyadarinya. Bila bukan keduanya seperti meditasi self healing maka hal tersebut dibiarkan selama anda menjadi lebih baik/ di berhentikan bila itu menganggu. Lebih tepat nya tanya guru meditasi anda, dan renungkan benar atau tidak.

142
Diskusi Umum / mempelajari hukum karma di mata umat buddha
« on: 11 December 2016, 01:09:21 PM »
salam damai dan bahagia
namo buddhaya

saya sedang mempelajari cara pandang uamat biddha terhadapa hukum karma dari yg terrulis maupun lisan dari yang ada dibuku maupun dari pengalaman prang orang maka dengan ini saya berharapan semua bisa berbagi pengalaman dan pandangannya tentang hukum karma.


143
Theravada / Re: (ask) sabbe satta bhavantu sukitata
« on: 06 December 2016, 11:16:15 PM »
Saya hanya sedikit menambahkan dan ini hanya dalam pandangan saya sebagai umat buddha dalam aliran theravada.
1. Ketuhanan yang maha esa yang ada dalam pancasila negara kita yaitu indonesia dalam hal ini adalah nibbana.
2. Doa bagi seorang umat buddha adalah pengharapan karena kita sebagai umat buddha percaya semua yang berlaku dalam hukum dunia samsara ini adalah kamma. Jadi sebagai budhist yang baik kita selalu melakukan pengharapan bukan doa. Seperti semoga berkat jasa yang saya lakukan dapat membuahkan umur panjang sehat dan kebahagian jasmani maupun bahtin. Bila pengharapan ini yang kita katakan maka sudah sepatuhnya perbuatan ucapan dan pikiran kita juga lah yang harus melakukan pengharpaan itu terjadi. Apakah para dewa bisa membantu? Jawabannya bisa, karena dewa juga suka dengan sesuatu hal yang buah kebaikan maka mereka dapat membantu, tetapi harus diingat kamma apa yang pernah kamu lakukan juga menentukan dewa itu bisa hadir membantu atau tidak disaat ini tergantung kamma masa lampau apa yang pernah kamu lakukan. Ada yang mengatakan 1 perbuatan buruk kita lakukan dalam radius 10km dewa dapat mencium bau busuk nya.

Demikian tambahan dari saya
Semoga bermanfaat
Semoga semua mahluk berbahagia
Sadhu sadhu sadhu.

144
Meditasi / Re: Meditasi Mengikis Kilesa
« on: 06 December 2016, 10:53:00 PM »
Mohon maaf kalau saya lancang atau tidak di kehendaki tetapi saya tidak setuju bila ini dikatakan seperti ini maka ajaran buddha akan sangat sulit dijalankan.
"sewaktu melihat si A vipāka kamma apa yang sedang berbuah. "

Saya setuju dengan buah kamma yaitu vipaka dan terjadi setiap saat tetapi saya tidak setuju kalau buah kamma adalah lmd( lobha dosa moha) karena ini bukan buah kammma tetapi kamma itu sendiri jadi ldm adalah kamma yaitu suatu perbuatan yang terjadi dipikiran ucapan dan perbuatan karena sesungguh nya vipaka terjadi secara netral tidak membuat ldm hanya sebatas suka atau tidak suka. Yang berkelanjutan kepada kamma berikutnya. Karena waktu yang terjadi sanggat cepat maka terasa seperti ldm afalah buah kamma.
Contoh saat kita melihat wanita cantik sexy bagi yang bagi mata ini adalah buah kamma ( vipaka) moment selanjut nya kamma yang berkerja akusala kamma atau kusala kamma yang timbul. Maka dengan ini maka jika kita seorang arahat maka kita katakan ini hanya sebuah tubuh yang dipenuhi daging tulang cairan ingus dan tai didalam perutnya. Intinya dia tidak tertarik dan bila seorang yang normal seperti saya akan trus lobha dosa dan moha yang trus bekerja bahkan sampai wanita itu tidak ada tetap kepikiran.
Jadi buah kamma terus berbuah setiap saat dan bersifat netral dan hanya di bagian tubuh fisik menjadi suka atau tidak suka. Contoh lagi saat tubuh dipukul maka semua mahluk pasti tidak suka begitu juga saat tubuh di elus ( disayang ) maka reaksi nya suka.
Buah kamma dapat dikatakan bagus bila menunjang untuk kehidupan lebih baik dan begitu juga sebaliknya buah kamma buruk adalah terjadi dan membuat kita merosot dalam tingkat kehidupan kita. Dalam meditasi ini dapat dilihat dengan jelas apalagi dengan vipasana.

Saya hanya menyampaikan apa yg saya rasa kan dan ketahui tentang kamma dan buah nya bila ada kesalahan maka saya mohon maaf dan tolong dapat dijelaskan dengan baik dan bukti teks sutta atau wejang wejangan dari para guru yg ada.
Terima kasih.
Semoga bermanfaat
Semoga semua mahluk berbahagia.

Sadhu sadhu sadhu.

145
Perkenalan / Re: Apakah member dc suka kopi darat?
« on: 08 November 2016, 12:40:53 AM »
Coba join group Telegram DC bro, ini linknya: http://telegram.me/dhammacitta (install aplikasi Telegram dulu di HP atau PC)
Kemarin sudah ada kopdar sesama anggota DC di TA

Oke tq

146
Perkenalan / Re: Apakah member dc suka kopi darat?
« on: 06 November 2016, 06:46:18 AM »
Maaf kalau pertanyaan saya kurang jelas, maksud saya di sini kopi darat adalah pertemuan sesama anggota dc untuk saling bertemu.

147
Perkenalan / Apakah member dc suka kopi darat?
« on: 03 November 2016, 01:50:07 PM »
Salam semua apakah semua member disini suka kopi darat dengan sesama member yang lain nya?

148
Diskusi Umum / Re: Paritta di lantai
« on: 02 November 2016, 12:33:52 PM »
Nasi telah menjadi bubur.jika sdh keputusan, memang tdk bisa ya tidak bisa.

Bubur pun ga papa lah pakai cakue juga enak.

149
Diskusi Umum / Re: Paritta di lantai
« on: 30 October 2016, 10:14:56 PM »
Tetap tidak bisa sdr.allucard loyd.
Saya tunjukkan kenapa berbohong.

Jika apa yg diucapkan itu tdk terjadi , maka kebohonganlah yg ada.
Jika itu bhikkhu  bergaya spt aria puggala , sekalipun bukan u komersil,
Sanghanayaka berhak mengeluarkan dari sangha. Parajika ke 4.orang yg kalah dengan kehidupan.
Hidup dibawah bayang bayang kebohongan yg ia buat sendiri. Tdk akan pernah mencapai tujuannya di sangha dan tidak boleh kembali menjadi bhikkhu di kehidupan sekarang.

Pertama saya bukan lah bihkkhu jadi semua aturan bihkkhu tidak menjadi larang an bagi saya.
Kedua jelas saya katakan itu adalah sebuah pengharapan maka terjadi atau tidak jelas saya tulis semoga itulah yang terjadi.biarpun kita sebagai pembelajar dhamma mengetahui semua tergantung dengan kondisi dan situsi karma yang terjadi.
Ketiga ini adalah tanggapan saya yang terakhir untuk masalah ini karena seperti diawal tadi saya tidak ingin terjebak dalam perdebatan.
Keempat saya hanya belajar bagaimana saya dapat menyebarkan cinta kasih dalam menuliskan kata kata yang saya tuliskan, agar bagaimana pun saya masih banyak menanam karma baik hingga akhir nanti.

150
Diskusi Umum / Re: Orang tua dan anak
« on: 30 October 2016, 10:01:17 PM »
Halo semua,

Langsung saja ke pertanyaan ya. Apakah benar anak yang telah dewasa itu termasuk menelantarkan orang tua jika ia tidak tinggal seatap dengan orang tuanya?

Sebenarnya kata melantarkan itu apa maksudnya?
Apakah sebagai anak yg sudah dewas harus tinggal satu atap dengan orang tua?
Banyak cara pandang dan kebiasaan adat istiadat kita dalam hal ini. Contoh di keluarga saya bila kami sudah menikah maka kami harus tinggal di luar rumah orang tua dan menjalankan hidup berkeluarga mandiri, orang tua saya tidak ingin campur tangan akan kehidupan berkeluarga anak anaknya mereka hanya memberi nasihat menjalankan rumah tangga yang baik bagaimana pilihan kembali diberikan kepada anak anak nya baik itu yang pria maupun yang wanita, dalam hal ini saya 8 bersaudara 5 laki laki 3 perempuan dan kami sudah menikah semua.
Semasa hidup orang tua saya dia tinggal sendiri dan kami sebagai anak hanya datang menengok kadang 3x seminggu dan kadang 1x seminggu ataupun 1 bulan sekali, karena kesibukan kami masing masing. Pertanyaannya apakah kami melantarkan nya? Tergantung bagaimana orang itu melihat dari berbagai sisi. Tentu melantarkan atau tidak melantarkan patutnya yang dapat mengatakan itu hanyalah sianak dan orang tuanya. Kita sebagai anak tentu tau sifat orang tua kita begitu juga sebaliknya orang tua pasti tau sifat anak anak nya. Bila tidak ada masalah dengan keadaan kondisi dan situasi yang membuat si anak harus merawat orang tuanya biasanya kita bisa saja tidak tinggal satu atap dengan orang tua kita. Tetapi kalau sebaliknya keadaan kondisi situasi yang mengharuskan anak merawat orang tua kita maka wajib sianak merawat orang tua nya, karena sesungguhnya kita sebagai anak harus banyak banyak mengucapkan terima kasih karena sudah terlahirkan sebagai manusia dan dirawat oleh mereka sampai kita dapat berdiri sendiri menjadi manusia yang mengenal dhamma, karena seperti kata buddha sungguh sulit terlahir sebagai manusia. Maka dari itu kita harus menghargai kehidupan manusia kita dan banyak banyak mengucapkan terima kasih kepada orang tua kita karena sudah memberi peluang memberi kelahiran dan merawat kita sampai saat ini. Ingat buddha pun membalas jasa ibunya ratu maya dengan pergi surga untuk mengajarkan dhamma agar ratu maya dapat mencapai nibbana sebagai balas jasa telah melahirkannya sebagai manusia. Karena tanpa mereka kita tidak ada sampai saat ini.
Maka kembali lagi apakah kita melantarkan orang tua kita maka jawablah dengan pikiran ucapan dan perbuatan kita sendiri.
Semoga bermanfaat
Semoga kita berbahagia
Semoga semua mahluk berbahagia
Semoga itu lah yang terjadi
Sadhu sadhu sadhu.

Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11 12 13 14 15 16 17 ... 36
anything