[at] Sanjiva
aliran Maitreya tidak menyuruh orang makan telur bebek, bahkan sesepuh Maitreya menganjurkan tidak makan telur dan susu jika bisa.
Sehingga saat ini banyak umat Maitreya yang tidak makan telur dan susu.
Dalam hampir semua kasus hampir semua daging2 yang dijual saat ini adalah hasil penyembelihan.
Dalam aturan 227 PATIMOKKHA SIKKHAPADA – PERATURAN KE-BHIKKHUAN
bagian Patticiya, sang Buddha bahkan melarang Bhikku untuk merusak tanaman :
Jika seorang bhikkhu memetik dari bagian manapun dari suatu tumbuh- tumbuhan hingga lepas dari tempat tumbuh maka ia melakukan Pacittiya.
Dan Buddha juga melarang Bhikku berpindapatta saat musim hujan karena takut merusak tanaman.
Bagaimana mungkin seorang Buddha yang bahkan melarang Bhikku memetik tanaman tapi mengizinkan untuk makan daging. Sudah jelas dalam airan theravada Buddha mengatakan mengizinkan makan daging dengan 3 kondisi, yaitu jika tidak mengetahui-nya. Namun zaman sekarang di restoran-restoran sudah jelas kita tahu asal daging itu dari mana kita bisa melihat jelas mayat daging babi dan daging bebek digantung , tapi kita mencari alasan untuk pemuasan nafsu mulut kita, tidak hanya sekedar kenyang. Toh kita bayar dengan uang, dengan demikian pilihan ada di tangan kita.
[at] dato' tono
Benar, Vegetarian tidak membuat orang menjadi suci
"Cukup, Devadatta,” Beliau berkata. “Siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi penghuni-hutan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menetap di dekat desa; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi peminta-minta makanan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menerima undangan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi pemakai jubah kain buangan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menerima jubah dari para perumah tangga. Selama delapan bulan, Devadatta, Aku mengizinkan para bhikkhu menetap di bawah pohon. Ikan dan daging adalah murni dalam tiga hal: jika tidak terlihat, terdengar atau dicurigai (dibunuh dengan sengaja untuknya).”
Jika kita mau menelusuri sabda Sang Buddha di sutra-sutra Mahayana seperti Lankavatara, Surangama, Mahaparinirvana dan Brahmajala. Semua dengan jelas dan tegas mengutuk praktek makan daging.
Kita lihat teks dari bab Sutra Lankavatara yang khusus membahas kejahatan makan daging:
Karena dorongan cinta kasih sejati, seorang Bodhisatva akan menjauhi makanan daging yang dilahirkan dari cairan mani dan darah. Seorang Bodhisatva mendisiplinkan dirinya membabarkan welas asih tidak akan menimbulkan ketakutan bagi makhluk lain. Karenanya dia akan menampik
makan daging.
Tak benar bahwa daging adalah makanan yang benar dan boleh dikonsumsi
jika binatang itu tidak dibunuh oleh dirinya,
jika dia tidak memerintahkan orang lain membunuh untuknya,
jika binatang itu tidak dibunuh khusus untuk dirinya...
Bukan itu saja tetapi di masa mendatang akan banyak orang... dipengaruhi cita rasa daging akan bersama-sama dengan berbagai cara dan argumen yang canggih mempertahankan praktek makan daging.
Tetapi... makan daging dalam bentuk apapun, alasan bagaimanapun, dan dimanapun adalah dilarang dan tak dibenarkan...Praktek makan daging tidak saya izinkan kepada siapapun, tidak saya izinkan, tidak akan pernah saya izinkan... (Sutra Lanvakatara)
Sutra Surangama:
Tujuan mempraktekkan Dhyana dan upaya mencapai Samadhi adalah membebaskan diri dari penderitaan. Tetapi dalam perjuangan melepaskan diri dari penderitaan kita sendiri, bagaimana kita telah menjadi penyebab penderitaan bagi makhluk lain? Jika engkau tidak mengontrol pikiranmu hingga pikiran tentang hal-hal tak baik dan pembunuhan menjadi menjijikkan, maka engkau tak akan pernah terbebas dari belenggu dunia... Setelah aku mencapai Parinirvana maka dalam kalpa terakhir berbagai setan iblis akan bermunculan menipu orang dan mengajarkan bahwa mereka boleh makan daging dan masih dapat mencapai pencerahan... Bagaimana o seorang bikhu yang mendamba menyelamatkan makhluk yang tak terbatas jumlahnya menjadikan dirinya pemakan daging makhluk hidup lainnnya?
Sutra Mahaparinirvana (versi Mahayana):
"Memakan daging memadamkan bibit maha welas kasih."makan bangkai ayam bukan kanibal, dan pertanyaan saya adalah mengenai "apakah ayam itu boleh dimakan?"
Tidak ada yang melarang anda memakan bangkai ayam. Saya memiliki pendapat sama seperti seorang ibu hamil yang janin-nya keguguran, bolehkan janin yang sudah mati itu dimakan?
Jika melihat seorang tertabrak mobil, saya tidak berpikir ataupun ingin untuk memasak-nya, sama juga dengan ayam yang tertabrak mobil.
Jawab : Saya tidak akan memakan-nya.