//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...  (Read 663204 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1320 on: 02 June 2009, 02:52:18 PM »
kalo saya nyari tau ;D

Sekarang sudah tahu, blom? ;D


Saya baru aja dapat.

Setelah "dapat", kira-kira perlu dilanjutin ga, bro?

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1321 on: 02 June 2009, 02:53:37 PM »
HATRED:

sudah saya edit biar jelas pertanyaannya, agar tidak ada prasangka yg lain....

TAN:

Baik akan saya jawab. Begini, Bodhisattva itu menurut Mahayana adalah suatu konsep ideal yang berdasarkan maitri karuna dalam menciptakan kemaslahatan bagi makhluk lain. Tentu saja masih ada pengertian Bodhisattva lainnya dalam Mahayana. Tetapi tidak akan kita bahas. Agar tidak OOT.
Nah lanjut.... dalam menciptakan kemaslahatan itu, tentunya secara ideal adalah tidak dicemati oleh "ego" atau sifat mementingkan diri sendiri. Baru dengan demikian, dapat disebut sebagai ideal Bodhisattva.
Untuk jelasnya, silakan mengacu pada Bodhicaryavatara karya Santideva.
Nah, sekarang kembali pada pertanyaan Anda:

"Saya berbuat baik sama pacar saya, namun saya suka membunuh dengan dasar kebencian kepada manusia lain selain pacar saya. nah.. saya disebut bodhisatva gak? kenapa iya dan kenapa tidak?"

Nah pertanyaannya: Apakah Anda berbuat baik pada pacar Anda itu dilandasi maitri karuna tanpa bias kepentingan diri? Pertanyaan ini hanya Anda yang dapat menjawabnya. Tetapi hati-hati jawaban bisa menipu. Jangan-jangan apa yang Anda anggap sebagai maitri karuna itu sebenarnya hanya nafsu semata.

Lanjut lagi. Oleh karena itu, maitri karuna juga harus diimbangi oleh prajna. Jadi seorang Bodhisattva menurut Mahayana juga perlu menyeimbangkan antara prajna dan maitri karuna.

Karena itu, para Bodhisattva seperti Manjushri dan Akasagarbha memegang pedang. Pedang itu bukan alat untuk memecahkan kepala orang menjadi tujuh seperti biji arjaka, melainkan sebagai lambang prajna yang memotong moha.
Maitri karuna yang diliputi moha, loba, dan dvesha bukan maitri karuna sejati. Itulah sebabnya prajna diperlukan.

Balik ke kemungkinan jawaban Anda. Asumsikan Anda menjawab: "Saya bermaitri karuna tanpa bias kepentingan diri." Nah, jika Anda sudah sanggup melaksanakannya, tidak mungkin atau kecil sekali kemungkinan Anda membunuh orang lain dengan semena-mena.

Nah. Semoga penjelasan saya sudah cukup jelas.

Amiduofo,

Tan


Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1322 on: 02 June 2009, 02:57:40 PM »
^

  Jelas sekali...

 Jadi saya sampaikan apa yg saya dapat ;D
 
 Jadi jawabannya adalah, "tidak" karena belum ada maitri karuna.

dan buat memperjelas.. orang yg berbuat baik kepada orang lain. seperti berbakti kepada ayah dan ibu, serta orang lain, namun belum mencapai keseimbangan batin yg mantap tidak dapat dikatakan sebagai bodhisatva, karena dia belum mutlak memiliki maitri karuna walaupun orangnya sederhana dan saleh. maka itu orang tersebut masih memiliki kemungkinan "terperosok".
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1323 on: 02 June 2009, 03:01:02 PM »
UPASAKA:

Lantas kenapa Anda sembarangan copy-paste kalimat dari Bro Edward itu? Anda harus bisa mempertanggung-jawabkannya dong kalau ditanya...

Uppss.. Jadi ceritanya ini Anda ingin menyelamatkan Umat Non-Mahayanis ya?

TAN:

Khan sudah dijawab pertanyaannya.
Paling tidak "menyelamatkan" dari:

1.Pandangan salah terhadap Mahayana
2.Sikap membuang2 waktu, karena walau bagaimanapun saya tidak akan beralih keyakinan pada Non-Mahayana. Semakin saya tanggapi semoga mereka akan semakin sadar bahwa percuma berusaha mengubah keyakinan saya dari Mahayana ke non Mahayana.
3.Menyelamatkan dari pandangan bahwa semua orang Mahayana itu bodoh (bila ada yang menganggapnya demikian - bukan menuduh - saya ulangi: kalau seandainya ada - tapi semoga saja ga ada).

Ya setidaknya begitulah.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1324 on: 02 June 2009, 03:03:55 PM »
Saya baru aja dapat.

Setelah "dapat", kira-kira perlu dilanjutin ga, bro?


Bagi saya seh perlu. Tapi suasana sedang kurang kondusif...
Dan saat ini saya sedang tidak ingin melanjutkannya lagi.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1325 on: 02 June 2009, 03:06:06 PM »
Bagi saya seh perlu. Tapi suasana sedang kurang kondusif...
Dan saat ini saya sedang tidak ingin melanjutkannya lagi.

OK deh. :)

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1326 on: 02 June 2009, 03:08:49 PM »
HATRED:

Jelas sekali...

 Jadi saya sampaikan apa yg saya dapat
 
 Jadi jawabannya adalah, "tidak" karena belum ada maitri karuna.

dan buat memperjelas.. orang yg berbuat baik kepada orang lain. seperti berbakti kepada ayah dan ibu, serta orang lain, namun belum mencapai keseimbangan batin yg mantap tidak dapat dikatakan sebagai bodhisatva, karena dia belum mutlak memiliki maitri karuna walaupun orangnya sederhana dan saleh. maka itu orang tersebut masih memiliki kemungkinan "terperosok".

TAN:

Oke. Saya tambahkan lagi. Kendati demikian, dalam berbuat baik pada orang lain. Tidak perlu memusingkan apakah saya ini Bodhisattva atau bukan. Ajaran Mahayana tidak pernah memusingkan hal ini. Berbuat kebajikan ya berbuat kebajikan. Saya dilabeli Bodhisattva atau bukan Bodhisattva tidak ada pengaruhnya bagi saya. Waktu saya memberikan sedikit makanan pada orang yang tidak mampu, yang ada adalah rasa bahagia karena dia bisa menyambung hidupnya. Sekali lagi pada waktu itu, tidak terlintas dalam pikiran saya apakah saya Bodhisattva atau bukan.
Begitu pula saat berbakti pada orang tua atau orang lain. Kita bisa berusaha melakukan tindakan ideal Bodhisattva tanpa perlu dilabeli sebagai Bodhisattva.
Jadi sebenarnya, pertanyaan Anda di atas tidak valid menurut paham Mahayana. Karena ajaran ideal Bodhisattva adalah suatu teladan dan bukannya untuk melabeli: Saya adalah bodhisattva, Saya bukan bodhisattva, si A Bodhisattva, si A bukan Bodhisattva.
Sebenarnya bukan itu yang dimaksud dengan ajaran Bodhisattva.

Amiduofo,

Tan

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1327 on: 02 June 2009, 03:11:24 PM »
Bagi saya seh perlu. Tapi suasana sedang kurang kondusif...
Dan saat ini saya sedang tidak ingin melanjutkannya lagi.

two thumbs up buat bro upasaka....
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1328 on: 02 June 2009, 03:13:57 PM »
[at]  Non-Mahayanis

Sebetulnya, apa sih yang kalian cari di sini?

mencari sesuatu yang tidak pasti
karena sesuatu yang tidak pasti adalah hal yang pasti didunia ini ;D

ups, wait gw termasuk kategori mahayanis ato non mahayanis yach? hehehe....
EGP, mo mahayanis kek, mo non mahayanis kek.....
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1329 on: 02 June 2009, 03:15:59 PM »
 [at] om Tan

    saya bertanya untuk taraf definitif om ;D. maka itu kejelasannya saya harus paham....

kalo mengenai perbuatan tanpa label itu i juga setoejoe..... :jempol:
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1330 on: 02 June 2009, 03:18:34 PM »
[at]  Non-Mahayanis

Sebetulnya, apa sih yang kalian cari di sini?
aye mahayanis, mencari penjelasan tentang mahayanis ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1331 on: 02 June 2009, 03:19:33 PM »
^
^

sumpe loe? hehehe....

object itu netral, kita harus memandang sesuatu itu netral
sati, sati, sati....
salah satu latihan vipassana  ^-^

CMIIW,

navis
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1332 on: 02 June 2009, 03:20:53 PM »
^^^ sumpe lah, aye khan kebaktian di vihara yang nyatu ama kelenteng :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1333 on: 02 June 2009, 03:22:39 PM »
HATRED:
saya bertanya untuk taraf definitif om

TAN:

Ya tidak mengapa bertanya definitif. But dalam agama tidak semua dapat dijawab secara definitif. Sebagai contoh ya ideal Bodhisattva itu tadi. Itu adalah suatu ideal dan bukan dipergunakan untuk menentukan atau menilai secara definitif, apakah si A merupakan seorang bodhisattva, si B bukan, dan lain sebagainya. Jadi sebenarnya tidak valid bila Anda meminta jawaban yang definitif.
Menjadi "Bodhisattva" tidak harus berarti bahwa Anda semua akan berlabel "Bodhisattva," melainkan berusaha meneladani ideal Bodhisattva dan menerapkannya demi kemaslahatan orang lain, sambil berupaya untuk terus menerus mengikis lobha, dosa, beserta moha.
Tidak benar pula bahwa dalam berbuat kebajikan, seseorang harus menunggu terlebih dahulu sampai lobha, dosa, dan mohanya padam. Bila demikian, kapan Anda akan berbuat kebajikan?
Hidup ini adalah praktik dan latihan.

Amiduofo,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1334 on: 02 June 2009, 03:25:23 PM »
RYU:

^^^ sumpe lah, aye khan kebaktian di vihara yang nyatu ama kelenteng

TAN:

Vihara yang menyatu dengan kelenteng bukanlah kriteria bahwa itu adalah vihara Mahayana. Saya pernah ke Vihara Mahavira Graha, tetapi kok sama sekali tidak menyatu dengan kelenteng ya? Sebaliknya malah ada suatu vihara yang menyatu dengan kelenteng, tetapi yang memimpin kebaktian di sana setiap minggunya adalah bhikkhu non Mahayanis.

Amiduofo,

Tan

 

anything