Bro,kita tidak perlu menutup mata,Sangha Bhikkhuni yang didirikan sepertinya pantas dan mematok ukuran Vinaya dan Dhamma dari aliran keras Theravada,jadi asumsi sesat itu tidak perlu dikhawatirkan..Ini adalh kesempatan yang bagus...dan memberikan cinta kasih kepada makhluk lain(wanita)..
Kita yang pria seharusnya malu,karena wanita saja bisa menjalani latihan keras...hahaha..
kenapa dilarang?
Soal sesat tidak sesat,nah itu si M aja entah merajalela kemana...dan aliran2 anak beranak dari Mahayana juga...
toh pada akhirnya Dhamma itu akan lenyap..sekarang kita(penerus Dhamma) harus sebisa mungkin menjaga Vinaya dan membabarkan Dhamma(bagi mereka yang mau mendengar)..
bukan saling menentang 1 sama lain...
(cuma pendapat awam)
Aliran Theravada sudah menjalankan Vinaya dengan disiplin selama beribu-ribu tahun. Setiap pelanggaran kecil pun tetap dinyatakan sebagai pelanggaran. Pernyataan pelanggaran ini lebih penting, bukan menjatuhkan hukumannya yang lebih penting. Untuk tujuan apakah? Untuk memberi batasan jelas; bahwa ini tidak sesuai dengan Vinaya, ini sesuai dengan Vinaya. Hukuman hanyalah sebagai konsekuensi samping dari pelanggaran. Pemahaman inilah yang dijadikan pedoman oleh Aliran Theravada.
Karena itulah, Aliran Theravada teguh dalam Vinaya sehingga Dhamma versi aliran ini lebih terjaga kemurniannya. Bila sekali-kali pelanggaran Vinaya dibiarkan, maka kemurnian Dhamma pasti akan semakin merosot. Meskipun saya setuju bahwa wanita berhak menjadi bhikkhuni, tetapi saya tetap melihat bahwa Vinaya harus ditegakkan; jangan kendur.
Aliran Theravada adalah aliran yang berdiri di atas fondasi keteguhan. Keteguhan ini didorong oleh pemahaman benar. Jadi semua bhikkhu yang memiliki pemahaman benar, akan menjalankan Vinaya dengan senang hati. Paradigma yang menilai Theravada sebagai aliran Buddhis garis keras adalah paradigma yang lahir dari pemahaman belum tepat mengenai Vinaya Theravada.
Anda sendiri menyatakan bahwa M meraja-lela dan banyak beranak-pinak menjadi aliran lain yang "sesat". Berarti secara implisit Anda menyatakan bahwa Theravada lebih terjaga (baca: tidak begitu sesat). Nah kalau begini, apa Anda mau juga kelak Theravada bertransformasi dan beranak-pinak?
Buddhasasana pasti akan lenyap. Tapi kita bisa mengusahakan agar usianya lebih panjang dan bertahan lebih lama. Semua manusia pasti mati, tapi kita bisa menjaga kesehatan sehingga berusia lebih panjang dan mengisinya dengan keteguhan.