//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Humor Buddhis  (Read 49016 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Humor Buddhis
« Reply #45 on: 01 March 2013, 12:29:03 PM »
lebih lucu liat nick yang hampir sama sedang berdebat...  :P

Sis M14ka kaya guru zen aja  ;D

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Penjagal Daging
« Reply #46 on: 01 March 2013, 05:23:04 PM »
Tidak apa-apa. Toh dari awal Anda memang telah berpersepsi demikian. Maka yang dipersepsikan terjadilah. :)

Saya tidak tahu apa yang Anda anggap sesat. Yang saya soroti/lihat dari cerita itu hanya, seorang penjagal menjelaskan hukum permintaan dan penawaran. Dimana ada permintaan, maka ada penawaran (barang ataupun jasa). Jika ini dianggap sesat, saya rasa paling suci dan benar adalah keyakinan yang Anda anut. Saya kira itu sudah tidak dapat ditawar lagi. Bukan begitu?

Salam.  _/\_

Iya, hukum permintaan dan penawaran. Secara sederhana, jika kita tidak meminta, maka tidak ada yang menawar. Jika kita tidak makan daging, maka tidak ada hewan yang disembelih untuk kita makan.

Jangan bilang bahwa ini adalah akibat persepsi saya sendiri. Karena ini sederhana. Saya menariknya dari kata-kata anda sendiri (tentang hukum permintaan dan penawaran).

Bukan, ini cuma humor. Makna tersiratnya, mungkin kita harus lebih arif dalam menilai sesuatu.

Jika yang dimaksud berkaitan dengan agama, maaf saya tidak meyakini apa-apa.  _/\_

Kalo mau posting sesuatu, coba diresapi dulu. Bukan melepaskan sepenuhnya pada kearifan pembaca. Lebih bagus lagi kalo kamu mempertimbangkan dari berbagai sisi, apakah postingan tersebut bisa dimaknai secara salah oleh pembaca atau tidak. Kalo iya, ya diperbaiki sebelum diposting, atau tidak perlu diposting.

Kalaupun pada akhirnya dimaknai secara salah, padahal kamu sudah mempertimbangkannya... ya apa boleh buat. Saya pun kadang khilaf.

Misalnya, saya menggunakan kata "sesat" yang mungkin cukup kasar. Tidak terpikir oleh saya sebelumnya bahwa kata ini kasar. Maka next time saya akan lebih berhati-hati menggunakan kata ini.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Penjagal Daging
« Reply #47 on: 01 March 2013, 05:42:46 PM »
Iya, hukum permintaan dan penawaran. Secara sederhana, jika kita tidak meminta, maka tidak ada yang menawar. Jika kita tidak makan daging, maka tidak ada hewan yang disembelih untuk kita makan.

Jangan bilang bahwa ini adalah akibat persepsi saya sendiri. Karena ini sederhana. Saya menariknya dari kata-kata anda sendiri (tentang hukum permintaan dan penawaran).

Kalo mau posting sesuatu, coba diresapi dulu. Bukan melepaskan sepenuhnya pada kearifan pembaca. Lebih bagus lagi kalo kamu mempertimbangkan dari berbagai sisi, apakah postingan tersebut bisa dimaknai secara salah oleh pembaca atau tidak. Kalo iya, ya diperbaiki sebelum diposting, atau tidak perlu diposting.

Kalaupun pada akhirnya dimaknai secara salah, padahal kamu sudah mempertimbangkannya... ya apa boleh buat. Saya pun kadang khilaf.

Misalnya, saya menggunakan kata "sesat" yang mungkin cukup kasar. Tidak terpikir oleh saya sebelumnya bahwa kata ini kasar. Maka next time saya akan lebih berhati-hati menggunakan kata ini.

Betul, memang hukum permintaan-penawaran seperti yang Anda paparkan di atas.  _/\_

Saya akan resapi dan renungkan yang Anda tulis. Terima kasih untuk perhatiannya. :)

Khusus untuk cerita Si Penjagal, jujur saya karang dan pertimbangkan selama hampir satu minggu. Setelah berpikir bahwa dampaknya paling jauh 'hanya' membuat orang mengira bahwa bhikkhu sebaiknya berpantang-daging (ber-vegetarian), maka saya postingkan cerita tersebut. Tentu jika ada dampak lain yang mungkin tidak/belum terpikirkan, saya mohon bantuan dan petunjuknya. Selama ini maksud saya baik, hanya menyampaikan bahwa mungkin profesi penjagal tidak berdiri sendiri (independepen dan terpisah dari yang lain), tapi merupakan rantai sebab dan akibat juga (keterkaitan) dengan yang lain.

Oke, terima kasih untuk curahan kasih sayangnya. Semua makhluk memang bersaudara.  _/\_
« Last Edit: 01 March 2013, 05:44:25 PM by Sunya »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Humor Buddhis
« Reply #48 on: 03 March 2013, 01:03:05 PM »
Ini mungkin salah satu humor yang dilakukan Sang Buddha, walaupun bukan dari kanon Pali, melainkan dari Agama Sutra Sanskrit:

Quote
Saat itu malam hari yang gelap, hujan rintik-rintik, dengan kilat halilintar. Sang Buddha berkata kepada Ananda: "Kamu bisa keluar dengan sebuah payung di atas sebuah pelita."

Ananda menurutinya, dan berjalan di belakang Sang Buddha, dengan sebuah payung di atas pelita.

Ketika mereka sampai di suatu tempat, Sang Buddha tersenyum.

Ananda berkata: "Buddha tidak tersenyum tanpa suatu alasan. Apakah yang menyebabkan senyum Beliau hari ini?"

Buddha menjawab: "Itu benar! Itu benar! Buddha tidak tersenyum tanpa suatu alasan. Sekarang kamu mengikuti-Ku dengan sebuah payung di atas pelita. Aku melihat ke sekeliling, dan melihat semua orang melakukan hal yang sama." [S-1150]

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15469.msg249277.html#msg249277
« Last Edit: 03 March 2013, 01:04:42 PM by ariyakumara »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Penjagal Daging
« Reply #49 on: 04 March 2013, 09:18:34 AM »
Khusus untuk cerita Si Penjagal, jujur saya karang dan pertimbangkan selama hampir satu minggu. Setelah berpikir bahwa dampaknya paling jauh 'hanya' membuat orang mengira bahwa bhikkhu sebaiknya berpantang-daging (ber-vegetarian), maka saya postingkan cerita tersebut. Tentu jika ada dampak lain yang mungkin tidak/belum terpikirkan, saya mohon bantuan dan petunjuknya. Selama ini maksud saya baik, hanya menyampaikan bahwa mungkin profesi penjagal tidak berdiri sendiri (independepen dan terpisah dari yang lain), tapi merupakan rantai sebab dan akibat juga (keterkaitan) dengan yang lain.

Kenapa menurutmu bhikkhu sebaiknya berpantang-daging?

Pendapatmu ini mirip pendapatnya Devadatta. Devadatta juga maunya bhikkhu bervegetarian, tapi ini ditolak oleh Buddha.

Referensi, klik di sini:

Cullavagga Bab.7

----> Baca mulai dari reply No.50
« Last Edit: 04 March 2013, 09:31:59 AM by dhammadinna »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Penjagal Daging
« Reply #50 on: 04 March 2013, 10:11:36 AM »
Kenapa menurutmu bhikkhu sebaiknya berpantang-daging?

Pendapatmu ini mirip pendapatnya Devadatta. Devadatta juga maunya bhikkhu bervegetarian, tapi ini ditolak oleh Buddha.

Referensi, klik di sini:

Cullavagga Bab.7

----> Baca mulai dari reply No.50


what???? ... apa Devadatta udah bebas dari avici?

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Humor Buddhis
« Reply #51 on: 04 March 2013, 10:49:43 AM »
^ ^ ^ maksud saya, bhikkhu Devadatta, salah satu murid Sang Buddha.
« Last Edit: 04 March 2013, 10:53:35 AM by dhammadinna »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Humor Buddhis
« Reply #52 on: 04 March 2013, 10:51:02 AM »
^ ^ ^ maksud saya, bhikkhu Devadatta, salah satu murid Sang Buddha.

tapi dimirip2kan sama seseorang di sini, saya pikir, mungkin devadatta udah terlahir kembali di DC ini.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Penjagal Daging
« Reply #53 on: 04 March 2013, 10:56:06 AM »
Kenapa menurutmu bhikkhu sebaiknya berpantang-daging?

Pendapatmu ini mirip pendapatnya Devadatta. Devadatta juga maunya bhikkhu bervegetarian, tapi ini ditolak oleh Buddha.

Referensi, klik di sini:

Cullavagga Bab.7

----> Baca mulai dari reply No.50

Saya tidak berkata demikian, Sdri. Dhammadinna.

Mohon dibaca ulang kata-kata yang sudah Anda cetak tebal tersebut di atas.

Salam.  _/\_

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Humor Buddhis
« Reply #54 on: 04 March 2013, 10:59:27 AM »
^ ^ ^ jadi menurutmu, tidak masalah jika pembaca 'hanya' mengira bahwa seorang bhikkhu seharusnya vegetarian?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Humor Buddhis
« Reply #55 on: 04 March 2013, 11:14:02 AM »
^ ^ ^ jadi menurutmu, tidak masalah jika pembaca 'hanya' mengira bahwa seorang bhikkhu seharusnya vegetarian?

umat memberi dana makanan kepada bhikkhu,
bhikkhu: "maaf bu, kami vegetarian, jadi mohon beri kami tepung bakar yg bentuk dan rasanya mirip babi guling ini.
umat: ^%&^(*^&%^% [at] #

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Humor Buddhis
« Reply #56 on: 04 March 2013, 11:52:50 AM »
umat memberi dana makanan kepada bhikkhu,
bhikkhu: "maaf bu, kami vegetarian, jadi mohon beri kami tepung bakar yg bentuk dan rasanya mirip babi guling ini.
umat: ^%&^(*^&%^% [at] #

Humor budis ini lucu sekali :)) :))
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Humor Buddhis
« Reply #57 on: 04 March 2013, 12:53:38 PM »
umat memberi dana makanan kepada bhikkhu,
bhikkhu: "maaf bu, kami vegetarian, jadi mohon beri kami tepung bakar yg bentuk dan rasanya mirip babi guling ini.
umat: ^%&^(*^&%^% [at] #

klo mau posting humor, ini contoh humor yg buat orang ngakak... apa lg klo babi guling nya ada cap telapak kaki sakti dewa indra... ;D mantap

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Humor Buddhis
« Reply #58 on: 04 March 2013, 02:37:44 PM »
Selera humor om Indra benar2 tinggi... #thumb_up
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Humor Buddhis
« Reply #59 on: 05 March 2013, 08:01:50 AM »
^ ^ ^ jadi menurutmu, tidak masalah jika pembaca 'hanya' mengira bahwa seorang bhikkhu seharusnya vegetarian?

Pertanyaan ini singkat tapi berimplikasi luas.

Keterangan dan tanggapan saya:
1. Dalam cerita itu tidak diilustrasikan bahwa bhikkhu bervegetarian. Malah bila pembaca paham, kata yang bergaris bawah itu justru menunjukkan bahwa bhikkhu menerima persembahan daging hasil sembelihan (penjagalan).
2. Kalaupun dampaknya sampai membuat orang berpikir bahwa bhikkhu bervegetarian, lalu dimana efek negatif yang signifikan?

Yang saya garis bawahi di atas dapat diinterpretasikan sebagai orang awam, bukan bhikkhu atau umat senior. Dalam hal ini, saya kira bila terjadi salah mengerti atau menyimpulkan, paling buruk saya kira hanya umat awam memberi persembahan masakan vegetarian.

Efek yang paling signifikan dan beresiko, justru bila dalam kalangan bhikkhu yang salah mengartikan peraturan, karena dengan begitu ia (mereka) jadi hanya menerima persembahan vegetarian, yang bisa berpotensi mengurangi kapasitas dan varian yang seharusnya ia terima.

Jadi tergantung audiens (pembaca) 'kan? Dan saya rasa kemungkinan yang dikhawatirkan itu sangat kecil. Bila ini dibaca bhikkhu pun, tidak mungkin humor dijadikan patokan dalam menerima persembahan.

Silakan koreksi bila dalam pemikiran dan kata-kata saya ada kekeliruan.  _/\_