-
Tolong jelaskan halaman 2 bagian ketiga tentang present, third, singular and plural verbs pada pali primer. Terima kasih
-
Tolong jelaskan halaman 2 bagian ketiga tentang present, third, singular and plural verbs pada pali primer. Terima kasih
??? ???
-
Tolong jelaskan halaman 2 bagian ketiga tentang present, third, singular and plural verbs pada pali primer. Terima kasih
Maaf belum bisa membantu, sepertinya di sini belum ada member aktif yang bisa bahasa Pali, tetapi untuk belajar bahasa Pali dari buku, saya sarankan untuk mencari buku Tata Bahasa Pali oleh Romo Cunda JS di perpustakaan vihara terdekat. :)
-
Kata kerja dalam bahasa Pali mengalami perubahan (konjugasi, tasrif) sesuai dengan subjek kalimatnya. Untuk memahami ini pertama-tama kita harus pahami dulu beberapa jenis subjek kalimat :
| Singular | Plural |
Third Person | He, She, It, Kassapa, Henry, dll | They (mereka) |
Second Person | You (engkau) | You (kalian) |
First Person | I (saya) | We (kami, kita) |
Jadi dalam bahasa Pali misalnya:
Ia pergi (gacchati) -----Third person, singular
Mereka pergi (gacchanti) -----Third person, plural
Engkau pergi (gacchasi) -----Second person, singular
Kalian pergi (gacchatha) -----Second person, plural
Saya pergi (gacchāmi=gacchaami) -----First person, singular
Kami pergi (gacchāma=gacchaama) -----First person, plural
kata kerjanya mengalami perubahan sesuai dengan subjeknya masuk kategori apa: third person singular, third person plural, second person singular, second person plural, first person singular, first person plural?
Perhatikan bahwa walaupun kata kerjanya mengalami perubahan tetapi ada bagian tertentu yang tidak berubah. Yang tidak berubah inilah yang disebut sebagai “verbal base”. Contoh di atas adalah “gaccha”.
Pengertian present tense dalam bahasa Pali mirip dengan pengertian present tense dalam bahasa Inggris.
-
Oh, maaf, tabelnya menjadi kacau.
-
Oh, maaf, tabelnya menjadi kacau.
Sudah kami edit, bhante. Trims atas penjelasannya _/\_
-
Baru tau kalo bahasa Pali seperti itu.. ::)
Unik juga ya krn kata kerja menyesuaikan subyek nya...
Terima kasih bhante atas informasi yang diberkan...
-
Namo Buddhaya, _/\_
Sahabat-sahabat spiritual atau kalyanamitta, dengan segala kerendahan hati dan keinginan yang baik untuk berbagi pengetahuan, izinkan saya, yang juga masih belajar, meng-upload data Bab Pendahuluan dan Bab 1 Pali Primer yang disusun oleh Ibu Lily de Silva, M.A., Ph.D., yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia; agar dapat dipelajari bersama. Pada hari Senin mendatang, baru akan di-upload lagi Kunci Jawaban dari Soal-soal Latihan di Pelajaran 1, sekaligus Pelajaran 2. Jika memungkinkan dan karma baik mendukung, maka setiap hari Senin akan di-upload satu pelajaran baru dari Pali Primer; lalu setiap hari Jumat, akan di-upload Kunci Jawabannya. Total ada 32 pelajaran beserta kunci jawaban. Kita bisa belajar dan membahasnya bersama di Forum Belajar Bahasa Pali Primer yang dibuka oleh Dhammacitta.org ini. Anumodana kepada kalyanamitta di Dhammacitta.org yang telah berbaik hati membuka forum belajar bahasa Pali ini.
Salam metta,
Chaidir Lim
Nb.: Font tulisan yang dipakai adalah jenis Akkhara.
Berikut ini adalah datanya:
Pendahuluan
A. Alfabet
Bahasa Pali (Pāli) tidak mempunyai aksara khusus tersendiri. Di negara-negara tempat bahasa Pali dipelajari, aksara-aksara yang dipakai di negara-negara itu dipakai untuk menuliskan bahasa Pali : aksara Nagari (Nāgari) di India, aksara Sinhala di Sri Lanka, aksara Burma di Myanmar, dan aksara Kamboja di Thailand. Pali Text Society, London, memakai aksara Latin dan kini telah diterima secara internasional.
Alfabet Pali terdiri dari 41 huruf : 8 huruf vokal dan 33 huruf konsonan.
Huruf-huruf vokal : a, ā, i, ī, u, ū, e, o.
Huruf-huruf konsonan :
Guttural k, kh, g, gh, ṅ
Palatal c, ch, j, jh, ñ
Cerebral ṭ, ṭh, ḍ, ḍh, ṇ
Dental t, th, d, dh, n
Labial p, ph, b, bh, m
Lain-lain y, r, l, v, s, h, ḷ, ṃ
Huruf-huruf vokal a, i, u [diucapkan dengan bunyi] pendek; ā, ī, ū [diucapkan dengan bunyi] panjang; e, o [diucapkan dengan bunyi] sedang. [Huruf-huruf e dan o] diucapkan dengan bunyi pendek sebelum (bila terletak di depan) konsonan ganda, misalnya: mettā, khetta, koṭṭha, sotthi; dan [diucapkan dengan bunyi] panjang sebelum konsonan tunggal, misalnya: deva, senā, loka, odana.
B. Pengucapan
Huruf Diucapkan seperti Pada kata Pada kata
bunyi huruf (bhs. Inggris/GB) (bhs. Indonesia/ID)
a u (GB) / a (ID) cut bata
ā a (GB & ID) father awan
i i (GB & ID) mill iba
ī ee (GB) / i (ID) bee igau
u u (GB & ID) put sulam
ū oo (GB) / u (ID) cool umat
k k (GB & ID) kite kaidah
g g (GB & ID) good garuda
ṅ ng (GB & ID) singer sang
c ch (GB) / c (ID) church cabang
j j (GB & ID) jam jambu
ñ gn (GB) / ny (ID) signor nyonya
ṭ t (GB & ID) hat tanda
ḍ d (GB & ID) good dewa
ṇ n (GB & ID) now nomina
t th (GB) / t (ID) thumb tiada
d th (GB) / d (ID) they dua
n n (GB & ID) now november
p p (GB & ID) put padam
b b (GB & ID) but bahasa
m m (GB & ID) mind maaf
y y (GB & ID) yes yakin
r r (GB & ID) right rumah
l l (GB & ID) light lima
v v (GB) / w (ID) vine wadah
s s (GB & ID) sing sampul
h h (GB & ID) hot hutan
ḷ l (GB & ID) light ladang
ṃ ng (GB & ID) sing tunggal
kh, gh, ch, jh, ṭh, ḍh, th, dh, ph, bh adalah huruf-huruf konsonan aspirasi yang mesti diucapkan dengan napas yang terdengar (yang diucapkan dengan embusan/bunyi [h] disuarakan).
Pāli Primer
(Bahasa Pali Dasar)
1
Pelajaran 1
1.1 Kosakata
1.1.1 Nomina-Nomina (Kata-Kata Benda) Maskulin yang Berakhir dengan Huruf –a
Buddha / Tathāgata / Sugata = Buddha; Tathagata; Sugata
manussa = pria; orang; manusia
nara / purisa = pria; orang
kassaka = petani
brāhmaṇa = brahmana
putta = putra
mātula = paman
kumāra = anak laki-laki
vāṇija = pedagang
bhūpāla = raja
sahāya / sahāyaka / mitta = teman
1.1.2 Verba-Verba (Kata-Kata Kerja)
bhāsati = berbicara; berdiskusi; bersinar
pacati = memasak
kasati = membajak [tanah]
bhuñjati = makan
sayati = tidur
passati = melihat
chindati = memotong; menebang; merusak
gacchati = pergi
āgacchati = datang; tiba
dhāvati = berlari
1.2 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-Nomina Maskulin yang
Berakhir dengan Huruf –a, Kasus Nominatif
Huruf -o sebagai akhiran kasus ditambahkan pada bentuk dasar nomina (kata benda) untuk membentuk kasus nominatif tunggal. Huruf –ā sebagai akhiran kasus ditambahkan pada bentuk dasar nomina untuk membentuk kasus nominatif jamak. Sebuah kata benda yang berinfleksi demikian digunakan sebagai subjek suatu kalimat.
Tunggal :
1. nara + o = naro
2. mātula + o = mātulo
3. kassaka + o = kassako
Jamak :
1. nara + ā = narā
2. mātula + ā = mātulā
3. kassaka + ā = kassakā
1.3 Konjugasi Verba-Verba
Di dalam senarai verba-verba (kata-kata kerja) di atas : bhāsa, paca, kasa, dan sebagainya adalah bentuk-bentuk dasar verba; dan –ti adalah akhiran untuk verba kala kini (present tense), orang ketiga tunggal (yang subjeknya bisa diganti dengan “ia/dia”). Verba kala kini, orang ketiga jamak (yang subjeknya bisa diganti dengan “mereka”) dibentuk dengan menambahkan akhiran –nti pada bentuk dasar.
Tunggal:
1. bhāsati = [Ia] berbicara.
2. pacati = [Ia] memasak.
3. kasati = [Ia] membajak [tanah].
Jamak:
1. bhāsanti = [Mereka] berbicara.
2. pacanti = [Mereka] memasak.
3. kasanti = [Mereka] membajak [tanah].
Contoh dalam bentuk kalimat:
Tunggal:
1. Naro bhāsati = Pria berbicara.
2. Mātulo pacati = Paman memasak.
3. Kassako kasati = Petani membajak [tanah].
Jamak :
1. Narā bhāsanti = Pria-pria berbicara.
2. Mātulā pacanti = Paman-paman memasak.
3. Kassakā kasanti = Petani-petani membajak [tanah].
1.4 Latihan 1
1.4.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Bhūpālo bhuñjati.
2. Puttā sayanti.
3. Vāṇijā sayanti.
4. Buddho passati.
5. Kumāro dhāvati.
6. Mātulo kasati.
7. Brāhmaṇā bhāsanti.
8. Mittā gacchanti.
9. Kassakā pacanti.
10. Manusso chindati.
11. Purisā dhāvanti.
12. Sahāyako bhuñjati.
13. Tathāgato bhāsati.
14. Naro pacati.
15. Sahāyā kasanti.
16. Sugato āgacchati.
1.4.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Putra-putra berlari.
2. Paman melihat.
3. Buddha datang.
4. Anak-anak laki-laki makan.
5. Pedagang-pedagang pergi.
6. Orang tidur.
7. Raja-raja pergi.
8. Brahmana memotong.
9. Teman-teman berbicara.
10. Petani membajak [tanah].
11. Pedagang datang.
12. Putra-putra memotong.
13. Paman-paman berbicara.
14. Anak laki-laki berlari.
15. Teman berbicara.
16. Buddha melihat.
-
+1 utk anda bro Chaidir...ini sangat bermanfaat sekali utk kita semua...
Saya juga ingin belajar dari anda... _/\_
-
Kepada Yang Mulia Bhante, saya bernamaskara ^:)^.
Namo Buddhaya, _/\_
Sama seperti para Kalyanamitta yang bergabung di Forum Belajar Bahasa Pali Primer ini, saya adalah murid yang masih belajar, Yang Mulia Bhante adalah pembimbing kita. Saya adalah murid yang masih belajar, Yang Mulia Bhante adalah pembimbing kita. Saya adalah murid yang masih belajar, Yang Mulia Bhante adalah pembimbing kita.
:) Para Kalyanamitta, sebelumnya saya meminta maaf, semalam tidak bisa meng-upload Kunci Jawaban Pelajaran 1 dan Pemaparan Pelajaran 2 beserta Soal-soal Latihan 2 karena pas jam 5 sore listrik padam. Jadi, pagi ini baru bisa melakukannya.
1
Kunci Jawaban Latihan 1
1.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Bhūpālo bhuñjati.
/raja makan/
= Raja makan.
2. Puttā sayanti.
/putra-putra tidur/
= Putra-putra tidur.
3. Vāṇijā sayanti.
/pedagang-pedagang tidur/
= Pedagang-pedagang tidur.
4. Buddho passati.
/Buddha melihat/
= Buddha melihat.
5. Kumāro dhāvati.
/anak laki-laki berlari/
= Anak laki-laki berlari.
6. Mātulo kasati.
/paman membajak [tanah]/
= Paman membajak [tanah].
7. Brāhmaṇā bhāsanti.
/brahmana-brahmana berbicara/
= Brahmana-brahmana berbicara.
8. Mittā gacchanti.
/teman-teman pergi/
= Teman-teman pergi.
9. Kassakā pacanti.
/petani-petani memasak/
= Petani-petani memasak.
10. Manusso chindati.
/pria (orang; manusia) memotong/
= Orang memotong.
11. Purisā dhāvanti.
/pria-pria (orang-orang) berlari/
= Pria-pria berlari.
12. Sahāyako bhuñjati.
/teman makan/
= Teman makan.
13. Tathāgato bhāsati.
/Tathagata (Buddha) berbicara/
= Tathagata berbicara.
14. Naro pacati.
/pria (orang) memasak/
= Pria memasak.
15. Sahāyā kasanti.
/teman-teman membajak [tanah]/
= Teman-teman membajak [tanah].
16. Sugato āgacchati.
/Sugata (Buddha) datang/
= Sugata datang.
1.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Putra-putra berlari.
/puttā dhāvanti/
= Puttā dhāvanti.
2. Paman melihat.
/mātulo passati/
= Mātulo passati.
3. Buddha datang.
/Buddho (Tathāgato; Sugato) āgacchati/
= Buddho āgacchati.
4. Anak-anak laki-laki makan.
/kumārā bhuñjanti/
= Kumārā bhuñjanti.
5. Pedagang-pedagang pergi.
/vāṇijā gacchanti/
= Vāṇijā gacchanti.
6. Orang tidur.
/manusso (naro; puriso) sayati/
= Manusso sayati.
7. Raja-raja pergi.
/bhūpālā gacchanti/
= Bhūpālā gacchanti.
8. Brahmana memotong.
/brāhmaṇo chindati/
= Brāhmaṇo chindati.
9. Teman-teman berbicara.
/sahāyā (sahāyakā; mittā) bhāsanti/
= Mittā bhāsanti.
10. Petani membajak [tanah].
/kassako kasati/
= Kassako kasati.
11. Pedagang datang.
/vāṇijo āgacchati/
= Vāṇijo āgacchati.
12. Putra-putra memotong.
/puttā chindanti/
= Puttā chindanti.
13. Paman-paman berbicara.
/mātulā bhāsanti/
= Mātulā bhāsanti.
14. Anak laki-laki berlari.
/kumāro dhāvati/
= Kumāro dhāvati.
15. Teman berbicara.
/sahāyo (sahāyako; mitto) bhāsati/
= Sahāyo bhāsati.
16. Buddha melihat.
/Buddho (Tathāgato; Sugato) passati/
= Buddho passati.
Nb.: Pola (susunan) kalimat Pali dan bahasa Indonesianya adalah: Subjek + Predikat / Verba (S - P / V).
Selesai sudah Pelajaran 1 beserta Kunci Jawabannya. Jika ada pertanyaan dan pendapat, bisa dikemukakan, dan akan dibahas bersama. :)
2
Pelajaran 2
2.1 Kosakata
2.1.1 Nomina-Nomina Maskulin yang Berakhir dengan
Huruf –a
dhamma = ajaran; kebenaran; Dhamma
bhatta = nasi
odana = nasi
gāma = dusun
suriya = matahari
canda = bulan
kukkura / sunakha / soṇa = anjing
vihāra = wihara
patta = mangkuk; patta
āvāṭa = lubang
pabbata = gunung
yācaka = pengemis
sigāla = serigala
rukkha = pohon
2.1.2 Verba-Verba
harati = membawa; membawa pergi
āharati = membawa serta
āruhati = memanjat; mendaki; naik
oruhati = turun
yācati = meminta
khaṇati = menggali
vijjhati = memanah; menembak
paharati = memukul; menyerang
rakkhati = melindungi; menjaga; menjalankan
vandati = memuja; menghormati
2.2 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-Nomina Maskulin
yang Berakhir dengan Huruf –a, Kasus Akusatif
Huruf -ṃ sebagai akhiran kasus ditambahkan pada bentuk dasar nomina untuk membentuk kasus akusatif tunggal. Huruf –e sebagai akhiran kasus ditambahkan pada bentuk dasar nomina untuk membentuk kasus akusatif jamak. Sebuah kata benda yang berinfleksi demikian digunakan sebagai objek suatu kalimat. Tujuan dari gerakan (tindakan) juga dinyatakan dengan kasus akusatif.
Tunggal :
1. nara + ṃ = naraṃ
2. mātula + ṃ = mātulaṃ
3. kassaka + ṃ = kassakaṃ
Jamak :
1. nara + e = nare
2. mātula + e = mātule
3. kassaka + e = kassake
Contoh dalam bentuk kalimat :
Tunggal :
1. Putto naraṃ passati.
/putra pria melihat/
= Putra melihat pria.
2. Brāhmaṇo mātulaṃ rakkhati.
/brahmana paman melindungi/
= Brahmana melindungi paman.
3. Vāṇijo kassakaṃ paharati.
/pedagang petani memukul/
= Pedagang memukul petani.
Jamak :
1. Puttā nare passanti.
/putra-putra pria-pria melihat/
= Putra-putra melihat pria-pria.
2. Brāhmaṇā mātule rakkhanti.
/brahmana-brahmana paman-paman melindungi/
= Brahmana-brahmana melindungi paman-paman.
3. Vāṇijā kassake paharanti.
/pedagang-pedagang petani-petani memukul/
= Pedagang-pedagang memukul petani-petani.
2.3 Latihan 2
2.3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Tathāgato dhammaṃ bhāsati.
2. Brāhmaṇā odanaṃ bhuñjanti.
3. Manusso suriyaṃ passati.
4. Kumārā sigāle paharanti.
5. Yācakā bhattaṃ yācanti.
6. Kassakā āvāṭe khaṇanti.
7. Mitto gāmaṃ āgacchati.
8. Bhūpālo manusse rakkhati.
9. Puttā pabbataṃ gacchanti.
10. Kumāro Buddhaṃ vandati.
11. Vāṇijā patte āharanti.
12. Puriso vihāraṃ gacchati.
13. Kukkurā pabbataṃ dhāvanti.
14. Sigālā gāmaṃ āgacchanti.
15. Brāhmaṇā sahāyake āharanti.
16. Bhūpālā Sugataṃ vandanti.
17. Yācakā sayanti.
18. Mittā sunakhe haranti.
19. Putto candaṃ passati.
20. Kassako gāmaṃ dhāvati.
21. Vāṇijā rukkhe chindanti.
22. Naro sigālaṃ vijjhati.
23. Kumāro odanaṃ bhuñjati.
24. Yācako soṇaṃ paharati.
25. Sahāyakā pabbate āruhanti.
2.3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Orang-orang pergi [ke] wihara.
2. Petani-petani mendaki gunung-gunung.
3. Brahmana makan nasi.
4. Buddha melihat anak-anak laki-laki.
5. Paman-paman membawa pergi mangkuk-mangkuk.
6. Putra menjaga anjing.
7. Raja menghormati Buddha.
8. Pedagang membawa serta anak laki-laki.
9. Teman-teman menghormati brahmana.
10. Pengemis-pengemis meminta nasi.
11. Pedagang-pedagang memanah serigala-serigala.
12. Anak-anak laki-laki mendaki gunung.
13. Petani berlari [ke] dusun.
14. Pedagang memasak nasi.
15. Putra-putra menghormati paman.
16. Raja-raja melindungi orang-orang.
17. Buddha datang [ke] wihara.
18. Orang-orang turun.
19. Petani-petani menggali lubang-lubang.
20. Pedagang berlari.
21. Anjing melihat bulan.
22. Anak-anak laki-laki memanjat pohon-pohon.
23. Brahmana membawa serta mangkuk.
24. Pengemis tidur.
25. Raja melihat Buddha.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
Nb. Pola (susunan) kalimat Palinya adalah: S - O - P / S - O - V (Subjek + Objek + Predikat / Verba ). Sedangkan pola (susunan) kalimat bahasa Indonesianya adalah: S - P - O / S - V - O.
-
Anumodana Bro Chaidir atas penjelasannya, sangat bermanfaat sekali.
1. Tathāgato dhammaṃ bhāsati. = Tathagata berbicara dhamma
2. Brāhmaṇā odanaṃ bhuñjanti. = para brahmana memakan nasi
3. Manusso suriyaṃ passati. = manusia melihat matahari
4. Kumārā sigāle paharanti. = para pemuda memukul serigala-serigala
5. Yācakā bhattaṃ yācanti. = para pengemis meminta nasi
6. Kassakā āvāṭe khaṇanti. = para pemuda menggali lubang-lubang
7. Mitto gāmaṃ āgacchati. = Teman datang di dusun
8. Bhūpālo manusse rakkhati. = Raja melindungi para manusia
9. Puttā pabbataṃ gacchanti. = Para putra pergi ke gunung
10. Kumāro Buddhaṃ vandati. = pemuda menghormat Buddha
11. Vāṇijā patte āharanti. = Para pedagang membawa mangkuk-mangkuk
12. Puriso vihāraṃ gacchati. = Orang pergi ke vihara
13. Kukkurā pabbataṃ dhāvanti. = Anjing-anjing berlari ke gunung
14. Sigālā gāmaṃ āgacchanti. = Serigala-serigala detang ke dusun
15. Brāhmaṇā sahāyake āharanti. = Brahmana membawa teman
16. Bhūpālā Sugataṃ vandanti. = para raja menghormat sugata?
Mudah-mudahan percobaan saya menjawab 16 pertanyaan benar semua ;D
meskipun untuk menjawab pertanyaan ini saya masih harus bolak balik halaman untuk melihat kosakata yang tersedia.
beberapa pertanyaan muncul dan mohon penjelasannya
1. Apa perbedaan bhatta = nasi dan odana = nasi
2. Mohon beri penjelasan perbedaan harati = membawa; membawa pergi dan āharati = membawa serta karena kedua-duanya dalam bahasa Indonesia sama-sama membawa
Anumodana atas penjelasannya
PR saya sekarang adalah menghafal kosakata yang telah diberikan.
Semoga dapat berhasil
-
Saya mencoba jawab ya.
Harati dan āharati walaupun sama-sama mempunyai arti mengambil, membawa (serta), namun harati lebih banyak mempunyai arti mengambil sedangkan āharati lebih banyak mempunyai pengertian membawa serta.
āharati = ā + harati
ā biasanya disebut prefiks, mempunyai nuansa ‘mengarah pada’, ‘menyentuh’, ‘mengarah pada diri sendiri’, ‘menyeluruh’.
Contoh yang lain :
gacchati = pergi; āgacchati = datang
kaḍḍhati = menarik; ākaḍḍhati = menghela sepanjang, menarik ke (diri sendiri, atas)
dadāti = memberi; ādāti (ādadāti) = mengambil, menerima
bhatta = makanan, nasi (arti turunan/derivat)
odana = nasi
odana selalu berarti nasi; sedangkan bhatta lebih banyak berarti makanan.
Suddhodana = suddha + odana (nasi yang bersih)
-
Namaskara Bante BTY,
Mohon penjelasan bhante, karena saya agak heran dengan perubahan yang dilakukan oleh Vihara2 STI untuk mengganti 'mam paranti' menjadi 'mam pare', dimana '-nti' menurut grammar pali adalah untuk jamak.
Pertanyaan ini sudah pernah saya lontarkan mgk ada 2 thn yl, tp tidak ada yg menjelaskan secara jelas sesuai grammar pali, hanya ada salah satu member menjawab bahwa itu adalah sesuai dg grammar pali, dan itu adalah karya dari bhikkhu STI yang ahli pali.
Mohon maaf apabila bhante kurang berkenan dengan pertanyaan saya.
Namaskara,
_/\_
-
Ada masukan dari salah satu anggota di Forum ini bahwa : bahasa Hindi, Sinhala, Benggali (Banglades), bahkan juga Pakistan, menyebut beras (nasi) dengan “bhat”. Ya, saya sendiri juga pernah mendengar bhikkhu Srilanka menyebut nasi sebagai “bhattang” (kalau tidak salah dengar).
Menurut hemat saya perubahan makna ini mirip dengan kata varṣa (vassa) yang semula berarti hujan, belakangan menjadi tahun.
Jadi, sesungguhnya bhatta aslinya berarti makanan. Buktinya apa? Misalnya dalam kitab Pali, saṅgha-bhatta (makanan yang ditujukan kepada Sanggha), uddesa-bhatta (makanan yang ditujukan kepada seseorang dengan cara penunjukan), devasika-bhatta (makanan sehari-hari), salāka-bhatta (makanan yang diberikan berdasarkan undian), bhatt-agga (ruang makan), bhatta-kicca (urusan makan), bhatta-velā (waktu makan), bhatta-sālā (aula makan), dan masih banyak lagi. Jadi, walaupun bhatta belakangan berarti nasi, namun dalam kitab Pali, lebih banyak berarti makanan. Sedangkan “nasi” --- dalam kitab Pali ---- istilah yang biasanya digunakan adalah “odana”. CMIIW.
Tidak usah merasa sungkan untuk menyatakan pendapat yang berbeda bila dalam pernyataan saya ada yang terasa janggal atau tidak benar. Saya juga masih belajar. Masih banyak hal yang belum saya ketahui. Melalui forum inilah kita bertukar/membagi pengetahuan.
-
Perihal penggunaan frasa “maṃ paranti” dan “maṃ pare” :
Para berarti yang lain (pihak lain), yang di luar sana, yang di seberang, yang di atas, yang lebih lanjut.
Kata paranti sebetulnya adalah luluhan dari dua kata yaitu paraṃ + ti.
Paraṃ, merujuk ke “pihak lain” (tunggal), sedangkan
Pare, merujuk ke “pihak lain” (jamak).
Jadi, “maṃ paraṃ” berarti saya dan pihak yang lain; sedangkan “maṃ pare” berarti saya dan pihak yang lain-lainnya. CMIIW.
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Yang Mulia Bhante dan para Kalyanamitta, :)
Terima kasih kepada Bhante, atas penjelasannya.
Usaha yang bagus, Bro Kennedy. Cia you juga kepada para Kalyanamitta yang lain.
Mudah-mudahan pemaparan, pembahasan, dan penyempurnaan Pali Primer karya Ibu Lily de Silva, M.A., Ph.D. versi Indonesia ini bisa bermanfaat bagi generasi Buddhis Indonesia di masa kini, dan generasi-generasi Buddhis penerus kita di masa mendatang. :)
Berikut ini adalah Kunci Jawaban untuk Latihan 2:
2
Kunci Jawaban Latihan 2
2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Tathāgato dhammaṃ bhāsati.
/Tathagata (Buddha) ajaran (kebenaran; Dhamma)
berbicara (berkata; berucap; berujar; mengatakan;
mengemukakan; mengucapkan; mengungkapkan;
mengutarakan; menyatakan)/
= Tathagata mengungkapkan kebenaran.
2. Brāhmaṇā odanaṃ bhuñjanti.
/brahmana-brahmana nasi memakan/
= Brahmana-brahmana memakan nasi.
3. Manusso suriyaṃ passati.
/pria (orang; manusia) matahari melihat/
= Orang melihat matahari.
4. Kumārā sigāle paharanti.
/anak-anak laki-laki serigala-serigala memukul/
= Anak-anak laki-laki memukul serigala-serigala.
5. Yācakā bhattaṃ yācanti.
/pengemis-pengemis nasi meminta/
= Pengemis-pengemis meminta nasi.
6. Kassakā āvāṭe khaṇanti.
/petani-petani lubang-lubang menggali/
= Petani-petani menggali lubang-lubang.
7. Mitto gāmaṃ āgacchati.
/teman dusun datang/
= Teman datang [ke] dusun.
8. Bhūpālo manusse rakkhati.
/raja orang-orang melindungi/
= Raja melindungi orang-orang.
9. Puttā pabbataṃ gacchanti.
/putra-putra gunung pergi/
= Putra-putra pergi [ke] gunung.
10. Kumāro Buddhaṃ vandati.
/anak laki-laki Buddha menghormati/
= Anak laki-laki menghormati Buddha.
11. Vāṇijā patte āharanti.
/pedagang-pedagang mangkuk-mangkuk membawa
serta/
= Pedagang-pedagang membawa serta mangkuk-mangkuk.
12. Puriso vihāraṃ gacchati.
/pria (orang) wihara pergi/
= Pria pergi [ke] wihara.
13. Kukkurā pabbataṃ dhāvanti.
/anjing-anjing gunung berlari/
= Anjing-anjing berlari [ke] gunung.
14. Sigālā gāmaṃ āgacchanti.
/serigala-serigala dusun datang/
= Serigala-serigala datang [ke] dusun.
15. Brāhmaṇā sahāyake āharanti.
/brahmana-brahmana teman-teman membawa
serta/
= Brahmana-brahmana membawa serta teman-teman.
16. Bhūpālā Sugataṃ vandanti.
/raja-raja Sugata (Buddha) menghormati/
= Raja-raja menghormati Sugata.
17. Yācakā sayanti.
/pengemis-pengemis tidur/
= Pengemis-pengemis tidur.
18. Mittā sunakhe haranti.
/teman-teman anjing-anjing membawa pergi/
= Teman-teman membawa pergi anjing-anjing.
19. Putto candaṃ passati.
/putra bulan melihat/
= Putra melihat bulan.
20. Kassako gāmaṃ dhāvati.
/petani dusun berlari/
= Petani berlari [ke] dusun.
21. Vāṇijā rukkhe chindanti.
/pedagang-pedagang pohon-pohon menebang/
= Pedagang-pedagang menebang pohon-pohon.
22. Naro sigālaṃ vijjhati.
/pria (orang) serigala memanah/
= Pria memanah serigala.
23. Kumāro odanaṃ bhuñjati.
/anak laki-laki nasi makan/
= Anak laki-laki makan nasi.
24. Yācako soṇaṃ paharati.
/pengemis anjing memukul/
= Pengemis memukul anjing.
25. Sahāyakā pabbate āruhanti.
/teman-teman gunung-gunung mendaki/
= Teman-teman mendaki gunung-gunung.
2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Orang-orang pergi [ke] wihara.
/manussā (narā; purisā) gacchanti vihāraṃ/
= Narā vihāraṃ gacchanti.
2. Petani-petani mendaki gunung-gunung.
/kassakā āruhanti pabbate/
= Kassakā pabbate āruhanti.
3. Brahmana makan nasi.
/brāhmaṇo bhuñjati odanaṃ (bhattaṃ)/
= Brāhmaṇo odanaṃ bhuñjati.
4. Buddha melihat anak-anak laki-laki.
/Buddho (Tathāgato; Sugato) passati kumāre/
= Buddho kumāre passati.
5. Paman-paman membawa pergi mangkuk-mangkuk.
/mātulā haranti patte/
= Mātulā patte haranti.
6. Putra menjaga anjing.
/putto rakkhati kukkuraṃ (sunākhaṃ; soṇaṃ)/
= Putto kukkuraṃ rakkhati.
7. Raja menghormati Buddha.
/bhūpālo vandati Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ)/
= Bhūpālo Buddhaṃ vandati.
8. Pedagang membawa serta anak laki-laki.
/vāṇijo āharati kumāraṃ/
= Vāṇijo kumāraṃ āharati.
9. Teman-teman menghormati brahmana.
/sahāyā (sahāyakā; mittā) vandanti brāhmaṇaṃ.
= Mittā brāhmaṇaṃ vandanti.
10. Pengemis-pengemis meminta nasi.
/yācakā yācanti odanaṃ (bhattaṃ)/
= Yācakā odanaṃ yācanti.
11. Pedagang-pedagang memanah serigala-serigala.
/vāṇijā vijjhanti sigāle/
= Vāṇijā sigāle vijjhanti.
12. Anak-anak laki-laki mendaki gunung.
/kumārā āruhanti pabbataṃ/
= Kumārā pabbataṃ āruhanti.
13. Petani berlari [ke] dusun.
/kassako dhāvati gāmaṃ/
= Kassako gāmaṃ dhāvati.
14. Pedagang memasak nasi.
/vāṇijo pacati odanaṃ (bhattaṃ)/
= Vāṇijo bhattaṃ pacati.
15. Putra-putra menghormati paman.
/puttā vandanti mātulaṃ/
= Puttā mātulaṃ vandanti.
16. Raja-raja melindungi orang-orang.
/bhūpālā rakkhanti nare (purise; manusse)/
= Bhūpālā nare rakkhanti.
17. Buddha datang [ke] wihara.
/Buddho (Tathāgato; Sugato) āgacchati vihāraṃ/
= Buddho vihāraṃ āgacchati.
18. Orang-orang turun.
/narā (purisā; manussā) oruhanti/
= Narā oruhanti.
19. Petani-petani menggali lubang-lubang.
/kassakā khaṇanti āvāte/
= Kassakā āvāte khaṇanti.
20. Pedagang berlari.
/vāṇijo dhāvati/
= Vāṇijo dhāvati.
21. Anjing melihat bulan.
/kukkuro (sunakho; soṇo) passati candaṃ/
= Kukkuro candaṃ passati.
22. Anak-anak laki-laki memanjat pohon-pohon.
/kumārā āruhanti rukkhe/
= Kumārā rukkhe āruhanti.
23. Brahmana membawa serta mangkuk.
/brāhmano āharati pattaṃ/
= Brāhmano pattaṃ āharati.
24. Pengemis tidur.
/yācako sayati/
= Yācako sayati.
25. Raja melihat Buddha.
/bhūpālo passati Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ)/
= Bhūpālo Buddhaṃ passati.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 2 Pali Primer beserta Kunci Jawaban Latihan 2.
Selanjutnya pemaparan Pelajaran 3 beserta Soal-soal Latihan 3:
3
Pelajaran 3
[/b]
3.1 Kosakata
3.1.1 Nomina-Nomina Maskulin yang Berakhir dengan
Huruf -a
ratha = kendaraan; kereta perang
sakaṭa = kereta; gerobak; pedati
hattha = tangan
pāda = kaki
magga = jalan
dīpa = pulau; lampu
sāvaka = siswa
samaṇa = petapa, bhikkhu
sagga = surga
assa = kuda
miga = rusa
sara = anak panah
pāsāṇa = batu karang; batu
kakaca = gergaji
khagga = pedang
cora = pencuri
paṇḍita = orang bijaksana; pandita
3.2 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-Nomina Maskulin
yang Berakhir dengan Huruf –a, Kasus
Instrumental
Kasus yang berakhiran –ena ditambahkan pada bentuk dasar nomina untuk membentuk instrumental tunggal. Kasus yang berakhiran –ehi ditambahkan [pada bentuk dasar nomina] untuk membentuk instrumental jamak; -ebhi adalah akhiran kasus arkais (tidak lazim dipakai lagi) lainnya yang terkadang ditambahkan. Sebuah nomina yang berinfleksi demikian menyatakan maksud ‘oleh’, ‘dengan’ atau ‘melalui’.
Tunggal:
1. nara + ena = narena (oleh orang/pria)
2. mātula + ena = mātulena (dengan paman)
3. kassaka + ena = kassakena (melalui petani)
Jamak:
1. nara + ehi / ebhi = narehi; narebhi
2. mātula + ehi / ebhi = mātulehi; mātulebhi
3. kassaka + ehi / ebhi = kassakehi; kassakebhi
Saddhiṃ/saha artinya ‘dengan/bersama’ juga digunakan dengan kasus instrumental. [Saddhiṃ & saha] ini biasanya tidak digunakan dengan nomina-nomina yang menunjukkan benda-benda [tak hidup].
Contoh dalam bentuk kalimat :
Tunggal:
1. Samaṇo narena saddhiṃ gāmaṃ gacchati.
/petapa (bhikkhu) (dengan) pria dengan dusun
pergi/
= Bhikkhu pergi [ke] dusun dengan pria.
2. Putto mātulena saha candaṃ passati.
/putra (dengan) paman dengan bulan melihat/
= Putra melihat bulan dengan paman.
3. Kassako kakacena rukkhaṃ chindati.
/petani (dengan) gergaji pohon menebang/
= Petani menebang pohon dengan gergaji.
Jamak:
1. Samaṇā narehi saddhiṃ gāmaṃ gacchanti.
/petapa-petapa (dengan) pria-pria dengan dusun pergi/
= Petapa-petapa pergi [ke] dusun dengan pria-pria.
2. Puttā mātulehi saha candaṃ passanti.
/putra-putra (dengan) paman-paman dengan bulan
melihat/
= Putra-putra melihat bulan dengan paman-paman.
3. Kassakā kakacehi rukkhe chindanti.
/petani-petani (dengan) gergaji-gergaji pohon-pohon
menebang/
= Petani-petani menebang pohon-pohon dengan
gergaji- gergaji.
3.3 Latihan 3
3.3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Buddho sāvakehi saddhiṃ vihāraṃ gacchati.
2. Puriso puttena saha dīpaṃ dhāvati.
3. Kassako sarena sigālaṃ vijjhati.
4. Brāhmaṇā mātulena saha pabbataṃ āruhanti.
5. Puttā pādehi kukkure paharanti.
6. Mātulo puttehi saddhiṃ rathena gāmaṃ āgacchati.
7. Kumārā hatthehi patte āharanti.
8. Coro maggena assaṃ harati.
9. Kassako āvāṭaṃ oruhati.
10. Bhūpālā paṇḍitehi saha samaṇe passanti.
11. Paṇḍito bhūpālena saha Tathāgataṃ vandati.
12. Puttā sahāyena saddhiṃ odanaṃ bhuñjanti.
13. Vāṇijo pāsāṇena migaṃ paharati.
14. Sunakhā pādehi āvāṭe khaṇanti.
15. Brāhmaṇo puttena saha suriyaṃ vandati.
16. Kassako soṇehi saddhiṃ rukkhe rakkhati.
17. Sugato sāvakehi saha vihāraṃ āgacchati.
18. Yācako pattena bhattaṃ āharati.
19. Paṇḍitā saggaṃ gacchanti.
20. Kumārā assehi saddhiṃ gāmaṃ dhāvanti.
21. Coro khaggena naraṃ paharati.
22. Vāṇijo sakaṭena dīpe āharati.
23. Assā maggena dhāvanti.
24. Sigālā migehi saddhiṃ pabbataṃ dhāvanti.
25. Bhūpālo paṇḍitena saha manusse rakkhati.
3.3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Petapa melihat Buddha dengan teman.
2. Siswa-siswa pergi [ke] wihara dengan Buddha.
3. Kuda berlari [ke] gunung dengan anjing-anjing.
4. Anak laki-laki memukul lampu dengan batu.
5. Pedagang-pedagang memanah rusa-rusa dengan
anak-anak panah.
6. Petani-petani menggali lubang-lubang dengan
[kedua] tangan.
7. Anak-anak laki-laki pergi [ke] wihara dengan
kendaraan.
8. Brahmana memasak nasi dengan teman.
9. Raja melindungi pulau dengan orang-orang bijaksana.
10. Raja-raja menghormati bhikkhu-bhikkhu dengan
putra-putra.
11. Pencuri-pencuri membawa serta kuda-kuda [ke]
pulau.
12. Siswa-siswa mendaki gunung-gunung dengan pria-
pria.
13. Pedagang-pedagang menebang pohon-pohon dengan
petani-petani.
14. Pengemis menggali lubang dengan teman.
15. Brahmana melihat bulan dengan paman-paman.
16. Pencuri memukul kuda dengan pedang.
17. Putra membawa serta nasi dengan mangkuk.
18. Anak-anak laki-laki berlari [ke] gunung dengan
anjing-anjing.
19. Pedagang-pedagang datang [ke] dusun dengan
pedati-pedati dengan petani-petani.
20. Paman-paman datang [ke] wihara dengan kendaraan-
kendaraan dengan putra-putra.
21. Serigala-serigala berlari [ke] gunung melalui jalan
[itu].
22. Anjing-anjing menggali lubang-lubang dengan kaki-
kaki.
23. Pria membawa gergaji dengan tangan.
24. Petapa-petapa pergi [ke] surga.
25. Buddha datang [ke] dusun dengan siswa-siswa.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
Nb.: Pola kalimat Palinya : 1. Subjek tunggal -o + Instrumental hidup tunggal -ena + saddhiṃ/saha + Objek + Predikat /
Verba tunggal -ti
2. Subjek tunggal -o + Instrumental tak hidup tunggal -ena + Objek + Predikat /
Verba tunggal -ti
3. Subjek jamak -ā + Instrumental hidup jamak -ehi + saddhiṃ/saha + Objek + Predikat /
Verba jamak -nti
4. Subjek jamak -ā + Instrumental tak hidup jamak -ehi + Objek + Predikat /
Verba jamak -nti
Pola kalimat bahasa Indonesianya : S - P - O - Inst.
-
Ada masukan dari salah satu anggota di Forum ini bahwa : bahasa Hindi, Sinhala, Benggali (Banglades), bahkan juga Pakistan, menyebut beras (nasi) dengan “bhat”. Ya, saya sendiri juga pernah mendengar bhikkhu Srilanka menyebut nasi sebagai “bhattang” (kalau tidak salah dengar).
Menurut hemat saya perubahan makna ini mirip dengan kata varṣa (vassa) yang semula berarti hujan, belakangan menjadi tahun.
Jadi, sesungguhnya bhatta aslinya berarti makanan. Buktinya apa? Misalnya dalam kitab Pali, saṅgha-bhatta (makanan yang ditujukan kepada Sanggha), uddesa-bhatta (makanan yang ditujukan kepada seseorang dengan cara penunjukan), devasika-bhatta (makanan sehari-hari), salāka-bhatta (makanan yang diberikan berdasarkan undian), bhatt-agga (ruang makan), bhatta-kicca (urusan makan), bhatta-velā (waktu makan), bhatta-sālā (aula makan), dan masih banyak lagi. Jadi, walaupun bhatta belakangan berarti nasi, namun dalam kitab Pali, lebih banyak berarti makanan. Sedangkan “nasi” --- dalam kitab Pali ---- istilah yang biasanya digunakan adalah “odana”. CMIIW.
Tidak usah merasa sungkan untuk menyatakan pendapat yang berbeda bila dalam pernyataan saya ada yang terasa janggal atau tidak benar. Saya juga masih belajar. Masih banyak hal yang belum saya ketahui. Melalui forum inilah kita bertukar/membagi pengetahuan.
Anumodana bhante _/\_
Saya jadi tahu sekarang, kita benar2 memerlukan sekali bimbingan bahasa pali disini.
Tentang "bhat" sebagai nasi dalam bhs sinhala, sepertinya tetap 'bhat' mungkin juga saya salah bhante, karena kemampuan saya dalam bhs sinhala sangat minim (*tidak pernah kursus bhs ini) ^:)^, tetapi dalam pembicaraan yang saya tangkap dalam conversation sehari2 di srilanka, bila ingin nasi nya sedikit saja mereka mengatakan 'chuttai bhat vitarai' bila mereka memuji nasinya enak 'me bhat rahai' kadang rahai kadang rasai untuk menyatakan enak.
Perihal penggunaan frasa “maṃ paranti” dan “maṃ pare” :
Para berarti yang lain (pihak lain), yang di luar sana, yang di seberang, yang di atas, yang lebih lanjut.
Kata paranti sebetulnya adalah luluhan dari dua kata yaitu paraṃ + ti.
Paraṃ, merujuk ke “pihak lain” (tunggal), sedangkan
Pare, merujuk ke “pihak lain” (jamak).
Jadi, “maṃ paraṃ” berarti saya dan pihak yang lain; sedangkan “maṃ pare” berarti saya dan pihak yang lain-lainnya. CMIIW.
Anumodana bhante _/\_
Sudah lega jadinya saya sekarang ini dengan adanya penjelasan bhante. (*harus nunggu 2thn untuk mendptkan jwbn ini) ;D
Namaskara.
_/\_
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya Bhante dan para Kalyanamitta, :)
Di bawa ini adalah Kunci Jawaban Latihan 3:
3
Kunci Jawaban Latihan 3
[/b]
3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Buddho sāvakehi saddhiṃ vihāraṃ gacchati.
/Buddha (dengan) siswa-siswa dengan wihara pergi/
= Buddha pergi [ke] wihara dengan siswa-siswa.
2. Puriso puttena saha dīpaṃ dhāvati.
/pria (orang) (dengan) putra dengan pulau berlari/
= Pria berlari [ke] pulau dengan putra.
3. Kassako sarena sigālaṃ vijjhati.
/petani (dengan) anak panah serigala memanah/
= Petani memanah serigala dengan anak panah.
4. Brāhmaṇā mātulena saha pabbataṃ āruhanti.
/brahmana-brahmana (dengan) paman dengan
gunung mendaki/
= Brahmana-brahmana mendaki gunung dengan
paman.
5. Puttā pādehi kukkure paharanti.
/putra-putra (dengan) kaki-kaki anjing-anjing
memukul.
= Putra-putra memukul (menendang) anjing-anjing
dengan kaki-kaki.
6. Mātulo puttehi saddhiṃ rathena gāmaṃ āgacchati.
/paman (dengan) putra-putra dengan
[dengan] kendaraan dusun datang/
= Paman datang [ke] dusun dengan putra-putra
dengan kendaraan.
7. Kumārā hatthehi patte āharanti.
/anak-anak laki-laki (dengan) tangan-tangan
mangkuk-mangkuk membawa serta/
= Anak-anak laki-laki membawa serta mangkuk-
mangkuk dengan tangan-tangan.
8. Coro maggena assaṃ harati.
/pencuri (melalui) jalan kuda membawa pergi/
= Pencuri membawa pergi kuda melalui jalan [itu].
9. Kassako āvāṭaṃ oruhati.
/petani lubang turun/
= Petani turun [ke] lubang.
10. Bhūpālā paṇḍitehi saha samaṇe passanti.
/raja-raja (dengan) orang-orang bijaksana dengan
bhikkhu-bhikkhu (petapa-petapa) melihat/
= Raja-raja melihat bhikkhu-bhikkhu dengan orang-
orang bijaksana.
11. Paṇḍito bhūpālena saha Tathāgataṃ vandati.
/orang bijaksana (dengan) raja dengan Tathagata
(Buddha) menghormati/
= Orang bijaksana menghormati Tathagata dengan
raja.
12. Puttā sahāyena saddhiṃ odanaṃ bhuñjanti.
/putra-putra (dengan) teman dengan nasi makan/
= Putra-putra makan nasi dengan teman.
13. Vāṇijo pāsāṇena migaṃ paharati.
/pedagang (dengan) batu rusa memukul/
= Pedagang memukul rusa dengan batu.
14. Sunakhā pādehi āvāṭe khaṇanti.
/anjing-anjing (dengan) kaki-kaki lubang-lubang
menggali/
= Anjing-anjing menggali lubang-lubang dengan kaki-
kaki.
15. Brāhmaṇo puttena saha suriyaṃ vandati.
/brahmana (dengan) putra dengan matahari
memuja/
= Brahmana memuja matahari dengan putra.
16. Kassako soṇehi saddhiṃ rukkhe rakkhati.
/petani (dengan) anjing-anjing dengan pohon-
pohon melindungi/
= Petani melindungi pohon-pohon dengan anjing-
anjing.
17. Sugato sāvakehi saha vihāraṃ āgacchati.
/Sugata (Buddha) (dengan) siswa-siswa dengan
wihara datang/
= Sugata datang [ke] wihara dengan siswa-siswa.
18. Yācako pattena bhattaṃ āharati.
/pengemis (dengan) mangkuk nasi membawa serta/
= Pengemis membawa serta nasi dengan mangkuk.
19. Paṇḍitā saggaṃ gacchanti.
/orang-orang bijaksana surga pergi/
= Orang-orang bijaksana pergi [ke] surga.
20. Kumārā assehi saddhiṃ gāmaṃ dhāvanti.
/anak-anak laki-laki (dengan) kuda-kuda dengan
dusun berlari/
= Anak-anak laki-laki berlari [ke] dusun dengan kuda-
kuda.
21. Coro khaggena naraṃ paharati.
/pencuri (dengan) pedang pria (orang) menyerang/
= Pencuri menyerang orang dengan pedang.
22. Vāṇijo sakaṭena dīpe āharati.
/pedagang dengan pedati lampu-lampu membawa
serta/
= Pedagang membawa serta lampu-lampu dengan
pedati.
23. Assā maggena dhāvanti.
/kuda-kuda (melalui) jalan berlari/
= Kuda-kuda berlari melalui jalan [itu].
24. Sigālā migehi saddhiṃ pabbataṃ dhāvanti.
/serigala-serigala (dengan) rusa-rusa dengan gunung
berlari/
= Serigala-serigala berlari [ke] gunung dengan rusa-
rusa.
25. Bhūpālo paṇḍitena saha manusse rakkhati.
/raja (dengan) orang bijaksana dengan orang-orang
melindungi/
= Raja melindungi orang-orang dengan orang
bijaksana.
3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Petapa melihat Buddha dengan teman.
/samaṇo passati Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ)
saha (saddhiṃ) sahāyena (sahāyakena; mittena)/
= Samaṇo mittena saha Buddhaṃ passati.
2. Siswa-siswa pergi [ke] wihara dengan Buddha.
/sāvakā gacchanti vihāraṃ saha (saddhiṃ) Buddhena
(Tathāgatena; Sugatena)/
= Sāvakā Buddhena saha vihāraṃ gacchanti.
3. Kuda berlari [ke] gunung dengan anjing-anjing.
/asso dhāvati pabbataṃ saha (saddhiṃ) kukkurehi
(sunakhehi; soṇehi)/
= Asso kukkurehi saddhiṃ pabbataṃ dhāvati.
4. Anak laki-laki memukul lampu dengan batu.
/kumāro paharati dīpaṃ pāsāṇena /
= Kumāro pāsāṇena dīpaṃ paharati.
5. Pedagang-pedagang memanah rusa-rusa dengan
anak-anak panah.
/vāṇijā vijjhanti mīge sarehi/
= Vāṇijā sarehi mīge vijjhanti.
6. Petani-petani menggali lubang-lubang dengan
[kedua] tangan.
/kassakā khaṇanti āvāṭe hatthehi/
= Kassakā hatthehi āvāṭe khaṇanti.
7. Anak-anak laki-laki pergi [ke] wihara dengan
kendaraan dengan paman.
/kumārā gacchanti vihāraṃ rathena saha (saddhiṃ)
mātulena/
= Kumārā mātulena saha rathena vihāraṃ gacchanti.
8. Brahmana memasak nasi dengan teman.
/brāhmaṇo pacati bhattaṃ (odanaṃ) saha (saddhiṃ)
sahāyena (sahāyakena; mittena)/
= Brāhmaṇo mittena saha bhattaṃ pacati.
9. Raja melindungi pulau dengan orang-orang bijaksana.
/bhūpālo rakkhati dīpaṃ saha (saddhiṃ) paṇḍitehi/
= Bhūpālo paṇḍitehi saha dīpaṃ rakkhati.
10. Raja-raja menghormati bhikkhu-bhikkhu dengan
putra-putra.
/bhūpālā vandanti samaṇe saha (saddhiṃ) puttehi/
= Bhūpālā puttehi saha samaṇe vandanti.
11. Pencuri-pencuri membawa serta kuda-kuda [ke] pulau.
/corā āharanti asse dīpaṃ/
= Corā asse dīpaṃ āharanti.
12. Siswa-siswa mendaki gunung-gunung dengan pria-
pria.
/sāvaka āruhanti pabbate saha (saddhiṃ) narehi/
= Sāvakā narehi saha pabbate āruhanti.
13. Pedagang-pedagang menebang pohon-pohon dengan
petani-petani.
/vāṇijā chindanti rukkhe saha (saddhiṃ) kassakehi/
= Vāṇijā kassakehi saha rukkhe chindanti.
14. Pengemis menggali lubang dengan teman.
/yācako khaṇati āvāṭaṃ saha (saddhiṃ) sāhayena
(sāhayākena; mittena)/
= Yācako mittena saha āvāṭaṃ khaṇati.
15. Brahmana melihat bulan dengan paman-paman.
/brāhmaṇo passati candaṃ saha (saddhiṃ) mātulehi/
= Brāhmaṇo mātulehi saha candaṃ passati.
16. Pencuri memukul kuda dengan pedang.
/coro paharati assaṃ khaggena/
= Coro khaggena assaṃ paharati.
17. Putra membawa serta nasi dengan mangkuk.
/putto āharati bhattaṃ (odanaṃ) pattena/
= Putto pattena odanaṃ āharati.
18. Anak-anak laki-laki berlari [ke] gunung dengan
anjing-anjing.
/kumārā dhāvanti pabbataṃ saha (saddhiṃ)
kukkurehi (sunakhehi; soṇehi)/
= Kumārā kukkurehi saddhiṃ pabbataṃ dhāvanti.
19. Pedagang-pedagang datang [ke] dusun dengan
pedati-pedati dengan petani-petani.
/vāṇijā āgacchanti gāmaṃ sakaṭehi saha (saddhiṃ)
kassakehi/
= Vāṇijā kassakehi saha sakaṭehi gāmaṃ āgacchanti.
20. Paman-paman datang [ke] wihara dengan kendaraan-
kendaraan dengan putra-putra.
/mātulā āgacchanti vihāraṃ rathehi saha (saddhiṃ)
puttehi/
= Mātulā puttehi saha rathehi vihāraṃ āgacchanti.
21. Serigala-serigala berlari [ke] gunung melalui jalan
[itu].
/sigālā dhāvanti pabbataṃ maggena/
= Sigālā maggena pabbataṃ dhāvanti.
22. Anjing-anjing menggali lubang-lubang dengan kaki-
kaki.
/kukkurā (sunakhā; soṇā) khaṇanti āvāṭe pādehi/
= Kukkurā pādehi āvāṭe khaṇanti.
23. Pria membawa gergaji dengan tangan.
/naro (puriso) harati kakacaṃ hatthena/
= Naro hatthena kakacaṃ harati.
24. Petapa-petapa pergi [ke] surga.
/samaṇā gacchanti saggaṃ/
= Samaṇā saggaṃ gacchanti.
25. Buddha datang [ke] dusun dengan siswa-siswa.
/Buddho (Tathāgato; Sugato) āgacchati gāmaṃ
saha (saddhiṃ) sāvakehi/
= Buddho sāvakehi saddhiṃ gāmaṃ āgacchati.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 3 beserta Kunci Jawaban Latihan 3. :)
Berikut ini adalah pemaparan Pelajaran 4 beserta Soal-soal Latihan 4:
4
Pelajaran 4
4.1 Kosakata
4.1.1 Nomina-Nomina Maskulin yang Berakhir dengan
Huruf -a
dhīvara = nelayan
maccha = ikan
piṭaka = keranjang
amacca = menteri
upāsaka = upasaka; umat awam pria
pāsāda = istana; rumah besar
dāraka = anak kecil [laki-laki]
sāṭaka = pakaian
rajaka = pria pencuci pakaian; dobi pria
sappa = ular
pañha = pertanyaan
suka / suva = burung kakaktua
sopāna = tangga
sūkara / varāha = babi
4.1.2 Verba-Verba
patati = jatuh; berguguran
dhovati = mencuci
icchati = berharap; menginginkan; suka
ḍasati = menggigit
pucchati = menanyakan; bertanya
pakkosati = memanggil; memerintahkan
khādati = makan
hanati = membunuh
otarati = turun
nikkhamati = meninggalkan; berangkat; keluar
4.2 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-Nomina Maskulin yang
Berakhir dengan Huruf –a, Kasus Ablatif
Kasus yang berakhiran –ā / -mhā / -smā ditambahkan pada bentuk dasar nomina untuk membentuk ablatif tunggal. Kasus yang berakhiran –ehi ditambahkan [pada bentuk dasar nomina] untuk membentuk ablatif jamak; -ebhi adalah akhiran arkais yang juga digunakan.
Tunggal:
1. nara + ā/mhā/smā = narā /naramhā /narasmā
(dari pria)
2. mātula + ā/mhā/smā = mātulā/mātulamhā/mātulasmā
(dari paman)
3. kassaka + ā/mhā/smā = kassakā/kassakamhā/
kassakasmā (dari petani)
Jamak:
1. nara + ehi = narehi/narebhi (dari pria-pria)
2. mātula + ehi = mātulehi/mātulebhi (dari paman-paman)
3. kassaka + ehi = kassakehi/kassakebhi
(dari petani-petani)
Contoh dalam bentuk kalimat :
Tunggal:
1. Yācako naramhā bhattaṃ yācati.
/pengemis dari pria (dari orang) nasi meminta/
= Pengemis meminta nasi dari orang [itu].
2. Putto mātulamhā pañhaṃ pucchati.
/putra dari paman pertanyaan menanyakan/
= Putra menanyakan pertanyaan dari paman.
3. Kassako rukkhasmā patati.
/petani dari pohon jatuh/
= Petani jatuh dari pohon.
Jamak:
1. Yācakā narehi bhattaṃ yācanti.
/pengemis-pengemis dari pria-pria (dari orang-orang)
nasi meminta/
= Pengemis-pengemis meminta nasi dari orang-orang.
2. Puttā mātulehi pañhe pucchanti.
/putra-putra dari paman-paman pertanyaan-
pertanyaan menanyakan/
= Putra-putra menanyakan pertanyaan-pertanyaan dari
paman-paman.
3. Kassakā rukkhehi patanti.
/petani-petani dari pohon-pohon jatuh/
= Petani-petani jatuh dari pohon-pohon.
4.3 Latihan 4
4.3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Corā gāmamhā pabbataṃ dhāvanti.
2. Dārako mātulasmā odanaṃ yācati.
3. Kumāro sopānamhā patati.
4. Mātulā sāṭake dhovanti.
5. Dhīvarā piṭakehi macche āharanti.
6. Upāsakā samaṇehi saddhiṃ vihārasmā nikkhamanti.
7. Brāhmaṇo kakacena rukkhaṃ chindati.
8. Kumārā mittehi saha bhūpālaṃ passanti.
9. Vāṇijo assena saddhiṃ pabbatasmā oruhati.
10. Yācako kassakasmā soṇaṃ yācati.
11. Sappā pabbatehi gāmaṃ otaranti.
12. Amaccā sarehi mige vijjhanti.
13. Coro gāmamhā sakaṭena sāṭake harati.
14. Bhūpālo amaccehi saddhiṃ rathena pāsādaṃ āgacchati.
15. Sūkarā pādehi āvāṭe khaṇanti.
16. Kumāro sahāyakehi saha sāṭake dhovati.
17. Samaṇā gāmamhā upāsakehi saddhiṃ nikkhamanti.
18. Kukkuro piṭakamhā macchaṃ khādati.
19. Mitto puttamhā sunakhaṃ yācati.
20. Buddho sāvake pucchati.
21. Amaccā paṇḍitehi pañhe pucchanti.
22. Rajako sahāyena saha sāṭakaṃ dhovati.
23. Macchā piṭakamhā patanti.
24. Corā pāsāṇehi varāhe paharanti.
25. Amacco pāsādamhā suvaṃ āharati.
4.3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Kuda-kuda berlari dari dusun [ke] gunung.
2. Pedagang-pedagang datang dari pulau [ke] wihara
dengan upasaka-upasaka.
3. Pencuri-pencuri memanah babi-babi dengan anak-
anak panah.
4. Upasaka menanyakan Dhamma dari bhikkhu.
5. Anak kecil jatuh dari batu dengan teman.
6. Anjing mengigit anak kecil.
7. Menteri-menteri berangkat dari istana dengan raja.
8. Pria [itu] membawa serta rusa dari pulau.
9. Petani turun dari pohon.
10. Anjing-anjing berlari melalui jalan [itu] dengan kuda-
kuda.
11. Anak-anak laki-laki membawa pergi lampu-lampu dari
pedagang-pedagang.
12. Pencuri turun dari tangga.
13. Pedagang-pedagang membawa serta burung-burung
kakaktua dari gunung-gunung.
14. Kuda memukul (menginjak) ular dengan kaki.
15. Paman melihat bhikkhu-bhikkhu dari gunung-gunung
dengan teman-teman.
16. Pedagang-pedagang membawa serta kuda-kuda [ke]
istana dari pulau.
17. Menteri menanyai pencuri.
18. Petani makan nasi dengan dobi pria.
19. Anak kecil jatuh dari tangga.
20. Nelayan mendaki gunung dengan paman.
21. Pengemis, dengan anjing [-nya], tidur.
22. Raja-raja melindungi pulau-pulau dengan menteri-
menteri.
23. Raja menghormati Buddha dari istana.
24. Pria [itu] membunuh ular dengan pedang.
25. Nelayan-nelayan membawa serta ikan-ikan [ke] dusun
dengan pedati-pedati.
26. Babi-babi berlari dari dusun [ke] gunung.
27. Upasaka-upasaka menanyakan pertanyaan-
pertanyaan dari orang bijaksana.
28. Putra membawa serta burung kakaktua dari pohon.
29. Orang-orang bijaksana pergi [ke] wihara.
30. Siswa-siswa pergi melalui jalan [itu] [ke] dusun.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
Nb.: 1. Nomina dasar + –ā / -mhā / -smā = ablatif tunggal
2. Nomina dasar + -ehi / -ebhi = ablatif jamak
Pola kalimat Pali: 1. S tung -o + ablatif tung + O + P / V -ti
2. S tung -o + ablatif tung + P / V -ti
3. S ja -ā + ablatif ja + O + P / V -nti
4. S ja -ā + ablatif ja + P / V -nti
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta, :)
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 4 :
4
Kunci Jawaban Latihan 4
4.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Corā gāmamhā pabbataṃ dhāvanti.
/pencuri-pencuri dari dusun gunung berlari/
= Pencuri-pencuri berlari dari dusun [ke] gunung.
2. Dārako mātulasmā odanaṃ yācati.
/anak kecil dari paman nasi meminta/
= Anak kecil meminta nasi dari paman.
3. Kumāro sopānamhā patati.
/anak laki-laki dari tangga jatuh/
= Anak laki-laki jatuh dari tangga.
4. Mātulā sāṭake dhovanti.
/paman-paman pakaian-pakaian mencuci/
= Paman-paman mencuci pakaian-pakaian.
5. Dhīvarā piṭakehi macche āharanti.
/nelayan-nelayan (dengan) keranjang-keranjang
ikan-ikan membawa serta/
= Nelayan-nelayan membawa serta ikan-ikan
dengan keranjang-keranjang.
6. Upāsakā samaṇehi saddhiṃ vihārasmā nikkhamanti.
/upasaka-upasaka (dengan) bhikkhu-bhikkhu dengan
dari wihara berangkat/
= Upasaka-upasaka berangkat dari wihara dengan
bhikkhu-bhikkhu.
7. Brāhmaṇo kakacena rukkhaṃ chindati.
/brahmana (dengan) gergaji pohon menebang/
= Brahmana menebang pohon dengan gergaji.
8. Kumārā mittehi saha bhūpālaṃ passanti.
/anak-anak laki-laki (dengan) teman-teman dengan
raja melihat/
= Anak-anak laki-laki melihat raja dengan teman-
teman.
9. Vāṇijo assena saddhiṃ pabbatasmā oruhati.
/pedagang (dengan) kuda dengan dari gunung turun/
= Pedagang turun dari gunung dengan kuda.
10. Yācako kassakasmā soṇaṃ yācati.
/pengemis dari petani anjing meminta/
= Pengemis meminta anjing [itu] dari petani.
11. Sappā pabbatehi gāmaṃ otaranti.
/ular-ular dari gunung-gunung dusun turun/
= Ular-ular turun dari gunung-gunung [ke] dusun.
12. Amaccā sarehi mige vijjhanti.
/menteri-menteri (dengan) anak-anak panah rusa-
rusa memanah/
= Menteri-menteri memanah rusa-rusa dengan anak-
anak panah.
13. Coro gāmamhā sakaṭena sāṭake harati.
/pencuri dari dusun (dengan) pedati pakaian-
pakaian membawa pergi/
= Pencuri membawa pergi pakaian-pakaian dari dusun
dengan pedati.
14. Bhūpālo amaccehi saddhiṃ rathena pāsādaṃ āgacchati.
/raja (dengan) menteri-menteri dengan (dengan)
kereta perang istana datang/
= Raja datang [ke] istana dengan kereta perang
dengan menteri-menteri.
15. Sūkarā pādehi āvāṭe khaṇanti.
/babi-babi (dengan) kaki-kaki lubang-lubang
menggali/
= Babi-babi menggali lubang-lubang dengan kaki-kaki.
16. Kumāro sahāyakehi saha sāṭake dhovati.
/anak laki-laki (dengan) teman-teman dengan
pakaian-pakaian mencuci/
= Anak laki-laki mencuci pakaian-pakaian dengan
teman-teman.
17. Samaṇā gāmamhā upāsakehi saddhiṃ nikkhamanti.
/bhikkhu-bhikkhu dari dusun (dengan) upasaka-
upasaka dengan berangkat/
= Bhikkhu-bhikkhu berangkat dari dusun dengan
upasaka-upasaka.
18. Kukkuro piṭakamhā macchaṃ khādati.
/anjing dari keranjang ikan makan/
= Anjing memakan ikan dari keranjang.
19. Mitto puttamhā sunakhaṃ yācati.
/teman dari putra anjing meminta/
= Teman meminta anjing [itu] dari putra.
20. Buddho sāvake pucchati.
/Buddha siswa-siswa menanyai/
= Buddha menanyai siswa-siswa.
21. Amaccā paṇḍitehi pañhe pucchanti.
/menteri-menteri dari orang-orang bijaksana
pertanyaan-pertanyaan menanyakan/
= Menteri-menteri menanyakan pertanyaan-
pertanyaan dari orang-orang bijaksana.
22. Rajako sahāyena saha sāṭakaṃ dhovati.
/dobi pria (dengan) teman dengan pakaian mencuci/
= Dobi pria mencuci pakaian dengan teman.
23. Macchā piṭakamhā patanti.
/ikan-ikan dari keranjang jatuh/
= Ikan-ikan jatuh dari keranjang.
24. Corā pāsāṇehi varāhe paharanti.
/pencuri-pencuri (dengan) batu-batu babi-babi
memukul/
= Pencuri-pencuri memukul babi-babi dengan batu-
batu.
25. Amacco pāsādamhā suvaṃ āharati.
/menteri dari istana burung kakaktua membawa
serta/
= Menteri membawa serta burung kakaktua dari
istana.
4.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Kuda-kuda berlari dari dusun [ke] gunung.
/assā dhāvanti gāmamhā pabbataṃ/
= Assā gāmamhā pabbataṃ dhāvanti.
2. Pedagang-pedagang datang dari pulau [ke] wihara
dengan upasaka-upasaka.
/vāṇijā āgacchanti dīpā (dīpamhā; dīpasmā) vihāraṃ
saha (saddhiṃ) upāsakehi/
= Vāṇijā upāsakehi saha dīpasmā vihāraṃ āgacchanti
3. Pencuri-pencuri memanah babi-babi dengan anak-
anak panah.
/corā vijjhanti sūkare (varāhe) sarehi/
= Corā sarehi sūkare vijjhanti.
4. Upasaka menanyakan Dhamma dari bhikkhu.
/upāsako pucchati Dhammaṃ samaṇā (samaṇamhā;
samaṇasmā)/
= Upāsako samaṇamhā Dhammaṃ pucchati.
5. Anak kecil jatuh dari batu dengan teman.
/dārako patati pāsāṇā (pāsāṇamhā; pāsāṇasmā) saha
(saddhiṃ) sahāyena (sahāyakena; mittena)/
= Dārako mittena saha pāsāṇasmā patati.
6. Anjing menggigit anak kecil.
/kukkuro (sunakho; soṇo) ḍasati dārakaṃ/
= Kukkuro dārakaṃ ḍasati.
7. Menteri-menteri berangkat dari istana dengan raja.
/amaccā nikkhamanti pāsādā (pāsādamhā; pāsādasmā)
saha (saddhiṃ) bhūpālena/
= Amaccā bhūpālena saha pāsādamhā nikkhamanti.
8. Pria [itu] membawa serta rusa dari pulau.
/naro (puriso; manusso) āharati migaṃ dīpā (dīpamhā;
dīpasmā)/
= Naro dīpasmā migaṃ āharati.
9. Petani turun dari pohon.
/kassako oruhati (otarati) rukkhā (rukkhamhā;
rukkhasmā)/
= Kassako rukkhamhā oruhati.
10. Anjing-anjing berlari melalui jalan [itu] dengan kuda-
kuda.
/kukkurā (sunakhā; soṇā) dhāvanti maggena saddhiṃ
(saha) assehi/
= Kukkurā assehi saddhiṃ maggena dhāvanti.
11. Anak-anak laki-laki membawa pergi lampu-lampu dari
pedagang-pedagang.
/kumārā haranti dīpe vāṇijehi/
= Kumārā vāṇijehi dīpe haranti.
12. Pencuri turun dari tangga.
/coro oruhati (otarati) sopānā (sopānamhā; sopānasmā)/
= Coro sopānasmā oruhati.
13. Pedagang-pedagang membawa serta burung-burung
kakaktua dari gunung-gunung.
/vāṇijā āharanti suke (suve) pabbatehi/
= Vāṇijā pabbatehi suve āharanti.
14. Kuda memukul (menginjak) ular dengan kaki.
/asso paharati sappaṃ pādena/
= Asso pādena sappaṃ paharati.
15. Paman melihat bhikkhu-bhikkhu dari gunung-gunung
dengan teman-teman.
/mātulo passati samaṇe pabbatehi saha (saddhiṃ)
sahāyehi (sahāyakehi; mittehi)/
= Mātulo mittehi saha pabbatehi samaṇe passati
16. Pedagang-pedagang membawa serta kuda-kuda [ke]
istana dari pulau.
/vāṇijā āharanti asse pāsādaṃ dīpā (dīpamhā; dīpasmā)/
= Vāṇijā dīpamhā asse pāsādaṃ āharanti.
17. Menteri menanyai pencuri.
/amacco pucchati coraṃ/
= Amacco coraṃ pucchati.
18. Petani makan nasi dengan dobi pria.
/kassako bhuñjati (khādati) bhattaṃ (odanaṃ)
saha (saddhiṃ) rajakena/
= Kassako rajakena saha odanaṃ bhuñjati.
19. Anak kecil jatuh dari tangga.
/dārako patati sopānā (sopānamhā; sopānasmā)/
= Dārako sopānamhā patati.
20. Nelayan mendaki gunung dengan paman.
/dhīvaro āruhati pabbataṃ saha (saddhiṃ) mātulena/
= Dhīvaro mātulena saha pabbataṃ āruhati.
21. Pengemis, dengan anjing [-nya], tidur.
/yācako saha (saddhiṃ) kukkurena (sunakhena; soṇena)
sayati/
= Yācako kukkurena saddhiṃ sayati.
22. Raja-raja melindungi pulau-pulau dengan menteri-
menteri.
/bhūpālā rakkhanti dīpe saha (saddhiṃ) amaccehi/
= Bhūpālā amaccehi saha dīpe rakkhanti.
23. Raja menghormati Buddha dari istana.
/bhūpālo vandati Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ)
pāsādā (pāsādamhā; pāsādasmā)/
= Bhūpālo pāsādasmā Buddhaṃ vandati.
24. Pria [itu] membunuh ular dengan pedang.
/naro (puriso; manusso) hanati sappaṃ khaggena/
= Naro khaggena sappaṃ hanati.
25. Nelayan-nelayan membawa serta ikan-ikan [ke] dusun
dengan pedati-pedati.
/dhīvarā āharanti macche gāmaṃ sakaṭehi/
= Dhīvarā sakaṭehi macche gāmaṃ āharanti.
26. Babi-babi berlari dari dusun [ke] gunung.
/sūkarā (varāhā) dhāvanti gāmā (gāmamhā; gāmasmā)
pabbataṃ/
= Sūkarā gāmamhā pabbataṃ dhāvanti.
27. Upasaka-upasaka menanyakan pertanyaan-
pertanyaan dari orang bijaksana.
/upāsakā pucchanti pañhe paṇḍitā (paṇḍitamhā;
paṇḍitasmā)/
= Upāsakā paṇḍitasmā pañhe pucchanti.
28. Putra membawa serta burung kakaktua dari pohon.
/putto āharati sukaṃ (suvaṃ) rukkhā (rukkhamhā;
rukkhasmā)/
= Putto rukkhamhā sukaṃ āharati.
29. Orang-orang bijaksana pergi [ke] wihara.
/paṇḍitā gacchanti vihāraṃ/
= Paṇḍitā vihāraṃ gacchanti.
30. Siswa-siswa pergi melalui jalan [itu] [ke] dusun.
/sāvakā gacchanti maggena gāmaṃ/
= Sāvakā maggena gāmaṃ gacchanti.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 4 beserta Kunci Jawaban Latihan 4. :)
Selanjutnya pemaparan Pelajaran 5 beserta Soal-soal Latihan 5 :
5
Pelajaran 5
5.1 Kosakata
5.1.1 Nomina-Nomina Maskulin yang Berakhir dengan
Huruf -a
tāpasa = petapa
ācariya = ācariya; guru
vejja = dokter
sīha = singa
luddaka = pemburu
aja = kambing
vānara / makkaṭa = monyet; kera
lābha = laba; keuntungan; manfaat
mañca = ranjang
kuddāla = cangkul
5.1.2 Verba-Verba
rodati = menangis
hasati = tertawa; menertawakan
labhati = memperoleh; menerima
pavisati = masuk
dadāti = memberi
ādadāti = mengambil; membawa
kīḷati = bermain
nahāyati = mandi
ākaḍḍhati = menarik; menyeret
pajahati = menyerahkan; melepaskan; meninggalkan
5.2 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-Nomina Maskulin yang
Berakhir dengan Huruf –a, Kasus Datif
Kasus yang berakhiran –āya/-ssa ditambahkan pada bentuk dasar nomina untuk membentuk datif tunggal. Kasus yang berakhiran -ānaṃ ditambahkan [pada bentuk dasar nomina] untuk membentuk datif jamak.
Tunggal:[/b]
1. nara + āya/ssa = narāya/narassa
(untuk atau kepada pria)
2. mātula + āya/ssa = mātulāya/mātulassa
(untuk atau kepada paman)
3. kassaka + āya/ssa = kassakāya/kassakassa
(untuk atau kepada petani)
Jamak:
1. nara + ānaṃ = narānaṃ
(untuk atau kepada pria-pria)
2. mātula + ānaṃ = mātulānaṃ
(untuk atau kepada paman-
paman)
3. kassaka + ānaṃ = kassakānaṃ
(untuk atau kepada petani-petani)
Contoh dalam bentuk kalimat:
Tunggal:
1. Dhīvaro narāya macchaṃ āharati.
/nelayan untuk pria ikan membawa serta/
= Nelayan membawa serta ikan untuk pria [itu].
2. Putto mātulassa odanaṃ dadāti.
/putra kepada paman nasi memberikan/
= Putra memberikan nasi kepada paman.
3. Vāṇijo kassakassa ajaṃ dadāti.
/pedagang kepada petani kambing memberikan/
= Pedagang memberikan kambing kepada petani.
Jamak:
1. Dhīvarā narānaṃ macche āharanti.
/nelayan-nelayan untuk pria-pria ikan-ikan membawa
serta/
= Nelayan-nelayan membawa serta ikan-ikan untuk
pria-pria.
2. Puttā mātulānaṃ odanaṃ dadanti.
/putra-putra kepada paman-paman nasi memberikan/
= Putra-putra memberikan nasi kepada paman-paman.
3. Vāṇijā kassakānaṃ aje dadanti.
/pedagang-pedagang kepada petani-petani kambing-
kambing memberikan/
= Pedagang-pedagang memberikan kambing-kambing
kepada petani-petani.
5.3 Latihan 5
5.3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Vāṇijo rajakassa sāṭakaṃ dadāti.
2. Vejjo ācariyassa dīpaṃ āharati.
3. Migā pāsāṇamhā pabbataṃ dhāvanti.
4. Manussā Buddhehi dhammaṃ labhanti.
5. Puriso vejjāya sakaṭaṃ ākaḍḍhati.
6. Dārako hatthena yācakassa bhattaṃ āharati.
7. Yācako ācariyāya āvāṭaṃ khaṇati.
8. Rajako amaccānaṃ sāṭake dadāti.
9. Brāhmaṇo sāvakānaṃ mañce āharati.
10. Vānaro rukkhamhā patati, kukkuro vānaraṃ ḍasati.
11. Dhīvarā piṭakehi amaccānaṃ macche āharanti.
12. Kassako vāṇijāya rukkhaṃ chindati.
13. Coro kuddālena ācariyāya āvāṭaṃ khaṇati.
14. Vejjo puttānaṃ bhattaṃ pacati.
15. Tāpaso luddakena saddhiṃ bhāsati.
16. Luddako tāpasassa dīpaṃ dadāti.
17. Sīhā mige hananti.
18. Makkaṭo puttena saha rukkhaṃ āruhati.
19. Samaṇā upāsakehi odanaṃ labhanti.
20. Dārakā rodanti, kumāro hasati, mātulo kumāraṃ paharati.
21. Vānarā pabbatamhā oruhanti, rukkhe āruhanti.
22. Corā rathaṃ pavisanti, amacco rathaṃ pajahati.
23. Ācariyo dārakāya rukkhamhā sukaṃ āharati.
24. Luddako pabbatasmā ajaṃ ākaḍḍhati.
25. Tāpaso pabbatamhā sīhaṃ passati.
26. Vāṇijā kassakehi lābhaṃ labhanti.
27. Luddako vāṇijānaṃ varāhe hanati.
28. Tāpaso ācariyamhā pañhe pucchati.
29. Putto mañcamhā patati.
30. Kumārā sahāyakehi saddhiṃ nahāyanti.
5.3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Pedagang-pedagang membawa serta kuda-kuda untuk
menteri-menteri.
2. Pemburu membunuh kambing untuk pedagang.
3. Pria [itu] menebang pohon-pohon dengan gergaji
untuk petani.
4. Rusa-rusa melarikan diri dari singa.
5. Raja menghormati Buddha dengan upasaka-upasaka.
6. Pencuri-pencuri berlari dari dusun-dusun [ke]
gunung-gunung.
7. Dobi pria mencuci pakaian-pakaian untuk raja.
8. Nelayan membawa serta ikan-ikan dengan keranjang-
keranjang untuk petani-petani.
9. Guru memasuki wihara, melihat bhikkhu-bhikkhu.
10. Ular menggigit kera.
11. Anak-anak laki-laki menarik ranjang untuk brahmana.
12. Pencuri-pencuri memasuki istana dengan pria-pria.
13. Petani-petani memperoleh ikan-ikan dari nelayan-
nelayan.
14. Babi-babi pergi dari pulau [ke] gunung.
15. Raja meninggalkan istana, putra memasuki wihara.
16. Singa tidur, kera-kera bermain.
17. Guru melindungi putra-putra dari anjing.
18. Pemburu-pemburu memanah rusa-rusa dengan anak-
anak panah untuk menteri-menteri.
19. Anak-anak kecil menginginkan nasi dari paman.
20. Dokter memberikan pakaian kepada petapa.
21. Pedagang membawa serta kambing dengan pedati
untuk guru.
22. Putra-putra melihat bulan dari gunung.
23. Orang-orang bijaksana memperoleh manfaat dari
Dhamma.
24. Kera-kera berangkat dari dusun.
25. Putra membawa serta burung kakaktua untuk teman
dari gunung.
26. Dokter memasuki wihara.
27. Serigala berlari dari dusun [ke] gunung melalui jalan
[itu].
28. Pedati jatuh dari jalan, anak menangis.
29. Menteri-menteri menaiki tangga, dokter menuruni
tangga.
30. Orang-orang bijaksana menanyakan pertanyaan-
pertanyaan dari Buddha.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kepada Yang Mulia Bhante, kami bernamaskara, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta, :)
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 5 :
5
Kunci Jawaban Latihan 5
5.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Vāṇijo rajakassa sāṭakaṃ dadāti.
/pedagang kepada dobi pria pakaian memberikan/
= Pedagang memberikan pakaian kepada dobi pria.
2. Vejjo ācariyassa dīpaṃ āharati.
/dokter untuk guru lampu membawa serta/
= Dokter membawa serta lampu untuk guru.
3. Migā pāsāṇamhā pabbataṃ dhāvanti.
/rusa-rusa dari batu gunung berlari/
= Rusa-rusa berlari dari batu [ke] gunung.
4. Manussā Buddhehi dhammaṃ labhanti.
/manusia-manusia (orang-orang; pria-pria) dari
Buddha-buddha Dhamma memperoleh/
= Manusia-manusia memperoleh Dhamma dari
Buddha-buddha.
5. Puriso vejjāya sakaṭaṃ ākaḍḍhati.
/pria (orang) untuk dokter gerobak menarik/
= Pria menarik gerobak untuk dokter.
6. Dārako hatthena yācakassa bhattaṃ āharati.
/anak kecil dengan tangan untuk pengemis nasi
membawa serta/
= Anak kecil membawa serta nasi untuk pengemis
dengan tangan.
7. Yācako ācariyāya āvāṭaṃ khaṇati.
/pengemis untuk guru lubang menggali/
= Pengemis menggali lubang untuk guru.
8. Rajako amaccānaṃ sāṭake dadāti.
/dobi pria kepada menteri-menteri pakaian-pakaian
memberikan/
= Dobi pria memberikan pakaian-pakaian kepada
menteri-menteri.
9. Brāhmaṇo sāvakānaṃ mañce āharati.
/brahmana untuk siswa-siswa ranjang-ranjang
membawa serta/
= Brahmana membawa serta ranjang-ranjang untuk
siswa-siswa.
10. Vānaro rukkhamhā patati, kukkuro vānaraṃ ḍasati.
/kera dari pohon jatuh, anjing kera menggigit/
= Kera jatuh dari pohon, anjing menggigit kera.
11. Dhīvarā piṭakehi amaccānaṃ macche āharanti.
/nelayan-nelayan dengan keranjang-keranjang
untuk menteri-menteri ikan-ikan membawa serta/
= Nelayan-nelayan membawa serta ikan-ikan dengan
keranjang-keranjang untuk menteri-menteri.
12. Kassako vāṇijāya rukkhaṃ chindati.
/petani untuk pedagang pohon menebang/
= Petani menebang pohon untuk pedagang.
13. Coro kuddālena ācariyāya āvāṭaṃ khaṇati.
/pencuri dengan cangkul untuk guru lubang
menggali/
= Pencuri menggali lubang dengan cangkul untuk
guru.
14. Vejjo puttānaṃ bhattaṃ pacati.
/dokter untuk putra-putra nasi memasak/
= Dokter memasak nasi untuk putra-putra.
15. Tāpaso luddakena saddhiṃ bhāsati.
/petapa (dengan) pemburu dengan berbicara/
= Petapa berbicara dengan pemburu.
16. Luddako tāpasassa dīpaṃ dadāti.
/pemburu kepada petapa lampu memberikan/
= Pemburu memberikan lampu kepada petapa.
17. Sīhā mige hananti.
/singa-singa rusa-rusa membunuh/
= Singa-singa membunuh rusa-rusa.
18. Makkaṭo puttena saha rukkhaṃ āruhati.
/kera (dengan) putra dengan pohon memanjat/
= Kera memanjat pohon dengan putra [-nya].
19. Samaṇā upāsakehi odanaṃ labhanti.
/bhikkhu-bhikkhu dari upasaka-upasaka nasi
menerima/
= Bhikkhu-bhikkhu menerima nasi dari upasaka-
upasaka.
20. Dārakā rodanti, kumāro hasati, mātulo kumāraṃ paharati.
/anak-anak kecil menangis, anak laki-laki tertawa,
paman anak laki-laki memukul/
= Anak-anak kecil menangis, anak laki-laki tertawa,
paman memukul anak laki-laki [itu].
21. Vānarā pabbatamhā oruhanti, rukkhe āruhanti.
/kera-kera dari gunung turun, pohon-pohon
memanjat/
= Kera-kera turun dari gunung, [dan] memanjat
pohon-pohon.
22. Corā rathaṃ pavisanti, amacco rathaṃ pajahati.
/pencuri-pencuri kendaraan masuk, menteri
kendaraan menyerahkan/
= Pencuri-pencuri memasuki kendaraan, menteri
menyerahkan kendaraan.
23. Ācariyo dārakāya rukkhamhā sukaṃ āharati.
/guru untuk anak kecil dari pohon burung kakaktua
membawa serta/
= Guru membawa serta burung kakaktua dari pohon
untuk anak kecil.
24. Luddako pabbatasmā ajaṃ ākaḍḍhati.
/pemburu dari gunung kambing menyeret/
= Pemburu menyeret kambing dari gunung.
25. Tāpaso pabbatamhā sīhaṃ passati.
/petapa dari gunung singa melihat/
= Petapa melihat singa dari gunung.
26. Vāṇijā kassakehi lābhaṃ labhanti.
/pedagang-pedagang dari petani-petani untung
memperoleh/
= Pedagang-pedagang memperoleh untung dari
petani-petani.
27. Luddako vāṇijānaṃ varāhe hanati.
/pemburu untuk pedagang-pedagang babi-babi
membunuh/
= Pemburu membunuh babi-babi untuk pedagang-
pedagang.
28. Tāpaso ācariyamhā pañhe pucchati.
/petapa dari guru pertanyaan-pertanyaan
menanyakan/
= Petapa menanyakan pertanyaan-pertanyaan dari
guru.
29. Putto mañcamhā patati.
/putra dari ranjang jatuh/
= Putra jatuh dari ranjang.
30. Kumārā sahāyakehi saddhiṃ nahāyanti.
/anak-anak laki-laki (dengan) teman-teman dengan
mandi/
= Anak-anak laki-laki mandi dengan teman-teman.
5.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Pedagang-pedagang membawa serta kuda-kuda untuk
menteri-menteri.
/vāṇijā āharanti asse amaccānaṃ/
= Vāṇijā amaccānaṃ asse āharanti.
2. Pemburu membunuh kambing untuk pedagang.
/luddako hanati ajaṃ vāṇijāya/
= Luddako vāṇijāya ajaṃ hanati.
3. Pria [itu] menebang pohon-pohon dengan gergaji
untuk petani.
/manusso (naro; puriso) chindati rukkhe kakacena
kassakāya (kassakassa)/
= Manusso kakacena kassakassa rukkhe chindati.
4. Rusa-rusa melarikan diri dari singa.
/migā dhāvanti sīhā (sīhamhā; sīhasmā)/
= Migā sīhasmā dhāvanti.
5. Raja menghormati Buddha dengan upasaka-upasaka.
/bhūpālo vandati Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ) saha
(saddhiṃ) upāsakehi/
= Bhūpālo upāsakehi saha Buddhaṃ vandati.
6. Pencuri-pencuri berlari dari dusun-dusun [ke]
gunung-gunung.
/corā dhāvanti gāmehi pabbate/
= Corā gāmehi pabbate dhāvanti.
7. Dobi pria mencuci pakaian-pakaian untuk raja.
/rajako dhovati sāṭake bhūpālāya (bhūpālassa)/
= Rajako bhūpālāya sāṭake dhovati.
8. Nelayan membawa serta ikan-ikan dengan keranjang-
keranjang untuk petani-petani.
/dhīvaro āharati macche piṭakehi kassakānaṃ/
= Dhīvaro piṭakehi kassakānaṃ macche āharati.
9. Guru memasuki wihara, melihat bhikkhu-bhikkhu.
/ācariyo pavisati vihāraṃ, passati samaṇe/
= Ācariyo vihāraṃ pavisati, samaṇe passati.
10. Ular menggigit kera.
/sappo ḍasati vānaraṃ (makkaṭaṃ)/
= Sappo vānaraṃ ḍasati.
11. Anak-anak laki-laki menarik ranjang untuk brahmana.
/kumārā ākaḍḍhanti mañcaṃ brāhmaṇāya
(brāhmaṇassa)/
= Kumārā brāhmaṇassa mañcaṃ ākaḍḍhanti.
12. Pencuri-pencuri memasuki istana dengan pria-pria.
/corā pavisanti pāsādaṃ saha (saddhiṃ) narehi (purisehi;
manussehi)/
= Corā purisehi saha pāsādaṃ pavisanti.
13. Petani-petani memperoleh ikan-ikan dari nelayan-
nelayan.
/kassakā labhanti macche dhīvarehi/
= Kassakā dhīvarehi macche labhanti.
14. Babi-babi pergi dari pulau [ke] gunung.
/varāhā (sūkarā) gacchanti dīpā (dīpamhā; dīpasmā)
pabbataṃ/
= Varāhā dīpamhā pabbataṃ gacchanti.
15. Raja meninggalkan istana, putra memasuki wihara.
/bhūpālo pajahati pāsādaṃ, putto pavisati vihāraṃ/
= Bhūpālo pāsādaṃ pajahati, putto vihāraṃ pavisati.
16. Singa tidur, kera-kera bermain.
/sīho sayati, vānarā (makkaṭā) kīḷanti/
= Sīho sayati, vānarā kīḷanti.
17. Guru melindungi putra-putra dari anjing.
/ācariyo rakkhati putte kukkurā (sunakhā; soṇā;
kukkuramhā; sunakhamhā; soṇamhā; kukkurasmā;
sunakhasmā; soṇasmā)/
= Ācariyo kukkurasmā putte rakkhati.
18. Pemburu-pemburu memanah rusa-rusa dengan anak-
anak panah untuk menteri-menteri.
/luddakā vijjhanti mige sarehi amaccānaṃ/
= Luddakā sarehi amaccānaṃ mige vijjhanti.
19. Anak-anak kecil menginginkan nasi dari paman.
/dārakā icchanti bhattaṃ (odanaṃ) mātulā (mātulamhā;
mātulasmā)/
= Dārakā mātulamhā odanaṃ icchanti.
20. Dokter memberikan pakaian kepada petapa.
/vejjo dadāti sāṭakaṃ tāpasāya (tāpassa)/
= Vejjo tāpasāya sāṭakaṃ dadāti.
21. Pedagang membawa serta kambing dengan pedati
untuk guru.
/vāṇijo āharati ajaṃ sakaṭena ācariyāya (ācariyassa)/
= Vāṇijo sakaṭena ācariyassa ajaṃ āharati.
22. Putra-putra melihat bulan dari gunung.
/puttā passanti candaṃ pabbatā (pabbatamhā;
pabbatasmā)/
= Puttā pabbatasmā candaṃ passanti.
23. Orang-orang bijaksana memperoleh manfaat dari
Dhamma.
/paṇḍitā labhanti lābhaṃ Dhammā (Dhammamhā;
Dhammasmā)/
= Paṇḍitā Dhammamhā lābhaṃ labhanti.
24. Kera-kera berangkat dari dusun.
/vānarā (makkaṭā) nikkhamanti gāmā (gāmamhā;
gāmasmā)/
= Vānarā gāmasmā nikkhamanti.
25. Putra membawa serta burung kakaktua untuk teman
dari gunung.
/putto āharati sukaṃ (suvaṃ) sahāyāya (sahāyassa;
sahāyakāya; sahāyakassa; mittāya; mittassā) pabbatā
pabbatamhā; pabbatasmā)/
= Putto pabbatamhā mittāya suvaṃ āharati.
= Putto mittāya pabbatamhā suvaṃ āharati.
26. Dokter memasuki wihara.
/vejjo pavisati vihāraṃ/
= Vejjo vihāraṃ pavisati.
27. Serigala berlari dari dusun [ke] gunung melalui jalan
[itu].
/sigālo dhāvati gāmā (gāmamhā; gāmasmā) pabbataṃ
maggena/
= Sigālo maggena gāmasmā pabbataṃ dhāvati.
28. Pedati jatuh dari jalan, anak menangis.
/sakaṭo patati maggā (maggamhā; maggasmā), dārako
rodati/
= Sakaṭo maggamhā patati, dārako rodati.
29. Menteri-menteri menaiki tangga, dokter menuruni
tangga.
/amaccā āruhanti sopāṇaṃ, vejjo oruhati (otarati)
sopāṇaṃ/
= Amaccā sopāṇaṃ āruhanti, vejjo sopāṇaṃ oruhati.
30. Orang-orang bijaksana menanyakan pertanyaan-
pertanyaan dari Buddha.
/paṇḍitā pucchanti pañhe Buddhā (Buddhamhā;
Buddhasmā; Tathāgatā, Tathāgatamhā; Tathāgatasmā;
Sugatā; Sugatamhā; Sugatasmā)/
= Paṇḍitā Buddhasmā pañhe pucchanti.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 5 beserta Kunci Jawban Latihan 5. :)
Selanjutnya pemaparan Pelajaran 6 dan Soal-soal Latihan 6:
6
Pelajaran 6
6.1 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
yang Berakhir dengan Huruf –a, Kasus Genitif
Infleksi-infleksi kasus genitif sangat mirip dengan yang di dalam kasus datif. Kasus yang berakhiran –ssa ditambahkan pada bentuk dasar nomina untuk membentuk genitif tunggal. Kasus yang berakhiran -ānaṃ ditambahkan [pada bentuk dasar nomina] untuk membentuk genitif jamak.
Tunggal:
1. nara + ssa = narassa ([kepunyaan] dari
orang)
2. mātula + ssa = mātulassa ([kepunyaan] dari
paman)
3. kassaka + ssa = kassakassa ([kepunyaan] dari
petani)
Jamak:
1. nara + ānaṃ = narānaṃ
([kepunyaan] dari orang-orang)
2. mātula + ānaṃ = mātulānaṃ
([kepunyaan] dari paman-paman)
3. kassaka + ānaṃ = kassakānaṃ
([kepunyaan] dari petani-petani)
Contoh dalam bentuk kalimat:
Tunggal :
1. Narassa putto bhattaṃ yācati.
/[kepunyaan] dari pria putra nasi meminta/
= Putra dari pria [itu] meminta nasi.
= Putra pria [itu] meminta nasi.
2. Mātulassa sahāyako rathaṃ āharati.
/[kepunyaan] dari paman teman kendaraan
membawa serta/
= Teman dari paman membawa serta kendaraan.
= Teman paman membawa serta kendaraan.
3. Kassakassa sūkaro dīpaṃ dhāvati.
/[kepunyaan] dari petani babi pulau berlari/
= Babi dari petani berlari [ke] pulau.
= Babi petani berlari [ke] pulau.
Jamak :
1. Narānaṃ puttā bhattaṃ yācanti.
/[kepunyaan] dari pria-pria putra-putra nasi
meminta/
= Putra-putra dari pria-pria [itu] meminta nasi.
= Putra-putra pria-pria [itu] meminta nasi.
2. Mātulānaṃ sahāyakā rathe āharanti.
/[kepunyaan] dari paman-paman teman-teman
kendaraan-kendaraan membawa serta/
= Teman-teman dari paman-paman membawa serta
kendaraan-kendaraan.
= Teman-teman paman-paman membawa serta
kendaraan-kendaraan.
3. Kassakānaṃ sūkarā dīpe dhāvanti.
/[kepunyaan] dari petani-petani babi-babi pulau-pulau
berlari/
= Babi-babi dari petani-petani berlari [ke] pulau-pulau.
= Babi-babi petani-petani berlari [ke] pulau-pulau.
6.2 Latihan 6
6.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Kassakassa putto vejjassa sahāyena saddhiṃ āgacchati.
2. Brāhmaṇassa kuddālo hatthamhā patati.
3. Migā āvāṭehi nikkhamanti.
4. Vāṇijānaṃ assā kassakassa gāmaṃ dhāvanti.
5. Mātulassa mitto Tathāgatassa sāvake vandati.
6. Amacco bhūpālassa khaggena sappaṃ paharati.
7. Vāṇijā gāme manussānaṃ piṭakehi macche āharanti.
8. Coro vejjassa sakaṭena mittena saha gāmamhā
nikkhamati.
9. Upāsakassa puttā samaṇehi saha vihāraṃ gacchanti.
10. Yācako amaccassa sāṭakaṃ icchati.
11. Mittānaṃ mātulā tāpasānaṃ odanaṃ dadanti.
12. Dhīvarassa kakacena coro kukkuraṃ paharati.
13. Bhūpālassa putto amaccassa assaṃ āruhati.
14. Paṇḍitassa puttā Buddhassa sāvakena saha vihāraṃ
pavisanti.
15. Suriyo manusse rakkhati.
16. Vejjassa sunakho ācariyassa sopānamhā patati.
17. Rajakā rukkhehi oruhanti.
18. Yācakassa dārakā rodanti.
19. Luddakassa puttā corassa dārakehi saddhiṃ kīḷanti.
20. Tāpaso Tathāgatassa sāvakānaṃ odanaṃ dadāti.
21. Samaṇā ācariyassa hatthena sāṭake labhanti.
22. Coro vāṇijassa sahāyakasmā assaṃ yācati.
23. Upāsakā Tathāgatassa sāvakehi pañhe pucchanti.
24. Pāsāṇamhā migo patati, luddako hasati, sunakhā
dhāvanti.
25. Vejjassa patto puttassa hatthamhā patati.
26. Kumāro mātulānaṃ puttānaṃ hatthena odanaṃ dadāti.
27. Sarā luddakassa hatthehi patanti, migā pabbataṃ
dhāvanti.
28. Bhūpālassa putto amaccehi saddhiṃ pāsādasmā oruhati.
29. Vejjassa soṇo kassakassa sūkaraṃ ḍasati.
30. Dhīvaro manussānaṃ macche āharati, lābhaṃ labhati.
6.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Putra-putra dari brahmana mandi dengan putra dari
menteri.
2. Teman dari paman memasak nasi dengan putra dari
petani.
3. Nelayan membawa serta ikan-ikan [ke] istana raja.
4. Raja memanggil putra-putra dari menteri-menteri
dari istana.
5. Kendaraan dari pedagang jatuh dari gunung.
6. Menteri-menteri dari raja berangkat dari istana
dengan kuda-kuda.
7. Dokter dari brahmana memberikan pakaian-pakaian
kepada petapa-petapa.
8. Anjing-anjing dari pemburu berlari dari gunung [ke]
dusun.
9. Pedagang membawa serta ranjang untuk anak dari
dokter.
10. Rusa-rusa berlari dari gunung [ke] dusun.
11. Anak kecil dari guru jatuh dari pohon petani.
12. Anjing memakan ikan-ikan dari keranjang nelayan.
13. Siswa-siswa Buddha pergi dari wihara [ke] gunung.
14. Pemburu membunuh babi dengan anak panah untuk
teman-teman dari menteri.
15. Anak kecil menerima lampu dari [kedua] tangan guru.
16. Guru dari dokter memanggil paman dari anak kecil
[itu].
17. Anak laki-laki membawa serta nasi dengan mangkuk
untuk bhikkhu.
18. Orang-orang pergi [ke] dusun dari upasaka-upasaka.
19. Babi-babi melarikan diri dari serigala-serigala.
20. Kera-kera bermain dengan rusa (rusa-rusa).
21. Orang bijaksana datang [ke] pulau raja dengan
pedagang-pedagang.
22. Anak-anak kecil dari petani pergi [ke] gunung dengan
kendaraan-kendaraan dari paman-paman.
23. Pakaian-pakaian jatuh dari gerobak-gerobak
kepunyaan dari pedagang-pedagang.
24. Petapa menerima mangkuk dari [kedua] tangan raja.
25. Dobi pria membawa serta pakaian-pakaian untuk
paman dari orang [itu].
26. Menteri-menteri dari raja memakan nasi dengan
teman-teman dari guru.
27. Orang-orang bijaksana melindungi pulau-pulau
kepunyaan dari raja-raja dari pencuri-pencuri.
28. Anak-anak laki-laki membawa serta keranjang-
keranjang untuk nelayan-nelayan dari petani-petani.
29. Kuda petani menarik kendaraan dokter dari jalan.
30. Bhikkhu-bhikkhu memasuki dusun dari guru.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta, :)
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 6 :
6
Kunci Jawaban Latihan 6
6.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Kassakassa putto vejjassa sahāyena saddhiṃ āgacchati.
/[kepunyaan] dari petani putra [kepunyaan] dari
dokter (dengan) teman dengan datang/
= Putra dari petani datang dengan teman dari dokter.
= Putra petani datang dengan teman dokter.
2. Brāhmaṇassa kuddālo hatthamhā patati.
/[kepunyaan] dari brahmana cangkul dari tangan
jatuh/
= Cangkul dari brahmana jatuh dari tangan.
= Cangkul brahmana jatuh dari tangan.
3. Migā āvāṭehi nikkhamanti.
/rusa-rusa dari lubang-lubang keluar /
= Rusa-rusa keluar dari lubang-lubang.
4. Vāṇijānaṃ assā kassakassa gāmaṃ dhāvanti.
/[kepunyaan] dari pedagang-pedagang kuda-kuda
[kepunyaan] dari petani dusun berlari/
= Kuda-kuda dari pedagang-pedagang berlari [ke]
dusun dari petani.
= Kuda-kuda para pedagang berlari [ke] dusun petani.
5. Mātulassa mitto Tathāgatassa sāvake vandati.
/[kepunyaan] dari paman teman [kepunyaan] dari
Tathagata (Buddha) siswa-siswa menghormati/
= Teman dari paman menghormati siswa-siswa dari
Tathagata.
= Teman paman menghormati para siswa Tathagata.
6. Amacco bhūpālassa khaggena sappaṃ paharati.
/menteri [kepunyaan] dari raja (dengan) pedang
ular memukul/
= Menteri memukul ular dengan pedang dari raja.
= Menteri memukul ular dengan pedang raja.
7. Vāṇijā gāme manussānaṃ piṭakehi macche āharanti.
/pedagang-pedagang dusun-dusun untuk orang-orang
dengan keranjang-keranjang ikan-ikan membawa
serta/
= Pedagang-pedagang membawa serta ikan-ikan
dengan keranjang-keranjang [ke] dusun-dusun
untuk orang-orang.
= Pedagang-pedagang membawa serta ikan-ikan
dengan keranjang-keranjang untuk orang-orang ke
dusun-dusun.
8. Coro vejjassa sakaṭena mittena saha gāmamhā
nikkhamati.
/pencuri [kepunyaan] dari dokter (dengan) pedati
(dengan) teman dengan dari dusun berangkat/
= Pencuri berangkat dari dusun dengan teman dengan
pedati dari dokter.
9. Upāsakassa puttā samaṇehi saha vihāraṃ gacchanti.
/[kepunyaan] dari upasaka putra-putra (dengan)
bhikkhu-bhikkhu dengan wihara pergi/
= Putra-putra dari upasaka pergi [ke] wihara dengan
bhikkhu-bhikkhu.
= Putra-putra upasaka pergi [ke] wihara dengan para
bhikkhu.
10. Yācako amaccassa sāṭakaṃ icchati.
/pengemis [kepunyaan] dari menteri pakaian
menginginkan/
= Pengemis menginginkan pakaian dari menteri.
11. Mittānaṃ mātulā tāpasānaṃ odanaṃ dadanti.
/[kepunyaan] dari teman-teman paman-paman
kepada petapa-petapa nasi memberikan/
= Paman-paman dari teman-teman memberikan nasi
kepada petapa-petapa.
12. Dhīvarassa kakacena coro kukkuraṃ paharati.
/[kepunyaan] dari nelayan (dengan) gergaji pencuri
anjing memukul/
= Pencuri memukul anjing dengan gergaji dari
nelayan.
13. Bhūpālassa putto amaccassa assaṃ āruhati.
/[kepunyaan] dari raja putra [kepunyaan] dari
menteri kuda menaiki/
= Putra dari raja menaiki kuda dari menteri.
= Putra raja menaiki kuda menteri.
14. Paṇḍitassa puttā Buddhassa sāvakena saha vihāraṃ
pavisanti.
/[kepunyaan] dari orang bijaksana putra-putra
[kepunyaan] dari Buddha (dengan) siswa dengan
wihara memasuki/
= Putra-putra dari orang bijaksana memasuki wihara
dengan siswa Buddha.
15. Suriyo manusse rakkhati.
/matahari manusia-manusia melindungi/
= Matahari melindungi manusia-manusia.
16. Vejjassa sunakho ācariyassa sopānamhā patati.
/[kepunyaan] dari dokter anjing [kepunyaan] dari
guru dari tangga jatuh/
= Anjing kepunyaan dari dokter jatuh dari tangga
kepunyaan dari guru.
= Anjing dokter jatuh dari tangga guru.
17. Rajakā rukkhehi oruhanti.
/dobi-dobi pria dari pohon-pohon turun/
= Dobi-dobi pria turun dari pohon-pohon.
18. Yācakassa dārakā rodanti.
/[kepunyaan] dari pengemis anak-anak kecil
menangis/
= Anak-anak kecil dari pengemis menangis.
19. Luddakassa puttā corassa dārakehi saddhiṃ kīḷanti.
/[kepunyaan] dari pemburu putra-putra [kepunyaan]
dari pencuri (dengan) anak-anak kecil dengan
bermain/
= Putra-putra dari pemburu bermain dengan anak-
anak kecil dari pencuri.
20. Tāpaso Tathāgatassa sāvakānaṃ odanaṃ dadāti.
/petapa [kepunyaan] dari Tathagata (Buddha)
kepada siswa-siswa nasi memberikan/
= Petapa memberikan nasi kepada siswa-siswa dari
Tathagata.
= Petapa memberikan nasi kepada siswa-siswa
Tathagata.
21. Samaṇā ācariyassa hatthena sāṭake labhanti.
/bhikkhu-bhikkhu [kepunyaan] dari guru (dengan)
tangan pakaian-pakaian menerima/
= Bhikkhu-bhikkhu menerima pakaian-pakaian dari
tangan guru.
22. Coro vāṇijassa sahāyakasmā assaṃ yācati.
/pencuri [kepunyaan] dari pedagang dari teman
kuda meminta/
= Pencuri meminta kuda dari teman kepunyaan dari
pedagang.
= Pencuri meminta kuda dari teman pedagang.
23. Upāsakā Tathāgatassa sāvakehi pañhe pucchanti.
/upasaka-upasaka [kepunyaan] dari Tathagata
(Buddha) dari siswa-siswa pertanyaan-pertanyaan
menanyakan/
= Upasaka-upasaka menanyakan pertanyaan-
pertanyaan dari siswa-siswa Tathagata.
24. Pāsāṇamhā migo patati, luddako hasati, sunakhā
dhāvanti.
/dari batu rusa jatuh, pemburu tertawa, anjing-
anjing berlari/
= Rusa jatuh dari batu, pemburu tertawa, anjing-
anjing berlari.
25. Vejjassa patto puttassa hatthamhā patati.
/[kepunyaan] dari dokter mangkuk [kepunyaan] dari
putra dari tangan jatuh/
= Mangkuk dokter jatuh dari tangan putra.
26. Kumāro mātulānaṃ puttānaṃ hatthena odanaṃ dadāti.
/anak laki-laki [kepunyaan] dari paman-paman
kepada putra-putra (dengan) tangan nasi
memberikan/
= Anak laki-laki memberikan nasi dengan tangan
kepada putra-putra dari paman-paman.
27. Sarā luddakassa hatthehi patanti, migā pabbataṃ
dhāvanti.
/anak-anak panah [kepunyaan] dari pemburu dari
[kedua] tangan jatuh, rusa-rusa gunung berlari/
= Anak-anak panah jatuh dari [kedua] tangan
pemburu, rusa-rusa berlari [ke] gunung.
28. Bhūpālassa putto amaccehi saddhiṃ pāsādasmā oruhati.
/[kepunyaan] dari raja putra (dengan) menteri-
menteri dengan dari istana turun/
= Putra raja turun dari istana dengan menteri-menteri.
29. Vejjassa soṇo kassakassa sūkaraṃ ḍasati.
/[kepunyaan] dari dokter anjing [kepunyaan] dari
petani babi menggigit/
= Anjing dari dokter menggigit babi dari petani.
= Anjing dokter menggigit babi petani.
30. Dhīvaro manussānaṃ macche āharati, lābhaṃ labhati.
/nelayan untuk orang-orang ikan-ikan membawa
serta, keuntungan memperoleh/
/Nelayan membawa serta ikan-ikan untuk orang-
orang, [ia] memperoleh keuntungan.
6.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Putra-putra dari brahmana mandi dengan putra dari
menteri.
/puttā brāhmaṇassa nahāyanti saha (saddhiṃ)
puttena amaccassa/
= Brāhmaṇassa puttā amaccassa puttena saha nahāyanti.
2. Teman dari paman memasak nasi dengan putra dari
petani.
/sahāyo (sahāyako; mitto) mātulassa pacati bhattaṃ
(odanaṃ) saha (saddhiṃ) puttena kassakassa/
= Mātulassa mitto kassakassa puttena saha bhattaṃ
pacati.
3. Nelayan membawa serta ikan-ikan [ke] istana raja.
/dhīvaro āharati macche pāsādaṃ bhūpālassa/
= Dhīvaro macche bhūpālassa pāsādaṃ āharati.
= Dhīvaro bhūpālassa pāsādaṃ macche āharati.
4. Raja memanggil putra-putra dari menteri-menteri
dari istana.
/bhūpālo pakkosati putte amaccānaṃ pāsādā
(pāsādamhā; pāsādasmā)/
= Bhūpālo pāsādamhā amaccānaṃ putte pakkosati.
5. Kendaraan dari pedagang jatuh dari gunung.
/ratho vāṇijassa patati pabbatā (pabbatamhā;
pabbatasmā)/
= Vāṇijassa ratho pabbatasmā patati.
6. Menteri-menteri dari raja berangkat dari istana
dengan kuda-kuda.
/amaccā bhūpālassa nikkhamanti pāsādā (pāsādamhā;
pāsādasmā) saha (saddhiṃ) assehi/
= Bhūpālassa amaccā assehi saddhiṃ pāsādamhā
nikkhamanti.
7. Dokter dari brahmana memberikan pakaian-pakaian
kepada petapa-petapa.
/vejjo brāhmaṇassa dadāti sāṭake tāpasānaṃ/
= Brāhmaṇassa vejjo tāpasānaṃ sāṭake dadāti.
8. Anjing-anjing dari pemburu berlari dari gunung [ke]
dusun.
/kukkurā (sunakhā; soṇā) luddakassa dhāvanti pabbatā
(pabbatamhā; pabbatasmā) gāmaṃ/
= Luddakassa sunakhā pabbatasmā gāmaṃ dhāvanti.
9. Pedagang membawa serta ranjang untuk anak kecil
dari dokter.
/vāṇijo āharati mañcaṃ dārakāya (dārakassa) vejjassa/
= Vāṇijo vejjassa dārakāya mañcaṃ āharati.
10. Rusa-rusa berlari dari gunung [ke] dusun.
/migā dhāvanti pabbatā (pabbatamhā; pabbatasmā)
gāmaṃ/
= Migā pabbatamhā gāmaṃ dhāvanti.
11. Anak kecil dari guru jatuh dari pohon petani.
/dārako ācariyassa patati rukkhā (rukkhamhā;
rukkhasmā) kassakassa/
= Ācariyassa dārako kassakassa rukkhasmā patati.
12. Anjing memakan ikan-ikan dari keranjang nelayan.
/kukkuro (sunakho; soṇo) khādati (bhuñjati) macche
piṭakā (piṭakamhā; piṭakasmā) dhīvarassa/
= Sunakho dhīvarassa piṭakamhā macche khādati
13. Siswa-siswa Buddha pergi dari wihara [ke] gunung.
/sāvakā Buddhassa gacchanti vihārā (vihāramhā;
vihārasmā) pabbataṃ/
= Buddhassa sāvakā vihārasmā pabbataṃ gacchanti.
14. Pemburu membunuh babi dengan anak panah untuk
teman-teman dari menteri.
/luddako hanati varāhaṃ (sūkaraṃ) sarena sahāyānaṃ
(sahāyakānaṃ; mittānaṃ) amaccassa/
= Luddako amaccassa mittānaṃ sarena varāhaṃ hanati.
15. Anak kecil menerima lampu dari [kedua] tangan guru.
/dārako labhati dīpaṃ hatthehi ācariyassa/
= Dārako ācariyassa hatthehi dīpaṃ labhati.
16. Guru dari dokter-dokter memanggil paman dari anak
kecil [itu].
/ācariyo vejjānaṃ pakkosati mātūlaṃ dārakassa/
= Vejjānaṃ ācariyo dārakassa mātūlaṃ pakkosati.
17. Anak laki-laki membawa serta nasi dengan mangkuk
untuk bhikkhu.
/kumāro āharati bhattaṃ (odanaṃ) pattena samaṇāya
(samaṇassa)/
= Kumāro samaṇāya pattena odanaṃ āharati.
= Kumāro pattena samaṇāya odanaṃ āharati.
18. Orang-orang pergi [ke] dusun dari upasaka-upasaka.
/manussā (narā; purisā) gacchanti gāmaṃ upāsakānaṃ/
= Manussā upāsakānaṃ gāmaṃ gacchanti.
19. Babi-babi melarikan diri dari serigala-serigala.
/varāhā (sūkarā) dhāvanti sigālehi/
= Sūkarā sigālehi dhāvanti.
20. Kera-kera bermain dengan rusa (rusa-rusa).
/vānarā (makkaṭā) kīḷanti saha (saddhiṃ) migena
(migehi)/
= Vānarā migena saddhiṃ kīḷanti.
= Vānarā migehi saddhiṃ kīḷanti.
21. Orang bijaksana datang [ke] pulau raja dengan
pedagang-pedagang.
/paṇḍito āgacchati dīpaṃ bhūpālassa saha (saddhiṃ)
vāṇijehi/
= Paṇḍito vāṇijehi saha bhūpālassa dīpaṃ āgacchati.
22. Anak-anak kecil dari petani pergi [ke] gunung dengan
kendaraan-kendaraan dari paman-paman.
/dārakā kassakassa gacchanti pabbataṃ rathehi
mātūlānaṃ/
= Kassakassa dārakā mātūlānaṃ rathehi pabbataṃ
gacchanti.
23. Pakaian-pakaian jatuh dari gerobak-gerobak
kepunyaan dari pedagang-pedagang.
/sāṭakā patanti sakaṭehi vāṇijānaṃ/
= Sāṭakā vāṇijānaṃ sakaṭehi patanti.
24. Petapa menerima mangkuk dari [kedua] tangan raja.
/samaṇo labhati pattaṃ hatthehi bhūpālassa/
= Samaṇo bhūpālassa hatthehi pattaṃ labhati.
25. Dobi pria membawa serta pakaian-pakaian untuk
paman dari orang [itu].
/rajako āharati sāṭake mātulāya (mātulassa) narassa
(purisassa; manussassa)/
= Rajako purisassa mātulāya sāṭake āharati.
26. Menteri-menteri dari raja memakan nasi dengan
teman-teman dari guru.
/amaccā bhūpālassa khādanti (bhuñjanti) bhattaṃ
(odanaṃ) saha (saddhiṃ) sahāyehi (sahāyakehi; mittehi)
ācariyassa/
= Bhūpālassa amaccā ācariyassa mittehi saha odanaṃ
bhuñjanti.
27. Orang-orang bijaksana melindungi pulau-pulau
kepunyaan dari raja-raja dari pencuri-pencuri.
/paṇḍitā rakkhanti dīpe bhūpālānaṃ corehi/
= Paṇḍitā corehi bhūpālānaṃ dīpe rakkhanti.
28. Anak-anak laki-laki membawa serta keranjang-
keranjang untuk nelayan-nelayan dari petani-petani.
/kumārā āharanti piṭake dhīvarānaṃ kassakehi/
= Kumārā kassakehi dhīvarānaṃ piṭake āharanti.
29. Kuda petani menarik kendaraan dokter dari jalan.
/asso kassakassa ākaḍḍhati rathaṃ vejjassa maggā
(maggamhā; maggasmā)/
= Kassakassa asso maggamhā vejjassa rathaṃ ākaḍḍhati.
30. Bhikkhu-bhikkhu memasuki dusun dari guru.
/samaṇā pavisanti gāmaṃ ācariyassa/
= Samaṇā ācariyassa gāmaṃ pavisanti.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 6 beserta Kunci Jawabannya.
Selanjutnya pemaparan Pelajaran 7 beserta Soal-soal Latihan 7:
7
Pelajaran 7
7.1 Kosakata
7.1.1 Nomina-nomina Maskulin yang Berakhir dengan
Huruf –a
nāvika = pelaut
ākāsa = langit; angkasa
samudda = samudra; lautan; laut
deva / sura = dewa; dewata laki-laki
loka = dunia; alam
āloka = sinar; cahaya
sakuṇa = burung
kāka = burung gagak
nivāsa = rumah
sappurisa = orang baik
asappurisa = orang jahat
kāya = jasmani; tubuh; badan
dūta = duta; kurir; pembawa pesan; utusan
goṇa = banteng; sapi jantan
7.1.2 Verba-verba
āhiṇḍati = berkeliaran; mengembara
carati = berjalan; berperilaku
nisīdati = duduk; hinggap; bertengger
sannipatati = berkumpul
viharati = berada (di); tinggal; hidup; berdiam
vasati = tinggal; hidup
jīvati = hidup; mencari nafkah
tiṭṭhati = berdiri [; mematuhi]
uppatati = terbang; melompat
tarati = menyeberang (sungai)
uttarati = keluar (dari air)
pasīdati = menjadi senang, menjadi senang dengan
7.2 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
yang Berakhir dengan Huruf –a, Kasus Lokatif
Kasus yang berakhiran –e/-mhi/-smiṃ ditambahkan pada bentuk dasar nomina untuk membentuk lokatif tunggal. Kasus yang berakhiran –esu ditambahkan [pada bentuk dasar nomina] untuk membentuk lokatif jamak.
Tunggal:
1. nara + e/mhi/smiṃ = nare/naramhi/narasmiṃ
(di, di dalam, di antara, di atas,
pada orang)
2. mātula + e/mhi/smiṃ = mātule/mātulamhi/ mātulasmiṃ
(di, di dalam, di antara, di atas,
pada paman)
3. kassaka + e/mhi/smiṃ = kassake/kassakamhi/
kassakasmiṃ
(di, di dalam, di antara, di atas,
pada petani)
Jamak :
1. nara + esu = naresu
(di, di dalam, di antara, di atas, pada
orang-orang)
2. mātula + esu = mātulesu
(di, di dalam, di antara, di atas, pada
paman-paman)
3. kassaka + esu = kassakesu
(di, di dalam, di antara, di atas, pada
petani-petani)
Contoh dalam bentuk kalimat:
Tunggal:
1. Sappo narasmiṃ patati.
/ular di atas orang jatuh/
= Ular jatuh di atas orang.
2. Putto mātulamhi pasīdati.
/putra pada paman menjadi senang/
= Putra menjadi senang pada paman.
3. Vāṇijo kassakasmiṃ pasīdati.
/pedagang pada petani menjadi senang/
= Pedagang menjadi senang pada petani.
Jamak :
1. Sappā naresu patanti.
/ular-ular di atas orang-orang jatuh/
= Ular-ular jatuh di atas orang-orang.
2. Puttā mātulesu pasīdanti.
/putra-putra pada paman-paman menjadi senang/
= Putra-putra menjadi senang pada paman-paman.
3. Vāṇijā kassakesu pasīdanti.
/pedagang-pedagang pada petani-petani menjadi
senang/
= Pedagang-pedagang menjadi senang pada petani-
petani.
7.3 Latihan 7
7.3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Brāhmaṇo sahāyakena saddhiṃ rathamhi nisīdati.
2. Asappurisā corehi saha gāmesu caranti.
3. Vāṇijo kassakassa nivāse bhattaṃ pacati.
4. Bhūpālassa amaccā dīpesu manusse rakkhanti.
5. Sugatassa sāvakā vihārasmiṃ vasanti.
6. Makkaṭo rukkhamhā āvāṭasmiṃ patati.
7. Suriyassa āloko samuddamhi patati.
8. Kassakānaṃ goṇā gāme āhiṇḍanti.
9. Vejjassa dārako mañcasmiṃ sayati.
10. Dhīvarā samuddamhā piṭakesu macche āharanti.
11. Sīho pāsāṇasmiṃ tiṭṭhati, makkaṭā rukkhesu caranti.
12. Bhūpālassa dūto amaccena saddhiṃ samuddaṃ tarati.
13. Manussā loke jīvanti, devā sagge vasanti.
14. Migā pabbatesu dhāvanti, sakuṇā ākāse uppatanti.
15. Amacco khaggaṃ bhūpālassa hatthamhā ādadāti.
16. Ācariyo mātulassa nivāse mañcamhi puttena saha nisīdati.
17. Tāpasā pabbatamhi viharanti.
18. Upāsakā samaṇehi saddhiṃ vihāre sannipatanti.
19. Kākā rukkhehi uppatanti.
20. Buddho dhammaṃ bhāsati, sappurisā Buddhamhi
pasīdanti.
21. Asappuriso khaggena nāvikassa dūtaṃ paharati.
22. Puriso sarena sakuṇaṃ vijjhati, sakuṇo rukkhamhā
āvāṭasmiṃ patati.
23. Manussā suriyassa ālokena lokaṃ passanti.
24. Kassakassa goṇā magge sayanti.
25. Goṇassa kāyasmiṃ kāko tiṭṭhati.
26. Migā dīpasmiṃ pāsāṇesu nisīdanti.
27. Sakuṇo nāvikassa hatthamhā āvāṭasmiṃ patati.
28. Sappuriso nāvikena saha samuddamhā uttarati.
29. Kuddālo luddakassa hatthamhā āvāṭasmiṃ patati.
30. Suriyassa ālokena cando bhāsati (bersinar).
7.3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Singa berdiri di atas batu di gunung.
2. Pencuri-pencuri memasuki rumah guru.
3. Anak-anak kecil berlari dari jalan [ke] laut dengan
teman-teman.
4. Sapi-sapi jantan dari paman berkeliaran di jalan.
5. Burung-burung bertengger di atas pohon.
6. Sapi jantan memukul (menendang) kambing dengan
kaki.
7. Serigala-serigala tinggal di gunung.
8. Raja menghormati [kedua] kaki Buddha dengan
menteri-menteri.
9. Paman tidur di atas ranjang dengan putra.
10. Nelayan makan nasi di rumah petani.
11. Kuda-kuda dari raja tinggal di pulau.
12. Orang baik membawa serta lampu untuk petapa.
13. Dokter membawa serta pakaian [ke] rumah guru.
14. Kera bermain dengan anjing di atas batu.
15. Pakaian jatuh di atas tubuh petani.
16. Pemburu membawa anak-anak panah di dalam
keranjang.
17. Siswa-siswa Buddha berkumpul di wihara.
18. Dobi pria mencuci pakaian-pakaian dari menteri-
menteri.
19. Burung-burung terbang di langit.
20. Orang baik keluar dari laut dengan pelaut.
21. Dewa-dewa menjadi senang pada siswa-siswa Buddha.
22. Pedagang-pedagang menyeberang laut dengan pelaut-
pelaut.
23. Orang baik melindungi anjing dari ular.
24. Burung-burung gagak terbang dari pohon-pohon di
gunung.
25. Babi menarik ikan dari keranjang nelayan.
26. Cahaya matahari jatuh di atas orang-orang di dunia.
27. Dewa-dewa pergi melalui angkasa.
28. Anak-anak kecil bermain dengan anjing di jalan.
29. Orang jahat menarik kera dari pohon.
30. Utusan raja turun dari kuda.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma, :)
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 7:
7
Kunci Jawaban Latihan 7
7.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Brāhmaṇo sahāyakena saddhiṃ rathamhi nisīdati.
/brahmana (dengan) teman dengan di dalam
kendaraan duduk/
= Brahmana duduk di dalam kendaraan dengan teman.
2. Asappurisā corehi saha gāmesu caranti.
/orang-orang jahat (dengan) pencuri-pencuri dengan
di dusun-dusun berjalan/
= Orang-orang jahat berjalan di dusun-dusun dengan
pencuri-pencuri.
3. Vāṇijo kassakassa nivāse bhattaṃ pacati.
/pedagang [kepunyaan] dari petani di rumah nasi
memasak/
= Pedagang memasak nasi di rumah petani.
4. Bhūpālassa amaccā dīpesu manusse rakkhanti.
/[kepunyaan] dari raja menteri-menteri di pulau-
pulau orang-orang melindungi/
= Menteri-menteri dari raja melindungi orang-orang
di pulau-pulau.
5. Sugatassa sāvakā vihārasmiṃ vasanti.
/[kepunyaan] dari Sugata (Buddha) siswa-siswa di
wihara tinggal/
= Siswa-siswa dari Sugata tinggal di wihara.
= Siswa-siswa Sugata tinggal di wihara.
6. Makkaṭo rukkhamhā āvāṭasmiṃ patati.
/kera dari pohon ke dalam lubang jatuh/
= Kera jatuh dari pohon ke dalam lubang.
7. Suriyassa āloko samuddamhi patati.
/[kepunyaan] dari matahari cahaya di laut jatuh/
= Cahaya matahari jatuh di laut.
8. Kassakānaṃ goṇā gāme āhiṇḍanti.
/[kepunyaan] dari petani-petani sapi-sapi jantan di
dusun berkeliaran/
= Sapi-sapi jantan dari petani-petani berkeliaran di
dusun.
9. Vejjassa dārako mañcasmiṃ sayati.
/[kepunyaan] dari dokter anak kecil di ranjang tidur/
= Anak kecil dari dokter tidur di ranjang.
10. Dhīvarā samuddamhā piṭakesu macche āharanti.
/nelayan-nelayan dari laut di dalam keranjang-
keranjang ikan-ikan membawa serta/
= Nelayan-nelayan membawa serta ikan-ikan dari laut
di dalam keranjang-keranjang.
11. Sīho pāsāṇasmiṃ tiṭṭhati, makkaṭā rukkhesu caranti.
/singa di atas batu berdiri, kera-kera di atas pohon-
pohon berjalan/
= Singa berdiri di atas batu, kera-kera berjalan di atas
pohon-pohon.
12. Bhūpālassa dūto amaccena saddhiṃ samuddaṃ tarati.
/[kepunyaan] dari raja utusan (dengan) menteri
dengan laut menyeberang/
= Utusan dari raja menyeberang laut dengan menteri.
= Utusan raja menyeberang laut dengan menteri.
13. Manussā loke jīvanti, devā sagge vasanti.
/manusia-manusia di dunia hidup, dewa-dewa di
surga tinggal/
= Manusia-manusia hidup di dunia, dewa-dewa tinggal
di surga.
14. Migā pabbatesu dhāvanti, sakuṇā ākāse uppatanti.
/rusa-rusa di gunung-gunung berlari, burung-burung
di langit terbang/
= Rusa-rusa berlari di gunung-gunung, burung-burung
terbang di langit.
15. Amacco khaggaṃ bhūpālassa hatthamhā ādadāti.
/menteri pedang [kepunyaan] dari raja dari tangan
mengambil/
= Menteri mengambil pedang dari tangan raja.
16. Ācariyo mātulassa nivāse mañcamhi puttena saha nisīdati.
/guru [kepunyaan] dari paman di rumah di ranjang
(dengan) putra dengan duduk/
= Guru duduk di ranjang di rumah paman dengan
putra.
= Guru duduk dengan putra di ranjang di rumah
paman.
17. Tāpasā pabbatamhi viharanti.
/petapa-petapa di gunung berada/
= Petapa-petapa berada di gunung.
18. Upāsakā samaṇehi saddhiṃ vihāre sannipatanti.
/upasaka-upasaka (dengan) bhikkhu-bhikkhu dengan
di wihara berkumpul/
= Upasaka-upasaka berkumpul di wihara dengan
bhikkhu-bhikkhu.
= Upasaka-upasaka berkumpul dengan bhikkhu-
bhikkhu di wihara.
19. Kākā rukkhehi uppatanti.
/burung-burung gagak dari pohon-pohon terbang/
= Burung-burung gagak terbang dari pohon-pohon.
20. Buddho dhammaṃ bhāsati, sappurisā Buddhamhi
pasīdanti.
/Buddha Dhamma (kebenaran) mengucapkan, orang-
orang baik pada Buddha menjadi senang/
= Buddha mengucapkan Dhamma (kebenaran), orang-
orang baik menjadi senang pada Buddha.
21. Asappuriso khaggena nāvikassa dūtaṃ paharati.
/orang jahat (dengan) pedang [kepunyaan] dari
pelaut utusan menyerang/
= Orang jahat menyerang utusan dari pelaut dengan
pedang.
= Orang jahat menyerang utusan pelaut dengan pedang.
22. Puriso sarena sakuṇaṃ vijjhati, sakuṇo rukkhamhā
āvāṭasmiṃ patati.
/pria dengan anak panah burung memanah, burung
dari pohon ke dalam lubang jatuh/
= Pria memanah burung dengan anak panah,
burung [itu] jatuh dari pohon ke dalam lubang.
= Pria memanah burung dengan anak panah, burung
[itu] jatuh ke dalam lubang dari pohon.
23. Manussā suriyassa ālokena lokaṃ passanti.
/manusia-manusia [kepunyaan] dari matahari
(dengan) cahaya dunia melihat/
= Manusia-manusia melihat dunia dengan cahaya dari
matahari.
= Manusia-manusia melihat dunia dengan cahaya
matahari.
24. Kassakassa goṇā magge sayanti.
/[kepunyaan] dari petani sapi-sapi jantan di jalan
tidur/
= Sapi-sapi jantan dari petani tidur di jalan.
25. Goṇassa kāyasmiṃ kāko tiṭṭhati.
/[kepunyaan] dari sapi jantan di atas tubuh burung
gagak berdiri/
= Burung gagak berdiri di atas tubuh sapi jantan.
26. Migā dīpasmiṃ pāsāṇesu nisīdanti.
/rusa-rusa di pulau di atas batu-batu duduk/
= Rusa-rusa duduk di atas batu-batu di pulau.
27. Sakuṇo nāvikassa hatthamhā āvāṭasmiṃ patati.
/burung [kepunyaan] dari pelaut dari tangan ke
dalam lubang jatuh/
= Burung jatuh dari tangan pelaut ke dalam lubang.
= Burung jatuh ke dalam lubang dari tangan pelaut.
28. Sappuriso nāvikena saha samuddamhā uttarati.
/orang baik (dengan) pelaut dengan dari laut keluar/
= Orang baik keluar dari laut dengan pelaut.
29. Kuddālo luddakassa hatthamhā āvāṭasmiṃ patati.
/cangkul [kepunyaan] dari pemburu dari tangan ke
dalam lubang jatuh/
= Cangkul jatuh dari tangan pemburu ke dalam lubang.
30. Suriyassa ālokena cando bhāsati (bersinar).
/[kepunyaan] dari matahari (dengan) cahaya bulan
bersinar/
= Bulan bersinar dengan cahaya dari matahari.
= Bulan bersinar dengan cahaya matahari.
7.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Singa berdiri di atas batu di gunung.
/sīho tiṭṭhati pāsāṇe (pāsāṇamhi; pāsāṇasmiṃ) pabbate
(pabbatamhi; pabbatasmiṃ)/
= Sīho pabbatasmiṃ pāsāṇamhi tiṭṭhati.
2. Pencuri-pencuri memasuki rumah guru.
/corā pavisanti nivāsaṃ ācariyassa/
= Corā ācariyassa nivāsaṃ pavisanti.
3. Anak-anak kecil berlari dari jalan [ke] laut dengan
teman-teman.
/dārakā dhāvanti maggā (maggamhā; maggasmā)
samuddaṃ saha (saddhiṃ) sahāyehi (sahāyakehi;
mittehi)/
= Dārakā mittehi saha maggasmā samuddaṃ dhāvanti.
4. Sapi-sapi jantan dari paman berkeliaran di jalan.
/goṇā mātulassa āhiṇḍanti magge (maggamhi;
maggasmiṃ)/
= Mātulassa goṇā maggasmiṃ āhiṇḍanti.
5. Burung-burung bertengger di atas pohon.
/sakuṇā nisīdanti rukkhe (rukkhamhi; rukkhasmiṃ)/
= Sakuṇā rukkhamhi nisīdanti.
6. Sapi jantan memukul (menendang) kambing dengan
kaki.
/goṇo paharati ajaṃ pādena/
= Goṇo pādena ajaṃ paharati.
7. Serigala-serigala tinggal di gunung.
/sigālā vasanti pabbate (pabbatamhi; pabbatasmiṃ)/
= Sigālā pabbatasmiṃ vasanti.
8. Raja menghormati [kedua] kaki Buddha dengan
menteri-menteri.
/bhūpālo vandati pāde Buddhassa (Tathāgatassa;
Sugatassa) saha (saddhiṃ) amaccehi/
= Bhūpālo amaccehi saha Buddhassa pāde vandati.
9. Paman tidur di atas ranjang dengan putra.
/mātūlo sayati mañce (mañcamhi; mañcasmiṃ) saha
(saddhiṃ) puttena/
= Mātūlo puttena saha mañcamhi sayati.
10. Nelayan makan nasi di rumah petani.
/dhīvaro khādati (bhuñjati) bhattaṃ (odanaṃ) nivāse
(nivāsamhi; nivāsasmiṃ) kassakassa/
= Dhīvaro kassakassa nivāsasmiṃ odanaṃ bhuñjati.
11. Kuda-kuda dari raja tinggal di pulau.
/assā bhūpālassa vasanti dīpe (dīpamhi; dīpasmiṃ)/
= Bhūpālassa assā dīpamhi vasanti.
12. Orang baik membawa serta lampu untuk petapa.
/sappuriso āharati dīpaṃ tāpasāya (tāpasassa)/
= Sappuriso tāpasāya dīpaṃ āharati.
13. Dokter membawa serta pakaian [ke] rumah guru.
/vejjo āharati sāṭakaṃ nivāsaṃ ācariyassa/
= Vejjo ācariyassa nivāsaṃ sāṭakaṃ āharati
14. Kera bermain dengan anjing di atas batu.
/vānaro (makkaṭo) kīḷati saha (saddhiṃ) kukkurena
(sunakhena; soṇena) pāsāṇe (pāsāṇamhi; pāsāṇasmiṃ)/
= Vānaro sunakhena saddhiṃ pāsāṇasmiṃ kīḷati.
= Vānaro pāsāṇasmiṃ sunakhena saddhiṃ kīḷati.
15. Pakaian jatuh di atas tubuh petani.
/sāṭako patati kāye (kāyamhi; kāyasmiṃ) kassakassa/
= Sāṭako kassakassa kāyamhi patati.
16. Pemburu membawa anak-anak panah di dalam
keranjang.
/luddako harati sare piṭake (piṭakamhi; piṭakasmiṃ)/
= Luddako piṭakasmiṃ sare harati.
17. Siswa-siswa Buddha berkumpul di wihara.
/sāvakā Buddhassa (Tathāgatassa; Sugatassa)
sannipatanti vihāre (vihāramhi; vihārasmiṃ)/
= Buddhassa sāvakā vihārasmiṃ sannipatanti.
18. Dobi pria mencuci pakaian-pakaian dari menteri-
menteri.
/rajako dhovati sāṭake amaccānaṃ/
= Rajako amaccānaṃ sāṭake dhovati.
19. Burung-burung terbang di langit.
/sakuṇā uppatanti ākāse (ākāsamhi; ākāsasmiṃ)/
= Sakuṇā ākāsamhi uppatanti.
20. Orang baik keluar dari laut dengan pelaut.
/sappuriso uttarati samuddā (samuddamhā;
samuddasmā) saha (saddhiṃ) nāvikena/
= Sappuriso nāvikena saha samuddamhā uttarati.
21. Dewa-dewa menjadi senang pada siswa-siswa Buddha.
/devā (surā) pasīdanti sāvakesu Buddhassa
(Tathāgatassa; Sugatassa)/
= Devā Buddhassa sāvakesu pasīdanti.
22. Pedagang-pedagang menyeberang laut dengan pelaut-
pelaut.
/vāṇijā taranti samuddaṃ saha (saddhiṃ) nāvikehi/
= Vāṇijā nāvikehi saha samuddaṃ taranti.
23. Orang baik melindungi anjing dari ular.
/sappuriso rakkhati kukkuraṃ (sunakhaṃ; soṇaṃ) sappā
sappamhā; sappasmā)/
= Sappuriso sappamhā kukkuraṃ rakkhati.
24. Burung-burung gagak terbang dari pohon-pohon di
gunung.
/kākā uppatanti rukkhehi pabbate (pabbatamhi;
pabbatasmiṃ)/
= Kākā rukkhehi pabbatasmiṃ uppatanti.
= Kākā pabbatasmiṃ rukkhehi uppatanti.
25. Babi menarik ikan dari keranjang nelayan.
/varāho (sūkaro) ākaḍḍhati macchaṃ piṭakā (piṭakamhā;
piṭakasmā) dhīvarassa/
= Sūkaro dhīvarassa piṭakasmā macchaṃ ākaḍḍhati.
26. Cahaya matahari jatuh di atas orang-orang di dunia.
/āloko suriyassa patati naresu (purisesu; manussesu)
loke (lokamhi; lokasmiṃ)/
= Suriyassa āloko lokamhi manussesu patati.
27. Dewa-dewa pergi melalui angkasa.
/devā (surā) gacchanti ākāsena/
= Devā ākāsena gacchanti.
28. Anak-anak kecil bermain dengan anjing di jalan.
/dārakā kīḷanti saha (saddhiṃ) kukkurena (sunakhena;
soṇena) magge (maggamhi; maggasmiṃ)/
= Dārakā kukkurena saddhiṃ maggasmiṃ kīḷanti.
29. Orang jahat menarik kera dari pohon.
/asappuriso ākaḍḍhati vānaraṃ (makkaṭaṃ) rukkhā
(rukkhamhā; rukkhasmā)/
= Asappuriso rukkhamhā makkaṭaṃ ākaḍḍhati.
30. Utusan raja turun dari kuda.
/dūto bhūpālassa oruhati (otarati) assā (assamhā;
assasmā)/
= Bhūpālassa dūto assasmā oruhati.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 7 beserta Kunci Jawabanya.
Berikut ini adalah pemaparan Pelajaran 8 beserta Soal-soal Latihan 8:
8
Pelajaran 8
8.1 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
yang Berakhir dengan Huruf –a, Kasus Vokatif
Bentuk dasar nomina yang tak berinfleksi digunakan sebagai vokatif tunggal. Huruf –ā sebagai akhiran kasus ditambahkan [pada bentuk dasar nomina] untuk membentuk vokatif jamak.
Tunggal :
1. nara (Wahai/Oh pria.)
2. mātula (Wahai/Oh Paman.)
3. kassaka (Wahai/Oh petani.)
Jamak :
1. nara + ā = narā (Wahai/Oh pria-pria.)
2. mātula + ā = mātulā (Wahai/Oh Paman-paman.)
3. kassaka + ā = kassakā (Wahai/Oh petani-petani.)
8.2 Paradigma (Pola Lengkap) dari Deklinasi
(Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin yang
Berakhir dengan Huruf -a
Nara = orang; pria
Tunggal: Jamak:
Nom. naro narā
Akus. naraṃ nare
Inst. narena narehi (narebhi)
Abla. narā; naramhā; narasmā narehi (narebhi)
Dat. narāya; narassa narānaṃ
Gen. narassa narānaṃ
Lok. nare; naramhi; narasmiṃ naresu
Vok. nara narā
8.3 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Netral yang
Berakhir dengan Huruf –a
Phala = buah
Tunggal: Jamak :
Nom. phalaṃ phalā, phalāni
Akus. phalaṃ phale, phalāni
Vok. phala phalāni
Selebihnya sama dengan deklinasi nomina-nomina maskulin yang berakhir dengan huruf –a.
8.4 Kosakata
8.4.1 Nomina-nomina Netral yang Berakhir dengan
Huruf – a
nayana / locana = mata
udaka / jala = air
arañña / vana = hutan
puppha / kusuma = bunga
geha / ghara = rumah
āsana = tempat duduk
paṇṇa = daun
tiṇa = rumput
khīra = susu
nagara = kota (besar); kota (kecil)
uyyāna = taman
khetta = ladang
bhaṇḍa = barang; benda
sīla = sila; moralitas; kebajikan
dāna = dana; sedekah; derma
rūpa = objek; bentuk; wujud [; patung; gambar]
dvāra = pintu
vattha = kain; pakaian
8.4.2 Verba-verba
vivarati = membuka
naccati = menari
nikkhipati = meletakkan
uṭṭhahati = bangun; bangkit
phusati = menyentuh
anusāsati = menginstruksikan; mengajar; menasihati
ovadati = menasihati; mewejang; menganjurkan
saṃharati = mengumpulkan
āsiñcati = menyiram
akkosati = memarahi
bhindati = memecahkan; mematahkan; menghancurkan;
merusak; membobol
pibati /pivati = minum
8.5 Latihan 8
8.5.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Upāsako pupphāni āharati.
2. Araññe migā vasanti, rukkhesu makkaṭā caranti.
3. Goṇā tiṇaṃ khādanti.
4. Manussā nayanehi passanti.
5. Samaṇo vihārasmiṃ āsane nisīdati.
6. Rukkhamhā paṇṇāni patanti.
7. Vāṇijā gāmamhā khīraṃ nagaraṃ haranti.
8. Bhūpālo kumārena saddhiṃ uyyāne carati.
9. Kassako khettamhi kuddālena āvāṭe khaṇati.
10. Mātulo puttassa bhaṇḍāni dadāti.
11. Upāsakā samaṇānaṃ dānaṃ dadanti, sīlāni rakkhanti.
12. Dārakā mittehi saddhiṃ udakasmiṃ kīḷanti.
13. Kassakā vāṇijehi vatthāni labhanti.
14. Kumāro uyyānamhā mātulassa kusumāni āharati.
15. Brāhmaṇassa ajā goṇehi saha vane āhiṇḍanti, tiṇāni
khādanti.
16. Sīho vanasmiṃ rukkhamūle (di kaki pohon) nisīdati.
17. Rajakā udakena āsanāni dhovanti.
18. Amacco dūtena saddhiṃ rathena araññaṃ pavisati.
19. Yācakassa putto udakena paṇṇāni dhovati.
20. Vāṇijā bhaṇḍāni nagaramhā gāmaṃ āharanti.
21. Tathāgatassa sāvakā asappurisānaṃ putte anusāsanti.
22. Upāsakā udakena pupphāni āsiñcanti.
23. Kumāro pattaṃ bhindati, mātulo akkosati.
24. Luddakassa putto migassa kāyaṃ hatthena phusati.
25. Goṇo khette pāsāṇamhā uṭṭhahati.
26. Rajakassa putto sāṭake mañcasmiṃ nikkhipati.
27. Sugatassa sāvako vihārassa dvāraṃ vivarati.
28. Vejjasssa dārakā gehe naccanti.
29. Paṇḍito asappurisaṃ ovadati.
30. Coro ācariyassa sakaṭaṃ pabbatasmiṃ pajahati.
8.5.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Anak-anak kecil bermain di air dengan anjing.
2. Orang jahat merusak daun-daun dari pohon.
3. Raja-raja pergi dengan kenderaan-kenderaan [ke]
taman dengan menteri-menteri.
4. Pedagang-pedagang berangkat dari kota dengan
barang-barang.
5. Orang-orang baik memberikan derma kepada
bhikkhu-bhikkhu.
6. Siswa-siswa Buddha berkumpul di taman dengan
upasaka-upasaka.
7. Pencuri turun dari pohon di hutan.
8. Orang-orang jahat menyerang kera-kera di
atas pohon-pohon dengan batu-batu.
9. Kuda dari dokter memakan rumput dengan sapi
jantan di jalan.
10. Serigala-serigala tinggal di hutan-hutan, anjing-anjing
tinggal di dusun-dusun.
11. Brahmana-brahmana duduk di tempat-tempat duduk
di rumah orang bijaksana.
12. Pelaut membuka pintu-pintu rumah.
13. Putra-putra dari nelayan-nelayan menari dengan
teman-teman di taman.
14. Pedagang meletakkan ikan-ikan di dalam keranjang-
keranjang.
15. Dunia mendapatkan cahaya dari matahari.
16. Pelaut-pelaut bangkit dari tempat-tempat duduk.
17. Teman dokter menyentuh tubuh anjing dengan kaki.
18. Buddha mengajar siswa-siswa di wihara.
19. Anak-anak laki-laki mengumpulkan bunga-bunga dari
taman, upasaka-upasaka menyiram dengan air.
20. Burung kakaktua terbang [ke] angkasa dari rumah
pelaut.
21. Pencuri menebang pohon dengan gergaji, petani
memarahi [-nya].
22. Orang bijaksana menasihati pedagang, pedagang
menjadi senang pada orang bijaksana.
23. Utusan raja keluar dari laut dengan pelaut.
24. Pedagang-pedagang membawa serta pakaian-pakaian
untuk petani-petani dari kota.
25. Dewa-dewa melindungi orang-orang baik. Orang-
orang baik menjaga sila-sila.
26. Manusia-manusia melihat wujud-wujud dengan
[kedua] mata dengan [bantuan] cahaya matahari.
27. Daun-daun jatuh di jalan dari pohon-pohon.
28. Upasaka-upasaka meletakkan bunga-bunga di atas
altar-altar (pupphāsanesu).
29. Kambing-kambing meminum air dari lubang-lubang
di ladang.
30. Singa-singa bangkit dari batu di kaki pohon (rukkhamūla).
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma, :)
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 8 :
8
Kunci Jawaban Latihan 8
8.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Upāsako pupphāni āharati.
/upasaka bunga-bunga membawa serta/
= Upasaka membawa serta bunga-bunga.
2. Araññe migā vasanti, rukkhesu makkaṭā caranti.
/di hutan rusa-rusa tinggal, di pohon-pohon kera-kera
berjalan/
= Rusa-rusa tinggal di hutan, kera-kera berjalan di
pohon-pohon.
3. Goṇā tiṇaṃ khādanti.
/sapi-sapi jantan rumput makan/
= Sapi-sapi jantan makan rumput.
4. Manussā nayanehi passanti.
/manusia-manusia (orang-orang; pria-pria) dengan
[kedua] mata melihat/
= Orang-orang melihat dengan [kedua] mata.
5. Samaṇo vihārasmiṃ āsane nisīdati.
/bhikkhu di dalam wihara di tempat duduk duduk/
= Bhikkhu duduk di tempat duduk di dalam wihara.
6. Rukkhamhā paṇṇāni patanti.
/dari pohon daun-daun jatuh/
= Daun-daun jatuh dari pohon.
7. Vāṇijā gāmamhā khīraṃ nagaraṃ haranti.
/pedagang-pedagang dari dusun susu kota membawa/
= Pedagang-pedagang membawa susu dari dusun [ke]
kota.
8. Bhūpālo kumārena saddhiṃ uyyāne carati.
/raja (dengan) anak laki-laki dengan di taman
berjalan/
= Raja berjalan di taman dengan anak laki-laki.
9. Kassako khettamhi kuddālena āvāṭe khaṇati.
/petani di ladang (dengan) cangkul lubang-lubang
menggali/
= Petani menggali lubang-lubang dengan cangkul di
ladang.
= Petani menggali lubang-lubang di ladang dengan
cangkul.
10. Mātulo puttassa bhaṇḍāni dadāti.
/paman kepada putra ([kepunyaan] dari putra)
benda-benda memberikan/
= Paman memberikan benda-benda kepada putra.
(Kasus Datif)
= Paman memberikan benda-benda kepunyaan dari
putra. (Kasus Genitif)
11. Upāsakā samaṇānaṃ dānaṃ dadanti, sīlāni rakkhanti.
/upasaka-upasaka kepada bhikkhu-bhikkhu derma
memberikan, sila-sila menjaga/
= Upasaka-upasaka memberikan derma kepada
bhikkhu-bhikkhu, [dan] menjaga sila-sila.
12. Dārakā mittehi saddhiṃ udakasmiṃ kīḷanti.
/anak-anak kecil (dengan) teman-teman dengan di air
bermain/
= Anak-anak kecil bermain di air dengan teman-teman.
= Anak-anak kecil bermain dengan teman-teman di air.
13. Kassakā vāṇijehi vatthāni labhanti.
/petani-petani dari pedagang-pedagang pakaian-
pakaian memperoleh/
= Petani-petani memperoleh pakaian-pakaian dari
pedagang-pedagang.
14. Kumāro uyyānamhā mātulassa kusumāni āharati.
/anak laki-laki dari taman untuk paman bunga-
bunga membawa serta/
= Anak laki-laki membawa serta bunga-bunga dari
taman untuk paman.
15. Brāhmaṇassa ajā goṇehi saha vane āhiṇḍanti, tiṇāni
khādanti.
/[kepunyaan] dari brahmana kambing-kambing
(dengan) sapi-sapi jantan dengan di hutan
berkeliaran, rumput-rumput makan/
= Kambing-kambing dari brahmana berkeliaran di
hutan dengan sapi-sapi jantan, [mereka] memakan
rumput-rumput.
16. Sīho vanasmiṃ rukkhamūle (di kaki pohon) nisīdati.
/singa di hutan di kaki pohon duduk/
= Singa duduk di kaki pohon di hutan.
17. Rajakā udakena āsanāni dhovanti.
/dobi-dobi pria (dengan) air tempat-tempat duduk
mencuci/
= Dobi-dobi pria mencuci tempat-tempat duduk
dengan air.
18. Amacco dūtena saddhiṃ rathena araññaṃ pavisati.
/menteri (dengan) utusan dengan (dengan) kereta
perang hutan memasuki/
= Menteri memasuki hutan dengan kereta perang
dengan utusan.
19. Yācakassa putto udakena paṇṇāni dhovati.
/[kepunyaan] dari pengemis putra dengan air daun-
daun mencuci/
= Putra pengemis mencuci daun-daun dengan air.
20. Vāṇijā bhaṇḍāni nagaramhā gāmaṃ āharanti.
/pedagang-pedagang barang-barang dari kota dusun
membawa serta/
= Pedagang-pedagang membawa serta barang-barang
dari kota [ke] dusun.
= Pedagang-pedagang membawa serta barang-barang
[ke] dusun dari kota.
21. Tathāgatassa sāvakā asappurisānaṃ putte anusāsanti.
/[kepunyaan] dari Tathagata (Buddha) siswa-siswa
[kepunyaan] dari orang-orang jahat putra-putra
menasihati/
= Siswa-siswa Tathagata menasihati putra-putra
dari orang-orang jahat.
22. Upāsakā udakena pupphāni āsiñcanti.
/upasaka-upasaka dengan air bunga-bunga
menyiram/
= Upasaka-upasaka menyiram bunga-bunga dengan
air.
23. Kumāro pattaṃ bhindati, mātulo akkosati.
/anak laki-laki mangkuk memecahkan, paman
memarahi/
= Anak laki-laki memecahkan mangkuk, paman
memarahi [-nya].
24. Luddakassa putto migassa kāyaṃ hatthena phusati.
/[kepunyaan] dari pemburu putra [kepunyaan] dari
rusa tubuh (dengan) tangan menyentuh/
= Putra pemburu menyentuh tubuh rusa [itu] dengan
tangan.
25. Goṇo khette pāsāṇamhā uṭṭhahati.
/sapi jantan di ladang dari batu bangkit/
= Sapi jantan bangkit dari batu di ladang.
26. Rajakassa putto sāṭake mañcasmiṃ nikkhipati.
/[kepunyaan] dari dobi pria putra pakaian-pakaian di
ranjang meletakkan/
= Putra dobi pria meletakkan pakaian-pakaian di
ranjang.
27. Sugatassa sāvako vihārassa dvāraṃ vivarati.
/[kepunyaan] dari Sugata (Buddha) siswa [kepunyaan]
dari wihara pintu membuka/
= Siswa Sugata membuka pintu wihara.
28. Vejjasssa dārakā gehe naccanti.
/[kepunyaan] dari dokter anak-anak kecil di rumah
menari/
= Anak-anak kecil dari dokter menari di rumah.
29. Paṇḍito asappurisaṃ ovadati.
/orang bijaksana orang jahat menasihati/
= Orang bijaksana menasihati orang jahat.
30. Coro ācariyassa sakaṭaṃ pabbatasmiṃ pajahati.
/pencuri [kepunyaan] dari guru pedati di
gunung meninggalkan/
= Pencuri meninggalkan pedati guru di gunung.
8.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Anak-anak kecil bermain di air dengan anjing.
/dārakā kīḷanti udake (udakamhi; udakasmiṃ) saha
(saddhiṃ) kukkurena (sunakhena; soṇena)/
= Dārakā sunakhena saddhiṃ udakasmiṃ kīḷanti.
2. Orang jahat merusak daun-daun dari pohon.
/asappuriso bhindati paṇṇe (paṇṇāni) rukkhā
(rukkhamhā; rukkhasmā)/
= Asappuriso rukkhasmā paṇṇāni bhindati.
3. Raja-raja pergi dengan kendaraan-kendaraan [ke]
taman dengan menteri-menteri.
/bhūpālā gacchanti rathehi uyyānaṃ saha (saddhiṃ)
amaccehi/
= Bhūpālā rathehi amaccehi saha uyyānaṃ gacchanti.
= Bhūpālā amaccehi saha rathehi uyyānaṃ gacchanti.
4. Pedagang-pedagang berangkat dari kota dengan
barang-barang.
/vāṇijā nikkhamanti nagarā (nagaramhā; nagarasmā)
bhaṇḍehi/
= Vāṇijā bhaṇḍehi nagaramhā nikkhamanti.
Nb.: [Ini adalah terjemahan harfiahnya dalam bahasa Pali. Maksudnya: Pedagang-pedagang berangkat dari kota dengan [membawa] barang-barang. Alternatif terjemahan lainnya dalam bahasa Pali jika kalimatnya seperti ini: Setelah membawa barang-barang, pedagang-pedagang berangkat dari kota; atau: Pedagang-pedagang berangkat dari kota setelah membawa barang-barang; adalah sebagai berikut: /ādāya bhaṇḍāni, vāṇijā nikkhamanti nagarā (nagaramhā; nagarasmā); atau: /vāṇijā nikkhamanti nagarā (nagaramhā; nagarasmā) ādāya bhaṇḍāni/ = Vāṇijā bhaṇḍāni ādāya nagaramhā nikkhamanti. Lihat pelajaran berikutnya (Pelajaran 9).]
5. Orang-orang baik memberikan derma kepada
bhikkhu-bhikkhu.
/sappurisā dadanti dānaṃ samaṇānaṃ/
= Sappurisā samaṇānaṃ dānaṃ dadanti.
6. Siswa-siswa Buddha berkumpul di taman dengan
upasaka-upasaka.
/sāvakā Buddhassa (Tathāgatassa; Sugatassa)
sannipatanti
uyyāne (uyyānamhi; uyyānasmiṃ) saha (saddhiṃ)
upāsakehi/
= Buddhassa sāvakā upāsakehi saha uyyānasmiṃ
sannipatanti.
7. Pencuri turun dari pohon di hutan.
/coro oruhati (otarati) rukkhā (rukkhamhā; rukkhasmā)
araññe (araññamhi; araññasmiṃ; vane; vanamhi;
vanasmiṃ)/
= Coro rukkhasmā araññasmiṃ oruhati.
8. Orang-orang jahat menyerang kera-kera di atas
pohon-pohon dengan batu-batu.
/asappurisā paharanti vānare (makkaṭe) rukkhesu
pāsāṇehi/
= Asappurisā pāsāṇehi rukkhesu vānare paharanti.
9. Kuda dari dokter memakan rumput dengan sapi
jantan di jalan.
/asso vejjassa khādati (bhuñjati) tiṇaṃ saha (saddhiṃ)
goṇena magge (maggamhi; maggasmiṃ)/
= Vejjassa asso goṇena saddhiṃ maggamhi tiṇaṃ khādati.
10. Serigala-serigala tinggal di hutan-hutan, anjing-anjing
tinggal di dusun-dusun.
/sigālā vasanti vanesu (araññesu), kukkurā (sunakhā;
soṇā) vasanti gāmesu/
= Sigālā araññesu vasanti, soṇā gāmesu vasanti.
11. Brahmana-brahmana duduk di tempat-tempat duduk
di rumah orang bijaksana.
/brāhmaṇā nisīdanti āsanesu nivāse (nivāsamhi;
nivāsasmiṃ; gehe; gehamhi; gehasmiṃ; ghare;
gharamhi; gharasmiṃ) paṇḍitassa/
= Brāhmaṇā paṇḍitassa gehe āsanesu nisīdanti.
12. Pelaut membuka pintu-pintu rumah.
/nāviko vivarati dvāre (dvārāni) nivāsassa (gehassa;
gharassa)/
= Nāviko gehassa dvāre vivarati.
13. Putra-putra dari nelayan-nelayan menari dengan
teman-teman di taman.
/puttā dhīvarānaṃ naccanti saha (saddhiṃ) sahāyehi
(sahāyakehi; mittehi) uyyāne (uyyānamhi; uyyānasmiṃ)/
= Dhīvarānaṃ puttā mittehi saha uyyānasmiṃ naccanti.
14. Pedagang meletakkan ikan-ikan di dalam keranjang-
keranjang.
/vāṇijo nikkhipati macche piṭakesu/
= Vāṇijo piṭakesu macche nikkhipati.
15. Dunia mendapatkan cahaya dari matahari.
/loko labhati ālokaṃ suriyā (suriyamhā; suriyasmā)/
= Loko suriyamhā ālokaṃ labhati.
16. Pelaut-pelaut bangkit dari tempat-tempat duduk.
/nāvikā uṭṭhahanti āsanehi/
= Nāvikā āsanehi uṭṭhahanti.
17. Teman dokter menyentuh tubuh anjing dengan
kaki.
/sahāyo (sahāyako; mitto) vejjassa phusati kāyaṃ
kukkurassa (sunakhassa; soṇassa) pādena/
= Vejjassa mitto pādena sunakhassa kāyaṃ phusati.
18. Buddha mengajar siswa-siswa di wihara.
/Buddho (Tathāgato; Sugato) anusāsati sāvake vihāre
(vihāramhi; vihārasmiṃ)/
= Buddho vihāramhi sāvake anusāsati.
19. Anak-anak laki-laki mengumpulkan bunga-bunga dari
taman, upasaka-upasaka menyiram dengan air.
/kumārā saṃharanti pupphe (pupphāni; kusume;
kusumāni) uyyānā (uyyānamhā; uyyānasmā), upāsakā
āsiñcanti udakena (jalena)/
= Kumārā uyyānasmā pupphāni saṃharanti, upāsakā
udakena āsiñcanti.
20. Burung kakaktua terbang [ke] angkasa dari rumah
pelaut.
/suko (suvo) uppatati ākāsaṃ nivāsā (nivāsamhā;
nivāsasmā; gehā; gehamhā; gehasmā; gharā; gharamhā;
gharasmā) nāvikassa/
= Suko nāvikassa gehamhā ākāsaṃ uppatati.
21. Pencuri menebang pohon dengan gergaji, petani
memarahi [-nya].
/coro chindati rukkhaṃ kakacena, kassako akkosati/
= Coro kakacena rukkhaṃ chindati, kassako akkosati.
22. Orang bijaksana menasihati pedagang, pedagang
menjadi senang pada orang bijaksana.
/paṇḍito ovadati vāṇijaṃ, vāṇijo pasīdati paṇḍite
(paṇḍitamhi; paṇḍitasmiṃ)/
= Paṇḍito vāṇijaṃ ovadati, vāṇijo paṇḍitasmiṃ pasīdati.
23. Utusan raja keluar dari laut dengan pelaut.
/dūto bhūpālassa uttarati samuddā (samuddamhā;
samuddasmā) saha (saddhiṃ) nāvikena/
= Bhūpālassa dūto nāvikena saha samuddamhā uttarati.
24. Pedagang-pedagang membawa serta pakaian-pakaian
untuk petani-petani dari kota.
/vāṇijā āharanti vatthe (vatthāni) kassakānaṃ nagarā
(nagaramhā; nagarasmā)/
= Vāṇijā nagarasmā kassakānaṃ vatthāni āharanti.
= Vāṇijā kassakānaṃ nagarasmā vatthāni āharanti.
25. Dewa-dewa melindungi orang-orang baik. Orang-
orang baik menjaga sila-sila.
/devā rakkhanti sappurise. sappurisā rakkhanti sīle
(sīlāni)/
= Devā sappurise rakkhanti. Sappurisā sīlāni rakkhanti.
26. Manusia-manusia melihat wujud-wujud dengan
[kedua] mata dengan [bantuan] cahaya matahari.
/manussā passanti rūpe (rūpāni) nayanehi (locanehi)
ālokena suriyassa/
= Manussā locanehi suriyassa ālokena rūpāni passanti.
27. Daun-daun jatuh di jalan dari pohon-pohon.
/paṇṇā (paṇṇāni) patanti magge (maggamhi;
maggasmiṃ) rukkhehi/
= Paṇṇāni rukkhehi maggamhi patanti.
28. Upasaka-upasaka meletakkan bunga-bunga di atas
altar-altar (pupphāsanesu).
/upāsakā nikkhipanti pupphe (pupphāni; kusume;
kusumāni) pupphāsanesu/
= Upāsakā pupphāsanesu pupphāni nikkhipanti.
29. Kambing-kambing meminum air dari lubang-lubang
di ladang.
/ajā pivanti (pibanti) udakaṃ āvāṭehi khette (khettamhi;
khettasmiṃ)/
= Ajā āvāṭehi khettasmiṃ udakaṃ pibanti.
= Ajā khettasmiṃ āvāṭehi udakaṃ pibanti.
30. Singa-singa bangkit dari batu di kaki pohon
/sīhā uṭṭhahanti pāsāṇā (pāsāṇamhā; pāsāṇasmā)
rukkhamūle (rukkhamūlamhi; rukkhamūlasmiṃ)/
= Sīhā rukkhamūlasmiṃ pāsāṇamhā uṭṭhahanti.
= Sīhā pāsāṇamhā rukkhamūlasmiṃ uṭṭhahanti.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 8 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta,
Chaidir Lim
N.b.: Berhubung maksimum karakter yang diperbolehkan untuk dikirim per satu pesan adalah 20.000 karakter, maka Pelajaran 9 beserta Soal-soal Latihan 9 akan dikirim pada pesan beriktunya.
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma, :)
Berikut ini adalah Pelajaran 9 beserta Soal-soal Latihannya:
9
Pelajaran 9
9.1 Geren (Gerund), Partisip Absolut atau yang
Tidak Berinfleksi
Sufiks (akhiran) –tvā ditambahkan pada akar verba atau bentuk dasar verba dengan atau terkadang tanpa vokal penghubung - i – untuk membentuk geren, partisip absolut atau yang tidak berinfleksi.
pac + i + tvā = pacitvā = setelah memasak
khād + i + tvā = khāditvā = setelah makan
gam + tvā = gantvā = setelah pergi
han + tvā = hantvā = setelah membunuh
[N.b.:] Akar [verba] adalah bagian paling sederhana dari sebuah verba tanpa prefiks (awalan), sufiks (akhiran). [Bentuk-bentuk ini] biasanya diberikan di dalam tata bahasa di dalam bahasa Sanskerta oleh para sarjana Barat. Bentuk dasar dibentuk dengan menambahkan sebuah sufiks pada akar sebelum sebuah akhiran.
Sebagai contoh:
pac adalah akar, paca adalah bentuk dasar.
khād adalah akar, khāda adalah bentuk dasar.
bhuj adalah akar, bhuñja adalah bentuk dasar.
gam adalah akar, gaccha adalah bentuk dasar.
Sufiks –ya terkadang ditambahkan pada akar-akar [verba] dengan sebuah prefiks (awalan).
ā + gam + ya = āgamma (dengan asimilasi)
= setelah datang
ā + dā + ya = ādāya
= setelah mengambil/membawa
ā + ruh + ya = āruyha (dengan metatesis)
= setelah memanjat/menaiki
ava + ruh + ya = oruyha (dengan metatesis)
= setelah turun
Perlu diperhatikan bentuk-bentuk berikut ini :
bhuñjati - bhuñjitvā, bhutvā = setelah makan
āgacchati - āgantvā, āgamma = setelah datang
hanati - hanitvā, hantvā = setelah membunuh
dadāti - daditvā, datvā = setelah memberi
nahāyati - nahāyitvā, nahātvā = setelah mandi
tiṭṭhati - ṭhatvā = setelah berdiri / mematuhi
nikkhamati - nikkhamitvā, = setelah meninggalkan/
nikkhamma berangkat/keluar
pajahati - pajahitvā, pahāya = setelah menyerahkan/
melepaskan/meninggalkan/
passati - passitvā = setelah melihat; tetapi
disvā lebih lazim
digunakan dari akar
[kata Sanskerta] dṛṡ
untuk melihat, alih-alih
passitvā.
uṭṭhahati - uṭṭhahitvā, uṭṭhāya = setelah bangun/bangkit
Contoh dalam bentuk kalimat :
1. Kassako khettamhā āgantvā bhattaṃ bhuñjati.
/petani dari ladang setelah datang nasi memakan/
= Petani memakan nasi setelah datang dari ladang.
2. Vānarā rukkhaṃ āruyha phalāni khādanti.
/kera-kera pohon setelah memanjat buah-buah an
memakan/
= Kera-kera memakan buah-buahan setelah memanjat
pohon.
3. Dārako bhattaṃ yācitvā rodati.
/anak kecil nasi setelah meminta menangis/
= Anak kecil [itu] menangis setelah meminta nasi.
4. Samaṇo Buddhaṃ passitvā vandati.
/bhikkhu (petapa) Buddha setelah melihat
menghormati (memberi penghormatan)/
= Setelah melihat Buddha, bhikkhu [itu] memberi
penghormatan [kepada Beliau].
9.2 Latihan 9
9.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Upāsako vihāraṃ gantvā samaṇānaṃ dānaṃ dadāti.
2. Sāvako āsanamhi nisīditvā pāde dhovati.
3. Dārakā pupphāni saṃharitvā mātulassa datvā hasanti.
4. Yācakā uyyānamhā āgamma kassakasmā odanaṃ yācanti.
5. Luddako hatthena sare ādāya araññaṃ pavisati.
6. Kumārā kukkurena saddhiṃ kīḷitvā samuddaṃ gantvā
nahāyanti.
7. Vāṇijo pāsāṇasmiṃ ṭhatvā kuddālena sappaṃ paharati.
8. Sappuriso yācakassa putte pakkositvā vatthāni dadāti.
9. Dārako āvāṭamhi patitvā rodati.
10. Bhūpālo pāsādamhā nikkhamitvā amaccena saddhiṃ
bhāsati.
11. Sunakho udakaṃ pivitvā gehamhā nikkhamma magge
sayati.
12. Samaṇā bhūpālassa uyyāne sannipatitvā dhammaṃ
bhāsanti.
13. Putto nahātvā bhattaṃ bhutvā mañcaṃ āruyha sayati.
14. Vāṇijā dīpamhā nagaraṃ āgamma ācariyassa gehe
vasanti.
15. Rajako vatthāni dhovitvā puttaṃ pakkosati.
16. Vānarā rukkhehi oruyha uyyāne āhiṇḍanti.
17. Migā vanamhi āhiṇḍitvā paṇṇāni khādanti.
18. Kumāro nayanāni dhovitvā suriyaṃ passati.
19. Nāvikassa mittā nagarasmā bhaṇḍāni ādāya gāmaṃ
āgacchanti.
20. Dārako khīraṃ pivitvā gehamhā nikkhamma hasati.
21. Sappurisā dānāni datvā sīlāni rakkhitvā saggaṃ gacchanti.
22. Sūkaro udakamhā uttaritvā āvāṭaṃ oruyha sayati.
23. Tāpaso Tathāgatassa sāvakaṃ disvā vanditvā pañhaṃ
pucchati.
24. Asappuriso yācakassa pattaṃ bhinditvā akkositvā gehaṃ
gacchati.
25. Sakuṇā gāme rukkhehi uppatitvā araññaṃ otaranti.
26. Paṇḍito āsanamhā uṭṭhahitvā tāpasena saddhiṃ bhāsati.
27. Dārako gehā nikkhamma mātulaṃ pakkositvā gehaṃ
pavisati.
28. Devā sappurisesu pasīditvā te (mereka) rakkhanti.
29. Kumārassa sahāyakā pāsādaṃ āruyha āsanesu nisīdanti.
30. Goṇā khettamhi āhiṇḍitvā tiṇaṃ khāditvā sayanti.
9.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Petani memasuki ladang setelah berangkat dari
rumah.
2. Setelah membabarkan (deseti) Dhamma, Buddha
memasuki wihara.
3. Raja pergi [ke] wihara setelah menjadi senang pada
Buddha [dan] meninggalkan istana.
4. Anak kecil [itu] tertawa setelah turun dari tangga.
5. Anak laki-laki berlari [ke] rumah setelah memukul
ular dengan batu.
6. Orang [itu] memakan buah-buahan setelah pergi [ke]
hutan [dan] memanjat pohon.
7. Setelah mencuci pakaian-pakaian dengan air, dobi
pria membawa serta [mereka] [ke] rumah.
8. Setelah membunuh kambing, singa [itu] makan
setelah duduk di atas batu.
9. Setelah melihat barang-barang dari pedagang-
pedagang, dokter berangkat dari kota.
10. Setelah membobol rumah, pencuri-pencuri berlari
[ke] hutan.
11. Setelah berkeliaran di ladang, babi jatuh di dalam
lubang.
12. Nelayan membawa serta ikan-ikan dari laut untuk
petani-petani.
13. Setelah membawa barang-barang dari kota, guru
datang [ke] rumah.
14. Setelah berdiri di atas gunung, pemburu memanah
burung-burung dengan anak-anak panah.
15. Setelah memakan rumput-rumput di taman, sapi-sapi
jantan tidur di jalan.
16. Setelah turun dari kereta perang, raja berbicara
dengan petani-petani.
17. Setelah meninggalkan rumah, pria [itu] memasuki
wihara.
18. Setelah memberikan ikan-ikan kepada pedagang-
pedagang, nelayan-nelayan menerima keuntungan-
keuntungan.
19. Setelah menanyakan pertanyaan dari bhikkhu,
upasaka [itu] duduk di tempat duduk.
20. Setelah melihat orang-orang jahat, siswa-siswa
Buddha menasihati [mereka].
21. Setelah memarahi anak kecil [itu], brahmana [itu]
memukul [-nya].
22. Setelah menanyakan pertanyaan-pertanyaan dari
Buddha, dewa-dewa menjadi senang.
23. Setelah menggigit kaki guru, anjing [itu] berlari
[ke] rumah.
24. Setelah bermain dengan kambing di jalan, kera
memanjat pohon.
25. Setelah datang dari hutan, petapa menerima pakaian
dari orang baik.
26. Setelah meminum air, anak kecil [itu] memecahkan
mangkuk.
27. Setelah menasihati putra-putra dari petani-petani,
setelah bangkit dari tempat-tempat duduk, bhikkhu-
bhikkhu pergi [ke] wihara.
28. Setelah menyeberang laut, pelaut pergi [ke] pulau.
29. Setelah memanggil paman-paman, anak kecil [itu]
menari di rumah.
30. Setelah mencuci pakaian-pakaian [dan] mandi, petani
keluar dari air.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kepada Yang Mulia Bhante, kami bernamaskara, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 9:
9
Kunci Jawaban Latihan 9
9.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Upāsako vihāraṃ gantvā samaṇānaṃ dānaṃ dadāti.
/upasaka wihara setelah pergi kepada bhikkhu-
bhikkhu derma memberikan/
= Setelah pergi [ke] wihara, upasaka memberikan
derma kepada bhikkhu-bhikkhu.
= Upasaka memberikan derma kepada bhikkhu-
bhikkhu setelah pergi [ke] wihara.
2. Sāvako āsanamhi nisīditvā pāde dhovati.
/siswa di tempat duduk setelah duduk kaki-kaki
mencuci/
= Setelah duduk di tempat duduk, siswa mencuci
kaki-kaki [-nya].
= Siswa mencuci kaki-kaki [-nya] setelah duduk di
tempat duduk.
3. Dārakā pupphāni saṃharitvā mātulassa datvā hasanti.
/anak-anak kecil bunga-bunga setelah mengumpulkan
kepada paman setelah memberikan tertawa/
= Setelah mengumpulkan bunga-bunga [dan]
memberikan [mereka] kepada paman, anak-
anak kecil tertawa.
= Anak-anak kecil tertawa setelah mengumpulkan
bunga-bunga [dan] memberikan [mereka] kepada
paman.
4. Yācakā uyyānamhā āgamma kassakasmā odanaṃ yācanti.
/pengemis-pengemis dari taman setelah datang dari
petani nasi meminta/
= Setelah datang dari taman, pengemis-pengemis
meminta nasi dari petani.
= Pengemis-pengemis meminta nasi dari petani
setelah datang dari taman.
5. Luddako hatthena sare ādāya araññaṃ pavisati.
/pemburu (dengan) tangan anak-anak panah setelah
membawa hutan memasuki/
= Setelah membawa anak-anak panah dengan tangan,
pemburu memasuki hutan.
= Pemburu memasuki hutan setelah membawa anak-
anak panah dengan tangan.
6. Kumārā kukkurena saddhiṃ kīḷitvā samuddaṃ gantvā
nahāyanti.
/anak-anak laki-laki (dengan) anjing dengan setelah
bermain laut setelah pergi mandi/
= Setelah bermain dengan anjing [dan] pergi [ke] laut,
anak-anak laki-laki mandi.
= Anak-anak laki-laki mandi setelah bermain dengan
anjing [dan] pergi [ke] laut.
7. Vāṇijo pāsāṇasmiṃ ṭhatvā kuddālena sappaṃ paharati.
/pedagang di atas batu setelah berdiri (dengan)
cangkul ular memukul/
= Setelah berdiri di atas batu, pedagang memukul ular
dengan cangkul.
= Pedagang memukul ular dengan cangkul setelah
berdiri di atas batu.
8. Sappuriso yācakassa putte pakkositvā vatthāni dadāti.
/orang baik [kepunyaan] dari pengemis putra-putra
setelah memanggil pakaian-pakaian memberikan/
= Setelah memanggil putra-putra pengemis, orang
baik memberikan pakaian-pakaian.
= Orang baik memberikan pakaian-pakaian setelah
memanggil putra-putra pengemis.
9. Dārako āvāṭamhi patitvā rodati.
/anak kecil ke dalam lubang setelah jatuh menangis/
= Setelah jatuh ke dalam lubang, anak kecil menangis.
= Anak kecil menangis setelah jatuh ke dalam lubang.
10. Bhūpālo pāsādamhā nikkhamitvā amaccena saddhiṃ
bhāsati.
/raja dari istana setelah berangkat (dengan) menteri
dengan berbicara/
= Setelah berangkat dari istana, raja berbicara dengan
menteri.
= Raja berbicara dengan menteri setelah berangkat
dari istana.
11. Sunakho udakaṃ pivitvā gehamhā nikkhamma magge
sayati.
/anjing air setelah meminum dari rumah setelah
keluar di jalan tidur/
= Setelah meminum air [dan] keluar dari rumah,
anjing [itu] tidur di jalan.
= Anjing [itu] tidur di jalan setelah meminum air [dan]
keluar dari rumah.
12. Samaṇā bhūpālassa uyyāne sannipatitvā dhammaṃ
bhāsanti.
/bhikkhu-bhikkhu [kepunyaan] dari raja di taman
setelah berkumpul Dhamma membicarakan/
= Setelah berkumpul di taman raja, bhikkhu-
bhikkhu membicarakan Dhamma.
= Bhikkhu-bhikkhu membicarakan Dhamma setelah
berkumpul di taman raja.
13. Putto nahātvā bhattaṃ bhutvā mañcaṃ āruyha sayati.
/putra setelah mandi nasi setelah memakan ranjang
setelah menaiki tidur/
= Setelah mandi [dan] makan nasi, putra tidur setelah
menaiki ranjang.
14. Vāṇijā dīpamhā nagaraṃ āgamma ācariyassa gehe vasanti.
/pedagang-pedagang dari pulau kota setelah datang
[kepunyaan] dari guru di rumah tinggal/
= Setelah datang dari pulau [ke] kota, pedagang-
pedagang tinggal di rumah guru.
= Setelah datang [ke] kota dari pulau, pedagang-
pedagang tinggal di rumah guru.
= Pedagang-pedagang tinggal di rumah guru setelah
datang [ke] kota dari pulau.
= Pedagang-pedagang tinggal di rumah guru setelah
datang dari pulau [ke] kota.
15. Rajako vatthāni dhovitvā puttaṃ pakkosati.
/dobi pria pakaian-pakaian setelah mencuci putra
memanggil/
= Setelah mencuci pakaian-pakaian, dobi pria
memanggil putra [-nya].
= Dobi pria memanggil putra [-nya] setelah mencuci
pakaian-pakaian.
16. Vānarā rukkhehi oruyha uyyāne āhiṇḍanti.
/kera-kera dari pohon-pohon setelah turun di taman
berkeliaran/
= Setelah turun dari pohon-pohon, kera-kera
berkeliaran di taman.
= Kera-kera berkeliaran di taman setelah turun dari
pohon-pohon.
17. Migā vanamhi āhiṇḍitvā paṇṇāni khādanti.
/rusa-rusa di hutan setelah berkeliaran daun-daun
memakan/
= Setelah berkeliaran di hutan, rusa-rusa memakan
daun-daun.
= Rusa-rusa memakan daun-daun setelah berkeliaran
di hutan.
18. Kumāro nayanāni dhovitvā suriyaṃ passati.
/anak laki-laki mata-mata setelah mencuci matahari
melihat/
= Setelah mencuci [kedua] mata [-nya], anak laki-laki
melihat matahari.
= Anak laki-laki melihat matahari setelah mencuci
[kedua] mata [-nya].
19. Nāvikassa mittā nagarasmā bhaṇḍāni ādāya gāmaṃ
āgacchanti.
/[kepunyaan] dari pelaut teman-teman dari kota
barang-barang setelah membawa kota datang/
= Setelah membawa barang-barang dari kota,
teman-teman dari pelaut datang [ke] dusun.
= Teman-teman dari pelaut datang [ke] dusun setelah
membawa barang-barang dari kota.
20. Dārako khīraṃ pivitvā gehamhā nikkhamma hasati.
/anak kecil susu setelah meminum dari rumah setelah
keluar tertawa/
= Setelah meminum susu [dan] keluar dari rumah,
anak kecil [itu] tertawa.
= Anak kecil [itu] tertawa setelah meminum susu [dan]
keluar dari rumah.
21. Sappurisā dānāni datvā sīlāni rakkhitvā saggaṃ gacchanti.
/orang-orang baik derma-derma setelah memberikan
sila-sila setelah menjaga surga pergi/
= Setelah memberikan derma-derma [dan] menjaga
sila-sila, orang-orang baik pergi [ke] surga.
= Orang-orang baik pergi [ke] surga setelah
memberikan derma-derma [dan] menjaga sila-sila.
22. Sūkaro udakamhā uttaritvā āvāṭaṃ oruyha sayati.
/babi dari air setelah keluar lubang setelah turun
tidur/
= Setelah keluar dari air [dan] turun [ke] lubang, babi
tidur.
= Babi tidur setelah keluar dari air [dan] turun [ke]
lubang.
23. Tāpaso Tathāgatassa sāvakaṃ disvā vanditvā pañhaṃ
pucchati.
/petapa [kepunyaan] dari Tathagata (Buddha) siswa
setelah melihat setelah menghormati pertanyaan
menanyakan/
= Setelah melihat siswa Tathagata [dan] memberi
penghormatan, petapa [itu] menanyakan
pertanyaan.
= Petapa [itu] menanyakan pertanyaan setelah
melihat siswa Tathagata [dan] memberi
penghormatan.
24. Asappuriso yācakassa pattaṃ bhinditvā akkositvā gehaṃ
gacchati.
/orang jahat [kepunyaan] dari pengemis mangkuk
setelah memecahkan setelah memarahi rumah
pergi/
= Setelah memecahkan mangkuk pengemis [dan]
memarahi [-nya], orang jahat [itu] pergi [ke] rumah.
= Orang jahat [itu] pergi [ke] rumah setelah
memecahkan mangkuk pengemis [dan] memarahi
[-nya].
25. Sakuṇā gāme rukkhehi uppatitvā araññaṃ otaranti.
/burung-burung di dusun dari pohon-pohon setelah
terbang hutan turun/
= Setelah terbang dari pohon-pohon di dusun, burung-
burung turun [ke] hutan.
26. Paṇḍito āsanamhā uṭṭhahitvā tāpasena saddhiṃ bhāsati.
/orang bijaksana dari tempat duduk setelah bangkit
(dengan) petapa dengan berbicara/
= Setelah bangkit dari tempat duduk, orang bijaksana
berbicara dengan petapa.
= Orang bijaksana berbicara dengan petapa setelah
bangkit dari tempat duduk.
27. Dārako gehā nikkhamma mātulaṃ pakkositvā gehaṃ
pavisati.
/anak kecil dari rumah setelah berangkat paman
setelah memanggil rumah memasuki/
= Setelah berangkat dari rumah [dan] memanggil
paman, anak kecil [itu] memasuki rumah.
= Anak kecil [itu] memasuki rumah setelah berangkat
dari rumah [dan] memanggil paman.
28. Devā sappurisesu pasīditvā te (mereka) rakkhanti.
/dewa-dewa pada orang-orang baik setelah menjadi
senang mereka melindungi/
= Setelah menjadi senang pada orang-orang baik,
dewa-dewa melindungi mereka.
29. Kumārassa sahāyakā pāsādaṃ āruyha āsanesu nisīdanti.
/[kepunyaan] dari anak laki-laki teman-teman istana
setelah naik di atas tempat-tempat duduk duduk/
= Setelah naik [ke] istana, teman-teman dari anak laki-
laki [itu] duduk di atas tempat-tempat duduk.
= Teman-teman dari anak laki-laki [itu] duduk di atas
tempat-tempat duduk setelah naik [ke] istana.
30. Goṇā khettamhi āhiṇḍitvā tiṇaṃ khāditvā sayanti.
/sapi-sapi jantan di ladang setelah berkeliaran rumput
setelah memakan tidur/
= Setelah berkeliaran di ladang [dan] memakan
rumput, sapi-sapi jantan tidur.
= Sapi-sapi jantan tidur setelah berkeliaran di ladang
[dan] memakan rumput.
9.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Petani memasuki ladang setelah berangkat dari rumah.
/kassako pavisati khettaṃ nikkhamma (nikkhamitvā)
nivāsā (nivāsamhā; nivāsasmā; gehā; gehamhā;
gehasmā;gharā; gharamhā; gharasmā)/
= Kassako gehamhā nikkhamma khettaṃ pavisati.
2. Setelah membabarkan (deseti) Dhamma, Buddha
memasuki wihara.
/desetvā Dhammaṃ, Buddho (Tathāgato; Sugato)
pavisati vihāraṃ/
= Buddho Dhammaṃ desetvā vihāraṃ pavisati.
3. Raja pergi [ke] wihara setelah menjadi senang pada
Buddha [dan] meninggalkan istana.
/ bhūpālo gacchati vihāraṃ pasīditvā Buddhe (Buddhamhi;
Buddhasmiṃ; Tathāgate; Tathāgatamhi; Tathāgatasmiṃ;
Sugate; Sugatamhi; Sugatasmiṃ) pajahitvā pāsādaṃ/
= Bhūpālo Buddhe pasīditvā pāsādaṃ pajahitvā vihāraṃ
gacchati.
4. Anak kecil [itu] tertawa setelah turun dari tangga.
/dārako hasati oruyha sopānā (sopānamhā; sopānasmā)/
= Dārako sopānasmā oruyha hasati.
5. Anak laki-laki berlari [ke] rumah setelah memukul
ular dengan batu.
/kumāro dhāvati nivāsaṃ (gehaṃ; gharaṃ) paharitvā
sappaṃ pāsāṇena/
= Kumāro pāsāṇena sappaṃ paharitvā gehaṃ dhāvati.
6. Orang [itu] memakan buah-buahan setelah pergi [ke]
hutan [dan] memanjat pohon.
/manusso (naro; puriso) khādati (bhuñjati) phale
(phalāni) gantvā vanaṃ (araññaṃ) āruyha rukkhaṃ/
= Manusso araññaṃ gantvā rukkhaṃ āruyha phalāni
khādati.
7. Setelah mencuci pakaian-pakaian dengan air, dobi
pria membawa serta [mereka] [ke] rumah.
/dhovitvā vatthe (vatthāni) udakena (jalena) rajako
āharati nivāsaṃ (gehaṃ; gharaṃ)/
= Rajako udakena vatthāni dhovitvā gehaṃ āharati.
= Udakena vatthāni dhovitvā rajako gehaṃ āharati.
8. Setelah membunuh kambing, singa [itu] makan
setelah duduk di atas batu.
/hantvā ajaṃ, sīho khādati (bhuñjati) nisīditvā pāsāṇe
(pāsāṇamhi; pāsāṇasmiṃ)/
= Sīho ajaṃ hantvā pāsāṇe nisīditvā khādati.
9. Setelah melihat barang-barang dari pedagang-
pedagang, dokter berangkat dari kota.
/passitvā (disvā) bhaṇḍe (bhaṇḍāni) vāṇijānaṃ, vejjo
nikkhamati nagarā (nagaramhā; nagarasmā)/
= Vejjo vāṇijānaṃ bhaṇḍāni disvā nagaramhā nikkhamati.
10. Setelah membobol rumah, pencuri-pencuri berlari
[ke] hutan.
/bhinditvā nivāsaṃ (gehaṃ; gharaṃ), corā dhāvanti
(vanaṃ) araññaṃ/
= Corā gehaṃ bhinditvā araññaṃ dhāvanti
= Gehaṃ bhinditvā corā araññaṃ dhāvanti.
11. Setelah berkeliaran di ladang, babi jatuh di dalam
lubang.
/āhiṇḍitvā khette (khettamhi; khettasmiṃ), varāho
(sūkaro) patati āvāṭe (āvāṭamhi; āvāṭasmiṃ)/
= Varāho khettasmiṃ āhiṇḍitvā āvāṭe patati.
12. Nelayan membawa serta ikan-ikan dari laut untuk
petani-petani.
/dhīvaro āharati macche samuddā (samuddamhā;
samuddasmā) kassakānaṃ/
= Dhīvaro kassakānaṃ samuddamhā macche āharati.
13. Setelah membawa barang-barang dari kota, guru
datang [ke] rumah.
/ādāya bhaṇḍe (bhaṇḍāni) nagarā (nagaramhā;
nagarasmā), ācariyo āgacchati nivāsaṃ (gehaṃ;
gharaṃ)/
= Ācariyo nagarasmā bhaṇḍāni ādāya gehaṃ āgacchati.
14. Setelah berdiri di atas gunung, pemburu memanah
burung-burung dengan anak-anak panah.
/ṭhatvā pabbate (pabbatamhi; pabbatasmiṃ), luddako
vijjhati sakuṇe sarehi/
= Luddako pabbatasmiṃ ṭhatvā sarehi sakuṇe vijjhati.
15. Setelah memakan rumput di taman, sapi-sapi jantan
tidur di jalan.
/khāditvā (bhuñjitvā) tiṇaṃ uyyāne (uyyānamhi;
uyyānasmiṃ), goṇā sayanti magge (maggamhi;
maggasmiṃ)/
= Goṇā uyyānamhi tiṇaṃ khāditvā magge sayanti.
16. Setelah turun dari kereta perang, raja berbicara
dengan petani-petani.
/oruyha rathā (rathamhā; rathasmā), bhūpālo bhāsati
saha (saddhiṃ) kassakehi/
= Bhūpālo rathamhā oruyha kassakehi saha bhāsati.
17. Setelah meninggalkan rumah, orang [itu] memasuki
wihara.
/pajahitvā (pahāya) nivāsaṃ (gehaṃ; gharaṃ), manusso
naro; puriso) pavisati vihāraṃ/
= Manusso gehaṃ pahāya vihāraṃ pavisati.
18. Setelah memberikan ikan-ikan kepada pedagang-
pedagang, nelayan-nelayan menerima keuntungan.
/datvā macche vāṇijānaṃ, dhīvarā labhanti lābhaṃ/
= Dhīvarā vāṇijānaṃ macche datvā lābhaṃ labhanti.
19. Setelah menanyakan pertanyaan dari bhikkhu,
upasaka [itu] duduk di tempat duduk.
/pucchitvā pañhaṃ samaṇā (samaṇamhā; samaṇasmā),
upāsako nisīdati āsane (āsanamhi; āsanasmiṃ)/
= Upāsako samaṇasmā pañhaṃ pucchitvā āsanamhi
nisīdati.
20. Setelah melihat orang-orang jahat, siswa-siswa
Buddha menasihati [mereka].
/disvā asappurise, sāvakā Buddhassa (Tathāgatassa;
Sugatassa) anusāsanti/
= Buddhassa sāvakā asappurise disvā anusāsanti.
21. Setelah memarahi anak kecil [itu], brahmana [itu]
memukul [-nya].
/akkositvā dārakaṃ, brāhmaṇo paharati/
= Brāhmaṇo dārakaṃ akkositvā paharati.
22. Setelah menanyakan pertanyaan-pertanyaan dari
Buddha, dewa-dewa menjadi senang.
/pucchitvā pañhe Buddhā (Buddhamhā; Buddhasmā;
Tathāgatā; Tathāgatamhā; Tathāgatasma; Sugatā;
Sugatamhā; Sugatasmā), devā pasīdanti/
= Devā Buddhamhā pañhe pucchitvā pasīdanti.
23. Setelah menggigit kaki guru, anjing [itu] berlari
[ke] rumah.
/ḍasitvā pādaṃ ācariyassa, kukkuro (sunakho; soṇo)
dhāvati nivāsaṃ (gehaṃ; gharaṃ)/
= Kukkuro ācariyassa pādaṃ ḍasitvā gehaṃ dhāvati.
24. Setelah bermain dengan kambing di jalan, kera
memanjat pohon.
/kīḷitvā saha (saddhiṃ) ajena magge (maggamhi;
maggasmiṃ) vānaro (makkaṭo) āruhati rukkhaṃ/
= Vānaro magge ajena saddhiṃ kīḷitvā rukkhaṃ āruhati.
25. Setelah datang dari hutan, petapa menerima pakaian
dari orang baik.
/āgamma vanā (vanamhā; vanasmā; araññā;
araññamhā; araññasmā), tāpaso labhati vatthaṃ
sappurisā (sappurisamhā; sappurisasmā)/
= Tāpaso araññasmā āgamma sappurisamhā vatthaṃ
labhati.
26. Setelah meminum air, anak kecil [itu] memecahkan
mangkuk.
/pivitvā (pibatvā) udakaṃ (jalaṃ), dārako bhindati
pattaṃ/
= Dārako udakaṃ pivitvā pattaṃ bhindati.
27. Setelah menasihati putra-putra dari petani-petani,
setelah bangkit dari tempat-tempat duduk, bhikkhu-
bhikkhu pergi [ke] wihara.
/ovaditvā putte kassakānaṃ, uṭṭhahitvā (uṭṭhāyā) āsanehi,
samaṇā gacchanti vihāraṃ/
= Samaṇā kassakānaṃ putte ovaditvā āsanehi uṭṭhahitvā
vihāraṃ gacchanti.
28. Setelah menyeberang laut, pelaut pergi [ke] pulau.
/taritvā samuddaṃ, nāviko gacchati dīpaṃ/
= Nāviko samuddaṃ taritvā dīpaṃ gacchati.
29. Setelah memanggil paman-paman, anak kecil [itu]
menari di rumah.
/pakkositvā mātule, dārako naccati nivāse (nivāsamhi;
nivāsasmiṃ; gehe; gehamhi; gehasmiṃ; ghare;
gharamhi; gharasmiṃ)/
= Dārako mātule pakkositvā gehamhi naccati.
30. Setelah mencuci pakaian-pakaian [dan] mandi, petani
keluar dari air.
/dhovitvā vatthe (vatthāni) nahāyitvā (nahātvā), kassako
uttarati udakā (udakamhā; udakasmā; jalā; jalamhā;
jalasmā)/
= Kassako vatthāni dhovitvā nahātvā udakasmā uttarati.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 9 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 10 beserta Soal-soal Latihannya:
10
Pelajaran 10
10.1 Infinitif
Sufiks (akhiran) -tuṃ ditambahkan pada akar verba atau bentuk dasar verba dengan atau terkadang tanpa vokal penghubung – i – untuk membentuk infinitif.
pac + i + tuṃ = pacituṃ = untuk memasak
khād + i + tuṃ = khādituṃ = untuk makan
gam + tuṃ = gantuṃ = untuk pergi
dā + tuṃ = dātuṃ = untuk memberikan
ṭhā + tuṃ = ṭhātuṃ = untuk berdiri
(Skt. sthā)
pā + tuṃ = pātuṃ / = untuk minum
pivituṃ
Contoh dalam bentuk kalimat :
1. Kassako khettaṃ kasituṃ icchati.
/petani ladang untuk membajak berharap/
= Petani berharap untuk membajak ladang.
2. Dārako phalāni khādituṃ rukkhaṃ āruhati.
/anak kecil buah-buahan untuk memakan pohon
memanjat/
= Anak kecil memanjat pohon untuk memakan buah-
buahan.
3. Manussā samaṇehi pañhe pucchituṃ vihāraṃ āgacchanti.
/orang-orang dari bhikkhu-bhikkhu pertanyaan-
pertanyaan untuk menanyakan wihara datang/
= Orang-orang datang [ke] wihara untuk menanyakan
pertanyaan-pertanyaan dari bhikkhu-bhikkhu.
4. Kumārā kīḷituṃ mittehi saha samuddaṃ gacchanti.
/anak-anak laki-laki untuk bermain (dengan) teman-
teman dengan laut pergi/
= Anak-anak laki-laki pergi ke laut dengan teman-
teman untuk bermain.
10.2 Latihan 10
10.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Kumārā vanamhi mittehi saha kīḷitvā bhattaṃ bhuñjituṃ
gehaṃ dhāvanti.
2. Migā tiṇaṃ khāditvā udakaṃ pātuṃ pabbatamhā uyyānaṃ
āgacchanti.
3. Vāṇijassa putto bhaṇḍāni āharituṃ rathena nagaraṃ
gacchati.
4. Yācako mātulassa kuddālena āvāṭaṃ khaṇituṃ icchati.
5. Amaccā bhūpālaṃ passituṃ pāsādamhi sannipatanti.
6. Goṇā uyyāne āhiṇḍitvā kassakassa khettaṃ āgacchanti.
7. Upāsakā samaṇānaṃ dānaṃ dātuṃ vihāraṃ pavisanti.
8. Rathena nagaraṃ gantuṃ puriso gehasmā nikkhamati.
9. Brāhmaṇo vejjena saddhiṃ nahāyituṃ udakaṃ otarati.
10. Coro amaccassa gehaṃ pavisituṃ uyyāne āhiṇḍati.
11. Sīho pabbatamhi sayitvā uṭṭhāya migaṃ hantuṃ oruhati.
12. Udakaṃ otaritvā vatthāni dhovituṃ rajako puttaṃ
pakkosati.
13. Tathāgataṃ passitvā vandituṃ upāsako vihāraṃ pavisati.
14. Khettaṃ kasituṃ kassako kuddālaṃ ādāya gehā
nikkhamati.
15. Sarehi mige vijjhituṃ luddakā sunakhehi saha araññaṃ
pavisanti.
16. Narā gāmamhā nikkhamitvā nagare vasituṃ icchanti.
17. Sakuṇe passituṃ amaccā kumārehi saha pabbataṃ
āruhanti.
18. Pabbatasmā rukkhaṃ ākaḍḍhituṃ vāṇijena saha kassako
gacchati.
19. Phalāni khādituṃ makkaṭā rukkhesu caranti.
20. Paṇḍito sugatassa sāvakehi saddhiṃ bhāsituṃ icchati.
21. Samuddaṃ taritvā dīpaṃ gantvā vatthāni āharituṃ vāṇijā
icchanti.
22. Pupphāni saṃharitvā udakena āsiñcituṃ upāsako kumāre
ovadati.
23. Ajassa kāyaṃ hatthehi phusituṃ dārako icchati.
24. Brāhmaṇassa gehe āsanesu nisīdituṃ rajakassa puttā
icchanti.
25. Pātuṃ udakaṃ yācitvā dārako rodati.
10.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Kambing-kambing berkeliaran di taman untuk
meminum air setelah memakan daun-daun.
2. Orang jahat berharap untuk memukul anjing dengan
kaki.
3. Teman-teman pergi [ke] taman untuk bermain dengan
anjing-anjing.
4. Upasaka berharap untuk menasihati putra-putra
setelah datang [ke] rumah.
5. Dewa berharap untuk berbicara dengan Buddha
setelah pergi [ke] wihara.
6. Orang baik berharap untuk memberikan derma
setelah menjaga sila-sila.
7. Babi-babi berlari dari dusun untuk memasuki hutan.
8. Petani meminta cangkul dari pedagang untuk
menggali lubang-lubang di ladang.
9. Upasaka-upasaka berkumpul di wihara untuk
menghormati Buddha.
10. Paman berangkat dari rumah untuk memanggil
nelayan.
11. Petani-petani berharap untuk mendapatkan sapi-sapi
jantan; pedagang-pedagang berharap untuk
mendapatkan kuda-kuda.
12. Raja berharap untuk meninggalkan istana.
13. Orang-orang pergi [ke] hutan untuk mengumpulkan
buah-buahan untuk anak-anak kecil setelah membawa
keranjang-keranjang.
14. Petani mengembara di hutan untuk memotong
rumput (rumput-rumput) untuk sapi-sapi jantan.
15. Orang-orang berharap untuk tinggal di rumah-rumah
di kota dengan putra-putra.
16. Setelah berdiri di atas batu, anak kecil [itu] melihat
bunga-bunga di pohon-pohon.
17. Setelah menerima pakaian dari guru, dokter menjadi
senang.
18. Pemburu memanggil teman untuk menarik kambing
dari hutan.
19. Pelaut memanggil pedagang-pedagang untuk
menyeberang laut.
20. Setelah bangkit dari tempat duduk, orang baik
berharap untuk berbicara dengan bhikkhu.
21. Anak-anak kecil berharap untuk mandi setelah turun
[ke] air.
22. Menteri menaiki kuda untuk memanah rusa-rusa
setelah pergi [ke] hutan.
23. Anak laki-laki berharap untuk memasak nasi untuk
teman-teman dari paman.
24. Serigala-serigala berangkat dari hutan untuk
memasuki ladang-ladang dari petani-petani.
25. Orang-orang berharap untuk melihat objek-objek
dengan [kedua] mata dengan cahaya matahari.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 10:
10
Kunci Jawaban Latihan 10
10.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Kumārā vanamhi mittehi saha kīḷitvā bhattaṃ bhuñjituṃ
gehaṃ dhāvanti.
/anak-anak laki-laki di hutan (dengan) teman-teman
dengan setelah bermain nasi untuk memakan rumah
berlari/
= Anak-anak laki-laki berlari [ke] rumah untuk
memakan nasi setelah bermain dengan teman-teman
di hutan.
= Setelah bermain dengan teman-teman di hutan, anak-
anak laki-laki berlari [ke] rumah untuk memakan nasi.
2. Migā tiṇaṃ khāditvā udakaṃ pātuṃ pabbatamhā uyyānaṃ
āgacchanti.
/rusa-rusa rumput setelah memakan air untuk
meminum dari gunung taman datang/
= Setelah memakan rumput, rusa-rusa datang [ke]
taman dari gunung untuk meminum air.
= Setelah memakan rumput, rusa-rusa datang dari
gunung [ke] taman untuk meminum air.
3. Vāṇijassa putto bhaṇḍāni āharituṃ rathena nagaraṃ
gacchati.
/[kepunyaan] dari pedagang putra barang-barang
untuk membawa serta (dengan) kendaraan kota
pergi/
= Putra pedagang pergi [ke] kota dengan kendaraan
untuk membawa serta barang-barang.
4. Yācako mātulassa kuddālena āvāṭaṃ khaṇituṃ icchati.
/pengemis [kepunyaan] dari paman (dengan) cangkul
lubang untuk menggali berharap/
= Pengemis berharap untuk menggali lubang dengan
cangkul dari paman.
5. Amaccā bhūpālaṃ passituṃ pāsādamhi sannipatanti.
/menteri-menteri raja untuk melihat di istana
berkumpul/
= Menteri-menteri berkumpul di istana untuk melihat
raja.
6. Goṇā uyyāne āhiṇḍitvā kassakassa khettaṃ āgacchanti.
/sapi-sapi jantan di taman setelah berkeliaran
[kepunyaan] dari petani ladang datang/
= Setelah berkeliaran di taman, sapi-sapi jantan
datang [ke] ladang petani.
7. Upāsakā samaṇānaṃ dānaṃ dātuṃ vihāraṃ pavisanti.
/upasaka-upasaka kepada bhikkhu-bhikkhu derma
untuk memberikan wihara memasuki/
= Upasaka-upasaka memasuki wihara untuk
memberikan derma kepada bhikkhu-bhikkhu.
8. Rathena nagaraṃ gantuṃ puriso gehasmā nikkhamati.
/(dengan) kendaraan kota untuk pergi orang (pria)
dari rumah berangkat/
= Orang [itu] berangkat dari rumah untuk pergi ke
kota dengan kendaraan.
9. Brāhmaṇo vejjena saddhiṃ nahāyituṃ udakaṃ otarati.
/brahmana (dengan) dokter dengan untuk mandi
air turun/
= Brahmana turun [ke] air untuk mandi dengan dokter.
10. Coro amaccassa gehaṃ pavisituṃ uyyāne āhiṇḍati.
/pencuri [kepunyaan] dari menteri rumah untuk
memasuki di taman berkeliaran/
= Pencuri berkeliaran di taman untuk memasuki
rumah menteri.
11. Sīho pabbatamhi sayitvā uṭṭhāya migaṃ hantuṃ oruhati.
/singa di gunung setelah tidur setelah bangun rusa
untuk membunuh turun/
= Setelah tidur di gunung [dan] bangun, singa [itu]
turun untuk membunuh rusa.
12. Udakaṃ otaritvā vatthāni dhovituṃ rajako puttaṃ
pakkosati.
/air setelah turun pakaian-pakaian untuk mencuci
dobi pria putra memanggil/
= Dobi pria memanggil putra [-nya] untuk mencuci
pakaian-pakaian setelah turun [ke] air.
13. Tathāgataṃ passitvā vandituṃ upāsako vihāraṃ pavisati.
/Tathagata (Buddha) setelah melihat untuk
menghormati (memberi penghormatan) upasaka
wihara memasuki/
= Setelah melihat Tathagata, upasaka memasuki
wihara untuk memberi penghormatan.
14. Khettaṃ kasituṃ kassako kuddālaṃ ādāya gehā
nikkhamati.
/ladang untuk membajak petani cangkul setelah
membawa dari rumah berangkat/
= Petani berangkat dari rumah setelah membawa
cangkul untuk membajak ladang.
15. Sarehi mige vijjhituṃ luddakā sunakhehi saha araññaṃ
pavisanti.
/dengan anak-anak panah rusa-rusa untuk memanah
pemburu-pemburu (dengan) anjing-anjing dengan
hutan memasuki/
= Pemburu-pemburu memasuki hutan dengan anjing-
anjing untuk memanah rusa-rusa dengan anak-anak
panah.
16. Narā gāmamhā nikkhamitvā nagare vasituṃ icchanti.
/orang-orang (pria-pria) dari dusun setelah berangkat
di kota untuk tinggal berharap/
= Setelah berangkat dari dusun, orang-orang berharap
untuk tinggal di kota.
17. Sakuṇe passituṃ amaccā kumārehi saha pabbataṃ
āruhanti.
/burung-burung untuk melihat menteri-menteri
(dengan) anak-anak laki-laki dengan gunung
menaiki/
= Menteri-menteri menaiki gunung dengan anak-anak
laki-laki untuk melihat burung-burung.
18. Pabbatasmā rukkhaṃ ākaḍḍhituṃ vāṇijena saha kassako
gacchati.
/dari gunung pohon untuk menarik (dengan)
pedagang dengan petani pergi/
= Petani pergi dengan pedagang untuk menarik pohon
dari gunung.
19. Phalāni khādituṃ makkaṭā rukkhesu caranti.
/buah-buahan untuk memakan kera-kera di pohon-
pohon berjalan/
= Kera-kera berjalan di pohon-pohon untuk memakan
buah-buahan.
20. Paṇḍito Sugatassa sāvakehi saddhiṃ bhāsituṃ icchati.
/orang bijaksana [kepunyaan] dari Sugata (Buddha)
(dengan) siswa-siswa dengan untuk berbicara
berharap/
= Orang bijaksana berharap untuk berbicara dengan
siswa-siswa Sugata.
21. Samuddaṃ taritvā dīpaṃ gantvā vatthāni āharituṃ vāṇijā
icchanti.
/laut setelah menyeberang pulau setelah pergi
pakaian-pakaian untuk membawa serta pedagang-
pedagang berharap/
= Setelah menyeberang laut [dan] pergi [ke] pulau,
pedagang-pedagang berharap untuk membawa serta
pakaian-pakaian.
22. Pupphāni saṃharitvā udakena āsiñcituṃ upāsako kumāre
ovadati.
/bunga-bunga setelah mengumpulkan (dengan) air
untuk menyiram upasaka anak-anak laki-laki
menganjurkan/
= Upasaka menganjurkan anak-anak laki-laki untuk
menyiram dengan air setelah mengumpulkan bunga-
bunga.
23. Ajassa kāyaṃ hatthehi phusituṃ dārako icchati.
/[kepunyaan] dari kambing tubuh (dengan) [kedua]
tangan untuk menyentuh anak kecil berharap/
= Anak kecil [itu] berharap untuk menyentuh tubuh
kambing dengan [kedua] tangan [-nya].
24. Brāhmaṇassa gehe āsanesu nisīdituṃ rajakassa puttā
icchanti.
/[kepunyaan] dari brahmana di rumah di tempat-
tempat duduk untuk duduk [kepunyaan] dari dobi
pria putra-putra berharap/
= Putra-putra dari dobi pria berharap untuk duduk di
tempat-tempat duduk di rumah brahmana.
25. Pātuṃ udakaṃ yācitvā dārako rodati.
/untuk minum air setelah meminta anak kecil
menangis/
= Anak kecil menangis setelah meminta air untuk
minum.
10.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Kambing-kambing berkeliaran di taman untuk
meminum air setelah memakan daun-daun.
/ajā āhiṇḍanti uyyāne (uyyānamhi; uyyānasmiṃ)
pātuṃ (pivituṃ) udakaṃ (jalaṃ) khāditvā (bhuñjitvā;
bhutvā) paṇṇe (paṇṇāni)/
= Ajā paṇṇāni khāditvā udakaṃ pātuṃ uyyāne āhiṇḍanti.
2. Orang jahat berharap untuk memukul anjing dengan
kaki.
/asappuriso icchati paharituṃ kukkuraṃ (sunakhaṃ;
soṇaṃ) pādena/
= Asappuriso pādena kukkuraṃ paharituṃ icchati.
3. Teman-teman pergi [ke] taman untuk bermain dengan
anjing-anjing.
/sahāyā (sahāyakā; mittā) gacchanti uyyānaṃ kīḷituṃ saha
(saddhiṃ) kukkurehi (sunakehi; soṇehi)/
= Mittā kukkurehi saddhiṃ kīḷituṃ uyyānaṃ gacchanti.
4. Upasaka berharap untuk menasihati putra-putra
setelah datang [ke] rumah.
/upāsako icchati ovadituṃ (anusāsituṃ) putte āgamma
(āgantvā) nivāsaṃ (gehaṃ; gharaṃ)/
= Upāsako gehaṃ āgamma putte anusāsituṃ icchati.
5. Dewa berharap untuk berbicara dengan Buddha
setelah pergi [ke] wihara.
/devo (suro) icchati bhāsituṃ saha (saddhiṃ) Buddhena
(Tathāgatena; Sugatena) gantvā vihāraṃ.
= Devo vihāraṃ gantvā Buddhena saha bhāsituṃ icchati.
6. Orang baik berharap untuk memberikan derma
setelah menjaga sila-sila.
/sappuriso icchati dātuṃ dānaṃ rakkhitvā sīle (sīlāni)/
= Sappuriso sīlāni rakkhitvā dānaṃ dātuṃ icchati.
7. Babi-babi berlari dari dusun untuk memasuki hutan.
/varāhā (sūkarā) dhāvanti gāmā (gāmamhā; gāmasmā)
pavisituṃ vanaṃ (araññaṃ)/
= Sūkarā araññaṃ pavisituṃ gāmasmā dhāvanti.
8. Petani meminta cangkul dari pedagang untuk
menggali lubang-lubang di ladang.
/kassako yācati kuddālaṃ vāṇijā (vāṇijamhā; vāṇijasmā)
khaṇituṃ āvāṭe khette (khettamhi; khettasmiṃ)/
= Kassako khettasmiṃ āvāṭe khaṇituṃ vāṇijamhā
kuddālaṃ yācati.
9. Upasaka-upasaka berkumpul di wihara untuk
menghormati Buddha.
/upāsakā sannipatanti vihāre (vihāramhi; vihārasmiṃ)
vandituṃ Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ)/
= Upāsakā Buddhaṃ vandituṃ vihāramhi sannipatanti.
10. Paman berangkat dari rumah untuk memanggil
nelayan.
/mātūlo nikkhamati nivāsā (nivāsamhā; nivāsasmā; gehā;
gehamhā; gehasmā; gharā; gharamhā; gharasmā)
pakkosituṃ dhīvaraṃ/
= Mātūlo dhīvaraṃ pakkosituṃ gehasmā nikkhamati.
11. Petani-petani berharap untuk mendapatkan sapi-sapi
jantan; pedagang-pedagang berharap untuk
mendapatkan kuda-kuda.
/kassakā icchanti labhituṃ goṇe; vāṇijā icchanti labhituṃ
asse/
= Kassakā goṇe labhituṃ icchanti; vāṇijā asse labhituṃ
icchanti.
12. Raja berharap untuk meninggalkan istana.
/bhūpālo icchati pajahituṃ pāsādaṃ/
= Bhūpālo pāsādaṃ pajahituṃ icchati.
13. Orang-orang pergi [ke] hutan untuk mengumpulkan
buah-buahan untuk anak-anak kecil setelah membawa
keranjang-keranjang.
/manussā (narā; purisā) gacchanti vanaṃ (araññaṃ)
saṃharituṃ phale (phalāni) dārakānaṃ ādāya piṭake/
= Manussā piṭake ādāya dārakānaṃ phalāni saṃharituṃ
araññaṃ gacchanti.
14. Petani berkeliaran di hutan untuk memotong
rumput (rumput-rumput) untuk sapi-sapi jantan.
/kassako āhiṇḍati vane (vanamhi; vanasmiṃ; araññe;
araññamhi; araññasmiṃ) chindituṃ tiṇaṃ (tiṇāni)
goṇānaṃ/
= Kassako goṇānaṃ tiṇaṃ chindituṃ araññasmiṃ āhiṇḍati.
15. Orang-orang berharap untuk tinggal di rumah-rumah
di kota dengan putra-putra.
/manussā (narā; purisā) icchanti vasituṃ nivāsesu
(gehesu; gharesu) nagare (nagaramhi; nagarasmiṃ) saha
(saddhiṃ) puttehi/
= Manussā puttehi saha nagare gehesu vasituṃ icchanti.
16. Setelah berdiri di atas batu, anak kecil [itu] melihat
bunga-bunga di pohon-pohon.
/ṭhatvā pāsāṇe (pāsāṇamhi; pāsāṇasmiṃ), dārako passati
pupphe (pupphāni; kusume; kusumāni) rukkhesu/
= Pāsāṇamhi ṭhatvā dārako rukkhesu pupphāni passati.
= Dārako pāsāṇamhi ṭhatvā rukkhesu pupphāni passati.
17. Setelah menerima pakaian dari guru, dokter menjadi
senang.
/labhitvā sāṭakaṃ ācariyā (ācariyamhā; ācariyasmā), vejjo
pasīdati/
= Sāṭakaṃ labhitvā ācariyasmā vejjo pasīdati.
= Vejjo ācariyasmā sāṭakaṃ labhitvā pasīdati.
18. Pemburu memanggil teman untuk menarik kambing
dari hutan.
/luddako pakkosati sahāyaṃ (sahāyakaṃ; mittaṃ)
ākaḍḍhituṃ ajaṃ vanā (vanamhā; vanasmā; araññā;
araññamhā; araññasmā)/
= Luddako araññamhā ajaṃ ākaḍḍhituṃ mittaṃ pakkosati.
19. Pelaut memanggil pedagang-pedagang untuk
menyeberang laut.
/nāviko pakkosati vāṇije tarituṃ samuddāṃ/
= Nāviko samuddāṃ tarituṃ vāṇije pakkosati.
20. Setelah bangkit dari tempat duduk, orang baik
berharap untuk berbicara dengan bhikkhu.
/uṭṭhahitvā (uṭṭhāya) āsanā (āsanamhā; āsanasmā),
sappuriso icchati bhāsituṃ saha (saddhiṃ) samaṇena/
= Āsanasmā uṭṭhāya sappuriso samaṇena saha bhāsituṃ
icchati.
= Sappuriso āsanasmā uṭṭhāya samaṇena saha bhāsituṃ
icchati.
21. Anak-anak kecil berharap untuk mandi setelah turun
[ke] air.
/dārakā icchanti nahāyituṃ oruyha (otaritvā) udakaṃ
(jalaṃ)/
= Dārakā udakaṃ oruyha nahāyituṃ icchanti.
22. Menteri menaiki kuda untuk memanah rusa-rusa
setelah pergi [ke] hutan.
/amacco āruhati assaṃ vijjhituṃ mige gantvā vanaṃ
(araññaṃ)/
= Amacco araññaṃ gantvā mige vijjhituṃ assaṃ āruhati.
23. Anak laki-laki berharap untuk memasak nasi untuk
teman-teman dari paman.
/kumāro icchati pacituṃ bhattaṃ (odanaṃ) sahāyānaṃ
(sahāyakānaṃ; mittānaṃ) mātulassa/
= Kumāro mātulassa mittānaṃ bhattaṃ pacituṃ icchati.
24. Serigala-serigala berangkat dari hutan untuk
memasuki ladang-ladang dari petani-petani.
/sigālā nikkhamanti vanā (vanamhā; vanasmā; araññā;
araññamhā; araññasmā) pavisituṃ khette (khettāni)
kassakānaṃ/
= Sigālā kassakānaṃ khettāni pavisituṃ araññasmā
nikkhamanti.
25. Orang-orang berharap untuk melihat objek-objek
dengan [kedua] mata dengan cahaya matahari.
/manussā (narā; purisā) icchanti passituṃ rūpe (rūpāni)
nayanehi (locanehi) ālokena suriyassa/
= Manussā suriyassa ālokena locanehi rūpāni passituṃ
icchanti.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 10 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami Bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Berikut ini adalah pemaparan Pelajaran 11 beserta Soal-soal Latihannya:
11
Pelajaran 11
11.1 Kosakata
11.1.1 Nomina-nomina Netral yang Berakhir dengan Huruf
-a
āpaṇa = toko; pasar
puñña = jasa; kebajikan; kebaikan; pahala
pāpa = keburukan; kejahatan
kamma = kamma; perbuatan; pekerjaan
kusala = kebaikan; kebajikan
akusala = keburukan; kejahatan
dhana = kekayaan; uang
dhañña = jagung
bīja = biji
dussa = kain
cīvara = jubah
mūla = akar; uang
rukkhamūla = kaki pohon
tuṇḍa = paruh
vetana = upah; gaji; bayaran
paduma = bunga teratai
gīta = lagu
suvaṇṇa/hirañña = emas
sacca = kebenaran
pānīya = air minum
citta = batin
11.1.2 Verba-verba
pariyesati = mencari
ārabhati = memulai
ussahati = mencoba; berusaha
upasaṅkamati = menghampiri; mendekati
adhigacchati = memahami; mencapai
gāyati = bernyanyi
āmasati = menyentuh; membelai
bhāyati = takut
cavati = meninggal; wafat
uppajjati = dilahirkan
khipati = melempar; membuang
vapati = menaburkan
ākaṅkhati = berharap
sibbati = menjahit
11.2 Partisip Kala Kini yang Sedang Berlangsung
(Present Participle)
Partisip Kala Kini yang Sedang Berlangsung (verba-verba kolom keempat bentuk kini yang menyatakan perbuatan/pekerjaan/ kegiatan sedang berlangsung, yang berakhiran –ing dalam tata bahasa Inggris) dibentuk dengan menambahkan –nta/māna pada bentuk dasar verba. [Verba-verba ini] berfungsi sebagai adjektiva-adjektiva (kata-kata sifat) dan menyelaraskan dengan gender (jenis kelamin), jumlah, dan kasus dengan nomina-nomina yang diterangkan.
[Verba-verba ini] dideklinasikan (ditasrifkan) seperti nomina-nomina yang berakhir dengan huruf –a dalam maskulin dan netral. (Karena sejauh ini gender feminin belum diperkenalkan, gender feminin dari partisip kala kini sedang akan dijelaskan di Pelajaran 21).
paca + nta/māna = pacanta/pacamāna = sedang memasak
gaccha + nta/māna = gacchanta/gacchamāna = sedang pergi
bhuñja + nta/māna = bhuñjanta/bhuñjamāna = sedang
makan
tiṭṭha + nta/māna = tiṭṭhanta/tiṭṭhamāna = sedang berdiri
vihara + nta/māna = viharanta/viharamāna = sedang berada
(di)
Contoh dalam bentuk kalimat:
Tunggal:
1. Bhattaṃ pacanto (pacamāno) puriso hasati. (Nom.)
/nasi yang sedang memasak pria (orang) tertawa/
= Orang yang sedang memasak nasi [itu] tertawa.
2. Vejjo bhattaṃ pacantaṃ (pacamānaṃ) purisaṃ pakkosati.
(Akus.)
/dokter nasi yang sedang memasak pria (orang)
memanggil/
= Dokter memanggil orang yang sedang memasak nasi.
3. Vejjo bhattaṃ pacantena (pacamānena) purisena saha
bhāsati. (Inst.)
/dokter nasi (dengan) yang sedang memasak (dengan)
pria (orang) dengan berbicara/
= Dokter berbicara dengan orang yang sedang memasak
nasi.
Jamak:
1. Bhattaṃ pacantā (pacamānā) purisā hasanti. (Nom.)
/nasi yang sedang memasak pria-pria (orang-orang)
tertawa/
= Orang-orang yang sedang memasak nasi [itu] tertawa.
2. Vejjo bhattaṃ pacante (pacamāne) purise pakkosati.
(Akus.)
/dokter nasi yang sedang memasak pria-pria (orang-
orang) memanggil/
= Dokter memanggil orang-orang yang sedang
memasak nasi.
3. Vejjo bhattaṃ pacantehi (pacamānehi) purisehi saha
bhāsati. (Inst.)
/dokter nasi (dengan) yang sedang memasak (dengan)
pria-pria (orang-orang) dengan berbicara/
= Dokter berbicara dengan orang-orang yang sedang
memasak nasi.
Dengan cara yang sama, partisip kala kini sedang bisa dideklinasikan dalam semua kasus untuk menyelaraskan dengan kata-kata benda yang diterangkan.
11.3 Latihan 11
11.3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Pānīyaṃ yācitvā rodanto dārako mañcamhā patati.
2. Vatthāni labhituṃ icchanto vāṇijo āpaṇaṃ gacchati.
3. Upāsako padumāni ādāya vihāraṃ gacchamāno Buddhaṃ
disvā pasīdati.
4. Sakuṇo tuṇḍena phalaṃ haranto rukkhasmā uppatati.
5. Cīvaraṃ pariyesantassa samaṇassa ācariyo cīvaraṃ dadāti.
6. Araññe āhiṇḍanto luddako dhāvantaṃ migaṃ passitvā
sarena vijjhati.
7. Uyyāne āhiṇḍamānamhā kumāramhā brāhmaṇo padumāni
yācati.
8. Rathena gacchamānehi amaccehi saha ācariyo hasati.
9. Dānaṃ dadamānā sīlāni rakkhamānā manussā sagge
uppajjanti.
10. Dhaññaṃ ākaṅkhantassa purisassa dhanaṃ dātuṃ vāṇijo
icchati.
11. Goṇe hanantā rukkhe chindantā asappurisā dhanaṃ
saṃharituṃ ussahanti.
12. Vihāraṃ upasaṅkamanto Buddho dhammaṃ bhāsamāne
sāvake passati.
13. Rukkhamūle nisīditvā gītāni gāyantā kumārā naccituṃ
ārabhanti.
14. Suvaṇṇaṃ labhituṃ ussahantā manussā pabbatasmiṃ
āvāṭe khaṇanti.
15. Udakaṃ pātuṃ icchanto sīho udakaṃ pariyesamāno
vanamhi carati.
16. Vetanaṃ labhituṃ ākaṅkhamāno naro rajakāya dussāni
dhovati.
17. Samaṇehi saha bhāsantā upāsakā saccaṃ adhigantuṃ
ussahanti.
18. Magge sayantaṃ sunakhaṃ udakena āsiñcitvā dārako
hasati.
19. Sīlaṃ rakkhantā sappurisā manussalokā cavitvā devaloke
uppajjanti.
20. Dhanaṃ saṃharituṃ ussahanto vāṇijo samuddaṃ taritvā
dīpaṃ gantuṃ ārabhati.
21. Goṇe pariyesamāno vane āhiṇḍanto kassako sīhaṃ disvā
bhāyati.
22. Rukkhesu nisīditvā phalāni bhuñjamānā kumārā gītaṃ
gāyanti.
23. Cittaṃ pasīditvā dhammaṃ adhigantuṃ ussahantā narā
sagge uppajjanti.
24. Tuṇḍena piṭakamhā macchaṃ ākaḍḍhituṃ icchanto kāko
sunakhamhā bhāyati.
25. Khettaṃ kasitvā bijāni vapanto kassako dhaññaṃ labhituṃ
ākaṅkhati.
26. Suriyassa ālokena locanehi rūpāni passantā manussā loke
jīvanti.
27. Rukkhamūle nisīditvā cīvaraṃ sibbantena samaṇena
saddhiṃ upāsako bhāsati.
28. Rukkhamūle sayantassa yācakassa kāye paṇṇāni patanti.
29. Vāṇijassa mūlaṃ datvā asse labhituṃ amacco ussahati.
30. Khīraṃ pivitvā hasamāno dārako pattaṃ mañcasmiṃ
khipati.
11.3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Orang yang sedang mencuci pakaian-pakaian,
berbicara dengan anak laki-laki yang sedang pergi di
jalan.
2. Brahmana melihat rusa yang sedang keluar dari
hutan untuk meminum air.
3. Kambing-kambing memakan daun-daun yang sedang
berguguran dari pohon-pohon di taman.
4. Orang-orang jahat berharap untuk melihat pemburu-
pemburu yang sedang membunuh rusa-rusa.
5. Petani melihat burung-burung yang sedang memakan
biji-biji di ladang.
6. Bhikkhu-bhikkhu yang sedang memasuki kota
berharap untuk menghormati Buddha yang sedang
berada di wihara.
7. Anak kecil yang sedang berdiri di atas tangga melihat
kera-kera yang sedang duduk di atas pohon.
8. Anak-anak laki-laki memberikan nasi kepada ikan-
ikan yang sedang berjalan (bergerak) di dalam air.
9. Pelaut yang sedang berharap untuk menyeberang laut
meminta uang dari raja.
10. Orang-orang melihat dengan [kedua] mata cahaya
bulan yang sedang jatuh di laut.
11. Upasaka-upasaka berusaha untuk memberikan jubah-
jubah kepada bhikkhu-bhikkhu yang sedang tinggal di
wihara.
12. Setelah memberikan derma kepada bhikkhu-bhikkhu,
orang-orang baik yang sedang mengharapkan pahala,
menjaga sila-sila.
13. Orang [itu] berjalan di atas daun-daun yang sedang
berguguran dari pohon-pohon di hutan.
14. Paman memberikan bunga teratai kepada anak kecil
yang sedang mencari bunga-bunga.
15. Setelah memberikan sedikit (thokaṃ) jagung kepada
pengemis, nelayan memasuki rumah.
16. Menteri memberikan biji-biji kepada petani-petani
yang sedang membajak ladang-ladang.
17. Anjing [itu] mencoba untuk menggigit tangan dari
orang yang sedang membelai tubuh [-nya].
18. Siswa-siswa Buddha menanyai anak kecil yang
sedang menangis di jalan.
19. Teman dari paman memanggil anak-anak laki-laki
yang sedang menyanyikan lagu-lagu setelah duduk di
kaki pohon.
20. Orang-orang baik memberikan nasi kepada bhikkhu-
bhikkhu yang sedang menghampiri rumah-rumah.
21. Orang-orang bijaksana yang sedang berharap untuk
dilahirkan di surga, menjaga sila.
22. Setelah melihat serigala yang sedang mendekati
dusun, petani mencoba untuk memukul dengan batu.
23. Upasaka-upasaka yang sedang mengucapkan
kebenaran mencoba untuk memahami Dhamma.
24. Setelah mencuci mangkuk dengan air, petapa [itu]
mencari air minum.
25. Orang-orang bijaksana yang sedang menjaga sila-sila
mulai untuk memahami Dhamma (kebenaran).
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 11:
11
Kunci Jawaban Latihan 11
11.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Pānīyaṃ yācitvā rodanto dārako mañcamhā patati.
/air minum setelah meminta yang sedang menangis
anak kecil dari ranjang jatuh/
= Setelah meminta air minum, anak kecil yang sedang
menangis [itu] terjatuh dari ranjang.
2. Vatthāni labhituṃ icchanto vāṇijo āpaṇaṃ gacchati.
/pakaian-pakaian untuk mendapatkan yang sedang
berharap pedagang toko pergi/
= Pedagang yang sedang berharap untuk
mendapatkan pakaian-pakaian, pergi [ke] toko.
3. Upāsako padumāni ādāya vihāraṃ gacchamāno
Buddhaṃ disvā pasīdati.
/upasaka bunga-bunga teratai setelah membawa
wihara yang sedang pergi Buddha setelah melihat
menjadi senang/
= Setelah membawa bunga-bunga teratai [dan]
melihat Buddha, upasaka yang sedang pergi ke
wihara menjadi senang.
4. Sakuṇo tuṇḍena phalaṃ haranto rukkhasmā uppatati.
/burung (dengan) paruh buah yang sedang membawa
dari pohon terbang/
= Burung yang sedang membawa buah dengan paruh
[-nya], terbang dari pohon.
5. Cīvaraṃ pariyesantassa samaṇassa ācariyo cīvaraṃ
dadāti.
/jubah yang sedang mencari kepada bhikkhu guru
jubah memberikan/
= Guru memberikan jubah kepada bhikkhu yang
sedang mencari jubah.
6. Araññe āhiṇḍanto luddako dhāvantaṃ migaṃ passitvā
sarena vijjhati.
/di hutan yang sedang berkeliaran pemburu yang
sedang berlari rusa setelah melihat (dengan) anak
panah memanah/
= Pemburu yang sedang berkeliaran di hutan, setelah
melihat rusa yang sedang berlari, memanah dengan
anak panah.
7. Uyyāne āhiṇḍamānamhā kumāramhā brāhmaṇo
padumāni yācati.
/di taman yang sedang berkeliaran dari anak laki-laki
brahmana bunga-bunga teratai meminta/
= Brahmana meminta bunga-bunga teratai dari anak
laki-laki yang sedang berkeliaran di taman.
8. Rathena gacchamānehi amaccehi saha ācariyo hasati.
/(dengan) kendaraan yang sedang pergi (dengan)
menteri-menteri dengan guru tertawa/
= Guru tertawa dengan menteri-menteri yang sedang
pergi dengan kendaraan.
9. Dānaṃ dadamānā sīlāni rakkhamānā manussā sagge
uppajjanti.
/derma yang sedang memberikan sila-sila yang
sedang menjaga orang-orang di surga dilahirkan/
= Orang-orang yang sedang memberikan derma [dan]
menjaga sila-sila, dilahirkan di surga.
10. Dhaññaṃ ākaṅkhantassa purisassa dhanaṃ dātuṃ vāṇijo
icchati.
/jagung yang sedang mengharapkan kepada orang
uang untuk memberikan pedagang berharap/
= Pedagang berharap untuk memberikan uang kepada
orang yang sedang mengharapkan jagung.
11. Goṇe hanantā rukkhe chindantā asappurisā dhanaṃ
saṃharituṃ ussahanti.
/sapi-sapi jantan yang sedang membunuh pohon-
pohon yang sedang menebang orang-orang jahat
kekayaan untuk mengumpulkan berusaha/
= Orang-orang jahat yang sedang membunuh sapi-sapi
jantan [dan] menebang pohon-pohon, berusaha
untuk mengumpulkan kekayaan.
12. Vihāraṃ upasaṅkamanto Buddho dhammaṃ bhāsamāne
sāvake passati.
/wihara yang sedang mendekati Buddha Dhamma
yang sedang berdiskusi siswa-siswa melihat/
= Buddha yang sedang mendekati wihara, melihat
siswa-siswa yang sedang berdiskusi Dhamma.
13. Rukkhamūle nisīditvā gītāni gāyantā kumārā naccituṃ
ārabhanti.
/di kaki pohon setelah duduk lagu-lagu yang sedang
menyanyikan anak-anak laki-laki untuk menari
mulai/
= Setelah duduk di kaki pohon, anak-anak laki-laki
yang sedang menyanyikan lagu-lagu, mulai untuk
menari.
14. Suvaṇṇaṃ labhituṃ ussahantā manussā pabbatasmiṃ
āvāṭe khaṇanti.
/emas untuk mendapatkan yang sedang berusaha
orang-orang di gunung lubang-lubang menggali/
= Orang-orang yang sedang berusaha untuk
mendapatkan emas, menggali lubang-lubang di
gunung.
15. Udakaṃ pātuṃ icchanto sīho udakaṃ pariyesamāno
vanamhi carati.
/air untuk meminum yang sedang berharap singa air
yang sedang mencari di hutan berjalan/
= Singa yang sedang berharap untuk meminum air,
berjalan di hutan, sedang mencari air.
16. Vetanaṃ labhituṃ ākaṅkhamāno naro rajakāya dussāni
dhovati.
/gaji untuk mendapatkan yang sedang berharap orang
untuk dobi pria kain-kain mencuci/
= Orang yang sedang berharap untuk mendapatkan
gaji, mencuci kain-kain untuk dobi pria.
17. Samaṇehi saha bhāsantā upāsakā saccaṃ adhigantuṃ
ussahanti.
/(dengan) bhikkhu-bhikkhu dengan yang sedang
berbicara upasaka-upasaka kebenaran untuk
memahami berusaha/
= Upasaka-upasaka yang sedang berbicara dengan
bhikkhu-bhikkhu, berusaha untuk memahami
kebenaran.
18. Magge sayantaṃ sunakhaṃ udakena āsiñcitvā dārako
hasati.
/di jalan yang sedang tidur anjing (dengan) air setelah
menyiram anak kecil tertawa/
= Anak kecil [itu] tertawa setelah menyiram anjing
yang sedang tidur di jalan dengan air.
19. Sīlaṃ rakkhantā sappurisā manussalokā cavitvā
devaloke uppajjanti.
/sila yang sedang menjaga orang-orang baik dari alam
manusia setelah meninggal di alam surga
dilahirkan/
= Orang-orang baik yang sedang menjaga sila, setelah
meninggal dari alam manusia, dilahirkan di alam
surga.
= Setelah meninggal dari alam manusia, orang-orang
baik yang sedang menjaga sila, dilahirkan di alam
surga.
20. Dhanaṃ saṃharituṃ ussahanto vāṇijo samuddaṃ taritvā
dīpaṃ gantuṃ ārabhati.
/kekayaan untuk mengumpulkan yang sedang
berusaha pedagang laut setelah menyeberang pulau
untuk pergi mulai/
= Setelah menyeberang laut, pedagang yang sedang
berusaha untuk mengumpulkan kekayaan, mulai
untuk pergi [ke] pulau.
= Pedagang yang sedang berusaha untuk
mengumpulkan kekayaan, mulai untuk pergi [ke]
pulau setelah menyeberang laut.
= Pedagang yang sedang berusaha untuk
mengumpulkan kekayaan, setelah menyeberang
laut, mulai untuk pergi [ke] pulau.
21. Goṇe pariyesamāno vane āhiṇḍanto kassako sīhaṃ disvā
bhāyati.
/sapi-sapi jantan yang sedang mencari di hutan yang
sedang berkeliaran petani singa setelah melihat
takut/
= Petani yang sedang berkeliaran di hutan [dan] sedang
mencari sapi-sapi jantan, takut setelah melihat
singa.
22. Rukkhesu nisīditvā phalāni bhuñjamānā kumārā gītaṃ
gāyanti.
/di pohon-pohon setelah duduk buah-buahan yang
sedang memakan anak-anak laki-laki lagu
menyanyikan/
= Setelah duduk di pohon-pohon, anak-anak laki-laki
yang sedang memakan buah-buahan, menyanyikan
lagu.
23. Cittaṃ pasīditvā dhammaṃ adhigantuṃ ussahantā narā
sagge uppajjanti.
/batin setelah menjadi senang Dhamma untuk
memahami yang sedang berusaha orang-orang di
surga dilahirkan/
= Setelah batin menjadi senang, orang-orang yang
sedang berusaha untuk memahami Dhamma,
dilahirkan di surga.
24. Tuṇḍena piṭakamhā macchaṃ ākaḍḍhituṃ icchanto kāko
sunakhamhā bhāyati.
/(dengan) paruh dari keranjang ikan untuk menarik
yang sedang berharap burung gagak dari anjing
takut/
= Burung gagak yang sedang berharap untuk menarik
ikan dari keranjang dengan paruh [-nya], takut dari
anjing.
25. Khettaṃ kasitvā bījāni vapanto kassako dhaññaṃ
labhituṃ ākaṅkhati.
/ladang setelah membajak biji-biji yang sedang
menaburkan petani jagung untuk mendapatkan
berharap/
= Setelah membajak ladang, petani yang sedang
menaburkan biji-biji, berharap untuk mendapatkan
jagung.
26. Suriyassa ālokena locanehi rūpāni passantā manussā
loke jīvanti.
/[kepunyaan] dari matahari (dengan) cahaya (dengan)
[kedua] mata objek-objek yang sedang melihat
orang-orang di dunia hidup/
= Orang-orang yang sedang melihat objek-objek
dengan [kedua] mata [dan] dengan cahaya matahari,
hidup di dunia.
27. Rukkhamūle nisīditvā cīvaraṃ sibbantena samaṇena
saddhiṃ upāsako bhāsati.
/di kaki pohon setelah duduk jubah yang sedang
menjahit (dengan) bhikkhu dengan upasaka
berbicara/
= Upasaka berbicara dengan bhikkhu yang sedang
menjahit jubah setelah duduk di kaki pohon.
= Setelah duduk di kaki pohon, upasaka berbicara
dengan bhikkhu yang sedang menjahit jubah.
28. Rukkhamūle sayantassa yācakassa kāye paṇṇāni
patanti.
/di kaki pohon yang sedang tidur [kepunyaan] dari
pengemis di atas tubuh daun-daun jatuh/
= Daun-daun jatuh di atas tubuh pengemis yang
sedang tidur di kaki pohon.
29. Vāṇijassa mūlaṃ datvā asse labhituṃ amacco ussahati.
/kepada pedagang uang setelah memberikan kuda-
kuda untuk mendapatkan menteri berusaha/
= Menteri berusaha untuk mendapatkan kuda-kuda
setelah memberikan uang kepada pedagang.
30. Khīraṃ pivitvā hasamāno dārako pattaṃ mañcasmiṃ
khipati.
/susu setelah meminum yang sedang tertawa anak
kecil mangkuk di atas ranjang membuang/
= Setelah meminum susu, anak kecil yang sedang
tertawa [itu] membuang mangkuk di atas ranjang.
11.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Orang yang sedang mencuci pakaian-pakaian,
berbicara dengan anak laki-laki yang sedang pergi di
jalan.
/manusso (naro; puriso) dhovanto (dhovamāno) vatthe
(vatthāni; sāṭake) bhāsati saha (saddhiṃ) kumārena
gacchantena (gacchamānena) magge (maggamhi;
maggasmiṃ)/
= Vatthāni dhovanto puriso magge gacchamānena
kumārena saha bhāsati.
2. Brahmana melihat rusa yang sedang keluar dari
hutan untuk meminum air.
/brāhmaṇo passati migaṃ nikkhamantaṃ
(nikkhamānaṃ) vanā (vanamhā; vanasmā; araññā;
araññamhā; araññasmā) pātuṃ udakaṃ (jalaṃ)/
= Brāhmaṇo udakaṃ pātuṃ vanasmā nikkhamantaṃ
migaṃ passati.
3. Kambing-kambing memakan daun-daun yang sedang
berguguran dari pohon-pohon di taman.
/ajā khādanti (bhuñjanti) paṇṇe (paṇṇāni) patante
(patamāne; patantāni; patamānāni) rukkhehi uyyāne
(uyyānamhi; uyyānasmiṃ)/
= Ajā uyyānamhi rukkhehi patamānāni paṇṇāni
khādanti.
4. Orang-orang jahat berharap untuk melihat pemburu-
pemburu yang sedang membunuh rusa-rusa.
/asappurisā icchanti passituṃ luddake hanante
(hanamāne) mige/
= Asappurisā mige hanante luddake passituṃ icchanti.
5. Petani melihat burung-burung yang sedang memakan
biji-biji di ladang.
/kassako passati sakuṇe khādante (khādamāne;
bhuñjante; bhuñjamāne) bīje (bījāni) khette
(khettamhi; khettasmiṃ)/
= Kassako khettasmiṃ bījāni khādamāne sakuṇe
passati.
6. Bhikkhu-bhikkhu yang sedang memasuki kota
berharap untuk menghormati Buddha yang sedang
berada di wihara.
/samaṇā pavisantā (pavisamānā) nagaraṃ icchanti
vandituṃ Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ) viharantaṃ
(viharamānaṃ) vihāre (vihāramhi; vihārasmiṃ)/
= Nagaraṃ pavisantā samaṇā vihāre viharamānaṃ
Buddhaṃ vandituṃ icchanti.
7. Anak kecil yang sedang berdiri di atas tangga, melihat
kera-kera yang sedang duduk di atas pohon.
/dārako tiṭṭhanto sopāne (sopānamhi; sopānasmiṃ)
passati vānare (makkaṭe) nisīdante (nisīdamāne)
rukkhe (rukkhamhi; rukkhasmiṃ)/
= Sopānamhi tiṭṭhanto dārako rukkhe nisīdamāne vānare
passati.
8. Anak-anak laki-laki memberikan nasi kepada ikan-
ikan yang sedang berjalan (bergerak) di dalam air.
/kumārā dadanti bhattaṃ (odanaṃ) macchānaṃ
carantānaṃ (caramānānaṃ) udake (udakamhi;
udakasmiṃ; jale; jalamhi; jalasmiṃ)/
= Kumārā udake carantānaṃ macchānaṃ bhattaṃ
dadanti.
= Udake carantānaṃ macchānaṃ kumārā bhattaṃ
dadanti.
9. Pelaut yang sedang berharap untuk menyeberang laut,
meminta uang dari raja.
/nāviko ākaṅkhanto (ākaṅkhamāno; icchanto;
icchamāno) tarituṃ samuddaṃ yācati mūlaṃ bhūpālā
(bhūpālamhā; bhūpālasmā)/
= Samuddaṃ tarituṃ ākaṅkhamāno nāviko bhūpālamhā
mūlaṃ yācati.
10. Orang-orang melihat dengan [kedua] mata cahaya
bulan yang sedang jatuh di laut.
/manussā (narā; purisā) passanti nayanehi (locanehi)
ālokaṃ candassa patantaṃ (patamānaṃ) samudde
(samuddamhi; samuddasmiṃ)/
= Manussā samuddasmiṃ patantaṃ candassa ālokaṃ
locanehi passanti.
11. Upasaka-upasaka berusaha untuk memberikan jubah-
jubah kepada bhikkhu-bhikkhu yang sedang tinggal di
wihara.
/upāsakā ussahanti dātuṃ cīvare samaṇānaṃ
vasantānaṃ ( vasamānānaṃ) vihāre (vihāramhi;
vihārasmiṃ)/
= Upāsakā vihāramhi vasamānānaṃ samaṇānaṃ cīvare
dātuṃ ussahanti.
12. Setelah memberikan derma kepada bhikkhu-bhikkhu,
orang-orang baik yang sedang mengharapkan pahala,
menjaga sila-sila.
/datvā dānaṃ samaṇānaṃ, sappurisā icchantā
(icchamānā; ākaṅkhantā; ākaṅkhamānā) puññaṃ,
rakkhanti sīle (sīlāni)/
= Puññaṃ icchantā sappurisā samaṇānaṃ dānaṃ datvā
sīlāni rakkhanti.
13. Orang [itu] berjalan di atas daun-daun yang sedang
berguguran dari pohon-pohon di hutan.
/manusso (naro; puriso) carati paṇṇesu patantesu
(patamānesu) rukkhehi vane (vanamhi; vanasmiṃ;
araññe; araññamhi; araññasmiṃ)/
= Naro araññe rukkhehi patamānesu paṇṇesu carati.
= Rukkhehi patamānesu paṇṇesu naro araññe carati.
14. Paman memberikan bunga teratai kepada anak kecil
yang sedang mencari bunga-bunga.
/mātulo dadāti padumaṃ dārakāya (dārakassa)
pariyesantāya (pariyesantassa; pariyesamānāya;
pariyesamānassa) kusume (kusumāni; pupphe;
pupphāni).
= Mātulo pupphāni pariyesantāya dārakāya padumaṃ
dadāti.
= Pupphāni pariyesantāya dārakāya mātulo padumaṃ
dadāti.
15. Setelah memberikan sedikit (thokaṃ) jagung kepada
pengemis, nelayan memasuki rumah.
/daditvā (datvā) thokaṃ dhaññaṃ yācakāya
(yācakassa), dhīvaro pavisati nivāsaṃ (gehaṃ;
gharaṃ)/
= Yācakāya thokaṃ dhaññaṃ datvā dhīvaro gehaṃ
pavisati.
16. Menteri memberikan biji-biji kepada petani-petani
yang sedang membajak ladang-ladang.
/amacco dadāti bīje (bījāni) kassakānaṃ kasantānaṃ
(kasamānānaṃ) khette (khettāni)/
= Amacco khettāni kasamānānaṃ kassakānaṃ bījāni
dadāti.
17. Anjing [itu] mencoba untuk menggigit tangan dari
orang yang sedang membelai tubuh [-nya].
/kukkuro (sunakho; soṇo) ussahati ḍasituṃ hatthaṃ
manussassa (narassa; purisassa) āmasantassa
(āmasamānassa) kāyaṃ/
= Kukkuro kāyaṃ āmasantassa narassa hatthaṃ ḍasituṃ
ussahati.
18. Siswa-siswa Buddha menanyai anak kecil yang
sedang menangis di jalan.
/sāvakā Buddhassa (Tathāgatassa; Sugatassa)
pucchanti dārakaṃ rodantaṃ (rodamānaṃ) magge (
maggamhi; maggasmiṃ)/
= Buddhassa sāvakā maggasmiṃ rodamānaṃ dārakaṃ
pucchanti.
19. Teman dari paman memanggil anak-anak laki-laki
yang sedang menyanyikan lagu-lagu setelah duduk di
kaki pohon.
/sahāyo (sahāyako; mitto) mātulassa pakkosati kumāre
gāyante (gāyamāne) gīte (gītāni) nisīditvā rukkhamūle
(rukkhamūlamhi; rukkhamūlasmiṃ)/
= Mātulassa mitto rukkhamūlamhi nisīditvā gītāni
gāyante kumāre pakkosati.
20. Orang-orang baik memberikan nasi kepada bhikkhu-
bhikkhu yang sedang menghampiri rumah-rumah.
/sappurisā dadanti odanaṃ (bhattaṃ) samaṇānaṃ
upasaṅkamantānaṃ (upasaṅkamamānānaṃ) nivāse
(gehe; gehāni; ghare; gharāni)/
= Sappurisā gehe upasaṅkamamānānaṃ samaṇānaṃ
odanaṃ dadanti.
21. Orang-orang bijaksana yang sedang berharap untuk
dilahirkan di surga, menjaga sila.
/paṇḍitā icchantā (icchamānā; ākaṅkhantā;
ākaṅkhamānā) uppajjituṃ sagge (saggamhi;
saggasmiṃ) rakkhanti sīlaṃ/
= Sagge uppajjituṃ icchantā paṇḍitā sīlaṃ rakkhanti.
22. Setelah melihat serigala yang sedang mendekati
dusun, petani mencoba untuk memukul dengan batu.
/disvā sigālaṃ upasaṅkamantaṃ (upasaṅkamamānaṃ)
gāmaṃ, kassako ussahati paharituṃ pāsāṇena/
= Gāmaṃ upasaṅkamamānaṃ sigālaṃ disvā kassako
pāsāṇena paharituṃ ussahati.
23. Upasaka-upasaka yang sedang mengucapkan
kebenaran, mencoba untuk memahami Dhamma.
/upāsakā bhāsantā (bhāsamānā) saccaṃ, ussahanti
adhigantuṃ Dhammaṃ/
= Saccaṃ bhāsantā upāsakā Dhammaṃ adhigantuṃ
ussahanti.
24. Setelah mencuci mangkuk dengan air, petapa [itu]
mencari air minum.
/dhovitvā pattaṃ udakena (jalena), tāpaso pariyesati
pānīyaṃ/
= Udakena pattaṃ dhovitvā tāpaso pānīyaṃ pariyesati.
25. Orang-orang bijaksana yang sedang menjaga sila-sila,
mulai untuk memahami Dhamma (kebenaran).
/paṇḍitā rakkhantā (rakkhamānā) sīle (sīlāni) ārabhanti
adhigantuṃ Dhammaṃ (saccaṃ)/
= Sīlāni rakkhantā paṇḍitā saccaṃ adhigantuṃ
ārabhanti.
= Sīlāni rakkhantā paṇḍitā Dhammaṃ adhigantuṃ
ārabhanti.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 11 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Berikut ini adalah pemaparan Pelajaran 12 beserta Soal-soal Latihannya:
12
Pelajaran 12
12.1 Konjugasi Verba-verba
12.1.1 Kalimat Aktif Verba Kala Kini (The Present
Tense, Active Voice) I
Sejauh ini hanya kalimat aktif verba kala kini orang ketiga tunggal dan jamak yang sudah diperkenalkan. Konjugasi secara lengkap diberikan di dalam pelajaran ini.
Tunggal : Jamak :
Orang ke-3: (So) pacati. (Te) pacanti.
= Ia memasak. = (Mereka) memasak.
Orang ke-2: (Tvaṃ) pacasi. (Tumhe) pacatha.
= (Anda) memasak. = Kalian memasak.
Orang ke-1: (Ahaṃ) pacāmi. (Mayaṃ) pacāma.
= Saya memasak. = Kami memasak.
Contoh dalam bentuk kalimat:
Tunggal: Jamak:
1. So bhattaṃ pacati. 1. Te bhattaṃ pacanti.
/ia nasi memasak/ /mereka nasi memasak/
= Ia memasak nasi. = Mereka memasak nasi.
2. Tvaṃ bhattaṃ pacasi. 2. Tumhe bhattaṃ pacatha.
/anda nasi memasak/ /kalian nasi memasak/
= Anda memasak nasi. = Kalian memasak nasi.
3. Ahaṃ bhattaṃ pacāmi. 3. Mayaṃ bhattaṃ pacāma.
/saya nasi memasak/ /kami nasi memasak/
= Saya memasak nasi. = Kami memasak nasi.
12.2 Latihan 12
12.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Tvaṃ mittehi saddhiṃ rathena āpaṇamhā bhaṇḍāni
āharasi.
2. Ahaṃ udakamhā padumāni āharitvā vāṇijassa dadāmi.
3. Tumhe samaṇānaṃ dātuṃ cīvarāni pariyesatha.
4. Mayaṃ sagge uppajjituṃ ākaṅkhamānā sīlāni rakkhāma.
5. Te dhammaṃ adhigantuṃ ussahantānaṃ samaṇānaṃ
dānaṃ dadanti.
6. So araññamhi uppatante sakuṇe passituṃ pabbataṃ
āruhati.
7. Mayaṃ Sugatassa sāvake vandituṃ vihārasmiṃ
sannipatāma.
8. Āgacchantaṃ tāpasaṃ disvā so bhattaṃ āharituṃ gehaṃ
pavisati.
9. Ahaṃ udakaṃ oruyha brāhmaṇassa dussāni dhovāmi.
10. Tvaṃ gehassa dvāraṃ vivaritvā pānīyaṃ pattamhā
ādāya pivasi.
11. Ahaṃ hiraññaṃ pariyesanto dīpamhi āvāṭe khaṇāmi.
12. Phalāni khādantā tumhe rukkhehi oruhatha.
13. Pāsāṇasmiṃ ṭhatvā tvaṃ candaṃ passituṃ ussahasi.
14. Mayaṃ manussalokamhā cavitvā sagge uppajjituṃ
ākaṅkhāma.
15. Tumhe araññe vasante mige sarehi vijjhituṃ icchatha.
16. Mayaṃ uyyāne carantā sunakhehi saddhiṃ kīḷante
dārake passāma.
17. Tvaṃ rukkhamūle nisīditvā ācariyassa dātuṃ vatthaṃ
sibbasi.
18. Mayaṃ puññaṃ icchantā samaṇānaṃ dānaṃ dadāma.
19. Tumhe saccaṃ adhigantuṃ ārabhatha.
20. Tvaṃ gītaṃ gāyanto rodantaṃ dārakaṃ rakkhasi.
21. Mayaṃ hasantehi kumārehi saha uyyāne naccāma.
22. So pānīyaṃ pivitvā pattaṃ bhinditvā mātulamhā
bhāyati.
23. Pāsādaṃ upasaṅkamantaṃ samaṇaṃ disvā bhūpālassa
cittaṃ pasīdati.
24. Mayaṃ araññaṃ pavisitvā ajānaṃ paṇṇāni saṃharāma.
25. Khettaṃ rakkhanto so āvāṭe khaṇante varāhe disvā
pāsāṇehi paharati.
12.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali.
1. Saya memanggil anak kecil yang sedang menyentuh
tubuh anjing [itu].
2. Kami yang sedang berbicara dengan bhikkhu-bhikkhu
yang sedang berkumpul di wihara, berusaha untuk
memahami kebenaran.
3. Kalian yang sedang duduk di taman, memakan buah-
buahan dengan teman-teman.
4. Anda meminum susu setelah duduk di atas tempat
duduk.
5. Setelah berangkat dari rumah, kami pergi untuk
melihat rusa-rusa yang sedang berkeliaran di hutan.
6. Saya berharap untuk memahami Dhamma.
7. Setelah berdiri di atas gunung, kami melihat cahaya
bulan yang sedang jatuh di laut.
8. Saya menarik gerobak petani dari jalan.
9. Kalian duduk di tempat-tempat duduk, saya membawa
serta air minum dari rumah.
10. Kami berkeliaran di ladang-ladang, sedang melihat
burung-burung yang sedang memakan biji-biji.
11. Saya menasihati orang jahat yang sedang membunuh
babi-babi.
12. Anda takut setelah melihat ular yang sedang
mendekati rumah.
13. Saya menanyakan pertanyaan-pertanyaan dari orang-
orang yang sedang keluar dari hutan.
14. Setelah melihat anak kecil yang sedang menangis,
kami memanggil dokter yang sedang pergi di jalan.
15. Saya yang sedang menjaga sila-sila [dan] memberikan
derma kepada bhikkhu-bhikkhu, tinggal di rumah
dengan anak-anak kecil.
16. Orang-orang baik yang sedang takut perbuatan-
perbuatan jahat (pāpakammāni) dilahirkan di surga.
17. Kami yang sedang berharap untuk mendapatkan
keuntungan membawa serta barang-barang dari kota.
18. Setelah berdiri di kaki pohon, kami menyiram
bunga-bunga dengan air.
19. Setelah mencuci mangkuk-mangkuk [itu] dengan air,
saya berikan kepada dokter.
20. Saya yang sedang mencari kebenaran, setelah
meninggalkan rumah, memasuki wihara.
21. Kalian yang sedang berharap untuk melihat bhikkhu-
bhikkhu, berkumpul di taman.
22. Saya melihat buah yang sedang jatuh dari paruh
burung gagak.
23. Setelah menyeberang laut, Anda membawa serta kuda
dari pulau.
24. Saya berangkat dari rumah untuk membawa serta
lampu dari pasar.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 12:
12
Kunci Jawaban Latihan 12
12.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Tvaṃ mittehi saddhiṃ rathena āpaṇamhā bhaṇḍāni
āharasi.
/anda (dengan) teman-teman dengan (dengan)
kendaraan dari pasar barang-barang membawa
serta/
= Anda membawa serta barang-barang dari pasar
dengan kendaraan dengan teman-teman.
2. Ahaṃ udakamhā padumāni āharitvā vāṇijassa dadāmi.
/saya dari air bunga-bunga teratai setelah membawa
serta kepada pedagang memberikan/
= Setelah membawa serta bunga-bunga teratai dari
air, saya berikan kepada pedagang.
3. Tumhe samaṇānaṃ dātuṃ cīvarāni pariyesatha.
/kalian kepada bhikkhu-bhikkhu untuk memberikan
jubah-jubah mencari/
= Untuk memberikan kepada bhikkhu-bhikkhu, kalian
mencari jubah-jubah.
4. Mayaṃ sagge uppajjituṃ ākaṅkhamānā sīlāni rakkhāma.
/kami di surga untuk dilahirkan yang sedang
berharap sila-sila menjaga/
= Kami yang sedang berharap untuk dilahirkan di
surga, menjaga sila-sila.
5. Te Dhammaṃ adhigantuṃ ussahantānaṃ samaṇānaṃ
dānaṃ dadanti.
/mereka Dhamma untuk memahami yang sedang
berharap kepada bhikkhu-bhikkhu derma
memberikan/
= Mereka memberikan derma kepada bhikkhu-
bhikkhu yang sedang berusaha untuk memahami
Dhamma.
6. So araññamhi uppatante sakuṇe passituṃ pabbataṃ
āruhati.
/ia di hutan yang sedang terbang burung-burung
untuk melihat gunung menaiki/
= Ia menaiki gunung untuk melihat burung-burung
yang sedang terbang di pohon.
7. Mayaṃ Sugatassa sāvake vandituṃ vihārasmiṃ
sannipatāma.
/kami [kepunyaan] dari Sugata (Buddha) siswa-siswa
untuk menghormati di wihara berkumpul/
= Kami berkumpul di wihara untuk menghormati
siswa-siswa Sugata.
8. Āgacchantaṃ tāpasaṃ disvā so bhattaṃ āharituṃ gehaṃ
pavisati.
/yang sedang datang petapa setelah melihat ia nasi
untuk membawa serta rumah memasuki/
= Setelah melihat petapa yang sedang datang, ia
memasuki rumah untuk membawa serta nasi.
9. Ahaṃ udakaṃ oruyha brāhmaṇassa dussāni dhovāmi.
/saya air setelah turun [kepunyaan] dari brahmana
kain-kain mencuci/
= Setelah turun [ke] air, saya mencuci kain-kain dari
brahmana.
10. Tvaṃ gehassa dvāraṃ vivaritvā pānīyaṃ pattamhā
ādāya pivasi.
/anda [kepunyaan] dari rumah pintu setelah
mengambil air minum dari mangkuk setelah
membawa minum/
= Anda minum setelah membuka pintu rumah [dan]
mengambil air minum dari mangkuk.
11. Ahaṃ hiraññaṃ pariyesanto dīpamhi āvāṭe khaṇāmi.
/saya emas yang sedang mencari di pulau lubang-
lubang menggali/
= Saya yang sedang mencari emas, menggali lubang-
lubang di pulau.
12. Phalāni khādantā tumhe rukkhehi oruhatha.
/buah-buahan yang sedang memakan kalian dari
pohon-pohon turun/
= Kalian yang sedang memakan buah-buahan, turun
dari pohon-pohon.
13. Pāsāṇasmiṃ ṭhatvā tvaṃ candaṃ passituṃ ussahasi.
/di atas batu setelah berdiri anda bulan untuk melihat
berusaha/
= Setelah berdiri di atas batu, Anda berusaha untuk
melihat bulan.
14. Mayaṃ manussalokamhā cavitvā sagge uppajjituṃ
ākaṅkhāma.
/kami dari alam manusia setelah meninggal di surga
untuk dilahirkan berharap/
= Setelah meninggal dari alam manusia, kami
berharap untuk dilahirkan di surga.
15. Tumhe araññe vasante mige sarehi vijjhituṃ icchatha.
/kalian di hutan yang sedang tinggal rusa-rusa
(dengan) anak-anak panah untuk memanah
berharap/
= Kalian berharap untuk memanah dengan anak-anak
panah rusa-rusa yang sedang tinggal di hutan.
16. Mayaṃ uyyāne carantā sunakhehi saddhiṃ kīḷante
dārake passāma.
/kami di taman yang sedang berjalan (dengan) anjing-
anjing dengan yang sedang bermain anak-anak kecil
melihat/
= Kami yang sedang berjalan di taman, melihat anak-
anak kecil yang sedang bermain dengan anjing-
anjing.
17. Tvaṃ rukkhamūle nisīditvā ācariyassa dātuṃ vatthaṃ
sibbasi.
/anda di kaki pohon setelah duduk kepada guru
untuk memberikan pakaian menjahit/
= Setelah duduk di kaki pohon, Anda menjahit pakaian
untuk memberikan [-nya] kepada guru.
18. Mayaṃ puññaṃ icchantā samaṇānaṃ dānaṃ dadāma.
/kami jasa yang sedang mengharapkan kepada
bhikkhu-bhikkhu derma memberikan/
= Kami yang sedang mengharapkan pahala,
memberikan derma kepada bhikkhu-bhikkhu.
19. Tumhe saccaṃ adhigantuṃ ārabhatha.
/kalian kebenaran untuk memahami mulai/
= Kalian mulai untuk memahami kebenaran.
20. Tvaṃ gītaṃ gāyanto rodantaṃ dārakaṃ rakkhasi.
/anda lagu yang sedang menyanyikan yang sedang
menangis anak kecil menjaga/
= Anda yang sedang menyanyikan lagu, menjaga anak
kecil yang sedang menangis.
21. Mayaṃ hasantehi kumārehi saha uyyāne naccāma.
/kami yang sedang tertawa (dengan) anak-anak laki-
laki dengan di taman menari/
= Kami menari di taman dengan anak-anak laki-laki
yang sedang tertawa.
22. So pānīyaṃ pivitvā pattaṃ bhinditvā mātulamhā
bhāyati.
/ia air minum setelah meminum mangkuk setelah
memecahkan dari paman takut/
= Setelah meminum air minum [dan] memecahkan
mangkuk [itu], ia takut dari paman.
23. Pāsādaṃ upasaṅkamantaṃ samaṇaṃ disvā bhūpālassa
cittaṃ pasīdati.
/istana yang sedang mendekati bhikkhu setelah
melihat [kepunyaan] dari raja batin menjadi
senang/
= Setelah melihat bhikkhu yang sedang mendekati
istana, batin raja menjadi senang.
24. Mayaṃ araññaṃ pavisitvā ajānaṃ paṇṇāni saṃharāma.
/kami hutan setelah memasuki untuk kambing-
kambing daun-daun mengumpulkan/
= Setelah memasuki hutan, kami mengumpulkan
daun-daun untuk kambing-kambing.
25. Khettaṃ rakkhanto so āvāṭe khaṇante varāhe disvā
pāsāṇehi paharati.
/ladang yang sedang menjaga ia lubang-lubang yang
sedang menggali babi-babi setelah melihat (dengan)
batu-batu memukul/
= Setelah melihat babi-babi yang sedang menggali
lubang-lubang, ia yang sedang menjaga ladang,
memukul dengan batu-batu.
12.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali.
1. Saya memanggil anak kecil yang sedang menyentuh
tubuh anjing [itu].
/ahaṃ pakkosāmi dārakaṃ āmasantaṃ (āmasamānaṃ)
kāyaṃ kukkurassa (sunakhassa; soṇassa)/
= Ahaṃ kukkurassa kāyaṃ āmasantaṃ dārakaṃ
pakkosāmi.
2. Kami yang sedang berbicara dengan bhikkhu-bhikkhu
yang sedang berkumpul di wihara, berusaha untuk
memahami kebenaran.
/mayaṃ bhāsantā (bhāsamānā) saha (saddhiṃ)
samaṇehi sannipatantehi (sannipatamānehi) vihāre
(vihāramhi; vihārasmiṃ) ussahāma adhigantuṃ saccaṃ
(Dhammaṃ)/
= Mayaṃ vihāre sannipatamānehi samaṇehi saha
bhāsantā saccaṃ adhigantuṃ ussahāma.
= Vihāre sannipatamānehi samaṇehi saha bhāsantā
mayaṃ saccaṃ adhigantuṃ ussahāma.
3. Kalian yang sedang duduk di taman, memakan buah-
buahan dengan teman-teman.
/tumhe nisīdantā (nisīdamānā) uyyāne (uyyānamhi;
uyyānasmiṃ) khādatha (bhuñjatha) phale (phalāni)
saha (saddhiṃ) sahāyehi (sahāyakehi; mittehi)/
= Uyyānasmiṃ nisīdantā tumhe mittehi saha phalāni
bhuñjatha.
4. Anda meminum susu setelah duduk di atas tempat
duduk.
/tvaṃ pivasi (pibasi) khīraṃ nisīditvā āsane (āsanamhi;
āsanasmiṃ)/
= Tvaṃ āsanasmiṃ nisīditvā khīraṃ pivasi.
= Āsanasmiṃ nisīditvā tvaṃ khīraṃ pivasi.
5. Setelah berangkat dari rumah, kami pergi untuk
melihat rusa-rusa yang sedang berkeliaran di hutan.
/nikkhamitvā (nikkhamma) nivāsā (nivāsamhā;
nivāsasmā;gehā; gehamhā; gehasmā; gharā;
gharamhā; gharasmā) mayaṃ gacchāma passituṃ
mige āhiṇḍante (āhiṇḍamāne) vane (vanamhi;
vanasmiṃ; araññe;araññamhi; araññasmiṃ)/
= Gehasmā nikkhamitvā mayaṃ araññamhi āhiṇḍamāne
mige passituṃ gacchāma.
6. Saya berharap untuk memahami Dhamma.
/ahaṃ icchāmi (ākaṅkhāmi) adhigantuṃ Dhammaṃ/
= Ahaṃ Dhammaṃ adhigantuṃ icchāmi.
7. Setelah berdiri di atas gunung, kami melihat cahaya
bulan yang sedang jatuh di laut.
/ṭhatvā pabbate (pabbatamhi; pabbatasmiṃ) mayaṃ
passāma ālokaṃ candassa patantaṃ (patamānaṃ)
samudde (samuddamhi; samuddasmiṃ)/
= Pabbatasmiṃ ṭhatvā mayaṃ samuddamhi patantaṃ
candassa ālokaṃ passāma.
N.b.: Ini adalah terjemahan harfiahnya dalam bahasa Pali. Alternatif terjemahan lainnya dalam bahasa Pali jika kalimatnya seperti ini: Kami yang sedang berdiri di atas gunung, melihat cahaya bulan yang sedang jatuh di laut; adalah sebagai berikut: /mayaṃ tiṭṭhantā (tiṭṭhamānā) pabbate (pabbatamhi; pabbatasmiṃ) passāma ālokaṃ candassa patantaṃ (patamānaṃ) samudde (samuddamhi; samuddasmiṃ)/ = Pabbate tiṭṭhantā mayaṃ samuddamhi patamānaṃ candassa ālokaṃ passāma.]
8. Saya menarik gerobak petani dari jalan.
/ahaṃ ākaḍḍhāmi sakaṭaṃ kassakassa maggā
(maggamhā;maggasmā)/
= Ahaṃ maggamhā kassakassa sakaṭaṃ ākaḍḍhāmi.
9. Kalian duduk di tempat-tempat duduk, saya membawa
serta air minum dari rumah.
/tumhe nisīdatha āsanesu, ahaṃ āharāmi pānīyaṃ
nivāsā (nivāsamhā; nivāsasmā; gehā; gehamhā;
gehasmā; gharā; gharamhā; gharasmā/
= Tumhe āsanesu nisīdatha, ahaṃ gehasmā pānīyaṃ
āharāmi.
10. Kami berkeliaran di ladang-ladang, sedang melihat
burung-burung yang sedang memakan biji-biji.
/mayaṃ āhiṇḍāma khettesu passantā (passamānā)
sakuṇe khādante (khādamāne; bhuñjante;
bhuñjamāne) bīje (bījāni)/
= Bījāni khādamāne sakuṇe passantā mayaṃ khettesu
āhiṇḍāma.
= Mayaṃ bījāni khādamāne sakuṇe passantā khettesu
āhiṇḍāma.
11. Saya menasihati orang jahat yang sedang membunuh
babi-babi.
/ahaṃ anusāsāmi (ovadāmi) asappurisaṃ hanantaṃ
(hanamānaṃ) varāhe (sūkare)/
= Ahaṃ sūkare hanamānaṃ asappurisaṃ ovadāmi.
12. Anda takut setelah melihat ular yang sedang
mendekati rumah.
/tvaṃ bhāyasi passitvā (disvā) sappaṃ
upasaṅkamantaṃ (upasaṅkamamānaṃ) nivāsaṃ
(gehaṃ; gharaṃ)/
= Tvaṃ gehaṃ upasaṅkamantaṃ sappaṃ passitvā
bhāyasi.
13. Saya menanyakan pertanyaan-pertanyaan dari orang-
orang yang sedang keluar dari hutan.
/ahaṃ pucchāmi pañhe manussehi (narehi; purisehi)
nikkhamantehi (nikkhamamānehi) vanā (vanamhā;
vanasmā; araññā; araññamhā; araññasmā)/
= Ahaṃ araññasmā nikkhamantehi manussehi pañhe
pucchāmi.
14. Setelah melihat anak kecil yang sedang menangis,
kami memanggil dokter yang sedang pergi di jalan.
/passitvā (disvā) dārakaṃ rodantaṃ (rodamānaṃ)
mayaṃ pakkosāma vejjaṃ gacchantaṃ (gacchamānaṃ)
magge (maggamhi; maggasmiṃ)/
= Rodantaṃ dārakaṃ disvā mayaṃ maggasmiṃ
gacchantaṃ vejjaṃ pakkosāma.
N.B.: Ini adalah terjemahan harfiahnya dalam bahasa Pali. Alternatif terjemahan lainnya dalam bahasa Pali jika kalimatnya seperti ini: Kami yang sedang melihat anak kecil yang sedang menangis, memanggil dokter yang sedang pergi di jalan; adalah sebagai berikut : /mayaṃ passantā (passamānā) dārakaṃ rodantaṃ pakkosāma vejjaṃ gacchantaṃ (gacchamānaṃ) magge (maggamhi; maggasmiṃ)/ = Rodantaṃ dārakaṃ passamānā mayaṃ maggasmiṃ gacchantaṃ vejjaṃ pakkosāma.
15. Saya yang sedang menjaga sila-sila [dan] memberikan
derma kepada bhikkhu-bhikkhu, tinggal di rumah
dengan anak-anak kecil.
/ahaṃ rakkhanto (rakkhamāno) sīle (sīlāni) dadānto
(dadāmāno) dānaṃ samaṇānaṃ vasāmi nivāse
(nivāsamhi; nivāsasmiṃ; gehe; gehamhi; gehasmiṃ;
ghare;gharamhi; gharasmiṃ) saha (saddhiṃ) dārakehi/
= Ahaṃ sīlāni rakkhamāno samaṇānaṃ dānaṃ dadānto
dārakehi saha gehamhi vasāmi.
16. Orang-orang baik yang sedang takut perbuatan-
perbuatan jahat (pāpakammāni), dilahirkan di
surga.
/sappurisā bhāyantā (bhāyamānā) akusalakamme
(akusalakammāni; pāpakamme; pāpakammāni)
uppajjanti sagge (saggamhi; saggasmiṃ)/
= Sappurisā pāpakammāni bhāyantā sagge uppajjanti.
17. Kami yang sedang berharap untuk mendapatkan
keuntungan membawa serta barang-barang dari kota.
/mayaṃ icchāntā (icchamānā; ākaṅkhantā;
ākaṅkhamānā) labhituṃ lābhaṃ āharāma bhaṇḍe
(bhaṇḍāni) nagarā (nagaramhā; nagarasmā)/
= Lābhaṃ labhituṃ ākaṅkhamānā mayaṃ nagaramhā
bhaṇḍāni āharāma.
18. Setelah berdiri di kaki pohon, kami menyiram
bunga-bunga dengan air.
/ṭhatvā rukkhamūle (rukkhamūlamhi; rukkhamūlasmiṃ)
mayaṃ āsiñcāma pupphe (pupphāni; kusume;
kusumāni) udakena (jalena)/
= Mayaṃ rukkhamūlasmiṃ ṭhatvā udakena pupphāni
āsiñcāma.
= Mayaṃ rukkhamūlasmiṃ ṭhatvā pupphāni udakena
āsiñcāma.
19. Setelah mencuci mangkuk-mangkuk [itu] dengan air,
saya berikan kepada dokter.
/dhovitvā patte udakena (jalena), ahaṃ dadāmi vejjāya
(vejjassa)/
= Ahaṃ udakena patte dhovitvā vejjāya dadāmi.
20. Saya yang sedang mencari kebenaran, setelah
meninggalkan rumah, memasuki wihara.
/ahaṃ pariyesanto (pariyesamāno) saccaṃ (Dhammaṃ)
pajahitvā (pahāya) nivāsaṃ (gehaṃ; gharaṃ) pavisāmi
vihāraṃ/
= Saccaṃ pariyesanto ahaṃ gehaṃ pahāya vihāraṃ
pavisāmi.
21. Kalian yang sedang berharap untuk melihat bhikkhu-
bhikkhu, berkumpul di taman.
/tumhe icchantā (icchamānā; ākaṅkhantā;
ākaṅkhamānā) passituṃ samaṇe sannipatatha uyyāne
(uyyānamhi; uyyānasmiṃ)/
= Samaṇe passituṃ icchamānā tumhe uyyāne
sannipatatha.
22. Saya melihat buah yang sedang jatuh dari paruh
burung gagak.
/ahaṃ passāmi phalaṃ patantaṃ (patamānaṃ) tuṇḍā
(tuṇḍamhā; tuṇḍasmā) kākassa/
= Ahaṃ kākassa tuṇḍasmā patantaṃ phalaṃ passāmi.
23. Setelah menyeberang laut, Anda membawa serta kuda
dari pulau.
/taritvā samuddaṃ tvaṃ āharasi assaṃ dīpā (dīpamhā;
dīpasmā)/
= Tvaṃ samuddaṃ taritvā dīpamhā assaṃ āharasi.
24. Saya berangkat dari rumah untuk membawa serta
lampu dari pasar.
/ahaṃ nikkhamāmi nivāsā (nivāsamhā; nivāsasmā;
gehā; gehamhā; gehasmā; gharā; gharamhā;
gharasmā) āharituṃ dīpaṃ āpaṇā (āpaṇamhā;
āpaṇasmā)/
= Ahaṃ āpaṇasmā dīpaṃ āharituṃ gehamhā
nikkhamāmi.
25. Setelah membawa keranjang, saya pergi [ke] ladang
untuk mengumpulkan jagung.
/ādāya piṭakaṃ, ahaṃ gacchāmi khettaṃ saṃharituṃ
dhaññaṃ/
= Piṭakaṃ ādāya ahaṃ dhaññaṃ saṃharituṃ khettaṃ
gacchāmi.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 12 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta,
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Berikut ini adalah pemaparan Pelajaran 13 beserta Soal-soal Latihannya:
13
Pelajaran 13
13.1 Konjugasi Verba-verba
13.1.1 Kalimat Aktif Verba Kala Kini (The Present Tense,
Active Voice) II
Verba-verba yang mempunyai bentuk dasar yang berakhiran –e berkonjugasi sedikit berbeda dari apa yang sudah dipelajari sejauh ini. [Verba-verba ini] bisa mempunyai dua bentuk dasar verba, yang pertama berakhiran –e, yang lainnya berakhiran –aya, seperti pada coreti dan corayati.
Bentuk dasar core = mencuri
Tunggal Jamak
Orang ke-3: (So) coreti. (Te) corenti.
Orang ke-2: (Tvaṃ) coresi. (Tumhe) coretha.
Orang ke-1: (Ahaṃ) coremi. (Mayaṃ) corema.
Bentuk dasar coraya = mencuri
Tunggal Jamak
Orang ke-3: (So) corayati. (Te) corayanti.
Orang ke-2: (Tvaṃ) corayasi. (Tumhe) corayatha.
Orang ke-1: (Ahaṃ) corayāmi. (Mayaṃ) corayāma.
Sejumlah verba yang berkonjugasi dengan cara yang sama adalah sebagai berikut :
deseti = mengkhotbahkan; membabarkan;
mengajarkan
cinteti = berpikir
pūjeti = memuja; menghormati; mempersembahkan
pūreti = mengisi
pīḷeti = mengganggu; menekan; menindas
katheti = berbicara
uḍḍeti = terbang
udeti = (matahari atau bulan) terbit
ropeti = menanam
manteti = berdiskusi; berembuk; bermusyawarah
āmanteti = berbicara; menyapa; memanggil
nimanteti = mengundang
oloketi = melihat
jāleti = menyalakan
chādeti = menutupi
māreti = membunuh
neti = membawa; membawa pergi
āneti = membawa serta
ṭhapeti = menyimpan; menempatkan
pāteti = menjatuhkan
pāleti = mengatur; memerintah
parivajjeti = menghindari
obhāseti = menyinari; menerangi
deti (dadāti) = memberikan
N.b. Geren/absolut dan infinitif dari verba-verba di atas dibentuk dengan mempertahankan huruf –e pada bentuk dasarnya.
Geren : desetvā, cintetvā, pūjetvā, pūretvā, dsb.
Infinitif : desetuṃ, cintetuṃ, pūjetuṃ, pūretuṃ, dsb.
Verba-verba yang mempunyai bentuk dasar yang berakhiran –nā berkonjugasi sebagai berikut:
Bentuk dasar kiṇā = membeli
Tunggal Jamak
Orang ke-3: (So) kiṇāti. (Te) kiṇanti.
Orang ke-2: (Tvaṃ) kiṇāsi. (Tumhe) kiṇātha.
Orang ke-1: (Ahaṃ) kiṇāmi. (Mayaṃ) kiṇāma.
Sejumlah verba dengan cara yang sama dideklinasikan sebagai berikut:
vikkiṇāti = menjual
suṇāti = mendengar
miṇāti = mengukur; menimbang
gaṇhāti = mengambil; membawa; menangkap
uggaṇhāti = belajar
jānāti = mengetahui; mengenal
jināti = memenangkan
pāpuṇāti/pappoti = mencapai; meraih
ocināti = memetik; mengumpulkan
pahiṇāti = mengirim
N.b. Perlu diperhatikan bahwa akhiran verba kala kini (present tense) tidak berubah. Hanya sufiks (akhiran) [untuk] vikaraṇa, atau tanda konjugasi di antara akar dan akhiran, menunjukkan variasi (perbedaan).
Perhatian seyogianya diberikan pada bentuk-bentuk berikut ini:
Kala Kini Geren/Absolut Infinitif
jānāti ñatvā/jānitvā ñātuṃ
suṇāti sutvā/suṇitvā sotuṃ/suṇituṃ
pāpuṇāti/pappoti patvā/pāpuṇitvā pāpuṇituṃ/pappotuṃ
gaṇhāti gahetvā/gaṇhitvā gahetuṃ/gaṇhituṃ
Dua verba bhavati/hoti (menjadi; ada; berada; adalah) dan karoti (melakukan; mengerjakan; membangun; membuat) sering muncul di dalam bahasa ini. [Bentuk-bentuk] geren dan infinitifnya adalah sebagai berikut:
Geren : bhavitvā/hutvā katvā
Infinitif : bhavituṃ/hotuṃ kātuṃ
Verba atthi (menjadi; ada; berada; adalah) dari akar [Sanskerta] as, dan karoti (melakukan; mengerjakan; membangun; membuat) dari akar [Sanskerta] kṛ adalah verba-verba khusus yang sering muncul. [Verba-verba ini] berkonjugasi sebagai berikut:
Tunggal Jamak
Orang ke-3: atthi santi
Orang ke-2: asi attha
Orang ke-1: asmi/amhi asma/amha
Orang ke-3: karoti karonti
Orang ke-2: karosi karotha
Orang ke-1: karomi karoma
13.2 Latihan 13
13.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Buddho vihārasmiṃ sannipatantānaṃ manussānaṃ
dhammaṃ deseti.
2. Buddhassa pūjetuṃ cintento upāsako pupphāni ocināti.
3. Te patte udakena pūrentā gītaṃ gāyanti.
4. Tumhe araññe vasante mige pīḷetvā asappurisā hotha.
5. Mayaṃ āpaṇaṃ gantvā vāṇijehi saddhiṃ kathetvā
dhaññaṃ vikkiṇāma.
6. Tvaṃ uḍḍentaṃ sukaṃ disvā gaṇhituṃ icchasi.
7. Pabbatamhā udentaṃ candaṃ passituṃ kumāro
gharamhā dhāvati.
8. Ahaṃ kassakehi saha khettasmiṃ rukkhe ropemi.
9. Mayaṃ amaccehi saha mantentā pāsādasmiṃ āsanesu
nisīdāma.
10. Tumhe Tathāgatassa sāvake nimantetvā dānaṃ detha.
11. Upāsakā vihāraṃ gantvā dīpe jāletvā dhammaṃ sotuṃ
nisīdanti.
12. Luddako sīsaṃ (kepala) dussena chādetvā nisīditvā
sakuṇe māretuṃ ussahati.
13. So vane āhiṇḍante goṇe gāmaṃ ānetvā vāṇijānaṃ
vikkiṇāti.
14. Tvaṃ āpaṇehi bhaṇḍāni kiṇitvā sakaṭena ānetvā gehe
ṭhapesi.
15. Tumhe kakacehi rukkhe chinditvā pabbatamhā pātetha.
16. Dhammena manusse pālentā bhūpālā akusalaṃ
parivajjenti.
17. Saccaṃ ñātuṃ icchanto ahaṃ samaṇehi pañhe
pucchāmi.
18. Dānaṃ datvā sīlaṃ rakkhantā sappurisā saggalokaṃ
pāpuṇanti.
19. Dhaññaṃ miṇanto kassako āpaṇaṃ netvā dhaññaṃ
vikkiṇituṃ cinteti.
20. Ahaṃ pattena pānīyaṃ pivanto dvārasmiṃ ṭhatvā
maggaṃ olokemi.
21. So āpaṇamhā khīraṃ kiṇituṃ puttaṃ pahiṇāti.
22. Mayaṃ dhammaṃ uggaṇhituṃ ussahantā paṇḍitena
saha mantema.
23. Corehi saddhiṃ gehe bhinditvā manusse pīḷentā tumhe
asappurisā hotha.
24. Ahaṃ suvaṇṇaṃ pariyesamāne dīpamhā āgacchante
vāṇije jānāmi.
25. Ahaṃ ācariyo homi, tvaṃ vejjo hosi.
26. Tvaṃ asappurisa, Buddhena desentaṃ Dhammaṃ sutvā
sappuriso bhavituṃ ussahasi.
27. Ahaṃ paṇḍitehi saddhiṃ mantento Dhammena dīpaṃ
pālento bhūpālo asmi.
28. Varāhe mārentā corā kassake pīḷentā pāpakammāni
karonti.
29. Sīlaṃ rakkhantā puññakammāni karontā manussā
saggaṃ pappotuṃ ākaṅkhanti.
30. Akusalaṃ pahāya pāpaṃ parivajjetvā viharantā narā
sappurisā bhavanti.
13.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Setelah memetik buah-buahan dari pohon-pohon,
Anda kirim [ke] pasar.
2. Setelah mendengar Buddha yang sedang
membabarkan Dhamma, saya menjadi senang.
3. Saya yang sedang berpikir untuk mengumpulkan
jagung, pergi [ke] ladang dengan petani.
4. Kalian yang sedang menyanyikan lagu-lagu, melihat
burung-burung yang sedang terbang di langit.
5. Saya menasihati orang jahat yang sedang menindas
petani-petani di dusun.
6. Kami menggali lubang-lubang di taman untuk
menanam pohon-pohon.
7. Kami mengenal orang yang sedang menyalakan
lampu-lampu di wihara.
8. Kalian menyeberang laut dengan pelaut-pelaut untuk
mencapai pulau.
9. Raja yang sedang memerintah pulau [itu] menang.
10. Kami mulai untuk belajar Dhamma dari bhikkhu-
bhikkhu yang sedang tinggal di dusun.
11. Orang bijaksana yang sedang mencari kebenaran
pergi dari kota [ke] kota.
12. Setelah menghindari anjing yang sedang tidur dengan
kaki [-nya], anak kecil [itu] berlari [ke] rumah.
13. Orang-orang bijaksana yang sedang berharap untuk
dilahirkan di surga, takut untuk berbuat jahat.
14. Setelah meninggal dari alam manusia, orang-orang
jahat dilahirkan di neraka (narake).
15. Setelah mengundang petapa dari gunung, raja
memberikan jubah.
16. Upasaka-upasaka yang sedang berusaha untuk
memahami kebenaran, menjadi bhikkhu-bhikkhu.
17. Upasaka-upasaka yang sedang berharap untuk
mendengarkan bhikkhu yang sedang mengajarkan
Dhamma, berkumpul di wihara.
18. Kami melihat dengan [kedua] mata, mendengar
dengan [kedua] telinga (sotehi), menyentuh dengan
tubuh-tubuh.
19. Saya adalah raja yang sedang memerintah pulau-
pulau.
20. Kalian adalah orang-orang jahat yang sedang
berdiskusi dengan pencuri-pencuri.
21. Orang-orang baik mulai untuk menanam pohon-
pohon untuk melindungi dunia.
22. Setelah mendengar Dhamma, pencuri [itu] berharap
untuk menghindari kejahatan.
23. Untuk menjual kepada petani-petani yang sedang
datang dari dusun-dusun, pedagang-pedagang
menyimpan pakaian-pakaian di toko-toko.
24. Orang sakit (gilāna) adalah utusan dari dewa-dewa di
alam manusia.
25. [Ada] orang-orang baik yang sedang menasihati
orang-orang jahat, tinggal di dunia.
26. Setelah memetik bunga-bunga teratai dari air, dokter
pergi [ke] wihara untuk mendengarkan Dhamma.
27. Setelah melihat Buddha [dan] menjadi senang,
pencuri [itu] meletakkan anak-anak panah.
28. Saya yang sedang berharap untuk menghindari
kejahatan, menjaga sila.
29. Kami memasak nasi untuk memberikan derma kepada
bhikkhu-bhikkhu yang sedang datang dari wihara.
30. Kalian yang sedang mencari emas, pergi dari pulau
[ke] pulau dengan pedagang-pedagang.
Salam metta,
Chaidir Lim
-
wah...makin rumit...semoga masih dapat saya ikuti
-
Mari kembali belajar bahasa Pali yang akan dimbing oleh YM. Bhikkhu Thitayañño Thera pada hari:
Minggu s/d Selasa, 12-14 Oktober 2014
Pukul 19.30 – selesai
Bertempat di Lantai 1 (Ruang Sekolah Minggu) Vihara Jinaraja Sasana
Jalan Bonerate No. 15/31 Makassar
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menambah pengetahuan dan mengerti tipitaka melalui bahasa aslinya.
Bāhusaccañca sippañca, Etammaṅgalamuttamaṁ
Berpengetahuan luas, Itulah berkah utama
(Manggala Sutta)
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 13:
13
Kunci Jawaban Latihan 13
13.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Buddho vihārasmiṃ sannipatantānaṃ manussānaṃ
dhammaṃ deseti.
/Buddha di wihara yang sedang berkumpul orang-
orang Dhamma membabarkan/
= Buddha membabarkan Dhamma kepada orang-orang
yang sedang berkumpul di wihara.
2. Buddhassa pūjetuṃ cintento upāsako pupphāni ocināti.
/kepada Buddha untuk mempersembahkan sedang
berpikir upasaka bunga-bunga memetik/
= Upasaka memetik bunga-bunga, sedang berpikir
untuk persembahkan kepada Buddha.
3. Te patte udakena pūrentā gītaṃ gāyanti.
/mereka mangkuk-mangkuk (dengan) air yang sedang
mengisi lagu menyanyikan/
= Mereka yang sedang mengisi mangkuk-mangkuk
dengan air, menyanyikan lagu.
4. Tumhe araññe vasante mige pīḷetvā asappurisā hotha.
/kalian di hutan yang sedang tinggal rusa-rusa setelah
mengganggu orang-orang jahat menjadi/
= Kalian menjadi orang-orang jahat setelah
mengganggu rusa-rusa yang sedang tinggal di hutan.
5. Mayaṃ āpaṇaṃ gantvā vāṇijehi saddhiṃ kathetvā
dhaññaṃ vikkiṇāma.
/kami pasar setelah pergi (dengan) pedagang-
pedagang dengan setelah berbicara jagung menjual/
= Setelah pergi [ke] pasar [dan] berbicara dengan
pedagang-pedagang, kami menjual jagung.
6. Tvaṃ uḍḍentaṃ sukaṃ disvā gaṇhituṃ icchasi.
/anda yang sedang terbang burung kakaktua setelah
melihat untuk menangkap berharap/
= Setelah melihat burung kakaktua yang sedang
terbang, Anda berharap untuk menangkap [-nya].
7. Pabbatamhā udentaṃ candaṃ passituṃ kumāro
gharamhā dhāvati.
/dari gunung yang sedang terbit bulan untuk melihat
anak laki-laki dari rumah berlari/
= Anak laki-laki berlari dari rumah untuk melihat
bulan yang sedang terbit dari gunung.
8. Ahaṃ kassakehi saha khettasmiṃ rukkhe ropemi.
/saya (dengan) petani-petani dengan di ladang pohon-
pohon menanam/
= Saya menanam pohon-pohon di ladang dengan
petani-petani.
9. Mayaṃ amaccehi saha mantentā pāsādasmiṃ āsanesu
nisīdāma.
/kami (dengan) menteri-menteri dengan yang sedang
berdiskusi di istana di tempat-tempat duduk duduk/
= Kami yang sedang berdiskusi dengan menteri-
menteri duduk di tempat-tempat duduk di istana.
= Kami duduk di tempat-tempat duduk di istana,
sedang berdiskusi dengan menteri-menteri.
10. Tumhe Tathāgatassa sāvake nimantetvā dānaṃ detha.
/kalian [kepunyaan] dari Tathagata (Buddha) siswa-
siswa setelah mengundang derma memberikan/
= Kalian memberikan derma setelah mengundang
siswa-siswa Tathagata
= Setelah mengundang siswa-siswa Tathagata, kalian
memberikan derma.
11. Upāsakā vihāraṃ gantvā dīpe jāletvā dhammaṃ sotuṃ
nisīdanti.
/upasaka-upasaka wihara setelah pergi lampu-lampu
setelah menyalakan Dhamma untuk mendengarkan
duduk/
= Setelah pergi [ke] wihara [dan] menyalakan lampu-
lampu, upasaka-upasaka duduk untuk
mendengarkan Dhamma.
12. Luddako sīsaṃ (kepala) dussena chādetvā nisīditvā
sakuṇe māretuṃ ussahati.
/pemburu kepala (dengan) kain setelah menutup
setelah duduk burung-burung untuk membunuh
berusaha/
= Setelah duduk [dan] menutup kepala dengan kain,
pemburu berusaha untuk membunuh burung-
burung.
= Pemburu berusaha untuk membunuh burung-
burung setelah duduk [dan] menutup kepada dengan
kain.
13. So vane āhiṇḍante goṇe gāmaṃ ānetvā vāṇijānaṃ
vikkiṇāti.
/ia di hutan yang sedang berkeliaran sapi-sapi jantan
dusun setelah membawa serta kepada pedagang-
pedagang menjual/
= Setelah membawa serta sapi-sapi jantan yang
sedang berkeliaran di hutan [ke] dusun, ia jual
kepada pedagang-pedagang.
14. Tvaṃ āpaṇehi bhaṇḍāni kiṇitvā sakaṭena ānetvā gehe
ṭhapesi.
/anda dari toko-toko barang-barang setelah membeli
dengan pedati setelah membawa serta di rumah
menyimpan/
= Setelah membeli barang-barang dari toko-toko [dan]
membawa serta dengan pedati, Anda simpan di
rumah.
15. Tumhe kakacehi rukkhe chinditvā pabbatamhā pātetha.
/kalian (dengan) gergaji-gergaji pohon-pohon setelah
menebang dari gunung menjatuhkan/
= Setelah menebang pohon-pohon dengan gergaji-
gergaji, kalian jatuhkan dari gunung.
= Kalian jatuhkan dari gunung setelah menebang
pohon-pohon dengan gergaji-gergaji.
16. Dhammena manusse pālentā bhūpālā akusalaṃ
parivajjenti.
/(dengan) Dhamma orang-orang yang sedang
memerintah raja-raja kejahatan menghindari/
= Raja-raja yang sedang memerintah orang-orang
dengan Dhamma, menghindari kejahatan.
17. Saccaṃ ñātuṃ icchanto ahaṃ samaṇehi pañhe pucchāmi.
/kebenaran untuk mengetahui yang sedang berharap
saya dari bhikkhu-bhikkhu pertanyaan-pertanyaan
menanyakan/
= Saya yang sedang berharap untuk mengetahui
kebenaran, menanyakan pertanyaan-pertanyaan
dari bhikkhu-bhikkhu.
18. Dānaṃ datvā sīlaṃ rakkhantā sappurisā saggalokaṃ
pāpuṇanti.
/derma setelah memberikan sila yang sedang menjaga
orang-orang baik alam surga mencapai/
= Setelah memberikan derma, orang-orang baik yang
sedang menjaga sila, mencapai alam surga.
19. Dhaññaṃ miṇanto kassako āpaṇaṃ netvā dhaññaṃ
vikkiṇituṃ cinteti.
/jagung yang sedang menimbang petani pasar setelah
membawa jagung untuk menjual berpikir/
= Petani yang sedang menimbang jagung, berpikir
untuk menjual jagung setelah bawa [ke] pasar.
20. Ahaṃ pattena pānīyaṃ pivanto dvārasmiṃ ṭhatvā
maggaṃ olokemi.
/saya (dengan) mangkuk air minum yang sedang
meminum di pintu setelah berdiri jalan melihat/
= Saya yang sedang meminum air minum dengan
mangkuk, melihat jalan setelah berdiri di pintu.
21. So āpaṇamhā khīraṃ kiṇituṃ puttaṃ pahiṇāti.
/ia dari toko susu untuk membeli putra mengirim/
= Ia mengirim putra [-nya] untuk membeli susu dari
toko.
22. Mayaṃ dhammaṃ uggaṇhituṃ ussahantā paṇḍitena saha
mantema.
/kami Dhamma untuk belajar yang sedang berusaha
(dengan) orang bijaksana dengan berdiskusi/
= Kami yang sedang berusaha untuk belajar Dhamma,
berdiskusi dengan orang bijaksana.
23. Corehi saddhiṃ gehe bhinditvā manusse pīḷentā tumhe
asappurisā hotha.
/(dengan) pencuri-pencuri dengan rumah-rumah
setelah membobol orang-orang yang sedang
menindas kalian orang-orang jahat adalah/
= Kalian, yang sedang menindas orang-orang setelah
membobol rumah-rumah dengan pencuri-pencuri,
adalah orang-orang jahat.
24. Ahaṃ suvaṇṇaṃ pariyesamāne dīpamhā āgacchante
vāṇije jānāmi.
/saya emas yang sedang mencari dari pulau yang
sedang datang pedagang-pedagang mengetahui/
= Saya mengetahui pedagang-pedagang yang sedang
datang dari pulau [dan] mencari emas.
25. Ahaṃ ācariyo homi, tvaṃ vejjo hosi.
/saya guru adalah, anda dokter adalah/
= Saya adalah guru, Anda adalah dokter.
26. Tvaṃ asappurisa, Buddhena desentaṃ Dhammaṃ sutvā
sappuriso bhavituṃ ussahasi.
/anda orang jahat, oleh Buddha yang sedang
membabarkan Dhamma setelah mendengar orang
baik untuk menjadi berusaha/ ?
Cf. (Bandingkan dengan:)
Tvaṃ asappuriso, Dhammaṃ desentaṃ Buddhaṃ sutvā
sappuriso bhavituṃ ussahasi.
/anda orang jahat, Dhamma yang sedang
membabarkan Buddha setelah mendengar orang
baik untuk menjadi berusaha/
= Anda orang jahat, setelah mendengar Buddha yang
sedang membabarkan Dhamma, berusaha untuk
menjadi orang baik.
27. Ahaṃ paṇḍitehi saddhiṃ mantento Dhammena dīpaṃ
pālento bhūpālo asmi.
/saya (dengan) orang-orang bijaksana dengan yang
sedang berdiskusi (dengan) Dhamma pulau yang
sedang memerintah raja adalah/
= Saya yang sedang berdiskusi dengan orang-orang
bijaksana, adalah raja yang sedang memerintah
pulau dengan Dhamma (kebenaran).
28. Varāhe mārentā corā kassake pīḷentā pāpakammāni
karonti.
/babi-babi yang sedang membunuh pencuri-pencuri
petani-petani yang sedang menindas perbuatan-
perbuatan jahat melakukan/
= Pencuri-pencuri yang sedang membunuh babi-babi
[dan] menindas petani-petani, melakukan
perbuatan-perbuatan jahat.
29. Sīlaṃ rakkhantā puññakammāni karontā manussā
saggaṃ pappotuṃ ākaṅkhanti.
/sila yang sedang menjaga perbuatan-perbuatan bajik
yang sedang melakukan orang-orang surga untuk
mencapai berharap/
= Orang-orang yang sedang melakukan perbuatan-
perbuatan bajik [dan] menjaga sila, berharap
untuk mencapai surga.
30. Akusalaṃ pahāya pāpaṃ parivajjetvā viharantā narā
sappurisā bhavanti.
/kejahatan setelah meninggalkan kejahatan setelah
menghindari yang sedang hidup orang-orang
orang-orang baik menjadi/
= Setelah meninggalkan kejahatan [dan] menghindari
kejahatan, orang-orang yang sedang hidup,
menjadi orang-orang baik.
13.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Setelah memetik buah-buahan dari pohon-pohon,
Anda kirim [ke] pasar.
/ocinitvā phale (phalāni) rukkhehi, tvaṃ pahiṇāsi
āpaṇaṃ/
= Rukkhehi phalāni ocinitvā tvaṃ āpaṇaṃ pahiṇāsi.
2. Setelah mendengar Buddha yang sedang
membabarkan Dhamma, saya menjadi senang.
/sutvā Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ) desentaṃ
(desemānaṃ) Dhammaṃ, ahaṃ pasīdāmi/
= Dhammaṃ desentaṃ Buddhaṃ sutvā ahaṃ pasīdāmi.
3. Saya yang sedang berpikir untuk mengumpulkan
jagung, pergi [ke] ladang dengan petani.
/ahaṃ cintento (cintemāno) saṃharituṃ dhaññaṃ,
gacchāmi khettaṃ saha (saddhiṃ) kassakena/
= Dhaññaṃ saṃharituṃ cintento ahaṃ kassakena saha
khettaṃ gacchāmi.
4. Kalian yang sedang menyanyikan lagu-lagu, melihat
burung-burung yang sedang terbang di langit.
/tumhe gāyantā (gāyamānā) gīte (gītāni) passatha
(oloketha) sakuṇe uḍḍente (uḍḍemāne; uppatante;
uppatamāne) ākāse (ākāsamhi; ākāsasmiṃ)/
= Gītāni gāyantā tumhe ākāse uḍḍente sakuṇe oloketha.
5. Saya menasihati orang jahat yang sedang menindas
petani-petani di dusun.
/ahaṃ ovadāmi asappurisaṃ pīḷentaṃ (pīḷemānaṃ)
kassake gāme (gāmamhi; gāmasmiṃ)/
= Ahaṃ gāmasmiṃ kassake pīḷentaṃ asappurisaṃ
ovadāmi.
6. Kami menggali lubang-lubang di taman untuk
menanam pohon-pohon.
/mayaṃ khaṇāma āvāṭe uyyāne (uyyānamhi;
uyyānasmiṃ) vapatuṃ (ropetuṃ) rukkhe/
= Mayaṃ rukkhe ropetuṃ uyyānamhi āvāṭe khaṇāma.
= Mayaṃ uyyānamhi rukkhe ropetuṃ āvāṭe khaṇāma.
7. Kami mengenal orang yang sedang menyalakan
lampu-lampu di wihara.
/mayaṃ jānāma manussaṃ (naraṃ; purisaṃ) jālentaṃ
(jālemānaṃ) dīpe vihāre (vihāramhi; vihārasmiṃ)/
= Mayaṃ vihāre dīpe jālentaṃ manussaṃ jānāma.
8. Kalian menyeberang laut dengan pelaut-pelaut untuk
mencapai pulau.
/tumhe taratha samuddaṃ saha (saddhiṃ) nāvikehi
pāpuṇituṃ (pappotuṃ) dīpaṃ/
= Tumhe dīpaṃ pappotuṃ nāvikehi saha samuddaṃ
taratha.
9. Raja yang sedang memerintah pulau [itu] menang.
/bhūpālo pālento (pālemāno) dīpaṃ jināti/
= Dīpaṃ pālento bhūpālo jināti.
= Bhūpālo dīpaṃ pālento jināti.
10. Kami mulai untuk belajar Dhamma dari bhikkhu-
bhikkhu yang sedang tinggal di dusun.
/mayaṃ ārabhāma uggaṇhituṃ Dhammaṃ samaṇehi
vasantehi (vasamānehi) gāme (gāmamhi; gāmasmiṃ)/
= Mayaṃ gāmasmiṃ vasantehi samaṇehi Dhammaṃ
uggaṇhituṃ ārabhāma.
11. Orang bijaksana yang sedang mencari kebenaran,
pergi dari kota [ke] kota.
/paṇḍito pariyesanto (pariyesamāno) saccaṃ
(Dhammaṃ) gacchati nagarā (nagaramhā; nagarasmā)
nagaraṃ/
= Saccaṃ pariyesanto paṇḍito nagaramhā nagaraṃ
gacchati.
12. Setelah menghindari anjing yang sedang tidur dengan
kaki [-nya], anak kecil [itu] berlari [ke] rumah.
/parivajjetvā kukkuraṃ (sunakhaṃ; soṇaṃ) sayantaṃ
(sayamānaṃ) pādena, dārako dhāvati nivāsaṃ (gehaṃ;
gharaṃ)/
= Pādena sayamānaṃ sunakhaṃ parivajjetvā dārako
gehaṃ dhāvati.
= Sayamānaṃ sunakhaṃ pādena parivajjetvā dārako
gehaṃ dhāvati.
13. Orang-orang bijaksana yang sedang berharap untuk
dilahirkan di surga, takut untuk berbuat jahat.
/paṇḍitā icchantā (icchamānā; ākaṅkhantā;
ākaṅkhamānā) uppajjituṃ sagge (saggamhi;
saggasmiṃ) bhāyanti kātuṃ pāpaṃ (kusalaṃ)/
= Saggamhi uppajjituṃ ākaṅkhamānā paṇḍitā pāpaṃ
kātuṃ bhāyanti.
14. Setelah meninggal dari alam manusia, orang-orang
jahat dilahirkan di neraka (narake).
/cavitvā manussalokā (manussalokamhā;
manussalokasmā), asappurisā uppajjanti narake
(narakamhi; narakasmiṃ)/
= Manussalokasmā cavitvā asappurisā narake
uppajjanti.
15. Setelah mengundang petapa dari gunung, raja
memberikan jubah.
/nimantetvā tāpasaṃ pabbatā (pabbatamhā;
pabbatasmā) bhūpālo deti (dadāti) cīvaraṃ/
= Pabbatamhā tāpasaṃ nimantetvā bhūpālo cīvaraṃ
dadāti.
16. Upasaka-upasaka yang sedang berusaha untuk
memahami kebenaran, menjadi bhikkhu-bhikkhu.
/upāsakā ussahantā (ussahamānā) adhigantuṃ
(adhigacchituṃ) saccaṃ (Dhammaṃ) bhavanti (honti)
samaṇā/
= Saccaṃ adhigantuṃ ussahamānā upāsakā samaṇā
bhavanti.
17. Upasaka-upasaka yang sedang berharap untuk
mendengarkan bhikkhu yang sedang mengajarkan
Dhamma, berkumpul di wihara.
/upāsakā icchantā (icchamānā; ākaṅkhantā;
ākaṅkhamānā) sotuṃ samaṇaṃ desentaṃ (desemānaṃ)
Dhammaṃ sannipatanti vihāre (vihāramhi; vihārasmiṃ)/
= Dhammaṃ desentaṃ samaṇaṃ sotuṃ ākaṅkhamānā
upāsakā vihārasmiṃ sannipatanti.
18. Kami melihat dengan [kedua] mata, mendengar
dengan [kedua] telinga (sotehi), menyentuh dengan
tubuh-tubuh.
/mayaṃ passāma nayanehi (locanehi), suṇāma sotehi,
phusāma (āmasāma) kāyehi/
= Mayaṃ nayanehi passāma, sotehi suṇāma, kāyehi
phusāma.
19. Saya adalah raja yang sedang memerintah pulau-
pulau.
/ahaṃ homi (bhavāmi) bhūpālo pālento (pālemāno)
dīpe/
= Dīpe pālento ahaṃ bhūpālo homi.
20. Kalian adalah orang-orang jahat yang sedang
berdiskusi dengan pencuri-pencuri.
/tumhe hotha (bhavatha) asappurisā mantentā
(mantemānā) saha (saddhiṃ) corehi/
= Tumhe corehi saha mantentā asappurisā hotha.
21. Orang-orang baik mulai untuk menanam pohon-
pohon untuk melindungi dunia.
/sappurisā ārabhanti ropetuṃ rukkhe rakkhituṃ lokaṃ/
= Sappurisā lokaṃ rakkhituṃ rukkhe ropetuṃ ārabhanti.
22. Setelah mendengar Dhamma, pencuri [itu] berharap
untuk menghindari kejahatan.
/sutvā Dhammaṃ, coro icchati (ākaṅkhati) parivajjetuṃ
pāpaṃ (akusalaṃ)/
= Dhammaṃ sutvā coro pāpaṃ parivajjetuṃ ākaṅkhati.
23. Untuk menjual kepada petani-petani yang sedang
datang dari dusun-dusun, pedagang-pedagang
menyimpan pakaian-pakaian di toko-toko.
/vikkiṇituṃ kassakānaṃ āgacchantānaṃ
(āgacchamānānaṃ) gāmehi, vāṇijā ṭhapenti sāṭake
(vatthe; vatthāni) āpaṇesu/
= Vāṇijā gāmehi āgacchamānānaṃ kassakānaṃ
vikkiṇituṃ āpaṇesu vatthāni ṭhapenti.
24. Orang sakit (gilāna) adalah utusan dari dewa-dewa
di alam manusia.
/gilāno hoti (bhavati) dūto devānaṃ (surānaṃ)
manussaloke (manussalokamhi; manussalokasmiṃ)/
= Gilāno manussalokamhi devānaṃ dūto hoti.
25. [Ada] orang-orang baik yang sedang menasihati
orang-orang jahat, tinggal di dunia.
/sappurisā anusāsantā (anusāsamānā; ovadantā;
ovadamānā) asappurise, vasanti loke (lokamhi;
lokasmiṃ)/
= Asappurise anusāsantā sappurisā loke vasanti.
26. Setelah memetik bunga-bunga teratai dari air, dokter
pergi [ke] wihara untuk mendengarkan Dhamma.
/ocinitvā padume (padumāni) udakā (udakamhā;
udakasmā; jalā; jalamhā; jalasmā), vejjo gacchati
vihāraṃ sotuṃ Dhammaṃ/
= Udakasmā padumāni ocinitvā vejjo Dhammaṃ sotuṃ
vihāraṃ gacchati.
27. Setelah melihat Buddha [dan] menjadi senang,
pencuri [itu] meletakkan anak-anak panah.
/passitvā (disvā) Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ)
pasīditvā, coro nikkhipati sare/
= Buddhaṃ disvā pasīditvā coro sare nikkhipati.
28. Saya yang sedang berharap untuk menghindari
kejahatan, menjaga sila.
/ahaṃ icchanto (icchamāno; ākaṅkhanto; ākaṅkhamāno)
parivajjetuṃ pāpaṃ (akusalaṃ) rakkhāmi sīlaṃ/
= Akusalaṃ parivajjetuṃ icchanto ahaṃ sīlaṃ rakkhāmi.
29. Kami memasak nasi untuk memberikan derma kepada
bhikkhu-bhikkhu yang sedang datang dari wihara.
/mayaṃ pacāma odanaṃ (bhattaṃ) dātuṃ dānaṃ
samaṇānaṃ āgacchantānaṃ (āgacchamānānaṃ) vihārā
(vihāramhā; vihārasmā)/
= Mayaṃ vihāramhā āgacchantānaṃ samaṇānaṃ dānaṃ
dātuṃ bhattaṃ pacāma.
30. Kalian yang sedang mencari emas, pergi dari pulau
[ke] pulau dengan pedagang-pedagang.
/tumhe pariyesantā (pariyesamānā) suvaṇṇaṃ
(hiraññaṃ), gacchatha dīpā (dīpamhā; dīpasmā) dīpaṃ
saha (saddhiṃ) vāṇijehi/
= Suvaṇṇaṃ pariyesamānā tumhe vāṇijehi saha dīpasmā
dīpaṃ gacchatha.
Selesai sudah pemaparan pelajaran 13 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta,
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan pelajaran 14 beserta Soal-soal Latihannya:
14
Pelajaran 14
14.1 Verba Kala Akan Datang (Future Tense)
Verba kala akan datang (Future Tense) dibentuk dengan menambahkan –ssa pada akar/bentuk dasar verba dengan atau dalam beberapa kasus tanpa vokal penghubung –i-. Akhiran-akhirannya sama dengan yang di verba kala kini (Present Tense).
Bentuk dasar: paca = memasak
Tunggal Jamak
Orang ke-3: (So) pacissati. (Te) pacissanti.
= Ia akan memasak. = Mereka akan memasak.
Orang ke-2: (Tvaṃ) pacissasi. (Tumhe) pacissatha.
= Anda akan memasak.= Kalian akan memasak.
Orang ke-1: (Ahaṃ) pacissāmi. (Mayaṃ) pacissāma.
= Saya akan memasak. = Kami akan memasak.
Bentuk dasar: core = mencuri
Tunggal Jamak
Orang ke-3: (So) coressati. (Te) coressanti.
Orang ke-2: (Tvaṃ) coressasi. (Tumhe) coressatha.
Orang ke-1: (Ahaṃ) coressāmi. (Mayaṃ) coressāma.
Bentuk dasar: kiṇā = membeli
Tunggal Jamak
Orang ke-3: (So) kiṇissati. (Te) kiṇissanti.
Orang ke-2: (Tvaṃ) kiṇissasi. (Tumhe) kiṇissatha.
Orang ke-1: (Ahaṃ) kiṇissāmi. (Mayaṃ) kiṇissāma.
Perhatian perlu diberikan pada bentuk-bentuk berikut ini:
gacchati gamissati = Ia akan pergi.
āgacchati āgamissati = Ia akan datang.
dadāti dadissati/dassati = Ia akan memberikan.
tiṭṭhati ṭhassati = Ia akan berdiri.
karoti karissati = Ia akan melakukan.
14.2 Latihan 14
14.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. So pabbatamhā udentaṃ candaṃ passituṃ pāsādaṃ
āruhissati.
2. Bhūpālo corehi dīpaṃ rakkhituṃ amaccehi saha
mantessati.
3. Ahaṃ samuddaṃ taritvā dīpaṃ pāpuṇitvā bhaṇḍāni
vikkiṇissāmi.
4. Tumhe vihāraṃ upasaṅkamantā magge pupphāni
vikkiṇante manusse passissatha.
5. Udakaṃ otaritvā vatthāni dhovanto kassako nahāyitvā
gehaṃ āgamissati.
6. Gāṃe viharanto tvaṃ nagaraṃ gantvā rathaṃ ānessasi.
7. Puññaṃ kātuṃ icchantā tumhe sappurisā pāpamitte
ovadissatha.
8. Dhammaṃ sotuṃ uyyāne nisīdantānaṃ upāsakānaṃ
ahaṃ pānīyaṃ dassāmi.
9. Mayaṃ bhūpālā dhammena dīpe pālessāma.
10. Rukkhaṃ pātetvā phalāni khādituṃ icchantaṃ
asappurisaṃ ahaṃ akkosāmi.
11. Dānaṃ dadamānā sīlaṃ rakkhantā mayaṃ samaṇehi
dhammaṃ uggaṇhissāma.
12. Dhāvantamhā sakaṭamhā patantaṃ dārakaṃ disvā tvaṃ
vejjaṃ ānesi.
13. Saccaṃ adhigantuṃ ussahanto tāpaso Tathāgataṃ
passituṃ ākaṅkhati.
14. Buddhe pasīditvā upāsako devaputto hutvā saggaloke
uppajjati.
15. Udentaṃ suriyaṃ disvā brāhmaṇo gehā nikkhamma
vandati.
16. Dīpaṃ pappotuṃ ākaṅkhamānā mayaṃ samuddaṃ
tarituṃ nāvikaṃ pariyesāma.
17. Amaccassa dūtaṃ pahiṇituṃ icchanto bhūpālo ahaṃ
asmi.
18. Puññakammāni karontānaṃ vāṇijānaṃ dhanaṃ atthi.
19. Mayaṃ gītāni gāyante naccante kumāre olokessāma.
20. Pāpaṃ parivajjetvā kusalaṃ karonte sappurise devā
pūjessanti.
21. Saccaṃ bhāsantā asappurise anusāsantā paṇḍitā
upāsakā bhavissanti.
22. Tvaṃ dhaññena pattaṃ pūretvā ācariyassa dassasi.
23. Rukkhamūle nisīditvā cīvaraṃ sibbantaṃ samaṇaṃ ahaṃ
upasaṅkamissāmi.
24. Ahaṃ sayantassa puttassa kāyaṃ āmasanto mañcasmiṃ
nisīdāmi.
25. Uyyānesu rukkhe ropetuṃ samaṇā manusse anusāsanti.
14.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Setelah belajar Dhamma dari Buddha, saya akan hidup
dengan Dhamma (kebenaran) di dunia.
2. Saya akan menasihati raja untuk memerintah pulau
dengan Dhamma (kebenaran) dengan menteri-
menteri [-nya].
3. Setelah menyimpan pakaian di atas tempat duduk,
anak kecil [itu] akan turun [ke] air untuk mandi.
4. Setelah mendengar Dhamma, kalian akan menjadi
senang pada Tathagata.
5. Mereka yang sedang berjalan di hutan [dan]
mengumpulkan buah-buahan akan berharap untuk
meminum air.
6. Petani-petani yang sedang mendekati kota akan
melihat kendaraan-kendaraan yang sedang berjalan di
jalan.
7. Matahari yang sedang terbit akan menyinari dunia.
8. Pohon-pohon di taman akan bermandikan cahaya dari
bulan.
9. Anda akan menjadi senang setelah melihat putra-
putra [Anda] yang sedang menanyakan pertanyaan-
pertanyaan dari orang bijaksana.
10. Anak-anak kecil akan berharap untuk melihat burung-
burung kakaktua yang sedang memakan buah-buahan
di pohon-pohon.
11. Kami adalah dokter-dokter yang sedang datang dari
pulau, kalian adalah guru-guru yang sedang pergi [ke]
pulau.
12. Setelah membawa uang, ia akan pergi [ke] toko
untuk membeli barang-barang.
13. Setelah mengisi mangkuk dengan air minum, anak
kecil [itu] akan memberikan [-nya] kepada pengemis
yang sedang memakan nasi.
14. Orang-orang yang sedang berharap untuk
mendapatkan kebajikan, akan menanam pohon-
pohon untuk orang-orang di dunia.
15. Orang-orang jahat yang sedang mencari kekayaan
akan menindas petani-petani yang sedang hidup
dengan Dhamma (kebenaran) di dusun-dusun.
16. Ada buah-buahan di atas pohon-pohon di gunung-
gunung.
17. Orang-orang baik yang sedang melakukan perbuatan-
perbuatan baik, akan belajar Dhamma dari bhikkhu-
bhikkhu.
18. Orang-orang bijaksana menasihati raja-raja yang
sedang memerintah pulau-pulau.
19. Anda akan membeli ikan-ikan dari nelayan-nelayan
yang sedang datang dari laut.
20. Kami yang sedang berharap untuk belajar Dhamma
menghampiri Buddha.
21. Setelah melihat serigala yang sedang datang [ke]
taman, anak-anak kecil akan takut.
22. Mereka akan pergi untuk melihat raja yang sedang
datang [ke] dusun dengan menteri-menteri.
23. Anda adalah orang baik yang sedang hidup dengan
Dhamma (kebenaran).
24. Saya melihat burung kakaktua yang sedang memetik
buah dengan paruh [-nya].
25. Kami akan menjadi orang-orang baik yang sedang
menjaga sila.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 14:
14
Kunci Jawaban Latihan 14
14.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. So pabbatamhā udentaṃ candaṃ passituṃ pāsādaṃ
āruhissati.
/ia dari gunung yang sedang terbit bulan untuk
melihat istana akan naik/
= Ia akan naik [ke] istana untuk melihat bulan yang
sedang terbit dari gunung.
2. Bhūpālo corehi dīpaṃ rakkhituṃ amaccehi saha mantessati.
/raja dari pencuri-pencuri pulau untuk melindungi
(dengan) menteri-menteri dengan akan
bermusyawarah/
= Raja akan bermusyawarah dengan menteri-menteri
untuk melindungi pulau dari pencuri-pencuri.
3. Ahaṃ samuddaṃ taritvā dīpaṃ pāpuṇitvā bhaṇḍāni
vikkiṇissāmi.
/saya laut setelah menyeberang pulau setelah
mencapai barang-barang akan menjual/
= Setelah menyeberang laut [dan] mencapai pulau,
saya akan menjual barang-barang.
4. Tumhe vihāraṃ upasaṅkamantā magge pupphāni
vikkiṇante manusse passissatha.
/kalian wihara yang sedang mendekati di jalan bunga-
bunga yang sedang menjual orang-orang akan
melihat/
= Kalian yang sedang mendekati wihara, akan melihat
orang-orang yang sedang menjual bunga-bunga di
jalan.
5. Udakaṃ otaritvā vatthāni dhovanto kassako nahāyitvā
gehaṃ āgamissati.
/air setelah turun pakaian-pakaian yang sedang
mencuci petani setelah mandi rumah akan datang/
= Petani yang sedang mencuci pakaian-pakaian,
setelah turun [ke] air [dan] mandi, akan datang [ke]
rumah (pulang).
6. Gāṃe viharanto tvaṃ nagaraṃ gantvā rathaṃ ānessasi.
/di dusun yang sedang berada anda kota setelah pergi
kendaraan akan membawa serta/
= Anda yang sedang berada di dusun, akan membawa
serta kendaraan setelah pergi [ke] kota.
7. Puññaṃ kātuṃ icchantā tumhe sappurisā pāpamitte
ovadissatha.
/kebajikan untuk melakukan yang sedang berharap
kalian orang-orang baik teman-teman jahat akan
menasihati/
= Kalian, orang-orang baik yang sedang berharap
untuk melakukan kebajikan, akan menasihati teman-
teman jahat.
8. Dhammaṃ sotuṃ uyyāne nisīdantānaṃ upāsakānaṃ ahaṃ
pānīyaṃ dassāmi.
/Dhamma untuk mendengarkan di taman yang sedang
duduk kepada upasaka-upasaka saya air minum akan
memberikan/
= Saya akan memberikan air minum kepada upasaka-
upasaka yang sedang duduk di taman untuk
mendengarkan Dhamma.
9. Mayaṃ bhūpālā dhammena dīpe pālessāma.
/kami raja-raja dengan Dhamma pulau-pulau akan
memerintah/
= Kami, raja-raja akan memerintah pulau-pulau
dengan Dhamma (kebenaran).
10. Rukkhaṃ pātetvā phalāni khādituṃ icchantaṃ
asappurisaṃ ahaṃ akkosāmi.
/pohon setelah menjatuhkan buah-buahan untuk
memakan yang sedang berharap orang jahat saya
memarahi/
= Saya memarahi orang jahat yang sedang berharap
untuk memakan buah-buahan setelah menjatuhkan
pohon.
11. Dānaṃ dadamānā sīlaṃ rakkhantā mayaṃ samaṇehi
dhammaṃ uggaṇhissāma.
/derma yang sedang memberikan sila yang sedang
menjaga kami dari bhikkhu-bhikkhu Dhamma akan
belajar/
= Kami yang sedang memberikan derma [dan]
menjaga sila, akan belajar Dhamma dari bhikkhu-
bhikkhu.
12. Dhāvantamhā sakaṭamhā patantaṃ dārakaṃ disvā tvaṃ
vejjaṃ ānesi.
/yang sedang berlari dari pedati yang sedang terjatuh
anak kecil setelah melihat anda dokter membawa
serta/
= Anda membawa serta dokter setelah melihat anak
kecil yang sedang terjatuh dari pedati yang sedang
berlari (meluncur dengan cepat).
13. Saccaṃ adhigantuṃ ussahanto tāpaso Tathāgataṃ
passituṃ ākaṅkhati.
/kebenaran untuk memahami yang sedang berusaha
petapa Tathagata (Buddha) untuk melihat berharap/
= Petapa yang sedang berusaha untuk memahami
kebenaran, berharap untuk melihat Tathagata.
14. Buddhe pasīditvā upāsako devaputto hutvā saggaloke
uppajjati.
/pada Buddha setelah menjadi senang upasaka putra
dewa setelah menjadi di alam surga dilahirkan/
= Setelah menjadi senang pada Buddha, upasaka
dilahirkan di alam surga setelah menjadi putra dewa.
15. Udentaṃ suriyaṃ disvā brāhmaṇo gehā nikkhamma
vandati.
/yang sedang terbit matahari setelah melihat
brahmana dari rumah setelah keluar
menghormati (memberi penghormatan)/
= Setelah melihat matahari yang sedang terbit [dan]
keluar dari rumah, brahmana memberi
penghormatan.
16. Dīpaṃ pappotuṃ ākaṅkhamānā mayaṃ samuddaṃ
tarituṃ nāvikaṃ pariyesāma.
/pulau untuk mencapai yang sedang berharap kami
laut untuk menyeberang pelaut mencari/
= Kami yang sedang berharap untuk mencapai pulau,
mencari pelaut untuk menyeberang laut.
17. Amaccassa dūtaṃ pahiṇituṃ icchanto bhūpālo ahaṃ asmi.
/kepada menteri utusan untuk mengirim yang sedang
berharap raja saya adalah/
= Saya adalah raja yang sedang berharap untuk
mengirim utusan kepada menteri.
18. Puññakammāni karontānaṃ vāṇijānaṃ dhanaṃ atthi.
/perbuatan-perbuatan bajik yang sedang melakukan
untuk pedagang-pedagang kekayaan ada/
= Ada kekayaan untuk pedagang-pedagang yang
sedang melakukan perbuatan-perbuatan bajik.
19. Mayaṃ gītāni gāyante naccante kumāre olokessāma.
/kami lagu-lagu yang sedang menyanyikan yang
sedang menari anak-anak laki-laki akan melihat/
= Kami akan melihat anak-anak laki-laki yang sedang
menyanyikan lagu-lagu [dan] menari.
20. Pāpaṃ parivajjetvā kusalaṃ karonte sappurise devā
pūjessanti.
/kejahatan setelah menghindari kebaikan yang
sedang melakukan orang-orang baik dewa-dewa
akan menghormati/
= Dewa-dewa akan menghormati orang-orang baik
yang sedang melakukan kebaikan setelah
menghindari kejahatan.
21. Saccaṃ bhāsantā asappurise anusāsantā paṇḍitā
upāsakā bhavissanti.
/kebenaran yang sedang mengucapkan orang-orang
jahat yang sedang menasihati orang-orang bijaksana
upasaka-upasaka akan menjadi/
= Orang-orang bijaksana yang sedang mengucapkan
kebenaran [dan] menasihati orang-orang jahat, akan
menjadi upasaka-upasaka.
22. Tvaṃ dhaññena pattaṃ pūretvā ācariyassa dassasi.
/anda (dengan) jagung mangkuk setelah mengisi
kepada guru akan memberikan/
= Setelah mengisi mangkuk dengan jagung, Anda akan
berikan kepada guru.
23. Rukkhamūle nisīditvā cīvaraṃ sibbantaṃ samaṇaṃ ahaṃ
upasaṅkamissāmi.
/di kaki pohon setelah duduk jubah yang sedang
menjahit bhikkhu saya akan menghampiri/
= Saya akan menghampiri bhikkhu yang sedang
menjahit jubah setelah duduk di kaki pohon.
24. Ahaṃ sayantassa puttassa kāyaṃ āmasanto mañcasmiṃ
nisīdāmi.
/saya yang sedang tidur [kepunyaan] dari putra tubuh
yang sedang membelai di ranjang duduk/
= Saya duduk di ranjang, sedang membelai tubuh
putra [saya] yang sedang tidur.
25. Uyyānesu rukkhe ropetuṃ samaṇā manusse anusāsanti.
/di taman-taman pohon-pohon untuk menanam
bhikkhu-bhikkhu orang-orang menasihati/
= Bhikkhu-bhikkhu menasihati orang-orang untuk
menanam pohon-pohon di taman-taman.
14.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Setelah belajar Dhamma dari Buddha, saya akan hidup
dengan Dhamma (kebenaran) di dunia.
/uggaṇhitvā Dhammaṃ Buddhā (Buddhamhā; Buddhasmā;
Tathāgatā; Tathāgatamhā; Tathāgatasmā; Sugatā;
Sugatamhā; Sugatasmā), ahaṃ jīvissāmi (viharissāmi;
vasissāmi) Dhammena loke (lokamhi; lokasmiṃ)/
= Buddhasmā Dhammaṃ uggaṇhitvā ahaṃ loke
Dhammena jīvissāmi.
= Ahaṃ Buddhasmā Dhammaṃ uggaṇhitvā loke
Dhammena jīvissāmi.
2. Saya akan menasihati raja untuk memerintah pulau
dengan Dhamma (kebenaran) dengan menteri-
menteri [-nya].
/ahaṃ ovadissāmi bhūpālaṃ pāletuṃ dīpaṃ Dhammena
saha (saddhiṃ) amaccehi/
= Ahaṃ amaccehi saha Dhammena dīpaṃ pāletuṃ
bhūpālaṃ ovadissāmi.
3. Setelah menyimpan pakaian di atas tempat duduk,
anak kecil [itu] akan turun [ke] air untuk mandi.
/ṭhapetvā sāṭakaṃ (vatthaṃ) āsane (āsanamhi;
āsanasmiṃ) dārako otarissati udakaṃ (jalaṃ)
nahāyituṃ/
= Āsanasmiṃ sāṭakaṃ ṭhapetvā dārako nahāyituṃ udakaṃ
otarissati.
4. Setelah mendengar Dhamma, kalian akan menjadi
senang pada Tathagata.
/sutvā Dhammaṃ tumhe pasīdissatha Tathāgate
(Tathāgatamhi; Tathāgatasmiṃ)/
= Dhammaṃ sutvā tumhe Tathāgate pasīdissatha.
= Tumhe Dhammaṃ sutvā Tathāgate pasīdissatha.
5. Mereka yang sedang berjalan di hutan [dan]
mengumpulkan buah-buahan, akan berharap untuk
meminum air.
/te carantā (caramānā) vane (vanamhi; vanasmiṃ;
araññe; araññamhi; araññasmiṃ) saṃharantā
(saṃharamānā) phale (phalāni) icchissanti
(ākaṅkhissanti) pātuṃ udakaṃ (jalaṃ)/
= Vane carantā phalāni saṃharantā te udakaṃ pātuṃ
icchissanti.
6. Petani-petani yang sedang mendekati kota, akan
melihat kendaraan-kendaraan yang sedang berjalan di
jalan.
/kassakā upasaṅkamantā (upasaṅkamānā) nagaraṃ
passissanti (olokessanti) rathe carante (caramāne) magge
(maggamhi; maggasmiṃ)/
= Nagaraṃ upasaṅkamantā kassakā maggamhi caramāne
rathe passissanti.
7. Matahari yang sedang terbit akan menyinari dunia.
/suriyo udento (udemāno) obhāsessati lokaṃ/
= Udento suriyo lokaṃ obhāsessati.
8. Pohon-pohon di taman akan bermandikan dengan
cahaya bulan.
/rukkhā uyyāne (uyyānamhi; uyyānasmiṃ) nahāyissanti
alokena candassa/
= Uyyānasmiṃ rukkhā candassa ālokena nahāyissanti.
9. Anda akan menjadi senang setelah melihat putra-
putra [Anda] yang sedang menanyakan pertanyaan-
pertanyaan dari orang bijaksana.
/tvaṃ pasīdissasi disvā (passitvā) putte pucchante
(pucchamāne) pañhe paṇḍitā (paṇḍitamhā; paṇḍitasmā)/
= Tvaṃ paṇḍitamhā pañhe pucchamāne putte disvā
pasīdissasi.
10. Anak-anak kecil akan berharap untuk melihat burung-
burung kakaktua yang sedang memakan buah-buahan
di pohon-pohon.
/dārakā icchissanti (ākaṅkhissanti) passituṃ (oloketuṃ)
suke (suve) khādante (khādamāne; bhuñjante;
bhuñjamāne) phale (phalāni) rukkhesu/
= Dārakā rukkhesu phalāni khādante suke passituṃ
icchissanti.
11. Kami adalah dokter-dokter yang sedang datang dari
pulau, kalian adalah guru-guru yang sedang pergi [ke]
pulau.
/mayaṃ homa (bhavāma; asma; amha) vejjā āgacchantā
(āgacchamānā) dīpā (dīpamhā; dīpasmā), tumhe hotha
(bhavatha; attha) ācariyā gacchantā (gacchamānā)
dīpaṃ/
= Mayaṃ dīpasmā āgacchantā vejjā homa, tumhe dīpaṃ
gacchantā ācariyā hotha.
12. Setelah membawa uang, ia akan pergi [ke] toko
untuk membeli barang-barang.
/āharitvā (ādāya) mūlaṃ, so gacchissati (gamissati)
āpaṇaṃ kiṇituṃ bhaṇḍe (bhaṇḍāni)/
= So mūlaṃ ādāya bhaṇḍāni kiṇituṃ āpaṇaṃ gamissati.
13. Setelah mengisi mangkuk dengan air minum, anak
kecil [itu] akan memberikan [-nya] kepada pengemis
yang sedang memakan nasi.
/pūretvā pattaṃ pānīyena, dārako dassati (dadissati)
yācakāya (yācakassa) khādantāya (khādamānāya;
khādantassa; khādamānassa; bhuñjantāya;
bhuñjamānāya; bhuñjantassa; bhuñjamānassa) bhattaṃ
(odanaṃ)/
= Pānīyena pattaṃ pūretvā dārako odanaṃ bhuñjantāya
yācakāya dadissati.
14. Orang-orang yang sedang berharap untuk
mendapatkan kebajikan, akan menanam pohon-
pohon untuk orang-orang di dunia.
/manussā (narā; purisā) icchantā (icchamānā; ākaṅkhantā;
ākaṅkhamānā) labhituṃ puññaṃ, ropessanti rukkhe
manussānaṃ (narānaṃ; purisānaṃ) loke (lokamhi;
lokasmiṃ)/
= Puññaṃ labhituṃ icchantā manussā lokasmiṃ purisānaṃ
rukkhe ropessanti.
= Manussā puññaṃ labhituṃ icchantā lokasmiṃ
purisānaṃ rukkhe ropessanti.
15. Orang-orang jahat yang sedang mencari kekayaan
akan menindas petani-petani yang sedang hidup
dengan Dhamma (kebenaran) di dusun-dusun.
/asappurisā pariyesantā (pariyesamāna) dhanaṃ
pīḷessanti kassake jīvante ( jīvamāne; vasante; vasamāne;
viharante; viharamāne) dhammena gāmesu/
= Dhanaṃ pariyesantā asappurisā gāmesu dhammena
jīvante kassake pīḷessanti.
16. Ada buah-buahan di pohon-pohon di gunung-gunung.
/bhavanti (honti) phalā (phalāni) rukkhesu pabbatesu/
= Pabbatesu rukkhesu phalāni bhavanti.
17. Orang-orang baik yang sedang melakukan perbuatan-
perbuatan baik, akan belajar Dhamma dari bhikkhu-
bhikkhu.
/sappurisā karontā (karomānā) kusalakamme
(kusalakammāni), uggaṇhissanti Dhammaṃ samaṇehi/
= Kusalakammāni karontā sappurisā samaṇehi Dhammaṃ
uggaṇhissanti.
18. Orang-orang bijaksana menasihati raja-raja yang
sedang memerintah pulau-pulau.
/paṇḍitā anusāsanti bhūpāle pālente (pālemāne) dīpe/
= Paṇḍitā dīpe pālente bhūpāle anusāsanti.
19. Anda akan membeli ikan-ikan dari nelayan-nelayan
yang sedang datang dari laut.
/tvaṃ kiṇissasi macche dhīvarehi āgacchantehi
(āgacchamānehi) samuddā (samuddamhā; samuddasmā)/
= Tvaṃ samuddamhā āgacchantehi dhīvarehi macche
kiṇissasi.
20. Kami yang sedang berharap untuk belajar Dhamma
menghampiri Buddha.
/mayaṃ icchantā (icchamānā; ākaṅkhantā; ākaṅkhamānā)
uggaṇhituṃ Dhammaṃ upasaṅkamāma Buddhaṃ
Tathāgataṃ (Sugataṃ)/
= Dhammaṃ uggaṇhituṃ ākaṅkhamānā mayaṃ Buddhaṃ
upasaṅkamāma.
21. Setelah melihat serigala yang sedang datang [ke]
taman, anak-anak kecil akan takut.
/disvā (passitvā) sigālaṃ āgacchantaṃ (āgacchamānaṃ)
uyyānaṃ dārakā bhāyissanti/
= Uyyānaṃ āgacchantaṃ sigālaṃ disvā dārakā bhāyissanti.
22. Mereka akan pergi untuk melihat raja yang sedang
datang [ke] dusun dengan menteri-menteri.
/te gacchissanti (gamissanti) passituṃ bhūpālaṃ
āgacchantaṃ (āgacchamānaṃ) gāmaṃ saha (saddhiṃ)
amaccehi/
= Te amaccehi saha gāmaṃ āgacchantaṃ bhūpālaṃ
passituṃ gamissanti.
= Amaccehi saha gāmaṃ āgacchantaṃ bhūpālaṃ passituṃ
te gamissanti.
23. Anda adalah orang baik yang sedang hidup dengan
Dhamma (kebenaran).
/tvaṃ hosi (bhavasi; asi) sappuriso jīvanto (jīvamāno;
vasanto; vasamāno; viharanto; viharamāno) dhammena/
= Tvaṃ dhammena jīvanto sappuriso hosi.
= Dhammena jīvanto tvaṃ sappuriso hosi.
24. Saya melihat burung kakaktua yang sedang memetik
buah dengan paruh [-nya].
/ahaṃ passāmi sukaṃ (suvaṃ) ocinantaṃ (ocināmānaṃ)
phalaṃ tuṇḍena/
= Ahaṃ tuṇḍena phalaṃ ocināmānaṃ sukaṃ passāmi.
25. Kami akan menjadi orang-orang baik yang sedang
menjaga sila.
/mayaṃ bhavissāma sappurisā rakkhantā (rakkhamānā)
sīlaṃ/
= Mayaṃ sīlaṃ rakkhamānā sappurisā bhavissāma.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 14 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta,
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 15 beserta Soal-soal Latihannya:
15
Pelajaran 15
15.1 Modus Optatif atau Potensial
Optatif terutama menyatakan probabilitas (kemungkinan) dan saran, serta gagasan seperti yang disampaikan dengan [kata-kata:] jika, mungkin, seandainya, dan sebagainya. [Modus optatif atau potensial ini] dibentuk dengan menambahkan –eyya pada bentuk dasar verba sebelum akhiran.
Bentuk dasar paca = memasak
Tunggal
Orang ke-3: (So) paceyya. = Jika ia akan memasak.
Orang ke-2: (Tvaṃ) paceyyāsi. = Jika Anda akan memasak.
Orang ke-1: (Ahaṃ) paceyyāmi. = Jika saya akan memasak.
Jamak
Org ke-3: (Te) paceyyuṃ. = Jika mereka akan memasak.
Org ke-2: (Tumhe) paceyyātha. = Jika kalian akan memasak.
Org ke-1: (Mayaṃ) paceyyāma. = Jika kami akan memasak.
Perlu diperhatikan bahwa akhiran-akhiran dari orang-orang kedua dan pertama serupa dengan yang di verba kala kini (Present Tense).
Partikel-partikel berikut ini berguna untuk pembentukan kalimat-kalimat:
sace / yadi = jika
ca = dan
pi = juga; pun
na = bukan; tidak
viya = seperti; serupa
Contoh dalam bentuk kalimat:
Tunggal:
1. Sace so bhattaṃ paceyya, ahaṃ bhuñjeyyāmi.
/jika ia nasi (akan) memasak, saya akan makan/
= Jika ia memasak nasi, saya akan makan.
2. Sace tvaṃ iccheyyāsi, ahaṃ coraṃ puccheyyāmi.
/jika anda (akan) menginginkan, saya pencuri akan
menanyai/
= Jika Anda menginginkan, saya akan menanyai
pencuri [itu].
3. Yadi ahaṃ nagare vihareyyāmi, so pi nagaraṃ āgaccheyya.
/jika saya di kota (akan) tinggal, ia juga kota akan
datang/
= Jika saya tinggal di kota, ia juga akan datang [ke] kota.
Jamak:
1. Sace te bhattaṃ paceyyuṃ, mayaṃ bhuñjeyyāma.
/jika mereka nasi (akan) memasak, kami akan makan/
= Jika mereka memasak nasi, kami akan makan.
2. Sace tumhe iccheyyātha, mayaṃ core puccheyyāma.
/jika kalian (akan) menginginkan, kami pencuri-
pencuri akan menanyai/
= Jika kalian menginginkan, kami akan menanyai
pencuri-pencuri [itu].
3. Yadi mayaṃ nagare vihareyyāma, te pi nagaraṃ
āgaccheyyuṃ.
/jika kami di kota (akan) tinggal, mereka juga kota akan
datang/
= Jika kami tinggal di kota, mereka juga akan datang [ke]
kota.
15.2 Latihan 15
15.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Sace tvaṃ dhammaṃ suṇeyyāsi, addhā (pasti) tvaṃ
Buddhassa sāvako bhaveyyāsi.
2. Yadi te gītāni gāyituṃ uggaṇheyyuṃ, ahaṃ pi
uggaṇheyyāmi.
3. Sace tvaṃ bījāni pahiṇeyyāsi, kassako tāni (mereka) khette
vapeyya.
4. Sace tumhe padumāni ocineyyātha, kumārā tāni
Buddhassa pūjeyyuṃ.
5. Sace tvaṃ mūlaṃ gaṇheyyāsi, ahaṃ dussaṃ
ādadeyyāmi.
6. Yadi mayaṃ bhūpālena saha manteyyāma amaccā na
āgaccheyyuṃ.
7. Sace tumhe rukkhe ropeyyātha dārakā phalāni
bhuñjeyyuṃ.
8. Sace mayaṃ sappurisā bhaveyyāma, puttā pi sappurisā
bhaveyyuṃ.
9. Sace bhūpālā dhammena dīpe pāleyyuṃ, mayaṃ bhūpālesu
pasīdeyyāma.
10. Sace kassako goṇaṃ vikkiṇeyya, vāṇijo taṃ kiṇeyya.
11. Sace manusse pīḷentā asappurisā gāmaṃ āgaccheyyuṃ
ahaṃ te ovadeyyāmi.
12. Yadi amaccā pāpaṃ parivajeyyuṃ, manussā pāpaṃ na
kareyyuṃ.
13. Sace tumhe pabbataṃ āruheyyātha, āhiṇḍante mige ca
rukkhesu carante makkaṭe ca uḍḍente sakuṇe ca
passeyyātha.
14. Sace tvaṃ pattena pānīyaṃ āneyyāsi pipāsito (haus) so
piveyya.
15. Kusalakammāni katvā tumhe manussaloke uppajituṃ
ussaheyyātha.
16. Sace so vejjo bhaveyya, ahaṃ taṃ (ia) rodantaṃ dārakaṃ
passituṃ āneyyāmi.
17. Yadi putto pāpaṃ kareyya ahaṃ taṃ (ia) ovadeyyāmi.
18. Sace amacco paṇḍitaṃ ācariyaṃ āneyya mayaṃ dhammaṃ
uggaṇheyyāma.
19. Sace ahaṃ hatthena suvaṃ phusituṃ ussaheyyāmi so gehā
uppateyya.
20. Yadi so vejjaṃ pakkosituṃ iccheyya ahaṃ taṃ (ia)
āneyyāmi.
15.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Jika Anda menutupi perbuatan-perbuatan buruk yang
dilakukan putra-putra [Anda], mereka akan menjadi
pencuri-pencuri.
2. Jika kalian berharap untuk menjadi orang-orang baik,
akan menghindari kejahatan.
3. Jika kita melihat dengan [kedua] mata, akan melihat
objek-objek di dunia; jika kita melihat dengan batin-
batin, akan melihat kebaikan dan kejahatan.
4. Jika Anda mulai untuk menyanyikan lagu, anak-anak
kecil akan mulai untuk menari.
5. Jika kita meninggal dari alam manusia, tidak akan
takut untuk dilahirkan di alam manusia.
6. Jika dewa-dewa dilahirkan di alam manusia, mereka
akan melakukan perbuatan-perbuatan baik.
7. Jika Anda mencari kebenaran, Anda akan
menghampiri Buddha yang sedang berada di wihara.
8. Jika Anda menasihati pedagang , ia akan menjadi
orang baik.
9. Jika saya mengundang bhikkhu [itu], ia akan datang
[ke] rumah untuk membabarkan Dhamma.
10. Jika Anda adalah orang baik, [Anda] tidak akan
membunuh banteng-banteng yang sedang berkeliaran
di hutan.
11. Jika Anda melakukan pekerjaan di ladang, Anda akan
mendapatkan kekayaan dan jagung.
12. Jika raja berharap untuk memerintah pulau dengan
Dhamma (kebenaran), ia akan bermusyawarah dengan
orang-orang bijaksana dan menteri-menteri.
13. Jika Anda melakukan pekerjaan di ladang, [Anda] akan
melihat petani-petani yang sedang membajak [tanah].
14. Saya melihat anak-anak laki-laki yang sedang bermain
di taman dengan kera.
15. Jika mereka berharap untuk melihat burung-burung
yang sedang bernyanyi, mereka akan pergi [ke] taman.
16. Jika Anda mendengarkan Dhamma, [Anda] akan
mampu (sakkuṇāti) untuk hidup dengan kebenaran.
17. Jika Anda menghindari teman-teman jahat
(pāpamitte), Anda akan menjadi orang baik.
18. Jika menteri bukan orang baik, kami tidak akan
menghampirinya.
19. Jika ada buah-buahan di atas pohon, saya akan
memanjat [pohon itu] untuk memetik mereka (tāni).
20. Jika saya memetik buah-buahan, Anda akan
makan dengan teman-teman.
Salam metta,
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 15:
15
Kunci Jawaban Latihan 15
15.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Sace tvaṃ dhammaṃ suṇeyyāsi, addhā (pasti) tvaṃ
Buddhassa sāvako bhaveyyāsi.
/jika anda Dhamma (akan) mendengar, pasti anda
[kepunyaan] dari Buddha siswa akan menjadi /
= Jika Anda mendengar Dhamma, Anda pasti akan
menjadi siswa Buddha.
2. Yadi te gītāni gāyituṃ uggaṇheyyuṃ, ahaṃ pi
uggaṇheyyāmi.
/jika mereka lagu-lagu untuk menyanyikan (akan)
belajar, saya juga akan belajar/
= Jika mereka belajar untuk menyanyikan lagu-lagu,
saya juga akan belajar.
3. Sace tvaṃ bījāni pahiṇeyyāsi, kassako tāni (mereka)
khette vapeyya.
/jika anda biji-biji (akan) mengirim, petani mereka
(biji-biji) di ladang akan menabur/
= Jika Anda mengirim biji-biji, petani akan menabur
mereka di ladang.
4. Sace tumhe padumāni ocineyyātha, kumārā tāni
Buddhassa pūjeyyuṃ.
/jika kalian bunga-bunga teratai (akan) memetik
(mengumpulkan), anak-anak laki-laki mereka
(bunga-bunga teratai) kepada Buddha akan
mempersembahkan/
= Jika kalian memetik bunga-bunga teratai, anak-anak
laki-laki akan mempersembahkan mereka kepada
Buddha.
5. Sace tvaṃ mūlaṃ gaṇheyyāsi, ahaṃ dussaṃ ādadeyyāmi.
/jika anda uang (akan) membawa, saya kain akan
membawa/
= Jika Anda membawa uang, saya akan membawa kain.
6. Yadi mayaṃ bhūpālena saha manteyyāma amaccā na
āgaccheyyuṃ.
/jika kami (dengan) raja dengan (akan) berdiskusi
menteri-menteri tidak akan datang/
= Jika kami berdiskusi dengan raja, menteri-menteri
tidak akan datang.
7. Sace tumhe rukkhe ropeyyātha dārakā phalāni
bhuñjeyyuṃ.
/jika kalian pohon-pohon (akan) menanam anak-anak
kecil buah-buahan akan memakan/
= Jika kalian menanam pohon-pohon, anak-anak kecil
akan memakan buah-buahan.
8. Sace mayaṃ sappurisā bhaveyyāma, puttā pi sappurisā
bhaveyyuṃ.
/jika kami orang-orang baik akan menjadi, putra-
putra juga orang-orang baik akan menjadi/
= Jika kami menjadi orang-orang baik, putra-putra
[kami] juga akan menjadi orang-orang baik.
9. Sace bhūpālā dhammena dīpe pāleyyuṃ, mayaṃ
bhūpālesu pasīdeyyāma.
/jika raja-raja (dengan) Dhamma pulau-pulau
(akan) memerintah, kami pada raja-raja akan
menjadi senang/
= Jika raja-raja memerintah pulau-pulau dengan
Dhamma (kebenaran), kami akan menjadi senang
pada raja-raja.
10. Sace kassako goṇaṃ vikkiṇeyya, vāṇijo taṃ kiṇeyya.
/jika petani sapi jantan (akan) menjual, pedagang ia
(sapi jantan) akan membeli/
= Jika petani menjual sapi jantan, pedagang akan
membelinya.
11. Sace manusse pīḷentā asappurisā gāmaṃ āgaccheyyuṃ
ahaṃ te ovadeyyāmi.
/jika orang-orang yang sedang menindas orang-orang
jahat dusun (akan) datang saya mereka akan
menasihati/
= Jika orang-orang jahat yang sedang menindas
orang-orang datang [ke] dusun, saya akan
menasihati mereka.
12. Yadi amaccā pāpaṃ parivajeyyuṃ, manussā pāpaṃ na
kareyyuṃ.
/jika menteri-menteri kejahatan (akan) menghindari,
orang-orang kejahatan tidak akan melakukan/
= Jika menteri-menteri menghindari kejahatan, orang-
orang tidak akan melakukan kejahatan.
13. Sace tumhe pabbataṃ āruheyyātha, āhiṇḍante mige ca
rukkhesu carante makkaṭe ca uḍḍente sakuṇe ca
passeyyātha.
/jika kalian gunung (akan) mendaki, yang sedang
berkeliaran rusa-rusa dan pada pohon-pohon yang
sedang berjalan kera-kera dan yang sedang terbang
burung-burung dan akan melihat/
= Jika kalian mendaki gunung, akan melihat rusa-rusa
yang sedang berkeliaran, kera-kera yang sedang
berjalan di pohon-pohon, dan burung-burung yang
sedang terbang.
14. Sace tvaṃ pattena pānīyaṃ āneyyāsi pipāsito (haus) so
piveyya.
/jika anda (dengan) mangkuk air minum (akan)
membawa serta haus ia akan minum/
= Jika Anda membawa serta air minum dengan
mangkuk, [bila] haus, ia akan minum.
15. Kusalakammāni katvā tumhe manussaloke uppajituṃ
ussaheyyātha.
/perbuatan-perbuatan baik setelah melakukan kalian
di alam manusia untuk dilahirkan akan berusaha/
= Setelah melakukan perbuatan-perbuatan baik,
kalian akan berusaha untuk dilahirkan di alam
manusia.
16. Sace so vejjo bhaveyya, ahaṃ taṃ (ia) rodantaṃ dārakaṃ
passituṃ āneyyāmi.
/jika ia dokter (akan) adalah, saya ia (dokter) yang
sedang menangis anak kecil untuk melihat akan
membawa /
= Jika ia adalah dokter, saya akan membawanya untuk
melihat anak kecil yang sedang menangis.
17. Yadi putto pāpaṃ kareyya ahaṃ taṃ (ia) ovadeyyāmi.
/jika putra kejahatan (akan) melakukan saya ia akan
menasihati/
= Jika putra [saya] melakukan kejahatan, saya akan
menasihatinya.
18. Sace amacco paṇḍitaṃ ācariyaṃ āneyya mayaṃ dhammaṃ
uggaṇheyyāma.
/jika menteri bijaksana guru (akan) membawa
serta kami Dhamma akan belajar/
= Jika menteri membawa serta guru yang bijaksana,
kami akan belajar Dhamma.
19. Sace ahaṃ hatthena suvaṃ phusituṃ ussaheyyāmi so
gehā uppateyya.
/jika saya (dengan) tangan burung kakaktua untuk
menyentuh (akan) berusaha ia dari rumah akan
terbang/
= Jika saya berusaha untuk menyentuh burung
kakaktua dengan tangan, ia akan terbang dari rumah.
20. Yadi so vejjaṃ pakkosituṃ iccheyya ahaṃ taṃ (ia)
āneyyāmi.
/jika ia dokter untuk memanggil (akan) berharap saya
ia akan membawa/
= Jika ia berharap untuk memanggil dokter, saya akan
membawanya.
15.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Jika Anda menutupi perbuatan-perbuatan buruk dari
putra-putra [Anda], mereka akan menjadi pencuri-
pencuri.
/sace (yadi) tvaṃ chādeyyāsi pāpakammāni
(akusalakammāni) puttānaṃ, te bhaveyyuṃ corā/
= Sace tvaṃ puttānaṃ akusalakammāni chādeyyāsi, te
corā bhaveyyuṃ.
2. Jika kalian berharap untuk menjadi orang-orang baik,
akan menghindari kejahatan.
/sace (yadi) tumhe iccheyyātha (ākaṅkheyyātha)
bhavituṃ sappurisā, parivajjeyyātha pāpaṃ (akusalaṃ)/
= Sace tumhe sappurisā bhavituṃ iccheyyātha, pāpaṃ
parivajjeyyātha.
3. Jika kita melihat dengan [kedua] mata, akan melihat
objek-objek di dunia; jika kita melihat dengan batin-
batin, akan melihat kebaikan dan kejahatan.
/sace (yadi) mayaṃ passeyyāma (olokeyyāma) nayanehi
(locanehi), passeyyāma (olokeyyāma) rūpe (rūpāni)
loke (lokamhi; lokasmiṃ), sace mayaṃ passeyyāma
(olokeyyāma) cittehi, passeyyāma (olokeyyāma) kusalaṃ
(puññaṃ) ca akusalaṃ (pāpaṃ) ca/
= Sace mayaṃ nayanehi olokeyyāma loke rūpāni
olokeyyāma; sace mayaṃ cittehi olokeyyāma puññaṃ ca
pāpaṃ ca olokeyyāma.
4. Jika Anda mulai untuk menyanyikan lagu, anak-anak
kecil akan mulai untuk menari.
/sace (yadi) tvaṃ ārabheyyāsi gāyituṃ gītaṃ, dārakā
ārabheyyuṃ naccituṃ/
= Sace tvaṃ gītaṃ gāyituṃ ārabheyyāsi, dārakā naccituṃ
ārabheyyuṃ.
5. Jika kita meninggal dari alam manusia, tidak akan
takut untuk dilahirkan di alam manusia.
/sace (yadi) mayaṃ caveyyāma manussalokā
(manussalokamhā; manussalokasmā), na bhāyeyyāma
(bhāyissāma) uppajjituṃ manussaloke (manussalokamhi;
manussalokasmiṃ)/
= Sace mayaṃ manussalokamhā caveyyāma,
manussalokasmiṃ uppajjituṃ na bhāyissāma.
6. Jika dewa-dewa dilahirkan di alam manusia, mereka
akan melakukan perbuatan-perbuatan baik.
/sace (yadi) devā (surā) uppajjeyyuṃ manussaloke
(manussalokamhi; manussalokasmiṃ), te kareyyuṃ
(karissanti) kusalakamme (kusalakammāni;
puññakamme; puññakammāni)/
= Sace devā manussalokamhi uppajjeyyuṃ, te
puññakammāni kareyyuṃ.
7. Jika Anda mencari kebenaran, Anda akan
menghampiri Buddha yang sedang berada di wihara.
/sace (yadi) tvaṃ pariyeseyyāsi saccaṃ (dhammaṃ), tvaṃ
upasaṅkameyyāsi Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ)
viharantaṃ (viharamānaṃ; vasantaṃ; vasamānaṃ)
vihāre (vihāramhi; vihārasmiṃ)/
= Sace tvaṃ saccaṃ pariyeseyyāsi, tvaṃ vihāre viharantaṃ
Buddhaṃ upasaṅkameyyāsi.
8. Jika Anda menasihati pedagang , ia akan menjadi
orang baik.
/sace (yadi) tvaṃ ovadeyyāsi (anusāseyyāsi) vāṇijaṃ, so
bhaveyya (bhavissati) sappuriso/
= Sace tvaṃ vāṇijaṃ ovadeyyāsi, so sappuriso bhavissati.
9. Jika saya mengundang bhikkhu [itu], ia akan datang
[ke] rumah untuk membabarkan Dhamma.
/sace (yadi) ahaṃ nimanteyyāmi samaṇaṃ, so āgaccheyya
(āgamissati) gehaṃ (gharaṃ; nivāsaṃ) desetuṃ
Dhammaṃ/
= Sace ahaṃ samaṇaṃ nimanteyyāmi, so Dhammaṃ
desetuṃ gehaṃ āgamissati.
10. Jika Anda adalah orang baik, [Anda] tidak akan
membunuh banteng-banteng yang sedang berkeliaran
di hutan.
/sace (yadi) tvaṃ bhaveyyāsi sappuriso, [tvaṃ] na
māreyyāsi (māressasi) goṇe āhiṇḍante (āhiṇḍamāne)
vane (vanamhi; vanasmiṃ; araññe; araññamhi;
araññasmiṃ)/
= Sace tvaṃ sappuriso bhaveyyāsi araññasmiṃ
āhiṇḍamāne goṇe na māressasi.
11. Jika Anda melakukan pekerjaan di ladang, Anda akan
mendapatkan kekayaan dan jagung.
/sace (yadi) tvaṃ kareyyāsi kammaṃ khette (khettamhi;
khettasmiṃ), (tvaṃ) labheyyāsi (labhissasi) dhanaṃ ca
dhaññaṃ ca /
= Sace tvaṃ khettamhi kammaṃ kareyyāsi, tvaṃ dhanaṃ
ca dhaññaṃ ca labhissasi.
12. Jika raja berharap untuk memerintah pulau dengan
Dhamma (kebenaran), ia akan bermusyawarah dengan
orang-orang bijaksana dan menteri-menteri.
/sace (yadi) bhūpālo iccheyya (ākaṅkheyya) pāletuṃ
dīpaṃ saccena (dhammena), so manteyya (mantessati)
saha (saddhiṃ) paṇḍitehi ca āmaccehi ca/
= Sace bhūpālo dhammena dīpaṃ pāletuṃ iccheyya, so
paṇḍitehi ca āmaccehi ca saha manteyya.
13. Jika Anda melakukan pekerjaan di ladang, [Anda] akan
melihat petani-petani yang sedang membajak [tanah].
/sace (yadi) tvaṃ kareyyāsi (karissasi) kammaṃ khette
(khettamhi; khettasmiṃ), [tvaṃ] passeyyāsi (olokeyyāsi)
kassake kasante (kasamāne)/
= Sace tvaṃ khette kammaṃ karissasi kasante kassake
passeyyāsi.
14. Saya melihat anak-anak laki-laki yang sedang bermain
di taman dengan kera.
/ahaṃ passāmi (olokemi) kumāre kīḷante (kīḷamāne)
uyyāne (uyyānamhi; uyyānasmiṃ) saha (saddhiṃ)
makkaṭena (vānarena)/
= Ahaṃ vānarena saddhiṃ uyyānasmiṃ kīḷante kumāre
passāmi.
15. Jika mereka berharap untuk melihat burung-burung
yang sedang bernyanyi, mereka akan pergi [ke] taman.
/sace (yadi) te iccheyyuṃ (ākaṅkheyyuṃ) passituṃ
(oloketuṃ) sakuṇe gāyante (gāyamāne), te gaccheyyuṃ
(gamissanti) uyyānaṃ/
= Sace te gāyante sakuṇe passituṃ iccheyyuṃ, te
uyyānaṃ gamissanti.
16. Jika Anda mendengarkan Dhamma, [Anda] akan
mampu (sakkuṇāti) untuk hidup dengan kebenaran.
/sace (yadi) tvaṃ suṇeyyāsi Dhammaṃ, [tvaṃ]
sakkuṇeyyāsi (sakkissasi) jīvituṃ (vasituṃ) saccena
(Dhammena)/
= Sace tvaṃ Dhammaṃ suṇeyyāsi Dhammena jīvituṃ
sakkissasi.
17. Jika Anda menghindari teman-teman jahat
(pāpamitte), Anda akan menjadi orang baik.
/sace (yadi) tvaṃ parivajjeyyāsi pāpasahāye
(pāpasahāyake; pāpamitte; akusalasahāye;
akusalasahāyake; akusalamitte), tvaṃ bhaveyyāsi
(bhavissasi) sappuriso/
= Sace tvaṃ pāpamitte parivajjeyyāsi, tvaṃ sappuriso
bhavissasi.
18. Jika menteri bukan orang baik, kami tidak akan
menghampirinya.
/sace (yadi) amacco hoti na sappuriso, mayaṃ na
upasaṅkameyyāma (upasaṅkamissāma) taṃ/
= Sace amacco sappuriso na hoti, mayaṃ taṃ na
upasaṅkamissāma.
19. Jika ada buah-buahan di atas pohon, saya akan
memanjat [pohon itu] untuk memetik mereka (tāni).
/sace (yadi) honti phalā (phalāni) rukkhe (rukkhamhi;
rukkhasmiṃ), ahaṃ āruheyyāmi (āruhissāmi) [rukkhaṃ]
ocinituṃ tāni/
= Sace rukkhamhi phalāni honti, ahaṃ tāni ocinituṃ
[rukkhaṃ] āruhissāmi.
20. Jika saya memetik buah-buahan, Anda akan
makan dengan teman-teman.
/sace (yadi) ahaṃ ocineyyāmi phale (phalāni), tvaṃ
khādeyyāsi (khādissāsi; bhuñjeyyāsi; bhuñjissāsi) saha
(saddhiṃ) sahāyehi (sahāyakehi; mittehi)/
= Sace ahaṃ phalāni ocineyyāmi, tvaṃ mittehi saha
bhuñjissāsi.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 15 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta,
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Berikutnya adalah pemaparan Pelajaran 16 beserta Soal-soal Latihannya:
16
Pelajaran 16
16.1 Kalimat Imperatif (Kalimat Perintah)
Modus imperatif menyatakan perintah, syukur, doa atau harapan.
Bentuk dasar: paca = memasak
Tunggal
Orang ke-3: (So) pacatu. = Biarkan ia memasak.
Orang ke-2: (Tvaṃ) paca (pacāhi). = Anda masaklah.
Orang ke-1: (Ahaṃ) pacāmi. = Biarkan saya memasak.
Jamak
Org ke-3: (Te) pacantu. = Biarkan mereka memasak.
Org ke-2: (Tumhe) pacatha. = Kalian masaklah.
Org ke-1: (Mayaṃ) pacāma. = Biarkan kami memasak.
Perlu diperhatikan bahwa orang kedua jamak, orang pertama tunggal dan jamak mempunyai bentuk-bentuk yang sama seperti di verba kala kini (Present Tense).
Partikel prohibitif (yang menyatakan larangan) mā juga digunakan dengan kalimat imperatif.
Contoh dalam bentuk kalimat:
Tunggal:
1. So vāṇijānaṃ bhattaṃ pacatu.
/ia untuk pedagang-pedagang nasi biarkan memasak/
= Biarkan ia memasak nasi untuk pedagang-pedagang.
2. Tvaṃ rathena nagaraṃ gaccha (gacchāhi).
/anda (dengan) kendaraan kota pergilah/
= Anda pergilah [ke] kota dengan kendaraan.
3. Ahaṃ Dhammaṃ uggaṇhāmi.
/saya Dhamma biarkan (izinkan) belajar/
= Izinkan saya belajar Dhamma.
Jamak:
1. Te vāṇijānaṃ bhattaṃ pacantu.
/mereka untuk pedagang-pedagang nasi biarkan
memasak/
= Biarkan mereka memasak nasi untuk pedagang-
pedagang.
2. Tumhe rathena nagaraṃ gacchatha.
/kalian (dengan) kendaraan kota pergilah/
= Kalian pergilah [ke] kota dengan kendaraan.
3. Mayaṃ Dhammaṃ uggaṇhāma.
/kami Dhamma biarkan (izinkan) belajar/
= Izinkan kami belajar Dhamma.
Partikel prohibitif mā :
1. Mā tumhe saccaṃ parivajjetha.
/jangan kalian kebenaran menghindari/
= Jangan kalian menghindari kebenaran.
2. Mā te uyyānamhi pupphāni ocinantu.
/jangan mereka di taman bunga-bunga biarkan
memetik/
= Jangan biarkan mereka memetik bunga-bunga di
taman.
16.2 Latihan 16
16.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Bhūpālā Dhammena dīpaṃ pālentu.
2. Mā manusso bhāyatu, sace so saccaṃ jānāti, bhāsatu.
3. Tumhe pāpaṃ karonte putte ovadatha.
4. Sugato Dhammaṃ desetu, sāvakā ca upāsakā ca
vihārasmiṃ nisīdanti.
5. Mā te pāpakammāni katvā (karontu ?) manussalokamhā
cavitvā narake (di neraka) uppajjantu.
6. Mā corā kassakānaṃ goṇe mārentu.
7. Mā tvaṃ sunakhaṃ āmasāhi, so taṃ ḍaseyya.
8. Tumhe dīpe jāletvā vihārasmiṃ rūpāni oloketha.
9. Tumhe asappurise āmantetvā dhammena jīvituṃ
anusāsatha.
10. Putta, mā tvaṃ pāpamitte upasaṅkama.
11. Sace tumhe saccaṃ bhāsituṃ ussaheyyātha, tumhe
sappurisā bhaveyyātha.
12. Sace tvaṃ pāsāṇe khipeyyāsi, kākā ca sakuṇā ca ākāsaṃ
uppateyyuṃ.
13. Mā dāraka pānīyaṃ pivitvā pattaṃ bhinda.
14. Mā suvaṇṇaṃ coretvā gacchantā corā samuddaṃ tarantu.
15. Upāsaka, mā putte akkosāhi, samaṇehi saddhiṃ mantetvā
putte anusāsāhi.
16.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Semoga raja yang sedang memerintah pulau
melindungi orang-orang dengan Dhamma
(kebenaran).
2. Biarkan anak-anak kecil yang sedang bermain di
taman mengumpulkan daun-daun yang sedang
berguguran.
3. Biarkan petani-petani dan pedagang-pedagang
berkumpul di taman raja.
4. Biarkan putra-putra memanjat gunung untuk melihat
singa-singa, rusa-rusa, dan burung-burung.
5. Jangan menebang pohon-pohon di hutan-hutan
jika Anda berharap untuk melindungi rusa-rusa.
6. Jangan biarkan anak kecil turun dari tangga, ia akan
terjatuh.
7. Semoga petani menabur biji-biji setelah membajak
ladang-ladang, semoga ia tidak membunuh kambing-
kambing.
8. Biarkan burung-burung kakaktua terbang setelah
membawa buah-buahan dengan paruh-paruh
[mereka].
9. Putra-putra, janganlah [kalian] melakukan kejahatan,
hiduplah dengan Dhamma (kebenaran).
10. Semoga siswa-siswa Buddha mendapatkan derma-
derma dan jubah-jubah.
11. Biarkan anak-anak kecil melihat bulan yang sedang
terbit dari gunung setelah keluar dari rumah.
12. Anak-anak laki-laki, janganlah [kalian], setelah pergi
dengan pemburu, membunuh rusa-rusa di hutan.
13. Setelah berlari [ke] rumah, kalian bawalah air minum
untuk petani-petani yang sedang membajak ladang.
14. Jangan [Anda/kalian] menanyakan pertanyaan-
pertanyaan dari utusan raja.
15. Upasaka-upasaka, kalian berusahalah, setelah
menghindari kejahatan, untuk melakukan perbuatan-
perbuatan baik.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 16:
16
Kunci Jawaban Latihan 16
16.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Bhūpālā Dhammena dīpaṃ pālentu.
/raja-raja (dengan) Dhamma pulau semoga …
memerintah/
= Semoga raja-raja memerintah pulau dengan
Dhamma (kebenaran).
2. Mā manusso bhāyatu, sace so saccaṃ jānāti, bhāsatu.
/tidak orang semoga … takut, jika ia kebenaran
mengetahui, semoga … berbicara/
= Semoga orang tidak takut, jika ia mengetahui
kebenaran, semoga berbicara.
3. Tumhe pāpaṃ karonte putte ovadatha.
/kalian kejahatan yang sedang melakukan putra-putra
semoga … menasihati/
= Semoga kalian menasihati putra-putra yang sedang
melakukan kejahatan.
4. Sugato Dhammaṃ desetu, sāvakā ca upāsakā ca
vihārasmiṃ nisīdanti.
/Sugata (Buddha) Dhamma semoga … mengajarkan,
siswa-siswa dan upasaka-upasaka dan di wihara
duduk/
= Semoga Sugata mengajarkan Dhamma, siswa-
siswa dan upasaka-upasaka duduk di wihara.
5. Mā te pāpakammāni katvā (karontu ?) manussalokamhā
cavitvā narake uppajjantu.
/tidak mereka perbuatan-perbuatan jahat setelah
melakukan (semoga … melakukan ?) dari alam
manusia setelah meninggal di neraka semoga …
dilahirkan/
= Semoga mereka tidak melakukan perbuatan-
perbuatan jahat, [dan tidak] dilahirkan di neraka
setelah meninggal dari alam manusia.
6. Mā corā kassakānaṃ goṇe mārentu.
/tidak pencuri-pencuri [kepunyaan] dari petani-
petani sapi-sapi jantan semoga … membunuh/
= Semoga pencuri-pencuri tidak membunuh sapi-sapi
jantan dari petani-petani.
7. Mā tvaṃ sunakhaṃ āmasāhi, so taṃ ḍaseyya.
/jangan anda anjing menyentuh, ia anda akan
menggigit/
= Anda jangan menyentuh anjing [itu], ia akan
menggigit Anda.
8. Tumhe dīpe jāletvā vihārasmiṃ rūpāni oloketha.
/kalian lampu-lampu setelah menyalakan di wihara
gambar-gambar melihat/
= Setelah menyalakan lampu-lampu, kalian melihat
gambar-gambar di wihara.
9. Tumhe asappurise āmantetvā dhammena jīvituṃ
anusāsatha.
/kalian orang-orang jahat setelah memanggil
(dengan) Dhamma untuk hidup menasihati/
= Setelah memanggil orang-orang jahat, kalian
menasihati [mereka] untuk hidup dengan Dhamma
(kebenaran).
10. Putta, mā tvaṃ pāpamitte upasaṅkama.
/putra, jangan anda teman-teman jahat mendekati/
=Putra, janganlah Anda mendekati teman-teman
jahat.
11. Sace tumhe saccaṃ bhāsituṃ ussaheyyātha, tumhe
sappurisā bhaveyyātha.
/jika kalian kebenaran untuk berbicara (akan)
berusaha, kalian orang-orang baik akan menjadi/
= Jika kalian berusaha untuk berbicara kebenaran,
kalian akan menjadi orang-orang baik.
12. Sace tvaṃ pāsāṇe khipeyyāsi, kākā ca sakuṇā ca ākāsaṃ
uppateyyuṃ.
/jika anda batu-batu (akan) melempar, burung-
burung gagak dan burung-burung dan langit akan
terbang/
= Jika Anda melempar batu-batu, burung-burung
gagak dan burung-burung akan terbang [ke] langit.
13. Mā dāraka pānīyaṃ pivitvā pattaṃ bhinda.
/jangan anak kecil air minum setelah meminum
mangkuk memecahkan/
= Anak kecil, jangan memecahkan mangkuk setelah
meminum air minum.
14. Mā suvaṇṇaṃ coretvā gacchantā corā samuddaṃ tarantu.
/tidak emas setelah mencuri yang sedang pergi
pencuri-pencuri laut semoga … menyeberang/
= Semoga pencuri-pencuri yang sedang pergi setelah
mencuri emas, tidak menyeberang laut.
15. Upāsaka, mā putte akkosāhi, samaṇehi saddhiṃ mantetvā
putte anusāsāhi.
/Upasaka, jangan putra-putra memarahi, (dengan)
bhikkhu-bhikkhu dengan setelah berdiskusi putra-
putra menasihati/
= Upasaka, jangan memarahi putra-putra [Anda],
nasihati putra-putra [Anda] setelah berdiskusi
dengan bhikkhu-bhikkhu.
16.2. Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Semoga raja yang sedang memerintah pulau
melindungi orang-orang dengan Dhamma
(kebenaran).
/bhūpālo pālento (pālemāno) dīpaṃ rakkhatu manusse
(nare; purise) dhammena/
= Dīpaṃ pālento bhūpālo dhammena manusse rakkhatu.
2. Biarkan anak-anak kecil yang sedang bermain di
taman mengumpulkan daun-daun yang sedang
berguguran.
/dārakā kīḷantā (kīḷamānā) uyyāne (uyyānamhi;
uyyānasmiṃ) saṃharantu (ocinantu) paṇṇe (paṇṇāni)
patante (patamāne; patantāni; patamānāni)/
= Uyyāne kīḷantā dārakā patantāni paṇṇāni saṃharantu.
3. Biarkan petani-petani dan pedagang-pedagang
berkumpul di taman Raja.
/kassakā ca vāṇijā ca sannipatantu uyyāne (uyyānamhi;
uyyānasmiṃ) bhūpālassa/
= Kassakā ca vāṇijā ca bhūpālassa uyyānasmiṃ
sannipatantu.
4. Biarkan putra-putra memanjat gunung untuk melihat
singa-singa, rusa-rusa, dan burung-burung.
/puttā āruhantu pabbataṃ passituṃ (oloketuṃ) sīhe ca
mige ca sakuṇe ca/
= Puttā sīhe ca mige ca sakuṇe ca passituṃ pabbataṃ
āruhantu.
5. Jangan menebang pohon-pohon di hutan-hutan, jika
Anda berharap untuk melindungi rusa-rusa.
/mā chinda (chindāhi) rukkhe araññnesu (vanesu) sace
(yadi) tvaṃ iccheyyāsi rakkhituṃ mige/
= Sace tvaṃ mige rakkhituṃ iccheyyāsi, mā araññnesu
rukkhe chindāhi.
6. Jangan biarkan anak kecil turun dari tangga, ia akan
terjatuh.
/mā dārako oruhatu (otaratu) sopānā (sopānamhā;
sopānasmā), so patissati/
= Mā dārako sopānamhā oruhatu, so patissati.
7. Semoga petani menabur biji-biji setelah membajak
ladang-ladang, semoga ia tidak membunuh kambing-
kambing.
/kassako kasitvā khette (khettāni), vapatu bīje (bījāni), so
mā hanatu aje/
= Kassako khettāni kasitvā bījāni vapatu, mā so aje
hanatu.
8. Biarkan burung-burung kakaktua terbang setelah
membawa buah-buahan dengan paruh-paruh
[mereka].
/sukā (suvā) uḍḍentu (uppatantu) haritvā (netvā;
gahetvā; gaṇhitvā) phale (phalāni) tuṇḍehi/
= Tuṇḍehi phalāni gahetvā suvā uppatantu.
9. Putra-putra, janganlah [kalian] melakukan kejahatan,
hiduplah dengan Dhamma (kebenaran).
/puttā, mā [tumhe] karotha pāpaṃ (akusalaṃ), jīvatha
dhammena/
= Puttā, mā [tumhe] pāpaṃ karotha, dhammena jīvatha.
10. Semoga siswa-siswa Buddha mendapatkan derma-
derma dan jubah-jubah.
/sāvakā Buddhassa (Tathāgatassa; Sugatassa) labhantu
dāne (dānāni) ca cīvare (cīvarāni) ca/
= Buddhassa sāvakā dānāni ca cīvarāni ca labhantu.
11. Biarkan anak-anak kecil melihat bulan yang sedang
terbit dari gunung setelah keluar dari rumah.
/dārakā passantu (olokentu) candaṃ udentaṃ
(udemānaṃ) pabbatā (pabbatamhā; pabbatasmā)
nikkhamitvā (nikkhamma) gehā (gehamhā; gehasmā;
gharā; gharamhā; gharasmā; nivāsā; nivāsamhā;
nivāsasmā)/
= Dārakā gehasmā nikkhamma pabbatamhā udentaṃ
candaṃ passantu.
= Gehasmā nikkhamma dārakā pabbatamhā udentaṃ
candaṃ passantu.
12. Anak-anak laki-laki, janganlah [kalian], setelah pergi
dengan pemburu, membunuh rusa-rusa di hutan.
/kumārā, mā [tumhe], gantvā saha (saddhiṃ) luddakena,
hanatha (māretha) mige vane (vanamhi; vanasmiṃ;
araññe; araññamhi; araññasmiṃ)/
= Kumārā, mā [tumhe] luddakena saha gantvā araññe
mige māretha.
13. Setelah berlari [ke] rumah, kalian bawalah air minum
untuk petani-petani yang sedang membajak ladang.
/dhāvitvā gehaṃ (gharaṃ; nivāsaṃ) tumhe āharatha
(ānetha) pānīyaṃ kassakānaṃ kasantānaṃ
(kasamānānaṃ) khettaṃ/
= Gehaṃ dhāvitvā tumhe khettaṃ kasantānaṃ kassakānaṃ
pānīyaṃ āharatha.
= Tumhe gehaṃ dhāvitvā khettaṃ kasantānaṃ
kassakānaṃ pānīyaṃ āharatha.
14. Jangan [Anda/kalian] menanyakan pertanyaan-
pertanyaan dari utusan raja.
/mā [tvaṃ] puccha (pucchāhi) {[tumhe] pucchatha}
pañhe dūtā (dūtamhā; dūtasmā) bhūpālassa/
= Mā [tvaṃ] bhūpālassa dūtasmā pañhe puccha.
= Mā [tumhe] bhūpālassa dūtasmā pañhe pucchatha.
15. Upasaka-upasaka, kalian berusahalah, setelah
menghindari kejahatan, untuk melakukan perbuatan-
perbuatan baik.
/upāsakā, tumhe ussahatha, parivajjetvā pāpaṃ
(akusalaṃ), kātuṃ puññakamme (puññakammāni;
kusalakamme; kusalakammāni)/
= Upāsakā, tumhe akusalaṃ parivajjetvā kusalakammāni
kātuṃ ussahatha.
= Tumhe upāsakā akusalaṃ parivajjetvā kusalakammāni
kātuṃ ussahatha.
Salam metta,
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 17 beserta Soal-soal Latihannya:
17
Pelajaran 17
17.1 Verba Kala Lampau Sederhana (Simple Past Tense)
Konjugasi verba dengan bentuk dasar yang berakhiran –a :
Bentuk dasar: paca = memasak
Tunggal
Orang ke-3: (So) apaci (paci). = Ia memasak.
Orang ke-2: (Tvaṃ) apaci (paci). = Anda memasak.
Orang ke-1: (Ahaṃ) apaciṃ (paciṃ). = Saya memasak.
Jamak
Orang ke-3: (Te) apaciṃsu (paciṃsu).
= Mereka memasak.
Orang ke-2: (Tumhe) apacittha (pacittha).
= Kalian memasak.
Orang ke-1: (Mayaṃ) apacimha (pacimha).
= Kami memasak.
Perlu diperhatikan bahwa [prefiks/awalan] a- pada apaci, apaciṃsu, dan sebagainya bukan prefiks negatif. Itu adalah ogmentatif (opsional/bersifat pilihan/bukan keharusan) yang menunjukkan verba kala lampau (Past Tense).
Verba-verba yang bentuk-bentuk dasarnya berakhiran –na juga berkonjugasi dalam verba kala lampau seperti di atas.
Konjugasi verba dengan bentuk dasar yang berakhiran –e :
Bentuk dasar core = mencuri
Tunggal
Orang ke-3: (So) coresi (corayi). = Ia mencuri.
Orang ke-2: (Tvaṃ) coresi. = Anda mencuri.
Orang ke-1: (Ahaṃ) coresiṃ (corayiṃ). = Saya mencuri.
Jamak
Orang ke-3: (Te) coresuṃ, corayiṃsu. = Mereka mencuri.
Orang ke-2: (Tumhe) corayitha. = Kalian mencuri.
Orang ke-1: (Mayaṃ) corayimha. = Kami mencuri.
Contoh dalam bentuk kalimat:
Tunggal :
1. Bhūpālo dīpe cari (acari).
/raja di pulau berjalan/
= Raja berjalan di pulau.
2. Samaṇo dhammaṃ desesi.
/bhikkhu Dhamma membabarkan/
= Bhikkhu membabarkan Dhamma.
3. Tvaṃ bhaṇḍāni vikkiṇi.
/anda barang-barang menjual/
= Anda menjual barang-barang.
4. Tvaṃ pupphāni pūjesi.
/anda bunga-bunga mempersembahkan/
= Anda mempersembahkan bunga-bunga.
5. Ahaṃ pabbataṃ āruhiṃ.
/saya gunung memanjat/
= Saya memanjat gunung.
6. Ahaṃ dīpaṃ jālesiṃ (jālayiṃ).
/saya lampu menyalakan/
= Saya menyalakan lampu.
Jamak:
1. Bhūpālā dīpesu cariṃsu (acariṃsu).
/raja di pulau-pulau berjalan/
= Raja berjalan di pulau-pulau.
2. Samaṇā dhammaṃ desesuṃ (desayiṃsu).
/bhikkhu-bhikkhu Dhamma membabarkan/
= Bhikkhu-bhikkhu membabarkan Dhamma.
3. Tumhe bhaṇḍāni vikkiṇittha.
/kalian barang-barang menjual/
= Kalian menjual barang-barang.
4. Tumhe pupphāni pūjayittha.
/kalian bunga-bunga mempersembahkan/
= Kalian mempersembahkan bunga-bunga.
5. Mayaṃ pabbate āruhimha.
/kami gunung-gunung memanjat/
= Kami memanjat gunung-gunung.
6. Mayaṃ dīpe jālayimha.
/kami lampu-lampu menyalakan/
= Kami menyalakan lampu-lampu.
17.2 Latihan 17
17.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Kassako khettaṃ kasitvā nahāyituṃ udakaṃ otari.
2. Uggaṇhantānaṃ dārakānaṃ dātuṃ ācariyā kusumāni
āhariṃsu.
3. Upāsakā āsanehi uṭṭhahitvā dhammaṃ desetuṃ
upasaṅkamantaṃ samaṇaṃ vandiṃsu.
4. Nagaresu kammāni katvā vetane labhituṃ ākaṅkhamānā
narā gāmehi nikkhamiṃsu.
5. Ācariyo āsanaṃ dussena chādetvā samaṇaṃ nisīdituṃ
nimantesi.
6. Kumāro dvāraṃ vivaritvā rukkhamhā oruhante vānare
passamāno aṭṭhāsi (berdiri).
7. Paṇḍito goṇe coretvā akusalaṃ karonte nare pakkositvā
ovadi.
8. Yācakassa puttā rukkhehi patantāni phalāni saṃharitvā
āpaṇasmiṃ vikkiṇiṃsu.
9. Kassako dhaññaṃ miṇitvā vāṇijassa vikkiṇituṃ pahiṇi.
10. Dhammaṃ uggaṇhitvā samaṇo bhavituṃ ākaṅkhamāno
amacco ācariyaṃ pariyesamāno Buddhaṃ upasaṅkami.
11. Sace tumhe gāmaṃ pāpuṇeyyātha mitte olokeyyātha.
12. Paṇḍitamhā pañhe pucchitvā saccaṃ jānituṃ mātulo
ussahi.
13. Pāsāṇamhi ṭhatvā ajaṃ khādantaṃ sīhaṃ disvā vānarā
bhāyiṃsu.
14. Rukkhamūle nisīditvā gitāni gāyantānaṃ kumārānaṃ
kāyesu paṇṇāni ca pupphāni ca patiṃsu.
15. Tumhe dhanaṃ saṃharamānā mā samuddaṃ taritvā
dīpaṃ gacchatha.
16. Āpaṇasmiṃ bhaṇḍāni vikkiṇantassa vāṇijassa ratho atthi.
17. Ahaṃ puttassa dātuṃ dussaṃ sibbanto gītaṃ gāyiṃ.
18. Sūkarā ca sunakhā ca khette āvāṭe khaṇiṃsu.
19. Purisā rukkhamūle nisīditvā tāpasena bhāsamānaṃ
suṇiṃsu.
20. Luddakena saddhiṃ vane āhiṇḍante putte āmantetvā
kassakā akkosiṃsu.
21. Mā tvaṃ suvaṇṇapattaṃ vikkiṇitvā khagge kiṇāhi.
22. So bhaṇḍāni ca khettaṃ ca goṇe ca puttānaṃ daṭvā gehaṃ
pahāya samaṇo bhavituṃ cintesi.
23. Dhammena jīvantā sappurisā mige na māresuṃ.
24. Ahaṃ sopānaṃ āruhiṃ, te sopānamhā oruhiṃsu.
25. Sahāyakā udakaṃ otaritvā nahāyantā padumāni ociniṃsu.
17.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Setelah menyiram bunga-bunga teratai dengan air,
anak kecil menghormati Buddha dengan mereka
(tehi).
2. Setelah menerima upah, orang-orang membeli
barang-barang setelah pergi [ke] pasar.
3. Setelah membawa serta ikan-ikan dari laut, nelayan
jual kepada petani-petani.
4. Jika Anda pergi untuk mandi, cucilah kain-kain
dari anak-anak kecil.
5. Burung-burung kakaktua dan burung-burung gagak
terbang [ke] langit dari pohon-pohon.
6. Jangan memarahi anak-anak kecil yang sedang
bermain di kaki pohon dengan anjing.
7. Saya berbicara kepada orang-orang yang sedang
duduk di taman setelah berkumpul untuk melihat
raja.
8. Kami takut setelah melihat ular yang sedang
memasuki rumah.
9. Saya memberikan air minum kepada putra [saya] yang
sedang memakan nasi dengan teman [-nya].
10. Janganlah melakukan kejahatan-kejahatan,
lakukanlah kebaikan-kebaikan untuk masuk surga
setelah meninggal dari alam manusia.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 17:
17
Kunci Jawaban Latihan 17
17.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Kassako khettaṃ kasitvā nahāyituṃ udakaṃ otari.
/petani ladang setelah membajak untuk mandi air
turun/
= Petani turun [ke] air untuk mandi setelah membajak
ladang.
= Setelah membajak ladang, petani turun [ke] air
untuk mandi.
2. Uggaṇhantānaṃ dārakānaṃ dātuṃ ācariyā kusumāni
āhariṃsu.
/yang sedang belajar kepada anak-anak kecil untuk
memberikan guru-guru bunga-bunga membawa
serta/
= Untuk memberikan kepada anak-anak kecil yang
sedang belajar, guru-guru membawa serta bunga-
bunga.
3. Upāsakā āsanehi uṭṭhahitvā dhammaṃ desetuṃ
upasaṅkamantaṃ samaṇaṃ vandiṃsu.
/upasaka-upasaka dari tempat-tempat duduk setelah
bangkit Dhamma untuk mengajarkan yang sedang
menghampiri bhikkhu menghormati/
= Setelah bangkit dari tempat-tempat duduk, upasaka-
upasaka menghormati bhikkhu yang sedang
menghampiri untuk membabarkan Dhamma.
4. Nagaresu kammāni katvā vetane labhituṃ ākaṅkhamānā
narā gāmehi nikkhamiṃsu.
/di kota-kota pekerjaan-pekerjaan setelah melakukan
gaji-gaji untuk mendapatkan yang sedang berharap
orang-orang (pria-pria) dari dusun-dusun
berangkat/
= Orang-orang yang sedang berharap untuk
mendapatkan gaji-gaji setelah melakukan pekerjaan-
pekerjaan di kota-kota, berangkat dari dusun-dusun.
5. Ācariyo āsanaṃ dussena chādetvā samaṇaṃ nisīdituṃ
nimantesi.
/guru tempat duduk (dengan) kain setelah menutupi
bhikkhu untuk duduk mengundang/
= Setelah menutupi tempat duduk dengan kain, guru
mengundang bhikkhu untuk duduk.
6. Kumāro dvāraṃ vivaritvā rukkhamhā oruhante vānare
passamāno aṭṭhāsi (berdiri).
/anak laki-laki pintu setelah membuka dari pohon
yang sedang turun kera-kera yang sedang melihat
berdiri/
= Setelah membuka pintu, anak laki-laki [itu] berdiri,
sedang melihat kera-kera yang sedang turun dari
pohon.
7. Paṇḍito goṇe coretvā akusalaṃ karonte nare pakkositvā
ovadi.
/orang bijaksana sapi-sapi jantan setelah mencuri
kejahatan yang sedang melakukan orang-orang
setelah memanggil menasihati/
= Setelah memanggil orang-orang yang sedang
melakukan kejahatan setelah mencuri sapi-sapi
jantan, orang bijaksana menasihati.
8. Yācakassa puttā rukkhehi patantāni phalāni saṃharitvā
āpaṇasmiṃ vikkiṇiṃsu.
/[kepunyaan] dari pengemis putra-putra dari pohon-
pohon yang sedang berjatuhan buah-buahan setelah
mengumpulkan di pasar menjual/
= Putra-putra pengemis jual di pasar setelah
mengumpulkan buah-buahan yang sedang
berjatuhan dari pohon-pohon.
9. Kassako dhaññaṃ miṇitvā vāṇijassa vikkiṇituṃ pahiṇi.
/petani jagung setelah menimbang kepada pedagang
untuk menjual mengirim/
= Setelah menimbang jagung, petani kirim untuk jual
kepada pedagang.
10. Dhammaṃ uggaṇhitvā samaṇo bhavituṃ ākaṅkhamāno
amacco ācariyaṃ pariyesamāno Buddhaṃ upasaṅkami.
/Dhamma setelah belajar bhikkhu untuk menjadi
yang sedang berharap menteri guru yang sedang
mencari Buddha menghampiri/
= Setelah belajar Dhamma, menteri yang sedang
berharap untuk menjadi bhikkhu [dan] mencari
guru, menghampiri Buddha.
11. Sace tumhe gāmaṃ pāpuṇeyyātha mitte olokeyyātha.
/jika kalian dusun (akan) mencapai teman-teman
akan mencari/
= Jika kalian mencapai dusun, akan melihat teman-
teman.
= Kalian akan melihat teman-teman jika mencapai
dusun.
12. Paṇḍitamhā pañhe pucchitvā saccaṃ jānituṃ mātulo
ussahi.
/dari orang bijaksana pertanyaan-pertanyaan setelah
menanyakan kebenaran untuk mengetahui paman
berusaha/
= Setelah menanyakan pertanyaan-pertanyaan dari
orang bijaksana, paman berusaha untuk mengetahui
kebenaran.
13. Pāsāṇamhi ṭhatvā ajaṃ khādantaṃ sīhaṃ disvā vānarā
bhāyiṃsu.
/di atas batu setelah berdiri kambing yang sedang
memakan singa setelah melihat kera-kera takut/
= Setelah melihat singa yang sedang memakan
kambing setelah berdiri di atas batu, kera-kera takut.
14. Rukkhamūle nisīditvā gitāni gāyantānaṃ kumārānaṃ
kāyesu paṇṇāni ca pupphāni ca patiṃsu.
/di kaki pohon setelah duduk lagu-lagu yang sedang
menyanyikan [kepunyaan] dari anak-anak laki-laki
di atas tubuh-tubuh daun-daun dan bunga-bunga
berguguran/
= Daun-daun dan bunga-bunga berguguran di atas
tubuh-tubuh anak-anak laki-laki yang sedang
menyanyikan lagu-lagu setelah duduk di kaki pohon.
15. Tumhe dhanaṃ saṃharamānā mā samuddaṃ taritvā
dīpaṃ gacchatha.
/kalian kekayaan yang sedang mengumpulkan jangan
laut setelah menyeberang pulau pergi/
= Kalian yang sedang mengumpulkan kekayaan,
jangan pergi [ke] pulau setelah menyeberang laut.
N.b.: [Ini adalah terjemahan harfiahnya. Alternatif terjemahan lainnya kalau kalimatnya seperti ini : Tumhe dhanaṃ saṃharamānā mā samuddaṃ taratha dīpaṃ gacchatha, adalah sebagai berikut: /kalian kekayaan yang sedang mengumpulkan jangan laut menyeberang pulau pergi/= Kalian yang sedang mengumpulkan kekayaan, jangan menyeberang laut [dan] pergi [ke] pulau; atau: Tumhe dhanaṃ saṃharituṃ mā samuddaṃ taratha dīpaṃ gacchatha, adalah sebagai berikut: /kalian kekayaan untuk mengumpulkan jangan laut menyeberang pulau pergi/ = Jangan kalian menyeberang laut [dan] pergi [ke] pulau untuk mengumpulkan kekayaan.]
16. Āpaṇasmiṃ bhaṇḍāni vikkiṇantassa vāṇijassa ratho atthi.
/di pasar barang-barang yang sedang menjual
[kepunyaan] dari pedagang kendaraan adalah/
= [Ini] adalah kendaraan dari pedagang yang sedang
menjual barang-barang di pasar.
17. Ahaṃ puttassa dātuṃ dussaṃ sibbanto gītaṃ gāyiṃ.
/saya untuk putra untuk memberikan kain yang
sedang menjahit lagu menyanyikan/
= Untuk memberikan kepada putra, saya yang sedang
menjahit kain, menyanyikan lagu.
18. Sūkarā ca sunakhā ca khette āvāṭe khaṇiṃsu.
/babi-babi dan anjing-anjing dan di ladang lubang-
lubang menggali/
= Babi-babi dan anjing-anjing menggali lubang-lubang
di ladang.
19. Purisā rukkhamūle nisīditvā tāpasena bhāsamānaṃ
suṇiṃsu.
/orang-orang di kaki pohon setelah duduk oleh
petapa yang sedang berbicara mendengar/ ?
Cf. (Bandingkan dengan: )
Purisā rukkhamūle nisīditvā bhāsamānaṃ tāpasaṃ
suṇiṃsu.
/orang-orang di kaki pohon setelah duduk yang
sedang berbicara petapa mendengarkan/
= Orang-orang mendengar petapa yang sedang
berbicara setelah duduk di kaki pohon.
20. Luddakena saddhiṃ vane āhiṇḍante putte āmantetvā
kassakā akkosiṃsu.
/(dengan) pemburu dengan di hutan yang sedang
berkeliaran putra-putra setelah memanggil petani-
petani memarahi/
= Setelah memanggil putra-putra yang sedang
berkeliaran di hutan dengan pemburu, petani-petani
memarahi [mereka].
21. Mā tvaṃ suvaṇṇapattaṃ vikkiṇitvā khagge kiṇāhi.
/jangan anda mangkuk emas setelah menjual pedang-
pedang membeli/
= Jangan Anda membeli pedang-pedang setelah
menjual mangkuk emas.
22. So bhaṇḍāni ca khettaṃ ca goṇe ca puttānaṃ daṭvā gehaṃ
pahāya samaṇo bhavituṃ cintesi.
/ia barang-barang dan ladang dan sapi-sapi jantan
kepada putra-putra setelah memberikan rumah
setelah meninggalkan bhikkhu untuk menjadi
berpikir/
= Setelah memberikan barang-barang, ladang, dan
sapi-sapi jantan kepada putra-putra [-nya], ia
berpikir untuk menjadi bhikkhu setelah
meninggalkan rumah.
23. Dhammena jīvantā sappurisā mige na māresuṃ.
/(dengan) Dhamma yang sedang hidup orang-orang
baik rusa-rusa tidak membunuh/
= Orang-orang baik yang sedang hidup dengan
Dhamma (kebenaran), tidak membunuh rusa-rusa.
24. Ahaṃ sopānaṃ āruhiṃ, te sopānamhā oruhiṃsu.
/saya tangga menaiki, mereka dari tangga turun/
= Saya menaiki tangga, mereka turun dari tangga.
25. Sahāyakā udakaṃ otaritvā nahāyantā padumāni ociniṃsu.
/teman-teman air setelah turun yang sedang mandi
bunga-bunga teratai memetik/
= Setelah turun [ke] air, teman-teman yang sedang
mandi, memetik bunga-bunga teratai.
17.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Setelah menyiram bunga-bunga teratai dengan air,
anak kecil menghormati Buddha dengan mereka
(tehi).
/āsiñcitvā padume (padumāni) udakena, dārako pūjesi
Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ) tehi/
= Dārako udakena padumāni āsiñcitvā tehi Buddhaṃ
pūjesi.
2. Setelah menerima upah, orang-orang membeli
barang-barang setelah pergi [ke] pasar.
/labhitvā vetanaṃ, narā (purisā; manussā) kiṇiṃsu bhaṇḍe
(bhaṇḍāni) gantvā āpaṇaṃ/
= Vetanaṃ labhitvā narā āpaṇaṃ gantvā bhaṇḍāni kiṇiṃsu.
= Narā vetanaṃ labhitvā āpaṇaṃ gantvā bhaṇḍāni kiṇiṃsu.
3. Setelah membawa serta ikan-ikan dari laut, nelayan
jual kepada petani-petani.
/āharitvā (ānetvā) macche samuddā (samuddamhā;
samuddasmā), dhīvaro vikkiṇi kassakānaṃ/
= Dhīvaro samuddamhā macche āharitvā kassakānaṃ
vikkiṇi.
4. Jika Anda pergi untuk mandi, cucilah kain-kain
dari anak-anak kecil.
/sace tvaṃ gaccheyyāsi nahāyituṃ, dhova (dhovāhi) dusse
(dussāni) dārakānaṃ/
= Sace tvaṃ nahāyituṃ gaccheyyāsi dārakānaṃ dussāni
dhovāhi.
5. Burung-burung kakaktua dan burung-burung gagak
terbang [ke] langit dari pohon-pohon.
/sukā (suvā) ca kākā ca uppatiṃsu (uḍḍesuṃ; uḍḍayiṃsu)
ākāsaṃ rukkhehi/
= Sukā ca kākā ca rukkhehi ākāsaṃ uḍḍesuṃ.
6. Jangan memarahi anak-anak kecil yang sedang
bermain di kaki pohon dengan anjing.
/mā [tvaṃ] akkosāhi {[tumhe] akkosatha} dārake kīḷante
(kīḷamāne) rukkhamūle (rukkhamūlamhi;
rukkhamūlasmiṃ) saha (saddhiṃ) kukkurena
(sunakhena; soṇena)/
= Mā rukkhamūle kukkurena saddhiṃ kīḷante dārake
akkosāhi.
= Mā rukkhamūle kukkurena saddhiṃ kīḷante dārake
akkosatha.
7. Saya berbicara kepada orang-orang yang sedang
duduk di taman setelah berkumpul untuk melihat raja.
/ahaṃ kathesiṃ (kathayiṃ; bhāsiṃ) narānaṃ (purisānaṃ;
manussānaṃ) nisīdantānaṃ (nisīdamānānaṃ) uyyāne
(uyyānamhi; uyyānasmiṃ) sannipatitvā passituṃ
(oloketuṃ) bhūpālaṃ/
= Ahaṃ bhūpālaṃ passituṃ sannipatitvā uyyānamhi
nisīdantānaṃ manussānaṃ kathesiṃ.
8. Kami takut setelah melihat ular yang sedang
memasuki rumah.
/mayaṃ bhāyimha passitvā (disvā) sappaṃ pavisantaṃ
(pavisamānaṃ) gehaṃ (gharaṃ; nivāsaṃ)/
= Mayaṃ gehaṃ pavisantaṃ sappaṃ disvā bhāyimha.
= Gehaṃ pavisantaṃ sappaṃ disvā mayaṃ bhāyimha.
9. Saya memberikan air minum kepada putra [saya] yang
sedang memakan nasi dengan teman [-nya].
/ahaṃ adadiṃ (dadiṃ) pānīyaṃ puttāya (puttassa)
khādantāya (khādamānāya; khādantassa; khādamānassa;
bhuñjantāya; bhuñjamānāya; bhuñjantassa;
bhuñjamānassa) bhattaṃ (odanaṃ) saha (saddhiṃ)
sahāyena (sahāyakena; mittena)/
= Ahaṃ mittena saha odanaṃ bhuñjantāya puttāya
pānīyaṃ dadiṃ.
10. Janganlah melakukan kejahatan-kejahatan,
lakukanlah kebaikan-kebaikan untuk masuk surga
setelah meninggal dari alam manusia.
/mā [tvaṃ] karo (karohi) {[tumhe] karotha} pāpe
(pāpāni; akusale; akusalāni), [tvaṃ] karo (karohi)
{[tumhe] karotha} puññe (puññāni; kusale; kusalāni)
pavisituṃ saggaṃ cavitvā manussalokā
(manussalokamhā; manussalokasmā)/
= Mā pāpāni karohi, manussalokamhā cavitvā saggaṃ
pavisituṃ kusalāni karohi.
= Mā pāpāni karotha, manussalokamhā cavitvā saggaṃ
pavisituṃ kusalāni karotha.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 17 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 18 beserta Soal-soal Latihannya:
18
Pelajaran 18
18.1 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Feminin yang
Berakhir dengan Huruf -ā
Vanitā = wanita; perempuan
Tunggal: Jamak:
Nom. vanitā vanitā, vanitāyo
Vok. vanite vanitā, vanitāyo
Akus. vanitaṃ vanitā, vanitāyo
Inst. vanitāya vanitāhi (vanitābhi)
Abla. vanitāya vanitāhi (vanitābhi)
Dat. vanitāya vanitānaṃ
Gen. vanitāya vanitānaṃ
Lok. vanitāya, vanitāyaṃ vanitāsu
Nomina-nomina berikut ini dideklinasikan dengan cara yang sama:
(Kebanyakan nomina-nomina yang berakhir dengan huruf –ā adalah feminin.)
kaññā / dārikā = anak perempuan
gaṅgā = Sungai Gangga
nāvā = kapal
ammā = ibu
paññā = kebijaksanaan
sālā = aula; ruangan
bhariyā = istri
sabhā = pertemuan; perkumpulan
kathā = pembicaraan; pidato
latā = tanaman menjalar (merambat)
guhā = gua
chāyā = bayangan; naungan
vālukā = pasir
mañjūsā = kotak
mālā = kalungan bunga
surā = minuman beralkohol
sākhā = dahan; ranting
devatā = dewata perempuan; dewi
parisā = rombongan
saddhā = saddha; keyakinan
gīvā = leher
jivhā = lidah
pipāsā = rasa haus
khudā = rasa lapar; kelaparan
Kosakata Verba-verba :
sakkoti = bisa; sanggup; mampu
parivāreti = menemani; mengiringi
nivāreti = mencegah
anubandhati = mengikuti; mengejar
kujjhati = marah
namassati = memuja; menghormati
poseti = mengasuh; menghidupi; merawat
vāyamati = berupaya; berusaha
nilīyati = menyembunyikan
sallapati = berbicara; mengobrol; berbincang;
bercakap-cakap
modati = bahagia; bergembira; bersukacita
sukhaṃ vindati = merasakan kebahagiaan
dukkhaṃ vindati = merasakan penderitaan
paṭiyādeti = menyiapkan
pakkhipati = meletakkan; menempatkan;
menyimpan
18.2 Latihan 18
18.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Sace sabhāyaṃ kaññāyo katheyyuṃ ahaṃ pi kathessāmi.
2. Dārikāyo pupphāni ocinitvā sālāyaṃ nisīditvā mālāyo
kariṃsu.
3. Vanitā rukkhassa sākhāyo chinditvā ākaḍḍhi.
4. Bhariyā mañjūsāsu vatthāni ca suvaṇṇaṃ ca ṭhapesi.
5. Dārikā pāsādassa chāyāyaṃ nisīditvā vālukāya kīḷiṃsu.
6. Bhariyāya kathaṃ sutvā pasīditvā kassako sappuriso
abhavi.
7. Devatāyo puññāni karonte dhammena jīvante manusse
rakkhantu.
8. Pabbatasmiṃ guhāsu vasantā sīhā vālukāya kīḷante mige
māresuṃ.
9. Ammā dārikāya kujjhitvā hatthena pahari.
10. Vanitāyo saddhāya bhattaṃ pacitvā vihāraṃ netvā
samaṇānaṃ pūjesuṃ.
11. Tumhe mā suraṃ pivatha, mā gilānā (sakit) bhavituṃ
ussahatha.
12. Dhammena dhanaṃ saṃharamānā paññāya putte posentā
narā manussaloke sukhaṃ vindanti.
13. Sace tumhe nāvāya gaṅgaṃ tareyyātha dīpasmiṃ vasante
tāpase disvā āgantuṃ sakkissatha.
14. Parisaṃ parivāretvā pāsādamhā nikkhamantaṃ bhūpālaṃ
disvā vanitāyo modanti.
15. Kaññāyo sālāyaṃ sannipatitvā kumārehi saddhiṃ
sallapiṃsu.
16. Khudāya pīḷentaṃ gilānaṃ yācakaṃ disvā ammā bhattaṃ
adadi (adāsi).
17. Guhāyaṃ nilīyitvā suraṃ pivantā corā sīhaṃ passitvā
bhāyiṃsu.
18. Varāhe māretvā jīvanto naro gilāno hutvā dukkhaṃ
vindati.
19. Vāṇijassa āpaṇe mañjūsāyaṃ mūlaṃ (uang) atthi.
20. Samaṇā manusse pāpā nivāretvā sappurise kātuṃ
vāyamanti.
18.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Orang yang sedang bertanya kepada Ibu jalan untuk
pergi [ke] wihara, berdiri (aṭṭhāsi) di jalan.
2. Setelah menyiapkan nasi untuk bhikkhu-bhikkhu
dengan keyakinan, wanita [itu] bawa ke wihara.
3. Anda yang hidup dengan Dhamma(kebenaran)
mampu untuk mencari kekayaan.
4. Anak-anak perempuan yang sedang duduk di dalam
naungan rumah, memotong ranting-ranting dari
tanaman menjalar.
5. Orang-orang jahat tidak menasihati putra-putra
[mereka] yang sedang meminum minuman
beralkohol.
6. Setelah membawa keranjang dan uang, anak
perempuan pergi [ke] pasar untuk membeli jagung.
7. Jika Anda (kalian) menyalakan lampu-lampu ,
upasaka-upasaka akan melihat gambar-gambar di
wihara.
8. Wahai, orang-orang baik, setelah belajar Dhamma,
kalian berusahalah untuk hidup dengan Dhamma
(kebenaran).
9. Jika Anda berusaha, setelah menghindari kejahatan,
mampu untuk melakukan kebaikan.
10. Setelah melihat singa yang sedang tidur di gua, wanita
[itu] berlari.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 18:
18
Kunci Jawaban Latihan 18
18.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Sace sabhāyaṃ kaññāyo katheyyuṃ ahaṃ pi kathessāmi.
/jika di dalam pertemuan anak-anak perempuan
(akan) berbicara saya juga akan berbicara/
= Jika anak-anak perempuan berbicara di dalam
pertemuan, saya juga akan berbicara.
2. Dārikāyo pupphāni ocinitvā sālāyaṃ nisīditvā mālāyo
kariṃsu.
/anak-anak perempuan bunga-bunga setelah memetik
di dalam ruangan setelah duduk kalungan-kalungan
bunga membuat/
= Setelah memetik bunga-bunga [dan] duduk di dalam
ruangan, anak-anak perempuan membuat kalungan-
kalungan bunga.
3. Vanitā rukkhassa sākhāyo chinditvā ākaḍḍhi.
/wanita [kepunyaan] dari pohon dahan-dahan
setelah memotong menarik/
= Setelah memotong dahan-dahan pohon,
wanita [itu] menarik [mereka].
4. Bhariyā mañjūsāsu vatthāni ca suvaṇṇaṃ ca ṭhapesi.
/istri di dalam kotak-kotak pakaian-pakaian dan emas
dan menyimpan/
= Istri menyimpan emas dan pakaian-pakaian di dalam
kotak-kotak.
5. Dārikā pāsādassa chāyāyaṃ nisīditvā vālukāya kīḷiṃsu.
/anak-anak perempuan [kepunyaan] dari istana
([kepunyaan] dari rumah besar) di bawah naungan (di
bawah bayangan) setelah duduk dengan pasir
bermain/
= Setelah duduk di bawah bayangan istana, anak-anak
perempuan bermain dengan pasir.
6. Bhariyāya kathaṃ sutvā pasīditvā kassako sappuriso
abhavi.
/[kepunyaan] dari istri perkataan setelah mendengar
setelah menjadi senang petani orang baik menjadi/
= Setelah mendengar perkataan istri [dan] menjadi
senang, petani menjadi orang baik.
7. Devatāyo puññāni karonte dhammena jīvante manusse
rakkhantu.
/dewi-dewi kebajikan-kebajikan yang sedang
melakukan dengan Dhamma yang sedang hidup
manusia-manusia semoga … melindungi/
= Semoga dewi-dewi melindungi manusia-manusia
yang sedang hidup dengan Dhamma (kebenaran)
[dan] melakukan kebajikan-kebajikan.
8. Pabbatasmiṃ guhāsu vasantā sīhā vālukāya kīḷante mige
māresuṃ.
/di gunung di gua-gua yang sedang tinggal singa-
singa di atas pasir yang sedang bermain rusa-rusa
membunuh/
= Singa-singa yang sedang tinggal di gua-gua di
gunung, membunuh rusa-rusa yang sedang bermain
di atas pasir.
9. Ammā dārikāya kujjhitvā hatthena pahari.
/ibu dengan anak perempuan setelah marah (dengan)
tangan memukul/
= Setelah marah dengan anak perempuan, Ibu
memukul dengan tangan.
10. Vanitāyo saddhāya bhattaṃ pacitvā vihāraṃ netvā
samaṇānaṃ pūjesuṃ.
/wanita-wanita dengan keyakinan nasi setelah
memasak wihara setelah membawa kepada bhikkhu-
bhikkhu mempersembahkan/
= Dengan keyakinan, setelah memasak nasi [dan] bawa
[ke] wihara, wanita-wanita [itu] persembahkan
kepada bhikkhu-bhikkhu.
11. Tumhe mā suraṃ pivatha, mā gilānā (sakit) bhavituṃ
ussahatha.
/kalian jangan minuman beralkohol meminum, tidak
sakit untuk menjadi semoga … berusaha/
= Janganlah meminum minuman beralkohol,
semoga kalian berusaha untuk tidak menjadi sakit.
12. Dhammena dhanaṃ saṃharamānā paññāya putte posentā
narā manussaloke sukhaṃ vindanti.
/(dengan) Dhamma kekayaan yang sedang
mengumpulkan dengan kebijaksanaan putra-
putra yang sedang mengasuh orang-orang di alam
manusia kebahagiaan memperoleh/
= Orang-orang yang sedang mengumpulkan
kekayaan dengan Dhamma (kebenaran) [dan]
mengasuh putra-putra dengan kebijaksanaan,
merasakan kebahagiaan di alam manusia.
13. Sace tumhe nāvāya gaṅgaṃ tareyyātha dīpasmiṃ vasante
tāpase disvā āgantuṃ sakkissatha.
/jika kalian dengan kapal Sungai Gangga (akan)
menyeberang di pulau yang sedang tinggal petapa-
petapa setelah melihat untuk datang akan sanggup/
= Jika kalian menyeberang Sungai Gangga dengan
kapal, akan sanggup untuk datang setelah melihat
petapa-petapa yang sedang tinggal di pulau.
14. Parisaṃ parivāretvā pāsādamhā nikkhamantaṃ bhūpālaṃ
disvā vanitāyo modanti.
/rombongan setelah mengiringi dari istana yang
sedang berangkat raja setelah melihat wanita-
wanita bergembira/
= Setelah mengiringi rombongan [dan] melihat raja
yang sedang berangkat dari istana, wanita-wanita
bergembira.
15. Kaññāyo sālāyaṃ sannipatitvā kumārehi saddhiṃ
sallapiṃsu.
/anak-anak perempuan di dalam ruangan setelah
berkumpul (dengan) anak-anak laki-laki dengan
mengobrol/
= Anak-anak perempuan mengobrol dengan anak-
anak laki-laki setelah berkumpul di dalam ruangan.
16. Khudāya pīḷentaṃ gilānaṃ yācakaṃ disvā ammā bhattaṃ
adadi (adāsi).
/oleh rasa lapar yang sedang menekan sakit
pengemis setelah melihat ibu nasi memberikan/
= Setelah melihat pengemis yang sakit yang sedang
tertekan oleh rasa lapar, Ibu memberikan nasi.
17. Guhāyaṃ nilīyitvā suraṃ pivantā corā sīhaṃ passitvā
bhāyiṃsu.
/di dalam gua setelah bersembunyi minuman
beralkohol yang sedang meminum pencuri-pencuri
singa setelah melihat takut/
= Setelah bersembunyi di dalam gua, pencuri-pencuri
yang sedang meminum minuman beralkohol, takut
setelah melihat singa.
18. Varāhe māretvā jīvanto naro gilāno hutvā dukkhaṃ
vindati.
/babi-babi setelah membunuh yang sedang hidup
orang yang sakit setelah menjadi merasakan
penderitaan/
= Setelah membunuh babi-babi, orang yang sedang
hidup [itu] merasakan penderitaan setelah menjadi
sakit.
19. Vāṇijassa āpaṇe mañjūsāyaṃ mūlaṃ (uang) atthi.
/[kepunyaan] dari pedagang di toko di dalam kotak
uang ada/
= Ada uang di dalam kotak di toko pedagang.
20. Samaṇā manusse pāpā nivāretvā sappurise kātuṃ
vāyamanti.
/bhikkhu-bhikkhu orang-orang dari kejahatan setelah
mencegah orang-orang baik untuk membuat
berusaha/
= Setelah mencegah orang-orang dari kejahatan,
bhikkhu-bhikkhu berusaha untuk membuat orang-
orang baik.
18.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Orang yang sedang bertanya kepada Ibu jalan untuk
pergi [ke] wihara, berdiri (aṭṭhāsi) di jalan.
/naro (puriso; manusso) pucchanto (pucchamāno)
ammāya maggaṃ gantuṃ vihāraṃ aṭṭhāsi magge
(maggamhi; maggasmiṃ)/
= Vihāraṃ gantuṃ maggaṃ ammāya pucchanto naro
magge aṭṭhāsi.
2. Setelah menyiapkan nasi untuk bhikkhu-bhikkhu
dengan keyakinan, wanita [itu] bawa ke wihara.
/paṭiyādetvā bhattaṃ (odanaṃ) samaṇānaṃ saddhāya
vanitā nesi (hari) vihāraṃ/
= Saddhāya samaṇānaṃ odanaṃ paṭiyādetvā vanitā
vihāraṃ nesi.
3. Anda yang hidup dengan Dhamma (kebenaran)
mampu untuk mencari kekayaan.
/tvaṃ jīvanto dhammena sakkosi pariyesituṃ dhanaṃ/
= Tvaṃ dhammena jīvanto dhanaṃ pariyesituṃ sakkosi.
4. Anak-anak perempuan yang sedang duduk di dalam
naungan rumah, memotong ranting-ranting dari
tanaman menjalar.
/kaññā (kaññāyo; dārikā; dārikāyo) nisīdantī (nisīdantiyo;
nisīdamānā; nisīdamānāyo) chāyāya (chāyāyaṃ) gehassa
(gharassa; nivāsassa), chindiṃsu sākhā (sākhāyo) latāya/
= Gehassa chāyāyaṃ nisīdantiyo kaññāyo latāya sākhāyo
chindiṃsu.
[N.b.: Untuk perubahan verba-verba nisīdantī (nisīdantiyo; nisīdamānā; nisīdamānāyo), lihat contoh deklinasi verba pacantī dan keterangannya di dalam present participle untuk gender feminin di pelajaran 21.]
5. Orang-orang jahat tidak menasihati putra-putra
[mereka] yang sedang meminum minuman
beralkohol.
/asappurisā na anusāsiṃsu ( ovadiṃsu) putte pibante
(pibamāne; pivante; pivamāne) suraṃ/
= Asappurisā suraṃ pivante putte na ovadiṃsu.
6. Setelah membawa keranjang dan uang, anak
perempuan pergi [ke] pasar untuk membeli jagung.
/ādāya (gahetvā) piṭakaṃ ca mūlaṃ ca, kaññā (dārikā)
gacchi āpaṇaṃ kiṇituṃ dhaññaṃ/
= Piṭakaṃ ca mūlaṃ ca ādāya dārikā dhaññaṃ kiṇituṃ
āpaṇaṃ gacchi.
7. Jika Anda (kalian) menyalakan lampu-lampu,
upasaka-upasaka akan melihat gambar-gambar di
wihara.
/sace (yadi) tvaṃ jāleyyāsi {tumhe jāleyyātha} dīpe
upāsakā passissanti (olokessanti) rūpe (rūpāni) vihāre
(vihāramhi; vihārasmiṃ)/
= Sace tvaṃ dīpe jāleyyāsi, upāsakā vihārasmiṃ rūpāni
passissanti.
= Sace tumhe dīpe jāleyyātha, upāsakā vihārasmiṃ rūpāni
passissanti.
8. Wahai orang-orang baik, setelah belajar Dhamma,
kalian berusahalah untuk hidup dengan Dhamma
(kebenaran).
/sappurisā, uggaṇhitvā Dhammaṃ, tumhe ussahatha
(vāyamatha) jīvituṃ Dhammena/
= Sappurisā, tumhe Dhammaṃ uggaṇhitvā Dhammena
jīvituṃ ussahatha.
9. Jika Anda berusaha, setelah menghindari kejahatan,
mampu untuk melakukan kebaikan.
/sace (yadi) tvaṃ ussaheyyāsi (vāyameyyāsi) {tumhe
ussaheyyātha (vāyameyyātha)}, parivajjetvā pāpaṃ
(akusalaṃ), [tvaṃ] sakkosi {[tumhe] sakkotha}
kātuṃ puññaṃ (kusalaṃ)/
= Sace tvaṃ ussaheyyāsi, pāpaṃ parivajjetvā puññaṃ
kātuṃ sakkosi.
= Sace tumhe ussaheyyātha, pāpaṃ parivajjetvā puññaṃ
kātuṃ sakkotha.
10. Setelah melihat singa yang sedang tidur di gua, wanita
[itu] berlari.
/passitvā (disvā) sīhaṃ sayantaṃ (sayamānaṃ) guhāya
(guhāyaṃ), vanitā (vanitāyo) dhāvi/
= Guhāyaṃ sayantaṃ sīhaṃ disvā vanitā dhāvi.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 18 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 19 beserta Soal-soal Latihannya:
19
Pelajaran 19
19.1 Partisip Kala Lampau (Past Participle)
Partisip kala lampau (verba-verba kolom ketiga dalam bahasa Inggris, tetapi di dalam pelajaran Pali ini berfungsi sebagai verba pasif) pada umumnya dibentuk dengan menambahkan [akhiran] –ta pada akar [verba] dengan ataupun tanpa vokal penghubung –i- :
pacati - pac + i + ta = pacita = dimasak
bhāsati - bhās + i + ta = bhāsita = dikatakan
yācati - yāc + i + ta = yācita = diminta
deseti - dis + i + ta = desita = dibabarkan
pūjeti - pūj + i + ta = pūjita = dipuja
gacchati - gam + ta = gata = pergi
hanati - han + ta = hata = dibunuh
nayati/neti - nī + ta = nīta = dibawa
Partisip kala lampau juga dibentuk dari beberapa akar [verba] dengan menambahkan –na :
chindati - chid + na = chinna = dipotong
bhindati - bhid + na = bhinna = dipecahkan
nisīdati - ni + sad + na = nisinna = diduduki
tarati - tṛ + na = tiṇṇa = diseberangkan
19.2 Makna Pasif
Partisip kala lampau mempunyai makna pasif bila [verba-verba ini] dibentuk dari verba-verba transitif, tetapi [kalau dibentuk] dari verba-verba intransitif mempunyai makna aktif. [Verba-verba ini] dideklinasikan dalam tiga gender, yakni: nomina-nomina maskulin dan netral yang berakhir dengan huruf –a, dan nomina-nomina feminin yang berakhir dengan huruf –ā.
Pacati, chindati, nimanteti adalah verba-verba transitif. Oleh karena itu:
- pacito odano = nasi yang dimasak (makna pasif)
- chinnaṃ paṇṇaṃ = daun yang dipotong (makna pasif)
- nimantitā kaññā = anak perempuan yang diundang
(makna pasif).
Tetapi gacchati, patati, tiṭṭhati adalah verba-verba intransitif. Oleh karena itu:
- manusso gato (hoti) = orang [itu] telah pergi
(makna aktif)
- pupphaṃ patitaṃ (hoti) = bunga [itu] telah jatuh
(makna aktif)
- kaññā ṭhitā (hoti) = anak perempuan [itu] telah
berdiri (makna aktif).
Yang berikut ini adalah sejumlah partisip kala lampau:
kasati - kasita, kaṭṭha = dibajak
pucchati - pucchita, puṭṭha = ditanya
pacati - pacita, pakka = dimasak
ḍasati - daṭṭha = digigit
phusati - phuṭṭha = disentuh
pavisati - paviṭṭha = dimasuki
āmasati - āmasita, āmaṭṭha = disentuh
labhati - laddha, labhita = diperoleh; diterima
ārabhati - āraddha = dimulai
bhavati - bhūta = menjadi; ada; adalah
bhuñjati - bhuñjita, bhutta = dimakan
vapati - vutta = ditaburkan
vasati - vuttha = tinggal; hidup
āsiñcati - āsitta = disiram
khipati - khitta = dilempar; dibuang
dhovati - dhovita, dhota = dicuci
pajahati - pahīna = diserahkan; dilepaskan;
ditinggalkan
vivarati - vivaṭa = dibuka
pivati - pīta = diminum
cavati - cuta = meninggal; wafat
hanati - hata = dibunuh
nikkhamati - nikkhanta = ditinggalkan;berangkat;
keluar
jānāti - ñāta = diketahui; dikenal
suṇāti - suta = didengar
miṇāti - mita = diukur; ditimbang
gaṇhāti - gahita = diambil; dibawa;
ditangkap
kiṇāti - kīta = dibeli
pāpuṇāti - patta = dicapai; diraih
karoti - kata = dilakukan; dikerjakan;
dibangun; dibuat
tiṭṭhati - ṭhita = berdiri [; mematuhi]
harati - haṭa = dibawa; dibawa pergi
kujjhati - kuddha = dimarahi
dadāti - dinna = diberi
pasīdati - pasanna = menjadi senang
(passati) - diṭṭha, (dṛṡ) = dilihat
muñcati - mutta = dilepaskan; dibebaskan
Contoh dalam bentuk kalimat:
1. Upāsakehi vihāraṃ paviṭṭho Buddho diṭṭho hoti.
/oleh upasaka-upasaka wihara telah memasuki Buddha
dilihat/
= Buddha yang telah memasuki wihara dilihat oleh
upasaka-upasaka.
2. Te Buddhena desitaṃ Dhammaṃ suṇiṃsu.
/mereka oleh Buddha yang dibabarkan Dhamma
mendengarkan/
= Mereka mendengarkan Dhamma yang dibabarkan
oleh Buddha.
3. Dārikāya āhaṭāni bhaṇḍāni ammā piṭakesu pakkhipi.
/oleh anak perempuan yang dibawa serta benda-benda
ibu di dalam keranjang-keranjang meletakkan/
= Ibu meletakkan di dalam keranjang-keranjang benda-
benda yang dibawa oleh anak perempuan.
4. Vānijo patitassa rukkhassa sākhāyo chindi.
/pedagang yang jatuh [kepunyaan] dari pohon dahan-
dahan memotong/
= Pedagang memotong dahan-dahan dari pohon yang
jatuh.
5. Mayaṃ udakena āsittehi pupphehi Buddhaṃ pūjema.
/kami (dengan) air yang disiram (dengan) bunga-bunga
Buddha memuja/
= Kami memuja Buddha dengan bunga-bunga yang
disiram dengan air.
6. Kassakena kasite khette sūkaro sayati.
/oleh petani yang dibajak di ladang babi tidur/
= Babi tidur di ladang yang dibajak oleh petani.
19.3 Latihan 19
19.3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Ammāya mañjūsāyaṃ pakkhittaṃ suvaṇṇaṃ dārikā na
gaṇhi.
2. Dhotāni vatthāni gahetvā bhariyā udakamhā uttari.
3. Kassakehi uyyāne ropitesu rukkhesu phalāni bhaviṃsu.
4. Buddhā devehi ca narehi ca pūjitā honti.
5. Udakena pūritaṃ pattaṃ gahetvā vanitā gehaṃ āgatā hoti.
6. Adhammena (tidak dengan Dhamma) dīpaṃ pālentena
bhūpālena pīḷitā manussā kuddhā honti.
7. Pakkaṃ (matang) phalaṃ tuṇḍena gahetvā uḍḍentaṃ
suvaṃ ahaṃ apassiṃ.
8. Udento suriyo brāhmaṇena namassito hoti.
9. Ammāya jālitaṃ dīpaṃ ādāya putto vihāraṃ paviṭṭho hoti.
10. Vanitāya dussena chādite āsane samaṇo nisīditvā
sannipatitāya parisāya dhammaṃ desesi.
11. Kassakena khettaṃ ānītā goṇā tiṇaṃ khādantā āhiṇḍiṃsu.
12. Vāṇijā mañjūsāsu ṭhapitāni dussāni na vikkiṇiṃsu.
13. Sace tvaṃ saccaṃ jāneyyāsi mā puttaṃ akkosa.
14. Nāvāya nikkhantā narā samuddaṃ taritvā dīpaṃ
pāpuṇitvā bhariyāhi saddhiṃ kathentā modanti.
15. Magge ṭhite vāṇijassa sakaṭe ahaṃ kaññāya ānītāni
bhaṇḍāni ṭhapesiṃ.
16. Dhammena laddhena dhanena putte posetvā jīvantā
manussā devatāhi rakkhitā honti.
17. Sāvakehi ca upāsakehi ca parivārito Buddho vihārassa
chāyāya nisinno hoti.
18. Ammāya pāpehi nivārita puttā sappurisā hutvā dhammaṃ
suṇanti.
19. Kassake pīḷentā corā paṇḍitena anusāsitā sappurisā
bhavituṃ vāyamantā upāsakehi saddhiṃ uyyāne rukkhe
ropenti.
20. Vanitā puttāya paṭiyāditamhā bhattamhā khudāya
pīḷitassa yācakassa thokaṃ (sedikit) datvā pānīyaṃ ca dadi
(adāsi).
21. Sabhāyaṃ nisīditvā dārikāya gāyitaṃ gītaṃ sutvā kaññāyo
modiṃsu.
22. Amaccena nimantitā purisā sālāyaṃ nisīdituṃ asakkontā
(yang sedang tidak mampu) uyyāne sannipatiṃsu.
23. Kassakehi khettesu vuttehi bījehi thokaṃ (sedikit) sakuṇā
khādiṃsu.
24. Kumārehi rukkhamūle nilīyitvā sayanto sappo diṭṭho hoti.
25. Vāṇījena dīpamhā āhaṭāni vatthāni kiṇituṃ vanitāyo
icchanti.
26. Sace bhūpālo dhammena manusse rakkheyya te kammāni
katvā dārake posentā sukhaṃ vindeyyuṃ.
27. Puttena yācitā (yācitaṃ ?) ammā mittānaṃ odanaṃ
paṭiyādesi.
28. Amaccena puṭṭhaṃ pañhaṃ adhigantuṃ asakkonto
corānaṃ dūto cintetuṃ ārabhi.
29. Corehi guhāyaṃ nilīyitāni bhaṇḍāni passitvā vānarā tāni
(mereka) ādāya rukkhe āruhiṃsu.
30. Ahaṃ pariyesitaṃ dhammaṃ adhigantvā modāmi.
19.3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Orang yang telah datang [ke] pertemuan [itu] tidak
mampu untuk berbicara dengan menteri-menteri.
2. Anak kecil berlari [ke] toko setelah mengambil uang
yang diberikan oleh Ibu.
3. Raja telah duduk di dalam kereta perang yang ditarik
oleh kuda-kuda.
4. Setelah berdiskusi dengan orang bijaksana, petani-
petani mengirim utusan kepada raja.
5. Anak-anak kecil berangkat dari pintu yang dibuka.
6. Setelah turun ke air [dan] mencuci pakaian-pakaian,
wanita-wanita mandi.
7. Buddha-buddha dan siswa-siswa [mereka] dihormati
oleh dewa-dewa dan manusia-manusia.
8. Pedagang menjual pakaian-pakaian yang dijahit oleh
wanita-wanita.
9. Saya tidak mengambil bunga-bunga dan buah-buahan
yang dibawa serta oleh anak perempuan dari hutan.
10. Anak-anak perempuan yang dikejar oleh anjing
dengan cepat (sīghaṃ) berlari [ke] rumah.
11. Setelah melihat perbuatan jahat yang dilakukan oleh
anak perempuan [itu], guru menasihati [-nya].
12. Kami tidak menyalakan lampu-lampu yang disiapkan
oleh wanita-wanita.
13. Janganlah kalian menarik dahan-dahan yang dipotong
oleh petani dari gunung.
14. Setelah tidak mendapatkan upah untuk pekerjaan
yang dilakukan, wanita [itu] marah.
15. Jangan meminta buah-buahan dari anak laki-laki
yang sedang duduk di atas dahan [itu].
16. Setelah duduk di pintu, wanita yang dimarahi oleh
brahmana, menangis.
17. Anak perempuan yang dipanggil oleh Ibu, berlari [ke]
rumah untuk makan nasi.
18. Orang-orang yang sedang berusaha untuk
memotong tanaman-tanaman menjalar, mulai untuk
menarik dahan-dahan.
19. Petani yang sedang hidup dengan Dhamma
(kebenaran) [dan] sedang membajak ladang-
ladang [-nya], merasakan kebahagiaan dengan istri
dan anak-anak kecil [-nya].
20. Setelah meninggal dari alam dewa [dan] dilahirkan di
alam manusia, [mantan] dewa-dewa {dewa-dewa
lampau} yang sedang mendengarkan Dhamma yang
dibabarkan oleh Buddha, bersukacita.
21. Pencuri-pencuri yang dinasihati oleh bhikkhu,
menjadi orang-orang baik.
22. Tidak ada buah-buahan di atas pohon-pohon yang
ditanam oleh petani.
23. Anak perempuan yang digigit oleh anjing, menangis
setelah berlari [ke] rumah.
24. Menteri [itu] tidak dikenal oleh dokter.
25. Anak-anak perempuan yang telah duduk di kaki
pohon, bermain dengan pasir.
26. Putra-putra, jangan meminum minuman beralkohol.
27. Ibu-ibu mencegah anak-anak kecil dari kejahatan.
28. Saya memberikan air minum kepada anjing yang
tertekan oleh kehausan.
29. Setelah melihat pemburu yang sedang mendekati,
kami bersembunyi di antara pohon-pohon.
30. Setelah menyiapkan derma-derma dengan keyakinan,
kami berikan kepada bhikkhu-bhikkhu.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Pak
Semoga damai muncul dihatimu
Bagaimana bahasa palinya.
Terimakasih.
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 19:
19
Kunci Jawaban Latihan 19
19.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Ammāya mañjūsāyaṃ pakkhittaṃ suvaṇṇaṃ dārikā na
gaṇhi.
/oleh ibu ([kepunyaan] dari ibu) di dalam kotak yang
disimpan emas anak perempuan tidak mengambil/
= Anak perempuan [itu] tidak mengambil emas yang
disimpan di dalam kotak oleh Ibu.
= Anak perempuan [itu] tidak mengambil emas yang
disimpan di dalam kotak kepunyaan Ibu.
2. Dhotāni vatthāni gahetvā bhariyā udakamhā uttari.
/yang dicuci pakaian-pakaian setelah membawa istri
dari air keluar/
= Setelah membawa pakaian-pakaian yang dicuci, istri
keluar dari air.
= Istri keluar dari air setelah membawa pakaian-
pakaian yang dicuci.
3. Kassakehi uyyāne ropitesu rukkhesu phalāni bhaviṃsu.
/oleh petani-petani di taman yang ditanam di atas
pohon-pohon buah-buahan ada/
= Ada buah-buahan di atas pohon-pohon yang
ditanam di taman oleh petani-petani.
4. Buddhā devehi ca narehi ca pūjitā honti.
/Buddha-buddha oleh dewa-dewa dan manusia-
manusia dan dihormati/
= Buddha-buddha dihormati oleh dewa-dewa dan
manusia-manusia.
5. Udakena pūritaṃ pattaṃ gahetvā vanitā gehaṃ āgatā hoti.
/(dengan) air yang diisi mangkuk setelah membawa
wanita rumah datang telah/
= Setelah membawa mangkuk yang diisi dengan air,
wanita [itu] telah datang ke rumah.
= Wanita [itu] telah datang [ke] rumah setelah
membawa mangkuk yang diisi dengan air.
6. Adhammena (tidak dengan Dhamma) dīpaṃ pālentena
bhūpālena pīḷitā manussā kuddhā honti.
/tidak dengan Dhamma pulau yang sedang
memerintah oleh raja yang ditindas orang-orang
marah/
= Orang-orang yang ditindas oleh raja yang sedang
memerintah pulau tidak dengan Dhamma
(kebenaran), marah.
7. Pakkaṃ (matang) phalaṃ tuṇḍena gahetvā uḍḍentaṃ
suvaṃ ahaṃ apassiṃ.
/matang buah (dengan) paruh setelah membawa yang
sedang terbang burung kakaktua saya melihat/
= Saya melihat burung kakaktua yang sedang terbang
setelah membawa buah yang matang dengan
paruh [-nya].
8. Udento suriyo brāhmaṇena namassito hoti.
/ yang sedang terbit matahari oleh brahmana
dihormati/
= Matahari yang sedang terbit dihormati oleh
brahmana.
9. Ammāya jālitaṃ dīpaṃ ādāya putto vihāraṃ paviṭṭho hoti.
/oleh ibu yang dinyalakan lampu setelah membawa
putra wihara telah memasuki/
= Putra telah memasuki wihara setelah membawa
lampu yang dinyalakan oleh Ibu.
= Setelah membawa lampu yang dinyalakan oleh
Ibu, putra telah memasuki wihara.
10. Vanitāya dussena chādite āsane samaṇo nisīditvā
sannipatitāya parisāya dhammaṃ desesi.
/oleh wanita (dengan) kain yang ditutup di tempat
duduk bhikkhu setelah duduk yang berkumpul
kepada rombongan Dhamma membabarkan/
= Setelah duduk di tempat duduk yang ditutup dengan
kain oleh wanita [itu], bhikkhu membabarkan
Dhamma kepada rombongan yang berkumpul.
11. Kassakena khettaṃ ānītā goṇā tiṇaṃ khādantā āhiṇḍiṃsu.
/(oleh) petani ladang yang dibawa serta sapi-sapi
jantan rumput yang sedang memakan berkeliaran/
= Sapi-sapi jantan yang dibawa serta [ke] ladang oleh
petani, berkeliaran, sedang memakan rumput.
12. Vāṇijā mañjūsāsu ṭhapitāni dussāni na vikkiṇiṃsu.
/pedagang-pedagang di dalam kotak-kotak yang
disimpan kain-kain tidak menjual/
= Pedagang-pedagang tidak menjual kain-kain yang
disimpan di dalam kotak-kotak.
13. Sace tvaṃ saccaṃ jāneyyāsi mā puttaṃ akkosa.
/jika anda kebenaran mengetahui jangan putra
memarahi/
= Jika Anda mengetahui kebenaran, janganlah
memarahi putra [Anda].
14. Nāvāya nikkhantā narā samuddaṃ taritvā dīpaṃ
pāpuṇitvā bhariyāhi saddhiṃ kathentā modanti.
/(dengan) kapal yang sedang berangkat pria-pria
laut setelah menyeberang pulau setelah mencapai
(dengan) istri-istri dengan sedang berbicara
bergembira/
= Pria-pria yang sedang berangkat dengan kapal, yang
setelah menyeberang laut [dan] mencapai pulau,
bergembira, sedang berbicara dengan istri-istri
[mereka].
15. Magge ṭhite vāṇijassa sakaṭe ahaṃ kaññāya ānītāni
bhaṇḍāni ṭhapesiṃ.
/di jalan yang berdiri (berhenti) [kepunyaan] dari
pedagang di dalam pedati saya oleh anak perempuan
yang dibawa serta barang-barang menyimpan/
= Saya menyimpan barang-barang yang dibawa serta
oleh anak perempuan di dalam pedati dari pedagang
yang berhenti di jalan.
16. Dhammena laddhena dhanena putte posetvā jīvantā
manussā devatāhi rakkhitā honti.
/(dengan) Dhamma yang diperoleh (dengan)
kekayaan putra-putra setelah mengasuh yang
sedang hidup orang-orang oleh dewi-dewi
dilindungi/
= Setelah mengasuh putra-putra dengan kekayaan
yang diperoleh dengan Dhamma (kebenaran), orang-
orang yang sedang hidup, dilindungi oleh dewi-dewi.
17. Sāvakehi ca upāsakehi ca parivārito Buddho vihārassa
chāyāya nisinno hoti.
/oleh siswa-siswa dan oleh upasaka-upasaka dan yang
dikelilingi Buddha [kepunyaan] dari wihara di dalam
naungan telah duduk /
= Buddha yang dikelilingi oleh siswa-siswa dan
upasaka-upasaka, telah duduk di dalam naungan
wihara.
18. Ammāya pāpehi nivāritā puttā sappurisā hutvā dhammaṃ
suṇanti.
/oleh ibu dari kejahatan-kejahatan yang dicegah
putra-putra orang-orang baik setelah menjadi
Dhamma mendengar/
= Putra-putra yang dicegah dari kejahatan-kejahatan
oleh Ibu, mendengarkan Dhamma setelah menjadi
orang-orang baik.
19. Kassake pīḷentā corā paṇḍitena anusāsitā sappurisā
bhavituṃ vāyamantā upāsakehi saddhiṃ uyyāne rukkhe
ropenti.
/petani-petani yang sedang menindas pencuri-
pencuri oleh orang bijaksana yang dinasihati orang-
orang baik untuk menjadi yang sedang berusaha
(dengan) upasaka-upasaka dengan di taman
menanam pohon-pohon/
= Pencuri-pencuri yang sedang menindas petani-
petani, dinasihati oleh orang bijaksana, [dan]
sedang berusaha untuk menjadi orang-orang baik,
[mereka] menanam pohon-pohon di taman dengan
upasaka-upasaka.
20. Vanitā puttāya paṭiyāditamhā bhattamhā khudāya
pīḷitassa yācakassa thokaṃ (sedikit) datvā pānīyaṃ ca dadi
(adāsi).
/wanita untuk putra yang disiapkan dari nasi oleh
kelaparan yang ditekan kepada pengemis sedikit
setelah memberikan air minum dan memberikan/
= Setelah memberikan sedikit dari nasi yang
disiapkan untuk putra kepada pengemis yang
ditekan oleh kelaparan, wanita [itu] memberikan air
minum.
21. Sabhāyaṃ nisīditvā dārikāya gāyitaṃ gītaṃ sutvā kaññāyo
modiṃsu.
/di dalam pertemuan setelah duduk oleh anak
perempuan yang dinyanyikan lagu setelah
mendengar anak-anak perempuan bergembira/
= Setelah duduk di dalam pertemuan [dan] mendengar
lagu yang dinyanyikan oleh anak perempuan, anak-
anak perempuan bergembira.
22. Amaccena nimantitā purisā sālāyaṃ nisīdituṃ asakkontā
(yang sedang tidak mampu) uyyāne sannipatiṃsu.
/oleh menteri yang diundang orang-orang di dalam
aula untuk duduk yang sedang tidak mampu di
taman berkumpul/
= Orang-orang yang diundang oleh menteri, yang
sedang tidak mampu untuk duduk di dalam aula,
berkumpul di taman.
23. Kassakehi khettesu vuttehi bījehi thokaṃ (sedikit) sakuṇā
khādiṃsu.
/oleh petani-petani di ladang-ladang yang ditaburkan
dari biji-biji sedikit burung-burung makan/
= Burung-burung makan sedikit dari biji-biji yang
ditaburkan di ladang-ladang oleh petani-petani.
24. Kumārehi rukkhamūle nilīyitvā sayanto sappo diṭṭho hoti.
/oleh anak-anak laki-laki di kaki pohon setelah
bersembunyi yang sedang tidur ular dilihat/
= Setelah bersembunyi di kaki pohon, ular yang
sedang tidur terlihat oleh anak-anak laki-laki.
25. Vāṇījena dīpamhā āhaṭāni vatthāni kiṇituṃ vanitāyo
icchanti.
/oleh pedagang dari pulau yang dibawa pakaian-
pakaian untuk membeli wanita-wanita berharap/
= Wanita-wanita berharap untuk membeli pakaian-
pakaian yang dibawa dari pulau oleh pedagang.
26. Sace bhūpālo dhammena manusse rakkheyya te kammāni
katvā dārake posentā sukhaṃ vindeyyuṃ.
/jika raja (dengan) Dhamma orang-orang melindungi
mereka pekerjaan-pekerjaan setelah melakukan
anak-anak kecil yang sedang mengasuh kebahagiaan
merasakan/
= Jika raja melindungi orang-orang dengan Dhamma
(kebenaran), mereka yang sedang mengasuh anak-
anak kecil, setelah melakukan pekerjaan-pekerjaan,
akan merasakan kebahagiaan.
27. Puttena yācitā (yācitaṃ ?) ammā mittānaṃ odanaṃ
paṭiyādesi.
/oleh putra yang diminta ibu untuk teman-teman nasi
menyiapkan/
= Ibu menyiapkan nasi untuk teman-teman yang
diminta oleh putra.
28. Amaccena puṭṭhaṃ pañhaṃ adhigantuṃ asakkonto
corānaṃ dūto cintetuṃ ārabhi.
/oleh menteri yang ditanya pertanyaan untuk
memahami yang sedang tidak mampu [kepunyaan]
dari pencuri-pencuri utusan untuk berpikir mulai/
= Utusan dari pencuri-pencuri yang sedang tidak
mampu untuk memahami pertanyaan yang ditanya
oleh menteri, mulai untuk berpikir.
29. Corehi guhāyaṃ nilīyitāni bhaṇḍāni passitvā vānarā tāni
(mereka) ādāya rukkhe āruhiṃsu.
/oleh pencuri-pencuri di dalam gua yang
disembunyikan benda-benda setelah melihat kera-
kera mereka setelah mengambil pohon-pohon
memanjat/
= Setelah melihat benda-benda yang disembunyikan
di dalam gua oleh pencuri-pencuri [dan] mengambil
mereka (benda-benda itu), kera-kera [itu] memanjat
pohon-pohon.
30. Ahaṃ pariyesitaṃ dhammaṃ adhigantvā modāmi.
/saya yang dicari Dhamma setelah memahami
bersukacita/
= Saya bersukacita setelah memahami Dhamma
(kebenaran) yang dicari.
= Setelah memahami Dhamma (kebenaran) yang
dicari, saya bersukacita.
19.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Orang yang telah datang [ke] pertemuan [itu] tidak
mampu untuk berbicara dengan menteri-menteri.
/manusso (naro; puriso) āgato sabhāṃ na sakkosi
bhāsituṃ (kathetuṃ) saha (saddhiṃ) amaccehi/
= Sabhāṃ āgato naro amaccehi saha kathetuṃ na sakkosi.
2. Anak kecil berlari [ke] toko setelah mengambil uang
yang diberikan oleh Ibu.
/dārako dhāvi āpaṇaṃ ādāya mūlaṃ dinnaṃ ammāya/
= Ammāya dinnaṃ mūlaṃ ādāya dārako āpaṇaṃ dhāvi.
3. Raja telah duduk di dalam kereta perang yang ditarik
oleh kuda-kuda.
/bhūpālo nisinno hoti rathe (rathamhi; rathasmiṃ)
ākaḍḍhite assehi/
= Bhūpālo assehi ākaḍḍhite rathe nisinno hoti.
4. Setelah berdiskusi dengan orang bijaksana, petani-
petani mengirim utusan kepada raja.
/mantetvā saha (saddhiṃ) paṇḍitena, kassakā pahiṇiṃsu
dūtaṃ bhūpālāya (bhūpālassa)/
= Paṇḍitena saha mantetvā kassakā bhūpālāya dūtaṃ
pahiṇiṃsu.
5. Anak-anak kecil berangkat dari pintu yang dibuka.
/dārakā nikkhamiṃsu dvārā (dvāramhā; dvārasmā)
(vivaṭamhā; vivaṭasmā)/
= Dārakā vivaṭamhā dvāramhā nikkhamiṃsu.
6. Setelah turun ke air [dan] mencuci pakaian-pakaian,
wanita-wanita mandi.
/oruhitvā (otaritvā) udakaṃ (jalaṃ) dhovitvā sāṭake
(vatthe; vatthāni), vanitāyo nahāyiṃsu/
= Udakaṃ otaritvā vanitāyo vatthāni dhovitvā nahāyiṃsu.
7. Buddha-buddha dan siswa-siswa [mereka] dihormati
oleh dewa-dewa dan manusia-manusia.
/Buddhā (Tathāgatā; Sugatā) ca sāvakā ca vanditā honti
devehi (surehi) ca manussehi (narehi; purisehi) ca/
= Buddhā ca sāvakā ca devehi ca manussehi ca vanditā
honti.
8. Pedagang menjual pakaian-pakaian yang dijahit oleh
wanita-wanita.
/vāṇijo vikkiṇi sāṭake (vatthe; vatthāni) sibbite (sibbitāni)
vanitāhi/
= Vāṇijo vanitāhi sibbitāni vatthāni vikkiṇi.
9. Saya tidak mengambil bunga-bunga dan buah-buahan
yang dibawa serta oleh anak perempuan dari hutan.
/ahaṃ na gaṇhiṃ pupphe (pupphāni; kusume; kusumāni)
ca phale (phalāni) ca āhaṭāni kaññāya (dārikāya) vanā
(vanamhā; vanasmā; araññā; araññamhā; araññasmā)/
= Ahaṃ araññasmā kaññāya āhaṭāni pupphāni ca phalāni
ca na gaṇhiṃ.
10. Anak-anak perempuan yang dikejar oleh anjing
dengan cepat (sīghaṃ) berlari [ke] rumah.
/kaññāyo (dārikāyo) anubandhitāyo kukkurena
(sunakhena; soṇena), sīghaṃ dhāviṃsu nivāsaṃ (gehaṃ;
gharaṃ)/
= Kukkurena anubandhitāyo dārikāyo sīghaṃ gehaṃ
dhāviṃsu.
11. Setelah melihat perbuatan jahat yang dilakukan oleh
anak perempuan [itu], guru menasihati [-nya].
/disvā pāpakammaṃ (akusalakammaṃ) kataṃ kaññāya
(dārikāya), ācariyo ovadi/
= Dārikāya kataṃ pāpakammaṃ disvā ācariyo ovadi.
12. Kami tidak menyalakan lampu-lampu yang disiapkan
oleh wanita-wanita.
/mayaṃ na jālayimha dīpe paṭiyādite vanitāhi/
= Vanitāhi paṭiyādite dīpe mayaṃ na jālayimha.
13. Janganlah kalian menarik dahan-dahan yang dipotong
oleh petani dari gunung.
/mā tumhe ākaḍḍhatha sākhāyo chinnāyo kassakena
pabbatā (pabbatamhā; pabbatasmā)/
= Mā tumhe pabbatamhā kassakena chinnāyo sākhāyo
ākaḍḍhatha.
14. Setelah tidak mendapatkan upah untuk pekerjaan
yang dilakukan, wanita [itu] marah.
/na labhitvā vetanaṃ kammāya (kammassa) katāya
(katassa), vanitā kuddhā hoti/
= Vanitā katassa kammassa vetanaṃ na labhitvā kuddhā
hoti.
15. Jangan meminta buah-buahan dari anak laki-laki yang
sedang duduk di atas dahan [itu].
/mā [tvaṃ] yāca (yācāhi) {[tumhe] yācatha} phale
(phalāni) kumārā (kumāramhā; kumārasmā) nisīdantā
(nisīdantamhā; nisīdantasmā) sākhāya (sākhāyaṃ)/
= Mā sākhāyaṃ nisīdantasmā kumārasmā phalāni yācāhi
16. Setelah duduk di pintu, wanita yang dimarahi oleh
brahmana, menangis.
/nisīditvā dvāre (dvāramhi; dvārasmiṃ), vanitā akkositā
brāhmaṇena rodati/
= Brāhmaṇena akkositā vanitā dvārasmiṃ nisīditvā
rodati.
17. Anak perempuan yang dipanggil oleh Ibu, berlari [ke]
rumah untuk makan nasi.
/kaññā (dārikā) pakkositā ammāya dhāvi nivāsaṃ (gehaṃ;
gharaṃ) khādituṃ (bhuñjituṃ) bhattaṃ (odanaṃ)/
= Ammāya pakkositā dārikā odanaṃ bhuñjituṃ gehaṃ
dhāvi.
18. Orang-orang yang sedang berusaha untuk
memotong tanaman-tanaman menjalar, mulai untuk
menarik dahan-dahan.
/manussā (narā; purisā) ussahantā (ussahamānā)
chindituṃ latā (latāyo) ārabhiṃsu ākaḍḍhituṃ sākhā
(sākhāyo)/
= Latāyo chindituṃ ussahantā manussā sākhāyo
ākaḍḍhituṃ ārabhiṃsu.
19. Petani yang sedang hidup dengan Dhamma
(kebenaran) [dan] sedang membajak ladang-
ladang [-nya], merasakan kebahagiaan dengan istri
dan anak-anak kecil [-nya].
/kassako jīvanto (jīvamāno) Dhammena kasanto
(kasamāno) khette vindati sukhaṃ saha bhariyāya ca
dārakehi ca/
= Dhammena jīvanto kassako khette kasanto bhariyāya ca
dārakehi ca saha sukhaṃ vindati.
20. Setelah meninggal dari alam dewa [dan] dilahirkan di
alam manusia, [mantan] dewa-dewa {dewa-dewa
lampau} yang sedang mendengarkan Dhamma yang
dibabarkan oleh Buddha, bersukacita.
/cavitvā devalokā (devalokamhā; devalokasmā) uppajjitvā
manussaloke (manussalokamhi; manussalokasmiṃ),
[ahosuṃ] devā (surā) suṇantā Dhammaṃ desitaṃ
Buddhena (Tathāgatena; Sugatena), modanti/
= Devalokamhā cavitvā manussalokamhi uppajjitvā
[ahosuṃ] devā Buddhena desitaṃ Dhammaṃ suṇantā
modanti.
21. Pencuri-pencuri yang dinasihati oleh bhikkhu,
menjadi orang-orang baik.
/corā ovaditā (anusāsitā) samaṇena, bhaviṃsu sappurisā/
= Samaṇena anusāsitā corā sappurisā bhaviṃsu.
22. Tidak ada buah-buahan di atas pohon-pohon yang
ditanam oleh petani.
/na bhaviṃsu phalā (phalāni) rukkhesu ropitesu
kassakena/
= Kassakena ropitesu rukkhesu phalāni na bhaviṃsu.
23. Anak perempuan yang digigit oleh anjing, menangis
setelah berlari [ke] rumah.
/kaññā (dārikā) ḍaṭṭhā kukkurena (sunakhena; soṇena),
rodi dhāvitvā nivāsaṃ (gehaṃ; gharaṃ)/
= Kukkurena ḍaṭṭhā kaññā gehaṃ dhāvitvā rodi.
24. Menteri [itu] tidak dikenal oleh dokter.
/amacco na ñāto hoti vejjena/
= Amacco vejjena na ñāto hoti.
25. Anak-anak perempuan yang telah duduk di kaki
pohon, bermain dengan pasir.
/kaññāyo (dārikāyo) nisinnāyo rukkhamūle, kīḷiṃsu
vālukāya/
= Rukkhamūle nisinnāyo dārikāyo vālukāya kīḷiṃsu.
26. Putra-putra, jangan meminum minuman beralkohol.
/puttā mā [tumhe] pibatha (pivatha) suraṃ/
= Puttā, mā suraṃ pibatha.
27. Ibu-ibu mencegah anak-anak kecil dari kejahatan.
/ammāyo nivārenti dārake pāpā (pāpamhā; pāpasmā)/
= Ammāyo dārake pāpasmā nivārenti
28. Saya memberikan air minum kepada anjing yang
tertekan oleh kehausan.
/ahaṃ adadiṃ (adāsiṃ) pānīyaṃ kukkurāya (kukkurāssa;
sunakhāya; sunakhassa; soṇāya; soṇassa) pīḷitāya
(pīḷitassa) pipāsena/
= Ahaṃ pipāsena pīḷitāya kukkurāya pānīyaṃ adadiṃ.
29. Setelah melihat pemburu yang sedang mendekati,
kami bersembunyi di antara pohon-pohon.
/disvā luddakaṃ upasaṇkamantaṃ mayaṃ nilīyimha
rukkhesu/
= Upasaṇkamantaṃ luddakaṃ disvā mayaṃ rukkhesu
nilīyimha.
30. Setelah menyiapkan derma-derma dengan keyakinan,
kami berikan kepada bhikkhu-bhikkhu.
/paṭiyādetvā dānāni saddhāya mayaṃ dadimha
samaṇānaṃ/
= Mayaṃ saddhāya dānāni paṭiyādetvā samaṇānaṃ
dadimha.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 19 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
Tava cittaṃ santipi hohi.
Semoga batin Anda juga menjadi damai.
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 20 beserta Soal-soal Latihannya:
20
Pelajaran 20
20.1 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Feminin yang
Berakhir dengan Huruf -i
bhūmi = bumi, tanah
Tunggal: Jamak:
Nom. bhūmi bhūmī, bhūmiyo
Vok. bhūmi bhūmī, bhūmiyo
Akus. bhūmiṃ bhūmī, bhūmiyo
Inst. bhūmiyā bhūmīhi (bhūmībhi)
Abla. bhūmiyā bhūmīhi (bhūmībhi)
Dat. bhūmiyā bhūmīnaṃ
Gen. bhūmiyā bhūmīnaṃ
Lok. bhūmiyā, bhūmiyaṃ bhūmīsu
Nomina-nomina feminin yang berakhir dengan huruf –ī juga dideklinasikan dengan cara yang sama, dengan satu-satunya pengecualian adalah nominatif dan vokatif tunggal yang berakhir dengan huruf –ī.
20.2 Kosakata
20.2.1 Nomina-nomina Feminin yang Berakhir dengan
huruf –i
aṅguli = jari tangan
aṭavi = hutan
ratti = malam
doṇi = perahu; sampan
yuvati = gadis; wanita muda
yaṭṭhi = tongkat untuk berjalan
asani = petir; halilintar
nāḷi = ukuran takaran (= dua pattha; dua
tabung)
N.b.: [Menurut penjelasan di Vinaya-Piṭaka, Volume I, Edisi II, Suttavibhaṅga, yang diterjemahkan oleh Y.M. Bhikkhu Ṭhitayañño, dan diterbitkan oleh Indonesia Tipitaka Center (ITC), Bagian Weranja, hlm. 14, pada catatan kaki No. 20, bahwa pattha adalah ukuran takaran, sebesar satu tabung. Berikutnya penjelasan di Quang Duc Homepage – Vietnamese – English Buddhist Library, bahwa satu āḷhaka = empat nāḷi (nāḷika) = delapan pattha; berarti satu nāḷi atau nāḷika = dua pattha = dua tabung.]
rasmi = sinar
iddhi = kekuatan gaib
sammajjani = sapu
20.2.2 Nomina-nomina Feminin yang Berakhir dengan
Huruf –ī
nadī = sungai
nārī; itthī = wanita
taruṇī = wanita muda
bhaginī = saudari; kakak/adik perempuan
vāpī = tangki air; bak air
pokkharaṇī = kolam
kadalī = pisang
brāhmaṇī = brahmana wanita
gāvī = sapi betina
rājinī; devī = ratu
kumārī = anak perempuan
20.2.3 Verba-verba
vyākaroti = menjelaskan; menjawab
pattheti = berkeinginan
vissajjeti = menghabiskan; membelanjakan;
menggunakan; melewatkan; menjawab
āroceti = memberitahukan
muñcati = melepaskan; membebaskan
nīharati = mengeluarkan
peseti = mengirim
paṭicchādeti = menyembunyikan
veṭheti = membungkus
viheṭheti = mengganggu
20.3 Latihan 20
20.3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Bhūpālo rājiniyā saddhiṃ nāvāya nadiṃ taranto udake
carante macche olokento amaccehi saddhiṃ katheti.
2. Pāniyaṃ pivitvā dārikāya bhūmiyaṃ nikkhitto patto
bhinno hoti.
3. Kassakānaṃ gāviyo aṭaviyaṃ āhiṇḍitvā khettaṃ
āgamiṃsu.
4. Rattiyā samuddasmiṃ patitā candassa rasmiyo oloketvā
taruṇiyo modiṃsu.
5. Upāsakā iddhiyā ākāse gacchantaṃ tāpasaṃ disvā pasannā
honti.
6. Bhaginiyā saddhiṃ pokkharaṇiyā tīre (di tepi) ṭhatvā
so padumāni ocinituṃ vāyami.
7. Nāriyo vāpīsu nahāyituṃ vā (atau) vatthāni dhovituṃ vā
na icchiṃsu.
8. Yuvatiyā puṭṭhaṃ pañhaṃ vyākātuṃ asakkonto ahaṃ tāya
(dengannya) saddhiṃ sallapituṃ ārabhiṃ.
9. Asappurisassa puttena kataṃ pāpakammaṃ paṭicchādetuṃ
ammā na ussahi.
10. Bhaginiyā dussena veṭhetvā mañcasmiṃ ṭhapitaṃ
bhaṇḍaṃ itthī mañjūsāyaṃ pakkhipi.
11. Mā tumhe magge sayantaṃ kukkuraṃ viheṭhetha.
12. Sappuriso amacco dhanaṃ vissajjetvā yācakānaṃ vasituṃ
sālāyo gāmesu karitvā bhūpālaṃ ārocesi.
13. Kumāro suvaṃ hatthamhā muñcitvā taṃ uḍḍentaṃ
passamāno rodanto rukkhamūle aṭṭhāsi.
14. Saddhāya dānaṃ dadamānā kusalaṃ karontā sappurisā
puna (lagi) manussaloke uppajjituṃ patthenti.
15. Kumāro mañjūsaṃ vivaritvā sāṭakaṃ nīharitvā ammāya
pesesi.
20.3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Ada bunga-bunga teratai dan ikan-ikan di kolam
kolam di taman raja.
2. Setelah memetik bunga-bunga teratai dari bak air,
wanita-wanita muda [itu] menempatkan [mereka] di
atas tanah.
3. Ratu berbicara dengan saudari-saudari [-nya] yang
datang setelah menyeberang sungai dengan perahu.
4. Saya melihat anjing yang sedang mengejar sapi
betina di ladang.
5. Wanita-wanita dan anak-anak perempuan tidak
memanjat pohon-pohon untuk memetik buah-buahan
dan bunga-bunga.
6. Setelah pergi [ke] sungai untuk mandi, kalian takut
setelah mendengar suara petir (asanisaddaṃ).
7. Janganlah kalian menyembunyikan kejahatan yang
dilakukan dengan teman-teman [kalian].
8. Jika Anda akan membelanjakan uang untuk membeli
pakaian-pakaian, beritahukan Ibu [Anda].
9. Kirimkan bunga-bunga teratai yang dibungkus dengan
daun-daun teratai kepada wanita-wanita muda yang
telah duduk di dalam ruangan.
10. Kami mampu untuk menjelaskan pertanyaan-
pertanyaan yang ditanya oleh wanita-wanita di dalam
pertemuan [itu].
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Terimakasih.
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 20:
20
Kunci Jawaban Latihan 20
20.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Bhūpālo rājiniyā saddhiṃ nāvāya nadiṃ taranto udake
carante macche olokento amaccehi saddhiṃ katheti.
/raja (dengan) ratu dengan (dengan) kapal sungai
yang sedang menyeberang di dalam air yang sedang
berjalan (berenang) ikan-ikan yang sedang melihat
(dengan) menteri-menteri dengan berbicara/
= Raja yang sedang menyeberang sungai dengan kapal
bersama ratu [dan] sedang melihat ikan-ikan yang
sedang berenang di dalam air, berbicara dengan
menteri-menteri.
2. Pāniyaṃ pivitvā dārikāya bhūmiyaṃ nikkhitto patto
bhinno hoti.
/air minum setelah meminum oleh anak perempuan
di tanah yang diletakkan mangkuk telah pecah/
= Setelah meminum air minum, mangkuk yang
diletakkan oleh anak perempuan di tanah telah
pecah.
3. Kassakānaṃ gāviyo aṭaviyaṃ āhiṇḍitvā khettaṃ
āgamiṃsu.
/[kepunyaan] dari petani-petani sapi-sapi betina di
hutan setelah berkeliaran ladang datang/
= Setelah berkeliaran di hutan, sapi-sapi betina dari
petani-petani datang [ke] ladang.
= Sapi-sapi betina dari petani-petani datang [ke]
ladang setelah berkeliaran di hutan.
4. Rattiyā samuddasmiṃ patitā candassa rasmiyo oloketvā
taruṇiyo modiṃsu.
/pada malam hari di laut yang telah jatuh
[kepunyaan] dari bulan cahaya-cahaya setelah
melihat wanita-wanita muda bergembira/
= Setelah melihat cahaya-cahaya bulan yang telah
jatuh di laut pada malam hari, wanita-wanita muda
bergembira.
= Wanita-wanita muda bergembira setelah melihat
cahaya-cahaya bulan yang telah jatuh di laut pada
malam hari.
5. Upāsakā iddhiyā ākāse gacchantaṃ tāpasaṃ disvā pasannā
honti.
/upasaka-upasaka (dengan) kekuatan gaib di langit
yang sedang pergi petapa setelah melihat telah
menjadi senang/
= Setelah melihat petapa yang sedang pergi di langit
dengan kekuatan gaib, upasaka-upasaka telah
menjadi senang.
= Upasaka-upasaka telah menjadi senang setelah
melihat petapa yang sedang pergi di langit dengan
kekuatan gaib.
6. Bhaginiyā saddhiṃ pokkharaṇiyā tīre (di tepi) ṭhatvā
so padumāni ocinituṃ vāyami.
/(dengan) saudari dengan [kepunyaan] dari kolam di
tepi setelah berdiri ia bunga-bunga teratai untuk
memetik berusaha/
= Setelah berdiri di tepi kolam dengan adik
perempuan [-nya], ia berusaha untuk memetik
bunga-bunga teratai.
= Ia berusaha untuk memetik bunga-bunga teratai
setelah berdiri di tepi kolam dengan adik perempuan
[-nya].
7. Nāriyo vāpīsu nahāyituṃ vā (atau) vatthāni dhovituṃ vā
na icchiṃsu.
/wanita-wanita di bak-bak air untuk mandi atau
pakaian-pakaian untuk mencuci atau tidak
berharap/
= Wanita-wanita tidak berharap untuk mandi atau
untuk mencuci pakaian-pakaian di bak-bak air.
8. Yuvatiyā puṭṭhaṃ pañhaṃ vyākātuṃ asakkonto ahaṃ tāya
(dengannya) saddhiṃ sallapituṃ ārabhiṃ.
/oleh gadis yang ditanya pertanyaan untuk
menjelaskan yang sedang tidak mampu saya
dengannya dengan untuk mengobrol mulai/
= Saya yang sedang tidak mampu untuk menjelaskan
pertanyaan yang ditanya oleh gadis [itu], mulai
untuk mengobrol dengannya.
9. Asappurisassa puttena kataṃ pāpakammaṃ paṭicchādetuṃ
ammā na ussahi.
/[kepunyaan] dari orang jahat oleh putra yang
dilakukan perbuatan jahat untuk menyembunyikan
ibu tidak berusaha/
= Ibu tidak berusaha untuk menyembunyikan
perbuatan jahat yang dilakukan oleh putra dari
orang jahat [itu].
10. Bhaginiyā dussena veṭhetvā mañcasmiṃ ṭhapitaṃ
bhaṇḍaṃ itthī mañjūsāyaṃ pakkhipi.
/oleh kakak perempuan (dengan) kain setelah
membungkus di ranjang yang ditempatkan barang
wanita di dalam kotak meletakkan/
= Setelah membungkus dengan kain barang yang
ditempatkan di atas ranjang oleh adik perempuan
[-nya], wanita [itu] letakkan di dalam kotak.
11. Mā tumhe magge sayantaṃ kukkuraṃ viheṭhetha.
/jangan kalian di jalan yang sedang tidur anjing
mengganggu/
= Janganlah kalian mengganggu anjing yang sedang
tidur di jalan.
12. Sappuriso amacco dhanaṃ vissajjetvā yācakānaṃ vasituṃ
sālāyo gāmesu karitvā bhūpālaṃ ārocesi.
/orang baik menteri uang setelah menggunakan
untuk pengemis-pengemis untuk tinggal ruangan-
ruangan (gubuk-gubuk) di dusun-dusun setelah
membangun raja memberitahukan/
= Setelah menggunakan uang [dan] membangun
gubuk-gubuk di dusun-dusun untuk pengemis-
pengemis untuk tinggal, menteri yang baik [itu]
memberitahukan raja.
13. Kumāro suvaṃ hatthamhā muñcitvā taṃ uḍḍentaṃ
passamāno rodanto rukkhamūle aṭṭhāsi.
/anak laki-laki burung kakaktua dari tangan setelah
melepaskan ia yang sedang terbang yang sedang
melihat yang sedang menangis di kaki pohon
berdiri/
= Setelah melepaskan burung kakaktua dari
tangan [-nya], anak laki-laki yang sedang melihat ia
yang sedang terbang, berdiri di kaki pohon, sedang
menangis.
14. Saddhāya dānaṃ dadamānā kusalaṃ karontā sappurisā
puna (lagi) manussaloke uppajjituṃ patthenti.
/(dengan) keyakinan derma yang sedang memberikan
kebajikan yang sedang melakukan orang-orang baik
lagi di alam manusia untuk dilahirkan berkeinginan/
= Orang-orang baik yang sedang melakukan kebajikan
[dan] memberikan derma dengan keyakinan,
berkeinginan untuk dilahirkan di alam manusia lagi.
15. Kumāro mañjūsaṃ vivaritvā sāṭakaṃ nīharitvā ammāya
pesesi.
/anak laki-laki kotak setelah membuka pakaian
setelah mengeluarkan kepada ibu mengirim/
= Setelah membuka kotak [dan] mengeluarkan
pakaian, anak laki-laki [itu] kirimkan kepada ibu
[-nya].
20.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Ada bunga-bunga teratai dan ikan-ikan di kolam-
kolam di taman raja.
/honti (santi) padumāni ca macchā ca pokkharaṇīsu
uyyāne bhūpālassa/
= Bhūpālassa uyyāne pokkharaṇīsu padumāni ca macchā ca
santi.
2. Setelah memetik bunga-bunga teratai dari bak air,
wanita-wanita muda [itu] menempatkan [mereka] di
atas tanah.
/ocinitvā padume (padumāni) vāpiyā taruṇiyo ṭhapesuṃ
(ṭhapayiṃsu) bhūmiyā (bhūmiyaṃ)/
= Taruṇiyo vāpiyā padumāni ocinitvā bhūmiyaṃ ṭhapesuṃ.
3. Ratu berbicara dengan saudari-saudari [-nya] yang
datang setelah menyeberang sungai dengan perahu.
/rājinī bhāsi (kathesi) saha (saddhiṃ) bhaginīhi āgatāhi
taritvā nadiṃ doṇiyā/
= Doṇiyā nadiṃ taritvā āgatāhi bhaginīhi saha rājinī
kathesi.
4. Saya melihat anjing yang sedang mengejar sapi betina
di ladang.
/ahaṃ passiṃ (olokesiṃ) kukkuraṃ (sunakhaṃ; soṇaṃ)
anubandhantaṃ (anubandhamānaṃ) gāviṃ khette
(khettamhi; khettasmiṃ)/
= Ahaṃ khettasmiṃ gāviṃ anubandhantaṃ kukkuraṃ
passiṃ.
5. Wanita-wanita dan anak-anak perempuan tidak
memanjat pohon-pohon untuk memetik buah-buahan
dan bunga-bunga.
/vanitāyo (nāriyo; itthiyo) ca kumāriyo ca na āruhiṃsu
rukkhe ocinituṃ phale (phalāni) ca pupphe (pupphāni;
kusume; kusumāni) ca/
= Nāriyo ca kumāriyo ca phalāni ca pupphāni ca ocinituṃ
rukkhe na āruhiṃsu.
6. Setelah pergi [ke] sungai untuk mandi, kalian takut
setelah mendengar suara petir (asanisaddaṃ).
/gantvā nadiṃ nahāyituṃ, tumhe bhāyittha sutvā
asanisaddaṃ/
= Nahāyituṃ nadiṃ gantvā tumhe asanisaddaṃ sutvā
bhāyittha.
7. Janganlah kalian menyembunyikan kejahatan yang
dilakukan dengan teman-teman [kalian].
/mā tumhe nilīyatha (paṭicchādetha) pāpaṃ (akusalaṃ)
kataṃ saha (saddhiṃ) sahāyehi (sahāyakehi; mittehi)/
= Mā tumhe mittehi saha kataṃ pāpaṃ paṭicchādetha.
8. Jika Anda akan membelanjakan uang untuk membeli
pakaian-pakaian, beritahukan Ibu [Anda].
/sace (yadi) tvaṃ vissajjeyyāsi dhanaṃ (mūlaṃ) kiṇituṃ
sāṭake (vatthe; vatthāni), ārocehi ammaṃ/
= Sace tvaṃ vatthāni kiṇituṃ mūlaṃ vissajjeyyāsi ammaṃ
ārocehi.
9. Kirimkan bunga-bunga teratai yang dibungkus dengan
daun-daun teratai kepada wanita-wanita muda yang
telah duduk di dalam ruangan.
/[tvaṃ] pese (pesehi; pahiṇā; pahiṇāhi) {[tumhe] pesetha
(pahiṇatha)} padume (padumāni) veṭhite (veṭhitāni)
paduma-paṇṇehi taruṇīnaṃ nisinnānaṃ sālāyaṃ/
= Sālāyaṃ nisinnānaṃ taruṇīnaṃ paduma-paṇṇehi
veṭhitāni padumāni pesehi.
= Sālāyaṃ nisinnānaṃ taruṇīnaṃ paduma-paṇṇehi
veṭhitāni padumāni pesetha.
10. Kami mampu untuk menjelaskan pertanyaan-
pertanyaan yang ditanya oleh wanita-wanita di dalam
pertemuan [itu].
/mayaṃ sakkoma vyākātuṃ pañhe puṭṭhe vanitāhi (nārīhi;
itthīhi) sabhāyaṃ/
= Sabhāyaṃ vanitāhi puṭṭhe pañhe mayaṃ vyākātuṃ
sakkoma.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 20 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta,
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 21 beserta Soal-soal Latihannya:
21
Pelajaran 21
21.1 Partisip Kala Kini yang Sedang Berlangsung (Present
Participle) II
Pelajaran ini adalah lanjutan dari Pelajaran 11, dan seyogianya dipelajari bersama pelajaran itu. Dipelajari di Pelajaran 11 bahwa –nta/māna ditambahkan pada bentuk dasar verba yang berakhir dengan huruf –a untuk membentuk gender-gender maskulin dan netral partisip kala kini sedang (present participle), contoh:
paca + nta = pacanta
paca + māna = pacamāna
[Verba-verba] di dalam kedua gender ini dideklinasikan seperti nomina-nomina yang berakhir dengan huruf –a.
Selanjutnya perlu diperhatikan bahwa dengan verba-verba yang bentuk dasarnya berakhiran –e/-aya, -nta biasanya ditambahkan pada bentuk dasar yang berakhiran –e; dan –māna ditambahkan pada bentuk dasar yang berakhiran –aya, contoh:
core + nta = corenta
coraya + māna = corayamāna
Dengan verba-verba yang bentuk dasarnya berakhiran –nā, keduanya –nta/-māna biasanya ditambahkan, tetapi –nā dipersingkat menjadi –na, contoh:
kiṇā + nta = kiṇanta
kiṇā + māna = kiṇamāna
suṇā + nta = suṇanta
suṇā + māna = suṇamāna
Verba-verba kala kini sedang (present participle) yang berakhiran –nta lebih sering muncul di dalam kesusastraan Pali daripada yang berakhiran –māna.
Gender feminin present participle dibentuk dengan menambahkan –ntī/-mānā pada bentuk dasar verba, contoh:
paca + ntī = pacantī
paca + mānā = pacamānā
core + ntī = corentī
coraya + mānā = corayamānā
kiṇā + ntī = kiṇantī
kiṇā + mānā = kiṇamānā
Bila –ntī ditambahkan, feminin present participle dideklinasikan seperti nomina-nomina feminin yang berakhir dengan huruf –ī. Bila –mānā ditambahkan, dideklinasikan seperti nomina-nomina feminin yang berakhir dengan huruf –ā.
Deklinasi pacantī :
Tunggal: Jamak:
Nom. pacantī pacantī, pacantiyo
Vok. pacantī pacantī, pacantiyo
Akus. pacantiṃ pacantī, pacantiyo
Inst. pacantiyā pacantīhi (pacantībhi)
Abla. pacantiyā pacantīhi (pacantībhi)
Dat. pacantiyā pacantīnaṃ
Gen. pacantiyā pacantīnaṃ
Lok. pacantiyā; pacantiyaṃ pacantīsu
Contoh dalam bentuk kalimat:
Tunggal:
1. Ammā bhattaṃ pacantī kaññāya saddhiṃ katheti.
/ibu nasi yang sedang memasak (dengan) anak
perempuan dengan berbicara/
= Ibu yang sedang memasak nasi berbicara dengan anak
perempuan.
2. Kaññā bhattaṃ pacantiṃ ammaṃ passati.
/anak perempuan nasi yang sedang memasak ibu
melihat/
= Anak perempuan melihat ibu yang sedang memasak
nasi.
3. Kaññā bhattaṃ pacantiyā ammāya udakaṃ deti.
/anak perempuan nasi yang sedang memasak kepada
ibu air memberikan/
= Anak perempuan memberikan air kepada ibu yang
sedang memasak nasi.
Jamak :
1. Bhattaṃ pacantiyo ammāyo kaññāhi saddhiṃ kathenti.
/nasi yang sedang memasak ibu-ibu (dengan) anak-
anak perempuan dengan berbicara/
= Ibu-ibu yang sedang memasak nasi, berbicara dengan
anak-anak perempuan.
2. Kaññāyo bhattaṃ pacantiyo ammāyo passanti.
/anak-anak perempuan nasi yang sedang memasak ibu-
ibu melihat/
= Anak-anak perempuan melihat ibu-ibu yang sedang
memasak nasi.
3. Kaññāyo bhattaṃ pacantīnaṃ ammānaṃ udakaṃ denti.
/anak-anak perempuan nasi yang sedang memasak
kepada ibu-ibu air memberikan/
= Anak-anak perempuan memberikan air kepada ibu-
ibu yang sedang memasak nasi.
Dengan cara yang sama, verba-verba present participle bisa dideklinasikan dalam semua kasus untuk menyelaraskan dengan gender, jumlah, dan kasus dengan nomina-nomina yang dijelaskan.
21.2 Latihan 21
21.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Khette phalāni corentī dārikā kassakaṃ disvā bhāyitvā
dhāvituṃ ārabhi.
2. Buddhassa sāvakena desitaṃ dhammaṃ sutvā yuvati
saccaṃ adhigantuṃ icchantī ammāya saddhiṃ mantesi.
3. Sayantaṃ sunakhaṃ āmasantī kumārī gehadvāre nisinnā
hoti.
4. Rājinī nārīhi puṭṭhe pañhe vyakarontī sabhāyaṃ nisinnā
parisaṃ āmantetvā kathaṃ kathesi.
5. Aṭaviṃ gantvā rukkhaṃ chinditvā sākhāyo ākaḍḍhantiyo
itthiyo sigāle disvā bhāyiṃsu.
6. Gehadvāre nisīditvā dussaṃ sibbantī bhaginī gītaṃ gāyati.
7. Asappuriso pāpakammāni paṭicchādetvā upāsakehi
saddhiṃ sallapanto vihārasmiṃ āsane nisinno hoti.
8. Sāṭakena veṭhetvā nilīyitaṃ suvaṇṇaṃ passituṃ
ākaṅkhamānā yuvati ovarakassa (ruangan) dvāraṃ vivari.
9. Sace tvaṃ mūlaṃ vissajjetuṃ iccheyyāsi, mā vatthaṃ
kiṇāhi.
10. Sace tumhe bhūpālassa dūtaṃ pesetha amacce pi ārocetha.
11. Kassako chinnā sakhāyo khettamhā nīharitvā aṭaviyaṃ
pakkhipi.
12. Pokkharaṇiyā tīre (di tepi) ṭhatvā kadaliphalaṃ
khādantī kaññā bhaginiyā dinnaṃ padumaṃ gaṇhi.
13. Amhākaṃ ([kepunyaan] dari kami) hatthapādesu vīsati
(dua puluh) aṅguliyo santi.
14. Rattiyā gehā nikkhamituṃ bhāyantī kaññā dvāraṃ na
vivari.
15. Sace tvaṃ yaṭṭhiyā kukkuraṃ pahareyyāsi so ḍaseyya.
16. Mayaṃ sappurisā bhavituṃ ākaṅkhamānā samaṇe
upasaṅkamma dhammaṃ sutvā kusalaṃ kātuṃ
ārabhimha.
17. Pāpakammehi anubandhitā asappurisā corā niraye (di
neraka) uppajjitvā dukkhaṃ vindanti.
18. Mā puññaṃ parivajjetvā (parivajjeyyātha ?) pāpaṃ
karotha, sace kareyyātha manussalokamhā cavitvā
dukkhaṃ vindissatha.
19. Sace tumhe sagge uppajjitvā modituṃ patthetha puññāni
karotha.
20. Saccaṃ ñātuṃ ussahantā brāhmaṇā sahāyakehi saha
mantayiṃsu.
21. Nāriyā pañjare (di dalam sangkar) pakkhittā sukā
kadaliphalaṃ khādantā nisinnā honti.
22. Goṇaṃ viheṭhetuṃ na icchanto vāṇijo sakaṭamhā bhaṇḍāni
nīharitvā bhūmiyaṃ nikkhipitvā kassakaṃ ārocesi.
23. Aṭaviyaṃ viharantā migā ca goṇā ca varāha ca sīhamhā
bhāyanti.
24. Samaṇā saddhāya upāsakehi dinnaṃ bhuñjitvā saccaṃ
adhigantuṃ vāyamantā sīlāni rakkhanti.
25. Rattiyā nikkhantā (nikkhantī ?) doṇi nadiṃ taritvā pabhāte
(di pagi hari) dīpaṃ pāpuṇi.
26. Gehassa chāyāya ṭhatvā dārikāya bhūmiyaṃ nikkhittaṃ
odanaṃ sunakho khādituṃ ārabhi.
27. Bhariyāya nāḷiyā mitaṃ dhaññaṃ ādāya kassako āpaṇaṃ
gato hoti.
28. Uḍḍente kāke disvā vālukāya ca udakena ca kīḷantī dārikā
hasamānā dhāvi.
29. Rathaṃ pājetuṃ (untuk mengendarai) uggaṇhanto
puriso dakkho (pintar) rathācariyo (instruktur
pengendara atau pengendara ?) bhavituṃ vāyami.
30. Vivaṭamhā dvāramhā nikkhantā kumārā pañjarehi muttā
sakuṇā viya (seperti) uyyānaṃ dhāviṃsu.
21.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Anak perempuan yang telah duduk di atas ranjang,
meminum susu yang diberikan oleh Ibu.
2. Setelah membawa kendi-kendi air (ghaṭe), wanita-
wanita yang sedang mengobrol, pergi [ke] sungai
untuk membawa serta air.
3. Wanita yang sedang tidak berharap untuk
mengganggu burung [itu], membebaskan [-nya] dari
sangkar (pañjarā; pañjaramhā; pañjarasmā).
4. Wanita muda yang sedang tidak mampu untuk
memetik buah-buahan dari pohon, memanggil
petani.
5. Tidak ada (natthi) susu di dalam mangkuk anak kecil
yang sedang menangis.
6. Anak-anak perempuan yang sedang bernyanyi di
bawah kaki pohon mulai untuk menari.
7. Rusa-rusa yang dikejar oleh pemburu dan anjing-
anjing [-nya] berlari [ke] hutan.
8. Wanita-wanita yang sedang berharap untuk
mendapatkan keuntungan, menjual pakaian-pakaian
di toko-toko.
9. Anak laki-laki pergi dari toko [ke] toko untuk membeli
minyak (tela) untuk menyalakan lampu-lampu.
10. Saya memberikan kotak kepada anak perempuan yang
telah duduk di bawah naungan dari pohon.
11. Anak-anak perempuan yang sedang menarik tanaman
menjalar dari pohon, tertawa.
12. Mereka yang sedang mengganggu (menindas) wanita-
wanita dan anak-anak kecil adalah orang-orang jahat.
13. Kami melihat dengan [kedua] mata cahaya-cahaya
matahari yang sedang jatuh ke tanah.
14. Wanita [itu] membunuh ular yang sedang memasuki
rumah setelah memukul [-nya] dengan tongkat untuk
berjalan.
15. Saudari-saudari duduk di pintu yang dibuka, sedang
menempatkan buah-buahan dan bunga-bunga di
dalam kotak-kotak.
16. Jika Anda menjaga anak kecil setelah keluar dari air,
saya akan mandi setelah turun [ke] kolam.
17. Setelah marah dengan wanita-wanita yang sedang
melakukan perbuatan-perbuatan jahat, kami
keluar dari ruangan.
18. Jangan memanah sapi-sapi betina dan rusa-rusa yang
sedang berkeliaran di taman, raja dan ratu akan
marah.
19. Semoga raja dan menteri-menteri tidak menindas
orang-orang yang sedang tinggal di pulau.
20. Saya memberikan nasi kepada anjing-anjing yang
ditekan oleh kelaparan, yang sedang berjalan di jalan.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 21:
21
Kunci Jawaban Latihan 21
21.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Khette phalāni corentī dārikā kassakaṃ disvā bhāyitvā
dhāvituṃ ārabhi.
/di ladang buah-buahan yang sedang mencuri anak
perempuan petani setelah melihat setelah menjadi
takut untuk berlari mulai/
= Setelah melihat petani [dan] menjadi takut, anak
perempuan yang sedang mencuri buah-buahan di
ladang, mulai untuk berlari.
2. Buddhassa sāvakena desitaṃ dhammaṃ sutvā yuvati
saccaṃ adhigantuṃ icchantī ammāya saddhiṃ mantesi.
/[kepunyaan] dari Buddha oleh siswa yang dibabarkan
Dhamma setelah mendengar gadis kebenaran untuk
memahami yang sedang berharap (dengan) ibu
dengan berdiskusi/
= Setelah mendengar Dhamma yang dibabarkan oleh
siswa Buddha, gadis yang sedang berharap untuk
memahami kebenaran, berdiskusi dengan ibu [-nya].
3. Sayantaṃ sunakhaṃ āmasantī kumārī gehadvāre nisinnā
hoti.
/yang sedang tidur anjing yang sedang membelai
anak perempuan di pintu rumah telah duduk/
= Anak perempuan [itu] telah duduk di pintu rumah,
sedang membelai anjing yang sedang tidur.
4. Rājinī nārīhi puṭṭhe pañhe vyakarontī sabhāyaṃ nisinnā
parisaṃ āmantetvā kathaṃ kathesi.
/ratu oleh wanita-wanita yang ditanyakan
pertanyaan-pertanyaan yang sedang menjelaskan di
dalam pertemuan yang telah duduk rombongan
setelah menyapa pembicaraan (pidato) berbicara
(mengucapkan)/
= Ratu yang telah duduk di dalam pertemuan, setelah
menyapa rombongan, mengucapkan pidato, sedang
menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang
ditanyakan oleh wanita-wanita.
5. Aṭaviṃ gantvā rukkhaṃ chinditvā sākhāyo ākaḍḍhantiyo
itthiyo sigāle disvā bhāyiṃsu.
/hutan setelah pergi pohon setelah menebang
ranting-ranting yang sedang menarik wanita-wanita
serigala-serigala setelah melihat takut/
= Setelah pergi [ke] hutan [dan] menebang pohon,
wanita-wanita yang sedang menarik ranting-ranting,
menjadi takut setelah melihat serigala-serigala.
6. Gehadvāre nisīditvā dussaṃ sibbantī bhaginī gītaṃ gāyati.
/di pintu rumah setelah duduk kain yang sedang
menjahit adik perempuan lagu menyanyi/
= Setelah duduk di pintu rumah, adik perempuan yang
sedang menjahit kain, menyanyikan lagu.
7. Asappuriso pāpakammāni paṭicchādetvā upāsakehi
saddhiṃ sallapanto vihārasmiṃ āsane nisinno hoti.
/orang jahat perbuatan-perbuatan jahat setelah
menyembunyikan (dengan) upasaka-upasaka dengan
yang sedang mengobrol di wihara di tempat duduk [telah]
duduk/
= Setelah menyembunyikan perbuatan-perbuatan
jahat, orang jahat [itu] telah duduk di tempat
duduk di wihara, sedang mengobrol dengan
upasaka-upasaka.
8. Sāṭakena veṭhetvā nilīyitaṃ suvaṇṇaṃ passituṃ
ākaṅkhamānā yuvati ovarakassa (ruangan) dvāraṃ vivari.
/dengan pakaian setelah membungkus yang
disembunyikan emas untuk melihat yang sedang
berharap gadis [kepunyaan] dari ruangan pintu
membuka/
= Gadis yang sedang berharap untuk melihat emas
yang disembunyikan setelah membungkus [-nya]
dengan pakaian, membuka pintu ruangan.
9. Sace tvaṃ mūlaṃ vissajjetuṃ iccheyyāsi, mā vatthaṃ
kiṇāhi.
/jika anda uang untuk membelanjakan (akan)
berharap, jangan pakaian membeli/
= Jika Anda berharap untuk membelanjakan uang,
jangan membeli pakaian.
10. Sace tumhe bhūpālassa dūtaṃ pesetha amacce pi
ārocetha.
/jika kalian kepada raja utusan mengirim menteri-
menteri juga memberitahukan/
= Jika kalian mengirim utusan kepada raja,
beritahukan juga menteri-menteri.
11. Kassako chinnā sakhāyo khettamhā nīharitvā aṭaviyaṃ
pakkhipi.
/petani yang dipotong ranting-ranting dari ladang
setelah mengeluarkan di dalam hutan meletakkan/
= Setelah mengeluarkan dari ladang ranting-ranting
yang dipotong, petani [itu] letakkan di hutan.
12. Pokkharaṇiyā tīre (di tepi) ṭhatvā kadaliphalaṃ
khādantī kaññā bhaginiyā dinnaṃ padumaṃ gaṇhi.
/[kepunyaan] dari kolam di tepi setelah berdiri
buah pisang yang sedang makan anak perempuan
oleh kakak perempuan yang diberi bunga teratai
membawa/
= Setelah berdiri di tepi kolam, anak perempuan
yang sedang memakan buah pisang, membawa
bunga teratai yang diberikan oleh kakak perempuan
[-nya].
13. Amhākaṃ ([kepunyaan] dari kami) hatthapādesu vīsati
(dua puluh) aṅguliyo santi.
/[kepunyaan] dari kami di [kedua] tangan dan kaki
dua puluh jari-jari ada/
= Ada dua puluh jari di [kedua] tangan dan kaki kami.
14. Rattiyā gehā nikkhamituṃ bhāyantī kaññā dvāraṃ na
vivari.
/di malam hari dari rumah untuk berangkat yang
sedang takut anak perempuan pintu tidak
membuka/
= Anak perempuan yang sedang takut untuk
berangkat dari rumah di malam hari, tidak
membuka pintu.
15. Sace tvaṃ yaṭṭhiyā kukkuraṃ pahareyyāsi so ḍaseyya.
/jika anda dengan tongkat untuk berjalan anjing
(akan) memukul ia akan menggigit/
= Jika Anda memukul anjing dengan tongkat untuk
berjalan, ia akan menggigit.
16. Mayaṃ sappurisā bhavituṃ ākaṅkhamānā samaṇe
upasaṅkamma dhammaṃ sutvā kusalaṃ kātuṃ
ārabhimha.
/kami orang-orang baik untuk menjadi yang sedang
berharap bhikkhu-bhikkhu setelah menghampiri
Dhamma setelah mendengar kebaikan untuk
melakukan mulai/
= Kami yang sedang berharap untuk menjadi orang-
orang baik, setelah menghampiri bhikkhu-bhikkhu
[dan] mendengar Dhamma, mulai untuk melakukan
kebaikan.
17. Pāpakammehi anubandhitā asappurisā corā niraye
(di neraka) uppajjitvā dukkhaṃ vindanti.
/oleh perbuatan-perbuatan jahat yang dikejar orang-
orang jahat pencuri-pencuri di neraka setelah
dilahirkan penderitaan merasakan/
= Pencuri-pencuri jahat yang dikejar oleh perbuatan-
perbuatan jahat [mereka], setelah dilahirkan di
neraka, merasakan penderitaan.
18. Mā puññaṃ parivajjetvā (parivajjeyyātha ?) pāpaṃ
karotha, sace kareyyātha manussalokamhā cavitvā
dukkhaṃ vindissatha.
/jangan kebaikan setelah menghindari {(akan)
menghindari ?} kejahatan melakukan, jika [kalian]
(akan) melakukan dari alam manusia setelah
meninggal penderitaan akan merasakan /
= Janganlah menghindari kebaikan [dan] melakukan
kejahatan, jika [kalian] lakukan, setelah meninggal
dari alam manusia, akan merasakan penderitaan.
19. Sace tumhe sagge uppajjitvā modituṃ patthetha puññāni
karotha.
/jika kalian di surga setelah dilahirkan untuk
bersukacita berkeinginan kebajikan-kebajikan
melakukan/
= Jika kalian berkeinginan untuk bersukacita
setelah dilahirkan di surga, lakukan kebajikan-
kebajikan.
20. Saccaṃ ñātuṃ ussahantā brāhmaṇā sahāyakehi saha
mantayiṃsu.
/kebenaran untuk mengetahui yang sedang berusaha
brahmana-brahmana (dengan) teman-teman dengan
berdiskusi/
= Brahmana-brahmana yang sedang berusaha untuk
mengetahui kebenaran, berdiskusi dengan teman-
teman.
21. Nāriyā pañjare (di dalam sangkar) pakkhittā sukā
kadaliphalaṃ khādantā nisinnā honti.
/oleh wanita di dalam sangkar yang ditempatkan
burung-burung kakaktua buah pisang yang sedang
makan telah duduk (bertengger)/
= Burung-burung kakaktua yang ditempatkan di
dalam sangkar oleh wanita [itu], telah bertengger,
sedang memakan buah pisang.
22. Goṇaṃ viheṭhetuṃ na icchanto vāṇijo sakaṭamhā bhaṇḍāni
nīharitvā bhūmiyaṃ nikkhipitvā kassakaṃ ārocesi.
/sapi jantan untuk menggangu tidak yang sedang
berharap pedagang dari pedati barang-barang
setelah mengeluarkan di atas tanah setelah
meletakkan petani memberitahukan/
= Pedagang yang sedang tidak berharap untuk
mengganggu sapi jantan, setelah mengeluarkan
barang-barang dari pedati [dan] letakkan di atas
tanah, memberitahukan petani.
23. Aṭaviyaṃ viharantā migā ca goṇā ca varāha ca sīhamhā
bhāyanti.
/di hutan yang sedang tinggal rusa-rusa dan sapi-sapi
jantan dan babi-babi dan dari singa takut/
= Rusa-rusa, sapi-sapi jantan, dan babi-babi yang
sedang tinggal di hutan, takut dari singa.
24. Samaṇā saddhāya upāsakehi dinnaṃ bhuñjitvā saccaṃ
adhigantuṃ vāyamantā sīlāni rakkhanti.
/bhikkhu-bhikkhu (dengan) keyakinan oleh upasaka-
upasaka yang diberikan setelah makan
(menggunakan) kebenaran untuk memahami yang
sedang berusaha sila-sila menjaga/
= Setelah menggunakan [kebutuhan-kebutuhan hidup]
yang diberikan oleh upasaka-upasaka dengan
keyakinan, bhikkhu-bhikkhu yang sedang berusaha
untuk memahami kebenaran, menjaga sila-sila.
25. Rattiyā nikkhantā (nikkhantī ?) doṇi nadiṃ taritvā pabhāte
(di pagi hari) dīpaṃ pāpuṇi.
/di malam hari yang sedang berangkat perahu sungai
setelah menyeberang di pagi hari pulau mencapai/
= Perahu yang sedang berangkat di malam hari,
setelah menyeberang sungai, mencapai pulau di pagi
hari.
26. Gehassa chāyāya ṭhatvā dārikāya bhūmiyaṃ nikkhittaṃ
odanaṃ sunakho khādituṃ ārabhi.
/[kepunyaan] dari rumah di bawah naungan setelah
berdiri oleh anak perempuan di atas tanah yang
diletakkan nasi anjing untuk memakan mulai/
= Setelah berdiri di bawah naungan dari rumah, anjing
[itu] mulai untuk memakan nasi yang diletakkan di
atas tanah oleh anak perempuan.
27. Bhariyāya nāḷiyā mitaṃ dhaññaṃ ādāya kassako āpaṇaṃ
gato hoti.
/oleh istri dengan ukuran takaran (dua pattha; dua
tabung) yang ditimbang jagung setelah membawa
petani pasar telah pergi/
= Setelah membawa jagung yang diukur dengan
ukuran takaran (dua pattha; dua tabung) oleh
istri [-nya], petani [itu] telah pergi [ke] pasar.
28. Uḍḍente kāke disvā vālukāya ca udakena ca kīḷantī dārikā
hasamānā dhāvi.
/yang sedang terbang burung-burung gagak setelah
melihat (dengan) pasir dan (dengan) air dan yang
sedang bermain anak perempuan yang sedang
tertawa berlari/
= Setelah melihat burung-burung gagak yang sedang
terbang, anak perempuan yang sedang bermain
dengan pasir dan air, berlari, sedang tertawa.
29. Rathaṃ pājetuṃ (untuk mengendarai) uggaṇhanto
puriso dakkho (pintar) rathācariyo (instruktur
pengendara atau pengendara ?) bhavituṃ vāyami.
/kendaraan untuk mengendarai yang sedang belajar
pria pintar instruktur pengendara (pengendara ?)
untuk menjadi berusaha/
= Pria yang sedang belajar untuk mengendarai
kendaraan, berusaha untuk menjadi instruktur
pengendara (pengendara) yang pintar.
30. Vivaṭamhā dvāramhā nikkhantā kumārā pañjarehi muttā
sakuṇā viya (seperti) uyyānaṃ dhāviṃsu.
/yang dibuka dari pintu yang sedang berangkat
anak-anak laki-laki dari sangkar-sangkar yang
dilepaskan burung-burung seperti taman berlari/
= Anak-anak laki-laki yang sedang berangkat dari
pintu yang dibuka, berlari ke taman seperti burung-
burung yang dilepaskan dari sangkar-sangkar.
21.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Anak perempuan yang telah duduk di atas ranjang,
meminum susu yang diberikan oleh ibu.
/kaññā (dārikā) nisinnā mañce (mañcamhi; mañcasmiṃ),
pivi khīraṃ dinnaṃ ammāya/
= Mañce nisinnā dārikā ammāya dinnaṃ khīraṃ pivi.
2. Setelah membawa kendi-kendi air (ghaṭe), wanita-
wanita yang sedang mengobrol, pergi [ke] sungai
untuk membawa serta air.
/gahetvā ghaṭe vanitāyo (nāriyo; itthiyo) sallapantiyo,
gacchiṃsu nadiṃ āharituṃ udakaṃ (jalaṃ)/
= Ghaṭe gahetvā sallapantiyo nāriyo udakaṃ āharituṃ
nadiṃ gacchiṃsu.
3. Wanita yang sedang tidak berharap untuk
mengganggu burung [itu], membebaskan [-nya] dari
sangkar (pañjarā; pañjaramhā; pañjarasmā).
/vanitā (itthī; nārī) na icchantī viheṭhetuṃ sakuṇaṃ muñci
[taṃ] pañjarā (pañjaramhā; pañjarasmā)/
= Sakuṇaṃ viheṭhetuṃ na icchantī itthī [taṃ] pañjarasmā
muñci.
4. Wanita muda yang sedang tidak mampu untuk
memetik buah-buahan dari pohon, memanggil
petani.
/taruṇī na asakkontī ocinituṃ phale (phalāni) rukkhā
(rukkhamhā; rukkhasmā) pakkosi kassakaṃ/
= Rukkhamhā phalāni ocinituṃ asakkontī taruṇī kassakaṃ
pakkosi.
5. Tidak ada (natthi) susu di dalam mangkuk anak
kecil yang sedang menangis.
/natthi khīraṃ patte (pattamhi; pattasmiṃ) dārakassa
rodantassa/
= Rodantassa dārakassa pattasmiṃ khīraṃ natthi.
6. Anak-anak perempuan yang sedang bernyanyi di
kaki pohon mulai untuk menari.
/kaññāyo (dārikāyo) gāyantiyo rukkhamūle
(rukkhamūlamhi; rukkhamūlasmiṃ) ārabhiṃsu
naccituṃ/
= Rukkhamūlamhi gāyantiyo dārikāyo naccituṃ ārabhiṃsu.
7. Rusa-rusa yang dikejar oleh pemburu dan anjing-
anjing [-nya] berlari [ke] hutan.
/migā anubandhitā luddakena ca kukkurehi (sunakhehi;
soṇehi) dhāviṃsu vanaṃ (araññaṃ)/
= Luddakena ca kukkurehi ca anubandhitā migā araññaṃ
dhāviṃsu.
8. Wanita-wanita yang sedang berharap untuk
mendapatkan keuntungan, menjual pakaian-pakaian
di toko-toko.
/vanitāyo (nāriyo; itthiyo) icchantiyo labhituṃ lābhaṃ
vikkiṇiṃsu sāṭake (vatthe; vatthāni) āpaṇesu/
= Lābhaṃ labhituṃ icchantiyo nāriyo āpaṇesu sāṭake
vikkiṇiṃsu.
9. Anak laki-laki pergi dari toko [ke] toko untuk membeli
minyak (tela) untuk menyalakan lampu-lampu.
/kumāro gacchi āpaṇā (āpaṇamhā; āpaṇasmā) āpaṇaṃ
kiṇituṃ telaṃ jāletuṃ dīpe/
= Kumāro dīpe jāletuṃ telaṃ kiṇituṃ āpaṇaṃ āpaṇasmā
gacchi.
10. Saya memberikan kotak kepada anak perempuan yang
telah duduk di bawah naungan dari pohon.
/ahaṃ dadiṃ (adāsiṃ) mañjūsaṃ kaññāya (dārikāya)
nisinnāya chāyāya (chāyāyaṃ) rukkhassa/
= Ahaṃ rukkhassa chāyāyaṃ nisinnāya kaññāya
mañjūsāṃ adāsiṃ.
11. Anak-anak perempuan yang sedang menarik tanaman
menjalar dari pohon, tertawa.
/kumāriyo ākaḍḍhantiyo lataṃ rukkhā (rukkhamhā;
rukkhasmā), hasiṃsu/
= Rukkhamhā lataṃ ākaḍḍhantiyo kumāriyo hasiṃsu.
12. Mereka yang sedang mengganggu (menindas) wanita-
wanita dan anak-anak kecil adalah orang-orang jahat.
/te viheṭhentā (pīḷentā) vanitāyo (nāriyo; itthiyo) ca dārake
ca asappurisā honti/
= Te vanitāyo ca dārake ca viheṭhentā (pīḷentā) asappurisā
honti.
13. Kami melihat dengan [kedua] mata cahaya-cahaya
matahari yang sedang jatuh di atas tanah.
/mayaṃ passāma locanehi (nayanehi) āloke (rasmī;
rasmiyo) suriyassa patante (patantī; patantiyo) bhūmiyā
(bhūmiyaṃ)/
= Mayaṃ bhūmiyaṃ patantiyo suriyassa rasmiyo nayanehi
passāma.
= Nayanehi mayaṃ bhūmiyaṃ patantiyo suriyassa rasmiyo
passāma.
14. Wanita [itu] membunuh ular yang sedang memasuki
rumah setelah memukul [-nya] dengan tongkat untuk
berjalan.
/vanitā (nārī; itthī) hani (māresi) sappaṃ pavisantaṃ
gehaṃ (gharaṃ; nivāsaṃ) paharitvā yaṭṭhiyā/
= Yaṭṭhiyā paharitvā itthī gehaṃ pavisantaṃ sappaṃ
māresi.
15. Saudari-saudari duduk di pintu yang dibuka, sedang
menempatkan buah-buahan dan bunga-bunga di
dalam kotak-kotak.
/bhaginiyo nisīdiṃsu dvāre (dvāramhi; dvārasmiṃ) vivaṭe
(vivaṭamhi; vivaṭasmiṃ), pakkhipantiyo phale (phalāni)
ca pupphe (pupphāni; kusume; kusumāni) ca mañjūsāsu/
= Mañjūsāsu phalāni ca pupphāni ca pakkhipantiyo
bhaginiyo vivaṭe dvāre nisīdiṃsu.
16. Jika Anda menjaga anak kecil setelah keluar dari air,
saya akan mandi setelah turun [ke] kolam.
/sace (yadi) tvaṃ rakkheyyāsi dārakaṃ uttaritvā udakā
(udakamhā; udakasmā; jālā; jālamhā; jālasmā), ahaṃ
nahāyeyyāmi (nahāyissāmi) otaritvā pokkharaṇiṃ/
= Sace tvaṃ udakasmā uttaritvā dārakaṃ rakkheyyāsi,
ahaṃ pokkharaṇiṃ otaritvā nahāyissāmi.
17. Setelah marah dengan wanita-wanita yang sedang
melakukan perbuatan-perbuatan jahat, kami
keluar dari ruangan.
/akkositvā (kujjhitvā) vanitāhi (nārīhi; itthīhi) karontīhi
pāpakammāni, mayaṃ nikkhamimha sālāya (sālāyaṃ)/
= Pāpakammāni karontīhi nārīhi kujjhitvā mayaṃ sālāya
nikkhamimha.
18. Jangan memanah sapi-sapi betina dan rusa-rusa yang
sedang berkeliaran di taman, raja dan ratu akan
marah.
/mā [tvaṃ] vijjhasi {[tumhe] vijjhatha} gāviyo ca mige ca
āhiṇḍantiyo uyyāne (uyyānamhi; uyyānasmiṃ), bhūpālo
ca rājinī ca akkosissanti (kujjhissanti)/
= Mā [tumhe] uyyāne āhiṇḍantiyo gāviyo ca mige ca
vijjhatha, bhūpālo ca rājinī ca kujjhissanti.
19. Semoga raja dan menteri-menteri tidak menindas
orang-orang yang sedang tinggal di pulau.
/bhūpālo ca amaccā ca mā pīḷentu manusse (nare; purise)
vasante (viharante; jīvante) dīpe (dīpamhi; dīpasmiṃ)/
= Mā bhūpālo ca amaccā ca dīpasmiṃ vasante manusse
pīḷentu.
20. Saya memberikan nasi kepada anjing-anjing yang
ditekan oleh kelaparan, yang sedang berjalan di jalan.
/ahaṃ dadiṃ (adāsiṃ) bhattaṃ (odanaṃ) kukkurānaṃ
(sunakhānaṃ; soṇānaṃ) pīḷitānaṃ khudāya carantānaṃ
magge (maggamhi; maggasmiṃ)/
= Ahaṃ maggamhi carantānaṃ khudāya pīḷitānaṃ
sunakhānaṃ odanaṃ dadiṃ.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 21 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 22 beserta Soal-soal Latihannya:
22
Pelajaran 22
22.1 Partisip Pasif Kala Akan Datang (Future Passive
Participle)
Partisip pasif kala akan datang atau terkadang disebut partisip potensial, dibentuk dengan menambahkan –tabba/-anīya pada bentuk dasar verba; -tabba kebanyakan ditambahkan dengan vokal penghubung –i-.
[Verba-verba] partisip ini dideklinasikan seperti nomina-nomina yang berakhir dengan huruf –a di dalam gender-gender maskulin dan netral, dan seperti nomina-nomina feminin yang berakhir dengan huruf –ā. [Verba-verba partisip kala akan datang] ini menunjukkan gagasan-gagasan seperti: ‘harus’, ‘seyogianya’, dan ‘(cocok) untuk di…’.
pacati - pacitabba/pacanīya [= harus dimasak]
bhuñjati - bhuñjitabba/bhojanīya [= seyogianya dimakan]
karoti - kātabba/karaṇīya [= cocok untuk dilakukan]
Contoh dalam bentuk kalimat:
1. Ammā pacitabbaṃ (pacanīyaṃ) taṇḍulaṃ (beras mentah)
piṭake ṭhapesi.
/ibu harus dimasak beras mentah di dalam keranjang
menyimpan/
= Ibu menyimpan beras mentah yang harus dimasak di
dalam keranjang.
2. Dārikāya bhuñjitabbaṃ (bhojanīyaṃ) odanaṃ ahaṃ na
bhuñjissāmi.
/oleh anak perempuan yang harus dimakan nasi saya
tidak akan memakan/
= Saya tidak akan memakan nasi yang seyogianya
dimakan oleh anak perempuan.
3. Kassakena kātabbaṃ (karaṇīyaṃ) kammaṃ kātuṃ tvaṃ
icchasi.
/oleh petani yang sesuai untuk dikerjakan pekerjaan
untuk melakukan anda berharap/
= Anda berharap untuk melakukan pekerjaan yang
cocok untuk dilakukan oleh petani.
22.2 Latihan 22
22.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Upāsakehi samaṇā vanditabbā honti.
2. Mañjūsāyaṃ nikkhipitabbaṃ suvaṇṇaṃ mā mañcasmiṃ
ṭhapehi.
3. Sappurisā pūjanīye pūjenti, asappurisā tathā (seperti itu)
na karonti.
4. Bhūpālena rakkhitabbaṃ dīpaṃ amaccā na sammā
(dengan baik) pālenti.
5. Manussehi dhammo uggaṇhitabbo, saccaṃ adhigantabbaṃ
hoti.
6. Kumārīhi āhaṭāni pupphāni udakena āsiñcitabbāni honti.
7. Corena gahitaṃ bhaginiyā dhanaṃ pariyesitabbaṃ hoti.
8. Uyyāne ropitā rukkhā na chinditabbā honti.
9. Dhotabbāni dussāni gahetvā yuvatiyo hasamānā
pokkharaṇiṃ otariṃsu.
10. Samaṇehi ovaditabbā kumārā vihāraṃ na gamiṃsu.
11. Kassakena kasitabbaṃ khettaṃ vikkiṇituṃ vāṇijo ussahi.
12. Āpaṇesu ṭhapitāni vikkiṇitabbāni bhaṇḍāni kiṇituṃ te na
icchiṃsu.
13. Ammā khādanīyāni (makanan pendukung) ca
bhojanīyāni (makanan utama) ca paṭiyādetvā dārakānaṃ
deti.
14. Manussehi dānāni dātabbāni, sīlāni rakkhitabbāni, puññāni
kātabbāni.
15. Goṇānaṃ dātabbāni tiṇāni kassako khettamhā āhari.
16. Migā pānīyaṃ pariyesantā aṭaviyaṃ āhiṇḍiṃsu.
17. Dārikāya dātuṃ phalāni āpaṇamhā vā (atau) khettamhā vā
āharitabbāni honti.
18. Kathetabbaṃ vā akathetabbaṃ vā ajānanto asappuriso mā
sabhāyaṃ nisīdatu.
19. Tumhe bhūpālā amaccehi ca paṇḍitehi ca samaṇehi ca
anusāsitabbā hotha.
20. Upāsakena puṭṭho pañho paṇḍitena vyākātabbo hoti.
21. Bhūpālassa uyyāne vasantā migā ca sakunā ca luddakehi
na hatabbā honti.
22. Kusalaṃ ajānitvā pāpaṃ karontā kumārā na akkositabbā,
te samaṇehi ca paṇḍitehi ca sappurisehi ca anusāsitabbā.
23. Asappurisā parivajjetabbā, mā tumhe tehi (dengan
mereka) saddhiṃ gāme āhiṇḍatha.
24. Surā na pātabbā, sace piveyyātha tumhe gilānā
bhavissatha.
25. Dhammena jīvantā manussā devehi rakkhitabbā honti.
22.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Semoga orang-orang menyalakan lampu-lampu di
malam hari.
2. Pedagang membawa serta kuda-kuda untuk dijual
kepada petani-petani.
3. Objek-objek seyogianya dilihat dengan [kedua] mata,
cita rasa-cita rasa (rasāni) seyogianya dicicipi
(sādiyitabbāni) dengan lidah.
4. Anjing seyogianya tidak dipukul dengan tongkat-
tongkat untuk berjalan dan batu-batu.
5. Orang-orang di pulau seyogianya dilindungi oleh raja
dan menteri-menteri.
6. Bunga-bunga seyogianya tidak dipetik oleh orang-
orang yang sedang berjalan di taman.
7. Jagung harus ditimbang oleh petani dengan istri
[-nya].
8. Kejahatan seyogianya tidak dilakukan oleh orang-
orang.
9. Rumput dan air seyogianya diberikan kepada sapi-sapi
jantan dan kambing-kambing.
10. Perkumpulan (rombongan) [itu] seyogianya dipanggil
oleh adik perempuan dari guru.
11. Singa-singa yang sedang tidur di dalam gua-gua,
seyogianya tidak didekati oleh orang-orang.
12. Pakaian-pakaian ibu seyogianya dicuci oleh anak
perempuan.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 22:
22
Kunci Jawaban Latihan 22
22.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Upāsakehi samaṇā vanditabbā honti.
/oleh upasaka-upasaka bhikkhu-bhikkhu seyogianya
dihormati/
= Bhikkhu-bhikkhu seyogianya dihormati oleh
upasaka-upasaka.
2. Mañjūsāyaṃ nikkhipitabbaṃ suvaṇṇaṃ mā mañcasmiṃ
ṭhapehi.
/di dalam kotak harus disimpan emas jangan di atas
ranjang menempatkan/
= Jangan [Anda] menempatkan emas di atas ranjang,
harus disimpan di dalam kotak.
3. Sappurisā pūjanīye pūjenti, asappurisā tathā (seperti itu)
na karonti.
/orang-orang baik [mereka] yang patut dihormati
menghormati, orang-orang jahat seperti itu tidak
melakukan/
= Orang-orang baik menghormati [mereka] yang patut
dihormati, orang-orang jahat tidak melakukan
seperti itu.
4. Bhūpālena rakkhitabbaṃ dīpaṃ amaccā na sammā
(dengan baik) pālenti.
/oleh raja seyogianya dilindungi pulau menteri-
menteri tidak dengan baik memerintah/
= Menteri-menteri tidak memerintah dengan baik
pulau yang seyogianya dilindungi oleh raja.
5. Manussehi dhammo uggaṇhitabbo, saccaṃ
adhigantabbaṃ hoti.
/oleh orang-orang Dhamma seyogianya dipelajari,
kebenaran seyogianya dipahami/
= Dhamma seyogianya dipelajari oleh orang-orang,
kebenaran seyogianya dipahami.
6. Kumārīhi āhaṭāni pupphāni udakena āsiñcitabbāni honti.
/oleh anak-anak perempuan yang dibawa serta
bunga-bunga (dengan) air harus disiram dengan air/
= Bunga-bunga yang dibawa serta oleh anak-anak
perempuan harus disiram dengan air.
7. Corena gahitaṃ bhaginiyā dhanaṃ pariyesitabbaṃ hoti.
/oleh pencuri yang diambil [kepunyaan] dari adik
perempuan uang harus dicari/
= Uang adik perempuan yang diambil oleh pencuri
harus dicari.
8. Uyyāne ropitā rukkhā na chinditabbā honti.
/di taman yang ditanam pohon-pohon tidak
seyogianya ditebang/
= Pohon-pohon yang ditanam di taman seyogianya
tidak ditebang.
9. Dhotabbāni dussāni gahetvā yuvatiyo hasamānā
pokkharaṇiṃ otariṃsu.
/harus dicuci kain-kain setelah membawa gadis-gadis
yang sedang tertawa kolam turun/
= Setelah membawa kain-kain yang harus dicuci,
gadis-gadis yang sedang tertawa, turun [ke] kolam.
10. Samaṇehi ovaditabbā kumārā vihāraṃ na gamiṃsu.
/oleh bhikkhu-bhikkhu seyogianya dinasihati anak-
anak laki-laki wihara tidak pergi/
= Anak-anak laki-laki yang tidak pergi [ke] wihara
seyogianya dinasihati oleh bhikkhu-bhikkhu.
11. Kassakena kasitabbaṃ khettaṃ vikkiṇituṃ vāṇijo ussahi.
/oleh petani cocok untuk dibajak ladang untuk
menjual pedagang berusaha/
= Pedagang berusaha untuk menjual ladang yang
cocok untuk dibajak oleh petani.
12. Āpaṇesu ṭhapitāni vikkiṇitabbāni bhaṇḍāni kiṇituṃ te na
icchiṃsu.
/di toko-toko yang disimpan untuk dijual barang-
barang untuk membeli mereka tidak berharap/
= Mereka tidak berharap untuk membeli barang-
barang yang disimpan untuk dijual di toko-toko.
13. Ammā khādanīyāni (makanan pendukung) ca
bhojanīyāni (makanan utama) ca paṭiyādetvā dārakānaṃ
deti.
/ibu makanan pendukung dan makanan utama dan
setelah menyiapkan kepada anak-anak kecil
memberikan/
= Setelah menyiapkan makanan pendukung dan
makanan utama, Ibu berikan kepada anak-anak kecil.
14. Manussehi dānāni dātabbāni, sīlāni rakkhitabbāni, puññāni
kātabbāni.
/oleh orang-orang derma-derma seyogianya diberikan,
sila-sila seyogianya dijaga, kebajikan-kebajikan
seyogianya dilakukan/
= Derma-derma seyogianya diberikan oleh orang-
orang, sila-sila seyogianya dijaga, kebajikan-
kebajikan seyogianya dilakukan.
15. Goṇānaṃ dātabbāni tiṇāni kassako khettamhā āhari.
/kepada sapi-sapi jantan untuk diberikan rumput-
rumput petani dari ladang membawa serta/
= Petani membawa serta dari ladang rumput-rumput
untuk diberikan kepada sapi-sapi jantan.
16. Migā pānīyaṃ pariyesantā aṭaviyaṃ āhiṇḍiṃsu.
/rusa-rusa air minum yang sedang mencari di
hutan berkeliaran/
= Rusa-rusa yang sedang mencari air minum
berkeliaran di hutan.
17. Dārikāya dātuṃ phalāni āpaṇamhā vā (atau) khettamhā vā
āharitabbāni honti.
/kepada anak perempuan untuk memberikan buah-
buahan dari toko atau dari ladang atau harus
dibawa serta/
= Untuk memberikan kepada anak perempuan, buah-
buahan harus dibawa serta dari toko atau dari
ladang.
18. Kathetabbaṃ vā akathetabbaṃ vā ajānanto asappuriso mā
sabhāyaṃ nisīdatu.
/yang seyogianya dikatakan atau yang seyogianya
tidak dikatakan atau yang sedang tidak tahu orang
jahat tidak di dalam pertemuan semoga … duduk/
= Semoga orang jahat yang sedang tidak tahu [apa]
yang seyogianya dikatakan atau [apa] yang
seyogianya tidak dikatakan, tidak duduk di dalam
ruangan.
19. Tumhe bhūpālā amaccehi ca paṇḍitehi ca samaṇehi ca
anusāsitabbā hotha.
/kalian raja-raja oleh menteri-menteri dan orang-
orang bijaksana dan bhikkhu-bhikkhu dan
seyogianya dinasihati adalah/
= Kalian, raja-raja, seyogianya dinasihati oleh menteri-
menteri, orang-orang bijaksana, dan bhikkhu-
bhikkhu.
20. Upāsakena puṭṭho pañho paṇḍitena vyākātabbo hoti.
/oleh upasaka yang ditanya pertanyaan oleh orang
bijaksana cocok untuk dijelaskan adalah/
= Pertanyaan yang ditanya oleh upasaka, cocok untuk
dijelaskan oleh orang bijaksana.
21. Bhūpālassa uyyāne vasantā migā ca sakunā ca luddakehi
na hatabbā honti.
/[kepunyaan] dari raja di taman yang sedang tinggal
rusa-rusa dan burung-burung dan oleh pemburu-
pemburu tidak seyogianya dibunuh/
= Rusa-rusa dan burung-burung yang sedang tinggal
di taman raja, seyogianya tidak dibunuh.
22. Kusalaṃ ajānitvā pāpaṃ karontā kumārā na akkositabbā,
te samaṇehi ca paṇḍitehi ca sappurisehi ca anusāsitabbā.
/kebaikan setelah tidak mengetahui kejahatan yang
sedang melakukan anak-anak laki-laki tidak
seyogianya dimarahi, mereka oleh bhikkhu-bhikkhu
dan oleh orang-orang bijaksana dan oleh orang-
orang baik seyogianya dinasihati/
= Setelah tidak mengetahui kebaikan, anak-anak laki-
laki yang sedang melakukan kejahatan seyogianya
tidak dimarahi, mereka seyogianya dinasihati oleh
bhikkhu-bhikkhu, orang-orang bijaksana, dan orang-
orang baik.
23. Asappurisā parivajjetabbā, mā tumhe tehi (dengan
mereka) saddhiṃ gāme āhiṇḍatha.
/orang-orang jahat seyogianya dihindari, jangan
kalian (dengan) mereka dengan di dusun
berkeliaran/
= Orang-orang jahat seyogianya dihindari, jangan
kalian berkeliaran di dusun dengan mereka.
24. Surā na pātabbā, sace piveyyātha tumhe gilānā
bhavissatha.
/minuman berakohol tidak seyogianya diminum, jika
(akan) minum kalian sakit akan menjadi/
= Minuman beralkohol seyogianya tidak diminum, jika
minum, kalian akan menjadi sakit.
25. Dhammena jīvantā manussā devehi rakkhitabbā honti.
/(dengan) Dhamma yang sedang hidup orang-orang
oleh dewa-dewa seyogianya dilindungi/
= Orang-orang yang sedang hidup dengan Dhamma
(kebenaran), seyogianya dilindungi oleh dewa-dewa.
22.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Semoga orang-orang menyalakan lampu-lampu di
malam hari.
/manussā (narā; purisā) jālentu dīpe rattiyā (rattiyaṃ)/
= Manussā rattiyaṃ dīpe jālentu.
= Rattiyaṃ manussā dīpe jālentu.
Cf. (Bandingkan dengan: )
Lampu-lampu seyogianya dinyalakan oleh orang-
orang di malam hari.
/dīpā jāletabbā manussehi (narehi; purisehi) rattiyā
(rattiyaṃ)/
= Rattiyaṃ manussehi dīpā jāletabbā.
= Manussehi rattiyaṃ dīpā jāletabbā.
2. Pedagang membawa serta kuda-kuda untuk dijual
kepada petani-petani.
/vāṇijo āhari asse vikkiṇitabbe kassakānaṃ/
= Vāṇijo kassakānaṃ vikkiṇitabbe asse āhari.
3. Objek-objek seyogianya dilihat dengan [kedua] mata,
cita rasa-cita rasa (rasāni) seyogianya dicicipi
(sādiyitabbāni) dengan lidah.
/rūpāni passitabbāni nayanehi (locanehi), rasāni
sādiyitabbāni jivhāya/
= Locanehi rūpāni passitabbāni, jivhāya rasāni
sādiyitabbāni.
4. Anjing seyogianya tidak dipukul dengan tongkat-
tongkat untuk berjalan dan batu-batu.
/kukkuro (sunakho; soṇo) na paharitabbo [hoti] yaṭṭhīhi
ca pāsāṇehi ca/
= Kukkuro yaṭṭhīhi ca pāsāṇehi ca na paharitabbo hoti.
5. Orang-orang di pulau seyogianya dilindungi oleh raja
dan menteri-menteri.
/manussā (narā; purisā) dīpe (dīpamhi; dīpasmiṃ)
rakkhitabbā (ārakkhitabbā) [honti] bhūpālena ca
amaccehi ca/
= Manussā dīpe bhūpālena ca amaccehi ca rakkhitabbā
honti.
6. Bunga-bunga seyogianya tidak dipetik oleh orang-
orang yang sedang berjalan di taman.
/ pupphāni (kusumāni) na ocinitabbāni [honti] manussehi
(narehi; purisehi) carantehi uyyāne (uyyānamhi;
uyyānasmiṃ)/
= Pupphāni uyyāne carantehi narehi na ocinitabbāni honti.
7. Jagung harus ditimbang oleh petani dengan istri
[-nya].
/dhaññaṃ miṇitabbaṃ [hoti] kassakena bhariyāya
saha (saddhiṃ)/
= Dhaññaṃ bhariyāya saha kassakena miṇitabbaṃ hoti.
8. Kejahatan seyogianya tidak dilakukan oleh orang-
orang.
/pāpaṃ na kātabbaṃ manussehi (narehi; purisehi)/
= Manussehi pāpaṃ na kātabbaṃ.
9. Rumput dan air seyogianya diberikan kepada sapi-sapi
jantan dan kambing-kambing.
/tiṇaṃ ca udakaṃ ca dātabbaṃ [hoti] goṇānaṃ ca ajānaṃ
ca/
= Tiṇaṃ ca udakaṃ ca goṇānaṃ ca ajānaṃ ca dātabbaṃ
hoti.
10. Perkumpulan (rombongan) [itu] seyogianya dipanggil
oleh adik perempuan dari guru.
/sabhā (parisā) āmantetabbā bhaginiyā ācariyassa/
= Sabhā ācariyassa bhaginiyā āmantetabbā.
= Parisā ācariyassa bhaginiyā āmantetabbā.
11. Singa-singa yang sedang tidur di dalam gua-gua,
seyogianya tidak didekati oleh orang-orang.
/sīhā sayantā guhāsu na upasaṅkamitabbā [honti]
manussehi (narehi; purisehi)/
= Guhāsu sayantā sīhā narehi na upasaṅkamitabbā honti.
12. Pakaian-pakaian ibu seyogianya dicuci oleh anak
perempuan.
/vatthāni ammāya dhovitabbāni [honti] kaññāya
(dārikāya)/
= Ammāya vatthāni dārikāya dhovitabbāni honti.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 22 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
23
Pelajaran 23
23.1 Verba Kausatif
Verba-verba kausatif dibentuk dengan menambahkan –e/ -aya/-āpe/-āpaya pada akar atau bentuk dasar verba. Terkadang huruf vokal di dalam akar diperkuat bila sufiks-sufiks (akhiran) ditambahkan. Bentuk-bentuk dasar verba yang berakhiran –e/-aya selalu mengambil sufiks-sufiks –āpe/-āpaya untuk membentuk kausatif.
pacati - pāceti / pācayati / pacāpeti / pācāpayati
= menyuruh [seseorang] agar memasak
bhuñjati - bhojeti / bhojāpeti
= menyuruh (memerintahkan;
mempersilakan; meminta) [seseorang]
agar makan (memberi makan)
coreti - corāpeti / corāpayati
= menyuruh [seseorang] agar mencuri
kiṇāti - kiṇāpeti / kiṇāpayati
= menyuruh [seseorang] agar membeli
karoti - kāreti / kārāpayati
= menyuruh [seseorang] agar melakukan
(mengerjakan; membangun; membuat)
dadāti / deti - dāpeti / dāpayati
= menyuruh [seseorang] agar memberi
Di dalam kalimat-kalimat dengan verba-verba kausatif, pelaku yang melakukan perbuatan dinyatakan dengan kasus akusatif atau instrumental.
Contoh dalam bentuk kalimat:
1. Ammā bhaginiṃ bhattaṃ pacāpeti.
/ibu adik perempuan nasi menyuruh … agar memasak/
= Ibu menyuruh adik perempuan agar memasak nasi.
2. Bhūpālo samaṇe ca yācake ca bhojāpesi.
/raja bhikkhu-bhikkhu dan pengemis-pengemis dan
memerintahkan agar memberi makan/
= Raja [memerintahkan agar] memberi makan bhikkhu-
bhikkhu dan pengemis-pengemis.
3. Coro mittena kakacaṃ corāpetvā vanaṃ dhāvi.
/pencuri oleh teman gergaji setelah menyuruh agar
mencuri hutan berlari/
= Pencuri berlari [ke] hutan setelah menyuruh agar
mencuri gergaji oleh teman.
4. Vejjo puttena āpaṇamhā khīraṃ kiṇāpesi.
/dokter oleh putra dari toko susu menyuruh agar
membeli/
= Dokter menyuruh agar membeli susu dari toko
oleh putra.
5. Upāsakā amaccena samaṇānaṃ vihāraṃ kārāpesuṃ.
/upasaka-upasaka oleh menteri untuk bhikkhu-
bhikkhu wihara meminta agar membangun/
= Upasaka-upasaka meminta agar membangun
wihara untuk bhikkhu-bhikkhu oleh menteri.
6. Yuvati bhaginiyā ācariyassa mūlaṃ dāpetvā sippaṃ
uggaṇhi.
/wanita muda oleh kakak perempuan kepada guru uang
setelah meminta memberikan keterampilan belajar/
= Wanita muda [itu] belajar keterampilan setelah
meminta agar memberikan uang kepada guru oleh
kakak perempuan [-nya].
7. Brāhmaṇo coraṃ (corena) saccaṃ bhāsāpetuṃ vāyami.
/brahmana pencuri (oleh pencuri) kebenaran
untuk membuat agar mengucapkan berusaha/
= Brahmana berusaha untuk membuat pencuri [itu]
agar mengucapkan kebenaran.
= Brahmana berusaha untuk membuat agar
mengucapkan kebenaran oleh pencuri [itu]
23.2 Latihan 23
23.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Ammā samaṇehi asappurise putte anusāsāpesi.
2. Tumhe manusse pīḷente core āmantāpetvā ovadatha.
3. Vāṇijo kassakena rukkhe chindāpetvā (chedāpetvā)
sakaṭena nagaraṃ netvā vikkiṇi.
4. Samaṇo upāsake sannipātāpetvā dhammaṃ desesi.
5. Mātulo kumārehi pupphāni ca phalāni ca ocināpesi.
6. Dārikā sunakhaṃ pokkharaṇiṃ otarāpesi.
7. Amacco vāṇije ca kassake ca pakkosāpetvā pucchissati.
8. Kaññāhi āhaṭāni pupphāni vanitāyo āsiñcāpesuṃ.
9. Bhariyāya kātabbaṃ kammaṃ ahaṃ karomi.
10. Luddako mittena migaṃ vijjhitvā mārāpesi.
11. Brāhmaṇo ācāriyena kumāriṃ dhammaṃ uggaṇhāpesi.
12. Ammā dārikaṃ khīraṃ pāyetvā (setelah meminum)
mañce sayāpesi.
13. Vāṇijā assehi bhaṇḍāni gāhāpetvā vikkiṇituṃ nagaraṃ
gamiṃsu.
14. Vanitā sahāyakena rukkhassa sākhāyo ākaḍḍhāpetvā
gehaṃ nesi.
15. Ammā puttena gehaṃ āgataṃ samaṇaṃ vandāpesi.
16. Upāsākā samaṇe āsanesu nisīdāpetvā bhojāpesuṃ.
17. Bhaginī bhinnapattassa khaṇḍāni (potongan-potongan)
āmasantī rodantī gehadvāre aṭṭhāsi.
18. Udakaṃ āharituṃ gacchantiyo nāriyo sallapantiyo
rukkhamūlesu patitāni kusumāni oloketvā modiṃsu.
19. Luddako tuṇḍena phalaṃ ocinituṃ vāyamantaṃ suvaṃ
sarena vijjhi.
20. Sappurisena kārāpitesu vihāresu samaṇā vasanti.
23.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Orang jahat menyuruh agar memanah burung-burung
oleh putra-putra [-nya].
2. Upasaka-upasaka akan memohon agar membabarkan
Dhamma oleh bhikkhu.
3. Wanita-wanita menyuruh agar menghormati siswa-
siswa Buddha oleh anak-anak [mereka].
4. Wanita muda [itu] akan menyuruh adik perempuan
[-nya] agar berbicara di dalam perkumpulan [itu].
5. Petani menjatuhkan pohon [itu] di dalam lubang.
6. Kalian akan menyuruh agar menyiram bunga-bunga
dengan air.
7. Raja memerintahkan agar membangun wihara oleh
menteri-menteri
8. Ratu akan tinggal di istana yang diperintahkan oleh
raja agar dibangun.
9. Pedagang meminta agar meletakkan barang-barang
di dalam kotak-kotak oleh istri [-nya].
10. Brahmana memohon agar menasihati kerabat-kerabat
[-nya] oleh siswa Buddha.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 23:
23
Kunci Jawaban Latihan 23
23.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Ammā samaṇehi asappurise putte anusāsāpesi.
/ibu oleh bhikkhu-bhikkhu yang jahat (nakal) putra-
putra memohon agar menasihati/
= Ibu memohon agar menasihati putra-putra [-nya]
yang nakal oleh bhikkhu-bhikkhu.
Maksudnya:
= Ibu memohon agar bhikkhu-bhikkhu menasihati
putra-putranya yang nakal.
2. Tumhe manusse pīḷente core āmantāpetvā ovadatha.
/kalian orang-orang yang sedang menindas pencuri-
pencuri setelah menyuruh agar memanggil
menasihati/
= Setelah menyuruh agar memanggil pencuri-pencuri
yang sedang menindas orang-orang, kalian nasihati
[mereka].
3. Vāṇijo kassakena rukkhe chindāpetvā (chedāpetvā)
sakaṭena nagaraṃ netvā vikkiṇi.
/pedagang oleh petani pohon-pohon setelah
menyuruh agar menebang (dengan) pedati kota
setelah membawa pergi menjual/
= Setelah menyuruh agar menebang pohon-pohon
oleh petani, pedagang menjual [mereka] setelah bawa
[ke] kota dengan pedati.
Maksudnya:
= Setelah menyuruh petani agar menebang pohon-pohon,
pedagang menjual [mereka] setelah bawa [ke] kota
dengan pedati.
4. Samaṇo upāsake sannipātāpetvā dhammaṃ desesi.
/bhikkhu upasaka-upasaka setelah menyuruh agar
berkumpul Dhamma membabarkan/
= Setelah menyuruh upasaka-upasaka agar berkumpul,
bhikkhu membabarkan Dhamma.
5. Mātulo kumārehi pupphāni ca phalāni ca ocināpesi.
/paman oleh anak-anak laki-laki bunga-bunga dan
buah-buahan dan menyuruh agar memetik/
= Paman menyuruh agar memetik bunga-bunga dan
buah-buahan oleh anak-anak laki-laki.
Maksudnya:
= Paman menyuruh anak-anak laki-laki agar memetik
bunga-bunga dan buah-buahan.
6. Dārikā sunakhaṃ pokkharaṇiṃ otarāpesi.
/anak perempuan anjing kolam membuat agar
turun/
= Anak perempuan [itu] membuat anjing [itu]
agar turun [ke] kolam.
Maksudnya:
= Anak perempuan [itu] membuat anjing [itu] turun
[ke] kolam.
7. Amacco vāṇije ca kassake ca pakkosāpetvā pucchissati.
/menteri pedagang-pedagang dan petani-petani dan
setelah menyuruh agar memanggil akan bertanya/
= Menteri akan bertanya setelah menyuruh agar
memanggil pedagang-pedagang dan petani-petani.
= Setelah menyuruh agar memanggil pedagang-
pedagang dan petani-petani, menteri akan bertanya.
8. Kaññāhi āhaṭāni pupphāni vanitāyo āsiñcāpesuṃ.
/oleh anak-anak perempuan yang dibawa bunga-
bunga wanita-wanita menyuruh agar menyiram/
= Wanita-wanita menyuruh agar menyiram bunga-
bunga yang dibawa oleh anak-anak perempuan.
Maksudnya:
= Wanita-wanita menyuruh agar bunga-bunga yang
dibawa oleh anak-anak perempuan disiram.
9. Bhariyāya kātabbaṃ kammaṃ ahaṃ karomi.
/oleh istri yang seyogianya dilakukan pekerjaan saya
melakukan/
= Saya melakukan pekerjaan yang seyogianya
dilakukan oleh istri.
10. Luddako mittena migaṃ vijjhitvā mārāpesi.
/pemburu oleh teman rusa setelah memanah
menyuruh agar membunuh/
= Setelah memanah rusa [itu], pemburu menyuruh
agar membunuh [rusa itu] oleh teman.
Maksudnya:
= Setelah memanah rusa [itu], pemburu menyuruh
agar teman [-nya] membunuh [rusa itu].
11. Brāhmaṇo ācāriyena kumāriṃ dhammaṃ uggaṇhāpesi.
/brahmana oleh guru anak perempuan Dhamma
memohon agar mengajar (anusāsāpesi, atau
uggaṇhāpesi = menyuruh agar belajar ?)/
= Brahmana memohon agar mengajarkan anak
perempuan [-nya] Dhamma oleh guru.
Maksudnya:
= Brahmana memohon agar guru mengajarkan
Dhamma kepada anak perempuannya.
Cf. (Bandingkan dengan : )
Brāhmaṇo ācāriyamhā kumāriṃ dhammaṃ uggaṇhāpesi.
/brahmana dari guru anak perempuan Dhamma
menyuruh agar belajar/
= Brahmana menyuruh anak perempuan [-nya] agar
belajar Dhamma dari guru.
12. Ammā dārikaṃ khīraṃ pāyetvā (setelah meminum)
mañce sayāpesi.
/ibu anak perempuan susu setelah meminum di
ranjang menyuruh agar tidur/
= Ibu menyuruh anak perempuan [-nya] agar tidur di
ranjang setelah meminum susu.
13. Vāṇijā assehi bhaṇḍāni gāhāpetvā vikkiṇituṃ nagaraṃ
gamiṃsu.
/pedagang-pedagang oleh kuda-kuda barang-barang
setelah membuat agar membawa untuk menjual
kota pergi/
= Setelah membuat agar membawa barang-barang
oleh kuda-kuda, pedagang-pedagang pergi [ke] kota
untuk menjual [barang-barang itu].
Maksudnya:
= Setelah membuat kuda-kuda agar membawa barang-
barang, pedagang-pedagang pergi [ke] kota untuk
menjual [barang-barang itu].
14. Vanitā sahāyakena rukkhassa sākhāyo ākaḍḍhāpetvā
gehaṃ nesi.
/wanita oleh teman [kepunyaan] dari pohon
ranting-ranting setelah menyuruh agar menarik
rumah membawa/
= Setelah menyuruh agar menarik ranting-ranting
pohon [itu] oleh teman, wanita [itu] bawa [ke] rumah.
Maksudnya:
= Setelah menyuruh teman agar menarik ranting-
ranting pohon [itu], wanita [itu] bawa [ke] rumah.
15. Ammā puttena gehaṃ āgataṃ samaṇāṃ vandāpesi.
/ibu oleh putra rumah yang datang bhikkhu
menyuruh agar menghormati/
= Ibu menyuruh agar menghormati bhikkhu yang
datang [ke] rumah oleh putra.
Maksudnya:
= Ibu menyuruh putra agar menghormati bhikkhu
yang datang.
16. Upāsākā samaṇe āsanesu nisīdāpetvā bhojāpesuṃ.
/upasaka-upasaka bhikkhu-bhikkhu di tempat-tempat
duduk setelah mempersilakan duduk mempersilakan
makan/
= Setelah mempersilakan duduk di tempat-tempat
duduk, upasaka-upasaka mempersilakan bhikkhu-
bhikkhu makan.
17. Bhaginī bhinnapattassa khaṇḍāni (potongan-potongan)
āmasantī rodantī gehadvāre aṭṭhāsi.
/adik perempuan [kepunyaan] dari mangkuk yang
pecah potongan-potongan yang sedang menyentuh
sedang menangis di pintu rumah berdiri/
= Adik perempuan yang sedang menyentuh potongan-
potongan dari mangkuk yang pecah, berdiri di pintu
rumah, sedang menangis.
18. Udakaṃ āharituṃ gacchantiyo nāriyo sallapantiyo
rukkhamūlesu patitāni kusumāni oloketvā modiṃsu.
/air untuk membawa yang sedang pergi wanita-
wanita yang sedang mengobrol di kaki pohon-pohon
yang telah jatuh bunga-bunga setelah melihat
bergembira/
= Wanita-wanita yang sedang pergi untuk membawa
air [dan] sedang mengobrol, bergembira setelah
melihat bunga-bunga yang telah jatuh di kaki
pohon-pohon.
19. Luddako tuṇḍena phalaṃ ocinituṃ vāyamantaṃ suvaṃ
sarena vijjhi.
/pemburu (dengan) paruh buah untuk memetik yang
sedang berusaha burung kakaktua (dengan) panah
memanah/
= Pemburu memanah dengan panah burung kakaktua
yang sedang berusaha untuk memetik buah dengan
paruh [-nya].
20. Sappurisena kārāpitesu vihāresu samaṇā vasanti.
/oleh orang baik yang disuruh agar dibangun di
wihara-wihara bhikkhu-bhikkhu tinggal/
= Bhikkhu-bhikkhu tinggal di wihara-wihara yang
disuruh agar dibangun oleh orang baik.
23.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Orang jahat menyuruh agar memanah burung-burung
oleh putra-putra [-nya].
/asappuriso vijjhāpeti sakuṇe puttehi/
= Asappuriso puttehi sakuṇe vijjhāpeti.
2. Upasaka-upasaka akan memohon agar membabarkan
Dhamma oleh bhikkhu.
/upāsakā desāpessanti dhammaṃ samaṇena/
= Upāsakā samaṇena Dhammaṃ desāpessanti.
3. Wanita-wanita menyuruh agar menghormati siswa-
siswa Buddha oleh anak-anak [mereka].
/vanitāyo (nāriyo; itthiyo) vandāpenti sāvake Buddhassa
dārakehi/
= Nāriyo dārakehi Buddhassa sāvake vandāpenti.
4. Wanita muda [itu] akan menyuruh adik perempuan
[-nya] agar berbicara di dalam perkumpulan [itu].
/taruṇī bhāsāpessati (kathāpessati) bhaginiṃ sabhāya
(sabhāyaṃ)/
= Taruṇī bhaginiṃ sabhāyaṃ kathāpessati.
5. Petani menjatuhkan pohon [itu] di dalam lubang.
/kassako pātesi rukkhaṃ āvāṭe/
= Kassako āvāṭe rukkhaṃ pātesi.
6. Kalian akan menyuruh agar menyiram bunga-bunga
dengan air.
/tumhe āsiñcāpessatha (siñcāpessatha) pupphe
(pupphāni; kusume; kusumāni) udakena/
= Tumhe udakena pupphāni āsiñcāpessatha.
7. Raja memerintahkan agar membangun wihara oleh
menteri-menteri.
/bhūpālo kārāpesi vihāraṃ amaccehi /
= Bhūpālo amaccehi vihāraṃ kārāpesi.
8. Ratu akan tinggal di istana yang diperintahkan oleh
raja agar dibangun.
/rājinī vasissati pāsāde bhūpālena kārāpite/
= Rājinī bhūpālena kārāpite pāsāde vasissati.
9. Pedagang meminta agar meletakkan barang-barang
di dalam kotak-kotak oleh istri [-nya].
/vāṇijo nikkhipāpesi (pakkhipāpesi) bhaṇḍāni mañjūsāsu
bhariyāya/
= Vāṇijo bhariyāya mañjūsāsu bhaṇḍāni nikkhipāpesi.
10. Brahmana memohon agar menasihati kerabat-kerabat
[-nya] oleh siswa Buddha.
/brāhmaṇo anusāsāpesi bandhū (bandhavo; ñātī; ñātayo)
sāvakena Buddhassa/
= Brāhmaṇo Buddhassa sāvakena bandhavo anusāsāpesi.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 23 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 24 beserta Soal-soal Latihannya:
24
Pelajaran 24
24.1 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Feminin yang
Berakhir dengan Huruf –u
dhenu = sapi betina
Tunggal: Jamak:
Nom. dhenu dhenū, dhenuyo
Vok. dhenu dhenū, dhenuyo
Akus. dhenuṃ dhenū, dhenuyo
Inst. dhenuyā dhenūhi (dhenūbhi)
Abla. dhenuyā dhenūhi (dhenūbhi)
Dat. dhenuyā dhenūnaṃ
Gen. dhenuyā dhenūnaṃ
Lok. dhenuyā, dhenuyaṃ dhenūsu
Sejumlah nomina dideklinasikan dengan cara yang sama seperti berikut ini:
yāgu = bubur
kāsu = lubang
vijju = petir; halilintar
rajju = tali
daddu = eksem; penyakit kulit
kaṇeru = gajah betina
dhātu = unsur; relik
sassu = ibu mertua
vadhu (vadhū ?) = menantu perempuan
Kosakata Verba-verba:
thaketi = menutup; mengatup
nāseti = menghancurkan
sammajjati = menyapu
obhāseti = menyinari; menerangi
bhajati = bergaul
bandhati = mengikat
vibhajati = membagi; membagikan;
mendistribusikan
bhañjati = memecahkan
māpeti = menciptakan; membangun
vihiṃsati = melukai; membahayakan
chaḍḍeti = membuang
pattharati = menyebarkan
24.2 Latihan 24
24.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Vadhū sassuyā dhenuṃ rajjuyā bandhitvā khettaṃ nesi.
2. Ammā yāguṃ pacitvā dārakānaṃ datvā mañce nisīdi.
3. Yuvatiyā hatthesu ca aṇgulīsu ca daddu atthi.
4. Mayaṃ aṭaviyaṃ carantiyo kaṇeruyo apassimha.
5. Itthī yuvatiyā bhattaṃ pacāpetvā dārikānaṃ thokaṃ
thokaṃ vibhaji.
6. Tumhe vijjuyā ālokena guhāyaṃ sayantaṃ sīhaṃ passittha.
7. Yuvatiyā hatthesu kumārehi dinnā mālāyo santi.
8. Vadhū khette kāsūsu patitāni phalāni saṃhari.
9. Brāhmaṇo Buddhassa dhātuyo vibhajitvā bhūpālānaṃ
adadi (adāsi).
10. Vadhū sassuyā pāde vandi.
11. Yuvatiyā gehaṃ sammajjitabbaṃ hoti.
12. Devatāyo sakalaṃ (seluruh) vihāraṃ obhāsentiyo
Buddhaṃ upasaṅkamiṃsu.
13. Aṭavīsu vasantiyo kaṇeruyo sākhāyo bhañjitvā khādanti.
14. Ahaṃ rukkhassa chāyāyaṃ nisinnānaṃ dhenūnaṃ ca
goṇānaṃ ca tiṇāni adadiṃ (adāsiṃ).
15. Itthī magge gacchantiṃ ammaṃ passitvā rathamhā oruyha
taṃ vanditvā rathasmiṃ āropetvā (setelah
mempersilakan agar naik) gehaṃ nesi.
16. Vadhū gehassa dvāraṃ thaketvā nahāyituṃ nadiṃ
upasaṅkamitvā yuvatīhi saddhiṃ sallapantī nadiyā tīre
aṭṭhāsi.
17. Bhūpālo manusse vihiṃsante core nāsetvā dīpaṃ pālesi.
18. Ammā asappurise bhajamāne putte samaṇehi ovādāpesi.
19. Sappurisena kiṇitvā āhaṭehi bhaṇḍehi chaḍḍetabbaṃ
natthi.
20. Mā tumhe gāme vasante kassake vihiṃsatha.
24.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Setelah membawa emas yang disimpan di dalam
kotak, Ibu berikan kepada anak perempuan.
2. Menantu perempuan memuja dewata-dewata
dengan kalungan-kalungan bunga dan buah-
buahan.
3. Jika Anda menggali lubang-lubang, saya akan
menanam pohon-pohon.
4. Setelah pergi [ke] ladang, kalian bawakan jagung [ke]
rumah.
5. Gajah-gajah betina berkeliaran di hutan sedang
memakan pohon-pohon pisang.
6. Saya melihat anak-anak perempuan yang sedang
menyeberang sungai dengan sampan.
7. Wanita-wanita muda menarik ranting-ranting yang
telah jatuh di dalam lubang.
8. Cahaya-cahaya matahari menyinari dunia.
9. Adik-adik perempuan yang sedang menyanyikan lagu-
lagu pergi [ke] bak air untuk mandi.
10. Setelah mengikat sapi betina dengan tali, wanita [itu]
bawa serta [ke] ladang.
11. Menantu perempuan pergi [ke] Anurādhapura dengan
Ibu mertua untuk menghormati relik-relik Buddha.
12. Semoga sila (moralitas) dan kebijaksanaan menerangi
batin-batin dari orang-orang di dunia.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 24:
24
Kunci Jawaban Latihan 24
24.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Vadhū sassuyā dhenuṃ rajjuyā bandhitvā khettaṃ nesi.
/menantu perempuan [kepunyaan] dari ibu mertua
sapi betina dengan tali setelah mengikat ladang
membawa/
= Setelah mengikat sapi betina dari ibu mertua dengan
tali, menantu perempuan membawa [-nya] [ke]
ladang.
2. Ammā yāguṃ pacitvā dārakānaṃ datvā mañce nisīdi.
/ibu bubur setelah memasak kepada anak-anak kecil
setelah memberikan di ranjang duduk/
= Setelah memasak bubur [dan] memberikan [-nya]
kepada anak-anak kecil, ibu duduk di ranjang.
3. Yuvatiyā hatthesu ca aṇgulīsu ca daddu atthi.
/[kepunyaan] dari gadis pada [kedua] tangan dan pada
jari-jari tangan dan eksem ada/
= Ada eksem pada [kedua] tangan dan jari-jari tangan
dari gadis itu.
4. Mayaṃ aṭaviyaṃ carantiyo kaṇeruyo apassimha.
/kami di hutan yang sedang berjalan gajah-gajah
betina melihat/
= Kami melihat gajah-gajah betina yang sedang
berjalan di hutan.
5. Itthī yuvatiyā bhattaṃ pacāpetvā dārikānaṃ thokaṃ
thokaṃ vibhaji.
/wanita oleh gadis nasi setelah menyuruh agar
memasak kepada anak-anak perempuan sedikit demi
sedikit membagikan/
= Setelah menyuruh agar memasak nasi oleh gadis
[itu], wanita [itu] membagikan [-nya] sedikit demi sedikit
kepada anak-anak perempuan.
Maksudnya:
= Setelah menyuruh gadis itu memasak nasi, wanita [itu]
membagikan [-nya] kepada anak-anak perempuan.
6. Tumhe vijjuyā ālokena guhāyaṃ sayantaṃ sīhaṃ passittha.
/kalian [kepunyaan] dari petir dengan cahaya di
dalam gua yang sedang tidur singa melihat/
= Kalian melihat singa yang sedang tidur di dalam gua
dengan cahaya dari petir.
7. Yuvatiyā hatthesu kumārehi dinnā mālāyo santi.
/[kepunyaan] dari gadis di atas [kedua] tangan oleh
anak-anak laki-laki yang diberikan kalungan-
kalungan bunga ada/
= Ada kalungan-kalungan bunga yang diberikan oleh
anak-anak laki-laki di atas [kedua] tangan gadis itu.
8. Vadhū khette kāsūsu patitāni phalāni saṃhari.
/menantu perempuan di ladang di dalam lubang-
lubang yang telah jatuh buah-buahan
mengumpulkan/
= Menantu perempuan mengumpulkan buah-buahan
yang telah jatuh di dalam lubang-lubang di ladang.
9. Brāhmaṇo Buddhassa dhātuyo vibhajitvā bhūpālānaṃ
adadi (adāsi).
/brahmana [kepunyaan] dari Buddha relik-relik
setelah membagi kepada raja-raja memberikan/
= Setelah membagi relik-relik Buddha, brahmana
berikan kepada raja-raja.
10. Vadhū sassuyā pāde vandi.
/menantu-menantu perempuan [kepunyaan] dari ibu
mertua di kaki memberi penghormatan/
= Menantu-menantu perempuan memberi
penghormatan di kaki ibu mertua.
11. Yuvatiyā gehaṃ sammajjitabbaṃ hoti.
/[kepunyaan] dari gadis rumah seyogianya disapu/
= Rumah gadis [itu] seyogianya disapu.
12. Devatāyo sakalaṃ (seluruh) vihāraṃ obhāsentiyo
Buddhaṃ upasaṅkamiṃsu.
/Dewata-dewata seluruh wihara yang sedang
menerangi Buddha menghampiri/
= Dewata-dewata yang sedang menerangi seluruh
wihara, menghampiri Buddha.
13. Aṭavīsu vasantiyo kaṇeruyo sākhāyo bhañjitvā khādanti.
/di hutan-hutan yang sedang tinggal gajah-gajah
betina dahan-dahan setelah memecahkan makan/
= Gajah-gajah betina yang sedang tinggal di hutan-
hutan, makan setelah memecahkan dahan-dahan.
14. Ahaṃ rukkhassa chāyāyaṃ nisinnānaṃ dhenūnaṃ ca
goṇānaṃ ca tiṇāni adadiṃ (adāsiṃ).
/saya [kepunyaan] dari pohon di bawah naungan yang
telah duduk kepada sapi-sapi betina dan sapi-sapi
jantan dan rumput-rumput memberikan/
= Saya memberikan rumput kepada sapi-sapi betina
dan sapi-sapi jantan yang telah duduk di bawah
naungan pohon.
15. Itthī magge gacchantiṃ ammaṃ passitvā rathamhā oruyha
taṃ vanditvā rathasmiṃ āropetvā (setelah
mempersilakan agar naik) gehaṃ nesi.
/wanita di jalan yang sedang pergi ibu setelah melihat
dari kendaraan setelah turun ia setelah memberi
penghormatan di dalam kendaraan setelah
mempersilakan agar naik rumah membawa/
= Setelah melihat ibu yang sedang pergi di jalan,
setelah turun dari kendaraan, memberi
penghormatan [dan] mempersilakan agar naik di
dalam kendaraan, wanita [itu] membawa [-nya]
[ke] rumah.
16. Vadhū gehassa dvāraṃ thaketvā nahāyituṃ nadiṃ
upasaṅkamitvā yuvatīhi saddhiṃ sallapantī nadiyā tīre
aṭṭhāsi.
/menantu perempuan [kepunyaan] dari rumah pintu
setelah menutup untuk mandi sungai setelah
mendekati (dengan) gadis-gadis dengan yang sedang
mengobrol [kepunyaan] dari sungai di tepi berdiri/
= Setelah menutup pintu rumah [dan] mendekati
sungai untuk mandi, menantu perempuan berdiri di
tepi sungai, sedang mengobrol dengan gadis-
gadis.
17. Bhūpālo manusse vihiṃsante core nāsetvā dīpaṃ pālesi.
/raja orang-orang yang sedang membahayakan
pencuri-pencuri setelah mengusir pulau
memerintah/
= Setelah mengusir pencuri-pencuri yang sedang
membahayakan orang-orang, raja memerintah pulau.
18. Ammā asappurise bhajamāne putte samaṇehi ovādāpesi.
/ibu orang-orang jahat yang sedang bergaul dengan
putra-putra oleh bhikkhu-bhikkhu memohon agar
menasihati/
= Ibu memohon agar menasihati putra-putra yang
sedang bergaul dengan orang-orang jahat oleh
bhikkhu-bhikkhu.
Maksudnya:
= Ibu memohon agar bhikkhu-bhikkhu menasihati
putra-putra yang sedang bergaul dengan orang-
orang jahat.
19. Sappurisena kiṇitvā āhaṭehi bhaṇḍehi chaḍḍetabbaṃ
natthi.
/oleh orang baik setelah membeli yang dibawa dari
barang-barang untuk dibuang tidak ada/
= Tidak ada untuk dibuang oleh orang baik dari
barang-barang yang dibawa setelah membeli.
Maksudnya:
= Tidak ada yang dibuang oleh orang baik dari barang-
barang yang dibawa setelah membeli.
20. Mā tumhe gāme vasante kassake vihiṃsatha.
/jangan kalian di dusun yang sedang tinggal petani-
petani membahayakan/
= Janganlah kalian membahayakan petani-petani yang
sedang tinggal di dusun.
24.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Setelah membawa emas yang disimpan di dalam
kotak, ibu berikan kepada anak perempuan.
/gahetvā suvaṇṇaṃ (hiraññaṃ) ṭhapitaṃ (pakkhittaṃ)
mañjūsāya (mañjūsāyaṃ), ammā adadi (adāsi) dārikāya
(kaññāya; dhītuyā)/
= Ammā mañjūsāyaṃ ṭhapitaṃ suvaṇṇaṃ gahetvā dhītuyā
adāsi.
= Mañjūsāyaṃ ṭhapitaṃ suvaṇṇaṃ gahetvā, ammā dhītuyā
adāsi.
2. Menantu perempuan memuja dewata-dewata
dengan kalungan-kalungan bunga dan buah-
buahan.
/vadhū vandesi (pūjesi) devatāyo mālāhi ca phalehi ca/
= Vadhū mālāhi ca phalehi ca devatāyo pūjesi.
3. Jika Anda menggali lubang-lubang, saya akan
menanam pohon-pohon.
/sace (yadi) tvaṃ khaṇeyyāsi āvāṭe (kāsū; kāsuyo), ahaṃ
ropessāmi rukkhe/
= Sace tvaṃ kāsū khaṇeyyāsi, ahaṃ rukkhe ropessāmi.
4. Setelah pergi [ke] ladang, kalian bawakan jagung [ke]
rumah.
/gaṇtvā khettaṃ, tumhe āharatha dhaññaṃ gehaṃ
(gharaṃ; nivāsaṃ)/
= Tumhe khettaṃ gaṇtvā gehaṃ dhaññaṃ āharatha.
= Khettaṃ gaṇtvā tumhe gehaṃ dhaññaṃ āharatha.
5. Gajah-gajah betina berkeliaran di hutan sedang
memakan pohon-pohon pisang.
/kaṇerū (kaṇeruyo) āhiṇḍiṃsu aṭaviyā (aṭaviyaṃ)
khādantiyo (bhuñjantiyo) kadalirukkhe/
= Kaṇeruyo kadalirukkhe khādantiyo aṭaviyaṃ āhiṇḍiṃsu.
6. Saya melihat anak-anak perempuan yang sedang
menyeberang sungai dengan sampan.
/ahaṃ passiṃ (olokesiṃ) kumāriyo tarantiyo nadiṃ
doṇiyā/
= Ahaṃ doṇiyā nadiṃ tarantiyo kumāriyo olokesiṃ.
7. Wanita-wanita muda menarik ranting-ranting yang
telah jatuh di dalam lubang.
/taruṇiyo ākaḍḍhiṃsu sākhāyo patitāyo kāsuyaṃ/
= Taruṇiyo kāsuyaṃ patitāyo sākhāyo ākaḍḍhiṃsu.
8. Cahaya-cahaya matahari menyinari dunia.
/ālokā (rasmiyo) suriyassa obhāsenti lokaṃ/
= Suriyassa rasmiyo lokaṃ obhāsenti.
9. Adik-adik perempuan yang sedang menyanyikan lagu-
lagu, pergi [ke] bak air untuk mandi.
/bhaginiyo gāyantiyo gītāni gacchiṃsu vāpiṃ nahāyituṃ/
= Gītāni gāyantiyo bhaginiyo nahāyituṃ vāpiṃ gacchiṃsu.
10. Setelah mengikat sapi betina dengan tali, wanita [itu]
bawa serta [ke] ladang.
/bandhitvā dhenuṃ (gāviṃ) rajjuyā vanitā (nārī; itthī)
ānesi khettaṃ/
= Vanitā rajjuyā gāviṃ bandhitvā khettaṃ ānesi.
= Rajjuyā gāviṃ bandhitvā vanitā khettaṃ ānesi.
11. Menantu perempuan pergi [ke] Anurādhapura dengan
ibu mertua untuk menghormati relik-relik Buddha.
/vadhū gacchi (agacchi) Anurādhapuraṃ sassuyā saha
vandituṃ (pūjetuṃ) dhātū (dhātuyo) Buddhassa
(Tathāgatassa; Sugatassa)/
= Vadhū Tathāgatadhātuyo (Tathāgatassa dhātuyo)
vandituṃ sassuyā saha Anurādhapuraṃ agacchi.
12. Semoga sila (moralitas) dan kebijaksanaan menerangi
batin-batin dari orang-orang di dunia.
/sīlaṃ ca paññā ca obhāsentu cittāni manussānaṃ
(narānaṃ; purisānaṃ) loke/
= Sīlaṃ ca paññā ca loke manussānaṃ cittāni obhāsentu.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 24 beserta Kunci Jawaban dari Soal-soal Latihannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 25 beserta Soal-soal Latihannya:
25
Pelajaran 25
25.1 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
yang Berakhir dengan Huruf -i
aggi = api
Tunggal: Jamak:
Nom. aggi aggī, aggayo
Vok. aggi aggī, aggayo
Akus. aggiṃ aggī, aggayo
Inst. agginā aggīhi (aggībhi)
Abla. agginā; aggimhā; aggismā aggīhi (aggībhi)
Dat. aggino; aggissa aggīnaṃ
Gen. aggino; aggissa aggīnaṃ
Lok. aggimhi, aggismiṃ aggīsu
25.2 Nomina-nomina Maskulin yang Berakhir dengan
Huruf –i
muni; isi = resi; petapa suci; orang suci; orang bijaksana
kavi = penyair
ari = musuh
bhūpati = raja
pati = suami; tuan
gahapati = kepala rumah tangga; perumah tangga
adhipati = majikan; pemimpin
atihi = tamu
vyādhi = penyakit
udadhi = laut; lautan; samudra
nidhi = harta (tersembunyi)
vīhi = padi
kapi = kera; monyet
ahi = ular
dīpi = macan tutul
ravi = matahari
giri = gunung
maṇi = batu permata
asi = pedang
rāsi = tumpukan; onggokan
pāṇi = tangan
kucchi = perut
muṭṭhi = genggaman; tinju; kepalan tangan; martil
25.3 Latihan 25
25.3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Munayo sīlaṃ rakkhantā girimhi guhāsu vasiṃsu.
2. Ācariyena saddhiṃ viharanto kavi isi hoti.
3. Bhūpati asinā ariṃ paharitvā māresi.
4. Pati bhariyāya paṭiyāditaṃ odanaṃ bhuñjitvā khettaṃ
agami.
5. Sappurisā gahapatayo bhariyāhi ca puttehi ca gehesu
vasantā sukhaṃ vindanti.
6. Nidhiṃ pariyesanto adhipati sahāyakehi saddhiṃ dīpaṃ
agacchi.
7. Atithīnaṃ odanaṃ pacantī itthī aggiṃ jālesi.
8. Vyādhinā pīḷito naro mañce sayati.
9. Gahapati vīhīnaṃ rāsiṃ minanto bhariyāya saddhiṃ
kathesi.
10. Dārikā girimhā udentaṃ raviṃ olokentī hasanti.
11. Bhūpatino muṭṭhimhi maṇayo bhavanti.
12. Ari kavino soṇaṃ yaṭṭhiyā paharitvā dhāvi.
13. Kavi patinā dinnaṃ maṇiṃ pāṇinā gaṇhi.
14. Nāriyo patīhi saddhiṃ udadhiṃ gantvā nahāyituṃ
ārabhiṃsu.
15. Adhipati atithiṃ khādanīyehi ca bhojanīyehi ca bhojāpesi.
16. Bhūpatinā kattabbāni kammāni adhipatayo na karissanti.
17. Munīhi pariyesitabbaṃ dhammaṃ ahaṃ pi uggaṇhituṃ
icchāmi.
18. Ahaṃ dīpaṃ jāletvā udakena āsittāni padumāni Buddhassa
pūjemi.
19. Tvaṃ girimhi vasante dīpayo oloketuṃ luddakena saha
giriṃ āruhasi.
20. Devī parisāya saha sabhāyaṃ nisinnā hoti.
21. Gahapatayo pañhe pucchituṃ ākaṅkhamānā isiṃ
upasaṅkamiṃsu.
22. Gahapatīhi puṭṭho isi pañhe vyākari.
23. Nāriyā dhotāni vatthāni gaṇhante kapayo disvā kumārā
pāsāṇehi te (mereka) pahariṃsu.
24. Uyyāne āhiṇḍitvā tiṇaṃ khādantiyo gāviyo ca goṇā ca ajā
ca aṭaviṃ pavisitvā dīpiṃ disvā bhāyiṃsu.
25. Gahapatīhi munayo ca atithayo ca bhojetabbā honti.
26. Ammā mañjūsāya pakkhipitvā rakkhite maṇayo dārikāya
ca vadhuyā ca adadi (adāsi).
27. Yadi tumhe bhūpatiṃ upasaṅkameyyātha mayaṃ rathaṃ
paṭiyādessāma.
28. Gahapati coraṃ gīvāya gahetvā pādena kucchiṃ pahari.
29. Sakuṇehi katāni kulāvakāni (sarang-sarang) mā tumhe
bhindatha.
30. Gītaṃ gāyantī yuvati gāviṃ upasaṅkamma khīraṃ
duhituṃ (memerah susu) ārabhi.
31. Buddhassa dhātuyo vandituṃ mayaṃ vihāraṃ gamimha.
32. Mayaṃ kaññāyo dhammasālaṃ sammajjitvā kilañjāsu (di
atas tikar-tikar) nisīditvā dhammaṃ suṇimha.
33. Mayaṃ locanehi rūpāni passāma, sotehi (dengan [kedua]
telinga) saddaṃ (suara) suṇāma, jivhāya rasaṃ sādiyāma
(mencicipi).
34. Te aṭaviyā āhiṇḍantiyo gāviyo rajjūhi bandhitvā khettaṃ
ānesuṃ.
35. Bhariyā vyādhinā pīḷitassa patino hatthaṃ āmasantī taṃ
(ia) samassāsesi (menghibur).
36. Gahapati atithinā saddhiṃ sallapanto sālāya nisinno hoti.
37. Muni saccaṃ adhigantvā manussānaṃ dhammaṃ desetuṃ
pabbatamhā oruyha gāme vihāre vasati.
38. Rajjuyā bandhitā gāvī tattha tattha (di sana sini)
āhiṇḍituṃ asakkontī rukkhamūle tiṇaṃ khādati.
39. Devī bhūpatinā saddhiṃ rathena gacchantī anatarāmagge
(di jalan) kasante kassake passi.
40. Mā tumhe akusalaṃ karotha, sace kareyyātha sukhaṃ
vindituṃ na labhissatha.
25.3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Suami-suami membawa serta batu-batu permata dari
pulau untuk istri-istri.
2. Penyakit-penyakit menekan orang-orang yang sedang
hidup di dunia.
3. Setelah duduk di tanah, wanita [itu] menimbang padi
dengan nāḷi (dua pattha; dua tabung)
4. Kepala-kepala rumah tangga yang sedang melakukan
kejahatan, tidak menghormati orang-orang bijaksana.
5. Jika kalian (Anda) menggali harta tersembunyi, akan
memperoleh batu-batu permata.
6. Saya mencuci pakaian-pakaian yang perlu dicuci oleh
istri.
7. Kami meminum bubur yang disiapkan oleh Ibu.
8. Anda menyalakan api untuk memasak nasi dan bubur
untuk tamu-tamu yang sedang datang dari kota.
9. Kepala rumah tangga memukul dengan pedang
pencuri yang telah memasuki rumah.
10. Wanita muda memberikan rumput kepada sapi-sapi
betina yang telah berdiri di bawah naungan pohon.
11. Kera-kera tinggal di pohon-pohon, singa-singa tidur di
dalam gua-gua, ular-ular berjalan di tanah.
12. Jika Anda bawa setelah membeli barang-barang dari
kota, saya akan menjual mereka kepada petani-petani.
13. Wahai orang jahat! Jika Anda melakukan kebajikan,
Anda akan merasakan kebahagiaan.
14. Ada batu-batu permata dan emas di dalam kotak-
kotak di rumah Ibu.
15. Orang bijaksana membabarkan Dhamma kepada
rombongan raja yang telah duduk di atas tanah.
16. Bhikkhu-bhikkhu, orang-orang bijaksana, dan
penyair-penyair dihormati oleh orang-orang baik.
17. Kami akan mendapatkan harta yang dijaga oleh
pemimpin.
18. Jangan memotong dahan-dahan dari pohon-pohon
yang ditanam di taman.
19. Burung-burung yang dibebaskan dari sangkar,
terbang [ke] langit.
20. Kami tidak melihat orang-orang bijaksana yang
sedang menyeberang sungai dengan kekuatan gaib.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Wah lengkap banget, kelihatan nya anda kuliah di Buddhism nih...Anumodana bro Chaidir....(+1 utk anda) :jempol:
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 25:
25
Kunci Jawaban Latihan 25
25.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Munayo sīlaṃ rakkhantā girimhi guhāsu vasiṃsu.
/orang-orang bijaksana sila yang sedang menjaga di
gunung di dalam gua-gua tinggal/
= Orang-orang bijaksana yang sedang menjaga sila,
tinggal di gunung di dalam gua-gua.
2. Ācariyena saddhiṃ viharanto kavi isi hoti.
/(dengan) guru dengan yang sedang tinggal penyair
orang bijaksana menjadi/
= Penyair yang sedang tinggal dengan guru, menjadi
orang bijaksana.
3. Bhūpati asinā ariṃ paharitvā māresi.
/raja (dengan) pedang musuh setelah memukul
membunuh/
= Setelah memukul musuh dengan pedang, raja
membunuh [-nya].
4. Pati bhariyāya paṭiyāditaṃ odanaṃ bhuñjitvā khettaṃ
agami.
/suami oleh istri yang disiapkan nasi setelah
memakan ladang pergi/
= Setelah memakan nasi yang disiapkan oleh istri,
suami pergi [ke] ladang.
5. Sappurisā gahapatayo bhariyāhi ca puttehi ca gehesu
vasantā sukhaṃ vindanti.
/orang-orang baik kepala-kepala rumah tangga
(dengan) istri-istri dan (dengan) putra-putra dan di
rumah-rumah yang sedang tinggal kebahagiaan
merasakan/
= Kepala-kepala rumah tangga yang baik, yang sedang
tinggal di rumah-rumah dengan istri-istri dan
putra-putra, merasakan kebahagiaan.
6. Nidhiṃ pariyesanto adhipati sahāyakehi saddhiṃ dīpaṃ
agacchi.
/harta tersembunyi yang sedang mencari majikan
(dengan) teman-teman dengan pulau pergi/
= Majikan yang sedang mencari harta tersembunyi,
pergi [ke] pulau dengan teman-teman.
7. Atithīnaṃ odanaṃ pacantī itthī aggiṃ jālesi.
/untuk tamu-tamu nasi yang sedang memasak wanita
api menyalakan/
= Wanita yang sedang memasak nasi untuk tamu-
tamu, menyalakan api.
8. Vyādhinā pīḷito naro mañce sayati.
/oleh penyakit yang ditekan pria (orang) di ranjang
tidur/
= Pria yang ditekan oleh penyakit, tidur di ranjang.
9. Gahapati vīhīnaṃ rāsiṃ miṇanto bhariyāya saddhiṃ
kathesi.
/kepala rumah tangga [kepunyaan] dari padi-padi
tumpukan yang sedang menimbang (dengan) istri
dengan berbicara/
= Kepala rumah tangga yang sedang menimbang
tumpukan padi-padi, berbicara dengan istri
[-nya].
10. Dārikā girimhā udentaṃ raviṃ olokentī hasanti.
/anak-anak perempuan dari gunung yang sedang
terbit matahari yang sedang melihat tertawa/
= Anak-anak perempuan yang sedang melihat
matahari yang sedang terbit dari gunung, tertawa.
11. Bhūpatino muṭṭhimhi maṇayo bhavanti.
/[kepunyaan] dari raja di dalam genggaman batu-batu
permata ada/
= Ada batu-batu permata di dalam genggaman raja.
12. Ari kavino soṇaṃ yaṭṭhiyā paharitvā dhāvi.
/musuh [kepunyaan] dari penyair anjing dengan
tongkat untuk berjalan setelah memukul berlari/
= Musuh berlari setelah memukul anjing dari penyair
dengan tongkat untuk berjalan.
13. Kavi patinā dinnaṃ maṇiṃ pāṇinā gaṇhi.
/penyair oleh tuan yang diberikan batu permata
dengan tangan mengambil/
= Penyair mengambil dengan tangan batu permata
yang diberikan oleh tuan.
14. Nāriyo patīhi saddhiṃ udadhiṃ gantvā nahāyituṃ
ārabhiṃsu.
/wanita-wanita (dengan) suami-suami dengan laut
setelah pergi untuk mandi mulai/
= Setelah pergi [ke] laut dengan suami-suami, wanita-
wanita mulai untuk mandi.
15. Adhipati atithiṃ khādanīyehi ca bhojanīyehi ca bhojāpesi.
/majikan tamu dengan makanan pendamping dan
makanan utama mempersilakan agar makan /
= Majikan mempersilakan tamu agar makan dengan
makanan pendamping dan makanan utama.
16. Bhūpatinā kattabbāni kammāni adhipatayo na karissanti.
/oleh raja yang seyogianya dilakukan pekerjaan-
pekerjaan pemimpin-pemimpin tidak akan
melakukan/
= Pemimpin-pemimpin tidak akan melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang seyogianya dilakukan oleh
raja.
17. Munīhi pariyesitabbaṃ dhammaṃ ahaṃ pi uggaṇhituṃ
icchāmi.
/oleh orang-orang bijaksana yang seyogianya dicari
Dhamma saya juga untuk belajar berharap/
= Saya juga berharap untuk belajar Dhamma yang
seyogianya dicari oleh orang-orang bijaksana.
18. Ahaṃ dīpaṃ jāletvā udakena āsittāni padumāni Buddhassa
pūjemi.
/saya lampu setelah menyalakan (dengan) air yang
disiram bunga-bunga teratai kepada Buddha
mempersembahkan/
= Setelah menyalakan lampu, saya mempersembahkan
kepada Buddha bunga-bunga teratai yang disiram
dengan air.
19. Tvaṃ girimhi vasante dīpayo oloketuṃ luddakena saha
giriṃ āruhasi.
/anda di gunung yang sedang tinggal macan-macan
tutul untuk melihat (dengan) pemburu dengan
gunung menaiki/
= Anda menaiki gunung dengan pemburu untuk
melihat macan-macan tutul yang sedang tinggal
di gunung.
20. Devī parisāya saha sabhāyaṃ nisinnā hoti.
/ratu (dengan) rombongan dengan di dalam
perkumpulan telah duduk/
= Ratu telah duduk di dalam perkumpulan dengan
rombongan.
21. Gahapatayo pañhe pucchituṃ ākaṅkhamānā isiṃ
upasaṅkamiṃsu.
/kepala-kepala rumah tangga pertanyaan-pertanyaan
untuk menanyakan yang sedang berharap orang
bijaksana menghampiri/
= Kepala-kepala rumah tangga yang sedang berharap
untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan,
menghampiri orang bijaksana.
22. Gahapatīhi puṭṭho (puṭṭhe ?) isi pañhe vyākari.
/oleh kepala-kepala rumah tangga yang ditanya orang
bijaksana pertanyaan-pertanyaan menjelaskan/
= Orang bijaksana menjelaskan pertanyaan-
pertanyaan yang ditanya oleh kepala-kepala rumah
tangga.
23. Nāriyā dhotāni vatthāni gaṇhante kapayo disvā kumārā
pāsāṇehi te (mereka) pahariṃsu.
/oleh wanita yang dicuci pakaian-pakaian yang
sedang mengambil kera-kera setelah melihat anak-
anak laki-laki (dengan) batu-batu mereka memukul/
= Setelah melihat kera-kera yang sedang mengambil
pakaian-pakaian yang dicuci oleh wanita, anak-anak
laki-laki memukul mereka dengan batu-batu.
24. Uyyāne āhiṇḍitvā tiṇaṃ khādantiyo gāviyo ca goṇā ca ajā
ca aṭaviṃ pavisitvā dīpiṃ disvā bhāyiṃsu.
/di taman setelah berkeliaran rumput yang sedang
memakan sapi-sapi betina dan sapi-sapi jantan dan
kambing-kambing dan hutan setelah memasuki
macan tutul setelah melihat takut/
= Setelah memasuki hutan, sapi-sapi betina, sapi-sapi
jantan, dan kambing-kambing yang sedang
memakan rumput setelah berkeliaran di taman,
takut setelah melihat macan tutul.
25. Gahapatīhi munayo ca atithayo ca bhojetabbā honti.
/oleh kepala-kepala rumah tangga orang-orang
bijaksana dan tamu-tamu dan seyogianya
dipersilakan makan/
= Orang-orang bijaksana dan tamu-tamu seyogianya
dipersilakan makan oleh kepala-kepala rumah
tangga.
26. Ammā mañjūsāya pakkhipitvā rakkhite maṇayo dārikāya
ca vadhuyā ca adadi (adāsi).
/ibu di dalam kotak setelah menyimpan yang dijaga
batu-batu permata kepada anak perempuan dan
kepada menantu perempuan dan memberikan/
= Setelah menyimpan batu-batu permata yang dijaga
di dalam kotak, ibu berikan kepada anak perempuan
dan menantu perempuan.
27. Yadi tumhe bhūpatiṃ upasaṅkameyyātha mayaṃ rathaṃ
paṭiyādessāma.
/jika kalian raja menghampiri kami kendaraan akan
menyiapkan/
= Jika kalian menghampiri raja, kami akan
menyiapkan kendaraan.
28. Gahapati coraṃ gīvāya gahetvā pādena kucchiṃ pahari.
/kepala rumah tangga pencuri melalui leher setelah
menangkap (dengan) kaki perut menyerang/
= Setelah menangkap pencuri [itu] melalui leher
[-nya], kepala rumah tangga [itu] menyerang perut
[-nya] dengan kaki.
Maksudnya:
- Setelah mencengkeram leher pencuri [itu], kepala
rumah tangga [itu] menendang perut [-nya].
29. Sakuṇehi katāni kulāvakāni (sarang-sarang) mā tumhe
bhindatha.
/oleh burung-burung yang dibuat sarang-sarang
jangan kalian merusak/
= Janganlah kalian merusak sarang-sarang yang dibuat
oleh burung-burung.
30. Gītaṃ gāyantī yuvati gāviṃ upasaṅkamma khīraṃ
duhituṃ (memerah susu) ārabhi.
/lagu yang sedang menyanyikan gadis sapi betina
setelah mendekati susu untuk memerah susu mulai/
= Setelah mendekati sapi betina, gadis yang sedang
menyanyikan lagu, mulai untuk memerah susu.
31. Buddhassa dhātuyo vandituṃ mayaṃ vihāraṃ gamimha.
/[kepunyaan] dari Buddha relik-relik untuk
menghormati kami wihara pergi/
= Kami pergi [ke] wihara untuk menghormati relik-
relik Buddha.
32. Mayaṃ kaññāyo dhammasālaṃ sammajjitvā kilañjāsu (di
atas tikar-tikar) nisīditvā dhammaṃ suṇimha.
/kami anak-anak perempuan aula Dhamma setelah
menyapu di atas tikar-tikar setelah duduk Dhamma
mendengarkan/
= Setelah menyapu aula Dhamma, kami, anak-anak
perempuan mendengarkan Dhamma setelah duduk
di atas tikar-tikar.
33. Mayaṃ locanehi rūpāni passāma, sotehi (dengan [kedua]
telinga) saddaṃ (suara) suṇāma, jivhāya rasaṃ sādiyāma
(mencicipi).
/kami (dengan) [kedua] mata wujud-wujud melihat,
(dengan) [kedua] telinga suara mendengar, (dengan)
lidah cita rasa mencicipi/
= Kami melihat wujud-wujud dengan [kedua] mata,
mendengar suara dengan [kedua] telinga, mencicipi
cita rasa dengan lidah.
34. Te aṭaviyā āhiṇḍantiyo gāviyo rajjūhi bandhitvā khettaṃ
ānesuṃ.
/mereka di hutan yang sedang berkeliaran sapi-sapi
betina (dengan) tali-tali setelah mengikat ladang
membawa/
= Setelah mengikat sapi-sapi betina yang sedang
berkeliaran di hutan dengan tali-tali, mereka
bawa [ke] ladang.
35. Bhariyā vyādhinā pīḷitassa patino hatthaṃ āmasantī taṃ
(ia) samassāsesi (menghibur).
/istri oleh penyakit yang ditekan [kepunyaan] dari
suami tangan yang sedang menyentuh ia
menghibur/
= Istri yang sedang menyentuh tangan suami [-nya]
yang ditekan oleh penyakit, menghiburnya.
36. Gahapati atithinā saddhiṃ sallapanto sālāya nisinno hoti.
/kepala rumah tangga (dengan) tamu dengan sedang
mengobrol di dalam ruangan telah duduk /
= Kepala rumah tangga telah duduk di dalam
ruangan, sedang mengobrol dengan tamu.
37. Muni saccaṃ adhigantvā manussānaṃ dhammaṃ desetuṃ
pabbatamhā oruyha gāme vihāre vasati.
/orang bijaksana kebenaran setelah memahami
kepada orang-orang Dhamma untuk membabarkan
dari gunung setelah turun di dusun di wihara
tinggal/
= Setelah memahami kebenaran [dan] turun dari
gunung untuk membabarkan Dhamma kepada
orang-orang, orang bijaksana tinggal di wihara di
dusun.
38. Rajjuyā bandhitā gāvī tattha tattha (di sana sini)
āhiṇḍituṃ asakkontī rukkhamūle tiṇaṃ khādati.
/(dengan) tali yang diikat sapi betina di sana sini
untuk berkeliaran yang sedang tidak bisa di kaki
pohon rumput makan/
= Sapi betina yang diikat dengan tali, yang sedang
tidak bisa berkeliaran di sana sini, makan rumput di
kaki pohon.
39. Devī bhūpatinā saddhiṃ rathena gacchantī anatarāmagge (di
jalan) kasante kassake passi.
/ratu (dengan) raja dengan (dengan) kendaraan yang
sedang pergi di jalan yang sedang membajak petani-
petani melihat/
= Ratu yang sedang pergi dengan raja dengan
kendaraan, melihat petani-petani yang sedang
membajak [tanah] di jalan.
40. Mā tumhe akusalaṃ karotha, sace kareyyātha sukhaṃ
vindituṃ na labhissatha.
/jangan kalian kejahatan melakukan, jika lakukan
kebahagiaan untuk merasakan tidak akan
memperoleh/
= Janganlah melakukan kejahatan, jika lakukan, kalian
tidak akan memperoleh [kesempatan] untuk
merasakan kebahagiaan.
25.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Suami-suami membawa serta batu-batu permata dari
pulau untuk istri-istri.
/patayo āhariṃsu maṇayo dīpā (dīpamhā; dīpasmā)
bhariyānaṃ/
= Patayo bhariyānaṃ dīpasmā maṇayo āhariṃsu.
2. Penyakit-penyakit menekan orang-orang yang sedang
tinggal di dunia.
/vyādhayo pīḷenti manusse (nare; purise) vasante loke
(lokamhi; lokasmiṃ)/
= Vyādhayo loke vasante manusse pīḷenti.
3. Setelah duduk di tanah, wanita [itu] menimbang padi
dengan nāḷi (dua pattha; dua tabung)
/nisīditvā bhūmiyā (bhūmiyaṃ), vanitā (nārī; itthī) miṇi
vīhiṃ nāḷiyā/
= Bhūmiyaṃ nisīditvā nārī nāḷiyā vīhiṃ mini.
4. Kepala-kepala rumah tangga yang sedang melakukan
kejahatan, tidak menghormati orang-orang bijaksana.
/gahapatayo karontā pāpaṃ (akusalaṃ) na vandanti
paṇḍite (munayo; isayo)/
= Gahapatayo pāpaṃ karontā munayo na vandanti.
= Pāpaṃ karontā gahapatayo munayo na vandanti.
5. Jika kalian (Anda) menggali harta tersembunyi, akan
memperoleh batu-batu permata.
/sace (yadi) tumhe khaṇeyyātha (tvaṃ khaṇeyyāsi)
nidhiṃ, tumhe labhissatha (tvaṃ labhissasi)] maṇayo/
= Sace tumhe nidhiṃ khaṇeyyātha maṇayo labhissatha.
= Sace tvaṃ nidhiṃ khaṇeyyāsi maṇayo labhissasi.
6. Saya mencuci pakaian-pakaian yang perlu dicuci oleh
istri.
/ahaṃ dhoviṃ vatthāni dhovitabbāni bhariyāya/
= Ahaṃ bhariyāya dhovitabbāni vatthāni dhoviṃ.
7. Kami meminum bubur yang disiapkan oleh ibu.
/mayaṃ pivimha yāguṃ paṭiyāditaṃ ammāya/
= Mayaṃ ammāya paṭiyāditaṃ yāguṃ pivimha.
8. Anda menyalakan api untuk memasak nasi dan bubur
untuk tamu-tamu yang sedang datang dari kota.
/tvaṃ jālesi aggiṃ pacituṃ bhattaṃ (odanaṃ) ca yāguṃ ca
atithīnaṃ āgacchantānaṃ nagarā (nagaramhā;
nagarasmā)/
= Tvaṃ nagaramhā āgacchantānaṃ atithīnaṃ odanaṃ ca
yāguṃ ca pacituṃ aggiṃ jālesi.
9. Kepala rumah tangga memukul dengan pedang
pencuri yang telah memasuki rumah.
/gahapati pahari khaggena (asinā) coraṃ paviṭṭhaṃ
gehaṃ (gharaṃ; nivāsaṃ)/
= Gahapati asinā gehaṃ paviṭṭhaṃ coraṃ pahari.
10. Wanita muda memberikan rumput kepada sapi-sapi
betina yang telah berdiri di bawah naungan pohon.
/taruṇī dadi (adāsi) tiṇaṃ gāvīnaṃ ṭhitānaṃ chāyāya
(chāyāyaṃ) rukkhassa/
= Taruṇī rukkhassa chāyāyaṃ ṭhitānaṃ gāvīnaṃ tiṇaṃ
dadi.
11. Kera-kera tinggal di pohon-pohon, singa-singa tidur di
dalam gua-gua, ular-ular berjalan di tanah.
/makkaṭā (vānarā; kapayo) vasanti rukkhesu, sīhā sayanti
guhāsu, sappā caranti bhūmiyā (bhūmiyaṃ)/
= Vānarā rukkhesu vasanti, sīhā guhāsu sayanti, sappā
bhūmiyaṃ caranti.
12. Jika Anda bawa setelah membeli barang-barang dari
kota, saya akan menjual mereka kepada petani-petani.
/sace tvaṃ āhareyyāsi kiṇitvā bhaṇḍe (bhaṇḍāni) nagarā
(nagaramhā; nagarasmā), ahaṃ vikkiṇissāmi tāni
kassakānaṃ/
= Sace tvaṃ nagarasmā bhaṇḍāni kiṇitvā āhareyyāsi, ahaṃ
kassakānaṃ tāni vikkiṇissāmi.
13. Wahai orang jahat! Jika Anda melakukan kebajikan,
Anda akan merasakan kebahagiaan.
/asappurisa ! sace tvaṃ kareyyāsi puññaṃ (kusalaṃ), tvaṃ
vindeyyāsi sukhaṃ/
= Asappurisa ! Sace tvaṃ kusalaṃ kareyyāsi, tvaṃ sukhaṃ
vindeyyāsi.
14. Ada batu-batu permata dan emas di dalam kotak-
kotak di rumah ibu.
/santi maṇayo ca suvaṇṇo (hirañño) ca mañjūsāsu ghare
(gehe; nivāse; gharamhi; gehamhi; nivāsamhi; gharasmiṃ;
gehasmiṃ; nivāsasmiṃ) ammāya/
= Maṇayo ca suvaṇṇo ca ammāya gehamhi mañjūsāsu
santi.
15. Orang bijaksana membabarkan Dhamma kepada
rombongan raja yang telah duduk di atas tanah.
/paṇḍito (muni; isi) desesi Dhammaṃ parisāya bhūpālassa
(bhūpatino; bhūpatissa) nisinnāya bhūmiyā
(bhūmiyaṃ)/
= Muni bhūmiyaṃ nisinnāya bhūpatissa parisāya
Dhammaṃ desesi.
16. Bhikkhu-bhikkhu, orang-orang bijaksana, dan
penyair-penyair dihormati oleh orang-orang baik.
/samaṇā ca paṇḍitā (muṇayo; isayo) ca kavayo ca
vanditā (pūjitā) [honti] sappurisehi/
= Samaṇā ca muṇayo ca kavayo ca sappurisehi pūjitā
honti.
17. Kami akan mendapatkan harta yang dijaga oleh
pemimpin.
/mayaṃ labhissāma nidhiṃ rakkhitaṃ adhipatinā/
= Mayaṃ adhipatinā rakkhitaṃ nidhiṃ labhissāma.
18. Jangan memotong dahan-dahan dari pohon-pohon
yang ditanam di taman.
/mā [tvaṃ] chindāhi (tumhe chindatha) sākhāyo
rukkhānaṃ ropitānaṃ uyyāne (uyyānamhi;
uyyānasmiṃ)/
= Mā tumhe uyyānasmiṃ ropitānaṃ rukkhānaṃ sākhāyo
chindatha.
= Mā tvaṃ uyyānasmiṃ ropitānaṃ rukkhānaṃ sākhāyo
chindāhi.
19. Burung-burung yang dibebaskan dari sangkar,
terbang [ke] langit.
/sakuṇā muttā pañjarā (pañjaramhā; pañjarasmā),
uppatiṃsu ākasaṃ/
= Pañjaramhā muttā sakuṇā ākasaṃ uppatiṃsu.
20. Kami tidak melihat orang-orang bijaksana yang
sedang menyeberang sungai dengan kekuatan gaib.
/mayaṃ na passimha paṇḍite (munayo; isayo) tarante
nadiṃ iddhiyā/
= Mayaṃ iddhiyā nadiṃ tarante munayo na passimha.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 25 beserta Kunci Jawaban dari Soal-soal Latihannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
N.b.: Untuk pertanyaan :
Met pagi bro Chaidir, mo nanya ya, nama Dhammarakkhita memang bergender male, lantas utk gender female Dhammarakkhita apakah menjadi Dhammarakkhitani, atau bagaimana? Trm ksh seblm nya.
= kata "Dhamma" berfungsi sebagai nomina maskulin, dan kata "rakkhita" adalah bentuk verba past participle dari "rakkhati", yang dalam bahasa Pali berfungsi sebagai verba pasif. "Dhammarakkhita" berarti "yang dilindungi Dhamma".
Untuk gender feminim, bisa dipakai sebutan penanda feminim di depannya, misalnya: Upasika Dhammarakkhita (= Umat awam wanita yang dilindungi Dhamma), dsb.
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 26 beserta Soal-soal Latihannya:
26
Pelajaran 26
26.1 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
yang Berakhir dengan Huruf -ī
pakkhī = burung
Tunggal: Jamak:
Nom. pakkhī pakkhī; pakkhino
Vok. pakkhī pakkhī; pakkhino
Akus. pakkhinaṃ; pakkhiṃ pakkhī; pakkhino
Inst. pakkhinā pakkhīhi (pakkhībhi)
Abla. pakkhinā; pakkhimhā; pakkhismā pakkhīhi (pakkhībhi)
Dat. pakkhino; pakkhissa pakkhīnaṃ
Gen. pakkhino; pakkhissa pakkhīnaṃ
Lok. pakkhini; pakkhimhi; pakkhismiṃ pakkhīsu
Perlu diperhatikan bahwa deklinasi ini berbeda dengan deklinasi aggi hanya dalam kasus-kasus nominatif, vokatif, dan akusatif. Selebihnya sama, satu-satunya pengecualian adalah pakkhini pada lokatif tunggal, yang mana tidak ada bentuk yang sama pada deklinasi aggi.
26.2 Nomina-nomina Maskulin yang Berakhir dengan
Huruf –ī
hatthī; karī = gajah jantan
sāmī = tuan; suami
seṭṭhī = bankir; hartawan; saudagar kaya
sukhī = seseorang yang bahagia
mantī = menteri
sikhī = burung merak
pāṇī = makhluk hidup
dāṭhī = hewan bergading
dīghajīvī = orang yang berumur panjang
balī = yang kuat
vaḍḍhakī = tukang kayu
sārathī = sais kereta perang
kuṭṭhī = penderita penyakit kusta/lepra
pāpakārī = pelaku kejahatan
26.3 Latihan 26
26.3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Pakkhī gāyanto sākhāyaṃ nisīdati.
2. Gāviṃ rajjuyā muñcamānā ammā khette ṭhitā hoti.
3. Kaññāyo sabhāyaṃ naccantiyo gāyiṃsu.
4. Seṭṭhī mahantaṃ (banyak) dhanaṃ vissajjetvā
samaṇānaṃ vihāraṃ kārāpesi.
5. Hatthino ca kaṇeruyo ca aṭaviyaṃ āhiṇḍanti.
6. Pāpakārī pāpāni paṭicchādetvā sappuriso viya (seperti)
sabhāyaṃ nisinno seṭṭhinā saddhiṃ kathesi.
7. Sappurisā dīghajīvino hontu, puttā sukhino bhavantu.
8. Vāṇijo nagaramhā bhaṇḍāni kiṇitvā piṭakesu pakkhipitvā
rajjuyā bandhitvā āpaṇaṃ pesesi.
9. Sārathinā āhaṭe rathe vaḍḍhakī nisinno hoti.
10. Sabbe (semua) pāṇino dīghajīvino na bhavanti (honti).
11. Ammā vaḍḍhakinā gehaṃ kārāpetvā dārikāhi saha tattha
(di sana) vasi.
12. Mayaṃ maṇayo vatthena veṭhetvā mañjūsāyaṃ
nikkhipitvā bhariyānaṃ pesayimha.
13. Muni pāpakāriṃ pakkosāpetvā dhammaṃ desetvā ovadi.
14. Balinā bhūpatino dinnaṃ kariṃ oloketuṃ tumhe
sannipatittha.
15. Ahaṃ seṭṭhī kuṭṭhiṃ pakkosāpetvā bhojanaṃ (makanan)
dāpesiṃ.
16. Sace girimhi sikhino vasanti, te (mereka) passituṃ ahaṃ
giriṃ āruhituṃ ussahissāmi.
17. Bhūpati sappuriso abhavi (ahosi); mantino pāpakārino
abhaviṃsu (ahesuṃ).
18. Balinā kārāpitesu pāsādesu seṭṭhino puttā na vasiṃsu.
19. Sabbe pāṇino sukhaṃ pariyesamānā jīvanti, kammāni
karonti.
20. Sāmī maṇayo ca suvaṇṇaṃ ca kiṇitvā bhariyāya adadi
(adāsi).
21. Asanisaddaṃ (suara petir) sutvā girimhi sikhino naccituṃ
ārabhiṃsu.
22. Mā balino pāpakārī hontu (bhavantu).
23. Sappurisā kusalaṃ karontā, manussehi puññaṃ kārentā,
sukhino bhavanti.
24. Kavi asinā ariṃ pahari; kaviṃ paharituṃ asakkonto ari
kuddho ahosi.
25. Kapayo rukkhesu carantā pupphāni ca chindiṃsu.
26.3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Gajah-gajah yang diikuti oleh pemburu jahat,
berlari di dalam hutan.
2. Penderita kusta mengambil pakaian-pakaian yang
diberikan oleh suami.
3. Macan-macan tutul yang sedang tinggal di dalam
hutan tidak takut dari singa-singa yang sedang
tinggal di dalam gua-gua.
4. Anak-anak laki-laki yang sedang menyanyikan lagu,
menari dengan anak-anak perempuan di dalam
ruangan.
5. Ibu-ibu menyebarkan bunga-bunga teratai di atas
altar bunga (pupphāsane) dengan putri-putri.
6. Jika anak-anak laki-laki minum minuman beralkohol;
anak-anak perempuan, setelah marah, tidak akan
menyanyi.
7. Petani marah kepada pelaku kejahatan yang sedang
mengganggu sapi-sapi betina yang sedang memakan
rumput di ladang.
8. Saudagar kaya menyuruh agar membangun rumah
besar untuk putra-putra [-nya] oleh tukang kayu.
9. Semoga dewa-dewa melindungi raja yang baik yang
sedang memerintah pulau dengan Dhamma
(kebenaran).
10. Semoga semua (sabbe) makhluk hidup bahagia [dan]
berumur panjang.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Sebelumnya, saya memohon maaf karena kemarin lupa mengirim data Pali Primer ke Forum ini. Jadi, saya kirim datanya hari ini.
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 26:
26
Kunci Jawaban Latihan 26
[/b]
26.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Pakkhī gāyanto sākhāyaṃ nisīdati.
/burung yang sedang bernyanyi di dahan duduk/
= Burung yang sedang bernyanyi, duduk di dahan.
2. Gāviṃ rajjuyā muñcamānā ammā khette ṭhitā hoti.
/sapi betina dari tali yang sedang membebaskan ibu di
ladang telah berdiri/
= Ibu telah berdiri di ladang, sedang membebaskan
sapi betina dari tali.
3. Kaññāyo sabhāyaṃ naccantiyo gāyiṃsu.
/Anak-anak perempuan di dalam pertemuan yang
sedang menari bernyanyi/
= Anak-anak perempuan yang sedang menari di dalam
pertemuan [itu], bernyanyi.
4. Seṭṭhī mahantaṃ (banyak) dhanaṃ vissajjetvā samaṇānaṃ
vihāraṃ kārāpesi.
/hartawan banyak uang setelah menggunakan untuk
bhikkhu-bhikkhu wihara menyuruh agar
membangun/
= Setelah menggunakan uang yang banyak, hartawan
[itu] menyuruh agar membangun wihara untuk
bhikkhu-bhikkhu.
5. Hatthino ca kaṇeruyo ca aṭaviyaṃ āhiṇḍanti.
/gajah-gajah jantan dan gajah-gajah betina dan di
hutan berkeliaran/
= Gajah-gajah jantan dan gajah-gajah betina
berkeliaran di hutan.
6. Pāpakārī pāpāni paṭicchādetvā sappuriso viya (seperti)
sabhāyaṃ nisinno seṭṭhinā saddhiṃ kathesi.
/pelaku kejahatan perbuatan-perbuatan jahat setelah
menyembunyikan orang baik seperti di dalam
pertemuan telah duduk (dengan) saudagar kaya
dengan berbicara/
= Setelah menyembunyikan perbuatan-perbuatan
jahat, pelaku kejahatan yang telah duduk di dalam
pertemuan [berlagak] seperti orang baik, berbicara
dengan saudagar kaya.
7. Sappurisā dīghajīvino hontu, puttā sukhino bhavantu.
/orang-orang baik orang-orang yang berumur
panjang semoga … menjadi, putra-putra orang-orang
yang bahagia semoga … menjadi/
= Semoga orang-orang baik berumur panjang, semoga
putra-putra [mereka] bahagia.
8. Vāṇijo nagaramhā bhaṇḍāni kiṇitvā piṭakesu pakkhipitvā
rajjuyā bandhitvā āpaṇaṃ pesesi.
/pedagang dari kota barang-barang setelah membeli
di dalam keranjang-keranjang setelah menyimpan
(dengan) tali setelah mengikat pasar mengirim/
= Setelah membeli barang-barang dari kota, setelah
simpan di dalam kotak-kotak [dan] ikat dengan tali,
pedagang [itu] kirim [ke] pasar.
9. Sārathinā āhaṭe rathe vaḍḍhakī nisinno hoti.
/oleh sais (kusir) kereta yang dibawa di dalam kereta tukang
kayu telah duduk/
= Tukang kayu telah duduk di dalam kereta yang
dibawa oleh sais kereta.
10. Sabbe (semua) pāṇino dīghajīvino na bhavanti (honti).
/semua makhluk-makhluk hidup yang berumur
panjang tidak ada/
= Semua makhluk hidup tidak ada yang berumur
panjang.
11. Ammā vaḍḍhakinā gehaṃ kārāpetvā dārikāhi saha tattha
(di sana) vasi.
/ibu oleh tukang kayu rumah setelah menyuruh agar
membangun (dengan) anak-anak perempuan dengan
di sana tinggal/
= Setelah menyuruh agar membangun rumah oleh
tukang kayu, ibu tinggal di sana dengan anak-anak
perempuan.
Maksudnya:
= Setelah menyuruh tukang kayu membangun rumah,
ibu tinggal di sana dengan anak-anak perempuan.
12. Mayaṃ maṇayo vatthena veṭhetvā mañjūsāyaṃ
nikkhipitvā bhariyānaṃ pesayimha.
/kami batu-batu permata (dengan) kain-kain setelah
membungkus di dalam kotak setelah meletakkan
kepada istri-istri mengirim/
= Setelah membungkus batu-batu permata dengan
kain-kain [dan] simpan di dalam kotak, kami kirim
kepada istri-istri.
13. Muni pāpakāriṃ pakkosāpetvā dhammaṃ desetvā ovadi.
/orang bijaksana pelaku kejahatan setelah menyuruh
agar memanggil Dhamma setelah membabarkan
menasihati/
= Setelah menyuruh agar memanggil pelaku kejahatan
[dan] membabarkan Dhamma, orang bijaksana
menasihati.
14. Balinā bhūpatino dinnaṃ kariṃ oloketuṃ tumhe
sannipatittha.
/oleh orang kuat kepada raja yang diberikan gajah
jantan untuk melihat kalian berkumpul/
= Kalian berkumpul untuk melihat gajah jantan yang
diberikan kepada raja oleh orang kuat.
15. Ahaṃ seṭṭhī kuṭṭhiṃ pakkosāpetvā bhojanaṃ (makanan)
dāpesiṃ.
/saya saudagar kaya penderita penyakit kusta
menyuruh agar memanggil makanan menyuruh
agar memberikan/
= Saya, saudagar kaya, setelah menyuruh agar
memanggil penderita penyakit kusta, menyuruh
agar memberikan makanan.
16. Sace girimhi sikhino vasanti, te (mereka) passituṃ ahaṃ
giriṃ āruhituṃ ussahissāmi.
/jika di gunung burung-burung merak tinggal, mereka
untuk melihat saya gunung untuk menaiki akan
mencoba/
= Jika burung-burung merak tinggal di gunung, saya
akan mencoba untuk menaiki gunung untuk melihat
mereka.
17. Bhūpati sappuriso abhavi (ahosi); mantino pāpakārino
abhaviṃsu (ahesuṃ).
/raja orang baik adalah; menteri-menteri pelaku-
pelaku kejahatan adalah/
= Raja adalah orang baik; menteri-menteri adalah
pelaku-pelaku kejahatan.
18. Balinā kārāpitesu pāsādesu seṭṭhino puttā na vasiṃsu.
/oleh orang kuat menyuruh agar membangun di
dalam istana-istana [kepunyaan] dari saudagar
kaya putra-putra tidak tinggal/
= Putra-putra dari saudagar kaya tidak tinggal di
dalam istana-istana yang menyuruh agar
membangun oleh orang kuat.
Maksudnya:
= Putra-putra dari saudagar kaya tidak tinggal di
dalam istana-istana yang dibangun oleh orang kuat.
19. Sabbe pāṇino sukhaṃ pariyesamānā jīvanti, kammāni
karonti.
/semua makhluk-makhluk hidup kebahagiaan yang
sedang mencari hidup, melakukan pekerjaan-
pekerjaan/
= Semua makhluk hidup yang sedang mencari
kebahagiaan, hidup [dan] melakukan pekerjaan-
pekerjaan.
20. Sāmī maṇayo ca suvaṇṇaṃ ca kiṇitvā bhariyāya adadi
(adāsi).
/suami batu-batu permata dan emas dan setelah
membeli kepada istri memberikan/
= Setelah membeli batu-batu permata dan emas,
suami berikan kepada istri.
21. Asanisaddaṃ (suara petir) sutvā girimhi sikhino naccituṃ
ārabhiṃsu.
/suara petir setelah mendengar di gunung burung-
burung merak untuk menari mulai/
= Setelah mendengar suara petir, burung-burung
merak di gunung mulai untuk menari.
22. Mā balino pāpakārī hontu (bhavantu).
/tidak orang-orang kuat pelaku-pelaku kejahatan
semoga … menjadi/
= Semoga orang-orang kuat tidak menjadi pelaku-
pelaku kejahatan.
23. Sappurisā kusalaṃ karontā, manussehi puññaṃ kārentā,
sukhino bhavanti.
/orang-orang baik kebaikan yang sedang melakukan
oleh orang-orang kebajikan menyuruh agar
melakukan orang-orang yang bahagia menjadi/
= Orang-orang baik yang sedang melakukan kebaikan,
menyuruh agar melakukan kebajikan oleh orang-
orang, menjadi orang-orang yang bahagia.
Maksudnya:
= Orang-orang baik yang sedang melakukan kebaikan,
menyuruh orang-orang agar melakukan kebajikan,
[dan] menjadi bahagia.
24. Kavi asinā ariṃ pahari; kaviṃ paharituṃ asakkonto ari
kuddho ahosi.
/penyair (dengan) pedang musuh memukul; penyair
untuk memukul yang sedang tidak mampu musuh
marah menjadi/
= Penyair memukul musuh dengan pedang; musuh
yang sedang tidak mampu untuk memukul penyair,
menjadi marah.
25. Kapayo rukkhesu carantā pupphāni chindiṃsu.
/kera-kera di atas pohon-pohon yang sedang berjalan
bunga-bunga merusak/
= Kera-kera yang sedang berjalan di atas pohon-pohon,
merusak bunga-bunga.
26.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Gajah-gajah yang diikuti oleh pemburu jahat,
berlari di dalam hutan.
/hatthino (karino) anubandhitā pāpaluddakena, dhāviṃsu
araññe (vane; aṭaviyaṃ)/
= Pāpaluddakena anubandhitā hatthino aṭaviyaṃ
dhāviṃsu.
2. Penderita kusta mengambil pakaian-pakaian yang
diberikan oleh suami.
/kuṭṭhī gaṇhi sāṭake (vatthe; vatthāni) dinne
(dinnāni) patinā (sāminā)/
= Kuṭṭhī sāminā dinne sāṭake gaṇhi.
3. Macan-macan tutul yang sedang tinggal di dalam
hutan, tidak takut dari singa-singa yang sedang
tinggal di dalam gua-gua.
/dīpayo vasantā vane (vanamhi; vanasmiṃ; araññe;
araññamhi; araññasmiṃ; aṭaviyā; aṭaviyaṃ) na bhāyanti
sīhehi vasantehi guhāsu/
= Araññamhi vasantā dīpayo guhāsu vasante sīhehi na
bhāyanti.
= Dīpayo araññamhi vasantā guhāsu vasantehi sīhehi na
bhāyanti.
4. Anak-anak laki-laki yang sedang menyanyikan lagu,
menari dengan anak-anak perempuan di dalam
ruangan.
/kumārā gāyantā gītaṃ, nacciṃsu saha (saddhiṃ) kaññāhi
(dārikāhi) sālāya (sālāyaṃ)/
= Gītaṃ gāyantā kumārā sālāyaṃ dārikāhi saha nacciṃsu.
5. Ibu-ibu menyebarkan bunga-bunga teratai di atas
altar bunga (pupphāsane) dengan putri-putri.
/ammāyo patthariṃsu padume (padumāni) pupphāsane
saha (saddhiṃ) dhītūhi/
= Ammāyo dhītūhi saha pupphāsane padumāni
patthariṃsu.
6. Jika anak-anak laki-laki minum minuman beralkohol;
anak-anak perempuan, setelah marah, tidak akan
menyanyi.
/sace kumārā piveyyuṃ surāṃ, kaññāyo (dārikāyo;
kumāriyo) kujjhitvā na gāyissanti/
= Sace kumārā surāṃ piveyyuṃ, kumāriyo kujjhitvā na
gāyissanti.
7. Petani marah kepada pelaku kejahatan yang sedang
mengganggu sapi-sapi betina yang sedang memakan
rumput di ladang.
/kassako kujjhi pāpakārissa viheṭhentassa gāviyo
khādantiyo tinaṃ khette (khettamhi; khettasmiṃ)/
= Kassako khettasmiṃ tinaṃ khādantiyo gāviyo
viheṭhentassa pāpakārissa kujjhi.
8. Saudagar kaya menyuruh agar membangun rumah
besar untuk putra-putra [-nya] oleh tukang kayu.
/seṭṭhī vaḍḍhakinā kāresi pāsādaṃ puttānaṃ/
= Seṭṭhī vaḍḍhakinā puttānaṃ pāsādaṃ kāresi.
9. Semoga dewa-dewa melindungi raja yang baik yang
sedang memerintah pulau dengan Dhamma
(kebenaran).
/devā rakkhantu bhūpālaṃ (bhūpatiṃ) sappurisaṃ
pālentaṃ dīpaṃ Dhammena/
= Devā Dhammena dīpaṃ pālentaṃ sappurisaṃ bhūpatiṃ
rakkhantu.
10. Semoga semua (sabbe) makhluk hidup bahagia [dan]
berumur panjang.
/sabbe pāṇino hontu (bhavantu) sukhino dīghajīvino/
= Sabbe pāṇino sukhino dīghajīvino hontu.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 26 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Berikutnya adalah pemaparan Pelajaran 27 beserta Soal-soal Latihannya:
27
Pelajaran 27
27.1 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
yang Berakhir dengan Huruf –u
garu = guru
Tunggal: Jamak:
Nom. garu garū, garavo
Vok. garu garū, garavo
Akus. garuṃ garū, garavo
Inst. garunā garūhi (garūbhi)
Abla. garunā garūhi (garūbhi)
Dat. garuno, garussa garūnaṃ
Gen. garuno, garussa garūnaṃ
Lok. garumhi, garusmiṃ garūsu
27.2 Nomina-nomina Maskulin yang Berakhir dengan
Huruf –u
bhikkhu = bhikkhu
bandhu = kerabat
taru = pohon
bahu (bāhu ?) = lengan
sindhu = laut
pharasu = kapak
pasu = hewan
ākhu = tikus
ucchu = tebu
veḷu = bambu
kaṭacchu = sendok
sattu = musuh
setu = jembatan
ketu = bendera
susu = yang muda
27.3 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
yang Berakhir dengan Huruf –ū
vidū = orang bijaksana; orang yang terpelajar
Tunggal: Jamak:
Nom. vidū vidū, viduno
Vok. vidū vidū, viduno
Akus. viduṃ vidū, viduno
Selebihnya sama dengan deklinasi garu, [yakni:
Inst. vidunā vidūhi (vidūbhi)
Abla. vidunā vidūhi (vidūbhi)
Dat. viduno, vidussa vidūnaṃ
Gen. viduno, vidussa vidūnaṃ
Lok. vidumhi, vidusmiṃ vidūsu]
27.4 Nomina-nomina Maskulin yang Berakhir dengan
Huruf –ū
pabhū = orang terkenal/mulia/penting
sabbaññū = yang mahatahu
viññū = orang bijaksana
vadaññū = filantropi (dermawan)
atthaññū = orang yang baik hati
mattaññū = orang yang moderat (secukupnya) atau
sedang (madya mengenai makan dan
minum)
27.5 Latihan 27
27.5.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Bhikkhavo Tathāgatassa sāvakā honti.
2. Bandhavo ammaṃ passituṃ nagaramhā gāmaṃ āgamiṃsu.
3. Coro āraññe taravo chindituṃ pharasuṃ ādāya gacchi
(agami).
4. Sīhā ca dīpayo ca aṭaviyaṃ vasante pasavo māretvā
khādanti.
5. Sappurisā viññuno bhavanti.
6. Bhūpati mantīhi saddhiṃ sindhuṃ taritvā sattavo
paharitvā jinituṃ ussahi.
7. Ammā kaṭacchunā dārikaṃ odanaṃ bhojāpesi.
8. Hatthino ca kaṇeruyo ca ucchavo ākaḍḍhitvā khādiṃsu.
9. Bhūpatissa mantino sattūnaṃ ketavo āhariṃsu.
10. Setumhi nisinno bandhu taruno sākhaṃ hatthena ākaḍḍhi.
11. Uyyāne ropitesu veḷūsu pakkhino nisīditvā gāyanti.
12. Sace pabhuno atthaññū honti manussā sukhino gāme
viharituṃ sakkonti.
13. Sabbaññū Tathāgato dhammena manusse anusāsati.
14. Mattaññū sappurisā dīghajīvino ca sukhino ca bhaveyyuṃ.
15. Viññūhi anusāsitā mayaṃ kumārā sappurisā bhavituṃ
ussahimha.
16. Mayaṃ ravino ālokena ākāse uḍḍente pakkhino passituṃ
sakkoma.
17. Tumhe pabhuno hutvā dhammena jīvituṃ vāyameyyātha.
18. Ahaṃ Dhammaṃ desentaṃ bhikkhuṃ jānāmi.
19. Ahayo ākhavo khādantā aṭaviyā vammikesu (di dalam
sarang-sarang semut) vasanti.
20. Vanitāya sassu bhaginiyā ucchavo ca padumāni ca adadi
(adāsi).
27.5.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Setelah menyeberangi jembatan, musuh memasuki
pulau.
2. Janganlah kalian memotong bambu-bambu dengan
kapak-kapak, potonglah dengan gergaji-gergaji
3. Menteri-menteri raja mengikatkan bendera-
bendera di atas jembatan dan di atas pohon-pohon.
4. Hewan-hewan memberi makan tikus-tikus kepada
yang muda-muda.
5. Orang-orang bijaksana menjadi orang-orang mulia.
6. Bhikkhu [itu][dulunya] adalah kerabat dari raja yang
sedang memerintah pulau [itu].
7. Pohon-pohon yang ditebang oleh musuh jatuh di laut.
8. Dengan kepalan tangan, ibu memukul anjing [itu]
yang sedang mencoba untuk menggigit anak
perempuan
9. Raja-raja melindungi bhikkhu-bhikkhu, brahmana-
brahmana, orang-orang, dan hewan-hewan yang
sedang tinggal di pulau.
10. Adik perempuan ibu membunuh tikus dengan bambu.
11. Guru mengirim tebu-tebu kepada yang muda-muda
dari hewan-hewan bergading.
12. Setelah melihat kera yang sedang mencoba untuk
memasuki rumah, suami menutup pintu.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 27:
27
Kunci Jawaban Latihan 27
27.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Bhikkhavo Tathāgatassa sāvakā honti.
/bhikkhu-bhikkhu [kepunyaan] dari Tathagata siswa-
siswa adalah/
= Bhikkhu-bhikkhu adalah siswa-siswa Tathagata.
2. Bandhavo ammaṃ passituṃ nagaramhā gāmaṃ āgamiṃsu.
/kerabat-kerabat ibu untuk melihat dari kota dusun
datang/
= Kerabat-kerabat datang dari kota [ke] dusun untuk
melihat ibu.
3. Coro āraññe taravo chindituṃ pharasuṃ ādāya gacchi
(agami).
/pencuri di hutan pohon-pohon untuk menebang
/kapak setelah membawa pergi/
= Setelah membawa kapak untuk menebang
pohon-pohon di hutan, pencuri pergi.
4. Sīhā ca dīpayo ca aṭaviyaṃ vasante pasavo māretvā
khādanti.
/singa-singa dan macan-macan tutul dan di hutan
yang sedang tinggal hewan-hewan setelah
membunuh makan/
= Setelah membunuh hewan-hewan yang sedang
tinggal di hutan, singa-singa dan macan-macan tutul
makan.
5. Sappurisā viññuno bhavanti.
/orang-orang baik orang-orang bijaksana adalah/
= Orang-orang baik adalah orang-orang bijaksana.
6. Bhūpati mantīhi saddhiṃ sindhuṃ taritvā sattavo
paharitvā jinituṃ ussahi.
/raja (dengan) menteri-menteri dengan laut setelah
menyeberang musuh-musuh setelah memukul untuk
menang berusaha/
= Setelah menyeberang laut dengan menteri-menteri,
raja berusaha untuk menang setelah memukul
musuh-musuh.
7. Ammā kaṭacchunā dārikaṃ odanaṃ bhojāpesi.
/ibu (dengan) sendok anak perempuan nasi memberi
makan/
= Ibu memberi makan nasi anak perempuan dengan
sendok.
Maksudnya:
= Ibu memberi makan nasi kepada anak perempuan
dengan sendok.
8. Hatthino ca kaṇeruyo ca ucchavo ākaḍḍhitvā khādiṃsu.
/gajah-gajah jantan dan gajah-gajah betina dan tebu
setelah menarik makan/
= Setelah menarik tebu, gajah-gajah jantan dan gajah-
gajah betina makan.
9. Bhūpatissa mantino sattūnaṃ ketavo āhariṃsu.
/[kepunyaan] dari raja menteri-menteri [kepunyaan]
dari musuh-musuh bendera-bendera membawa
serta/
= Menteri-menteri raja membawa serta bendera-
bendera dari musuh-musuh.
10. Setumhi nisinno bandhu taruno sākhaṃ hatthena ākaḍḍhi.
/di atas jembatan telah duduk kerabat [kepunyaan]
dari pohon dahan (dengan) tangan menarik/
= Kerabat yang telah duduk di atas jembatan, menarik
ranting pohon dengan tangan.
11. Uyyāne ropitesu veḷūsu pakkhino nisīditvā gāyanti.
/di taman yang ditanam di atas [batang-batang] tebu
burung-burung setelah bertengger bernyanyi/
= Burung-burung bernyanyi setelah bertengger di atas
[batang-batang] tebu yang ditanam di taman.
12. Sace pabhuno atthaññū honti manussā sukhino gāme
viharituṃ sakkonti.
/jika orang-orang terkenal (penting) orang-orang yang baik
hati adalah orang-orang orang-orang yang bahagia di
dusun untuk tinggal mampu/
= Jika orang-orang penting adalah orang-orang yang
baik hati, [maka] orang-orang [biasa] mampu untuk tinggal
di dusun, bahagia.
13. Sabbaññū Tathāgato dhammena manusse anusāsati.
/yang mahatahu Tathagata (dengan) Dhamma orang-
orang mengajar/
= Tathagata Yang Mahatahu mengajar orang-orang
dengan Dhamma.
14. Mattaññū sappurisā dīghajīvino ca sukhino ca bhaveyyuṃ.
/orang-orang yang moderat orang- orang baik
orang-orang yang berumur panjang dan orang-
orang yang bahagia dan akan menjadi/
= Orang-orang baik yang moderat adalah orang-orang
yang akan menjadi bahagia dan berumur panjang.
15. Viññūhi anusāsitā mayaṃ kumārā sappurisā bhavituṃ
ussahimha.
/oleh orang-orang bijaksana yang dinasihati kami
anak-anak laki-laki orang-orang baik untuk menjadi
berusaha/
= Kami, anak-anak laki-laki yang dinasihati oleh
orang-orang bijaksana, berusaha untuk menjadi
orang–orang baik.
16. Mayaṃ ravino ālokena ākāse uḍḍente pakkhino passituṃ
sakkoma.
/kami [kepunyaan] dari matahari (dengan) cahaya di
langit yang sedang terbang burung-burung untuk
melihat mampu/
= Dengan cahaya matahari, kami mampu untuk
melihat burung-burung yang sedang terbang di
langit.
17. Tumhe pabhuno hutvā dhammena jīvituṃ vāyameyyātha.
/kalian orang-orang mulia setelah menjadi (dengan)
Dhamma untuk hidup akan berusaha/
= Setelah menjadi orang-orang mulia, kalian akan
berusaha untuk hidup dengan Dhamma (kebenaran).
18. Ahaṃ Dhammaṃ desentaṃ bhikkhuṃ jānāmi.
/saya Dhamma yang sedang membabarkan bhikkhu
mengenal/
= Saya mengenal bhikkhu yang sedang membabarkan
Dhamma.
19. Ahayo ākhavo khādantā aṭaviyā vammikesu (di dalam
sarang-sarang semut) vasanti.
/ular-ular tikus-tikus yang sedang memakan di hutan
di dalam sarang-sarang semut tinggal/
= Ular-ular tinggal di dalam sarang-sarang semut di
hutan, sedang memakan tikus-tikus.
20. Vanitāya sassu bhaginiyā ucchavo ca padumāni ca adadi
(adāsi).
/[kepunyaan] dari wanita ibu mertua kepada saudari
tebu-tebu dan bunga-bunga teratai dan
memberikan/
= Ibu mertua dari wanita [itu] memberikan tebu-tebu
dan bunga-bunga teratai kepada adik perempuan
[-nya].
27.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Setelah menyeberangi jembatan, musuh memasuki
pulau.
/taritvā setuṃ, ari (sattu) pavisi dīpaṃ/
= Sattu setuṃ taritvā dīpaṃ pavisi.
2. Janganlah kalian memotong bambu-bambu dengan
kapak-kapak, potonglah dengan gergaji-gergaji
/mā tumhe chindatha veḷavo pharasūhi, chindatha
kakacehi/
= Mā tumhe pharasūhi veḷavo chindatha, kakacehi
chindatha.
3. Menteri-menteri raja mengikatkan bendera-
bendera di atas jembatan dan di atas pohon-pohon.
/amaccā bhūpālassa (bhūpatino; bhūpatissa) bandhiṃsu
ketavo setumhi ca rukkhesu (tarūsu) ca/
= Bhūpatino amaccā setumhi ca rukkhesu ca ketavo
bandhiṃsu.
4. Hewan-hewan memberi makan tikus-tikus kepada
yang muda-muda.
/pasavo bhojāpesuṃ (khādāpesuṃ) ākhavo susūnaṃ/
= Pasavo susūnaṃ ākhavo khādāpesuṃ.
5. Orang-orang bijaksana menjadi orang-orang mulia.
/viññuno bhaviṃsu (abhaviṃsu) pabhuno/
= Viññuno pabhuno bhaviṃsu.
6. Bhikkhu [itu][dulunya] adalah kerabat dari raja yang
sedang memerintah pulau [itu].
/bhikkhu ahosi bandhu bhūpālassa (bhūpatissa) pālentassa
dīpaṃ/
= Bhikkhu dīpaṃ pālentassa bhūpatissa bandhu ahosi.
7. Pohon-pohon yang ditebang oleh musuh jatuh di laut.
/rukkhā chinnā sattunā patiṃsu udadhimhi/
= Sattunā chinnā rukkhā udadhimhi patiṃsu.
8. Dengan kepalan tangan, Ibu memukul anjing [itu]
yang sedang mencoba untuk menggigit anak
perempuan.
/muṭṭhinā ammā pahari kukkuraṃ (sunakhaṃ; soṇaṃ)
ussahantaṃ ḍasituṃ kumāriṃ (dārikaṃ; kaññaṃ)/
= Ammā kumāriṃ ḍasituṃ ussahantaṃ sunakhaṃ
muṭṭhinā pahari.
= Muṭṭhinā ammā kumāriṃ ḍasituṃ ussahantaṃ
sunakhaṃ pahari.
9. Raja-raja melindungi bhikkhu-bhikkhu, brahmana-
brahmana, orang-orang, dan hewan-hewan yang
sedang tinggal di pulau.
/bhūpālā (bhūpatī; bhūpatayo) rakkhanti bhikkhū
(bhikkhavo; samaṇe) ca brāhmaṇe ca manusse (nare;
purise) ca pasū (pasavo) ca vasante dīpe (dīpamhi;
dīpasmiṃ)/
= Bhūpatayo dīpe vasante samaṇe ca brāhmaṇe ca manusse
ca pasavo ca rakkhanti.
10. Adik perempuan Ibu membunuh tikus dengan bambu.
/bhaginī ammāya hani (māresi) ākhuṃ veḷunā/
= Ammāya bhaginī veḷunā ākhuṃ māresi.
11. Guru mengirim tebu-tebu kepada yang
muda-muda dari hewan-hewan bergading.
/garu (ācariyo) pesesi ucchū (ucchavo) susūnaṃ dāṭhīnaṃ/
= Ācariyo dāṭhīnaṃ susūnaṃ ucchavo pesesi.
12. Setelah melihat kera yang sedang mencoba untuk
memasuki rumah, suami menutup pintu.
/passitvā (disvā) makkaṭaṃ (vānaraṃ; kapiṃ) ussahantaṃ
pavisituṃ gehaṃ (gharaṃ; nivāsaṃ), sāmī (pati) thakesi
dvāraṃ/
= Gehaṃ pavisituṃ ussahantaṃ kapiṃ disvā pati dvāraṃ
thakesi.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 27 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 28 beserta Soal-soal Latihannya:
28
Pelajaran 28
28.1 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
yang Berakhir dengan Huruf –u/-ar
Sejumlah nomina maskulin mempunyai dua bentuk dasar yang berakhir dengan huruf –u dan –ar. [Kedua bentuk dasar ini] menyatakan pelaku atau hubungan.
satthu/satthar = guru (arti harfiah : ia yang menasihati)
Tunggal: Jamak:
Nom. satthā satthāro
Vok. satthā; sattha satthāro
Akus. satthāraṃ satthāro
Inst. satthārā satthārehi; satthūhi
Abla. satthārā satthārehi; satthūhi
Dat. satthu; satthuno; satthussa satthārānaṃ; satthūnaṃ
Gen. satthu; satthuno; satthussa satthārānaṃ; satthūnaṃ
Lok. satthari satthāresu; satthūsu
Sejumlah kata dideklinasikan dengan cara yang sama sebagai berikut:
kattu = pelaku; orang yang membuat
gantu = orang yang pergi
sotu = pendengar
dātu = pemberi; penderma
netu = pemimpin
vattu = pembicara
jetu = pemenang
vinetu = orang yang berdisiplin
viññātu = orang yang mengetahui (memahami)
bhattu = suami
nattu = cucu
N.b.: Meskipun bhattu dan nattu adalah nomina-nomina yang menyatakan hubungan, [kedua nomina ini] dideklinasikan seperti nomina-nomina pelaku, misalnya: satthā, seperti dalam bahasa Sanskerta.
Nomina-nomina maskulin yang menyatakan hubungan misalnya pitu (ayah) dan bhātu (saudara; abang/adik laki-laki) dideklinasikan sedikit berbeda sebagai berikut:
pitu/pitar = ayah
Tunggal: Jamak:
Nom. pitā pitaro
Vok. pitā, pita pitaro
Akus. pitaraṃ pitaro
Inst. pitarā pitarehi, pitūhi
Abla. pitarā pitarehi, pitūhi
Dat. pitu, pituno pitarānaṃ
Gen. pitussa pitūnaṃ
Lok. pitari pitaresu, pitūsu
bhātu/bhātar = saudara; abang/adik laki-laki
Tunggal: Jamak:
Nom. bhātā bhātaro
Vok. bhātā, bhāta bhātaro
Akus. bhātaraṃ bhātaro
Inst. bhātarā bhātarehi, bhātūhi
Abla. bhātarā bhātarehi, bhātūhi
Dat. bhātu, bhātuno bhātarānaṃ
Gen. bhātussa bhātūnaṃ
Lok. bhātari bhātaresu, bhātūsu
Nomina-nomina feminin yang menyatakan hubungan dideklinasikan sebagai berikut:
mātu/mātar = ibu
Tunggal: Jamak:
Nom. mātā mātaro
Vok. mātā, māta, māte mātaro
Akus. mātaraṃ mātaro
Inst. mātarā, mātuyā mātarehi, mātūhi
Abla. mātarā, mātuyā mātarehi, mātūhi
Dat. mātu, mātuyā, mātarānaṃ, mātūnaṃ,
mātāya mātānaṃ
Gen. mātu, mātuyā, mātarānaṃ, mātūnaṃ,
mātāya mātānaṃ
Lok. mātari, mātuyā, mātaresu, mātūsu
mātuyaṃ
Dhītu (putri) dan duhitu (putri) dideklinasikan dengan cara yang sama.
28.2 Latihan 28
28.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Satthā bhikkhūnaṃ Dhammaṃ desento rukkhassa chāyāya
nisinno hoti.
2. Puññāni kattāro bhikkhūnaṃ ca tāpasānaṃ ca dānaṃ
denti.
3. Sace satthā Dhammaṃ deseyya viññātāro bhavissanti.
4. Bhūpati dīpasmiṃ jetā bhavatu.
5. Pitā dhītaraṃ ādāya vihāraṃ gantvā satthāraṃ vandāpesi.
6. Viññātāro loke manussānaṃ netāro hontu (bhavantu).
7. Bhātā pitarā saddhiṃ mātuyā pacitaṃ yāguṃ bhuñji.
8. Bhattā nattārehi saha kīḷantaṃ kapiṃ disvā hasanto aṭṭhāsi
(berdiri).
9. Setuṃ kattāro veḷavo bandhitvā nadiyā tīre ṭhapesuṃ.
10. Sindhuṃ taritvā dīpaṃ gantāro sattūhi hatā honti.
11. Bhariyā bhattu sāṭake rajakena dhovāpesi.
12. Netuno kathaṃ sotāro uyyāne nisinnā suriyena pīḷitā honti.
13. Dātārehi dinnāni vatthāni yācakehi na vikkiṇitabbāni
honti.
14. Rodantassa nattussa kujjhitvā vanitā taṃ (ia) hatthena
pahari.
15. Vinetuno ovādaṃ (nasihat) sutvā bandhavo sappurisā
abhaviṃsu (ahesuṃ).
16. Gehesu ca aṭavīsu ca vasante ākhavo ahayo khādanti.
17. Nattā mātaraṃ (mātarā; mātaruyā ?) yāguṃ yācanto
bhūmiyaṃ patitvā rodati.
18. Tumhe bhātarānaṃ ca bhaginīnaṃ ca mā kujjhatha.
19. Dīpaṃ gantārehi nāvāya sindhu taritabbo hoti.
20. Pubbakā (kuno) isayo mantānaṃ (dari mantra-mantra)
kattāro ca mantānaṃ pavattāro (pengucap-pengucap) ca
abhaviṃsu (ahesuṃ).
21. Mattaññū dātā nattārānaṃ thokaṃ thokaṃ modake (kue
bulat daging manis) dadiṃsu (adaṃsu).
N.b.:
[Kata modake adalah bentuk jamak kata benda akusatif dari modaka. Menurut Concise Pāli – English Dictionary yang disusun oleh Y.M. A.P. Buddhadatta Mahāthera, bahwa modaka = m. a globular sweetmeat, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai “[kue] bulat daging manis”. Arti ini diperkuat oleh Pali – English Dictionary terbitan PTS (Pali Text Society) yang disusun oleh T. W. Rhys Davids dan William Stede, yang mengartikannya sebagai “a sort of sweetmeat”, yang diterjemahkan sebagai “sejenis [kue] daging manis”; juga didukung oleh kamus elektronik Pali – Inggris Chattha Sangayana Tipitaka 4.0, bahwa modako adalah “a sort of sweetmeat; ferment”, yang artinya “sejenis [kue] daging manis; memuai (mengembang)”.]
22. Atthaññū netāro manusse sappurise karontā vinetāro
bhavanti.
23. Mātā dhītaraṃ ovadantī sīsaṃ (kepala) cumbitvā
(mencium) bāhuṃ āmasitvā samassāsesi.
24. Vadaññū brāhmaṇo khudāya pīḷente yācake disvā pahūtaṃ
(banyak) bhojanaṃ (makanan) dāpesi.
25. Sārathinā āhaṭe veḷavo gahetvā vaḍḍhakī sālaṃ māpesi.
28.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Ayah dan Ibu pergi dengan adik laki-laki untuk
melihat adik perempuan.
2. Pelaku-pelaku kejahatan tidak akan bahagia dan
berumur panjang.
3. Semoga raja menjadi pemenang-pemenang dengan
rombongan [-nya].
4. Adik laki-laki dari Ibu adalah paman.
5. Musuh-musuh dari saudara-saudara [-ku] mengikat
bendera-bendera di atas pohon-pohon dan bambu-
bambu.
6. Pembangun rumah (gahakārako) memberikan bambu-
bambu kepada cucu-cucu.
7. Adik laki-laki memberikan makanan kepada putri
[saya] dengan sendok.
8. Buddha adalah guru dari dewa-dewa dan manusia-
manusia.
9. Semoga kalian adalah pembicara-pembicara
kebenaran.
10. Suami-suami baik yang baik hati (kāruṇikā) kepada
istri-istri [mereka] seperti dewa-dewa.
11. Semoga orang-orang baik menjadi menteri-menteri
yang kuat untuk memerintah pulau.
12. Raja-raja yang kuat {balino; balavantā (di pelajaran 30)}
adalah pemenang-pemenang.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 28:
28
Kunci Jawaban Latihan 28
28.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Satthā bhikkhūnaṃ Dhammaṃ desento rukkhassa
chāyāya nisinno hoti.
/guru kepada bhikkhu-bhikkhu Dhamma yang sedang
membabarkan [kepunyaan] dari pohon di bawah
naungan telah duduk/
= Guru telah duduk di bawah naungan pohon,
sedang membabarkan Dhamma kepada bhikkhu-
bhikkhu.
2. Puññāni kattāro bhikkhūnaṃ ca tāpasānaṃ ca dānaṃ
denti.
/kebajikan-kebajikan orang-orang yang melakukan
kepada bhikkhu-bhikkhu dan kepada petapa-
petapa derma memberikan/
= Orang-orang yang melakukan kebajikan-kebajikan,
memberikan derma kepada bhikkhu-bhikkhu dan
petapa-petapa.
3. Sace satthā Dhammaṃ deseyya viññātāro bhavissanti.
/jika guru Dhamma akan mengajar orang-orang yang
memahami akan ada/
= Jika guru mengajar Dhamma, akan ada orang-orang
yang memahami.
4. Bhūpati dīpasmiṃ jetā bhavatu.
/raja di pulau pemenang semoga menjadi/
= Semoga raja menjadi pemenang di pulau.
5. Pitā dhītaraṃ ādāya vihāraṃ gantvā satthāraṃ vandāpesi.
/ayah putri setelah membawa wihara setelah pergi
guru menyuruh … agar menghormati/
= Setelah membawa putri [-nya] [dan] pergi [ke]
wihara, ayah menyuruh agar menghormati guru.
6. Viññātāro loke manussānaṃ netāro hontu (bhavantu).
/orang-orang yang memahami di dunia [kepunyaan]
dari orang-orang pemimpin-pemimpin semoga …
menjadi/
= Semoga orang-orang yang memahami [kebenaran]
menjadi pemimpin-pemimpin dari orang-orang di
dunia.
7. Bhātā pitarā saddhiṃ mātuyā pacitaṃ yāguṃ bhuñji.
/saudara (dengan) ayah dengan oleh ibu yang dimasak
bubur makan/
= Saudara memakan bubur yang dimasak oleh ibu
dengan ayah.
8. Bhattā nattārehi saha kīḷantaṃ kapiṃ disvā hasanto aṭṭhāsi
(berdiri).
/suami (dengan) cucu-cucu dengan yang sedang
bermain kera setelah melihat yang sedang tertawa
berdiri/
= Setelah melihat kera yang sedang bermain dengan
cucu-cucu, suami berdiri, sedang tertawa.
9. Setuṃ kattāro veḷavo bandhitvā nadiyā tīre ṭhapesuṃ.
/jembatan orang-orang yang membuat bambu-
bambu setelah mengikat [kepunyaan] dari
sungai di tepi menyimpan/
= Setelah mengikat bambu-bambu, orang-orang yang
membuat jembatan menempatkan [mereka] di tepi
sungai.
10. Sindhuṃ taritvā dīpaṃ gantāro sattūhi hatā honti.
/laut setelah menyeberang pulau orang-orang yang
pergi oleh musuh-musuh dibunuh/
= Setelah menyeberang laut, orang-orang yang pergi
[ke] pulau dibunuh oleh musuh-musuh.
11. Bhariyā bhattu sāṭake rajakena dhovāpesi.
/istri [kepunyaan] dari suami pakaian-pakaian oleh
dobi pria menyuruh agar mencuci/
= Istri menyuruh agar mencuci pakaian-pakaian dari
suami [-nya] oleh dobi pria.
Maksudnya:
= Istri menyuruh dobi pria agar mencuci pakaian-
pakaian suaminya.
12. Netuno kathaṃ sotāro uyyāne nisinnā suriyena pīḷitā
honti.
/[kepunyaan] dari pemimpin pembicaraan (pidato)
pendengar-pendengar di taman telah duduk oleh
matahari yang ditekan (tertekan)/
= Pendengar-pendengar pidato dari pemimpin yang
telah duduk di taman, tertekan oleh matahari.
13. Dātārehi dinnāni vatthāni yācakehi na vikkiṇitabbāni
honti.
/oleh pemberi-pemberi yang diberikan pakaian-
pakaian oleh pengemis-pengemis tidak seyogianya
dijual/
= Pakaian-pakaian yang diberikan oleh pemberi-
pemberi, seyogianya tidak dijual oleh pengemis-
pengemis.
14. Rodantassa nattussa kujjhitvā vanitā taṃ (ia) hatthena
pahari.
/yang sedang menangis kepada cucu setelah marah
wanita ia (dengan) tangan memukul/
= Setelah marah kepada cucu yang sedang menangis,
wanita [itu] memukulnya dengan tangan.
15. Vinetuno ovādaṃ (nasihat) sutvā bandhavo sappurisā
abhaviṃsu (ahesuṃ).
/[kepunyaan] dari orang yang berdisiplin nasihat
setelah mendengar kerabat-kerabat orang-orang
baik menjadi/
= Setelah mendengar nasihat dari orang yang
berdisiplin, kerabat-kerabat menjadi orang-orang
baik.
16. Gehesu ca aṭavīsu ca vasante ākhavo ahayo khādanti.
/di rumah-rumah dan di hutan-hutan dan yang
sedang tinggal tikus-tikus ular-ular makan/
= Ular-ular memakan tikus-tikus yang sedang tinggal
di rumah-rumah dan di hutan-hutan.
17. Nattā mātaraṃ (mātarā; mātaruyā ?) yāguṃ yācanto
bhūmiyaṃ patitvā rodati.
/cucu ibu (dari ibu ?) bubur yang sedang meminta di
tanah setelah jatuh menangis/
= Cucu yang sedang meminta bubur dari ibu,
menangis setelah jatuh di atas tanah.
18. Tumhe bhātarānaṃ ca bhaginīnaṃ ca mā kujjhatha.
/kalian kepada adik-adik laki-laki dan adik-adik
perempuan dan jangan marah/
= Janganlah kalian marah kepada adik-adik laki-laki
dan adik-adik perempuan.
19. Dīpaṃ gantārehi nāvāya sindhu taritabbo hoti.
/pulau dari orang-orang yang pergi (dengan) kapal
laut harus diseberangi /
= Laut harus diseberangi dengan kapal oleh
orang-orang yang pergi [ke] pulau.
20. Pubbakā (kuno) isayo mantānaṃ (dari mantra-mantra)
kattāro ca mantānaṃ pavattāro (pengucap-pengucap) ca
abhaviṃsu (ahesuṃ).
/kuno peramal-peramal [kepunyaan] dari mantra-
mantra pembuat-pembuat dan [kepunyaan] dari
mantra-mantra pengucap-pengucap dan adalah/
= Peramal-peramal kuno adalah pembuat-pembuat
dari mantra-mantra dan pengucap-pengucap dari
mantra-mantra.
21. Mattaññū dātāro nattārānaṃ thokaṃ thokaṃ modake
(kue bulat daging manis) dadiṃsu (adaṃsu).
/yang madya pemberi-pemberi kepada cucu-cucu
sedikit kue bulat daging manis memberikan/
= Pemberi-pemberi yang madya memberikan sedikit
kue bulat daging manis kepada cucu-cucu.
22. Atthaññū netāro manusse sappurise karontā vinetāro
bhavanti.
/yang baik hati pemimpin-pemimpin orang-orang
orang-orang yang baik yang sedang membuat orang-
orang berdisiplin adalah/
= Pemimpin-pemimpin yang baik hati adalah orang-
orang berdisiplin yang sedang membuat orang-
orang [menjadi] orang-orang baik.
23. Mātā dhītaraṃ ovadantī sīsaṃ (kepala) cumbitvā
(mencium) bāhuṃ āmasitvā samassāsesi.
/ibu putri yang sedang menasihati kepala setelah
mencium lengan setelah membelai menghibur/
= Ibu yang sedang menasihati putri, menghibur
setelah mencium kepala [dan] membelai lengan
[-nya].
24. Vadaññū brāhmaṇo khudāya pīḷente yācake disvā
pahūtaṃ (banyak) bhojanaṃ (makanan) dāpesi.
/filantropis brahmana oleh kelaparan yang sedang
ditekan pengemis-pengemis setelah melihat banyak
makanan menyuruh agar memberikan/
= Setelah melihat pengemis-pengemis yang sedang
ditekan oleh kelaparan, brahmana filantropis
menyuruh agar memberikan banyak makanan.
25. Sārathinā āhaṭe veḷavo gahetvā vaḍḍhakī sālaṃ māpesi.
/oleh sais kereta yang dibawa bambu-bambu setelah
membawa tukang kayu aula menyuruh agar
membangun/
= Setelah membawa bambu-bambu yang dibawa oleh
sais kereta, tukang kayu menyuruh agar
membangun aula.
28.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Ayah dan ibu pergi dengan adik laki-laki untuk
melihat adik perempuan.
/ pitā ca mātā ca gamiṃsu saha bhātarā passituṃ
bhaginiṃ/
= Pitā ca mātā ca bhātarā saha bhaginiṃ passituṃ
gamiṃsu.
2. Pelaku-pelaku kejahatan tidak akan bahagia dan
berumur panjang.
/pāpakārino na bhavissanti sukhino dīghajīvino/
= Pāpakārino na sukhino dīghajīvino bhavissanti.
3. Semoga raja menjadi pemenang-pemenang dengan
rombongan [-nya].
/bhūpati bhavantu jetāro saha parisāya /
= Bhūpati parisāya saha jetāro bhavantu.
4. Adik laki-laki dari ibu adalah paman.
/bhātā mātu (mātuyā; mātāya) hoti mātulo/
= Mātāya bhātā mātulo hoti.
5. Musuh-musuh dari saudara-saudara [-ku] mengikat
bendera-bendera di atas pohon-pohon dan bambu-
bambu.
/arayo (sattavo) bhātūnaṃ bandhiṃsu ketavo rukkhesu
(tarūsu) ca veḷūsu ca/
= Bhātūnaṃ sattavo tarūsu ca veḷūsu ca ketavo bandhiṃsu.
6. Pembangun rumah (gahakārako) memberikan bambu-
bambu kepada cucu-cucu.
/gahakārako dadi (adāsi) veḷavo nattārānaṃ (nattūnaṃ)/
= Gahakārako nattūnaṃ veḷavo dadi (adāsi).
7. Adik laki-laki memberikan makanan kepada putri
[saya] dengan sendok.
/bhātā dadi (adāsi) bhojanaṃ dhītu (dhītuyā; dhītāya;
duhitu; duhituyā; duhitāya) kaṭacchunā/
= Bhātā kaṭacchunā duhituyā bhojanaṃ dadi.
8. Buddha adalah guru dari dewa-dewa dan manusia-
manusia.
/Buddho hoti garu (satthā) devānaṃ ca manussānaṃ ca/
= Buddho devānaṃ ca manussānaṃ ca satthā hoti.
9. Semoga kalian adalah pembicara-pembicara
kebenaran.
/tumhe bhavatha vattāro saccaṃ/
= Tumhe saccaṃ vattāro bhavatha.
10. Suami-suami baik yang baik hati (kāruṇikā) kepada
istri-istri [mereka] seperti dewa-dewa.
/bhattāro sappurisā kāruṇikā honti bhariyānaṃ viya devā/
= Sappurisā bhattāro devā viya bhariyānaṃ kāruṇikā honti.
11. Semoga orang-orang baik menjadi menteri-menteri
yang kuat untuk memerintah pulau.
/sappurisā bhavantu amaccā (mantino) balino pāletuṃ
dīpaṃ/
= Sappurisā dīpaṃ pāletuṃ balino amaccā bhavantu.
12. Raja-raja yang kuat adalah pemenang-pemenang.
/bhūpatayo balino bhaviṃsu jetāro/
= Balino bhūpatayo jetāro bhaviṃsu.
[N.b.: balino; balavantā = yang kuat (ada di
pelajaran 30).]
Selesai sudah Pemaparan Pelajaran 28 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 29 beserta Soal-soal Latihannya:
29
Pelajaran 29
29.1 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Netral yang
Berakhir dengan Huruf –i
aṭṭhi = tulang; biji
Tunggal: Jamak:
Nom. aṭṭhi aṭṭhī; aṭṭhīni
Vok. aṭṭhi aṭṭhī; aṭṭhīni
Akus. aṭṭhiṃ aṭṭhī; aṭṭhīni
Inst. aṭṭhinā aṭṭhīhi (aṭṭhībhi)
Abla. aṭṭhinā aṭṭhīhi (aṭṭhībhi)
Dat. aṭṭhino; aṭṭhissa aṭṭhīnaṃ
Gen. aṭṭhino; aṭṭhissa aṭṭhīnaṃ
Lok. aṭṭhini; aṭṭhimhi; aṭṭhismiṃ aṭṭhīsu
N.b.: Deklinasi ini sama dengan deklinasi aggi, kecuali
dalam kasus nominatif, vokatif, dan akusatif.
29.2 Nomina-nomina Netral yang Berakhir dengan
Huruf –i
vāri = air
akkhi = mata
sappi = gi (mentega cair)
dadhi = dadih susu
acci = nyala api
satthi = paha
29.3 Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Netral
yang Berakhir dengan Huruf -u
cakkhu = mata
Tunggal: Jamak:
Nom. cakkhu cakkhū; cakkhūni
Vok. cakkhu cakkhū; cakkhūni
Akus. cakkhuṃ cakkhū; cakkhūni
Selebihnya sama dengan deklinasi garu, [yakni:
Inst. cakkhunā cakkhūhi (cakkhūbhi)
Abla. cakkhunā cakkhūhi (cakkhūbhi)
Dat. cakkhuno; cakkhussa cakkhūnaṃ
Gen. cakkhuno; cakkhussa cakkhūnaṃ
Lok. cakkhumhi; cakkhusmiṃ cakkhūsu]
29.4 Nomina-nomina Netral yang Berakhir dengan
Huruf –u
dhanu = busur
madhu = madu
assu = air mata
jāṇu; jaṇṇu = lutut
dāru = kayu bakar
ambu = air
vasu = kekayaan
vatthu = tanah; landasan; lokasi; tanah milik
29.5 Kosakata – Verba-verba
anukampati = merasa kasihan
vāceti = mengajar
sammisseti = mencampur
pabbajati = meninggalkan keduniawian;
menjadi pabbajita (ditahbiskan
sebagai seorang bhikkhu/orang yang
telah meninggalkan kehidupan
berumah tangga); memperoleh
penahbisan
vippakirati = menaburkan; berserakan
(pp. vippakiṇṇa)
parājeti = menaklukkan
anugacchati = mengikuti
pattheti = menginginkan; berharap
samijjhati = memenuhi; berhasil
pavatteti = menggerakkan; memulai
(assūni) pavatteti = mencucurkan air mata
vibhajati = membagi; membagikan;
mendistribusikan; menganalisis
29.6 Latihan 29
29.6.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Gehaṃ pavisantaṃ ahiṃ disvā kaññā bhāyitvā assūni
pavattentī rodituṃ ārabhi.
2. Dīpinā hatāya gāviyā aṭṭhīni bhūmiyaṃ vippakiṇṇāni
honti.
3. Nadiyā vārinā vatthāni dhovanto pitā nahāpetuṃ (untuk
mandi) puttaṃ pakkosi.
4. Tvaṃ sappinā ca madhunā ca sammissetvā odanaṃ
bhuñjissasi.
5. Mayaṃ khīramhā dadhiṃ labhāma.
6. Bhikkhu dīpassa acciṃ olokento aniccasaññaṃ (persepsi
dari ketidakkekalan) vaḍḍhento (yang sedang
mengembangkan) nisīdi.
7. Pāpakāri luddako dhanuṃ ca sare ca ādāya aṭaviṃ
paviṭṭho.
8. Sattu amaccassa satthiṃ asīnā paharitvā aṭṭhiṃ chindi.
9. Ahaṃ sappinā pacitaṃ odanaṃ madhunā bhuñjituṃ na
icchāmi.
10. Nattā hatthehi ca jaṇṇūhi ca gacchantaṃ yācakaṃ disvā
anukampamāno bhojanaṃ ca vatthaṃ ca dāpesi.
11. Dārūni saṃharantiyo itthiyo aṭaviyaṃ āhiṇḍantī gāyiṃsu.
12. Ambumhi jātāni (telah tumbuh) padumāni na
ambunā upalittāni (dikotori; tercemar) honti.
13. Manussā nānākammāni (berbagai pekerjaan) katvā
vasuṃ saṃharitvā puttadāre (anak-anak dan istri-istri)
posetuṃ ussahanti.
14. Bhattā mātuyā akkhīsu assūni disvā bhariyāya kujjhi.
15. Pitā khettavatthūni puttānaṃ ca nattārānaṃ ca vibhajitvā
vihāraṃ gantvā pabbaji.
16. Pakkhīhi khāditānaṃ phalānaṃ aṭṭhīni rukkhamūle
patitāni honti.
17. Ācariyo sissānaṃ (siswa-siswa) sippaṃ (keterampilan)
vācento te anukampamāno dhammena jīvituṃ anusāsi.
18. Bodhisatto samaṇo māraṃ (yang jahat) parājetvā
Buddho bhavi (ahosi).
19. Buddhaṃ passitvā dhammaṃ sotuṃ patthentā narā
dhammaṃ carituṃ vāyamanti.
20. Sace sappurisānaṃ sabbā patthanā (feminin: harapan-
harapan) samijjheyyuṃ manussā loke sukhaṃ vindeyyuṃ.
21. Vyādhinā pīḷitā mātā assūni pavattentī dhītuyā gehaṃ
āgantvā mañce sayitvā yāguṃ yāci.
22. Mātaraṃ (mātu; mātuyā; mātāya ?) anukampamānā
dhītā khippaṃ (dengan segera) yāguṃ paṭiyādetvā
mātuyā mukhaṃ (wajah) dhovitvā yāguṃ pāyesi
(memberikan minuman).
23. Pitarā puṭṭhaṃ pañhaṃ bhattā sammā (dengan tepat)
vibhajitvā upamāya (dengan perumpamaan) atthaṃ
(arti) vyākari (vyākāsi).
24. Luddako aṭaviyā bhūmiyaṃ dhaññaṃ vippakiritvā mige
palobhetvā (setelah menjerat) māretuṃ ussahi.
25. Dhaññaṃ khādantā migā āgacchantaṃ luddakaṃ disvā
vegena (dengan cepat) dhāviṃsu.
29.6.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Ia melihat tulang-tulang dari hewan-hewan yang
dibunuh oleh macan tutul di hutan.
2. Kalian akan mandi di air sungai.
3. Ada air mata di [kedua] mata putri yang adalah
wanita muda.
4. Petani menjual gi dan dadih susu kepada pedagang-
pedagang.
5. Nyala-nyala api dari lampu-lampu menari oleh angin
(vātena).
6. Ada eksem di [kedua] kaki musuh.
7. Lebah (bhamaro/madhukaro) yang sedang
mengumpulkan madu dari bunga-bunga tidak
mengganggu bunga-bunga [itu].
8. Wanita yang sedang membawa kayu-kayu bakar dari
hutan jatuh [ke] sungai.
9. Setelah menanam pohon-pohon di ladang-ladang
dan di taman-taman, orang-orang berusaha untuk
mengumpulkan kekayaan.
10. Suami membawa batu permata untuk istri dari kota.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 29:
29
Kunci Jawaban Latihan 29
29.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Gehaṃ pavisantaṃ ahiṃ disvā kaññā bhāyitvā assūni
pavattentī rodituṃ ārabhi.
/rumah yang sedang memasuki ular setelah melihat
anak perempuan setelah menjadi takut air mata
yang sedang mencucurkan untuk menangis
mulai/
= Setelah melihat ular yang sedang memasuki rumah
[dan] menjadi takut, anak perempuan yang sedang
mencucurkan air mata, mulai untuk menangis.
2. Dīpinā hatāya gāviyā aṭṭhīni bhūmiyaṃ vippakiṇṇāni
honti.
/oleh macan tutul yang dibunuh [kepunyaan] dari
sapi betina tulang-tulang di tanah telah berserakan/
= Tulang-tulang dari sapi betina yang dibunuh oleh
macan tutul, telah berserakan di tanah.
3. Nadiyā vārinā vatthāni dhovanto pitā nahāpetuṃ (untuk
mandi) puttaṃ pakkosi.
/di sungai dengan air pakaian-pakaian yang sedang
mencuci ayah untuk mandi putra memanggil/
= Ayah yang sedang mencuci pakaian-pakaian dengan
air di sungai, memanggil putra untuk mandi.
4. Tvaṃ sappinā ca madhunā ca sammissetvā odanaṃ
bhuñjissasi.
/anda (dengan) gi dan (dengan) madu setelah
mencampur nasi akan makan/
= Setelah mencampur dengan gi (mentega cair) dan madu,
Anda akan makan nasi.
= Anda akan makan nasi setelah mencampur dengan
gi (mentega cair) dan madu.
5. Mayaṃ khīramhā dadhiṃ labhāma.
/kami dari susu dadih memperoleh/
= Kami memperoleh dadih dari susu.
6. Bhikkhu dīpassa acciṃ olokento aniccasaññaṃ (persepsi
dari ketidakkekalan) vaḍḍhento (yang sedang
mengembangkan) nisīdi.
/bhikkhu [kepunyaan] dari lampu nyala api yang
sedang melihat (mengamati) persepsi dari
ketidakkekalan yang sedang mengembangkan
duduk/
= Bhikkhu yang sedang mengamati nyala api dari
lampu [itu] duduk, sedang mengembangkan
persepsi dari ketidakkekalan.
7. Pāpakāri luddako dhanuṃ ca sare ca ādāya aṭaviṃ
paviṭṭho.
/pelaku kejahatan pemburu busur dan anak-anak
panah setelah membawa hutan telah masuk/
= Setelah membawa busur dan anak-anak panah,
pemburu yang jahat telah masuk [ke] hutan.
8. Sattu amaccassa satthiṃ asīnā paharitvā aṭṭhiṃ chindi.
/musuh [kepunyaan] dari menteri paha (dengan)
pedang setelah memukul tulang menghancurkan/
= Setelah memukul paha menteri dengan pedang,
musuh menghancurkan tulang [-nya].
9. Ahaṃ sappinā pacitaṃ odanaṃ madhunā bhuñjituṃ na
icchāmi.
/saya (dengan) gi yang dimasak nasi (dengan) madu
untuk memakan tidak suka/
= Saya tidak suka untuk memakan dengan madu, nasi
yang dimasak dengan gi (mentega cair).
Maksudnya:
= Saya tidak suka memakan nasi yang dimasak dengan
gi (mentega cair) dan madu.
10. Nattā hatthehi ca jaṇṇūhi ca gacchantaṃ yācakaṃ disvā
anukampamāno bhojanaṃ ca vatthaṃ ca dāpesi.
/cucu (dengan kedua) tangan dan (dengan kedua)
lutut dan yang sedang pergi pengemis setelah
melihat yang sedang merasa kasihan makanan dan
pakaian dan meminta agar memberikan/
= Setelah melihat pengemis yang sedang pergi dengan
[kedua] tangan dan [kedua] lutut, cucu yang sedang
merasa kasihan, meminta agar memberikan
makanan dan pakaian.
11. Dārūni saṃharantiyo itthiyo aṭaviyaṃ āhiṇḍantī gāyiṃsu.
/kayu-kayu bakar yang sedang mengumpulkan
wanita-wanita di hutan yang sedang berkeliaran
bernyanyi/
= Wanita-wanita yang sedang berkeliaran di hutan
[dan] mengumpulkan kayu-kayu bakar, bernyanyi.
12. Ambumhi jātāni (telah tumbuh) padumāni na
ambunā upalittāni (dikotori; tercemar) honti.
/di air telah tumbuh bunga-bunga teratai tidak
(dengan) air tercemar/
= Bunga-bunga teratai yang telah tumbuh di air, tidak
tercemar dengan air.
13. Manussā nānākammāni (berbagai pekerjaan) katvā
vasuṃ saṃharitvā puttadāre (anak-anak dan istri-istri)
posetuṃ ussahanti.
/orang-orang berbagai pekerjaan setelah melakukan
kekayaan setelah mengumpulkan anak-anak dan
istri untuk menghidupi berusaha/
= Setelah melakukan berbagai pekerjaan [dan]
mengumpulkan kekayaan, orang-orang berusaha
untuk menghidupi anak-anak dan istri-istri.
14. Bhattā mātuyā akkhīsu assūni disvā bhariyāya kujjhi.
/suami [kepunyaan] dari Ibu di [kedua] mata air mata
setelah melihat kepada istri marah/
= Setelah melihat air mata di [kedua] mata Ibu, suami
marah kepada istri.
15. Pitā khettavatthūni puttānaṃ ca nattārānaṃ ca
vibhajitvā vihāraṃ gantvā pabbaji.
/ayah ladang-ladang dan tanah-tanah milik kepada
putra-putra dan cucu-cucu dan membagikan wihara
setelah pergi menjadi pabbajita/
= Setelah membagikan ladang-ladang dan tanah-tanah
kepada putra-putra dan cucu-cucu, Ayah menjadi
pabbajita setelah pergi [ke] wihara.
16. Pakkhīhi khāditānaṃ phalānaṃ aṭṭhīni rukkhamūle
patitāni honti.
/oleh burung-burung yang dimakan [kepunyaan] dari
buah-buahan biji-biji di kaki pohon telah jatuh/
= Biji-biji dari buah-buahan yang dimakan oleh
burung-burung, telah jatuh di kaki pohon.
17. Ācariyo sissānaṃ (siswa-siswa) sippaṃ (keterampilan)
vācento te anukampamāno dhammena jīvituṃ anusāsi.
/guru kepada siswa-siswa keterampilan yang sedang
mengajar mereka yang sedang merasa kasihan
(dengan) Dhamma untuk hidup menasihati.
= Guru yang sedang mengajar keterampilan kepada
siswa-siswa [dan] merasa kasihan kepada mereka,
menasihati untuk hidup dengan Dhamma
(kebenaran).
18. Bodhisatto samaṇo māraṃ (yang jahat) parājetvā
Buddho bhavi (ahosi).
/Bodhisatta petapa Māra yang jahat setelah
menaklukkan Buddha menjadi/
= Setelah menaklukkan Māra yang jahat, petapa
Bodhisatta menjadi Buddha.
19. Buddhaṃ passitvā dhammaṃ sotuṃ patthentā narā
dhammaṃ carituṃ vāyamanti.
/Buddha setelah melihat Dhamma untuk mendengar
yang sedang berharap orang-orang Dhamma untuk
menjalankan berusaha/
= Setelah melihat Buddha, orang-orang yang sedang
berharap untuk mendengar Dhamma, berusaha
untuk menjalankan Dhamma (kebenaran).
20. Sace sappurisānaṃ sabbā patthanā (feminin: harapan-
harapan) samijjheyyuṃ manussā loke sukhaṃ vindeyyuṃ.
/jika [kepunyaan] dari orang-orang baik semua
harapan-harapan memenuhi (terpenuhi) orang-
orang di dunia kebahagiaan akan merasakan/
= Jika semua harapan dari orang-orang baik terpenuhi,
orang-orang akan merasakan kebahagiaan di dunia.
21. Vyādhinā pīḷitā mātā assūni pavattentī dhītuyā gehaṃ
āgantvā mañce sayitvā yāguṃ yāci.
/oleh penyakit yang ditekan ibu yang sedang
mencucurkan air mata [kepunyaan] dari putri rumah
setelah datang di ranjang setelah berbaring bubur
meminta/
= Setelah datang [ke] rumah putri [dan] berbaring di
ranjang, Ibu yang ditekan oleh penyakit, yang
sedang mencucurkan air mata, meminta bubur.
22. Mātaraṃ (mātu; mātuyā; mātāya ?) anukampamānā
dhītā khippaṃ (dengan segera) yāguṃ paṭiyādetvā
mātuyā mukhaṃ (wajah) dhovitvā yāguṃ pāyesi
(memberikan minuman).
/ibu (kepada ibu ?) yang sedang merasa kasihan putri
dengan segera bubur setelah menyiapkan
[kepunyaan] dari ibu wajah setelah mencuci
bubur memberikan minuman/
= Putri yang sedang merasa kasihan kepada Ibu,
setelah menyiapkan bubur dengan segera [dan]
mencuci wajah Ibu, memberikan minuman bubur.
23. Pitarā puṭṭhaṃ pañhaṃ bhattā sammā (dengan tepat)
vibhajitvā upamāya (dengan perumpamaan) atthaṃ
(arti) vyākari (vyākāsi).
/oleh ayah yang ditanya pertanyaan suami dengan
tepat setelah menganalisis dengan perumpamaan
arti menjelaskan/
= Setelah menganalisis dengan tepat pertanyaan yang
ditanya oleh Ayah, suami menjelaskan arti [itu]
dengan perumpamaan.
24. Luddako aṭaviyā bhūmiyaṃ dhaññaṃ vippakiritvā mige
palobhetvā (setelah menjerat) māretuṃ ussahi.
/pemburu di hutan di tanah jagung setelah
menyebarkan rusa-rusa setelah menjerat untuk
membunuh berusaha/
= Setelah menyebarkan jagung di atas tanah di hutan
[dan] menjerat rusa-rusa, pemburu berusaha untuk
membunuh [mereka].
25. Dhaññaṃ khādantā migā āgacchantaṃ luddakaṃ disvā
vegena (dengan cepat) dhāviṃsu.
/jagung yang sedang memakan rusa-rusa yang sedang
datang pemburu setelah melihat dengan cepat
berlari/
= Setelah melihat pemburu yang sedang datang, rusa-
rusa yang sedang memakan jagung, berlari dengan
cepat.
29.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Ia melihat tulang-tulang dari hewan-hewan yang
dibunuh oleh macan tutul di hutan.
/so passi aṭṭhī (aṭṭhīni) pasūnaṃ hatānaṃ dīpinā vane
(vanamhi; vanasmiṃ; araññe; araññamhi; araññasmiṃ;
aṭaviyā; aṭaviyaṃ)/
= So aṭaviyā dīpinā hatānaṃ pasūnaṃ aṭṭhīni passi.
2. Kalian akan mandi di air sungai.
/tumhe nahāyissatha vārini (vārimhi; vārismiṃ) nadiyā/
= Tumhe nadiyā vārismiṃ nahāyissatha.
3. Ada air mata di [kedua] mata putri yang adalah
wanita muda.
/santi assūni akkhīsu (cakkhūsu) dhītu (dhītuyā; dhītāya)
taruṇiyā/
= Assūni taruṇiyā dhītāya cakkhūsu santi.
= Taruṇiyā dhītāya cakkhūsu assūni santi.
4. Petani menjual gi dan dadih susu kepada pedagang-
pedagang.
/kassako vikkiṇāti sappiṃ ca dadhiṃ ca vāṇijānaṃ/
= Kassako vāṇijānaṃ sappiṃ ca dadhiṃ ca vikkiṇāti.
5. Nyala-nyala api dari lampu-lampu menari oleh angin
(vātena).
/accī (accīni) dīpānaṃ nacciṃsu vātena/
= Dīpānaṃ accīni vātena nacciṃsu.
6. Ada eksem di [kedua] kaki musuh.
/atthi daddu pādesu arino (arissa; sattuno; sattussa)/
= Sattuno pādesu daddu atthi.
7. Lebah (bhamaro/madhukaro) yang sedang
mengumpulkan madu dari bunga-bunga tidak
mengganggu bunga-bunga [itu].
/bhamaro (madhukaro) saṃharati (saṃharanto ?) madhuṃ
pupphehi (kusumehi) na viheṭhento (viheṭheti ?)
pupphāni (kusumāni)/
= Pupphehi madhuṃ saṃharanto madhukaro pupphāni
na viheṭheti.
8. Wanita yang sedang membawa kayu-kayu bakar dari
hutan, jatuh [ke] sungai.
/vanitā āharantā (āharamānā) dārū (dārūni) aṭaviyā pati
nadiṃ/
= Aṭaviyā dārūni āharamānā vanitā nadiṃ pati.
= Vanitā aṭaviyā dārūni āharamānā nadiṃ pati.
9. Setelah menanam pohon-pohon di ladang-ladang
dan di taman-taman, orang-orang berusaha untuk
mengumpulkan kekayaan.
/ropetvā rukkhe khettesu ca uyyānesu ca narā (purisā;
manussā) ussahanti saṃharituṃ dhanaṃ (vasuṃ)/
= Khettesu ca uyyānesu ca rukkhe ropetvā manussā
dhanaṃ saṃharituṃ ussahanti.
10. Suami membawa batu permata untuk istri dari kota.
/pati (sāmī) āhari maṇiṃ bhariyāya nagarā (nagaramhā;
nagarasmā)/
= Sāmī nagarasmā bhariyāya maṇiṃ āhari.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 29 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
30
Pelajaran 30
30.1 Deklinasi (Penasrifan) Adjektiva-adjektiva (Kata-
kata Sifat) yang Berakhiran –vantu dan -
mantu
Adjektiva-adjektiva atributif yang berakhiran –vantu dan –mantu bisa dideklinasikan dalam semua ketiga gender. [Adjektiva-adjektiva atributif ini] selaras dengan nomina-nomina yang dijelaskan dalam gender, jumlah, dan kasus.
30.1.1 Gender Maskulin
guṇavantu = baik
Tunggal: Jamak:
Nom. guṇavā; guṇavanto guṇavanto, guṇavantā
Vok. guṇavā; guṇava; guṇavanta guṇavanto, guṇavantā
Akus. guṇavantaṃ guṇavanto, guṇavante
Inst. guṇavatā; guṇavantena guṇavantehi
(guṇavantebhi)
Abla. guṇavatā; guṇavantamhā; guṇavantehi
guṇavantasmā (guṇavantebhi)
Dat. guṇavato; guṇavantassa guṇavataṃ; guṇavantānaṃ
Gen. guṇavato; guṇavantassa guṇavataṃ; guṇavantānaṃ
Lok. guṇavati; guṇavante; guṇavantesu
guṇavantamhi;
guṇavantasmiṃ
Perhatikan persamaan-persamaan dari deklinasi ini dengan deklinasi dari present participle gender maskulin yang berakhiran -nta. Adjektiva-adjektiva yang berakhiran –mantu dideklinasikan seperti cakkhumā, cakkhumanto, dsb.
30.1.2 Gender Netral
ojavantu = yang bergizi; lezat
Tunggal Jamak
Nom. ojavantaṃ ojavantāni
Akus. ojavantaṃ ojavantāni
Selebihnya sama dengan deklinasi adjektiva-adjektiva maskulin yang berakhiran –vantu dan –mantu.
30.1.3 Gender Feminin
Guṇavatī/guṇavantī dan cakkhumatī/ cakkhumantī adalah bentuk-bentuk feminin dari adjektiva-adjektiva yang berakhiran –vantu dan –mantu. [Adjektiva-adjektiva feminin ini] dideklinasikan seperti kumārī, yakni nomina-nomina feminin yang berakhir dengan huruf –ī.
30.2 Adjektiva-adjektiva yang Berakhiran –vantu
dan –mantu
dhanavantu = kaya
Bhagavantu = Yang Terberkahi; Buddha
yasavantu = terkenal
kulavantu = dari keluarga baik-baik
sotavantu = penuh perhatian; yang mendengarkan
sīlavantu = yang bersila (bermoralitas)
saddhāvantu = yang berkeyakinan
satimantu = yang berkesadaran
cakkhumantu = yang mempunyai mata
balavantu = kuat
paññavantu = bijaksana
puññavantu = yang beruntung; berkebajikan
phalavantu = yang berbuah banyak
himavantu = (pegunungan) Himalaya; bersalju
vaṇṇavantu = yang berwarna-warni
bhānumantu = (matahari) yang bersinar
buddhimantu = pintar
bandhumantu = yang mempunyai kerabat-kerabat
30.3 Latihan 30
30.3.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Balavantehi bhūpatīhi arayo parājitā honti.
2. Mayaṃ cakkhūhi bhānumantassa suriyassa rasmiyo
oloketuṃ na sakkoma.
3. Bhikkhavo Bhagavatā desitaṃ Dhammaṃ sutvā satimantā
bhavituṃ vāyamiṃsu.
4. Sīlavantā upāsakā Bhagavantaṃ vanditvā Dhammaṃ
sutvā satimantā bhavituṃ vāyamiṃsu.
5. Paññavantehi icchitaṃ patthitaṃ samijjhissati.
6. Kulavato bhātā Bhagavatā saha mantento bhūmiyaṃ
pattharitāya kilañjāyaṃ (di atas tikar) nisinno ahosi.
7. Phalavantesu tarūsu nisinnā pakkhino phalāni khāditvā
aṭṭhīni bhūmiyaṃ pātesuṃ.
8. Himavati bahū (banyak) pasavo ca pakkhī ca uragā (ular-
ular) ca vasanti.
9. Sīlavantā Dhammaṃ sutvā cakkhumantā bhavituṃ
ussahissanti.
10. Guṇavato bandhu sīlavatiṃ pañhaṃ pucchi.
11. Guṇavatī yuvati sīlaṃ rakkhantī mātaraṃ posesi.
12. Yasavatiyā bandhavo balavanto pabhuno abhaviṃsu.
13. Dhanavantassa sappurisassa bhariyā puññavatī ahosi.
14. Sīlavantesu (Sīlavantehi saha ?) vasantā asappurisā pi
guṇavantā bhaveyyuṃ.
15. Sīlavatiyo mātaro putte guṇavante kātuṃ ussahanti.
16. Buddhimā puriso pāpaṃ karonte putte anusāsituṃ
paññavantaṃ bhikkhuṃ pakkosi (nimantesi ?).
17. Kulavato nattā sīlavatā bhikkhunā Dhammaṃ sutvā
pasīditvā gehaṃ pahāya bhikkhūsu pabbaji.
18. Balavantā pabhuno guṇavanto bhavantu.
19. Dhanavantā balavantā kadāci karahaci (jarang)
guṇavantā bhavanti.
20. Himavantasmā āgato paññavā isi sīlavatiyā mātuyā
uyyāne atithi ahosi.
21. Dubbalaṃ (lemah) sīlavatiṃ itthiṃ disvā anukampamānā
dhanavatī taṃ (ia) posesi.
22. Himavati phalavantā taravo na chinditabbā honti.
23. Dhammassa viññātāro yasavantā bhavituṃ na
ussahanti.
24. Bandhumā balavā hoti, dhanavā bandhumā hoti.
25. Sīlavatī rājinī guṇavatīhi itthīhi saddhiṃ sālāyaṃ nisīditvā
yasavatiyā kaññāya kathaṃ suṇi.
26. Guṇavā puriso rukkhamhā ojavantāni phalāni ocinitvā
vihāre vasantānaṃ sīlavantānaṃ bhikkhūnaṃ vibhaji.
27. Balavatiyā rājiniyā amaccā Dhammena dīpe manusse
pālesuṃ.
28. Yasavantīnaṃ nārīnaṃ dhītaro pi yasavantiyo
bhavissanti.
29. Paññavantiyā yuvatiyā puṭṭho dhanavā pañhaṃ
vyākātuṃ asakkonto sabhāyaṃ nisīdi.
30. Bhānumā suriyo manussānaṃ ālokaṃ deti.
30.3.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Resi-resi yang sedang tinggal di Pegunungan
Himalaya terkadang (kadāci) datang [ke] kota-kota.
2. Bhikkhu-bhikkhu yang berkesadaran membabarkan
Dhamma kepada upasaka-upasaka yang bijaksana.
3. Teman-teman dan kerabat-kerabat dari orang-orang
yang berkebajikan adalah orang-orang yang baik.
4. Pedagang-pedagang kaya yang sedang menjual
barang-barang, pergi dari dusun [ke] dusun.
5. Wanita muda yang baik [itu] adalah istri dari guru
yang kaya [itu].
6. Bhikkhu yang bijaksana [itu] menjelaskan pertanyaan
yang ditanya oleh orang penting yang kuat [itu].
7. Ada kalungan-kalungan bunga di tangan anak
perempuan yang baik [itu].
8. Orang-orang yang kaya adalah orang-orang yang
terkenal, orang-orang yang bijaksana adalah
orang-orang yang baik.
9. Janganlah kalian menghindari orang-orang yang baik
dan bijaksana.
10. Bhagawan berada di pulau terkenal yang diperintah
oleh raja yang kuat.
11. Jika bhikkhu yang bersila (bermoralitas) tinggal di
dusun, orang-orang akan menjadi baik.
12. Semoga orang-orang dari keluarga-keluarga baik-baik
menjadi orang-orang yang baik dan bijaksana.
13. Orang-orang akan mengikuti orang-orang kaya
dan kuat.
14. Raja yang terkenal menaklukkan musuh yang kuat
yang mempunyai kerabat-kerabat.
15. Orang-orang yang mempunyai mata melihat matahari
yang bersinar.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 30:
30
Kunci Jawaban Latihan 30
30.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Balavantehi bhūpatīhi arayo parājitā honti.
/(oleh) yang kuat oleh raja-raja musuh-musuh
ditaklukkan/
= Musuh-musuh ditaklukkan oleh raja-raja yang kuat.
2. Mayaṃ cakkhūhi bhānumantassa suriyassa rasmiyo
oloketuṃ na sakkoma.
/kami (dengan kedua) mata yang bersinar
[kepunyaan] dari matahari sinar-sinar untuk melihat
tidak sanggup/
= Kami tidak sanggup untuk melihat sinar-sinar
dari matahari yang bersinar dengan [kedua] mata.
3. Bhikkhavo Bhagavatā desitaṃ Dhammaṃ sutvā satimantā
bhavituṃ vāyamiṃsu.
/bhikkhu-bhikkhu oleh Bhagawan yang diajarkan
Dhamma setelah mendengar yang berkesadaran
untuk menjadi berusaha/
= Bhikkhu-bhikkhu berusaha untuk menjadi yang
berkesadaran setelah mendengar Dhamma yang
diajarkan oleh Bhagawan.
4. Sīlavantā upāsakā Bhagavantaṃ vanditvā Dhammaṃ
sutvā satimantā bhavituṃ vāyamiṃsu.
/yang bersila (bermoralitas) upasaka-upasaka
Bhagawan setelah menghormati Dhamma
setelah mendengar yang berkesadaran untuk
menjadi berusaha/
= Setelah menghormati Bhagawan [dan] mendengar
Dhamma, upasaka-upasaka yang bersila, berusaha
untuk menjadi yang berkesadaran.
5. Paññavantehi icchitaṃ patthitaṃ samijjhissati.
/oleh yang bijaksana yang diinginkan yang
diharapkan akan terpenuhi/
= Yang diinginkan [dan] yang diharapkan oleh
yang bijaksana akan terpenuhi.
6. Kulavato bhātā Bhagavatā saha mantento bhūmiyaṃ
pattharitāya kilañjāyaṃ (di atas tikar) nisinno ahosi.
/[kepunyaan] dari keluarga baik-baik saudara
(dengan) Bhagawan dengan yang sedang berdiskusi
di atas tanah yang dibentangkan di atas tikar telah
duduk/
= Saudara dari keluarga baik-baik telah duduk di atas
tikar yang dibentangkan di atas tanah, sedang
berdiskusi dengan Bhagawan.
7. Phalavantesu tarūsu nisinnā pakkhino phalāni khāditvā
aṭṭhīni bhūmiyaṃ pātesuṃ.
/yang berbuah banyak di atas pohon-pohon telah
duduk (bertengger) burung-burung buah-buahan
setelah memakan biji-biji di atas tanah
menjatuhkan/
= Burung-burung yang telah bertengger di atas
pohon-pohon yang berbuah banyak, setelah
memakan buah-buahan, menjatuhkan biji-biji di atas
tanah.
8. Himavati bahū (banyak) pasavo ca pakkhī ca uragā
(ular-ular) ca vasanti.
/di Pegunungan Himalaya banyak hewan-hewan dan
burung-burung dan ular-ular dan tinggal/
= Banyak hewan-hewan, burung-burung, dan ular-ular
tinggal di Pegunungan Himalaya.
9. Sīlavantā Dhammaṃ sutvā cakkhumantā bhavituṃ
ussahissanti.
/orang-orang yang bersila (bermoralitas) Dhamma
setelah mendengar orang-orang yang bervisi
(kemampuan untuk melihat pada inti persoalan)
untuk menjadi akan berusaha/
= Setelah mendengarkan Dhamma, orang-orang yang
bersila berusaha untuk menjadi orang-orang yang
bervisi.
10. Guṇavato bandhu sīlavatiṃ pañhaṃ pucchi.
/[kepunyaan] dari orang yang baik kerabat wanita
yang bersila pertanyaan menanyakan/
= Kerabat dari orang yang baik menanyakan wanita
yang bersila [itu] pertanyaan.
11. Guṇavatī yuvati sīlaṃ rakkhantī mātaraṃ posesi.
/yang baik gadis sila yang sedang menjaga Ibu
merawat/
= Gadis yang baik yang sedang menjaga sila, merawat
ibu [-nya].
12. Yasavatiyā bandhavo balavanto pabhuno abhaviṃsu.
/[kepunyaan] dari wanita yang terkenal kerabat-
kerabat orang-orang yang kuat orang-orang
penting menjadi/
= Kerabat-kerabat dari wanita yang terkenal [itu]
menjadi orang-orang yang kuat dan penting.
13. Dhanavantassa sappurisassa bhariyā puññavatī ahosi.
/[kepunyaan] dari orang yang kaya [kepunyaan] dari
orang baik istri wanita yang berkebajikan adalah/
= Istri dari orang kaya yang baik [itu] adalah wanita
yang berkebajikan.
14. Sīlavantesu (Sīlavantehi saha ?) vasantā asappurisā pi
guṇavantā bhaveyyuṃ.
/pada orang-orang yang bersila (dengan orang-orang
yang bersila ?) yang sedang tinggal orang-orang
jahat [bahkan] juga orang-orang yang baik akan
menjadi/
= [Bahkan] orang-orang jahat yang sedang tinggal
dengan orang-orang yang bersila (bermoralitas)
juga akan menjadi orang-orang yang baik.
15. Sīlavatiyo mātaro putte guṇavante kātuṃ ussahanti.
/wanita-wanita yang bersila ibu-ibu putra-putra
orang-orang yang baik untuk membuat berusaha/
= Ibu-ibu yang bersila (bermoralitas) berusaha untuk
membuat putra-putra [mereka] orang-orang yang
baik.
16. Buddhimā puriso pāpaṃ karonte putte anusāsituṃ
paññavantaṃ bhikkhuṃ pakkosi (nimantesi ?).
/yang pintar orang kejahatan yang sedang melakukan
putra-putra untuk menasihati yang
berkebijaksanaan bhikkhu memanggil
(mengundang ?)/
= Orang yang pintar mengundang bhikkhu yang
berkebijaksanaan untuk menasihati putra-putra
yang sedang melakukan kejahatan.
17. Kulavato nattā sīlavatā bhikkhunā Dhammaṃ sutvā
pasīditvā gehaṃ pahāya bhikkhūsu pabbaji.
/[kepunyaan] dari keluarga baik-baik cucu yang
bersila dari bhikkhu Dhamma setelah mendengar
setelah menjadi senang rumah setelah meninggalkan
di antara bhikkhu-bhikkhu memperoleh
penahbisan/
= Setelah mendengar Dhamma dari bhikkhu yang
bersila [dan] menjadi senang, cucu dari keluarga
baik-baik memperoleh penahbisan di antara
bhikkhu-bhikkhu setelah meninggalkan rumah.
18. Balavantā pabhuno guṇavanto bhavantu.
/yang kuat orang-orang penting orang-orang yang
baik semoga … menjadi/
= Semoga orang-orang penting yang kuat menjadi
orang-orang yang baik.
19. Dhanavantā balavantā kadāci karahaci (jarang)
guṇavantā bhavanti.
/orang-orang yang kaya yang kuat jarang orang-
orang yang baik menjadi/
= Orang-orang kaya yang kuat jarang menjadi orang-
orang yang baik.
20. Himavantasmā āgato paññavā isi sīlavatiyā mātuyā
uyyāne atithi ahosi.
/dari Pegunungan Himalaya yang telah datang yang
bijaksana resi yang bersila [kepunyaan] dari Ibu di
taman tamu adalah/
= Resi yang bijaksana, yang telah datang dari
Pegunungan Himalaya adalah tamu dari ibu yang
bersila (bermoralitas) di taman.
21. Dubbalaṃ (lemah) sīlavatiṃ itthiṃ disvā anukampamānā
dhanavatī taṃ (ia) posesi.
/lemah yang bersila wanita setelah melihat yang
sedang merasa kasihan [wanita] yang kaya ia
merawat/
= Setelah melihat wanita lemah yang bersila
(bermoralitas), wanita kaya [itu] yang sedang merasa
kasihan, merawatnya.
22. Himavati phalavantā taravo na chinditabbā honti.
/di Pegunungan Himalaya yang berbuah banyak
pohon-pohon tidak seyogianya ditebang/
= Pohon-pohon yang berbuah banyak di Pegunungan
Himalaya seyogianya tidak ditebang.
23. Dhammassa viññātāro yasavantā bhavituṃ na
ussahanti.
/[kepunyaan] dari Dhamma orang-orang yang
mengetahui yang terkenal untuk menjadi tidak
berusaha/
= Orang-orang yang mengetahui Dhamma tidak
berusaha untuk menjadi terkenal.
24. Bandhumā balavā hoti, dhanavā bandhumā hoti.
/[ia] yang mempunyai kerabat orang yang kuat
adalah, [ia] yang kaya orang yang mempunyai
kerabat adalah/
= Ia yang mempunyai kerabat adalah orang yang
kuat, ia yang kaya adalah orang yang mempunyai
kerabat.
25. Sīlavatī rājinī guṇavatīhi itthīhi saddhiṃ sālāyaṃ nisīditvā
yasavatiyā kaññāya kathaṃ suṇi.
/ yang bersila ratu (dengan) yang baik (dengan)
wanita-wanita dengan di aula setelah duduk
[kepunyaan] dari yang terkenal [kepunyaan] dari
anak perempuan pembicaraan mendengar/
= Setelah duduk di aula dengan wanita-wanita yang
baik, ratu yang bersila (bermoralitas) mendengarkan
pembicaraan dari anak perempuan yang terkenal.
26. Guṇavā puriso rukkhamhā ojavantāni phalāni ocinitvā
vihāre vasantānaṃ sīlavantānaṃ bhikkhūnaṃ vibhaji.
/yang baik pria dari pohon yang bergizi buah-
buahan setelah memetik di wihara yang sedang
tinggal kepada yang bersila kepada bhikkhu-bhikkhu
membagikan/
= Setelah memetik buah-buahan yang bergizi
dari pohon-pohon, pria yang baik [itu] membagikan
kepada bhikkhu-bhikkhu yang bersila
(bermoralitas), yang sedang tinggal di wihara.
27. Balavatiyā rājiniyā amaccā Dhammena dīpe manusse
pālesuṃ.
/[kepunyaan] dari yang kuat [kepunyaan] dari ratu
menteri-menteri (dengan) Dhamma di pulau
orang-orang memerintah/
= Menteri-menteri dari ratu yang kuat, memerintah
orang-orang di pulau dengan Dhamma (kebenaran).
28. Yasavantīnaṃ nārīnaṃ dhītaro pi yasavantiyo
bhavissanti.
/[kepunyaan] dari yang terkenal [kepunyaan] dari
wanita-wanita putri-putri juga terkenal akan
menjadi/
= Putri-putri dari wanita-wanita yang terkenal juga
akan menjadi terkenal.
29. Paññavantiyā yuvatiyā puṭṭho dhanavā pañhaṃ
vyākātuṃ asakkonto sabhāyaṃ nisīdi.
/[oleh] yang bijaksana oleh gadis yang ditanya
orang yang kaya pertanyaan untuk menjelaskan
yang sedang tidak sanggup di aula duduk/
= Orang kaya yang sedang tidak sanggup untuk
menjelaskan pertanyaan yang ditanya oleh gadis
yang bijaksana, duduk di aula.
30. Bhānumā suriyo manussānaṃ ālokaṃ deti.
/yang bersinar matahari kepada manusia-manusia
cahaya memberikan/
= Matahari yang bersinar memberikan cahaya kepada
manusia-manusia.
30.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Resi-resi yang sedang tinggal di Pegunungan
Himalaya terkadang (kadāci) datang [ke] kota-kota.
/isayo (munayo) vasantā himavati (himavante;
himavantamhi; himavantasmiṃ) kadāci āgacchanti
nagare/
= Himavante vasantā munayo nagare kadāci āgacchanti.
= Munayo himavante vasantā nagare kadāci āgacchanti.
2. Bhikkhu-bhikkhu yang berkesadaran membabarkan
Dhamma kepada upasaka-upasaka yang bijaksana.
/bhikkhū (bhikkhavo) satimanto (satimantā) desesuṃ
Dhammaṃ upāsakānaṃ paññavantānaṃ/
= Satimantā bhikkhavo paññavantānaṃ upāsakānaṃ
Dhammaṃ desesuṃ.
3. Teman-teman dan kerabat-kerabat dari orang-orang
yang berkebajikan adalah orang-orang yang baik.
/puññavantānaṃ manussānaṃ sahāyakā (sahāyā; mittā)
ca bandhavo ca guṇavanto (guṇavantā) honti (bhavanti;
santi)/
= Puññavantānaṃ manussānaṃ mittā ca bandhavo ca
guṇavantā honti.
4. Pedagang-pedagang kaya yang sedang menjual
barang-barang, pergi dari dusun [ke] dusun.
/vāṇijā dhanavantā vikkiṇantā bhaṇḍāni gacchanti
gāmasmā gāmaṃ/
= Dhanavantā vāṇijā bhaṇḍāni vikkiṇantā gāmaṃ
gāmasmā gacchanti.
= Bhaṇḍāni vikkiṇantā dhanavantā vāṇijā gāmasmā
gāmaṃ gacchanti.
5. Wanita muda yang baik [itu] adalah istri dari guru
yang kaya [itu].
/taruṇī guṇavatī ahosi bhariyā ācariyassa dhanavantassa/
= Guṇavatī taruṇī dhanavantassa ācariyassa bhariyā ahosi.
6. Bhikkhu yang bijaksana [itu] menjelaskan pertanyaan
yang ditanya oleh orang penting yang kuat [itu].
/bhikkhu paññavā vyākari pañhaṃ puṭṭhaṃ balavatā
pabhunā/
= Paññavā bhikkhu balavatā pabhunā puṭṭhaṃ pañhaṃ
vyākari.
7. Ada kalungan-kalungan bunga di tangan anak
perempuan yang baik [itu].
/santi mālāyo hatthe kumāriyā guṇavatiyā/
= Guṇavatiyā kumāriyā hatthe mālāyo santi.
8. Orang-orang yang kaya adalah orang-orang yang
terkenal, orang-orang yang bijaksana adalah
orang-orang yang baik.
/dhanavanto (dhanavantā) honti yasavanto (yasavantā),
paññavanto (paññavantā) honti guṇavanto (guṇavantā)/
= Dhanavantā yasavantā honti, paññavantā guṇavantā
honti.
9. Janganlah kalian menghindari orang-orang yang baik
dan bijaksana.
/mā tumhe parivajjetha guṇavante ca paññavante ca/
= Mā tumhe guṇavante ca paññavante ca parivajjetha.
10. Bhagawan berada di pulau terkenal yang diperintah
oleh raja yang kuat.
/Bhagavā (Bhagavanto) viharati dīpe (dīpamhi; dīpasmiṃ)
yasavati (yasavante; yasavantamhi; yasavantasmiṃ)
pālite bhūpatinā balavantena/
= Bhagavanto balavantena bhūpatinā pālite yasavati
dīpasmiṃ viharati.
11. Jika bhikkhu yang bersila (bermoralitas) tinggal di
dusun, orang-orang akan menjadi baik.
/sace bhikkhu sīlavā (sīlavanto) vasati gāme
(gāmamhi; gāmasmiṃ), manussā (narā; purisā)
bhavissanti guṇavantā (guṇavanto)/
= Sace sīlavā bhikkhu gāme vasati, manussā guṇavantā
bhavissanti.
12. Semoga orang-orang dari keluarga-keluarga baik-baik
menjadi orang-orang yang baik dan bijaksana.
/manussā (narā; purisā) kulavanto (kulavantā) bhavantu
guṇavanto (guṇavantā) ca paññavanto (paññavantā;
viññū; viññuno) ca/
= Kulavantā manussā guṇavantā ca paññavantā ca
bhavantu.
13. Orang-orang akan mengikuti orang-orang kaya
dan kuat.
/manussā (narā; purisā) anugacchissanti dhanavante ca
balavante ca/
= Manussā dhanavante ca balavante ca anugacchissanti.
14. Raja yang terkenal menaklukkan musuh yang kuat yang
mempunyai kerabat-kerabat.
/bhūpati yasavā (yasavanto) parājesi ariṃ (sattuṃ)
balavantaṃ bandhumantaṃ/
= Yasavanto bhūpati bandhumantaṃ balavantaṃ sattuṃ
parājesi.
15. Orang-orang yang mempunyai mata melihat matahari
yang bersinar.
/manussā (narā; purisā) cakkhumantā passanti suriyaṃ
bhānumantaṃ/
= Cakkhumantā manussā bhānumantaṃ suriyaṃ passanti.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 30 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
31
Pelajaran 31
31.1 Deklinasi (Penasrifan) Pronomina-pronomina
Persona (Kata-kata Ganti Orang atau Benda)
Kata ganti orang pertama: amha.
Tunggal: Jamak:
Nom. ahaṃ mayaṃ; amhe
= saya (S) = kami (S)
Akus. maṃ, mamaṃ amhe; amhākaṃ; no
= saya (O) = kami (O)
Inst. mayā, me amhehi; no
= oleh/dengan/ = oleh/dengan/ melalui kami /
melalui saya kita
Abla. mayā amhehi
= dari saya = dari kami / kita
Dat. mama, mayhaṃ, amhaṃ; amhākaṃ; no
mamaṃ, me
= untuk/kepada = untuk/kepada kami
saya
Gen. mama, mayhaṃ, amhaṃ; amhākaṃ; no
mamaṃ, me
= [kepunyaan] dari = [kepunyaan] dari kami
saya
Lok. mayi amhesu
= di dalam/di atas/ = di dalam/di atas/ pada kami
pada saya
Kata ganti orang kedua: tumha.
Tunggal: Jamak:
Nom. tvaṃ, tuvaṃ tumhe
= Anda (S) = kalian (S)
Akus. taṃ, tavaṃ, tuvaṃ tumhe; tumhākaṃ; vo
= Anda (O) = kalian (O)
Inst. tvayā, tayā, te tumhehi; vo
= oleh/dengan/ = oleh/dengan/melalui kalian
melalui Anda
Abla. tvayā, tayā tumhehi; vo
= dari Anda = dari kalian
Dat. tava, tuyhaṃ, te tumhaṃ; tumhākaṃ; vo
= untuk/kepada = untuk/kepada kalian
Anda
Gen. tava, tuyhaṃ, te tumhaṃ; tumhākaṃ; vo
= [kepunyaan] dari = [kepunyaan] dari kalian
Anda
Lok. tvayi, tayi tumhesu
= di dalam/di atas/ = di dalam/di atas/ pada kalian
pada Anda
31.2 Latihan 31
31.2.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Mama ācariyo maṃ vācento potthakaṃ (buku) likhi
(menulis).
2. Mayhaṃ bhaginī gilānaṃ (sakit) pitaraṃ posesi.
3. Dātāro bhikkhūnaṃ dānaṃ dentā amhe pi bhojāpesuṃ.
4. Tumhākaṃ dhītaro kuhiṃ (di mana; ke mana)
gamissanti?
5. Amhākaṃ dhītaro satthāraṃ namassituṃ Veḷuvanaṃ
gamissanti.
6. Amhaṃ kammāni karontā dāsā (pembantu-pembantu) pi
sappurisā bhavanti.
7. Amhehi katāni puññāni ca pāpāni ca amhe anubandhanti.
8. Tayā kītāni bhaṇḍāni tava dhītā mañjūsāsu pakkhipitvā
ṭhapesi.
9. Kulavantā ca caṇḍālā (orang-orang dari keluarga
candala atau paria atau yang terendah) ca amhesu
bhikkhūsu pabbajanti.
10. Amhākaṃ uyyāne phalavantesu tarūsu vaṇṇavantā
pakkhino caranti.
11. Uyyānaṃ āgantvā tiṇāni khādantā migā amhe passitvā
bhāyitvā aṭaviṃ dhāviṃsu.
12. Amhākaṃ bhattāro nāvāya udadhiṃ taritvā dīpaṃ
pāpuṇiṃsu.
13. Amhaṃ bhūpatayo balavantā jetāro bhavanti.
14. Tumhākaṃ nattāro ca mama bhātaro ca sahāyakā
abhaviṃsu (ahesuṃ).
15. Tumhehi āhaṭāni cīvarāni mama mātā bhikkhūnaṃ
pūjesi.
16. Uyyāne nisinno ahaṃ nattārehi kīḷantaṃ tavaṃ apassiṃ.
17. Dhaññaṃ minanto ahaṃ tayā saddhiṃ kathetuṃ na
sakkomi.
18. Ahaṃ tava na kujjhāmi, tvaṃ me kujjhasi.
19. Mama dhanavanto bandhavo viññū viduno bhavanti.
20. Dīpassa accinā ahaṃ tava chāyaṃ passituṃ sakkomi.
21. Amhākaṃ bhūpatayo jetāro hutvā pāsādesu ketavo
ussāpesuṃ (menaikkan).
22. Bhātuno puttā mama gehe viharantā sippaṃ
uggaṇhiṃsu.
23. Tava duhitā bhikkhuno ovāde ṭhatvā patino kāruṇikā
(yang baik) sakhī (teman wanita) ahosi.
24. Kusalaṃ karontā netāro saggaṃ gantāro bhavissanti.
25. Sace coro gehaṃ pavisati sīsaṃ bhinditvā nāsetabbo
hoti.
26. Amhākaṃ sattuno hatthesu ca pādesu ca daddu atthi.
27. Sīlavantā buddhimantehi saddhiṃ loke manussānaṃ
hitasukhāya (untuk kesejahteraan dan kebahagiaan)
nānā kammāni karonti.
28. Sace susūnaṃ vinetā kāruṇiko hoti, te sotavantā susavo
guṇavantā bhavissanti.
29. Mayaṃ khīramhā dadhiṃ ca dadhimhā sappiṃ ca
labhāma.
30. Mayaṃ sappiṃ ca madhuṃ ca sammissetvā bhojanaṃ
paṭiyādetvā bhuñjissāma
31.2.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Semoga putra-putra dan cucu-cucu kita panjang umur
dan bahagia.
2. Pohon-pohon seyogianya tidak ditebang oleh kami
dan oleh kalian.
3. Setelah pergi [ke] pulau dengan menteri-menteri, raja
kalian menaklukkan musuh-musuh.
4. Saya mengumpulkan biji-biji yang ditaburkan di atas
tanah oleh Anda.
5. Guru kami yang bijaksana [dan] terkenal mengajar
kami Dhamma.
6. Burung yang sedang memetik buah dengan paruh
[-nya] terlihat oleh Anda.
7. Cucu saya berharap untuk menjadi dokter.
8. Kalian melihat resi-resi yang sedang tinggal di
gua-gua di pegunungan di Himalaya.
9. Semoga putra-putra dan putri-putri kami menjadi
kaya dan baik.
10. Cucu saya akan menjadi siswa Anda.
11. Semoga Anda menjadi kaya dan terkenal.
12. Lebah (madhukaro) berdiri di atas bunga teratai
yang telah tumbuh (jāte) di air.
13. Upasaka yang berkeyakinan memberikan bunga
kepada gadis dari keluarga baik-baik.
14. Ada batu permata yang berwarna-warni di tangan
gadis yang terkenal [itu].
15. Matahari yang bersinar menerangi dunia.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kembali hadir di Makassar,
Kesempatan untuk belajar indahnya bahasa Pali, bahasa yang digunakan dalam Tipitaka yang akan diadakan pada:
Hari : Senin s/d Sabtu, 15-20 Desember 2014
Pukul : 19.30-22.00
Tempat : Ruang Sekolah Minggu (Lantai 1) Vihara Jinaraja Sasana
Jl. Bonerate No. 15/31 Makassar
Yang akan di bimbing oleh: ^:)^ YM. Bhikkhu Thitayañño Thera ^:)^
Bāhusaccañca sippañca, Etammaṅgalamuttamaṁ
Berpengetahuan luas, Berketerampilan, Itulah berkah utama
(Maṅgala Sutta)
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalh Kunci Jawaban Latihan 31:
31
Kunci Jawaban Latihan 31
31.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Mama ācariyo maṃ vācento potthakaṃ (buku) likhi
(menulis).
/[kepunyaan] dari saya guru saya yang sedang
mengajar buku menulis/
= Guru saya yang sedang mengajar saya, menulis buku.
2. Mayhaṃ bhaginī gilānaṃ (sakit) pitaraṃ posesi.
/[kepunyaan] dari saya adik perempuan sakit
ayah merawat /
= Adik perempuan saya merawat ayah yang sakit.
3. Dātāro bhikkhūnaṃ dānaṃ dentā amhe pi bhojāpesuṃ.
/penderma-penderma kepada bhikkhu-bhikkhu
derma yang sedang memberikan kami juga
memberikan makanan/
= Penderma-penderma yang sedang memberikan
derma kepada bhikkhu-bhikkhu, juga memberikan
kami makanan.
4. Tumhākaṃ dhītaro kuhiṃ (di mana; ke mana)
gamissanti?
/[kepunyaan] dari kalian putri-putri ke mana akan
pergi/
= Putri-putri kalian akan pergi ke mana?
5. Amhākaṃ dhītaro satthāraṃ namassituṃ Veḷuvanaṃ
gamissanti.
/[kepunyaan] dari kami putri-putri guru untuk
menghormati Weluwana akan pergi/
= Putri-putri kami akan pergi [ke] Weluwana untuk
menghormati guru.
6. Amhaṃ kammāni karontā dāsā (pembantu-pembantu) pi
sappurisā bhavanti.
/untuk kami pekerjaan-pekerjaan yang sedang
melakukan pembantu-pembantu juga orang-orang
baik adalah/
= Pembantu-pembantu yang sedang melakukan
pekerjaan-pekerjaan untuk kami, juga adalah orang-
orang baik.
7. Amhehi katāni puññāni ca pāpāni ca amhe anubandhanti.
/oleh kami (kita) yang dilakukan kebajikan-kebajikan
dan kejahatan-kejahatan dan kami (kita)
mengikuti/
= Kebajikan-kebajikan dan kejahatan-kejahatan yang
dilakukan oleh kita mengikuti kita.
8. Tayā kītāni bhaṇḍāni tava dhītā mañjūsāsu pakkhipitvā
ṭhapesi.
/oleh Anda yang dibeli barang-barang [kepunyaan]
dari Anda putri di dalam kotak-kotak setelah
meletakkan menyimpan/
= Setelah meletakkan barang-barang yang dibeli oleh
Anda di dalam kotak-kotak, putri Anda menyimpan
[mereka].
9. Kulavantā ca caṇḍālā (orang-orang dari keluarga
candala atau paria atau yang terendah) ca amhesu
bhikkhūsu pabbajanti.
/orang-orang dari keluarga baik-baik dan orang-orang
dari keluarga candala dan di antara kami di antara
bhikkhu-bhikkhu menjadi pabbajita/
= Orang-orang dari keluarga baik-baik dan orang-
orang dari keluarga candala menjadi pabbajita di
antara kami, bhikkhu-bhikkhu.
10. Amhākaṃ uyyāne phalavantesu tarūsu vaṇṇavantā
pakkhino caranti.
/[kepunyaan] dari kami di taman yang berbuah
banyak di atas pohon-pohon yang berwarna-warni
burung-burung berjalan/
= Burung-burung yang berwarna-warni berjalan di
atas pohon-pohon yang berbuah banyak di taman
kami.
11. Uyyānaṃ āgantvā tiṇāni khādantā migā amhe passitvā
bhāyitvā aṭaviṃ dhāviṃsu.
/taman setelah datang rumput-rumput yang sedang
memakan rusa-rusa kami setelah melihat setelah
menjadi takut hutan berlari/
= Setelah datang [ke] taman, rusa-rusa yang sedang
memakan rumput, setelah melihat kami [dan]
menjadi takut, berlari [ke] hutan.
12. Amhākaṃ bhattāro nāvāya udadhiṃ taritvā dīpaṃ
pāpuṇiṃsu.
/[kepunyaan] dari kami suami-suami (dengan) kapal
laut setelah menyeberang pulau mencapai/
= Setelah menyeberang laut dengan kapal, suami-
suami kami mencapai pulau.
13. Amhaṃ bhūpatayo balavantā jetāro bhavanti.
/[kepunyaan] dari kami raja-raja yang kuat
pemenang-pemenang menjadi/
= Raja-raja kami yang kuat menjadi pemenang-
pemenang.
14. Tumhākaṃ nattāro ca mama bhātaro ca sahāyakā
abhaviṃsu (ahesuṃ).
/[kepunyaan] dari kalian cucu-cucu dan [kepunyaan]
dari saya saudara-saudara dan teman-teman adalah/
= Cucu-cucu kalian dan saudara-saudara saya adalah
teman-teman.
15. Tumhehi āhaṭāni cīvarāni mama mātā bhikkhūnaṃ
pūjesi.
/oleh kalian yang dibawa serta jubah-jubah
[kepunyaan] dari saya ibu kepada bhikkhu-bhikkhu
mempersembahkan/
= Ibu saya mempersembahkan jubah-jubah yang
dibawa serta oleh kalian kepada bhikkhu-bhikkhu.
16. Uyyāne nisinno ahaṃ nattārehi kīḷantaṃ tavaṃ apassiṃ.
/di taman yang telah duduk saya (dengan) cucu-cucu
yang sedang bermain Anda melihat/
= Saya yang telah duduk di taman, melihat Anda
sedang bermain dengan cucu-cucu.
17. Dhaññaṃ miṇanto ahaṃ tayā saddhiṃ kathetuṃ na
sakkomi.
/jagung yang sedang menimbang saya (dengan) Anda
dengan untuk berbicara tidak sanggup/
= Saya yang sedang menimbang jagung, tidak
sanggup untuk berbicara dengan Anda.
18. Ahaṃ tava na kujjhāmi, tvaṃ me kujjhasi.
/saya kepada Anda tidak marah, Anda kepada saya
marah/
= Saya tidak marah kepada Anda, Anda marah kepada
saya.
19. Mama dhanavanto bandhavo viññū viduno bhavanti.
/[kepunyaan] dari saya yang kaya kerabat-kerabat
orang-orang bijaksana orang-orang terpelajar
adalah/
= Kerabat-kerabat saya yang kaya adalah orang-orang
bijaksana [dan] pintar.
20. Dīpassa accinā ahaṃ tava chāyaṃ passituṃ sakkomi.
/[kepunyaan] dari lampu (dengan) nyala api saya
[kepunyaan] dari Anda bayangan untuk melihat
sanggup/
= Dengan nyala api dari lampu, saya sanggup untuk
melihat bayangan Anda.
21. Amhākaṃ bhūpatayo jetāro hutvā pāsādesu ketavo
ussāpesuṃ (menaikkan).
/[kepunyaan] dari kami raja-raja pemenang-
pemenang setelah menjadi di istana-istana bendera-
bendera menaikkan/
= Setelah menjadi pemenang-pemenang, raja-raja
kami menaikkan bendera-bendera di istana-istana.
22. Bhātuno puttā mama gehe viharantā sippaṃ
uggaṇhiṃsu.
/[kepunyaan] dari adik laki-laki putra-putra
[kepunyaan] dari saya di rumah yang sedang tinggal
keterampilan belajar/
= Putra-putra dari adik laki-laki yang sedang tinggal di
rumah saya, belajar keterampilan.
23. Tava duhitā bhikkhuno ovāde ṭhatvā patino kāruṇikā
(yang baik) sakhī (teman wanita) ahosi.
/[kepunyaan] dari Anda putri [kepunyaan] dari
bhikkhu nasihat-nasihat setelah mematuhi bagi
suami yang baik hati teman wanita menjadi/
= Setelah mematuhi nasihat-nasihat dari bhikkhu,
putri Anda menjadi teman wanita yang baik hati
bagi suami [-nya].
24. Kusalaṃ karontā netāro saggaṃ gantāro bhavissanti.
/kebaikan yang sedang melakukan pemimpin-
pemimpin surga orang-orang yang pergi akan
menjadi/
= Pemimpin-pemimpin yang sedang melakukan
kebaikan, akan menjadi orang-orang yang pergi [ke]
surga.
26. Amhākaṃ sattuno hatthesu ca pādesu ca daddu atthi.
/[kepunyaan] dari kami [kepunyaan] dari musuh pada
[kedua] tangan dan pada [kedua] kaki dan eksem
ada/
= Ada eksem pada [kedua] tangan dan kaki dari musuh
kami.
27. Sīlavantā buddhimantehi saddhiṃ loke manussānaṃ
hitasukhāya (untuk kesejahteraan dan kebahagiaan)
nānā kammāni karonti.
/[orang-orang] yang bersila (dengan) orang-orang
yang pintar dengan di dunia bagi orang-orang untuk
kesejahteraan dan kebahagiaan berbagai pekerjaan
melakukan/
= Orang-orang yang bersila (bermoralitas) melakukan
berbagai pekerjaan dengan orang-orang yang pintar
untuk kesejahteraan dan kebahagiaan bagi orang-
orang di dunia.
28. Sace susūnaṃ vinetā kāruṇiko hoti, te sotavantā susavo
guṇavantā bhavissanti.
/jika [kepunyaan] dari orang-orang muda orang yang
berdisiplin orang yang baik hati adalah, mereka yang
sedang mendengarkan orang-orang muda yang baik
akan menjadi/
= Jika orang yang berdisiplin dari orang-orang muda
adalah orang yang baik hati, mereka yang sedang
mendengarkan [-nya], akan menjadi orang-orang
muda yang baik.
29. Mayaṃ khīramhā dadhiṃ ca dadhimhā sappiṃ ca
labhāma.
/kami dari susu dadih dan dari dadih gi dan
memperoleh/
= Kami memperoleh dadih dari susu dan gi dari dadih.
30. Mayaṃ sappiṃ ca madhuṃ ca sammissetvā bhojanaṃ
paṭiyādetvā bhuñjissāma
/kami gi dan madu dan setelah mencampur makanan
setelah menyiapkan akan makan/
= Kami akan makan setelah menyiapkan makanan
[dan] mencampur gi dan madu.
31.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Semoga putra-putra dan cucu-cucu kita panjang umur
dan bahagia.
/puttā ca nattāro ca amhākaṃ dīghajīvino ca sukhino ca
hontu/
= Amhākaṃ puttā ca nattāro ca dīghajīvino ca sukhino ca
hontu.
2. Pohon-pohon seyogianya tidak ditebang oleh kami
dan oleh kalian.
/taravo na chinditabbā honti amhehi ca tumhehi ca/
= Taravo amhehi ca tumhehi ca na chinditabbā honti.
3. Setelah pergi [ke] pulau dengan menteri-menteri, raja
kalian menaklukkan musuh-musuh.
/gantvā dīpaṃ saha mantīhi bhūpati tumhākaṃ parājesi
sattavo/
= Tumhākaṃ bhūpati mantīhi saha dīpaṃ gantvā sattavo
parājesi.
4. Saya mengumpulkan biji-biji yang ditaburkan di atas
tanah oleh Anda.
/ahaṃ saṃhariṃ bījāni vippakiṇṇāni bhūmiyaṃ tvayā /
= Ahaṃ tvayā bhūmiyaṃ vippakiṇṇāni bījāni saṃhariṃ.
5. Guru kami yang bijaksana [dan] terkenal mengajar
kami Dhamma.
/ācariyo amhākaṃ viññū (viññuno; paññavā; paññavanto)
yasavā (yasavanto) vācesi amhe Dhammaṃ/
= Amhākaṃ viññū yasavanto ācariyo Dhammaṃ amhe
vācesi.
6. Burung yang sedang memetik buah dengan paruh
[-nya] terlihat oleh Anda.
/pakkhī ocinanto phalaṃ tuṇḍena diṭṭho tayā/
= Tuṇḍena phalaṃ ocinanto pakkhī tayā diṭṭho.
7. Cucu saya berharap untuk menjadi dokter.
/nattu mayhaṃ icchati bhavituṃ vejjo/
= Mayhaṃ nattā vejjo bhavituṃ icchati.
8. Kalian melihat resi-resi yang sedang tinggal di
gua-gua di pegunungan di Himalaya.
/tumhe passittha munayo vasante guhāsu girimhi
Himavantamhi/
= Tumhe Himavantamhi girimhi guhāsu vasante munayo
passittha.
9. Semoga putra-putra dan putri-putri kami menjadi
kaya dan baik.
/puttā ca dhītaro ca amhākaṃ bhavantu dhanavantā ca
guṇavantā ca/
= Amhākaṃ puttā ca dhītaro ca dhanavantā ca guṇavantā
ca bhavantu.
10. Cucu saya akan menjadi siswa Anda.
/nattā mama bhavissati sāvako tava/
= Mama nattā tava sāvako bhavissati.
11. Semoga Anda menjadi kaya dan terkenal.
/tvaṃ bhava (hohi) dhanavanto ca yasavanto ca/
= Tvaṃ dhanavanto ca yasavanto ca hohi.
12. Lebah (madhukaro) berdiri di atas bunga teratai
yang telah tumbuh (jāte) di air.
/madhukaro tiṭṭhati padume jāte udake/
= Madhukaro udake jāte padume tiṭṭhati.
13. Upasaka yang berkeyakinan memberikan bunga
kepada gadis dari keluarga baik-baik.
/upāsako saddhāvanto dadi pupphaṃ yuvatiyā
kulavantiyā/
= Saddhāvanto upāsako kulavantiyā yuvatiyā pupphaṃ
dadi.
14. Ada batu permata yang berwarna-warni di tangan
gadis yang terkenal [itu].
/hoti (bhavati; atthi) maṇi vaṇṇavanto hatthamhi yuvatiyā
yasavantiyā/
= Yasavantiyā yuvatiyā hatthamhi vaṇṇavanto mani atthi.
15. Matahari yang bersinar menerangi dunia.
/suriyo (ravi) bhānumanto obhāseti lokaṃ/
= Bhānumanto ravi lokaṃ obhāseti.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 31 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 32 beserta Soal-soal Latihannya:
32
Pelajaran 32
32.1 Deklinasi (Penasrifan) Pronomina-pronomina
(Kata-kata Ganti)
Ada pronomina-pronomina relasi (kata-kata ganti penghubung), pronomina-pronomina demonstratif (kata-kata ganti penunjuk), dan pronomina-pronomina interogatif (kata-kata ganti penanya) dari semua ketiga gender. [Kata-kata ganti itu] dideklinasikan di dalam semua kasus, kecuali vokatif. [Kata-kata ganti itu] menjadi adjektiva-adjektiva bila menerangkan nomina-nomina lainnya.
32.2 Gender Maskulin, Bentuk Tunggal
Pronomina Pronomina Pronomina
Relasi Demonstratif Interogatif
Nom. yo so ko
= ia (lk.) yang = ia (lk.); itu = siapa
Akus. yaṃ taṃ kaṃ
= ia (lk.) yang = ia (lk.); itu = siapa
Inst. yena tena kena
= melalui yang = melalui/ = dengan siapa;
mana; yang dengan itu oleh siapa;
olehnya melalui yang mana
Abla. yamhā, yasmā tamhā, tasmā kasmā, kismā
= yang dari = dari itu = dari siapa;
mana dari mana
Dat. yassa tassa kassa, kissa
= yang = kepadanya = untuk siapa;
kepadanya kepada siapa
Gen. yassa tassa kassa, kissa
= yang = kepunyaan ia = kepunyaan siapa
kepunyaannya
Lok. yamhi, yasmiṃ tamhi, tasmiṃ kamhi; kasmiṃ;
kimhi; kismiṃ
= yang di = di atas itu; = di atas siapa;
atasnya; yang di dalam itu; di dalam siapa;
di dalamnya; pada itu pada siapa
yang padanya
32.3 Gender Netral, Bentuk Tunggal
Pronomina Pronomina Pronomina
Relasi Demonstratif Interogatif
Nom. yaṃ taṃ kiṃ = apa
= (itu) yang; = ia (benda yang
apa pun yang dibicarakan);
itu
Akus. yaṃ taṃ kiṃ = apa
= (itu) yang; = ia (benda yang
apa pun yang dibicarakan);
itu
Selebihnya sama dengan deklinasi maskulin.
32.4 Gender Feminin, Bentuk Tunggal
Pronomina Pronomina Pronomina
Relasi Demonstratif Interogatif
Nom. yā sā kā
= ia (pr.) yang = ia (pr.); itu = siapa
Akus. yaṃ taṃ kaṃ
= ia (pr.) yang = ia (pr.); itu = siapa
Ins. yāya tāya kāya
= melalui yang = melalui/ = dengan siapa;
mana; yang dengan itu/ia oleh siapa
olehnya
Abla. yāya tāya kāya
= yang dari = dari itu = dari siapa;
mana dari mana
Dat. yassā, yāya tassā, tāya kassā, kāya
= yang = kepadanya = untuk siapa;
kepadanya kepada siapa
Gen. yassā, yāya tassā, tāya kassā, kāya
= yang = kepunyaan = kepunyaan
kepunyaannya ia siapa
Lok. yassaṃ, yāyaṃ tassaṃ, tāyaṃ kassaṃ, kāyaṃ
= yang di = di atas itu; = di atas siapa;
atasnya; yang di di dalam itu; di dalam siapa;
dalamnya; yang pada itu pada siapa
padanya; (di
tempat) yang
mana
32.5 Gender Maskulin, Bentuk Jamak
Pronomina Pronomina Pronomina
Relasi Demonstratif Interogatif
Nom. ye te ke
= mereka (lk.) = mereka (lk.); = siapa
yang itu (jamak)
Akus. ye te ke
= mereka (lk.) = mereka (lk.); = siapa
yang itu (jamak)
Inst. yehi tehi kehi
= melalui yang = melalui/ = dengan siapa;
mana; yang dengan itu/ oleh siapa
oleh mereka mereka
Abla. yehi tehi kehi
= yang dari = dari itu = dari siapa;
mana dari mana
Dat. yesaṃ tesaṃ kesaṃ
(yesānaṃ) (tesānaṃ) (kesānaṃ)
= yang kepada = untuk / = untuk siapa;
mereka kepada mereka kepada siapa
Gen. yesaṃ tesaṃ kesaṃ
(yesānaṃ) (tesānaṃ) (kesānaṃ)
= yang = kepunyaan = kepunyaan
kepunyaan mereka siapa
mereka
Lok. yesu tesu kesu
= yang di atas = di atas itu; = di atas siapa;
mereka; yang di dalam itu; di dalam siapa;
di dalam mereka; pada itu pada siapa
yang pada
mereka
32.6 Gender Netral, Bentuk Jamak
Pronomina Pronomina Pronomina
Relasi Demonstratif Interogatif
Nom. yāni, ye tāni, te kāni, ke
= itu (jamak) = itu (jamak); = apa
yang mereka (benda-
benda yang
dibicarakan)
Akus. yāni, ye tāni, te kāni, ke
= itu (jamak) = itu (jamak); = apa
yang mereka (benda-
benda yang
dibicarakan)
Selebihnya sama dengan deklinasi maskulin.
32.7 Gender Feminin, Bentuk Jamak
Pronomina Pronomina Pronomina
Relasi Demonstratif Interogatif
Nom. yā, yāyo tā, tāyo kā, kāyo
= mereka (pr.) = mereka (pr.); = siapa
yang itu (jamak)
Akus. yā, yāyo tā, tāyo kā, kāyo
= mereka (pr.) = mereka (pr.); = siapa
yang itu (jamak)
Ins. yāhi tāhi kāhi
= yang oleh = melalui/ = dengan siapa;
mereka dengan itu oleh siapa
Abla. yāhi tāhi kāhi
= yang dari mana = dari itu = dari siapa;
dari mana
Dat. yāsaṃ tāsaṃ kāsaṃ
(yāsānaṃ) (tāsānaṃ) (kāsānaṃ)
= yang kepada = kepada = untuk siapa;
mereka mereka kepada siapa
Gen. yāsaṃ tāsaṃ kāsaṃ
(yāsānaṃ) (tāsānaṃ) (kāsānaṃ)
= yang = kepunyaan = kepunyaan
kepunyaan mereka siapa
mereka
Lok. yāsu tāsu kāsu
= yang di atas = di atas itu; = di atas siapa;
mereka; yang di dalam itu; di dalam siapa;
di dalam pada itu pada siapa
mereka; yang
pada mereka
32.8 Partikel Tak Tentu ci
Partikel tak tentu ci (Skt. cid) ditambahkan pada bentuk-bentuk kasus dari pronomina interogatif, yang menunjukkan arti-arti, misalnya: siapa pun, yang mana pun, siapa pun.
Sebagai contoh:
Maskulin : - koci puriso = seorang pria
- kenaci purisena = oleh seorang pria
Netral : - kiñci phalaṃ = suatu buah;
- kenaci phalena = dengan suatu buah
Feminin : - kāci itthi = seorang wanita
- kāyaci itthiyā = oleh/kepada/dari/pada
seorang wanita
32.9 Adverbia-adverbia Pronomina
Adverbia Adverbia Adverbia
Relasi Demonstratif Interogatif
yattha tattha kattha
= di mana = di sana = di mana?
yatra tatra kutra
= di mana = di sana = di mana?
yato tato kuto
= dari mana; = karenanya; = dari mana?
karena oleh karena itu
yathā tathā kathaṃ
= bagaimana; = dengan cara itu; = bagaimana?
dengan cara apa; seperti itu
seperti
yasmā tasmā kasmā
= karena = oleh karena itu = mengapa?
yadā tadā kadā
= bila; jika; ketika = kemudian; maka = kapan?
yena tena
= di mana = di sana
yāva tāva
= selama; sampai = sejauh; selama itu
Contoh dalam bentuk kalimat:
1. Yo atthaññū hoti so kumāre anusāsituṃ āgacchatu.
/ia (lk.) yang orang yang baik hati merupakan ia (lk.)
anak-anak laki-laki untuk menasihati semoga …
datang/
= Ia yang merupakan orang yang baik hati, semoga ia
datang untuk menasihati anak-anak laki-laki.
(Diterjemahkan secara harfiah.)
= Semoga ia yang merupakan orang yang baik hati,
datang untuk menasihati anak-anak laki-laki.
(Ditulis ulang untuk penyederhanaan kalimat.)
2. Yaṃ ahaṃ ākaṅkhamāno ahosiṃ so āgato hoti.
/ia (lk.) yang saya sedang mengharapkan adalah ia
(lk.) telah datang/
= Ia yang sedang saya harapkan, telah datang.
3. Yena maggena so āgato tena gantuṃ ahaṃ icchāmi.
/(melalui) yang mana melalui jalan ia (lk.) yang
datang melalui itu untuk pergi saya berharap/
= Ia yang datang melalui jalan yang mana, melalui itu
saya berharap untuk pergi.
4. Yassa sā bhariyā hoti so bhattā puññavanto hoti.
/yang kepunyaannya (lk.) dia (pr.) istri adalah ia
(lk.) suami yang berkebajikan adalah/
= Ia yang istrinya adalah dia, adalah suami yang
berkebajikan.
5. Yasmiṃ hatthe daddu atthi tena hatthena patto na
gaṇhitabbo hoti.
/yang (di atasnya) di atas tangan eksem ada (dengan)
itu dengan tangan mangkuk tidak seyogianya
dibawa/
= Mangkuk tidak seyogianya dibawa dengan tangan
itu, yang di atas tangan ada eksem.
6. Yāni kammāni sukhaṃ āvahanti (membawa) tāni puññāni
honti.
/itu (jamak) yang perbuatan-perbuatan kebahagiaan
membawa itu (jamak) kebajikan-kebajikan adalah/
= Perbuatan-perbuatan itu yang membawa
kebahagiaan, itu adalah kebajikan-kebajikan.
7. Yā bhariyā sīlavatī hoti sā bhattuno piyāyati.
/dia (pr.) yang istri yang bersila (bermoralitas)
adalah dia (pr.) kepada suami sayang/
= Dia yang adalah istri yang bersila, dia sayang kepada
suami.
8. Yāya rājiniyā vāpī kārāpitā taṃ ahaṃ na anussarāmi.
/yang (olehnya) oleh ratu tangki air yang
memerintahkan agar dibangun itu saya tidak
mengingat/
= Saya tidak mengingat itu, tangki air yang oleh ratu
perintahkan agar dibangun.
9. Yassaṃ sabhāyaṃ so kathaṃ pavattesi tattha bahū
(banyak) manussā sannipatitā abhaviṃsu (ahesuṃ).
/yang (di dalamnya) di dalam pertemuan ia (lk.)
pidato memulai di sana banyak orang-orang yang
berkumpul ada/
= Ia memulai pidato di sana, di dalam pertemuan yang
ada banyak orang berkumpul.
10. Yāsaṃ itthīnaṃ mañjūsāsu suvaṇṇaṃ atthi tāyo dvārāni
thaketvā gehehi nikkhamanti.
/yang (kepunyaan mereka) [kepunyaan] dari
wanita-wanita di dalam kotak-kotak emas ada
mereka (pr.) pintu-pintu setelah menutup dari
rumah-rumah berangkat/
= Setelah menutup pintu-pintu, mereka yang di dalam
kotak-kotak kepunyaan dari wanita-wanita [itu] ada
emas, berangkat dari rumah-rumah.
11. Yāsu itthīsu kodho (kemarahan) natthi tāyo vinītā
bhariyāyo ca mātaro ca bhavanti.
/yang (pada mereka) pada wanita-wanita kemarahan
tidak ada mereka (pr.) yang berdisiplin istri-istri dan
ibu-ibu dan menjadi/
= Mereka, yang pada wanita-wanita [itu] tidak ada
kemarahan, menjadi istri-istri dan Ibu-ibu yang
berdisiplin.
12. Yattha bhūpatayo dhammikā honti tattha manussā
sukhaṃ vindanti.
/di mana raja-raja yang adil ada di sana orang-orang
merasakan kebahagiaan/
= Di mana ada raja-raja yang adil, di sana orang-orang
merasakan kebahagiaan.
13. Yato bhānumā ravi lokaṃ obhāseti tato cakkhumantā
rūpāni passanti.
/karena yang bersinar matahari dunia menyinari oleh
karena itu (orang-orang) yang mempunyai mata
objek-objek melihat/
= Karena matahari yang bersinar menyinari dunia,
(oleh karena itu) orang-orang yang mempunyai
mata melihat objek-objek.
14. Yathā Bhagavā dhammaṃ deseti, tathā tumhehi
paṭipajjitabbaṃ.
/bagaimana Bhagawan membabarkan Dhamma,
seperti itulah oleh kalian seyogianya diikuti/
= Bagaimana Bhagawan membabarkan Dhamma,
seperti itulah seyogianya diikuti oleh kalian.
15. Yasmā pitaro rukkhe ropesuṃ, tasmā mayaṃ phalāni
bhuñjāma.
/karena ayah-ayah pohon-pohon menanam, oleh
karena itu kami buah-buahan makan/
= Karena ayah-ayah menanam pohon-pohon, (oleh
karena itu) kami makan buah-buahan.
16. Yadā amhehi icchitaṃ patthitaṃ samijjhati tadā
amhe modāma.
/ jika oleh kita yang diharapkan yang diinginkan
tercapai maka kita bersukacita/
= Jika yang diharapkan, yang diinginkan oleh kita
tercapai, maka kita bersukacita.
17. Ko tvaṃ asi? Ke tumhe hotha?
/siapa anda adalah? Siapa kalian adalah?/
= Siapakah Anda? Siapakah kalian?
18. Kena dhenu aṭaviyā ānītā ?
/oleh siapa sapi betina dari hutan dibawa?/
= Oleh siapakah sapi betina dibawa dari hutan?
19. Kassa bhūpatinā pāsādo kārāpito?
/untuk siapa oleh raja istana yang perintahkan agar
dibangun ?/
= Untuk siapakah istana yang oleh raja perintahkan
agar dibangun?
20. Kasmā amhehi saccaṃ bhāsitabbaṃ?
/mengapa oleh kita kebenaran seyogianya
diucapkan?/
= Mengapa kebenaran seyogianya diucapkan oleh kita?
21. Asappurisehi pālite dīpe kuto mayaṃ dhammikaṃ
vinetāraṃ labhissāma ?
/oleh orang-orang jahat yang diperintah di pulau dari
mana kita orang yang adil orang yang berdisiplin
akan mendapatkan?/
= Di pulau yang diperintah oleh orang-orang jahat,
dari mana kita akan mendapatkan orang adil yang
berdisiplin?
22. Kehi kataṃ kammaṃ disvā tumhe kujjhatha?
/oleh siapa yang dilakukan perbuatan setelah melihat
kalian marah?/
= Kalian marah setelah melihat perbuatan yang
dilakukan oleh siapa?
23. Kesaṃ nattāro tuyhaṃ ovāde ṭhassanti?
/kepunyaan siapa cucu-cucu kepunyaan dari
anda nasihat-nasihat akan mematuhi ?/
= Cucu-cucu siapakah yang akan mematuhi nasihat-
nasihat Anda?
24. Kehi ropitāsu latāsu pupphāni ca phalāni ca bhavanti?
/oleh siapa yang ditanam di atas tanaman-tanaman
menjalar bunga-bunga dan buah-buah dan ada?/
= Di atas tanaman-tanaman menjalar yang ditanam
oleh siapakah ada bunga-bunga dan buah-buahan?
25. Kāya itthiyā pādesu daddu atthi?
/kepunyaan siapa [kepunyaan] dari wanita di
atas kaki-kaki eksem ada?/
= Di atas kaki-kaki dari wanita siapa (maksudnya: dari
wanita yang mana) ada eksem?
32.10 Latihan 32
32.10.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Yassa so putto hoti sā mātā puññavatī hoti.
2. Yo taṃ dīpaṃ pāleti so dhammiko bhūpati hoti.
3. Kena ajja (pada saat sekarang) navaṃ (baru)
jīvitamaggaṃ (jalan hidup) na pariyesitabbaṃ?
4. Sace tumhe asappurisā lokaṃ dūseyyātha (akan
mengotori) kattha puttadhītarehi saddhiṃ tumhe
vasatha?
5. Yadā bhikkhavo sannipatitvā sālāyaṃ kilañjāsu nisīdiṃsu
tadā Buddho pāvisi.
6. Yasmiṃ padese (di daerah) Buddho viharati tattha
gantuṃ ahaṃ icchāmi.
7. Yāyaṃ guhāyaṃ sīhā vasanti taṃ pasavo na
upasaṅkamanti.
8. Yo dhanavā hoti, tena sīlavatā bhavitabbaṃ.
9. Sace tumhe maṃ pañhaṃ pucchissatha ahaṃ vissajjetuṃ
(untuk menjawab) ussahissāmi.
10. Yattha sīlavantā bhikkhavo vasanti tattha manussā
sappurisā honti.
11. Kadā tvaṃ mātaraṃ passituṃ bhariyāya saddhiṃ
gacchasi (gacchissasi ?) ?
12. Yāhi rukkhā chinnā tāyo pucchituṃ kassako āgato hoti.
13. Kathaṃ tumhe udadhiṃ tarituṃ ākaṅkhatha?
14. Kuto tā itthiyo maṇayo āhariṃsu?
15. Yāsu mañjūsāsu ahaṃ suvaṇṇaṃ nikkhipiṃ tā corā
coresuṃ.
16. Yo ajja nagaraṃ gacchati so tarūsu ketavo passissati.
17. Yassa mayā yāgu pūjitā so bhikkhu tava putto hoti.
18. Kuto ahaṃ Dhammassa viññātāraṃ paññavantaṃ
bhikkhuṃ labhissāmi?
19. Yasmā so bhikkhūsu pabbaji, tasmā sā pi pabbajituṃ
icchati.
20. Yaṃ ahaṃ jānāmi tumhe pi taṃ jānātha.
21. Yāsaṃ itthīnaṃ dhanaṃ so icchati tāhi taṃ labhituṃ so
na sakkoti.
22. Yato amhākaṃ bhūpati arayo parājesi tasmā mayaṃ
tarūsu ketavo bandhimha.
23. Kadā amhākaṃ patthanā (keinginan-keinginan)
samijjhanti (samiddha ?) ?
24. Sabbe te sappurisā tesaṃ pañhe vissajjetuṃ vāyamantā
sālāya nisinnā honti.
25. Sace tvaṃ dvāraṃ thakesi ahaṃ pavisituṃ na sakkomi.
26. Amhehi katāni kammāni chāyāyo viya amhe
anubandhanti.
27. Susavo mātaraṃ rakkhanti.
28. Ahaṃ sāminā saddhiṃ gehe viharantī modāmi.
29. Tumhākaṃ puttā ca dhītaro ca udadhiṃ taritvā bhaṇḍāni
vikkiṇantā mūlaṃ pariyesituṃ icchanti.
30. Tvaṃ suraṃ pivasi, tasmā sā tava kujjhati.
32.10.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Ia (lk.) yang bersila (bermoralitas) akan menaklukkan
musuh.
2. Dia, anak perempuan yang berbicara di dalam
pertemuan [itu], bukan kerabat [perempuan]
(bandhunī) saya.
3. Bila Ibu (akan) datang [ke] rumah, [maka] putri
akan memberikan batu-batu permata.
4. Ia, anjing yang kepadanya saya berikan nasi, adalah
kepunyaan dari saudara saya.
5. Mengapa Anda tidak datang [ke] rumah hari ini untuk
menghormati bhikkhu-bhikkhu?
6. Di mana Anda memperoleh jubah-jubah itu yang Anda
persembahkan kepada bhikkhu-bhikkhu?
7. Kepada siapakah Anda berikan emas dari saya yang
diberikan kepada Anda?
8. Apa pun yang Anda suka, makanlah itu.
9. Selama Anda (akan) mandi di sungai, selama itu saya
akan duduk di atas batu.
10. Di mana orang-orang bijaksana berada, di sanalah
saya berharap untuk berdiam.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 32:
32
Kunci Jawaban Latihan 32
32.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
1. Yassā so putto hoti sā mātā puññavatī hoti.
/yang kepunyaannya (lk.) (pr.) ia (lk.) putra adalah
dia (pr.) ibu yang berkebajikan adalah/
= Dia yang putranya adalah ia, adalah Ibu yang
berkebajikan.
2. Yo taṃ dīpaṃ pāleti so dhammiko bhūpati hoti.
/(ia (lk.)) yang itu pulau memerintah ia (lk.) yang
saleh raja adalah/
= Ia yang memerintah pulau itu adalah raja yang saleh.
3. Kena ajja (pada masa kini) navaṃ (baru)
jīvitamaggaṃ (jalan hidup) na pariyesitabbaṃ?
/melalui yang mana pada masa kini baru jalan
hidup tidak seyogianya dicari/
= Melalui jalan hidup baru yang mana seyogianya
tidak dicari pada masa kini?
4. Sace tumhe asappurisā lokaṃ dūseyyātha (akan
mengotori) kattha puttadhītarehi saddhiṃ tumhe
vasatha?
/jika kalian orang-orang jahat dunia (akan) mengotori
di mana (dengan) putra-putra dan putri-putri
dengan kalian tinggal/
= Jika kalian, orang-orang jahat mengotori dunia, di
mana kalian akan tinggal dengan putra-putra dan
putri-putri [kalian] ?
5. Yadā bhikkhavo sannipatitvā sālāyaṃ kilañjāsu nisīdiṃsu
tadā Buddho pāvisi.
/ketika bhikkhu-bhikkhu setelah berkumpul di aula di
atas tikar-tikar duduk kemudian Buddha masuk/
= Ketika bhikkhu-bhikkhu, setelah berkumpul di aula,
duduk di atas tikar-tikar, kemudian Buddha masuk.
6. Yasmiṃ padese (di daerah) Buddho viharati tattha gantuṃ
ahaṃ icchāmi.
/(di tempat) yang mana di daerah Buddha berada di
sana untuk pergi saya berharap/
= Di daerah yang mana Buddha berada, di sanalah
saya berharap untuk pergi.
7. Yāyaṃ guhāyaṃ sīhā vasanti taṃ pasavo na
upasaṅkamanti.
/(di tempat) yang mana di dalam gua singa-singa
tinggal ia (gua itu) hewan-hewan tidak mendekati/
= Di dalam gua yang mana singa-singa tinggal, hewan-
hewan tidak mendekatinya.
8. Yo dhanavā hoti, tena sīlavatā bhavitabbaṃ.
/ia (lk.) yang kaya adalah dengan [kekayaan] itu
orang yang bersila (bermoralitas) seyogianya
adalah/
= Dengan [kekayaan] itu, ia yang kaya seyogianya
adalah orang yang bersila (bermoralitas).
9. Sace tumhe maṃ pañhaṃ pucchissatha ahaṃ vissajjetuṃ
(untuk menjawab) ussahissāmi.
/jika kalian saya pertanyaan (akan) menanyakan saya
untuk menjawab akan berusaha/
= Jika kalian menanyakan saya pertanyaan, saya akan
berusaha untuk menjawab.
10. Yattha sīlavantā bhikkhavo vasanti tattha manussā
sappurisā honti.
/di mana yang bersila bhikkhu-bhikkhu tinggal
di sana orang-orang yang baik ada/
= Di mana bhikkhu-bhikkhu yang bersila tinggal, di
sanalah orang-orang yang baik ada.
11. Kadā tvaṃ mātaraṃ passituṃ bhariyāya saddhiṃ
gacchasi (gacchissasi ?) ?
/kapan anda ibu untuk melihat (dengan) istri dengan
pergi (akan pergi ?) ?/
= Kapan Anda akan pergi untuk melihat Ibu dengan
istri [Anda]?
12. Yāhi rukkhā chinnā tāyo pucchituṃ kassako āgato hoti.
/yang oleh mereka pohon-pohon ditebang mereka
(wanita-wanita) untuk menanyai petani telah
datang/
= Petani telah datang untuk menanyai mereka
(wanita-wanita itu), yang oleh mereka pohon-pohon
[itu] ditebang.
13. Kathaṃ tumhe udadhiṃ tarituṃ ākaṅkhatha?
/bagaimana kalian laut untuk menyeberangi
berharap?/
= Bagaimana kalian berharap untuk menyeberangi
laut?
14. Kuto tā itthiyo maṇayo āhariṃsu?
/dari mana itu ( feminin jamak) wanita-wanita batu-
batu permata membawa serta?
= Dari mana wanita-wanita itu membawa serta batu-
batu permata?
15. Yāsu mañjūsāsu ahaṃ suvaṇṇaṃ nikkhipiṃ tā corā
coresuṃ.
/yang di dalam mereka di dalam kotak-kotak saya
emas meletakkan mereka (kotak-kotak itu) pencuri-
pencuri mencuri/
= Pencuri-pencuri mencuri mereka (kotak-kotak itu),
yang di dalam kotak-kotak [itu] saya meletakkan
emas.
16. Yo ajja nagaraṃ gacchati so tarūsu ketavo passissati.
/ia (lk.) yang hari ini kota pergi ia (lk.) di atas pohon-
pohon bendera-bendera akan melihat/
= Ia yang pergi [ke] kota hari ini akan melihat
bendera-bendera di atas pohon-pohon.
17. Yassa mayā yāgu pūjitā so bhikkhu tava putto hoti.
/yang kepadanya (lk.) oleh saya bubur yang
dipersembahkan itu (lk.) bhikkhu (kepunyaan) dari
Anda putra adalah/
= Bhikkhu itu, yang kepadanya bubur dipersembahkan
oleh saya, adalah putra Anda.
18. Kuto ahaṃ Dhammassa viññātāraṃ paññavantaṃ
bhikkhuṃ labhissāmi?
/dari mana saya [kepunyaan] dari Dhamma orang
yang memahami yang bijaksana bhikkhu akan
memperoleh (menemukan) ?/
= Dari mana saya akan menemukan bhikkhu yang
bijaksana yang memahami Dhamma?
19. Yasmā so bhikkhūsu pabbaji, tasmā sā pi pabbajituṃ
icchati.
/karena ia (lk.) di antara bhikkhu-bhikkhu
memperoleh penahbisan, oleh karena itu dia (pr.)
juga untuk memperoleh penahbisan berharap/
= Karena ia memperoleh penahbisan di antara
bhikkhu-bhikkhu; oleh karena itu, dia juga
berharap untuk memperoleh penahbisan.
20. Yaṃ ahaṃ jānāmi tumhe pi taṃ jānātha.
/ia (lk.) yang saya mengenal kalian juga ia (lk.)
mengenal/
= Ia yang saya kenal, kalian juga mengenalnya.
= Kalian juga mengenal ia yang saya kenal.
21. Yāsaṃ itthīnaṃ dhanaṃ so icchati tāhi taṃ labhituṃ so na
sakkoti.
/yang kepunyaan mereka (pr.) [kepunyaan] dari
wanita-wanita kekayaan ia menginginkan dari
mereka (feminin jamak) ia (kekayaan itu) untuk
mendapatkan ia (lk.) tidak mampu/
= Ia tidak mampu untuk mendapatkannya dari mereka,
yang kekayaan dari wanita-wanita [itu] ia inginkan.
22. Yato amhākaṃ bhūpati arayo parājesi tasmā mayaṃ
tarūsu ketavo bandhimha.
/karena [kepunyaan] dari kami raja musuh-musuh
menaklukkan oleh karena itu kami di atas pohon-
pohon bendera-bendera mengikat/
= Karena raja kami menaklukkan musuh-musuh, oleh
karena itu kami mengikat bendera-bendera di atas
pohon-pohon.
23. Kadā amhākaṃ patthanā (keinginan-keinginan)
samijjhanti (samiddha ?) ?
/kapan [kepunyaan] dari kami keinginan-keinginan
memenuhi (terpenuhi?)/
= Kapan keinginan-keinginan dari kami terpenuhi?
24. Sabbe te sappurisā tesaṃ pañhe vissajjetuṃ vāyamantā
sālāya nisinnā honti.
/semua mereka orang-orang baik untuk mereka
(kepunyaan mereka) pertanyaan-pertanyaan
untuk menjawab yang sedang berusaha di aula telah
duduk/
= Mereka semua, orang-orang baik yang telah duduk
di aula, sedang berusaha untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan untuk mereka.
= Mereka semua, orang-orang baik yang telah duduk
di aula, sedang berusaha untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan mereka.
25. Sace tvaṃ dvāraṃ thakesi ahaṃ pavisituṃ na sakkomi.
/jika anda pintu menutup saya untuk masuk tidak
mampu/
= Jika Anda menutup pintu, saya tidak mampu untuk
masuk.
26. Amhehi katāni kammāni chāyāyo viya amhe anubandhanti.
/oleh kita yang dilakukan perbuatan-perbuatan
bayang-bayang seperti kita mengikuti/
= Perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh kita
mengikuti kita seperti bayang-bayang.
27. Susavo mātaraṃ rakkhanti.
/orang-orang muda ibu melindungi/
= Orang-orang muda melindungi Ibu [mereka].
28. Ahaṃ sāminā saddhiṃ gehe viharantī modāmi.
/saya (dengan) suami dengan di rumah yang sedang
tinggal bahagia/
= Saya yang sedang tinggal di rumah dengan suami
[saya], bahagia.
29. Tumhākaṃ puttā ca dhītaro ca udadhiṃ taritvā bhaṇḍāni
vikkiṇantā mūlaṃ pariyesituṃ icchanti.
/[kepunyaan] dari kalian putra-putra dan putri-putri
dan laut setelah menyeberang barang-barang yang
sedang menjual uang untuk mencari berharap/
= Setelah menyeberang laut, putra-putra dan putri-
putri kalian yang sedang menjual barang-barang,
berharap untuk mencari uang.
30. Tvaṃ suraṃ pivasi, tasmā sā tava kujjhati.
/anda minuman beralkohol meminum, oleh karena itu
dia (pr.) kepada Anda marah/
= Anda meminum minuman beralkohol; oleh karena
itu, dia marah kepada Anda.
32.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali
1. Ia (lk.) yang bersila (bermoralitas) akan menaklukkan
musuh.
/so yo sīlavā hoti parājessati ariṃ (sattuṃ)/
= Yo sīlavā hoti so ariṃ parājessati.
2. Dia, anak perempuan yang berbicara di dalam
pertemuan [itu], bukan kerabat [perempuan]
(bandhunī) saya.
/sā kaññā (dārikā; kumārī) yā kathesi sabhāya (sabhāyaṃ)
na hoti bandhunī mayhaṃ/
= Yā dārikā sabhāyaṃ kathesi sā na mayhaṃ bandhunī hoti.
3. Bila Ibu (akan) datang [ke] rumah, [maka] putri
akan memberikan batu-batu permata.
/yadā mātā āgamissati gehaṃ, tadā dhītā dadissati
(dassati) maṇayo/
= Yadā mātā gehaṃ āgamissati, [tadā] dhītā maṇayo
dadissati.
4. Ia, anjing yang kepadanya saya berikan nasi, adalah
kepunyaan dari saudara saya.
/so kukkurāya (kukkurassa) yassa ahaṃ dadiṃ odanaṃ
(bhattaṃ) hoti bhātussa mayhaṃ/
= Yassa kukkurāya ahaṃ odanaṃ dadiṃ so mayhaṃ
bhātussa hoti.
5. Mengapa Anda tidak datang [ke] rumah hari ini untuk
menghormati bhikkhu-bhikkhu?
/kasmā tvaṃ na āgamī gehaṃ ajja vandituṃ bhikkhavo ?/
= Kasmā tvaṃ bhikkhavo vandituṃ ajja gehaṃ na āgamī ?
6. Di mana Anda memperoleh jubah-jubah itu yang Anda
persembahkan kepada bhikkhu-bhikkhu?
/kutra tvaṃ labhi cīvarāni yāni tvaṃ pūjayi (pūjesi ?)
bhikkhūnaṃ ?/
= Kutra tvaṃ bhikkhūnaṃ pūjesi tvaṃ yāni cīvarāni labhi ?
7. Kepada siapakah Anda berikan emas dari saya yang
diberikan kepada Anda?
/kassa tvaṃ adāsi suvaṇṇaṃ mayā dinnaṃ tava?/
= Kassa tvaṃ tava dinnaṃ mayā suvaṇṇaṃ adāsi ?
8. Apa pun yang Anda suka, makanlah itu.
/yaṃ tvaṃ icchasi, bhuñja taṃ/
= Yaṃ tvaṃ icchasi, taṃ bhuñja.
9. Selama Anda (akan) mandi di sungai, selama itu saya
akan duduk di atas batu.
/yāva tvaṃ nahāyissasi nadiyā (nadiyaṃ), tāva ahaṃ
nisīdissāmi pāsāṇe/
= Yāva tvaṃ nadiyaṃ nahāyissasi, tāva ahaṃ pāsāṇe
nisīdissāmi.
10. Di mana orang-orang bijaksana berada, di sanalah
saya berharap untuk berdiam.
/yattha viññuno viharanti, tattha ahaṃ icchāmi
viharituṃ/
= Yattha viññuno viharanti, tattha ahaṃ viharituṃ icchāmi.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 32 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Senarai Verba-verba
Prefiks-prefiks (awalan-awalan) dan akar-akar dari verba-verba diberikan dalam bahasa Sanskerta di dalam kurung:
akkosati (a + kṛś) = memarahi
atthi (as) = ada; adalah
adhigacchati (adhi + gam) = memahami
anukampati (anu + kamp) = merasa kasihan
anugacchati (anu + gam) = mengikuti
anubandhati (anu + badh) = mengikuti; mengejar
anusāsati (anu + śās) = menasihati
ākaṅkhati (ā + kāṅkṣ) = mengharapkan
ākaḍḍhati (ā + kṛṣ ?) = menarik; menyeret
āgacchati (ā + gam) = datang
ādadāti (ā + dā) = mengambil; membawa
āneti (ā + nī) = membawa serta
āmanteti (ā + denom. mantra) = berbicara; menyapa;
memanggil
āmasati (ā + mṛś) = menyentuh
ārabhati (ā + rabh) = memulai
āruhati (ā + ruh) = memanjat, naik
āroceti (ā + ruc) = memberitahukan
āvahati (ā + vah) = membawa serta
āsiñcati (ā + sic) = menyiram
āharati (ā + hṛ) = membawa serta
āhiṇḍati (ā + hiṇḍ) = berkeliaran; mengembara
icchati (iṣ / āp) = menginginkan, berharap
uggaṇhāti (ud + gṛh) = belajar
uṭṭhahati (ud + sthā) = bangun; bangkit
uḍḍeti (ud + ḍī) = terbang
uttarati (ud + tṛ) = keluar dari air
udeti (ud + i) = terbit
upasaṅkamati (upa + saṃ + kram) = menghampiri
uppajjati (ud + pad) = dilahirkan
uppatati (ud + pad) = terbang; melompat
ussahati (ud + sah) = mencoba; berusaha
ussāpeti (ud + śri) = mengangkat; menaikkan
ocināti (ava + ci) = mengumpulkan; memetik
otarati (ava + tṛ) = turun
obhāseti (ava + bhāṣ) = menyinari; menerangi
oruhati (ava + ruh) = turun
oloketi (ava + lok) = melihat
ovadati (ava + vad) = menasihati; mewejang;
menganjurkan
katheti (kath) = berbicara
karoti (kṛ) = melakukan; mengerjakan;
membangun; membuat
kasati (kṛṣ) = membajak (tanah)
kiṇāti (krī) = membeli
kīḷati (krīḍ) = bermain
khaṇati (khaṇ) = menggali
khādati (khād) = makan
khipati (kṣip) = melempar; membuang
kujjhati (krudh) = marah
gacchati (gam) = pergi
gaṇhāti (gṛh) = mengambil; membawa;menangkap
gāyati (gai) = menyanyi
carati (car) = berjalan; berperilaku
cavati (cyu) = meninggal; wafat
cinteti (cit) = berpikir
cumbati (cumb) = mencium
coreti (cur) = mencuri
chaḍḍeti (chaḍḍ) = membuang
chādeti (chad) = menutupi
chindati (chid) = memotong; menebang;
merusak
jānāti (jñā) = mengetahui; mengenal
jāleti (jval) = menyalakan
jināti (ji) = memenangkan
jīvati (jīv ?) = hidup
ṭhapeti (sthā) = menempatkan; menyimpan
ḍasati (ḍas) = menggigit; menyengat
tarati (tṛ) = menyeberang
tiṭṭhati (sthā) = berdiri [; mematuhi]
thaketi (sthag) = menutup
dadāti/deti (dā) = memberi
dassati (dṛś) = melihat
duhati (duh) = memerah susu
dūseti (dūṣ) = merusak; mengotori
deseti (diś) = mengkhotbahkan; membabarkan;
mengajarkan
dhāvati (dhāv) = berlari
dhovati (dhov) = mencuci
naccati (nṛt) = menari
namassati (denom. namas) = memuja; menghormati
nahāyati (snā) = mandi
nāseti (naś) = menghancurkan
nikkhamati (nis + kram) = meninggalkan;berangkat;
keluar
nikkhipati (ni + kṣip) = meletakkan;
menempatkan
nimanteti (ni + denom. mantra) = mengundang
nilīyati (ni + lī) = menyembunyikan
nivāreti (ni + vṛ) = mencegah
nisīdati (ni + sad) = duduk; hinggap;
bertengger
nīharati (ni + hṛ) = mengeluarkan
neti (nī) = membawa pergi
pakkosati (pra + kṛṣ) = memanggil; memerintahkan
pakkhipati (pra + kṣip) = meletakkan, menempatkan,
menyimpan
pacati (pac) = memasak
pajahati (hā) = menyerahkan; melepaskan;
meninggalkan
paṭicchādeti (prati + chad) = menyembunyikan
paṭiyādeti (prati + yat) = menyiapkan
patati (pat) = jatuh; berguguran
pattharati (pra + stṛ) = menyebarkan
pattheti (pra + arth) = menginginkan; berharap
pappoti (lihat pāpuṇāti) = mencapai; meraih
pabbajati (pra + vraj) = meninggalkan keduniawian; menjadi
pabbajita; memperoleh
penahbisan
parājeti (parā + ji) = menaklukkan
pariyesati (pari + iṣ) = mencari
parivajjeti (pari + vṛj) = menghindari
parivāreti (pari + vṛ) = menemani
palobheti (pra + lubh) = menjerat; memikat
pavatteti (pra + vṛt) = menggerakkan; memulai
pavisati (pra + viś) = memasuki
pasīdati (pra + sad) = menjadi senang
passati (spaś) = melihat
paharati (pra + hṛ) = memukul; menyerang
pahiṇāti (pra + hi) = mengirim
pājeti (pra + aj) = mengendarai
pāteti (pat) = menjatuhkan
pāpuṇāti (pra + āp) = mencapai; meraih
pāleti (pāl) = mengatur; memerintah
piyāyati (denom. piya) = sayang
pivati (pā) = minum
pīḷeti (pīḍ) = mengganggu; menekan;
menindas
pucchati (pṛcch) = bertanya
pūjeti (pūj) = memuja; menghormati;
mempersembahkan
pūreti (pṛ) = mengisi
peseti (pra + iṣ) = mengirim
poseti (puṣ) = mengasuh; menghidupi;
merawat
phusati (sprṣ) = menyentuh
bandhati (badh) = mengikat
bhajati (bhaj) = bergaul
bhañjati (bhañ) = memecahkan
bhavati (bhū) = menjadi
bhāyati (bhī) = takut
bhāsati (bhāṣ) = berbicara; berdiskusi;
bersinar
bhindati (bhid) = memecahkan
bhuñjati (bhuj) = makan; menikmati
manteti (denom. mantra) = berdiskusi; berembuk;
bermusyawarah
māpeti (mā) = menciptakan;
membangun
māreti (mṛ) = membunuh
mi ṇāti (mā) = mengukur; menimbang
muñcati (muc) = melepaskan;
membebaskan
modati (mud) = bahagia; bergembira;
bersukacita
yācati (yac) = meminta
rakkhati (rakṣ) = melindungi; menjaga; menjalankan
rodati (rud) = menangis
ropeti (rup) = menanam
labhati (labh) = memperoleh; menerima
likhati (likh) = menulis
vaḍḍheti (vṛdh) = mengembangkan; meningkatkan
vandati (vand) = memuja
vapati (vap) = menabur
vasati (vas) = tinggal; hidup
vāceti (vac) = mengajar
vāyamati (vi + ā + yam) = berupaya; berusaha
vikkiṇāti (vi + krī) = menjual
vijjhati (vyadh) = memanah; menembak
vindati (vid) = merasakan; mengalami
vippakirati (vi + pra + kṛ\) = menaburkan; berserakan
vibhajati (vi + bhaj) = membagi; membagikan;
mendistribusikan
vivarati (vi + vṛ) = membuka
vissajjeti (vi + sṛj) = menghabiskan; membelanjakan;
menggunakan; melewatkan; menjawab
viharati (vi + hṛ) = berada (di); tinggal; hidup; berdiam
vihiṃsati (vi + hiṃs) = melukai; membahayakan
viheṭheti (vi + hīḍ) = mengganggu
veṭheti (veṣṭ) = membungkus
vyākaroti (vi + ā + kṛ) = menjelaskan
saṃharati (saṃ + hṛ) = mengumpulkan
sakkoti (śak) = bisa; sanggup; mampu
sannipatati (saṃ + ni + pat) = berkumpul; berkumpul
bersama
samassāseti (saṃ + ā + śvas) = menghibur
samijjhati (saṃ + ṛdh) = memenuhi; berhasil
sammajjati (saṃ + mṛj) = menyapu
sammisseti (saṃ + denom. miśra) = mencampur
sayati (śī) = tidur
sallapati (saṃ + lap) = berbicara; mengobrol;
berbincang; bercakap-
cakap
sādiyati (svad) = mencicipi
sibbati (sīv) = menjahit
suṇāti (śru) = mendengar
hanati (han) = membunuh
harati (hṛ) = membawa; membawa pergi
hasati (has) = tertawa
hoti (bhū) = adalah; menjadi
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Kosakata Pali
(selain Verba-verba)
Singkatan-singkatan:
m = maskulin
f = feminin
n = netral
adj = adjektiva
ind = indeclinable particle (partikel yang tidak berinfleksi)
adv = adverbia
pron = pronomina
akusala, adj. = jahat; buruk
akkhi, n. = mata
aggi, m. = api
aṅguli, f. = jari tangan
acci, n. = nyala api
aja, m. = kambing
ajja, ind. = hari ini; sekarang; pada masa kini
aṭavi, f. = hutan
aṭṭhi, n. = tulang
atithi, m. = tamu
atthaññū, m. = orang yang baik hati
addhā, ind. = tentu saja; mesti
adhipati, m. = majikan; pemimpin
anicca, adj. = anicca, tidak kekal
antarā, ind. = di antara
amacca, m. = menteri
ambu, n. = air
ammā, f. = ibu
arañña, n. = hutan
ari, m. = musuh
asani, f. = petir; halilintar
asappurisa, m. = orang jahat
asi, m. = pedang
assa, m. = kuda
assu, n. = air mata
ahaṃ, pron. = saya
ahi, m. = ular
ākāsa, m. = langit
ākhu, m. = tikus
ācariya, m. = guru
āpaṇa, n. = toko
āloka, m. = cahaya; sinar
āvāṭa, m. = lubang
āsana, n. = tempat duduk
itthi, f. = wanita
iddhi, f. = kekuatan gaib
isi, m. = resi; petapa suci; orang suci; orang bijaksana
ucchu, m. = tebu
udaka, n. = air
udadhi, m. = laut; lautan; samudra
upamā, f. = perumpamaan; ibarat
upalitta, [adj. ?] = kotor
upāsaka, m. = upasaka; umat awam pria
uyyāna, n. = taman
uraga, m. = reptil; hewan melata; ular
odana, m. = nasi
ojavantu, adj. = yang bergizi; lezat
ovaraka, m. = ruang dalam; kamar tidur
ovāda, n. = nasihat
kakaca, m. = gergaji
kaññā, f. = anak perempuan
kaṭacchu, m. = sendok
kaṇeru, f. = gajah betina
kattu, m. = pelaku; orang yang membuat
kattha, adv. = di mana
kathā, f. = pembicaraan; pidato
kathaṃ, adv. = bagaimana
kadalī, f. = pisang
kadā, adv. = kapan
kadāci karahaci, adv. = terkadang
kapi, m. = kera
kamma, n. = karma; perbuatan
karī, m. = gajah jantan
kavi, m. = penyair
kasmā, adv. = mengapa
kāka, m. = burung gagak
kāya, m. = badan; jasmani; tubuh
kāruṇika, adj. = baik hati; belas kasih
kāsu, f. = lubang
kilañjā, f. = tikar
kukkura, m. = anjing
kucchi, m., f. = perut
kuṭṭhī, m. = penderita penyakit kusta/lepra
kuto, adv. = dari mana
kutra, adv. = di mana
kumāra, m. = anak laki-laki
kumāri, f. = anak perempuan
kulavantu, adj. = dari keluarga baik-baik
kusala, adj. = baik, bajik
kusuma, n. = bunga
kuhiṃ, adv. = di mana
ketu, m. = bendera
khagga, m. = pedang
khaṇḍa, n. = potongan
khādanīya, n. = makanan (pendamping)
khippaṃ, adv. = segera
khīra, n. = susu
khudā, f. = rasa lapar; kelaparan
khetta, n. = ladang
Gaṅga, f. = Sungai Gangga
gantu, m. = orang yang pergi
garu, m. = guru
gahapati, m. = kepala rumah tangga;perumah tangga
gāma, m. = dusun
gāvī, f. = sapi betina
giri, m. = gunung
gilāna, m. = orang sakit
gīta, n. = lagu
gīvā, f. = leher
guṇavantu, adj. = baik
guhā, f. = gua
geha, n. = rumah
goṇa, m. = banteng; sapi jantan
ghaṭa, n. = kendi air
ghara, n. = rumah
ca, ind. = dan
cakkhu, n. = mata
caṇḍāla, m. = orang dari keluarga paria/ yang terendah
canda, m. = bulan
citta, n. = batin
cīvara, n. = jubah
cora, m. = pencuri
chāyā, f. = naungan; bayangan
jāṇu (jaṇṇu), n. = lutut
jala, n. = air
jāta, m., f., n. = yang tumbuh
jivhā, f. = lidah
jetu, m. = pemenang
taṇḍula, n. = beras mentah
tato, adv. = oleh karena itu
tattha, adv. = di sana
tatra, adv. = di sana
tathā, adv. = dengan cara itu;seperti itu
Tathāgata, m. = Buddha, Tathagata
tadā, adv. = kemudian
taru, m. = pohon
taruṇi, f. = wanita muda
tasmā, adv. = oleh karena itu
tāpasa, m. = petapa
tāva, adv. = sejauh; selama itu
tiṇa, n. = rumput
tīra, n. = tepi; pinggir
tuṇḍa, n. = paruh
tela, n. = minyak
tvaṃ, pron. = Anda
dakkha, adj. = pintar
daddu, f., n. = eksem; penyakit kulit
dadhi, n. = dadih susu
dāṭhī, m. = hewan bergading
dātu, m. = pemberi; penderma
dāna, n. = dana; sedekah; derma
dāraka, m. = anak kecil (laki-laki)
dāru, n. = kayu bakar
dāsa, m. = pembantu
dīghajīvī, m. = seseorang yang berumur panjang
dīpa, m. = pulau; lampu
dīpī, m. = macan tutul
dukkhaṃ, adv. = penderitaan
dubbala, adj. = lemah
dussa, n. = kain
duhitu, f. = putri
dūta, m. = duta; kurir; pembawa pesan; utusan
deva, m. = dewa; dewata laki-laki
devatā, f. = dewi; dewata perempuan
devī, f. = ratu [; dewi]
doṇi, f. = sampan; perahu
dvāra, n. = pintu
dhañña, n. = jagung
dhana, n. = kekayaan; uang
dhanu, n. = busur
dhamma, m. = ajaran; kebenaran; Dhamma
dhātu, f. = unsur; relik
dhītu, f. = putri
dhīvara, m. = nelayan
dhenu, f. = sapi betina
na, ind. = bukan; tidak
nagara, n. = kota (besar); kota (kecil)
nadī, f. = sungai
nayana, n. = mata
nara, m. = pria, orang
naraka, n. = neraka
nava, adj. = baru
nānā, ind. = berbagai
nārī, f. = wanita
nāḷi, f. = ukuran takaran (dua pattha; dua tabung)
nāvā, f. = kapal
nāvika, m. = pelaut
nidhi, m. = harta
nivāsa, m. = rumah
netu, m. = pemimpin
pakkhī, m. = burung
pañjara, m., n. = sangkar
paññā, f. = kebijaksanaan
pañha, m. = pertanyaan
paṇḍita, m. = orang bijaksana; pandita
paṇṇa, n. = daun
pati, m. = suami
patta, m. = mangkuk; patta
patthanā, f. = keinginan; harapan
paduma, n. = bunga teratai
pabbata, m. = gunung
pabhāta, n. = pagi
pabhū, m. = orang terkenal/mulia/penting
pasu, m. = hewan
parisā, f. = rombongan
pavattu, m. = pengucap
pahūta, adj. = banyak
pāṇi, m. = telapak tangan; tangan
pāṇī, m. = makhluk hidup
pāda, m. = kaki
pānīya, n. = air minum
pāpa, n. = keburukan; kejahatan
pāsāṇa, m. = batu
pāsāda, m. = istana; rumah besar
pi, ind. = juga
piṭaka, m. = keranjang
pitu, m. = ayah
pipāsā, f. = rasa haus
pipāsita, m., f., n. = haus
puñña, n. = jasa; kebajikan; kebaikan; pahala
putta, m. = putra
puttadāra, m. = anak-anak dan istri
puna, ind. = lagi
puppha, n. = bunga
pupphāsana, n. = bunga altar
pubbaka, m., f., n. = kuno
purisa, m. = pria, orang
pokkharaṇī, f. = kolam
potthaka, n. = buku
pharasu, m. = kapak
phala, n. = buah
bandhu, m. = kerabat
balavantu, m., f., n. = kuat; berpengaruh; berkuasa
balī, m. = orang yang kuat
bahu, adj. = banyak
bīja, n. = biji
Buddha, m. = Buddha
buddhi, f. = pintar
brāhmaṇa, m. = brahmana
brāhmaṇī, f. = brahmana wanita
bhaginī, f. = saudari; kakak/adik perempuan
Bhagavā, m. = Bhagawan, Buddha
bhaṇḍa, n. = benda; barang
bhatta, m., n. = nasi
bhattu, m. = suami
bhariyā, f. = istri
bhātu, m. = saudara; abang/adik laki-laki
bhānumā, m. = matahari
bhikkhu, m. = bhikkhu
bhūpati, m. = raja
bhūpāla, m. = raja
bhūmi, f. = bumi; tanah
bhojana, n. = makanan
bhojanīya, n. = makanan utama
makkaṭa, m. = kera; monyet
magga, m. = jalan
maccha, m. = ikan
mañca, m. = ranjang
mañjūsā, f. = kotak
maṇi, m. = batu permata
mattaññū, m. = orang yang moderat
(secukupnya) atau sedang
(madya mengenai makan dan
minum)
madhu, n. = madu
madhukara, m. = lebah
manussa, m. = pria; orang; manusia
manta, n. = mantra
mantī, m. = menteri
mā, ind. = tidak
mātu, f. = ibu
mātula, m. = paman
māra, m. = Māra yang jahat
mālā, f. = kalungan bunga
miga, m. = rusa
mitta, m., n. = teman
mukha, n. = wajah; mulut
muṭṭhi, m. = genggaman; tinju
muni, m. = resi; petapa suci; orang suci;
orang bijaksana
mūla, n. = uang
modaka, n. = kue bulat daging manis
yaṭṭhi, f. = tongkat untuk berjalan
yato, adv. = sejak
yattha, adv. = di mana
yatra, adv. = di mana
yathā, adv. = dengan cara mana
yadā, adv. = bila
yadi, ind. = jika
yasavantu, m., f., n. = terkenal
yasmā, adv. = karena
yāgu, f. = bubur
yācaka, m. = pengemis
yāva, adv. = selama; sampai
yuvati, f. = gadis muda
rajaka, m. = pria pencuci pakaian; dobi pria
rajju, f. = tali
ratti, f. = malam
ratha, m. = kendaraan; kereta perang
ravi, m. = matahari
rasa, n. = cita rasa
rasmi, f. = sinar; cahaya
rājinī, f. = ratu
rāsi, m. = tumpukan
rukkha, m. = pohon
rukkhamūla, n. = kaki pohon
rūpa, n. = objek; bentuk; wujud [; patung;
gambar]
latā, f. = tanaman menjalar
lābha, m. = laba; keuntungan; manfaat
luddaka, m. = pemburu
loka, m. = dunia
locana, n. = mata
vaḍḍhakī, m. = tukang kayu
vaṇṇavantu, m., f., n. = berwarna-warni
vattu, m. = pembicara
vattha, n. = kain; pakaian
vatthu, n. = tanah; landasan; lokasi; tanah milik
vadaññū, m. = filantropi
vadhū, f. = menantu perempuan
vana, n. = hutan
vammika, m., n. = sarang semut
varāha, m. = babi
vasu, n. = kekayaan
vā, ind. = atau
vāṇija, m. = pedagang
vāta, m. = angin
vānara, m. = kera; monyet
vāpī, f. = tangki air; bak air
vāri, n. = sungai
vālukā, f. = pasir
vijju, f. = petir; halilintar
viññātu, m. = orang yang mengetahui
viññū, m. = orang bijaksana
vidū, m. = orang bijaksana; orang yang terpelajar
vinetu, m. = orang yang berdisiplin
viya, ind. = seperti; serupa
vihāra, m. = wihara
vīsati = dua puluh
vīhi, m. = padi
vega, adj. = cepat
vetana, n. = upah; gaji; bayaran
veḷu, m. = bambu
vyādhi, m. = penyakit
sakaṭa, m. = kereta; pedati; gerobak
sakala, adj. = seluruh
sakuṇa, m. = burung
sakhī, f. = teman wanita
sagga, n. = surga
sace, ind. = jika
sacca, n. = kebenaran
sattu, m. = musuh
satthi, n. = paha
satthu, m. = guru
sadda, m. = suara; bunyi
saddhā, f. = saddha; keyakinan
saddhiṃ, ind. = dengan; bersama
sappa, m. = ular
sappi, n. = gi (mentega cair)
sappurisa, m. = orang baik
sabba, m., f., n. = semua
sabaññū, m. = yang mahatahu
sabhā, f. = pertemuan
samaṇa, m. = bhikkhu
samudda, m. = samudra; lautan
sammajjanī, f. = sapu
sammā, ind. = dengan baik; dengan benar
sara, m. = anak panah
sassu, f. = ibu
saha, ind. = dengan; bersama
sahāya (sahāyaka), m. = teman
sākhā, f. = dahan; ranting
sāṭaka, m. = pakaian
sāmī, m. = suami
sārathī, m. = sais kereta perang
sālā, f. = aula; ruangan
sāvaka, m. = siswa
sikhī, m. = burung merak
sigāla, m. = serigala
sindhu, m. = lautan; samudra
sippa, n. = kesenian; keterampilan; keahlian
sissa, m. = siswa
sīghaṃ, adv. = dengan cepat
sīla, n. = sila; moralitas; kebajikan
sīsa, n. = kepala
suka, m. = burung kakaktua
sukhaṃ, adv. = dengan bahagia
sukhī, m. = orang yang bahagia
Sugata, m. = Sugata, Buddha
sunakha, m. = anjing
sura, m. = dewa
surā, f. = minuman beralkohol
suriya, m. = matahari
suva, m. = burung kakaktua
suvaṇṇa, n. = emas
susu, m. = yang muda
sūkara, m. = babi
seṭṭhi, m. = bankir; hartawan; saudagar kaya
setu, n. = jembatan
soṇa, m. = anjing
sota, n. = telinga
sotu, m. = pendengar
sopāna, m. = tangga
hattha, m. = tangan
hatthī, m. = gajah (jantan)
himavantu, m., f., n. = Himalaya
hirañña, n. = emas
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Glosarium
(Inggris – Pali - Indonesia)
Inggris Pali Indonesia
A
accompany bhajati /parivāreti bergaul/menemani
action kamma karma; perbuatan
address āmanteti berbicara; menyapa;
memanggil
admonish anusāsati/ovadati menasihati; mewejang;
menganjurkan
advice ovāda nasihat
advise ovadati menasihati;mewejang;
menganjurkan
again puna lagi
all sabba semua
alms dāna dana; derma; sedekah
ancient pubbaka kuno
and ca dan
(be) angry kujjhati marah
animal pasu hewan
anthill vammika sarang semut
approach upasaṅkamati menghampiri
arrow sara anak panah
arts (and sciences) sippa kesenian; keterampilan;
keahlian
assemble sannipatati berkumpul
assembly sabhā perkumpulan;
pertemuan
attain pāpuṇāti/pappoti mencapai; meraih
avoid parivajjeti menghindari
axe pharasu kapak
B
banana kadalī pisang
bamboo veḷu bambu
bank tīra tepi; pinggir
banker seṭṭhī bankir; hartawan;
saudagar kaya
bathe nahāyati mandi
basket piṭaka keranjang
beak tuṇḍa paruh
because yato / yasmā karena
become bhavati / hoti menjadi
bed mañca ranjang
bee bhamara / lebah
madhukara
beg yācati meminta
beggar yācaka pengemis
belly kucchi perut
benevolent one atthaññū orang yang baik hati
between antarā di antara
bind bandhati mengikat
bird sakuṇa / pakkhī burung
bite ḍasati menggigit
boat doṇi sampan; perahu
body kāya badan; jasmani; tubuh
book potthaka buku
(be) born uppajjati dilahirkan
bow dhanu busur
bowl patta patta; mangkuk
box mañjūsā kotak
boy kumāra anak laki-laki
brahmin brāhmaṇa brahmana
branch sākhā dahan; ranting
break bhindati/bhañjati memecahkan;
mematahkan;
menghancurkan
bridge setu jembatan
bring āharati / āneti / membawa serta
āvahati
broom sammajjanī sapu
brother bhātu saudara; abang/adik
laki-laki
Buddha Tathāgata/Sugata/ Buddha; Tathagata;
Bhagavā Sugata; Bhagawan
buy kiṇāti membeli
C
cage pañjara penjara
call pakkosati memanggil;
memerintahkan
can sakkoti bisa; sanggup; mampu
carpenter vaḍḍhakī tukang kayu
carry harati membawa
cart sakaṭa kereta; pedati; gerobak
caste kula keluarga; kaum; kasta
cave guhā gua
charioteer sārathī sais kereta perang
chase after anubandhati mengejar; mengikuti
chief adhipati pemimpin; majikan
child dāraka anak kecil (laki-laki)
city nagara kota
clever dakkha pintar
climb āruhati memanjat; naik
close thaketi menutup
cloth vattha / dussa / kain; pakaian
sāṭaka
collect ocināti/saṃharati memetik;
mengumpulkan
colourful vaṇṇavantu berwarna-warni
come āgacchati datang
compassionate kāruṇika baik hati; belas kasih
conceal chādeti / menutupi;
paṭicchādeti menyembunyikan
console samassāseti menghibur
converse sallapati berbicara; berbincang;
bercakap-cakap;
mengobrol
cook pacati memasak
corn dhañña jagung
cow gāvī/dhenu sapi betina
cow elephant kaṇeru gajah betina
create māpeti membangun;
menciptakan
creeper latā tanaman menjalar
cross tarati/uttarati menyeberang; keluar
dari air
crow kāka burung gagak
curd dadhi dadih susu
cut chindati memotong; menebang;
merusak
D
dance naccati menari
daughter dārikā / dhītu/ putri; anak perempuan
duhitu
(is) dear piyāyati sayang
deer miga rusa
defeat parājeti menaklukkan
deity deva/devatā/sura dewa; dewata laki-laki;
dewi; dewata
perempuan
delight modati bahagia; bergembira;
bersukacita
demerit akusala/pāpa keburukan;
kejahatan
depart nikkhamati meninggalkan;
berangkat; keluar
descend otarati/oruhati turun
destroy nāseti menghancurkan;
mengusir
develop vaḍḍheti mengembangkan
dig khaṇati menggali
disciple sāvaka siswa
disciplinarian vinetu orang yang berdisiplin
discuss manteti berdiskusi; berembuk;
bermusyawarah
dispatch peseti/pahiṇāti mengirim
distribute vibhajati membagi; membagikan;
mendistribusikan
do karoti melakukan;
mengerjakan;
membangun;
membuat
do not mā (dengan tidak; jangan
imperatif)
doctrine dhamma Dhamma; ajaran;
kebenaran
doer kattu pelaku; orang yang
membuat
dog kukkura/ sunakha/ anjing
soṇa
door dvāra pintu
drink pivati/pibati minum
drinking water pānīya air minum
drives pājeti mengendarai
dwells viharati/vasati berada (di); tinggal;
hidup; berdiam
E
ear sota telinga
eat khādati/bhuñjati makan
eczema daddu eksem; penyakit kulit
elephant hatthī/karī gajah (jantan)
element dhātu unsur; relik
eminent person pabhū orang terkenal/
mulia/penting
enemy sattu; ari musuh
enjoy bhuñjati makan; menikmati
enter pavisati memasuki
entire sakala seluruh
estate vatthu tanah; landasan;
lokasi; tanah milik
evil pāpa keburukan
kejahatan
evil one māra Māra yang jahat
expects ākaṅkhati/pattheti berharap;
berkeinginan
explain vyākaroti menjelaskan;
menjawab
explore pariyesati mencari
eye akkhi/ cakkhu/ mata
locana/nayana
F
face mukha wajah
faith saddhā saddha;
keyakinan
fall patati jatuh
famous yasavantu terkenal
fast sīghaṃ dengan cepat
father pitu ayah
fear bhāyati takut
feel vindati merasakan
feel compassionate anukampati merasa kasihan
fell pāteti menjatuhkan
field khetta ladang
fill pūreti mengisi
finger aṅguli jari tangan
fire aggi api
firewood dāru kayu bakar
fish maccha ikan
fisherman dhīvara nelayan
fist muṭṭhi tinju; genggaman
flag ketu bendera
flame acci nyala api
flower kusuma/puppha bunga
flower altar pupphāsana bunga altar
fly uḍḍeti/uppatati terbang
follow anugacchati / mengikuti
anubandhati
food bhojana / makanan;
khādanīya / makanan pendukung;
bhojanīya makanan utama
foot pāda kaki
foot of tree rukkhamūla kaki pohon
forest arañña/vana/aṭavi hutan
form (object) rūpa bentuk; wujud; objek
friend mitta / sahāya / teman
sahāyaka
female friend sakhī teman wanita
fruit phala buah
fulfil samijjhati memenuhi
G
gain lābha laba; keuntungan;
manfaat
garland mālā kalungan bunga
garment sāṭaka/vattha pakaian
gem maṇi batu permata
generous one vadaññū filantropi
get labhati memperoleh
ghee sappi gi (mentega cair)
girl dārikā / kaññā / anak perempuan
kumārī/yuvati
give dadāti/deti memberi
giver dātu pemberi; penderma
go gacchati pergi
goat aja kambing
goer gantu orang yang pergi
gold suvaṇṇa/hirañña emas
good man sappurisa orang baik
goods bhaṇḍa benda; barang
grass tiṇa rumput
ground bhūmi bumi; tanah
gruel yāgu bubur
guest atithi tamu
H
hall sālā aula; ruangan
hand hattha tangan
happy one sukhī orang yang bahagia
happily sukhaṃ dengan bahagia
harass pīḷeti mengganggu;
menekan; menindas
harm hiṃsati melukai;
membahayakan
head sīsa kepala
heap rāsi tumpukan; onggokan
heaven sagga surga
hermit tāpasa petapa
hide chādeti / menyembunyikan
paṭicchādeti
Himalaya himavantu Himalaya
hit paharati memukul
hoe kuddāla cangkul
hoist ussāpeti mengangkat;
menaikkan
honey madhu madu
honour pūjeti/vandati menghormati; memuja;
mempersembahkan
hope pattheti/ākaṅkhati menginginkan;
berharap
horse assa kuda
house nivāsa/geha/ghara rumah
householder gahapati kepala rumah tangga;
perumah tangga
how kuthaṃ/yathā bagaimana
how far yāva … tāva selama; sejauh;
sampai
hunger khudā rasa lapar; kelaparan
hunter luddaka pemburu
husband pati/bhattu/sāmī suami
I
I ahaṃ saya
If sace/yadi jika
illuminate obhāseti menyinari; menerangi
impermanent anicca anicca; tidak
kekal
indeed addhā tentu saja; pasti
inform āroceti memberitahukan
intelligence paññā kebijaksanaan
intelligent one paññavantu / orang yang bijaksana;
viññātu orang yang
memahami
invite nimanteti / mengundang;
pakkosati memanggil
is atthi/bhavati/hoti adalah
J
jackal sigāla serigala
K
keep ṭhapeti menyimpan
kill hanati/māreti membunuh
king bhūpāla/bhūpati raja
kiss cumbati mencium
knee jāṇu/jaṇṇu lutut
know jānāti mengetahui;
mengenal
knowledgeable vidū/viññū orang bijaksana;
man orang yang
berpengetahuan
luas
Salam metta, :x
Chaidir Lim
-
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante, ^:)^
_/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
[Sambungan dari Glosarium:]
L
lamp dīpa lampu
laugh hasati tertawa
lay devotee upāsaka upasaka; umat awam
pria
lead neti/nayati membawa
leader netu pemimpin
leaf paṇṇa daun
learn uggaṇhāti belajar
leave nikkhamati meninggalkan;
berangkat; keluar
leopard dīpi macan tutul
leper kuṭṭhī penderita penyakit
kusta/lepra
light āloka, n.; cahaya, n.;
jāleti, v. menyalakan, v.
lightning asani petir; halilintar
(is) like viya seperti; serupa
lion sīha singa
liquor surā minuman beralkohol
listen suṇāti mendengar
listener sotu pendengar
live jīvati hidup; mencari
nafkah
living being pāṇī makhluk hidup
look oloketi melihat
lotus paduma bunga teratai
luscious ojavantu yang bergizi; lezat
M
magic spell manta mantra
man nara / purisa / pria; orang/ manusia
manussa
mansion pāsāda istana; rumah besar
many bahu banyak
mat kilañjā tikar
measure nāḷi, n.; ukuran takaran
miṇāti, v. (= dua pattha;
dua tabung), n.;
mengukur/
menimbang, v.
merchant vāṇija pedagang
merit kusala/puñña jasa; kebajikan;
kebaikan; pahala
messenger dūta duta; kurir; pembawa
pesan; utusan
milk khīra, n.; duhati, v. susu, n.; memerah
susu, v.
mind citta batin
minister mantī menteri
mix sammisseti mencampur
moderate mattaññū orang yang moderat
(secukupnya) atau
sedang (madya
mengenai makan dan
minum
monastery vihāra wihara
monk samaṇa/bhikkhu bhikkhu
monkey vānara / makkaṭa / kera; monyet
kapi
moon canda bulan
morning pabhāta pagi
mother ammā/mātu ibu
mother-in-law sassu ibu mertua
mountain pabbata/giri gunung
mouth mukha mulut
much pahūta banyak
N
neck gīvā leher
nest kulāvaka sarang
new nava baru
night ratti malam
not na tidak, bukan
nourish poseti mengasuh;
menghidupi; merawat
O
object rūpa objek; wujud; bentuk
ocean samudda / udadhi / laut; lautan; samudra
sindhu
oil tela minyak
omniscient sabbaññū mahatahu
open vivarati membuka
oppress pīḷeti mengganggu;
menekan; menindas
or vā atau
outcast caṇḍāla orang dari keluarga
paria/yang terendah
ox goṇa banteng; sapi
jantan
P
paddy vīhi padi
palm pāṇi telapak tangan
park uyyāna taman
parrot suka/suva burung kakaktua
peacock sikhī burung merak
piece khaṇḍa potongan
pig varāha/sūkara babi
pit āvāṭa/kāsu lubang
plant ropeti, v. menanam
play kīḷati, v. bermain
(be) pleased pasīdati menjadi senang
plough kasati membajak (tanah)
poet kavi penyair
pollute dūseti mengotori
pond pokkharaṇī kolam
pot ghaṭa kendi air
powerful balī/balavantu kuat
preach deseti mengkhotbahkan;
membabarkan;
mengajarkan
prepare paṭiyādeti menyiapkan
prevent nivāreti mencegah
protect rakkhati melindungi; menjaga
psychic power iddhi kekuatan gaib
pull ākaḍḍhati menarik
pupil sissa siswa
purgatory naraka neraka
put pakkhipati meletakkan
Q
queen rājinī ratu
question pañha, n.; pertanyaan, n.;
pucchati, v. bertanya, v.
R
ray rasmi sinar; cahaya
receive labhati menerima
reciter pavattu pengucap
reject pajahati menyerahkan
melepaskan;
meninggalkan
relative bandhu kerabat
release muñcati melepaskan;
membebaskan
relic dhātu unsur; relik
renounce pabbajati meninggalkan
keduniawian;
menjadi
pabbajita;
memperoleh
penahbisan
reptile uraga reptil; hewan melata;
ular
retinue parisā rombongan
rice bhatta / odana / nasi; beras
taṇḍula
right sammā dengan baik
rise udeti terbit
river nadī/vāri sungai
road magga jalan
roam āhiṇḍati/carati berkeliaran; berjalan
robe cīvara jubah
room ovaraka ruangan
rope rajju tali
rule pāleti mengatur;
memerintah
run dhāvati berlari
S
sage isi; muni resi; petapa suci;
orang suci; orang
bijaksana
sailor nāvika pelaut
sand vālukā pasir
saw kakaca gergaji
scatter vikirati menyebarkan
science & arts sippa kesenian;
keterampilan;
keahlian
scold vigarahati mencaci; memaki
sea samudda / udadhi/ laut; lautan; samudra
sindhu
see passati melihat
seed bīja biji
sell vikkiṇāti menjual
send peseti/pahiṇāti mengirim
serpent sappa/ahi/uraga ular; hewan melata;
reptil
servant dāsa pembantu
sew sibbati menjahit
shade/shadow chāyā naungan; bayangan
ship nāvā kapal
shoot vijjhati memanah; menembak
shop āpaṇa toko; pasar
sickness vyādhi penyakit
sick person gilāna orang sakit
simile upamā perumpamaan; ibarat
since yato sejak; karena
sing gāyati menyanyi
sister bhagini saudari; kakak/adik
perempuan
sit nisīdatī duduk; hinggap;
bertengger
sky ākāsa langit
sleep sayati tidur
smeared upalitta kotor
sometimes kadāci karahaci terkadang
son putta putra
song gīta lagu
soon khippaṃ segera
sound sadda suara; bunyi
sow vapati menaburkan
speak bhāsati/katheti berbicara; berdiskusi
speaker vatu pembicara
speech kathā pembicaraan; pidato
spend vissajjeti menghabiskan;
membelanjakan;
menggunakan;
melewatkan
spoil dūseti merusak
spoon kaṭacchu sendok
spread pattharati menyebarkan
sprinkle siñcati menyiram
stairway sopāna tangga
stand/stay tiṭṭhati berdiri [; mematuhi]
steal coreti mencuri
stone pāsāṇa batu
suffering dukkha dukkha; penderitaan
sugarcane ucchu tebu
sun suriya / ravi / matahari
bhānumantu
sweep sammajjati menyapu
sweetmeat modaka kue daging manis
sword khagga/asi pedang
T
take ādadāti/gaṇhāti mengambil;
membawa;
menangkap
take out nīharati mengeluarkan
tank vāpi tangki air; bak air
taste rasa cita rasa
teach vāceti mengajar
teacher ācariya / garu / guru
satthu
tear, n. assu air mata
tempt palobheti menjerat; memikat
then tadā kemudian
there tattha di sana
therefore tasmā oleh karena itu
thief cora pencuri
think cinteti berpikir
thirst pipāsā rasa haus
thirsty pipāsita haus
thunder asani petir; halilintar
thus tathā dengan cara itu;
seperti itu
today ajja hari ini; sekarang;
pada masa kini
tongue jivhā lidah
touch phusati menyentuh
town nagara kota
treasure nidhi harta
tree rukkha/taru pohon
try ussahati/vāyamati berusaha; mencoba
throw chaḍḍeti membuang
truth sacca kebenaran
turn pavatteti menggerakkan
tusker dāṭhī hewan bergading
twenty vīsati dua puluh
U
uncle mātula paman
understand adhigacchati memahami
until yāva … tāva selama; sejauh;
sampai
V
various nānā berbagai
vehicle ratha kendaraan
victor jetu pemenang
village gāma dusun
virtue sīla/guṇa sila; moralitas;
kebajikan
virtuous guṇavantu / yang bajik; yang
sīlavantu bersila (bermoralitas)
W
wage vetana upah; gaji; bayaran
walking stick yaṭṭhi tongkat untuk
berjalan
wander āhiṇḍati /carati berkeliaran; berjalan
wash dhovati mencuci
washerman rajaka pria pencuci pakaian;
dobi pria
water udaka/jala/pānīya air
weak dubbala lemah
wealth dhana / vasu kekayaan; uang
weep rodati menangis
when yadā / kadā ketika; kapan
whence yato / kuto dari mana
where yattha / kuhiṃ / di mana
kattha
why yasmā / kasmā mengapa
wicked man asappurisa orang jahat
wife bhariyā / vadhū istri
wife & children puttadāra istri & anak-anak
win jayati memenangkan
wind vāta angin
wisdom paññā kebijaksanaan
wise man vidū / viññū / orang bijaksana
paññavantu
wish icchati / pattheti berharap;
menginginkan
with saddhiṃ / saha dengan; bersama
woman itthī / nāri / wanita
yuvati / vanitā
world loka dunia
worship vandati / namassati menghormati
wrap veṭheti membungkus
write likhati menulis
Y
you tvaṃ (sg.) / Anda; kalian
tumhe (pl.)
young one susu yang muda
young woman yuvati wanita muda;
gadis
*******
Usai sudah pemaparan seluruh data pelajaran Pali Primer yang disusun oleh Ibu Lily de Silva, M.A., Ph.D. :)
Salam metta, :x
Chaidir Lim