yah begitulah kalo menurut saya
. sekolah itu memang bukan untuk di’bisnis’in
. karena maju mundurnya suatu negara terletak pada rakyatnya
. semakin rakyatnya dibuat atau dikondisikan menjadi bodoh, maka negara itu tidak akan pernah maju-maju
. begitu juga dalam kehidupan sosial bermasyarakat, kalo rakyatnya dibeda-bedakan secara kualitas, maka negara itu gampang dihancurkan
.
contohnya saja petani dan nelayan yang identik dengan pekerjaan orang miskin
. padahal di negara-negara lain, petani dan nelayan itu dapat menghidupi para pelaku profesinya dengan kehidupan yang layak
. tapi karena di sini sudah teridentik dengan pekerjaan rakyat miskin, maka minat untuk bersekolah di bidang perikanan dan pertanian menjadi berkurang
. ini tidak aneh, karena memang ada juga orang tua yang melarang anaknya untuk bersekolah di pertanian
. padahal kalo kita mau berbenah, sektor pertanian dan perikanan indonesia pasti tidak akan kalah dengan negara-negara lainnya
.
semua ini karena kurangnya informasi
. karena informasi itu sendiri juga ada harganya
. istilahnya adalah ‘wani piro?’
, kalo ngak berani kasih harga silahkan cari informasi sendiri deh
. tapi berapa banyak orang yang bisa dan dapat mencari informasi sendiri?
ditambah banyak sekali hambatan-hambatan untuk melakukan itu
.
karena ketidaktahuan akan informasi-informasi yang berguna itu maka tidak sedikit orang melakukan jalan-jalan pintas tapi bodoh untuk mendapatkan kebahagiaannya
. misalnya dengan mencuri, merampok, mencopet, dan cara-cara bodoh lainnya
. hal-hal semacam itu dilakukan karena ketidaktahuan, dan ironisnya terkadang, ketidaktahuan itu memang direncanakan, agar dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu saja
.
oleh karena itulah, kalo menginginkan negara yang stabil, berilah pengetahuan kepada rakyatnya secara merata, istilahnya janganlah memelihara kuda liar, karena hanya dapat mencelakakan diri sendiri
. tapi buatlah kuda itu menjadi jinak agar dapat bermanfaat bagi kehidupan kita semua
. buatlah rakyat kita menjadi pandai, biar bisa membantu menghalau musuh-musuh dalam selimut
.
kembali ke bisnis sekolah
. khususnya untuk sd dan smp, karena di masa itu anak-anak sungguh mudah dipengaruhi dan apa bila yang mempengaruhi mereka adalah pihak asing, maka lama kelamaan rasa nasionalis bangsa kita akan semakin luntur
. generasi selanjutnya akan lupa kalo dia bangsa indonesia dan mereka hanya akan menjadi sapi perah bangsa asing
. tidak percaya?
silahkan saja buktikan sendiri dan semoga ketika mengetahui hal itu, segalanya belum terlambat untuk diperbaiki, apalagi kalo ternyata sapi perah itu adalah kita sendiri
.
belajarlah dengan negara-negara maju, di mana tidak ada sekolah-sekolah asing yang menjamur dan yang digandrungi, seperti di indonesia (*budaya latah), pada negara-negara maju itu
. mereka benar-benar menjaga pemuda-pemuda mereka agar tidak terpengaruh oleh asing dan mengarahkan mereka untuk membangun negara mereka sendiri
.
akhir kata saya cuma mau menyampaikan, marilah kita membangun pendidikan indonesia agar dapat terjangkau oleh semua kalangan dan tentunya dengan kualitas yang mumpuni, baik di sektor formal maupun informal seperti Bim-Bel si bawel ini
.
https://www.facebook.com/bimbelsibawel