Eriksson: Kalah 1-8 Bukan Karena MembelotONDON, SENIN - Pelatih Manchester City, Sven Goran Eriksson mengatakan, dia dan timnya memang sangat terpukul kalah 1-8 dari Middlesbrough di pekan terakhir Premier League, Minggu (11/5). Namun, itu bukan kesengajaan karena pemilik klub, Thaksin Shinawatra, akan memecatnya.
Thaksin Shinawatra memang menyatakan akan mengganti Sven Goran Eriksson, meski mantan pelatih timnas Inggris itu cukup sukses. Dia membawa Man. City ke Piala UEFA musim depan dan meraih nilai tertinggi sepanjang sejarah Premier League.
Rencana pemecatan tersebut sempat membuat marah suporter Man. City dan juga para pemainnya. Maka, begitu mereka kalah 1-8 atas Middlesbrough, kemudian muncul tuduhan para pemain sengaja mengalah. Mereka ingin memberi tamparan kepada Thaksin atau ancaman agar batal memecat Eriksson.
Namun, hal itu dibantah Eriksson. Menurutnya, tak ada kaitannya kekalahan terbesar di Premeir League musim 2007-08 itu sebagai bentuk pembelotan. Kekalahan itu terjadi karena banyak faktor di lapangan.
Toh, sampai 15 menit pertama, Man. City masih main bagus. Tapi, setelah itu kapten tim Richard Dunne melakukan pelanggaran keras di kotak terlarang. Dia terkena kartu merah dan tim mendapat hukuman penalti. Itu menjadi titik balik yang akhirnya menghancurkan Man. City.
Downing yang mengambil tendangan penalti sukses membukukan gol pertama The Boro. Setelah itu, Man. City kehilangan keseimbangannya hingga gol demi gol menggetarkan gawang mereka. Afonso Alves mencetak hat-trick dengan gol pada menit 37, 60 dan 90. Downing menambah satu gol lagi pada menit ke-58. Tiga gol lagi disumbangkan Andrew Johnson menit ke-58, Rochemback menit ke-80 dan Aliadiere menit ke-85. Satu-satunya gol Man. City disumbangkan Blumer menit ke-87.
Menurut Eriksson, faktor lapangan itulah yang membuat Man. City kesulitan, kemudian kalah besar. Bukan karena ada upaya pembelotan atau ancaman untuk mempertahankan dirinya. Dia malah ingin segera dipecat dari klub tersebut.
"Hidup dalam ketidakpastian sangat menyulitkan bagi siapa saja. Maka, saya ingin segera lepas dari posisi seperti itu dalam beberapa jam lagi," katanya.
"Saya berharap bisa segera berbicara dengan orang-orang klub, atau mereka berbicara kepada saya. Terus terang, saya tak punya jawaban tentang masa depan saya," tambah Eriksson.
Ketika ditanya kapan dia menemui Thaksin Shinawatra dan berbicara kepadanya tentang masa depannya, Eriksson menjawab, "Saya harap secepatnya."
Tentang kekalahan dari Middlesbrough yang menyakitkan itu, Eriksson tak peduli dengan penilaian orang. Dia harus menerima kekalahan tersebut, meski pahit. Tapi, dia tak ingin kekalahan itu disengaja dengan motivasi tertentu.
"Anda boleh menggunakan kata-kata apa saja untuk menggambarkan kekalahan tersebut. Mungkin saya bisa setuju. Yang pasti, memang ada beberapa faktor yang membuat kami tampil buruk. Pertama, Benjani Mwaruwari cedera hanya beberapa menit sebelum pertandingan. Kemudian, kapten kami terkena kartu merah dan kami mendapat hukuman tendangan penaltim," jelasnya. (SSP)
Sumber : Kompas.
Huahh ... Pencinta Bola , Ada apa neh dengan Man City ?